Anda di halaman 1dari 1

Keamfoteran berilium hidroksida

Author : Etna Rufiati


Publish : 28-10-2011 04:10:31

Berilium hidroksida, Be(OH)2 bersifat amfoter. Apakah amfoter itu? Amfoter dari kata amfibi (amphibi),
pernah dengar kan istilah ini? OK, dalam kimia artinya zat itu bila dicampur dengan asam kuat, H+ akan
bereaksi dan bersifat basa lemah. Reaksi ini tergolong reaksi netralisasi atau penetralan. Ketika zat itu
dicampur dengan basa kuat, OH- akan bereaksi dan bersifat asam lemah. Mengapa suatu zat sifatnya dapat
berganti? Mengapa sifat asam basanya lemah? Penjelasannya agak panjang, perhatikan paragrap berikut.
Cermati dahulu persamaan reaksi berikut,
H-O-Be-O-H + 2 H+ → 2 H2O + Be2+
H-O-Be-O-H + 2 OH- → 2 H2O + BeO22-
Dengan asam, tentu saja Be(OH)2 melepaskan ion OH- untuk bergabung membentuk molekul air. Tinggallah
kation Be2+ dalam larutan. Ion H+lah yang menyerang dan menarik ion OH-. Jelaslah bahwa dalam suasana
asam, Be(OH)2 bersifat basa. Bagaimana dengan reaksi yang kedua? Dalam suasana basa, ion OH- dari
basalah yang menyerang. Jika dua macam senyawa dicampur, keduanya mengandung atom-atom O dan H
sebagai gugus OH atau ion, maka ketika bertabrakan, ion OH-lah yang menang, karena muatan negatifnya
menarik yang positif sehingga dapat mencapai keadaan netral. Apakah yang ditarikoleh ion OH-? Jelas sekali
bahwa ion OH- akan menarik H+ untuk membentuk air. Apa yang terjadi dengan Be(OH)2? Ketika kedua H+
terlepas dan bergabung dengan ion OH-, maka sisanya adalah BeO22-. Jadi ketika ditambahkan anion OH-,
maka terbentuklah anion berilat. Semoga kimia tetap mudah ya, ayo tetap semangat, saya akan terus
mendampingi Anda, Insya Allah.

Page 1

Anda mungkin juga menyukai