Anda di halaman 1dari 20

GASTRITIS

Kelompok 1
Kelompok 1 :

• Kanesha Seravina
• Tia Novita
• Ayu Martini
• Ari Ardiyanto Sardi
• Diana Enjel
Pendahuluan
• Gastritis adalah inflamasi, dengan atau tanpa edema pada
lapisan mukosa lambung, yang terjadi akut maupun kronis.
Kebanyakan penderita gastritis asimtomatik, dan bila timbul gejala
maka yang paling sering adalah nyeri ulu hati.
• Diagnosis ditegakkan dengan menggabungkan riwayat penyakit
pasien, gejala dan tanda klinis, pemeriksaan mukosa lambung
dengan gastroskopi, histologi dan endoskopi untuk menentukan
tipe dan etiologi gastritis.
Etiologi
• Etiologi gastritis terbagi menjadi etiologi umum, etiologi lain dan etiologi
yang jarang terjadi dengan salah satu penyebab utama adalah
infeksi Helicobacter pylor.
• Penyebab umum
Penyebab umum gastritis adalah Helicobacter pylori dan beberapa jenis
obat.
Helicobacter pylori
• Merupakan bakteri gram negatif,
mikroaerofilik yang umumnya hidup dan
berkembangbiak di dalam
lambung.Kolonisasi bakteri adalah
awalnya menginfeksi bagian antrum
gaster yang menyebabkan inflamasi
dengan intensitas tinggi,bila berlangsung
bertahun-tahun, akan menyebar ke
seluruh lapisan mukosa lambung dan bila
berlanjut, akan mengakibatkan gastritis
menjadi kronis dan membentuk ulkus,
yang disebut dengan istilah gastric ulcer,
atau peptic ulcer, atau ulkus peptikum.
Penggunaan dari beberapa jenis obat

• Obat Anti-inflamasi Nonsteroid
(OAINS/NSAID
Obat anti-inflamasi nonsteroid
(OAINS/NSAID) seperti aspirin,
ibuprofen, naproxen dapat menyebabkan
efek samping obat berupa iritasi lapisan
mukosa lambung. Iritasi yang
berlangsung lama akan berlanjut dengan
erosi jaringan lambung yang dapat
menyebabkan perdarahan lambung.
Penyebab lain
Penyebab lain yang bisa menyebabkan gastritis adalah:
• Minuman beralkohol
• Penggunaan kokain
• Refluks cairan empedu dari intestinal kembali kedalam lambung
• Alergi makanan, misalnya susu sapi, atau produk soya, terjadi biasanya pada
anak-anak
• Infeksi virus (cytomegalovirus), parasit (anisakidosis), jamur (candidiasis,
histoplasmosis), dan bakteri lain, khususnya pada orang dengan sistem imun
yang lemah
Patogenesa
• Patogenesa gastritis dimulai dari infeksi atau inflamasi pada
lapisan mukosa lambung.
• Pada lapisan mukosa lambung terdapat kelenjar-kelenjar
penghasil asam lambung, dan enzim pepsin. Asam lambung
bertugas memecah makanan, dan enzim pepsin mencerna
protein. Lapisan mukosa lambung diliputi oleh lapisan tebal
mukus yang melindunginya dari cairan asam lambung yang
dapat melumerkan dan mengikis jaringan lambung di
dalamnya.
Inflamasi Mukosa

• Ketika lapisan mukosa mengalami inflamasi, produksi asam lambung,


enzim pepsin, dan zat-zat pelindung lainnya menjadi berkurang. Awalnya,
pada fase akut, infeksi atau inflamasi yang terjadi adalah sub-klinik pada
kebanyakan penderita.

• Pada fase ini terjadi erosi superfisial, di mana permukaan mukosa lambung
menampakkan eritema dan edema. Umumnya, gastritis fase ini beronset
akut, dan cepat berakhir.

• Inflamasi dapat menyeluruh (pan gastritis), atau sebagian lambung saja


(antral gastritis). Inflamasi dapat berupa nodul-nodul kecil, sebagai tanda
akut atau subakut gastritis, yang asal muasalnya belum jelas. Nodul
inflamasi ini diperkirakan merupakan gambaran erosi yang telah
berepitelialisasi atau menyembuh, namun masih mungkin terjadi edema.
Gastritis Reaktif

• Gastritis yang disebabkan oleh zat-zat dari luar, seperti NSAID,


atau alkohol, akan menginflamasi bagian bawah lambung
daerah kurvatura mayor, hal ini dikarenakan oleh gaya gravitasi.
Efek jangka panjang zat-zat erosif eksternal tersebut akan
menyebabkan fibrosis dan striktur pada lambung, menyebabkan
gastritis menjadi kronis. Namun, mekanisme terbesar terhadap
inflamasi lambung ini adalah penurunan sintesa prostaglandin.

• Gastritis reaktif dapat akut, kronik, erosif, dengan sedikit atau


tidak terjadi inflamasi. Pemicu terjadinya gastritis reaktif ini
adalah obat NSAID seperti ketoprofen, diklofena, ibuprofen;
alkohol, kokain, paparan radiasi, refluks empedu dari usus kecil
kembali ke lambung, reaksi stress. Gastritis reaktif yang terjadi
sebagai reaksi terhadap stres disebut sebagai Gastritis stres.
Gastritis Akut
• Gastritis erosif akut dapat muncul dalam tiga bentuk,
yaitu gastritis erosif yang masih superfisial, yang sudah
lebih dalam menginvasi lapisan mukosa lambung, dan
erosi hemoragik akut dimana erosi sudah mencapai
vaskularisasi lambung sehingga terjadi perdarahan
lambung.

• Non-erosif, umumnya disebabkan oleh Helicobacter


pylori. Gastritis non-erosif adalah gastritis fase akut
yang terjadi dalam waktu yang pendek, secara spontan
organisme dapat dibasmi, infiltrat polimorfologis
teresolusi, dan gambaran mukosa gaster kembali
normal. Hal ini terjadi pada sebagian kecil orang-orang
yang terkena infeksi tersebut, khususnya anak-anak
Gastritis Kronik
Dalam hal respon imun penderita gagal untuk mengatasi
infeksi, maka secara perlahan tapi pasti dalam jangka
waktu 3-4 minggu akan terjadi pembentukan dan
akumulasi sel-sel inflamasi yang bersifat kronik. 

Gastritis kronik dapat berlanjut menjadi berbagai tipe yang


hanya dapat dibedakan secara histologis, yaitu:
• Gastritis atrofik
• Gastritis kronis aktif
• Gastritis atrofik dengan stadium lanjut, berhubungan
dengan infeksi Helicobacter pylori kronik
• Gastritis atrofik autoimun 
Gejala Klinis
Gejala gastritis yang dirasakan dapat berbeda pada tiap penderita. Akan tetapi, kondisi
ini bisa juga tidak selalu menimbulkan gejala. Beberapa contoh gejala gastritis adalah :
• Nyeri yang terasa panas dan perih di perut bagian uluhati.
• Perut kembung.
• Cegukan.
• Mual.
• Muntah.
• Hilang nafsu makan.
• Cepat merasa kenyang saat makan.
• Buang air besar dengan tinja berwarna hitam.

• Muntah Darah.

• Jika seseorang menderita gastritis erosif hingga


menyebabkan luka atau perdarahan pada
lambung, gejala yang muncul adalah muntah
darah dan tinja berwarna hitam. Akan tetapi, tidak
semua nyeri pada perut menandakan gastritis.
Berbagai penyakit juga dapat menimbulkan gejala
yang mirip dengan gastritis, seperti penyakit batu
empedu, dan keracunan makanan. Oleh karena
itu diagnosis untuk menentukan penyebab
terjadinya nyeri perut sangat penting untuk
dilakukan.
Diagnosis
• Tes untuk infeksi Helicobacter pylori.
Contohnya adalah tes darah, tes sampel tinja, atau uji urea pada
pernapasan (urea breath test). Selain untuk mendeteksi keberadaan
bakteri Helicobacter pylori, tes darah juga dapat mendeteksi jika
pasien mengalami anemia. Tes sampel tinja juga dapat mendeteksi
jika pasien menderita gastritis, terutama gastritis erosif dengan
mendeteksi keberadaan darah pada tinja.
Gastroskopi
• Guna melihat adanya tanda-tanda peradangan di
dalam lambung. Pemeriksaan ini terkadang
dikombinasikan dengan biopsi, yaitu pengambilan
sampel jaringan pada daerah yang dicurigai mengalami
radang, untuk selanjutnya diteliti di laboratorium. Biopsi
juga bisa dilakukan untuk melihat keberadaan
bakteri pylori.

Pemeriksaan foto Rontgen.
• Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat kondisi saluran
pencernaan bagian atas. Untuk membantu melihat luka
pada saluran pencernaan, terutama lambung, pasien
akan diminta untuk menelan cairan barium terlebih
dahulu sebelum foto Rontgen dilakukan.
Pengobatan
Pemberian obat kepada pasien tergantung kepada penyebab dan
kondisi yang memengaruhi terjadinya gastritis.
• Obat antasida. 
Antasida mampu meredakan gejala gastritis (terutama rasa nyeri) secara
cepat, dengan cara menetralisir asam lambung. Obat ini efektif untuk
meredakan gejala-gejala gastritis, terutama gastritis akut. Contoh obat
antasida yang dapat dikonsumsi oleh pasien adalah aluminium hidroksida
dan magnesium hidroksida.
• Obat antibiotik. 

Obat ini diresepkan pada penderita gastritis yang


disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu Helicobacter
pylori. Contoh obat antibiotik yang dapat diberikan
kepada penderita gastritis adalah amoxicillin,
clarithromycin, tetracycline, dan metronidazole.

• Obat antidiare.

Diberikan kepada penderita gastritis dengan


keluhan diare. Contoh obat antidiare yang dapat
diberikan kepada penderita gastritis adalah bismut
subsalisilat.
Simpulan
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai