INHALER PADA PASIEN ASMA RAWAT JALAN DI RSUD TIDAR KOTA MAGELANG
PERIODE FEBRUARI 2016
ABSTRAK
Asma merupakan penyakit kronis saluran pernafasan yang ditandai oleh inflamasi,
peningkatan reaktivitas terhadap berbagai stimulus dan sumbatan saluran nafas yang tidak
bisa spontan atau dengan pengobatan yang sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat pengetahuan dan ketepatan penggunaan inhaler pada pasien rawat jalan
di RSUD Tidar Kota Magelang. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling. Data dikumpulkan
dari 35 responden melalui pengisian kuesioner pada bulan Februari 2016. Instrument yang
digunakan berupa kuesioner. Dilakukan pada sampel sebanyak 35 responden pada pasien
rawat jalan di RSUD Tidar Kota Magelang. Data yang diperoleh diolah dengan program
Microsoft Excel dan di analisis berdasarkan persentase jawaban responden.
Hasil karakteristik responden berdasarkan usia responden berusia 56 – 65 tahun(46%),
berdasarkan jenis kelamin adalah yaitu laki –laki 14 responden (40%) dan perempuan 21
responden (60%), berdasarkan frekuensi kedatangan mayoritas sudah lebih dari 5 kali
(57%), berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan pasien
terhadap penyakit asma 20 responden (57 %) dinyatakan memiliki pengetahuan yang baik
dan 27 responden (77%) sudah tepat dalam menggunakan inhaler jenis Matered Dose Inhaler
(MDI).
Kata Kunci: pasien asma; tingkat pengetahuan; ketepatan penggunan inhaler.
ABSTRACT
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, Vol. IV, No. 1, Februari 2018 | 9
Penulis korespondensi
Nama : Heni Lutfiyati
Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Magelang
Email : henilutfiyati@gmail.com
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, Vol. IV, No. 1, Februari 2018 | 11
utama yang terjadi dikarenakan pasien dimana telah tersedia alternatif jawaban
tidak memegang tabung inhaler secara yang harus dipilih salah satunya.
tegak lurus dan tidak menocok tabung Metode pengumpulan data
inhaler [9]. Karena hal ini maka diperlukan menggunakan metode kuesioner. Jenis data
teknik khusus dalam penggunaan dan yang dikumpulkan termasuk data primer
jenis alat inhalasi yang cocok bagi pasien. yang diperoleh dengan cara menggunakan
Dampak yang didapat dari kesalahan posisi kuesioner untuk mendapatkan data-data
adalah penggunaan inhaler yaitu dapat penelitian tentang tingkat pengetahuan dan
menyebabkan obat yang sampai diparu- ketepatan penggunaan inhaler.
paru tidak optimal sehingga mengakibatkan Pengolahan dan analisis data Seluruh
kegagalan terapi pada pasien [1]. Sedangkan hasil penelitian yang berasal dari kuesioner
dampak dari tidak mengocok tabung dianalisis menggunakan metode deskriptif
inhaler dapat menyebabkan obat yang ada dan di input ke computer menggunakan
didalam tabung menjadi tidak homogen program Ms. Excel. Selain itu hasil yang
dan obat yang sampai keparu-paru menjadi masih dalam bentuk angka dan gambar
tidak maksimal [5]. akan dideskripsikan dalam bentuk kata-
Hal inilah yang melatarbelakangi peneliti kata untuk memperjelas dari pengolahan
untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan analisis data yang telah dilakukan
untuk mengetahui gambaran tingkat sebelumnya.
pengetahuan dan ketepatan penggunaan
inhaler pada pasien rawat jalan di RSUD
Tidar Magelang. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan jumlah responden sebanyak 16 Sumber : Data yang telah diolah (2016)
dan persentase sebesar 46 %, kemudian Tabel 3. Menunjukan hasil kuesioner
diikuti usia 46-55 tahun dengan jumlah sebagian besar responden menggunakan
responden sebanyak 10 dan persentase 29 ventolin MDI 46%, Birotec MDI 26%, Meptil
%, kemudian usia 36 – 45 tahun dengan Swinghaler 5%, dan Salbutamol 23 %.
jumlah responden 4 dan persentase 11 %,
kemudian usia 26- 35 tahun dengan jumlah Tabel 4. Ketepatan Penggunaan Inhaler
responden 4 dan persentase 11 %, sedangkan
responden paling sedikit berasal dari usia Ketepatan Jumlah Persentase (%)
Penggunaan
17- 25 tahun dengan jumlah responden 1 Inhaler
dan persentase 3 %. Hasil penelitian ini, Tepat 27 77 %
mayoritas responden berkunjung ke RSUD Tidak Tepat 8 23 %
Tidar Kota Magelang sudah lebih dari 5 kali Sumber : Data yang telah diolah (2016)
dengan jumlah responden sebanyak 20 dan
persentase sebesar 57 %, kemudian yang Tabel 4. Menunjukan bahwa
sudah berkunjung 3 – 5 kali dengan jumlah responden inhaler jenis Matered Dose Inhaler
responden sebanyak 15 dan persentase (MDI) yang tepat dalam menggunakan
sebesar 43 %. inhaler sebanyak 27 responden dengan
persentase 77 %, dan yang tidak tepat
Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Responden dalam menggunakan inhaler sebanyak 8
Tingkat Jumlah Persentase responden dengan persentase 23 %.
(%)
Baik 20 57 % Frekuensi
Tabel 5. dan Persentase
Cukup 14 40 % Ketepatan Cara Penggunaan
Kurang 1 3% Inhaler Meliputi Step 1 – 7.
Sumber : Data yang telah diolah (2016)
Langkah – langkah Inhaler Dilakukan (%)
1. Mengocok Inhaler 77 %
Tabel 2. Menunjukan bahwa terdapat
2. Inhaler dipegang tegak lurus 100 %
20 responden dengan persentase 57 %
3. Nouthplece diletakan dimulut 100 %
dinyatakan memiliki pengetahuan yang dan diantara gigi
baik, 14 responden dengan persentase 40 % 4. Tekan canister 100 %
memiliki pengetahuan yang cukup dan 1 5. Tahan napas dengan cara 100 %
menghisap
responden dengan persentase 3 % memiliki
6. Dosis sesuai dengan aturan 100 %
pengetahuan yang kurang mengenai dokter
penyakit asma. Berdasarkan hasil rata- 7. Tutup Inhaler 100 %
rata dari seluruh responden sebanyak 75,81 Sumber : Data yang telah diolah (2016)
% hal ini menunjukan bahwa responden
memiliki pengetahuan yang cukup terhadap Tabel 5. Menunjukkan hasil penilaian
pengetahuan penyakit asma secara umum. ketepatan penggunaan inhaler di RSUD
tidar Kota Magelang, dari hasil tersebut
dapat dinilai bahwa hampir seluruh pasien
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, Vol. IV, No. 1, Februari 2018 | 13
mengisi kuesioner dan peragaan inhaler Magelang, kesalahan pasien terletak pada
secara tepat, karena semua langkah-langkah step 3, 6, 8 dan 11 yaitu pada saat ekshalasi
penggunaan inhaler disesuaikan dengan perlahan, saat nahan napas selama 10 detik,
yang diedukasikan oleh pihak RSUD Tidar ekshalasi pelan, dan berkumur setelah
Kota Magelang dan diberikan penjelasan menggunakan inhaler.
oleh dokter ataupun apoteker mengenai
cara penggunaan inhaler dan responden KESIMPULAN
juga pernah dievaluasi dalam menggunakan
inhaler yang mereka gunakan. Responden Berdasarkan hasil penelitian yang
yang tidak tepat dalam menggunakan dilakukan mengenai tingkat pengetahuan
inhaler terletak pada step 1 yaitu mengocok dan ketepatan penggunaan inhaler pada
inhaler, pasien yang tidak mengocok inhaler pasien rawat jalan di RSUD Tidar Kota
biasanya dikarenakan faktor emergensi Magelang, maka dapat disimpulkan bahwa
atau pasien lanjut usia. Mengocok tabung :
inhaler sangat penting agar obat yang ada 1. Berdasarkan karakteristik
di dalam tabung menjadi homogen dan responden, jenis kelamin laki-laki
obat yang sampai ke paru-paru menjadi 40% perempuan sebanyak 60 %.
maksimal [5]. Pasien dengan persentase tertinggi
sebanyak 46 % berusia 56– 65 tahun.
Tabel 6. Langkah-langkah Penggunaan Frekuensi kedatangan mayoritas
Inhaler [5]. responden sudah lebih dari 5 kali
yaitu dengan persentase 57 %.
Langkah –langkah Penggunaan Inhaler
2. Tingkat pengetahuan pasien
1. Membuka tutup inhaler terhadap penyakit asma 20 responden
2. Memegang inhaler tegak lurus dan (57%) memiliki pengetahuan
mengocok tabung inhaler yang baik, 14 responden (40%)
3. Menghembuskan nafas dengan pelan memiliki pengetahuan yang cukup
4. Meletakan mouthpiece diantara gigi dan 1 responden (3%) memiliki
tanpa menggigitnya dan tutup bibir pengetahuan yang kurang.
hingga mouthpiece tertutup rapat 3. Sebanyak (77%) responden tepat
5. Memulai inhalasi pelan melalui mulut dalam menggunakan inhaler dan
dan sekaligus tekan canister responden (23%) tidak tepat dalam
6. Melanjutkan inhalasi dengan pelan dan menggunakan inhaler.
dalam
7. Menahan nafas sampai sekitar 10 detik DAFTAR PUSTAKA
8. Ketika sedang menahan, keluarkan
inhaler dari mulut [1] Hashmi, A., Soomro, J., H., Memon,
9. Ekshalasi dengan pelan dari mulut
A., dan Soomro, T., K., Incorrec Inhaler
10. Jika dibutuhkan dosis ekstra, tunggu 1
Technique Compromising Quality of Life of
menit dan ulangi langkah 2-9
Asthmatic Patients, Journal Medicine, 13,
11. Menutup kembali inhaler
16-21, 2012.
Sumber : Data yang telah diolah (2016)
[2] Jalal, E., A., Easinofil dan asma. Jurnal
Kedokteran YARSI vol, 13 (1), 2005.
Tabel 6. Menunjukan bahwa
[3] Martono, Pencegahan dan Penanggulangan
berdasarkan langkah-langkah diatas semua
Narkoba Berbasis Sekolah, Jakarta: Balai
responden inhaler dinyatakan tidak tepat
Pustaka, 2006.
dalam menggunakan inhaler karena semua
[4] Muchid A., Wurjat R., Chusun,
langkah tersebut tidak sesuai dengan
Mulyaningsing R., Pharmaceutical care
yang di edukasikan di RSUD Tidar Kota
untuk penyakit asma, Direktor Bina
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, Vol. IV, No. 1, Februari 2018 | 15