Anda di halaman 1dari 11

OBAT PNEUMONIA

AMOXCILIN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Farmakologi

Oleh :

Shofa Nazhroh Hanifah P2.06.20.5.19.037

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA

2019

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang


Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta
pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah berjudul “Obat Pneumonia
Amoxcilin”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Farmakologi.
Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan
kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI, 2005).

Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapa Asep Abdul Rahman, M.Si., Apt, selaku dosen mata kuliah yang telah
membantu penulis selama menyusun makalah ini;
2. Rekan-rekan seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan
penyusunan makalah ini;
3. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu per satu.

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah para pembaca.
Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah kami susun ini yang telah berhasil kami
susun bisa dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami
meminta maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Serta tak
lupa kami juga berharap adanya masukan serta kritikan yang membangun dari anda demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi amin.

Tasikmalaya, 27 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………… 1
i.a. Latar Belakang ………………………………………………………………….. 1
i.b. Rumusan Masalah ………………………………………………………………. 1
i.c. Tujuan …………………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………….. 3
ii.a Pengertian, Penyebab dan gejala Pneumonia …………………………………… 3
ii.b. Farmakodinamik Obat Amoxcilin ……………………………………………… 4
ii.c. Farmakokinetik Obat Amoxcilin………………………………………………... 4
ii.d. Efek utama dan samping obat amoxcilin ………………………………………. 5
ii.e. Dosis Obat Amoxcilin ………………………………………………………….. 6
ii.f. Kontra Indikasi Obat Amoxcilin ……………………………………………….. 6
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………. 7
iii.a. Simpulan ………………………………………………………………………... 7
iii.b. Saran …………………………………………………………………………… 7
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pneumonia merupakan infeksi saluran nafas bawah yang masih menjadi
masalah kesehatan di negara berkembang maupun negara maju. Menurut survey
kesehatan rumah tangga tahun 2002, penyakit saluran nafas merupakan penyebab
kematian no 2 di Indonesia. Data dari SEAMIC Health Statistic 2001 menunjukkan
bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian nomor 6 di Indonesia, nomor 9 di
Brunei, nomor 7 di Malaysia, nomor 3 di Singapura, nomor 6 di Thailand dan nomor
3 di Vietnam. Laporan dari WHO tahun 1999 menyebutkan bahwa penyebab
kematian akibat infeksi saluran nafas akut termasuk pneumonia (Anonim, 2003).
Infeksi saluran pernafasan merupakan penyakit yang menyebabkan kematian.
Pada umumnya yang meninggal karena pneumonia. Seringkali kematian itu
disebabkan oleh infeksi kuman Haemophilus sp, Influenza atau Streptococcus aureus,
Klebsiella Sp, Pseudomonas Sp, Virus missal virus influenza. Pneumonia dapat
terjadi sepanjang tahun dan dapat melanda semua usia. Manifestasi klinik menjadi
sangat berat pada pasien dengan usia yang sangat muda, manula, serta pada pasien
dengan kondisi kritis (Anonim, 2005).
Antibiotik merupakan obat antiinfeksi yang secara drastis telah menurunkan
morbiditas dan mortilitas berbagai penyakit infeksi, sehingga penggunaannya
meningkat tajam. Sejalan dengan itu antibiotik menjadi obat yang paling sering
disalahgunakan, sehingga akan meningkatkan resiko efek samping obat, resistensi dan
biaya (Sastramihardja dan Herry, 1997). Ketidaktepatan diagnosis pemilihan
antibiotik, indikasi, dosis, cara pemberian, frekuensi dan lama pemberian menjadi
penyebab tidak akuratnya pengobatan infeksi dengan antibiotik (Nelson, 1995).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penyakit pneumonia ?
2. Bagaimana farmakodinamik obat amoxcilin ?
3. Bagaimana farmakokinetik obat amoxcilin ?
4. Bagaimana efek utama dan samping obat amoxcilin ?
5. Bagaimana dosis obat amoxcilin ?
6. Bagaimana kontra indikasi obat amoxcilin ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyakit pneumonia.
2. Untuk mengetahui farmakodinamik obat amoxcilin.
3. Untuk mengetahui farmakokinetik obat amoxcilin.
4. Untuk mengetahui efek utama dan samping obat amoxcilin.
5. Untuk mengetahui dosis obat amoxcilin.
6. Untuk mengetahui kontra indikasi obat amoxcilin.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pneumonia
a.1. Pengertian
Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi — bisa
oleh bakteri, virus, jamur, maupun parasit. Pneumonia lebih umum terjadi pada orang-
orang lanjut usia, tapi siapapun pada dasarnya bisa saja terserang pneumonia ketika
daya tahan tubuh sedang menurun. Gejala pneumonia yang paling umum adalah
demam (bisa mencapai lebih dari 40ºC), batuk berdahak yang kadang bisa disertai
darah, sesak napas, dan nyeri dada.
a.2. Penyeyebab dan factor resiko
Penyebab dari pneumonia beragam, tetapi berdasarkan organisme dan tempat
penyebarannya, pneumonia dibedakan menjadi dua, yaitu pneumonia komunitas yang
penyebarannya terjadi di komunitas (lingkungan umum) dan pneumonia yang
ditularkan di rumah sakit. Organisme yang bisa menjadi penyebab pneumonia
ditularkan di lingkungan umum berbeda dengan di rumah sakit, umumnya organisme
yang mengakibatkan pneumonia yang ditularkan pada rumah sakit lebih sulit untuk
diobati.
Contoh organisme yang menyebabkan pneumonia yang ditularkan di tempat umum,
antara lain:
 Bakteri, yang paling sering adalah Streptococcus pneumoniae.
 Organisme yang menyerupai bakteri, Mycoplasma pneumonia.
 Jamur, biasanya jamur akan menyerang orang dengan gangguan sistem imun.
 Virus.
a.3. Gejala Pneumonia
Indikasi dan juga gejala ringan dari pneumonia umumnya menyerupai
gejala flu, seperti demam dan batuk. Gejala tersebut memiliki durasi yng lebih lama
bila dibandingkan flu biasa. Jika dibiarkan dan tidak diberikan penanganan, gejala
yang berat dapat muncul, seperti:

 Nyeri dada pada saat bernapas atau batuk.


 Batuk berdahak.
 Mudah lelah.

3
 Demam dan menggigil.
 Mual dan muntah.
 Sesak napas.
 Gangguan pada kesadaran (terutama pada pengidap yang berusia >65 tahun).
 Pada pengidap yang berusia >65 tahun dan punya gangguan sistem imun,
umumnya mengalami hipotermia.

B. Farmakodinamik Obat Amoxcilin

Amoxicillin adalah turunan penisilin yang tahan asam, tapi tidak tahan terhadap
penilinase. Obat ini Stabil dalam suasana asam lambung, dan aktif melawan bakteri
gram positif yang tidak menghasilkan beta-laktamase, serta beberapa bakteri gram
negatif karena obat tersebut dapat menembus pori-pori di membran fosfolipid bakteri.
Amoxicillin memiliki efek bakterisidal yang bekerja terhadap bakteri yang
sensitif terhadap obat ini. Obat ini bekerja dengan cara menghambat biosintesis
dinding sel mukopeptida. Pemberian oral adalah pilihan, karena diabsorpsi lebih baik
daripada obat derivat penisilin lain yang diberikan secara parenteral.
Amoxicillin terutama diekskresikan ke urine, dalam bentuk yang tidak berubah.
Ekskresinya dapat dihambat dengan pemberian probenesid sehingga memperpanjang
efek terapi. Dikeluarkannya enzim penisilinase oleh bakteri dalam menghadapi
serangan obat ini, menyebabkan inaktifasi oleh plasmid, sehingga obat ini tidak dapat
kehilangan efek terapinya.

C. Farmakokinetik Obat Amoxcilin


Farmakokinetik amoxicillin cukup baik terutama bila diberikan per oral.
Bioavailabilitas bisa mencapai 95% per oral.
c.1. Absorpsi
Amoxicillin diabsorpsi dengan cepat dan baik pada saluran pencernaan, dan tidak
tergantung adanya makanan. Bioavailabilitas berkisar antara 74─92%, dan bisa
mencapai 95% per oral. Konsentrasi puncak dalam serum terjadi dalam 1─2 jam .
Waktu puncak dalam plasma darah bergantung pada bentuk sediaan, dimana waktu
puncak akan dicapai dalam 2 hari untuk obat bentuk kapsul, 3 hari untuk obat bentuk
tablet extended release, dan 1 hari untuk obat bentuk suspensi. Karena amoxicillin

4
diekskresikan terutama di ginjal, konsentrasi dalam serum akan meningkat pada
penderita gangguan ginjal
Absorpsi per oral pada neonatus lebih lambat dibandingkan anak-anak yang lebih
besar. Konsentrasi puncak dalam serum pada neonatus, didapat dalam 3─4,5 jam.
c.2. Distribusi
Distribusi amoxicillin terbanyak dalam cairan tubuh dan tulang, termasuk paru-
paru, sekresi bronkial, sekresi sinus maxilaris, empedu, cairan pleura, sputum, dan
cairan telinga tengah.  Dalam cairan serebrospinal amoxicillin dapat ditemukan dalam
konsentrasi  <1%. Dalam ikatan protein plasma, 17─20%. Pada wanita hamil,
amoxicillin dapat melewati sawar plasenta. 
c.3.Metabolisme
Bio transformasi amoxicillin terjadi di hepar. Waktu paruh amoxicillin kurang
lebih 1 jam pada orang dewasa. Waktu paruh pada anak bisa lebih singkat. Pada
neonatus, waktu paruh berkisar 3-4jam jam untuk neonatus cukup bulan. Pada infant
dan anak-anak, berkisar antara 1-2 jam. Waktu paruh akan memanjang pada penderita
dengan gagal ginjal.
c.4.Eliminasi
Amoxicillin diekskresikan melalui urine. Sekitar 50-80% dosis amoxicillin
diksresikan ke urine tanpa berubah bentuk. Ekskreasi obat ke ginjal akan lebih lama
pada neonatus dan infant karena fungsi ginjal yang belum berkembang sempurna.

D. Efek Utama dan Samping Obat Amoxcilin


Amoxicillin dapat menyebabkan efek samping yang bersifat ringan. Beberapa
efek samping yang dapat muncul adalah:
 Mual
 Muntah
 Sakit kepala
 Muncul ruam pada kulit
 Diare

Meski jarang terjadi, amoxicillin juga dapat menyebabkan efek samping lain
yang serius dan perlu segera ditangani. Efek samping ini dapat muncul bahkan dua
bulan setelah penderita selesai mengonsumsi amoxicillin. Efek samping tersebut
meliputi:

5
 Nyeri otot dan sendi yang muncul dua hari setelah mengonsumsi amoxicillin.
 Diare tidak membaik selama lebih dari 4 hari.
 Gejala gangguan fungsi hati, seperti kram perut, urine berwarna gelap, serta
mata dan kulit berwarna kuning.
 Mudah memar atau mengalami perdarahan, baik dari hidung, mulut, atau
vagina.
E. Dosis Obat Amoxcilin
Untuk dewasa :
Pneumonia: 500 mg secara oral 3 kali sehari atau 875 mg secara oral dua kali sehari,
dapat diberikan selama 7-10 hari jika pneumonia pneumokokus diduga terjadi.
Untuk Anak ;
Pneumonia: 40-50 mg/kg/hari secara oral dalam dosis terbagi setiap 8 jam.
Dosis amoxicillin berbeda pada tiap penderita, tergantung pada jenis dan
keparahan infeksi. Dosis konsumsi amoxicillin yang umumnya diberikan pada orang
dewasa adalah 250-500 mg 3 kali sehari, atau 500-875 mg 2 kali sehari.
F. Kontra Indikasi Obat Amoxcilin
Kontraindikasinya jika pasien memiliki hipersensitivitas serius. Pada orang
yang bisa mengalami reaksi alergi parah atau anaphylaxis, lalu pasien Stevens-
Johnson syndrome. Reaksi hipersensitivitas dengan gejala mirip flu yaitu gatal,
demam, batuk, dan ruam merah yang menyebar. Kemudian, kerusakan liver, meski
jarang. Gejalanya antara lain kadar enzim di hati yang meningkat, nyeri perut,
kelelahan, lalu mata dan kulit kuning.
Amoxicillin juga mesti diperhatikan konsumsinya pada:
 Orang dengan mononucleosis karena bisa meningkatkan risiko ruam
parah.
 Pasien diabates. Sebab, amoxicillin bisa menghasilkan reaksi positif
palsu saat cek gula darah lewat urine.
 Orang dengan penyakit ginjal dan ibu hamil atau menyusui mesti
berkonsultasi dengan dokter lebih dulu.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

6
Amoksisilin atau amoxicillin akan menghambat pertumbuhan bakteri yang
menyebabkan infeksi di organ paru-paru, saluran kemih, kulit, serta di bagian telinga,
hidung, dan tenggorokan. Obat amoxicillin bekerja menghentikan bakteri berkembang
biak dan membunuh bakteri penyebab infeksi dalam tubuh. Antibiotik ini harus
didapatkan dan dikonsumsi berdasarkan resep dokter. Amoxicillin tidak bisa dibeli
secara bebas.
Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi — bisa
oleh bakteri, virus, jamur, maupun parasit. Pneumonia lebih umum terjadi pada orang-
orang lanjut usia, tapi siapapun pada dasarnya bisa saja terserang pneumonia ketika
daya tahan tubuh sedang menurun. Gejala pneumonia yang paling umum adalah
demam (bisa mencapai lebih dari 40ºC), batuk berdahak yang kadang bisa disertai
darah, sesak napas, dan nyeri dada.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya. Dari
segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang
bersifat membangun.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.alomedika.com/obat/antiinfeksi/antibakteri/amoksisilin/farmakologi

7
https://idtesis.com/pengertian-obat-berbagai-ahli/
http://eprints.ums.ac.id/12662/3/BAB_1.pdf
https://www.halodoc.com/kesehatan/pneumonia
https://www.alodokter.com/amoxicillin
https://www.haibunda.com/moms-life/20190816053808-76-53050/efek-samping-dan-
kontraindikasi-amoxicillin-bunda-perlu-tahu
https://hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/amoxicillin-amoxilin/

Anda mungkin juga menyukai