JUDUL PERCOBAAN
Disusun oleh
Nama : AYU MARTINI
NIM : 061911062
Tanggal Praktikum : Kamis, 25 Juni 2020
1.1 Tujuan
1. Mempelajari/mengamati proses glikolisis di dalam sel ragi dengan mengukur
tinggi kolom CO2 yang dihasilkan.
2. Mempelajari/mengamati pengaruh inhibitor seperti fluoride dan arsenat
terhadap proses glikolisis.
2) Larutan Glukosa
Larutan Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu
karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan
tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal
bagi respirasi.
3) Aquadest
Aquadest merupakan air hasil dari destilasi atau penyulingan, dapat
disebut juga air murni (H2O). karena H2O hampir tidak mengandung mineral.
Sedangkan air mineral merupakan pelarut yang universal. Air tersebut mudah
menyerap atau melarutkan berbagai partikel yang ditemuinya dan dengan
mudah menjadi terkontaminasi. Dalam siklusnya di dalam tanah, air terus
bertemu dan melarutkan berbagai mineral anorganik, logam berat dan
mikroorganisme. Jadi, air mineral bukan aquades (H2O) karena mengandung
banyak mineral.
4) Larutan H₂O₂
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah zat kimia yang berbentuk cairan
bening, tidak, dengan tekstur sedikit lebih kental dibandingkan air. Zat kimia
yang tersusun dari zat kimia hidrogen dan oksigen ini, juga dikenal sebagai
agen pemutih yang kuat.
5) Larutan Kalium Karbonat (CaCO₃)
Kalsium karbonat (CaCO3) merupakan suatu zat padat putih, tak
berbau, tak berasa, terurai pada 825oC, tak beracun, larut dalam asam dengan
melepas CO2, dan dijumpai di alam sebagai kalsit, napal, aragonit, travertin,
marmer, batu gamping, dan kapur, juga ditemukan bersama mineral dolomit
(CaCO3.MgCO3). Benar-benar tidak larut dalam air (hanya beberapa bagian
per juta), kristalnya berwujud rombik/rombohedral dan dimanfaatkan sebagai
obat penawar asam, dalam pasta gigi, cat putih, pembersih, bahan pengisi
kertas, semen, kaca, plastik, dan sebagainya.
6) HCL
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida. Ia
adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung.
Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus
ditangani dengan mewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan
yang sangat korosif.
7) Aseton
Aseton, juga dikenal sebagai propanon, dimetil keton, 2-propanon,
propan-2-on, dimetilformaldehida, dan β-ketopropana, adalah senyawa
berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Ia merupakan
keton yang paling sederhana. Aseton larut dalam berbagai perbandingan
dengan air, etanol, dietil eter,dll.
BAB II METODOLOGI
2.1 Alat
1) Tabung Reaksi
2) Rak Tabung Reaksi
3) Selang
4) Mikropipet
5) Tips
6) Beakerglass
7) Plastisin
8) Tabung Y
9) Gelas Ukur
10) Penggaris
2.2 Bahan
1) Ragi
2) Larutan Glukosa
3) Larutan H₂O₂
4) Aquadest
5) Larutan CaCO₃
6) HCL
7) Aseton
Masukkan suspensi
ragi 6 ml kedalam
tabung reaksi
Tambahkan larutan
gula sebanyak 3ml
Hubungkan kedua
tabung tersebut
mengunakan selang
Tamabahkan larutan
gula sebanyak 3ml
Tutup dengan penutup
tabung dan diamkan
selama 15 menit
Hubungkan kedua
tabung tersebut
mengunakan selang
Hubungkan kedua
tabung tersebut
mengunakan selang
Hubungkan kedua
tabung tersebut
mengunakan selang
Lapisi dengan plastisin
dan diamkan selama 15
menit
Kenaikan Perbuahan
No. Perlakuan Endapan
larutan warna
1. Kontrol positif
2. Kontrol negatif
- - -
3. Penambahan inhibitor
HCL - - -
4. Penambahan inhibitor
aceton - - -
C. Inhibitor HCL
Kenaikan larutan : tidak mengalami kenaikan
Endapan : Tidak terdapat sedikit endapan
Perubahan warna : tidak mengalami perubahan warna
D. Inhibitor Aseton
Kenaikan larutan : tidak mengalami kenaikan
Endapan : Tidak terdapat sedikit endapan
Perubahan warna : tidak mengalami perubahan warna
BAB IV PEMBAHASAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Tinggi kolom CO2 yang dihasilkan pada percobaan ini yaitu untuk tabung 1
sebesar 5 cm, tabung 2, 3, dan 4 tidak dihasilkan tinggi kolom CO2
2. Larutan HCL dan larutan Aseton berfungsi sebagai penghambat atau inhibitor
kerja enzim dalam memecah glukosa menjadi etanol dan CO 2. Hal ini dapat di
tunjukkan dengan tinggi kolom CO2 yang terbentuk pada masing-masing tabung,
untuk tabung peragian yang ditambahkan larutan HCL dan Aseton menghasilkan
tinggi kolom CO2 yang lebih rendah dibandingkan pada control positif ini
menandakan bahwa adanya penghabatan proses glikolisis sehingga CO2 yang
terbentuk lebih sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Wara Dyah Pita Rengga, D. S. (2016). Pengontrolan potensial redoks pada fermentasi
etanol sistem mikroaerobik mengunakan ragi saccharomyces. Jurnal Integrasi
Proses Vol. 6, No. 2 (Desember 2016) 50 – 56.
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jip
H.Rahmatan, L. (2012). Pengetahuan Awal Calon Guru Biologi Tentang Konsep
Katabolisme Karbohidrat . JPII 1 (1) (2012) 91-97.
http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii
https://youtu.be/qFWQ42EFcK0