Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORATJENDERAL

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Jalan Pcrcetakan Negara No. 29 Kotak POS 223 Jakarta lOSGO

Telepon (021 ) 4247608 ( Huntmg) Faksirnile (021) 47.0'/807

GERMAS

Nomor : SR.02.06/ll/ t4b \/2018 U Juni 2018


Hal : Penggunaan Vaksin Campak

Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
di seluruh Indonesia

Sehubungan dengan pelaksanaan Kampanye dan lntroduksi Imunisasi Measles


Rubella (MR). bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/45/2017


tentang Pelaksanaan Kampanye dan Introduksi Imunisasi Measles Rubella (MR) di
Indonesia dan Petunjuk Teknis Kampanye Imunisasi MR dan Petunjuk Teknis
Introduksi MR menegaskan bahwa:
a. Sasaran introduksi imunlsasi MR pada anak usia 9 bulan, imunisasi lanjutan usia 18
bulan dan anak kelas 1 sekolah dasar atau sederajat pada Bulan Imunisasi Anak
Sekolah(BIAS)
b. lntroduksi imunisasi MR dilakukan segera setelah pelaksanaan kampanye imunisasi
MR dengan cara mengganti vaksin campak dengan vaksin MR pada pemberian
imunisasi rutin.
c. Apabila masih tersedia vaksin Campak setelah pelaksanaan kampanye imunisasi MR,
maka penggunaan vaksin Campak tersebut diprioritaskan untuk kebutuhan BIAS
terlebih dahulu dan jika masih tetap ada sisa maka digunakan untuk imunisasi bagi
Baduta
d Penggunaan vaksin MR untuk imunisasi rutin untuk seluruh sasaran digunakan jika
vaksin campak sudah habis.
e. Perhitungan kebutuhan vaksin Campak harus memperiimbangkan sisa stok sampai
pelaksanaan kampanye imunisasi MR, dengan tetap memperhatikan masa kadaluarsa
dan WM.
f Optimalisasi penggunaan vaksin campak untuk pelayanan imunisasi rutin sebelum
dilaksanakannya kampanye imunisasi MR. Vaksin dengan Vial Vaccine Monitoring
(WM) kategori B harus digunakan terlebih dahulu meskipun masa kadaluarsanya
masih panjang.

2. Saat ini masih tersedia vaksin Campak sebesar 1.239.042 vial yang dapat digunakan
untuk sekitar 5,2 juta sasaran sampai dengan bulan November 2019, sehingga perlu
dilakukan langkah-Iangkah penyelarasan penggunaan vaksin Campak tersebut sebagai
berikut :
- Bagi 6 (enam) provinsi di Pulau Jawa yang telah melaksanakan kampanye MR fase 1,
maka pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di tahun 2018 dan 2019
masih menggunakan vaksin campak.
- Bagi 28 provinsi di luar Pulau Jawa. untuk:
i. Melakukan analisa ketersediaan vaksin campak dan memanfaatkan secara optimal
untuk pelaksanaan imunisasi rutin bayi dan baduta.
ii. Melakukan upaya peningkatan status imunitas masyarakat terhadap campak
dengan melengkapi status imunisasi campak pada anak usia 9 - 59 bulan.
khususnya di daerah-daerah risiko tinggi KLB campak berdasarkan hasil
pemetaan Rencana Aksi Daerah (RAD) imunisasi pada saat Rakontek P2P
dengan kategori daerah merah dan kuning.
III. Introduksi imunisasi MR dilaksanakan secara bertahap, dimulai pada anak usia 9
bulan segera setelah kampanye MR, sedangkan untuk imunisasi lanjutan pada
Baduta dan anak usia sekolah (BIAS) masih menggunakan vaksin Campak sampai
stok vaksin Campak habis.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara, diucapkan terima


kasih.

Tembusan:
1. Menteri Kesehatan RI
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI
3. Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan RI
4 Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai