Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang, Justifikasi Masalah


Sampai saat ini, batu bata merupakan bahan bangunan yang paling banyak peminatnya
sebagai material untuk membuat dinding rumah. Batu bata telah menjadi material utama
dalam pembangunan rumah tinggal sejak jaman dahulu. Pemanfaatan batu bata pada dinding
dapat diterapkan dua macam desain, yaitu batu dipasang dengan sistem bata ekpos dan batu
bata dengan finishing plesteran. Kedua desain dinding tersebut akan mempengaruhi
pemilihan jenis batu bata. Ada dua jenis batu bata yang digunakan untuk material membuat
dinding rumah, yaitu;
Batu Bata Merah, dari namanya kita sudah ketahui batu bata tersebut berwarna merah,
tetapi warnanya tidak selalu seragam. Kebanyakan dari batu bata tersebut memiliki warna
merah kecoklatan. Teksturnya juga agak kasar dan tidak rapi. Tingkat kekerasannya juga
berbeda. Hal ini disebabkan karena dalam proses pembakarannya tidak memiliki standar yang
baku. Batu bata ini sering digunakan untuk membuat dinding yang dipasang dengan finishing
plesteran.
Batu bata muka, jenis batu bata ini, permukaannya lebih halus dan licin. Warnanya pun
relatif lebih homogen, meskipun tidak sama persis. Batu bata jenis ini, pada umumya
digunakan untuk membuat dinding bata dengan sistem bata ekspos, baik untuk dinding
interior atau eksterior.
Batu bata dikatakan dan memiliki kualitas yang baik apabila bebas dari keretakan atau
dalam kondisi cacat, seragam dalam ukuran dengan sudut dan tepi yang rata, mempunyai
ukuran, kuat tekan dan daya serap air yang telah memenuhi syarat. Pengunaan bata merah
pada pemasangan dinding memang sedikit lebih mahal, karena jumlah yang digunakan cukup
banyak dan waktu yang diperlukan untuk pemasangan relatif lebih lama. Tetapi, masyarakat
Indonesia lebih dominan memilih bata merah sebagai material pembangunan rumah karena
dapat meredam suhu panas yang berlebihan.
Namun, tidak semua daerah yang ada di Indonesia mengijinkan masyarakatnya
menggunakan bata merah sebagai material dalam pembangunan rumah. Salah satunya terjadi
di Bali, tepatnya di Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Penggunaan
bata merah sebagai material pembangunan rumah sangat dilarang di desa tersebut.
Munculnya dresta unik ini disebut- sebut sebagai akibat adanya kutukan Ki Kebo Iwa
tatkala hendak merenovasi Pura Purusada yang berada di wilayah Desa Kapal. Sampai saat
ini, warga desa masih memegang keyakinan pantang membangun rumah menggunakan batu
bata merah. (Sudarsana, 2007)
1.2 Permasalahan yang akan diteliti
Apakah dampak yang akan dialami oleh masyarakat di Desa Adat Kapal bila melanggar
pantangan tersebut?
1.3 Tujuan Khusus
Mengetahui tradisi di Desa Adat Kapal, Mengwi, Badung, Bali yang tidak mengijinkan
masyarakatnya membangun rumah menggunakan batu bata.
1.4 Urgensi/ Keutamaan Penelitian
Keutamaan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pantangan yang berlaku di Desa
Adat Kapal, Mengwi, Badung, Bali. Bahwa tidak diperbolehkan menggunakan batu bata
dalam pembangunan rumah dan memberikan informasi kepada masyarakat yang tidak
mengetahui hal tersebut serta mengingatkan masyarakat yang ada di lingkungan Desa Adat
Kapal akan adanya pantangan tersebut.
1.5 Temuan yang ditargetkan
Temuan yang ditargetkan berupa sejarah yang berkembang di Desa Adat Kapal
mengenai pantangan tidak diperbolehkan menggunakan batu bata untuk material
pembangunan rumah.
1.6 Konstribusi terhadap ilmu pengetahuan
Diharapkan karya tulis ini dapat dijadikan refrensi bagi peneliti selanjutnya serta
memberikan konstribusi yang positif dalam bidang konstruksi.
1.7 Luaran yang diharapkan
Data dari hasil karya tulis akan disosialisasikan kepada masyarakat guna memberikan
informasi dan wawasan kepada masyarakat akan adanya pantangan
1.8 Manfaat dari penelitian
1.8.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian dapat mengingatkan kembali kepada masyarakat yang ada di
lingkungan Desa Adat Kapal, Mengwi, Badung, Bali bahwa dalam hal pembangunan rumah
tidak diperbolehkan menggunakan batu bata sebagai material pembangunan.
1.8.2 Manfaat Praktisi
Seluruh tahapan serta hasil penelitian yang diperoleh dapat memberi informasi
kepada khalayak akan pantangan yang ada di Desa Adat Kapal dalam bidang pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai