Sampai saat ini, batu bata merupakan bahan bangunan yang paling banyak peminatnya sebagai material untuk membuat dinding rumah. Batu bata telah menjadi material utama dalam pembangunan rumah tinggal sejak jaman dahulu. Pemanfaatan batu bata pada dinding dapat diterapkan dua macam desain, yaitu batu dipasang dengan sistem bata ekpos dan batu bata dengan finishing plesteran. Kedua desain dinding tersebut akan mempengaruhi pemilihan jenis batu bata. Ada dua jenis batu bata yang digunakan untuk material membuat dinding rumah, yaitu; Batu Bata Merah, dari namanya kita sudah ketahui batu bata tersebut berwarna merah, tetapi warnanya tidak selalu seragam. Kebanyakan dari batu bata tersebut memiliki warna merah kecoklatan. Teksturnya juga agak kasar dan tidak rapi. Tingkat kekerasannya juga berbeda. Hal ini disebabkan karena dalam proses pembakarannya tidak memiliki standar yang baku. Batu bata ini sering digunakan untuk membuat dinding yang dipasang dengan finishing plesteran. Batu bata muka, jenis batu bata ini, permukaannya lebih halus dan licin. Warnanya pun relatif lebih homogen, meskipun tidak sama persis. Batu bata jenis ini, pada umumya digunakan untuk membuat dinding bata dengan sistem bata ekspos, baik untuk dinding interior atau eksterior. Batu bata dikatakan dan memiliki kualitas yang baik apabila bebas dari keretakan atau dalam kondisi cacat, seragam dalam ukuran dengan sudut dan tepi yang rata, mempunyai ukuran, kuat tekan dan daya serap air yang telah memenuhi syarat. Pengunaan bata merah pada pemasangan dinding memang sedikit lebih mahal, karena jumlah yang digunakan cukup banyak dan waktu yang diperlukan untuk pemasangan relatif lebih lama. Tetapi, masyarakat Indonesia lebih dominan memilih bata merah sebagai material pembangunan rumah karena dapat meredam suhu panas yang berlebihan. Namun, tidak semua daerah yang ada di Indonesia mengijinkan masyarakatnya menggunakan bata merah sebagai material dalam pembangunan rumah. Salah satunya terjadi di Bali, tepatnya di Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Penggunaan bata merah sebagai material pembangunan rumah sangat dilarang di desa tersebut. Munculnya dresta unik ini disebut- sebut sebagai akibat adanya kutukan Ki Kebo Iwa tatkala hendak merenovasi Pura Purusada yang berada di wilayah Desa Kapal. Sampai saat ini, warga desa masih memegang keyakinan pantang membangun rumah menggunakan batu bata merah. (Sudarsana, 2007) 1.2 Permasalahan yang akan diteliti Apakah dampak yang akan dialami oleh masyarakat di Desa Adat Kapal bila melanggar pantangan tersebut? 1.3 Tujuan Khusus Mengetahui tradisi di Desa Adat Kapal, Mengwi, Badung, Bali yang tidak mengijinkan masyarakatnya membangun rumah menggunakan batu bata. 1.4 Urgensi/ Keutamaan Penelitian Keutamaan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pantangan yang berlaku di Desa Adat Kapal, Mengwi, Badung, Bali. Bahwa tidak diperbolehkan menggunakan batu bata dalam pembangunan rumah dan memberikan informasi kepada masyarakat yang tidak mengetahui hal tersebut serta mengingatkan masyarakat yang ada di lingkungan Desa Adat Kapal akan adanya pantangan tersebut. 1.5 Temuan yang ditargetkan Temuan yang ditargetkan berupa sejarah yang berkembang di Desa Adat Kapal mengenai pantangan tidak diperbolehkan menggunakan batu bata untuk material pembangunan rumah. 1.6 Konstribusi terhadap ilmu pengetahuan Diharapkan karya tulis ini dapat dijadikan refrensi bagi peneliti selanjutnya serta memberikan konstribusi yang positif dalam bidang konstruksi. 1.7 Luaran yang diharapkan Data dari hasil karya tulis akan disosialisasikan kepada masyarakat guna memberikan informasi dan wawasan kepada masyarakat akan adanya pantangan 1.8 Manfaat dari penelitian 1.8.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian dapat mengingatkan kembali kepada masyarakat yang ada di lingkungan Desa Adat Kapal, Mengwi, Badung, Bali bahwa dalam hal pembangunan rumah tidak diperbolehkan menggunakan batu bata sebagai material pembangunan. 1.8.2 Manfaat Praktisi Seluruh tahapan serta hasil penelitian yang diperoleh dapat memberi informasi kepada khalayak akan pantangan yang ada di Desa Adat Kapal dalam bidang pembangunan.