Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

“ OBJEK 6 ( JARINGAN EPIDERMIS) “

OLEH

NAMA : DEVI SEPTIANI


NIM : (1900007)
PRODI : D3-IIA
NAMA DOSEN : NOVERI RAHMA, M.Farm,Apt
NAMA ASISTEN : 1. SENTI DWI SURYANI
2. INTAN PURMALA SARI
3. ROSNITA DEWI
4.MARISA NURLITA

PROGRAM STUDI DIPLOMA FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
2020

Tujuan :
1. Mahasiswa mampu menunjukkan struktur epidermis
2. Mahasiswa mampu menunjukkan atau menyebutkan modifikasi dari epidermis beserta
fungsinya

TINJAUAN PUSTAKA

Fungsi epidermis yang paling utama adalah sebagai jaringan pelindung semua organ
tumbuhan, mulai dari batang, daun, akar, atau buah dari segala kondisi dan pengaruh
lingkungan luar.Sel-sel yang tersusun dengan deretan yang rapi pada jaringan epidermis
memungkinkan prgan bagian dam tubuh tumbuhan terlindungi dari perubahan suhu udara,
kelembaban, infeksi pathogen secara langsung, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, jaringan epidermis umumnya memiliki ciri dengan tekstur yang lebih
keras dibandingkan dengan jaringan lainnya. Selain itu, epidermis juga dilengkapi dengan
kipas, bulu akar, dan spina (duri).

Tempat Penyimpanan Cadangan Air

Sel-sel yang terdapat pada jaringan epidermis memiliki protoplasma yang


pipih dan besar. Nah, inilah yang menjadikan fungsi epidermis sebagai salah satu
tempat penyimpanan cadangan air bagi tumbuhan. Di saat musim kemarau dan kadar
air tanah sudah tidak tercukupi, air-air yang tersimpan di dalam protoplasma jaringan
epidermis akan diambil dan diangkut ke daun untuk kemudian diproses melalui
fotosintesis.

Membatasi Penguapan pada Tumbuhan

Fungsi epidermis selanjutnya adalah sebagai jaringan pengatur proses


transpirasi atau penguapan air dan tumbuhan. Fungsi epidermis ini dilakukan oleh
stomata yang menjadi salah satu bagian dari jaringan epidermis selain trikomata. Di
saat suhu udara sedang tinggi, stomata pada jaringan epidermis akan menutup dengan
rapat agar laju transpirasi tanaman dapat dibatasi. Sedangkan saat suhu udara sedang
rendah, stomata akan membuka dengan sangat lebar. Hal ini berfungsi agar sebagian
air dapat terbuang ke udara dan tidak membeku di dalam jaringan tumbuhan.
Pasalnya, seringkali stromata juga menjadi jalan sekresi air dalam tumbuhan
melalui proses gutasi.

Penyerapan Zat Air dan Unsur Hara

Jaringan epidermis yang terletak di akar juga berfungsi sebagai penyerap air
dan unsur hara dari dalam tanah. Maka fungsi epidermis disini dilakukan terutama
oleh trikomata yang termodifikasi menjadi bulu akar.

Difusi Oksigen dan Karbondioksida

Fungsi epidermis yang terakhir adalah sebagai tempat proses difusi oksigen
dan karbondioksida saat tumbuhan melakukan respirasi dan sekresi hasil fotosintesis.
Fungsi ini umumnya hanya terjadi pada daun dengan stomata sebagai organ
pelaksananya.Stomata pada daun yang dapat melakukan difusi sering dimanfaatkan
petani untuk mengaplikasikan pupuk daun pada tanaman mereka. Unsur hara yang
diberikan melalui daun akan terserap sempurna melalui difusi yang dilakukan oleh
stomata.

Bentuk dari Epidermis

1. Rambut akar 
Rambut akar merupakan sebuah perubahan dari epidermis yang memiliki fungsi untuk
menyerap air di tanah.
2. Sel silika dan gabus
Silika berisikan kristal silika. Sedangkan sel gabus mengandung endapan suberin.
Kedua sel ini selalu sejajar, pada umumnya dimiliki pada tulang daun gramine.
3. Litokis 
Litokis merupakan sel yang mempunyai epidermis normal dengan perubahan tertentu
kea rah dalam. Sel tersebut berisi kristal kalsium karbonat yang dikenal dengan
sistolit.
4. Sel kipas atau bulliform
Beberapa selnya memiliki bentuk yang cukup besar dari sel epidermis, vakuola besar,
berlapis tipis, dan berisi air. Efek dari sel kipas merupakan untuk membuka dan
menutup daun (daun yang melipat).
5. Stomata 
Stomata merupakan akses dan kedua sel penutupnya.Sel penutup merupakan kedua
sel yang memiliki bentuk khusus menutupi celah. Stomata dapat didapati dalam daun,
rhizome, batang, perhiasan bunga, bakal buah, dan biji. Letak stomata dapat sejajar
dengan permukaan epidermis atau tenggelam. Trikoma merupakan tonjolan epidermis
yang terbagi dari satu sel atau lebih yang difungsikan sebagai tanda taksonomi
familia. Efek trikoma dalam tumbuhan merupakan sebagai penjaga dari gangguan
yang berasal dari luar dan mempersulit penguapan.

Prepatar :
1. Penampang melintang daun Nerium oleander
2. Penampang melintang daun Orthosiphon stamineus
3. Penampang melintang daun Saccharum sp

Alat dan Bahan :


1. Silet atau carter
2. Kaca objek
3. Cover glass
4. Pipet tetes
5. Reagen aquadest
6. Miskroskop

Cara Kerja :
1. Buat sayatan melintang dari masing-masing preparat
2. Letakkan masing-masing preparat di atas kaca objek glass, tetesi dengan reagen
aquadest, tutup dengan cover glass
3. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x10 dan 10x40, dan perhatikan
pebedaan masing-masing tipe stomata
Hasil :
Penampang melintang daun
Nerium oleander

Penampang melintang daun


Orthosophon stamineus
Penampang melintang daun
Saccharum sp

PEMBAHASAN :
Pada praktikum objek ke 6 kali ini kami akan membahas materi tentang jaringan
epidermis pada tumbuhan diantaranya daun Nerium oleander, daun Orthosiphon stamineus,
dan daun Saccharum sp.yang telah diamtai dengan miksroskop dengan melihat bagaimana
jaringan epidermis yang ada.

Pertama saya akan membahas mengenai daun Orthosiphon stamineus, Sel epidermis
atas berbentuk persegi empat, terentang tangensial, tampak poligonal pada pengamatan
tangensial, dinding antiklinal berombak kecuali pada sel di sekitar rambut. Sel epidermis
bawah lebih kecil, dinding antiklinal lebih berombak Stomata tipe diasitik, terdapat pada
kedua permukaan, lebih banyak di permukaan bawah Rambut penutup berbentuk kerucut
bersel 1 sampai 2, panjang 20mm-65mm, dinding sel tebal dengan kutikula bergaris halus,
terdapat pada kedua permukaan daun. Rambut penutup berbentuk kerucut bersel 4-6, panjang
85mm-130mm, dinding sel agak tebal, kutikula bergaris halus, lebih banyak pada permukaan
bawah, kadang-kadang terdapat juga pada pinggir daun. Rambut penutup umumnya dengan
berisi zat berwarna ungu. Rambut kelenjar umumnya memiliki 2 sel kepala; minyak atsiri
berwarna kuning sampai kuning kecoklatan di bawah kutikula.memiliki tipe trikoma yaitu
glandular.Trikom ini dapat bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik. Trikom
glandularterlibat dalam sekresi berbagai bahan menyatakan bahwa pada dua varietas
Orthosiphon stamineus berbunga putih dan bunga ungu memiliki stomata dengan ukuran dan
jumlah yang tidak berbeda nyata. Warna bunga pada tiga varietas kumis kucing yang
digunakan yaitu Orsina 1 berwarna ungu, sedangkan Orsina 2 dan Orsina 3 memiliki bunga
berwarna putih. menunjukkan bahwa Orthosiphon stamineus memiliki satu lapis jaringan
palisade dan tiga sampai empat lapis jaringan bunga karang. Pada tanaman yang diteliti,
jaringan palisade memiliki ketebalan paling besar pada Orsina
Kemudian yang kedua pada daun Nerium oleander. Tumbuhan yang memiliki
nama Nerium oleander ini termasuk kedalam famili apocynaceae. Cir-ciri umum dari
tumbuhan ini adalah bentuk hidup berupa perdu, daun tunggal yang keras dengan lebar
kurang lebih 2 cm dan letakknya dalam lingkaran (pusaran tiga). Tidak memiliki stipula.
Bunga keluar dalam perbungaan rasemosa. Bunga berkembang dalam seikat ujung cebang
masing-masing memgelilingi satu mahkota pusat. sepal bersatu membentuk tabung, sepal
sewaktu kuncup terputar, dan letak petal imbrikatus.  Jumlah stamen sama dengan jumlah
petal, dan letaknya berselangan dengan peta Berdasarkan hasil pengamatan, Nerium
oleander memiliki tipe stomata superficial karena sel penutupnya sejajar dengan sel
epidermis. Hal ini berbedadengan stomata yang ditemukan pada Ficus dimana letak sel
penutupnya masukkedalam sel penutup yang berada dibawah epidermis. Jumlah lapisan
selepidermis pada bagian atas dan bawah masing-masing selapis sel.
Selanjutnya membahas tentang daun Saccharum sp. Berdasarkan hasil pengamatan
pada daun (Saccharum oficinarum) dengan perbesaran 10 x 10 juga terdapat terdapat bentuk
epidermis khusus yang berupa sel buliform atau sel kipas yang berada di pinggir, yaitu
sederet sel yang lebih besar daripada epidermis normal, dengan dinding tipis dan vakuola
besar.

KESIMPULAN
1. Daun Orthosiphon stamineus Sel epidermis bawah lebih kecil, dinding antiklinal
lebih berombak Stomata tipe diasitik, terdapat pada kedua permukaan, lebih
banyak di permukaan bawah Rambut penutup berbentuk kerucut bersel 1 sampai
2, panjang 20mm-65mm, dinding sel tebal dengan kutikula bergaris halus.
2. Daun Nerium oleander memiliki tipe stomata superficial karena sel penutupnya
sejajar dengan sel epidermis. Hal ini berbedadengan stomata yang ditemukan pada
Ficus dimana letak sel penutupnya masukkedalam sel penutup yang berada
dibawah epidermis. Jumlah lapisan selepidermis pada bagian atas dan bawah
masing-masing selapis sel.
3. Saccharum sp. juga terdapat terdapat bentuk epidermis khusus yang berupa sel
buliform atau sel kipas yang berada di pinggir, yaitu sederet sel yang lebih besar
daripada epidermis normal, dengan dinding tipis dan vakuola besar.

Anda mungkin juga menyukai