PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hukum yang ditegaskan dalam konstitusi Indonesia pasal 1 ayat (3) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi “Negara
norma dan pijakan bagi setiap orang dalam melakukan suatu perbuatan dan
hukum Indonesia. Tata hukum Indonesia adalah tata hukum yang ditetapkan
oleh pemerintah Indonesia dimana aturan hukum yang satu dengan aturan
hukum yang lainnya saling berkaitan dan saling menentukan satu sama lain.
1945 yang bersifat umum akan dijabarkan dalam bentuk peraturan perundang-
Di dalam pasal 28B ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa “setiap orang
yang sah”.2 Didalam pasal 28B dijelaskan bahwa tiap orang berhak membentuk
yang dimaksud adalah perkawinan yang sesuai dengan hukun agama dan
negara, jadi segala bentuk perkawinan dikatakn sah jika telah mengikuti segala
1
Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Pasal 1 Ayat 3.
2
Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, Pasal 28 B ayat
1.
bentuk peraturan termasuk diantaranya perkawinan campuran. Perkawinan
campuran adalah salah satu jenis perkawinan yang memiliki aturan hukum di
dari itu diketahui bahwa perkawinan yang terjadi diantaara para pihak tetaplah
harus tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia. Seperti yang terdapat
No. 16 tahun 2019 perubahan atas undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang
Perkawinan.
mengambil keuntungan dibalik aturan yang ada. Oknum yang tak bertanggung
ibaratkan sebatas wacana yang tak berdasar. Melalui perkawinan lintas negara
3
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tenang Perkawinan. Pasal
57.
Abdul Manan dan Fauzan, Pokok-Pokok Hukum Perdata Wewenang Peradilan Agama,
4
asasi manusia di Viena yang secara resmi disepakati bahwa kekerasan terhadap
perempuan merupakan salah satu tindak pelanggaran hak asasi manusia. Hal
kekerasan tersebut.5
memiliki empat ciri. Pertama, kekerasan yang dilakukan dengan fisik atau non
fisik (psikis). Kedua, kekerasan dapat dilakukan dengan aktif atau pasif (tidak
Hak paling utama dijamin dalam Islam adalah hak hidup, hak
5
Samsidar, dkk., Perjalanan Perempuan Indonesia Menghadapi Kekerasan, (tc. Jakarta:
KOMNAS perempuan, 2004), h. 6.
6
Tapi Omas Ihroni, dkk., Penghapusan Diskriminasi Terhadap Perempuan, (Bandung,
PT. Alumni, 2006), h. 267.
dan hak menuntut ilmu pendidikan.7 Hak asasi manusia adalah landasan dari
semua yang dibutuhkan manusia untuk tetap menjadi manusia, dari segi
kehidupan sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Hak asasi berlaku untuk
semua orang, tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan
politik, atau asal usul sosial. Kita semua lahir dari hak dan martabat yang
sama.8
trafiking Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa “tak ada negara yang
melum mencakup trafick dalam negeri, yang oleh beberapa pengamat akan
asal kabupaten Sanggau Kalimantan Barat dan 16 perempuan asal jawa barat
perkawinan dan akandi perjual belikan di Cina. Bukan hanya itu, dalam Pusat
7
As-Sayyid Saiq, Fiqh as-Sunnah, (Libanon: Darl al-Kutb al-Arabiah, Beirut, 1971), h.
507
8
Muhammad Budairi, HAM Versus Kapitalisme, (Yogyakarta: INSIST Press, 2003), h.
xii
Victor Malarek, Natasha, Mengungkapkan Perdagangan Seks Dunia, (Cet.1. Jakarta:
9
perempuan dan anak harus selalu hati-hati karena kasus pemerkosaan dan
kejahatan ini untuk melancarkan aksinya. Iming-iming masa depan yang baik
pasca menjadi pekerja diluar negeri masih terdengar menjadi modus ampuh
untuk menipu para pencari kerja dan menjerumuskan mereka kejurang nista
pelacuran atau eksploitasi lain misalnya kerja paksa atau pelayanan paksa,
kekerasan, eksploitasi seksual atau kerja paksa dengan upah yang tidak layak
bahwa tindak pidana perdagangan orang adalah setiap orang yang melakukan
10
Paul Sinlaeloe, Tindak Pidana Perdagangan Orang, (Malang: Setara Press, 2007), h.
xi
Moh. Hatta, Tindak Pidana Perdaganagan Orang dalam Teori dan Praktek, (Liberty
11
Yogyakarta, 2012), h. 2.
12
Suyanto, Modul Pendidikan Untuk Pencegahan Trafficking. Direktorat pendidikan
Masyarakat Direktorat Jendral Pendidikan Luar Biasa. Departemen pendidikan nasional. 2008.
penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan,
atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat
Republik Indonesia.13
ruang bagi pelaku perdagangan orang dengan motif perkawinan campuran dan
memberikan sanksi yang seadil adilnya bagi pelaku yang terbukti melanggar
aturan tersebut dengan harapan terwujudnya negara yang aman, damai, dan
perempuan yang tak kunjung usai, maka penulis berinisiatif untuk melakukan
B. Rumusan Masalah
perempuan?
13
Republik Indonesia, Undang-undang No. 21 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Tindak Pidana Perdagangan Orang, Pasal 2 ayat 1.
negara?
perdagangan perempuan?
C. Definisi Oprasional
(PTPPO), maka penulis akan memberikan pengertian pada kata yang dianggap
perlu agar tidak ada pengertian ganda pada penelitian ini, adapaun
dagangan.14
undang ini ialah perkawinan antara dua orang yang di indonesia tunduk pada
dalam kerja paksa atau ikatan kerja atau dalam kondisi seperti perbudakan
dalam suatu lingkungan lain dari tempat orang itu tinggal pada waktu
dari orang yang memegang kendali atas tujuan orang lain, untuk
penulis, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Tujuan Penelitian
16
Andy Yetriyani, Politik Perdaganagan Perempuan, (Galang Press, Jakarta: 2004), h.
11.
Republik Indonesia, Undang-undang No. 21 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
17
2. Kegunaan Penelitian
perdagangan perempuan.
Seperti halnya tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, penulis
perempuan.
18
Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi,
(Bandung: Alfabeta, 2017), h. 38.
seluruh pihak baik pemerintah Maupun masyarakat.19 Khususnya
E. Tinjauan Pustaka
sistematis dan logis tentang dogmatik hukum, teori hukum atau hasil penelitian
hukum. Dalam penulisan skripsi ini, penulis membutuhkan literatur yang dapat
adalah sumber bacaan yang berupa karya ilmiah atau skripsi yang telah ada
sebelumnya.20
Berdasarkan Hak Asasi Manusia” pada tahun 2006. Dalam penelitian tersebut
ditemukan dua hal pokok yakni yang pertama hak-hak perempuan, dan yang
Jurnal yang ditulis oleh Latifah Hanim dan Adityo Putro Prakoso dosen
ada dua hasil penelitian. yang pertama, faktor yang menjadi penyebab
pergaulan bebas, dan kurangnya informasi. Yang kedua adalah kendala dalam
Jurnal yang ditulis oleh Fitrotin Jamilah Institut Pesantren K.H Abdul
islam dan hukum positif”. Dalam penelitian ini bertujuan untuk membahas
beberapa hal. Yang pertama pernikahan dalam hukum islam, kedua pernikahan
dalam uu No. 1 tahun 1974, ketiga pernikahan dalam KUH Perdata BW,
hukum positif.23
Buku yang ditulis oleh Salih Susiana dkk, yang berjudul “Perdagangan
terdiri dari lima bab, pertama, berisi tentang perdagangan orang dan
Tenggara Timur. 24
F. Kerangka Pikir
menjabarkan penelitian ini secara spesifik. Selain itu, kerangka pikir akan
memberikan interpretasi awal, agar secara tidak langsung pembaca bisa melihat
Perdagangan Perempuan
dengan melihat dari segi perspektif undang-undang No. 21 tahun 2007 tentang
24
Sali Susiana dkk, Perdagangan orang: pencegahan, penanganan, dan perlindungan
korban, (Cet.1; Jakarta: P3DI, 2015), h.4.
faktor yang melatar belakangi terjadinya perdagangan perempuan, kasus
G. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
b. Pendekatan Penelitian
25
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, (Cet.
I; Jakarta: Prenamedia Group, 2014), h. 199.
peraturan tertulis dan penerapan dari peraturan perundang-undangan atau
segala hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Dengan demikian, tidak
Orang (PTPPO).
26
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat (Cet. XVII; Rajawali Press, Jakarta, 2006), h. 15.
27
Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian (Cet. III; Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 1995), h. 130.
28
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Cet. XIII; Jakarta: Kencana, 2017), h. 181.
Sumber data sekunder adalah semua publikasi tentang data yang
Sumber data sekunder dalam penelitian ini merupakan sumber data yang
dengan cara studi kepustakaan. Tujuan dari studi kepustakaan pada dasarnya
29
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Cet. VII; Jakarta: Sinar Grafika, 2016), h.
54.
Husein Umar, Metode Penelitian Skripsi dan Tesis Bisnis, (Cet. II; Jakarta: Raja
30
sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji
32
Moleong Lexy, Metode Penelitian Kualitatif (Cet, I; Bandung: Remaja Rozda Karya,
2009), hal. 219.
33
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Cet, 20; Bandung: Alfabeta, 2014), h. 333.