Anda di halaman 1dari 2

Warga Global

oleh Vincent Wiguna, 1506724921

Judul : Buku Ajar III, “Bangsa, Negara, dan Pancasila”

Pengarang : R. Ismala Dewi, Slamet Soemiarno, Agnes Sri Poerbasari, Eko. A. Meinarno

Data Publikasi : Universitas Indonesia, 2015 : Depok, 111

Indonesia sebagai bagian dari masyrakat dunia mengupayakan kehidupan beragama yang
toleran. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki nilai yang dianggap religiously
friendly ideology. Namun sebagai negara berkembang, Indoesia tetap harus mempertahankan
identitasnya yang berlandaskan semangat Pancasila yang luhur. Hal ini perlu disadari bersama
untuk dapat menjadi dasar tindakan masyarakat, khususnya dalam menanggapi budaya korupsi
yang terus bertahan dan bahkan berkembang. Permasalahan ini pun harus dilihat di dalam satu
kesatuan yang luas, dimana masyarakat Indonesia termasuk di dalam warga dunia.
Mengacu pada nilai Pancasila, khususnya nilai pertama, warga Indonesia akan menjadi
bagian dari aksi yang toleran, karena Indonesia secara pasti menjadi tempat perlintasan beragam
kebudayaan. Penyelarasan perilaku dengan nilai kedua dalam konteks global juga ada dalam
kehidupan sehari - hari, yang berlanjut pada terciptanya tatanan sosial yang lebih baik.
Pengakuan akan hak asasi manusia merupakan kesepakatan universal yang telah diakui bersama,
hingga pada akhirnya terbangunlah hubungan saling menghormati antar negara. Nilai ketiga
dapat membicarakan ketahanan negara khususnya melalui ekonomi dunia yang berorientasi
nasional. Pancasila menekankan cinta tanah air perlu diangkat kembali, salah satunya dengan
menjaga agar produk asing tidak membanjiri pasar lokalnya sehingga petani/ pengusaha/
masyarakat tetap sejahtera.
Dalam melihat nilai keempat, negara bertindak melalui kebijakan dan tingkah laku. Jalur
diplomatik yang dibuat dengan negara - negara yang memiliki kepentingan, kebijakan politik
ekonomi luar negeri yang cenderung terbuka dapat diterima masyarakat masyarakat
internasional. Kontribusi Indonesia untuk masalah pembangunan dunia yang berkeadilan sosial
dapat dilakukan dengan kemampuan dasar ekonomi kerakyatan Indonesia, salah satunya lewat
koperasi.
Melihat penjabaran singkat dari Pancasila, pembaca dapat menarik relevansinya dengan
budaya korupsi yang ada. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam membangun dunia bersama -
sama, rasa kepemilikan yang membawa kepada pelestarian sumber daya yang lebih berkualitas,
demi kemakmuran umat manusia rakyat Indonesia harus bisa membawa semangat Pancasila
dalam membangun masyarakat dunia yang berintegritas. Korupsi yang telah mengakar dan
mendarah daging tidak lain merupakan suatu budaya yang harus dikikis dan dicegah dari
generasi muda. Dengan berfokuskan pada pemikiran global dan semangat Pancasila maka
diharapkan budaya korupsi dapat semakin berkurang

Anda mungkin juga menyukai