RENCANA
STRATEGIS
DIREKTORAT JENDERAL
BINA MARGA
2005 - 2009
DEPARTEMEN
PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Manfaat
C. Asumsi-asumsi
I-1
Pekerjaan Umum, disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga.
Pada bagian ini ditampilkan pembahasan berkaitan dengan konsep umum sebuah proses
perencanaan. Pada dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan di sini adalah suatu
proses dalam rangka mencapai suatu tujuan pada suatu periode atau jangka waktu
tertentu. Pada Gambar 1.1 ditampilkan gambaran urutan kegiatan perumusan
perencanaan tersebut mulai dari perumusan visi sampai dengan tersusunya program atau
rencana aksi. Penetapan visi dan tujuan merupakan tahapan yang sangat awal dan sangat
penting masih berupa gambaran yang orientatif.
Tahapan selanjutnya adalah menyusun strategi untuk mewujudkan tujuan tersebut. Pada
tahap akhirnya, strategi tersebut diterjemahkan dalam bentuk program atau rencana aksi.
Pada Gambar 1.1 terlihat antara strategi yang tersusun dan program yang diusulkan
dijembatani oleh instrumen kebijakan. Pada dasarnya intrumen kebijakan ini menjadi
semacam koridor yang diperlukan untuk memagari atau memastikan arah tujuan tidak
bergeser.
Pada dasarnya rencana strategis, nantinya akan berisi rangkaian kegiatan atau program
yang merupakan turunan dari visi, tujuan, strategi dan kebijakan yang telah digariskan
oleh Direktorat Jenderal Bina Marga untuk suatu jangka waktu tertentu.
Arah Kebijakan
• Visi
• Misi
• Tujuan
• Strategi
• Kebijakan
Tupoksi
• Program
Direktorat Jenderal BM
Rencana Strategis
RPJM Nasional Departemen PU Rencana Strategis Sasaran dan Kegiatan
(PP No. 7 Tahun 2005) 2005-2009 Direktorat Jenderal BM
(Permen PU No.
51/PRT/2005)
Tantangan-tantangan
Pengukuran Kinerja
I-2
Peraturan
Perundangan RENSTRA DITJEN BINA MARGA
RENSTRA DITJEN PRASWIL
FakLingkungan
tor Pengaruh dan VISI Strategi
Lingkungan Strategis
Internal
Indikator
SWOT Faktor Kunci Kinerja
Keberhasilan
Gambar 1.2 Alur Pikir Penyusunan Rencana dan Strategi Ditjen Bina Marga
Alur pikir penyusunan Rencana dan Strategi Ditjen Bina Marga dimulai dengan latar
belakang permasalahan yang meliputi lingkungan internal dan lingkungan eksternal Bina
Marga saat ini, yang secara signifikan memberikan pengaruh serta peraturan perundangan
sebagai landasan penyusunan.
Terlihat pada gambar tersebut bahwa penyusunan rencana strategis tersebut harus
diperhatikan beberapa aspek berpengaruh, yang meliputi peraturan perundangan terkait
yang berlaku dan pengaruh lingkungan strategis. Pengaruh lingkungan strategis yang
dimaksud dapat berupa implikasi dari perubahan atau pertumbuhan ekonomi suatu daerah
dan dapat juga berupa dampak atas diberlakukannya peraturan perundangan.
D. Sistematika
I-3
Direktorat Jenderal Bina Marga, cakupan kerja Direktorat Jenderal Bina Marga,
serta factor-faktor kunci keberhasilan.
4. Rencana Strategis, memuat Visi, Misi, Tujuan dan sasaran serta Strategi
pencapaian tujuan dan sasaran, yang diuraikan menurut sasaran dan Kegiatan.
Selain itu juga diidentifikasi indikator kinerja outputs, dan outcomes pada setiap
kegiatan.
5. Penutup.
I-4
BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Direktorat Jenderal Bina Marga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok
Departemen Pekerjaan Umum dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan
standarisasi teknis di bidang jalan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Jenderal Bina Marga
menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknik di bidang jalan sesuai peraturan perundang-undangan.
b. Penyusunan program dan anggaran serta evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan di
bidang jalan.
c. Pelaksanaan kebijakan teknik di bidang jalan nasional meliputi jalan nasional, jalan
bebas hambatan dan sebagian jalan kota.
d. Pembinaan teknis penyelengggaraan jalan propinsi/ kabupaten/kota.
e. Pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasi bidang jalan.
f. Penyusunan norma, standar, pedoman, dan manual di bidang jalan.
g. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat Jenderal.
Tugas pokok dan fungsi masing-masing unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Bina
Marga adalah sebagai berikut :
:darda\pksp\renstra\2004 II-2
d. Sub Direktorat Penyiapan Standar dan Pedoman
e. Sub Direktorat Teknik Lingkungan
f. Sub Bagian Tata Usaha.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Direktorat Jalan Bebas Hambatan Dan Jalan Kota mempunyai tugas melakukan
pelaksanaan kebijakan jalan bebas hambatan dan sebagian jalan kota metropolitan serta
pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasi bidang jalan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Jalan Bebas Hambatan
dan Jalan Kota menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan dan program jalan bebas hambatan dan jalan tol;
b. Pengadaan lahan jalan tol dan sebagian jalan kota metropolitan;
c. Penyusunan kebijakan investasi jalan bebas hambatan dan jalan tol;
d. Pemantauan dan evaluasi jalan bebas hambatan dan jalan tol;
e. Perencanaan teknis dan pelaksanaan pembangunan jalan kota metropolitan;
f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Kota, terdiri dari:
a. Sub Direktorat Pengembangan Jalan Bebas Hambatan dan JalanTol.
b. Sub Direktorat Pengadaan Lahan.
c. Sub Direktorat Monitoring dan Evaluasi Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol
d. Sub Direktorat Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan Kota.
e. Sub Direktorat Pelaksanaan Jalan dan Jembatan Kota Metropolitan
f. Sub Bagian Tata Usaha.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Direktorat Jalan dan Jembatan Wilayah Barat mempunyai tugas melakukan pelaksanaan
kebijakan termasuk pengawasan teknis, review desain dan bimbingan teknis jalan dan
jembatan di propinsi-propinsi wilayah Sumatera dan Jawa.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Jalan dan Jembatan
Wilayah Barat menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan usulan program pembangunan jalan dan jembatan nasional;
b. Pelaksanaan pembangunan jalan nasional;
c. Pengawasan teknis, review desain dan bimbingan teknis;
d. Bimbingan teknis pelaksanaan jalan dan jembatan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
:darda\pksp\renstra\2004 II-3
Direktorat Jalan dan Jembatan Wilayah Barat terdiri dari:
a. Sub Direktorat Wilayah Barat I
b. Sub Direktorat Wilayah Barat II
c. Sub Direktorat Wilayah Barat III
d. Sub Direktorat Wilayah Barat IV
e. Sub Direktorat Wilayah Barat V
f. Sub Bagian Tata Usaha
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Direktorat Jalan dan Jembatan Wilayah Timur mempunyai tugas melakukan pelaksanaan
kebijakan termasuk pengawasan teknis, review desain dan bimbingan teknis jalan dan
jembatan di propinsi-propinsi di wilayah Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku dan Papua.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Jalan dan Jembatan
Wilayah Timur menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan usulan program pembangunan jalan dan jembatan nasional;
b. Pelaksanaan pembangunan jalan nasional;
c. Pengawasan teknik, review desain dan bimbingan teknis;
d. Bimbingan teknik pelaksanaan jalan dan jembatan nasional, propinsi, kabupaten dan
desa/kota.
e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Direktorat Jalan dan Jembatan Wilayah Timur, terdiri dari:
a. Sub Direktorat Wilayah Timur I.
b. Sub Direktorat Wilayah Timur II.
c. Sub Direktorat Wilayah Timur III.
d. Sub Direktorat Wilayah Timur IV.
e. Sub Direktorat Wilayah Timur V.
f. Sub Bagian Tata Usaha.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
:darda\pksp\renstra\2004 II-4
b. Masing-masing kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikoordinasikan oleh seoarng tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Direktorat
Jenderal
c. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
d. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
:darda\pksp\renstra\2004 II-5
BAB III
LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
SERTA FOKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
A. LINGKUNGAN INTERNAL
Tabel 1
Persebaran Pegawai
Menurut Latar Belakang Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
a. Teknik
1. SLTA 355
2. D III 128
3. S1 233
4. S2 92
5. S3 2
Jumlah 810
b. Non Teknik
1. SLTA 756
2. D III 42
3. S1 108
4. S2 50
5. S3 -
Jumlah 946
Total 1756
:darda\pksp\renstra\2005 III-1
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban, selama 5 tahun terakhir (sejak
tahun 2000 – 2004), Direktorat Jenderal Bina Marga telah berhasil melakukan
berbagai kegiatan dibidang Prasarana jalan. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari
alokasi anggaran Direktorat Jenderal Bina Marga yaitu :
1. Pada tahun anggaran 2000, total Rp. 1.354.762.000.000,-
2. Pada tahun anggaran 2001, total Rp. 2.414.085.000.000,-
3. Pada tahun anggaran 2002, total Rp. 3.902.667.000.000,-
4. Pada tahun anggaran 2003, total Rp. 4.078.295.000.000,-
5. Pada tahun anggaran 2004, total Rp. 4.523.291.000.000,-
Dari berbagai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan sejak tahun-tahun tersebut
antara lain, terjadi peningkatan kapasitas jalan, sehingga arus lalu lintas pada
lokasi/wilayah tertentu menjadi lancar, layanan lalu lintas menjadi ekonomis,
aksessibilitas/ jarak tempuh menjadi lebih pendek
Kondisi jalan nasional tahun 2004: panjang jalan 34.628 Km, 37% kondisi baik,
44% sedang, 8% rusak ringan, 11% rusak berat atau 81% kondisi mantap dan 19%
tidak mantap. Hal ini selain diakibatkan oleh keterbatasan dana, disiplin pengguna
jalan yang tidak mentaati aturan seperti penggunaan kendaraan yang melebihi muatan
yang diijinkan, adanya beberapa kejadian bencana yang menyebabkan kerusakan
jalan serta masih perlu ditingkatkan kompentensi pelaksana proyek.
Pada akhir tahun 2003 telah dapat dibangun melalui proyek-proyek khusus jalan
yaitu pada ruas jalan Pantura Jawa sepanjang 71 Km, pada ruas Ladiagalaska
sepanjang 131,5 Km dan pada ruas jalan Lintas Timur Sumatera (Sumsel dan
Lampung) sepanjang 253,5 Km sehingga keseluruhannya mencapai 456 Km. Pada
tahun yang sama, telah dapat dibangun dan dioperasikan ruas-ruas jalan tol masing-
masing sepanjang 4 Km untuk ruas JORR seksi W2 Selatan dan seksi EI Selatan.
Sedangkan untuk ruas jalan tol Cikampek-Padalarang telah dibangun dan
dioperasikan jalan tol sepanjang 17,5 Km. Dengan pertambahan ruas jalan tol baru
yang dioperasikan sepanjang 25,5 km, maka ruas jalan tol keseluruhan pada akhir
tahun 2003 mencapai 606 Km. Dalam upaya meningkatkan kemampuan aparat
penyelenggara jalan, telah disusun sejumlah topik norma, standar, pedoman dan
manual.
:darda\pksp\renstra\2005 III-2
• Banyak kerusakan prasarana jalan akibat bencana alam, menyebabkan alokasi
yang semula untuk pemeliharaan jalan berubah untuk penanganan tanggap
darurat,
• Rimutnya masalah hukum dan investasi, menyebabkan terlambatnya pelaksanaan
pembangunan jalan Tol,
• Mendukung terbentuknya Sistem Transportasi Nasional dan Internasional
(ASEAN/Asia Highways),
• Mewujudkan keseimbangan dan keterkaitan pembangunan dan pengembangan
wilayah (termasuk daerah terisolasi, daerah perbatasan, pulau-pulau kecil) dalam
rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI,
• Meningkatkan tingkat pelayanan jalan pada jalur-jalur utama perekonomian, guna
menurunkan biaya transportasi masyarakat dan meningkatkan daya saing produk-
produk ekspor,
• Semakin terbatasnya kemampuan Pemerintah dalam membiayai pembangunan
prasarana jalan dibandingkan dengan tututan kebutuhan yang ada, sehingga
diperlukan upaya meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengguna dana yang ada,
dan mencari terobosan sumber-sumber pendanaan dari masyarakat atau swasta,
• Sesuai dengan tuntutan masyarakat, diperlukan upaya-upaya percepatan proses
reformasi, dan penyelenggaraan pembangunan yang lebih transparan dan
akuntabel, serta peran serta masyarakat dan dunia usaha yang lebih baik.
:darda\pksp\renstra\2005 III-3
• Masalah belum intensnya koordinasi antar instansi di pusat maupun antara
instansi pusat dan daerah sehingga dalam beberapa aspek menimbulkan adanya
perbedaan persepsi antara pusat dan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah.
• Masih terjadinya inefisiensi pada beberapa aspek penyelenggaraan jalan;
B. LINGKUNGAN EKSTERNAL
:darda\pksp\renstra\2005 III-4
• Tuntutan sustaninable development dengan pilar pembangunan ekonomi, sosial
dan lingkungan hidup.
• Tuntutan penerapam Good Govermance terutama melalui demokratisasi yang
menuntut pelibatan masyarakat dalm proses penyelenggaraan pembangunan
Bidang Kimpraswil maupun debirokratisasi yang menggeser peran pusat dari
provider ke enabler sehingga lebih dominan dalam pembuatan kebijakan dan
perencanaan umum, sedangkan peran Pemda, dunia usaha dan masyarakat
meningkat.
• Semakin efektifnya liberalisasi perdagangan barang dan jasa (WTO), AFTA dan
KESR, sehingga diperlukan peningkatan profesionalisme keahlian dan
ketrampilan untuk meningkatkan kemampuan daya saing.
• Tuntutan pelestarian lingkungan hidup membawa implikasi perlunya
pengembangan teknologi ramah lingkungan, konservasi, penerapan tata ruang
secara konsisten, penerapan teknologi tepat guna sederhana dan mutakhir.
• Kebutuhan menjaga integrasi nasional melalui sistem jaringan jalan nasional,
keseimbangan pembangunan antar wilayah terutama percepatan pembangunan
KTI, daerah tertinggal, daerah perbatasan, serta mengurangi kesenjangan dalam
pulau maupun antar kota-desa.
• Persaingan global yang semakin kuat menyebabkan ekonomi nasional menjadi
lebih terbuka dan mempengaruhi perkembangan daerah terutama dalam
menghadapi AFTA 2003; APEC 2003, dan Asia pada 2010, daerah rata-rata tidak
siap.
• Penumpukan kegiatan ekonomi di daerah tertentu saja (centralization of economic
activities) antara lain Kegiatan Industri terkonsentrasi di kota-kota besar Jawa
yang menyebabkan konversi lahan pertanian ke non pertanian cukup tinggi.
• Kecenderungan pertumbuhan ekonomi rendah yang masih tergantung konsumsi
sekitar 3 s/d 4% (masih jauh dibawah 7% untuk dapat menampung employment).
• Kecenderungan jumlah pengangguran (unemployment) 9,5 juta jiwa dan setengah
pengangguran 31 juta semakin meningkat.
• Jumlah penduduk Indonesia yang masih dibawah garis kemiskinan sekitar 16%
penduduk Indonesia dan potensial bertambah kalau tidak ada solusi konkrit.
• Adanya gangguan keamanan dan kenyamanan berinvestasi sehingga investor
kurang tertarik karena terbatasnya pelayanan prasarana dan sarana.
• Kerawanan sosial akibat tertinggalnya daerah tertentu seperti: perbatasan,
kepulauan kecil terpencil, remote area, pesisir; serta masih banyaknya daerah
tertinggal yang miskin.
:darda\pksp\renstra\2005 III-5
Tabel 2
Berbagai Kebijakan Yang Terkait di Bidang keBina Margaan
No. Peraturan Perundang-Undangan Tentang/Perihal
1. UU RI No.38 Tahun 2004 Jalan
2. UU RI. No. 4 Tahun 1992 Perumahan dan Permukiman
3. UU RI. No. 24 Tahun 1992 Penataan Ruang
4. UU RI No. 23 Tahun 1997 Pengelolaan Lingkungan Hidup
5. UU RI No. 18 Tahun 1999 Jasa Konstruksi
6. UU RI No. 32 Tahun 2004 Pemerintahan Daerah
7. UU RI No. 33 Tahun 2004 Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah.
8. UU RI No.28 Tahun 1999 Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan bebas dari
korupsi, dan Nepotisme.
9. PP RI No. 26 Tahun 1986 Jalan
10. PP RI No.27 Tahun 1999 Analisis mengenai Dampak Lingkungan
11. PP RI No.25 Tahun 2000 Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai
Daerah Otonom
12. PP RI No.84 Tahun 2000 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
13. PP RI No.104 Tahun 2000 Dana Perimbangan
14. PP RI No. 105 Tahun 2000 Pengelolaan dan Pertanggung Jawaban Keuangan Daerah.
15. PP RI No.106 Tahun 2000 Pengelolaan dan Pertanggung jawaban Keuangan dalam
Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
16. PP RI No. 107 Tahun 2000 Pinjaman Daerah
17. Keppres No.6 Tahun 1988 Pencabutan Beberapa Ketentuan Mengenai Pengadaan
Barang dan Jasa.
18. Keppres No. 32 Tahun 1990 Pengelolaan Kawasan Lindung
19. Keppres No. 55 Tahun 1993 Pelaksanaan Pembebasan Tanah.
20. Keppres No.16 Tahun 1994/ Keppres Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
No.24 Tahun 1996
21. Keppres No. 18 Tahun 2000 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
22. Instruksi No.1 Tahun 1988 Tata Cara Pengadaan Barang dan Jasa
23. Peraturan Menteri UU No. Penyerahan Sebagian Urusan Pekerjaan Umum Kepada
57/PRT/1991 Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II.
24. Peraturan Menteri dalam Negeri No.15 Ketentuan-ketentuan mengenai Tata Cara Pembebasan
Tahun 1975 Tanah.
25. Peraturan Menteri dalam Negeri No.2 Tata Cara Pengadaan Tanah untuk Keperluan Proyek
Tahun 1985 Pembangunan.
26. Peraturan Menteri PU No. Pedoman Teknis Anlisa Mengenai Dampak Lingkungan
63/PRT/1990 Proyek Bidang Pekerjaan Umum.
27. Keputusan Menteri dalam Negeri No. Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
903-1319/1985
28. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Pedoman Umum Penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Hidup No.14/MENLH/3/1994 Lingkungan Hidup.
29. UU RI No. 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
:darda\pksp\renstra\2005 III-6
Dalam menyikapi kondisi Derektorat Jenderal Bina Marga, segala upaya dan
sumber daya harus dikerahkan seoptimal mungkin. Analisis SWOT digunakan dalam
mengidentifikasi isu-isu strategis. Namun demikian optimalisasi upaya sudah selayaknya
disesuaikan dengan kemampuan internal Direktorat Jenderal Bina Marga dalam
menghadapi kondisi tersebut.
Secara internal Direktorat Jenderal Bina Marga memiliki kekuatan dan
kelemahan.
1. Kekuatan
a. Memiliki mandat melalui Kepres nomor …. Tahun 2004 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja.
b.Berada dibawah dan bertanggungjawab Kepada Menteri;
c. Memiliki kemampuan dalam menjalin networking dengan perguruan tinggi,
akademisi dan organisasi lain dalam melaksanakan pembangunan bidang kebina
margaan;
d.Terdapat berbagai kebijakan pemerintah pusat dan daerah, yang memiliki kekuatan
hukum, secara kelembagaan mendorong peran strategis Direktorat Jenderal Bina
Marga dalam mewujudkan Visi dan Misi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2. Kelemahan
a. Sering terjadinya perubahan struktur organisasi pemerintah.
b.Lemahnya reward and punishiment dilingkungan organisasi.
c. Secara kuantitas, terdapat keterbatasan SDM, sementara dari sisi latar belakang
pendidikan SDM masih didominasi dengan pegawai yang memiliki latar belakang
pendidikan non teknik, serta pada tingkatan SLTA. Secara kualitas, SDM yang
dimiliki saat ini masih perlu ditingkatkan profesionalisme di bidang substansi
prasarana wilayah. Disamping itu, pada tahun-tahun mendatang (2005-2009)
terdapat banyak pegawai/pejabat yang memasuki masa pensiun, bisa dipastikan
terdapat kekurangan pegawai yang selanjutnya juga akan menurunkan kualitas
SDM itu sendiri. Sementara kompleksitas bidang tugas prasarana wilayah semakin
tinggi yang memerlukan tingkat profesionalisme yang tinggi pula;
d.Terbatasnya sumber dana bagi pembiayaan pembangunan bidang prasarana jalan;
Secara external Direktorat Jenderal Bina Marga memiliki Peluang dan Tantangan
sebagai berikut :
1. Peluang
a. Dengan diterbitkannya UU No. 38 Tahun 2004 tentang jalan.
b. Adanya kemungkinan berbagai perubahan pada kebijakan-kebijakan di Bidang
kebina margaan yang telah ditetapkan pemerintah pusat sebelum diterbitkannya UU
No.32 Tahun 2004, untuk menyesuaikan dengan undang-undang tersebut, sehingga
:darda\pksp\renstra\2005 III-7
kesempatan bagi Direktorat Jenderal Bina Marga untuk lebih berperan dalam
mengimplementasikan kebijakan dimaksud.
c. Tingginya tuntutan pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan Visi dan Misi
yang dicanangkan Direktorat Jenderal Bina Marga.
d. Pesatnya perkembangan teknologi di bidang kebina margaan.
2. Tantangan
a. Tekanan yang cukup tinggi dari pihak masyarakat, LSM dan kelompok-kelompok
politik terhadap Direktorat Jenderal Bina Marga untuk lebih memiliki kinerja lebih
baik dalam menangani permasalahan bidang kebina margaan;
b.Lemahnya koordinasi dengan instansi terkait;
c. Kondisi sosial dan politik serta keamanan yang cenderung masih belum kondusif
bagi pertumbuhan ekonomi, yang cukup mempengaruhi pelaksanaan pembangunan
bidang kebina margaan;
d.Pertambahan penduduk yang cenderung meningkat, tidak diimbangi dengan
ketersediaan lahan serta bertambahannya beban jalan akibat bertambahnya jumlah
kendaraan bermotor dari tahun ketahun yang makin tidak sebanding dengan ruas
jalan yang tersedia;
e. Lahan yang semakin sempit bagi pembangunan sarana dan prasarana jalan.
Dari analisis SWOT di atas, ada empat strategi dasar yang digunakan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
dalam lingkungannya. Strategi-strategi tersebut meliputi :
1. Strategi memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang, terdiri dari :
a. Menggunakan teknologi maju dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Direktorat Jenderal Bina Marga.
b. Memfasilitasi dan menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan bidang kebinamargaan.
c. Membangun aktivitas Direktorat Jenderal Bina Marga yang sinergi dengan
aktivitas instansi-instansi terkait dengan bidang kebina margaan, khususnya yang
ditujukan bagi pengurangan kemacetan lalu lintas, peningkatan aksessibilitas,
penghematan waktu perjalanan dan penurunan biaya transportasi.
2. Strategi memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi tantangan, terdiri dari :
a. Proaktif menciptakan hubungan koordinatif dengan Departemen Direktorat terkait
dalam pembangunan bidang kebina margaan.
b. Optimalisasi keberadaan mitra kerja Direktorat Jenderal Bina Marga untuk
mendapatkan hasil akhir pekerjaan yang sesuai dengan tujuan dan sasaran bidang
kebinamargaan.
3. Strategi mengurangi kelemahan untuk mendapatkan peluang, terdiri dari :
a. Membangun kerjasama dengan negara-negara maju dalam pembangunan bidang
kebina margaan.
b. Mengadakan penggalian sumber pembiayaan baru bagi pelaksanaan
pembangunan bidang kebinamargaan.
c. Meningkatkan kemampuan SDM Aparatur Direktorat Jenderal Bina Marga.
:darda\pksp\renstra\2005 III-8
d. Perbaikan dan pemanfaatan manajemen organisasi, khususnya yang berhubungan
dengan Negara-negara pemberi pinjaman dalam bidang kebinamargaan.
4. Strategi mengurangi kelemahan untuk meminimalkan tantangan, terdiri dari:
a. Efisiensi biaya melalui pengurangan aktivitas-aktivitas yang dinilai kurang
penting bagi pencapaian misi dan visi organisasi.
b. Membangun kemitraan dalam pembangunan bidang kebina margaan dengan
organisasi-organisasi mitra yang memiliki kompetensi tinggi.
MATRIKS SWOT
Kekuatan Kelamahan
dengan pembangunan bidang kebina penting bagi pencapaian misi dan visi
margaan organisasi
b. Optimalisasi keberadaan mitra kerja b. Membangun kemitraan dalam
Direktorat Jenderal Bina Marga untuk pembangunan bidang kebina margaan
mendapatkan hasil akhir pekerjaan yang dengan organisasi-organisasi mitra yang
sesuai dengan tujuan dan sasaran bidang memiliki kompetensi tinggi.
prasarana wilayah.
:darda\pksp\renstra\2005 III-9
C. FAKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
Keberhasilan Direktorat Jenderal Bina Marga ditentukan oleh faktor-faktor kunci
keberhasilan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Tersedianya sumber daya aparatur di bidang bina marga yang profesional.
2. Adanya komitmen pemerintah dan legislatif dalam mengalokasikan penyediaan
dana yang memadai bagi pemecahan masalah-masalah bina marga.
3. Adanya koordinasi yang baik antar Departemen dan daerah seluruh Indonesia.
Budaya organisasi yang dikembangkan dalam kaitan dengan peran yang
dijalankan adalah sebagai berikut :
1. Transparansi dalam sistem manajemen
Berbagai proses manajemen dilakukan secara transparan, disamping untuk
menghindar dari berbagai penyimpangan, keterbukaan akan mendorong
manajemen tetap terkendali dan memiliki kinerja yang baik.
2. Persamaan dan Proporsional
Berbagai pelayanan yang diberikan kepada stakeholders dilakukan dengan prinsip
persamaan dan proporsional.
3. Komunikasi/keterbukaan
Komunikasi dilakukan secara vertikal, horizontal bahkan diagonal pada setiap
level. Komunikasi yang lancar pada setiap level akan mendorong terciptanya
upaya saling mengendalikan, mengawasi dan mengoreksi.
4. Profesionalisme
Seluruh jajaran staf di Dinas Direktorat Jenderal Bina Marga dituntut untuk
profesional, sesuai dengan tugas dan kewenangan yang telah dibebankan
kepadanya.
5. Partisipasi
Seluruh jajaran staf di Direktorat Jenderal Bina Marga harus berpartisipasi tanpa
kecuali sesuai dengan tugas dan kewenangan yang dibebankan kepadanya untuk
ikut memberikan kontribusi organisasi secara keseluruhan dalam menjalankan
perannya.
6. Fokus kepada pemberian pelayanan
Seluruh jajaran staf Direktorat Jenderal Bina Marga harus memberikan fokus
yang besar terhadap pemberian pelayanan kepada masyarakat.
7. Staf merupakan asset
Seluruh staf di Direktorat Jenderal Bina Marga merupakan pelaku utama yang
menjalankan tugas pokok dan fungsi. Oleh karena itu, mereka perlu diberikan
perhatian pada berbagai aspek yang berkaitan dengan staf.
:darda\pksp\renstra\2005 III-10
BAB IV
RENCANA STRATEGIK DIREKTORAT
JENDERAL BINA MARGA
A. VISI
Visi Direktorat Jenderal Bina Marga :
Terwujudnya Sistem Penyelenggaraan Jaringan Jalan yang Handal, Bermanfaat
dan Berkelanjutan untuk Mendukung Tercapainya Indonesia yang Aman dan
Damai, Adil dan Demokratis serta Lebih Sejahtera
Direktorat Jenderal Bina Marga dapat mewujudkan sistem penyelenggaraan
jaringan jalan yang handal, bermanfaat dan berkelanjutan serta mampu mendukung
tercapainya Indonesia yang Aman, Adil dan Demokratis serta Lebih Sejahtera melalui
pengaturan, pembinaan, pembangunan, pengusahaan dan pengawasan yang meliputi
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
B. MISI
1. Memenuhi kebutuhan infrastruktur jalan untuk mendukung pengembangan
wilayah dan kelancaran distribusi barang dan jasa.
2. Mendorong berkembangnya industri konstruksi yang kompetitif.
3. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat dalam pembangunan
infrastruktur jalan.
4. Mengembangkan teknologi yang tepat guna dan kompetitif serta meningkatkan
keandalan mutu infrastruktur jalan.
5. Menerapkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan terpadu dengan
prinsip good governance serta mengembangkan SDM yang profesional.
C. TUJUAN
1. Terselenggaranya jaringan jalan nasional yang handal dan terhubung secara
sinergis mendukung tercapainya indonesia yang aman dan damai.
2. Membuka peluang keterlibatan pemangku kepentingan (stakeholders) termasuk
pemerintah daerah, mitra kerja dan masyarakat dalam penyelenggaraan jalan
mendukung tercapainya indonesia yang adil dan demokratis.
3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas barang dan jasa dari pusat-pusat
produksi ke daerah pemasaran mendukung tercapainya indonesia yang lebih
sejahtera..
D. SASARAN
IV-1
2. Terbangunnya jaringan jalan nasional dan jalan strategis nasional bukan tol
sepanjang 750 Km di kawasan rawan bencana dan akibat kerusuhan sosial.
3. Terbangunnya jaringan jalan nasional dan jalan strategis nasional bukan tol
sepanjang 3.000 Km di daerah terisolasi dan pulau-kecil terpencil.
IV-2
3. Pembangunan infrastruktur jalan mendukung pusat-pusat produksi dan ketahanan
pangan, mendukung keseimbangan pembangunan antar daerah, meningkatkan
kualitas lingkungan perumahan dan permukiman dan mendorong industri
konstruksi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera.
G. KEGIATAN
IV-3
3. Pembangunan jalan kawasan rawan bencana dan kerusuhan sosial 50 km di
Sulteng, 70 km di Maluku. (dalam penganggaran masuk Program
Pembangunan Jalan dan Jembatan)
4. Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 125 km di NAD, 150 km di
Sumut, 75 km di Sumbar, 100 km di Riau, 50 km di Jambi, 75 km di
Sumsel, 50 km di Babel, 50 km di Bengkulu, 75 km di Lampung, 100 km di
Kalbar, 100 km di Kalteng, 75 km di Kalsel, 100 km di Kaltim, 500 km di
NTT, 250 km di NTB, 100 km di Sulut, 100 km di Gorontalo, 200 km di
Sulteng, 200 km di Sulsel, 150 km di Sultra, 100 km di Maluku, 75 km di
Maluku Utara, 200 km di Papua dan Irjabar (dalam penganggaran masuk
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan)
IV-4
9. Fasilitasi bahan Kawat Bronjong sebanyak 10.540 unit di NAD, 12.400 unit
di Sumut, 6.820 unit di Sumbar, 6.820 unit di Riau, 4.960 unit di Jambi,
7.440 unit di Sumsel, 3.100 unit di Babel, 4.340 unit di Bengkulu, 5.580 unit
di Lampung, 6.000 unit di Jabar, 2.700 unit di Banten, 2.700 unit di Bali,
7.200 unit di Jateng, 900 unit di D.I.Y, 10.500 unit di Jatim, 8.960 unit di
Kalbar, 9.600 unit di Kalteng, 4.800 unit di Kalsel, 8.640 unit di Kaltim,
7.200 unit di Sulut, 3.600 unit di Gorontalo, 10.000 unit di Sulteng, 12.000
unit di Sulsel, 7.200 unit di Sultra, 4,480 unit di NTB, 9.520 unit di NTT,
5.786 unit di Maluku, 2.684 unit di Maluku Utara, 13.530 unit di Papua
(dalam penganggaran masuk Program Pemeliharaan Jalan dan Jembatan)
10. Fasilitasi peralatan DRU/UPR sebanyak 10 fleet di NAD, 10 fleet di
Sumut, 10 fleet di Sumbar, 9 fleet di Riau, 8 fleet di Jambi, 5 fleet di
Bengkulu, 8 fleet di Sumsel, 6 fleet di Babel, 4 fleet di Lampung, 6 fleet di
Banten, 7 fleet di Jabar, 6 fleet di Jateng, 5 fleet di D.I.Y, 7 fleet di Jatim, 10
fleet di Kalbar, 9 fleet di Kalteng, 11 fleet di Kaltim, 7 fleet di Kalsel, 5 fleet
di Bali, 8 fleet di NTB, 9 fleet di NTT, 8 fleet di Sulut, 10 fleet di Sulteng, 9
fleet di Sulsel, 9 fleet di Sultra, 8 fleet di Gorontalo, 8 fleet di Maluku, 7
fleet di Maluku Utara, 10 fleet di Papua (dalam penganggaran masuk
Program Pemeliharaan Jalan dan Jembatan)
11. Penyusunan 2 PP, 16 Standar, 25 Pedoman, 19 Manual (dalam
penganggaran masuk Program Pembangunan Jalan dan Jembatan).
C. LEBIH SEJAHTERA
1. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan sepanjang 8.966 km di NAD, 10.548 km di
Sumut, 5.801 km di Sumbar,4.219 km di Jambi, 5.801 km di Riau, 6.330 km
di Sumsel, 2.637 km di Babel, 3.692 km di Bengkulu, 4.747 km di
Lampung, 5.104 km di Jabar, 2.296 km di Banten, 6.125 km di Jateng, 766
km di DIY, 8.932 km di Jatim, 2.296 km di Bali, 7.623 km di Kalbar, 8.167
km di Kalteng, 4.083 km di Kalsel, 7.350 km di Kaltim, 8.099 km di NTT,
3.811 km di NTB, 6.125 km di Sulut, 3.062 km di Gorontalo, 8.507 km di
Sulteng, 10.208 km di Sulsel, 6.125 km di Sultra, 4.922 km di Maluku,
2.283 km di Maluku Utara, 11.510 km di Papua dan Irjabar (dalam
penganggaran masuk Program Pemeliharaan Jalan dan Jembatan)
2. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan sepanjang 51.441 m di NAD, 60.519 m
di Sumut, 33.286 m di Sumbar, 24.208 m di Jambi, 33.286m di Riau,
36.312 m di Sumsel, 15.130 m di Babel, 21.182 m di Bengkulu, 27.233 m
di Lampung, 29.284 m di Jabar, 13.177 m di Banten, 35.141 m di Jateng,
4.393 m di DIY, 51.246 m di Jatim, 13.177 m di Bali, 43.730 m di
Kalbar, 46.853 m di Kalteng, 23.427 m di Kalsel, 42.169 m di Kaltim,
46.463 m di NTT, 21.865 m di NTB, 35.141 m di Sulut, 17.570 m di
Gorontalo, 48.805 m di Sulteng, 58.567 m di Sulsel, 35.141 m di Sultra,
28.239 m di Maluku, 22.658 m di Maluku Utara, 66.034 m di Papua dan
Irjabar. (dalam penganggaran masuk Program Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan)
IV-5
3. Peningkatan struktur dan kapasitas jalan lintas timur sumatera sepanjang
910 km, dan lintas utara jawa sepanjang 605 km
4. Peningkatan struktur dan kapasitas jalan 364 km di NAD, 428 km di Sumut,
236 km di Sumbar, 236 km di Riau, 171 km di Jambi, 256 km di Sumsel,
107 km di Babel,149 km di Bengkulu, 193 km di Lampung, 207 km di
Jabar, 93 km di Banten, 249 km di Jateng, 31 km di Yokyakarta, 363 km di
Jatim, 93 km di Bali, 309 km di Kalbar, 331 km di Kalteng, 166 km di
Kalsel, 298 km di Kaltim, 329 km di NTT, 155 km di NTB, 249 km di
Sulut, 124 km di Gorontalo, 345 km di Sulteng, 414 km di Sulsel, 249 km di
Sultra, 200 km di Maluku, 93 km di Maluku Utara, 467 km di Papua dan
Irjabar (dalam penganggaran masuk Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan)
5. Penggantian dan Pembangunan Jembatan 1.691 m di NAD, 1.989 m di
Sumut, 1.094 m di Sumbar, 1.094 m di Riau, 795 m di Jambi, 1.194 m di
Sumsel, 497 m di Babel, 696 m di Bengkulu, 895 m di Lampung, 962 m di
Jabar, 433 m di Banten, 1.155 m di Jateng, 144 m di DIY, 1.684 m di Jatim,
433 m di Bali, 1.437 m di Kalbar,1.540 m di Kalteng, 770 m di Kalsel,
1.386 m di Kaltim, 1.527 m di NTT, 718 m di NTB, 1.155 m di Sulut, 577
m di Gorontalo, 1.604 m di Sulteng, 1.925 m di Sulsel, 1.155 m di Sultra,
928 m di Maluku, 431 m di Maluku Utara, 2.170 m di Papua dan Irjabar.
(dalam penganggaran masuk Program Pembangunan Jalan dan Jembatan)
6. Pembangunan jalan lintas selatan jawa meliputi 170 km di Jabar, 50 km di
DIY, 290 Km di Jatim, 75 Km di Banten, 195 Km di Jateng.
7. Pembangunan jalan di lintas barat sumatera sepanjang 825 km
8. KOTDES
9. Pembangunan fly over di Banten (2), Jabar (1), Jateng (1), DIY (1), Jatim
(2)
10. Pembangunan jalan tol 17,5 Km Pemerintah meliputi Akses Tanjung Priok
12,1 Km, Jembatan Surabaya – Madura 5,4 Km.
11. Pembangunan Jalan tol 67,5 Km PT. Jasa Marga
12. Pembangunan Jalan Tol 1.612 Km oleh Badan-Badan Usaha Jalan Tol
meliputi JORR Seksi W2 Utara 7 Km, JORR Seksi E2 dan E3 12,1 Km,
Cikampek - Padalarang Tahap II 40 Km, JORR Seksi E1 Utara 8,4 Km,
Palimanan - Plumbon (Penambahan Lajur), Pelebaran Cibitung – Cikampek,
Pelebaran Surabaya – Gempol, Pelebaran Sedyatmo, Waru (Aloha) -
Wonokromo - Tg.Perak 18,4 Km, SS Waru - Tg. Perak Tahap I 13,5 Km,
Gempol – Pandaan 14 Km, Ciranjang – Padalarang 33 Km, Bekasi –
Cawang - Kp. Melayu 21 Km, Cikampek – Palimanan 114 Km, Sadang-
Subang, Subang – Dawuan, Dawuan – Palimanan, Surabaya – Mojokerto 37
Km, JORR Seksi W1 9,8 Km, Ciawi – Sukabumi 54 Km, Kanci – Pejagan
34 Km, Pejagan – Pemalang 56 Km, Pemalang – Batang 35 Km, Semarang
– Batang 75 Km, Kertosono – Mojokerto 38 Km, Pasuruan – Probolinggo
40 Km, Pandaan – Malang 30 Km, Gempol – Pasuruan 32 Km, Semarang –
Solo 80 Km, Bogor Ring Road 11,5 Km, Medan – Binjai 20,5 Km,
IV-6
Makassar Seksi IV 11 Km, Cileunyi - Sumedang - Dawuan Tahap I 23,4
Km, Depok – Antasari 18,2 Km, Cinere - Jagorawi (bagian JORR 2) 14,0
Km, Cikarang - Tanjung Priok (bagian JORR 2) 53 Km, Cileunyi -
Sumedang - Dawuan Tahap II 32,6 Km, Palembang Indralaya 24,5 Km,
JORR2 lainnya 90 Km, Cilegon – Bojanegara 10 Km, Sukabumi –
Ciranjang 31 Km, Pasirkoja – Soreang 15 Km, Semarang Demak 25 Km,
Jogja – Solo 45 Km, Solo – Mantingan 58 Km, Mantingan – Ngawi 27 Km,
Ngawi – Kertosono 84 Km, SS Waru - Tg. Perak Tahap II 23 Km,
Probolinggo – Banyuwangi 156 Km, Jogja – Bawen 104 Km.
IV-7
BAB V
PENUTUP
:darda\pksp\renstra\2005 V-1
LAMPIRAN - LAMPIRAN
GAMBAR
Kerangka Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Dengan Strategi Ditjen Bina Marga
Visi
Terciptanya Penyelenggaraan Sistem Jaringan Jalan yang Strategi
berkesinambungan (Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran)
Berbasis wilayah Nasional
Indikator Kinerja
Tujuan Program
I. Terselenggaranya jaringan jalan nasional yang handal dan terhubung secara I. Pembangunan Jalan Dan Jembatan
Indikator Outcome
sinergis mendukung tercapainya indonesia yang aman dan damai.
1. Kec. Rata-Rata ( Km/Jam )
Indikator Output
2. Kondisi Jalan ( Km )
Mantap
II. Membuka peluang keterlibatan pemangku kepentingan (stakeholders) II. Pembangunan Jalan Dan Jembatan - Baik
termasuk pemerintah daerah, mitra kerja dan masyarakat dalam - Sedang
penyelenggaraan jalan mendukung tercapainya indonesia yang adil dan Tidak Mantap
demokratis. - RusakRingan
- Rusak Berat
III. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas barang dan jasa dari pusat-pusat III. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan
produksi ke daerah pemasaran mendukung tercapainya indonesia yang lebih Pembangunan Jalan Dan Jembatan
sejahtera.
Sasaran Kegiatan
I. AMAN DAN DAMAI A. AMAN DAN DAMAI
1. Terbangunnya jaringan jalan nasional dan jalan strategis nasional 1. Pembangunan jalan kawasan perbatasan 400 Km di Kalbar, 500 Km di Kaltim, 300 Km di NTT, 600 Km di Papua (dalam penganggaran masuk Program
bukan tol sepanjang 1.800 Km di kawasan perbatasan. Pembangunan Jalan dan Jembatan)
2. Terbangunnya jaringan jalan nasional dan jalan strategis nasional 2. Pembangunan jalan kawasan rawan bencana 400 km di NAD, 100 km di Sumut, 130 km di Papua (dalam penganggaran masuk Program Pembangunan Jalan
bukan tol sepanjang 750 Km di kawasan rawan bencana dan akibat dan Jembatan)
kerusuhan sosial. 3. Pembangunan jalan kawasan rawan bencana dan kerusuhan sosial 50 km di Sulteng, 70 km di Maluku. (dalam penganggaran masuk Program Pembangunan
3. Terbangunnya jaringan jalan nasional dan jalan strategis nasional Jalan dan Jembatan)
bukan tol sepanjang 3.000 Km di daerah terisolasi dan pulau-kecil 4. Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 125 km di NAD, 150 km di Sumut, 75 km di Sumbar, 100 km di Riau, 50 km di Jambi, 75 km di Sumsel, 50 km
terpencil. di Babel, 50 km di Bengkulu, 75 km di Lampung, 100 km di Kalbar, 100 km di Kalteng, 75 km di Kalsel, 100 km di Kaltim, 500 km di NTT, 250 km di NTB,
100 km di Sulut, 100 km di Gorontalo, 200 km di Sulteng, 200 km di Sulsel, 150 km di Sultra, 100 km di Maluku, 75 km di Maluku Utara, 200 km di Papua
dan Irjabar (dalam penganggaran masuk Program Pembangunan Jalan dan Jembatan).
I PUSAT - - - - - -
1 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan jalan dan Jembatan - - - - -
2 -
3 Pemeliharaan Rutin Jalan - Km - - - - - - - - - - -
4 Pemeliharaan Berkala Jalan - Km - - - - - - - - - - -
5 Pemeliharaan Rutin Jembatan - M - - - - - - - - - - -
6 Rehabilitasi Jembatan - M - - - - - - - - - - -
7
8 PB Jalan dan Jembatan dengan PLN ADB - km - - - - - - - -
PB Jalan dan Jembatan dengan PLN IBRD - km - - - - - - - -
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 814,224 153,163.64 164,319.76 173,285.68 180,211.01
SKENARIO MODERAT
SASARAN 2005 - 2009
SASARAN 2005 SASARAN 2006 SASARAN 2007 SASARAN 2008 SASARAN 2009
No. URAIAN TARGET BIAYA ( Juta )
KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah
7 Peningkatan Struktur Jalan (1) 501 Km 397,237 57 39,614 76 56,736 139 109,068 208 173,779 20 18,039
8 Peningkatan Kapasitas Jalan (1) 409 Km 332,763 14 9,450 27 20,034 157 123,594 140 116,693 71 62,993
9 Peningkatan Struktur Jalan (2) 1,178 Km 934,977 133 93,241 180 133,540 326 256,714 491 409,024 48 42,458
10 Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 962 Km 783,226 32 22,243 64 47,154 370 290,903 329 274,660 168 148,266
11 Penggantian Jembatan 8,239 M 697,065 40 2,778 63 4,669 1,262 99,284 3,437 286,570 3,437 303,764
12 Pembangunan Jalan 540 Km 772,030 47 57,575 71 92,194 106 145,899 141 205,718 175 270,643
13 Pembangunan Jembatan Baru 1,705 M 134,557 341 23,870 341 25,302 341 26,820 341 28,430 341 30,135
14 Penanganan Kawasan Perbatasan - Km - - - - - - - - - - -
15 Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 750 Km 1,064,411 100 122,500 125 162,313 100 137,641 175 255,324 250 386,634
16 Penanganan Kawasan Rawan Bencana 500 Km 705,245 80 98,000 80 103,880 79 108,736 103 150,276 158 244,352
17 Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - Km - - - - - - - - - - -
18 Penanganan Kawasan Berkembang 825 Km 1,192,188 51 62,475 128 166,208 103 141,770 206 300,553 337 521,182
19 Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
20 Asbuton/Aspal Minyak 172,360 Ton 38,737 37,510 7,502 34,720 7,361 33,480 7,524 33,480 7,975 33,170 8,375
21 Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 5,317 M 205,293 930 32,550 1,590 59,000 1,544 60,711 930 38,768 323 14,264
22 Kawat Bronjong 62,000 Unit 16,119 16,120 3,788 15,500 3,861 11,470 3,029 10,075 2,820 8,835 2,621
23 Peralatan : UPR 60 Fleet 230,520 - - 12 42,000 17 63,070 16 62,922 15 62,528
24 DRU 10 Fleet 47,226 - - 5 22,500 3 14,310 1 5,056 1 5,360
25 Perencanaan dan Pengawasan 2,356 km 345,591 372 47,740 403 54,821 465 67,051 527 80,550 589 95,429
26 Penunjang Kegiatan Proyek 44,640 OB 73,395 8,928 13,020 8,928 13,801 8,928 14,629 8,928 15,507 8,928 16,437
27 Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 699,106 - 231,706 - 86,500 - 43,100 - 95,900 - 241,900
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km - - - - - - - - - - -
Propinsi
1 Nanggroe Aceh Darussalam 3,342,505 466,314 567,730 654,839 779,824 873,798
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 1,498,311 288,277 318,041 308,311 273,354 310,328
Pemeliharaan Rutin Jalan 8,043 Km 287,440 1,480 46,636 1,539 51,421 1,573 55,677 1,595 59,874 1,856 73,833
Pemeliharaan Berkala Jalan 923 Km 506,345 259 129,668 244 129,460 187 104,927 127 75,791 105 66,499
Pemeliharaan Rutin Jembatan 48,622 M 664,174 9,069 109,848 10,383 133,305 10,398 141,513 8,744 126,137 10,030 153,371
Rehabilitasi Jembatan 2,819 M 40,352 175 2,126 300 3,854 455 6,195 801 11,552 1,087 16,625
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 1,844,193 178,037 249,689 346,528 506,470 563,469
Peningkatan Struktur Jalan (1) 85 Km 67,530 10 6,734 13 9,645 24 18,542 35 29,542 3 3,067
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) 70 Km 56,570 2 1,607 5 3,406 27 21,011 24 19,838 12 10,709
Peningkatan Struktur Jalan (2) 200 Km 158,946 23 15,851 31 22,702 55 43,641 83 69,534 8 7,218
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 164 Km 133,148 5 3,781 11 8,016 63 49,454 56 46,692 29 25,205
Penggantian Jembatan 1,401 M 118,501 7 472 11 794 215 16,878 584 48,717 584 51,640
Pembangunan Jalan Baru - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Jembatan Baru 290 M 22,875 58 4,058 58 4,301 58 4,559 58 4,833 58 5,123
Penanganan Kawasan Perbatasan - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 125 Km 177,211 17 20,825 21 27,269 17 23,399 29 42,311 41 63,408
Penanganan Kawasan Rawan Bencana 400 Km 564,095 64 78,400 64 83,104 64 88,090 82 119,638 126 194,863
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - Km - - - - - -
Penanganan Kawasan Berkembang 220 Km 317,895 14 17,150 34 44,149 27 37,163 55 80,245 90 139,188
Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak 29,301 Ton 6,585 6,377 1,275 5,902 1,251 5,692 1,279 5,692 1,356 5,639 1,424
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 904 M 34,896 158 5,530 270 10,030 262 10,321 158 6,590 55 2,425
Kawat Bronjong 10,540 Unit 2,740 2,740 644 2,635 656 1,950 515 1,713 479 1,502 446
Peralatan : UPR 8 Fleet 30,622 - - 2 7,000 2 7,420 2 7,865 2 8,337
DRU 2 Fleet 9,270 - - 1 4,500 1 4,770 - - - -
Perencanaan dan Pengawasan 401 km 58,751 63 8,116 69 9,320 79 11,399 90 13,694 100 16,223
Penunjang Kegiatan Proyek 7,589 OB 12,477 1,518 2,213 1,518 2,346 1,518 2,487 1,518 2,636 1,518 2,794
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 72,080 - 11,380 11,200 5,600 12,500 31,400
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -
Pemeliharaan Rutin Jalan 5,204 Km 185,991 958 30,176 996 33,273 1,018 36,026 1,032 38,742 1,201 47,774
Pemeliharaan Berkala Jalan 597 Km 327,635 168 83,903 158 83,768 121 67,894 82 49,041 68 43,029
Pemeliharaan Rutin Jembatan 31,462 M 429,760 5,868 71,078 6,718 86,256 6,728 91,568 5,658 81,618 6,490 99,240
Rehabilitasi Jembatan 1,824 M 26,110 114 1,375 194 2,494 295 4,008 518 7,475 703 10,758
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 753,637 60,605 102,794 143,986 217,706 228,545
Peningkatan Struktur Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Struktur Jalan (2) 130 Km 102,847 15 10,256 20 14,689 36 28,239 54 44,993 5 4,670
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 106 Km 86,155 3 2,447 7 5,187 41 31,999 36 30,213 18 16,309
Penggantian Jembatan 906 M 76,677 4 306 7 514 139 10,921 378 31,523 378 33,414
Pembangunan Jalan Baru - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Jembatan Baru 188 M 14,801 38 2,626 38 2,783 38 2,950 38 3,127 38 3,315
Penanganan Kawasan Perbatasan - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 75 Km 106,361 10 12,250 13 16,881 10 13,764 17 24,803 25 38,663
Penanganan Kawasan Rawan Bencana - Km - - - - - -
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - Km - - - - - -
Penanganan Kawasan Berkembang 140 Km 202,208 9 11,025 22 28,567 17 23,399 35 51,065 57 88,152
Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak 18,960 Ton 4,261 4,126 825 3,819 810 3,683 828 3,683 877 3,649 921
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 585 M 22,572 102 3,570 175 6,490 170 6,678 102 4,264 36 1,569
Kawat Bronjong 6,820 Unit 1,773 1,773 417 1,705 425 1,262 333 1,108 310 972 288
Peralatan : UPR 8 Fleet 30,622 - - 2 7,000 2 7,420 2 7,865 2 8,337
DRU 2 Fleet 9,270 - - 1 4,500 1 4,770 - - - -
Perencanaan dan Pengawasan 259 km 38,015 41 5,251 44 6,030 51 7,376 58 8,861 65 10,497
Penunjang Kegiatan Proyek 4,910 OB 8,073 982 1,432 982 1,518 982 1,609 982 1,706 982 1,808
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 50,000 10,200 7,400 3,700 8,100 20,600
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km
SKENARIO MODERAT
SASARAN 2005 - 2009
SASARAN 2005 SASARAN 2006 SASARAN 2007 SASARAN 2008 SASARAN 2009
No. URAIAN TARGET BIAYA ( Juta )
KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 4,282,244 503,195 532,068 809,956 1,203,841 1,233,185
Peningkatan Struktur Jalan (1) 334 Km 264,824 38 26,410 51 37,824 92 72,712 139 115,853 14 12,026
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) 273 Km 221,842 9 6,300 18 13,356 105 82,396 93 77,795 48 41,995
Peningkatan Struktur Jalan (2) 570 Km 452,408 64 45,116 87 64,616 158 124,217 237 197,915 23 20,544
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 466 Km 378,980 15 10,763 31 22,817 179 140,760 159 132,900 81 71,742
Penggantian Jembatan 3,987 M 337,289 19 1,344 30 2,259 611 48,041 1,663 138,663 1,663 146,983
Pembangunan Jalan - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Jembatan Baru 825 M 65,108 165 11,550 165 12,243 165 12,978 165 13,756 165 14,582
Penanganan Kawasan Perbatasan - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Rawan Bencana - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - Km - - - - - -
Penanganan Kawasan Berkembang 780 Km 1,126,797 49 60,025 122 158,417 97 133,512 194 283,045 318 491,798
Pembangunan Flyover 7 Bh 276,485 2 70,000 1 37,100 1 39,326 1 41,686 2 88,373
Asbuton/Aspal Minyak 83,400 Ton 18,744 18,150 3,630 16,800 3,562 16,200 3,640 16,200 3,859 16,050 4,053
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 2,573 M 99,335 450 15,750 770 28,548 747 29,377 450 18,759 156 6,902
Kawat Bronjong 30,000 Unit 7,799 7,800 1,833 7,500 1,868 5,550 1,465 4,875 1,364 4,275 1,268
Peralatan : UPR 30 Fleet 115,489 - - 6 21,000 8 29,680 8 31,461 8 33,348
DRU 6 Fleet 28,956 - - 2 9,000 2 9,540 1 5,056 1 5,360
Perencanaan dan Pengawasan 1,140 km 167,222 180 23,100 195 26,527 225 32,444 255 38,976 285 46,175
Penunjang Kegiatan Proyek 21,600 OB 35,514 4,320 6,300 4,320 6,678 4,320 7,079 4,320 7,503 4,320 7,954
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 685,451 221,074 86,253 42,791 95,250 240,083
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -
DKI 187,541 25,564 30,253 14,791 33,250 83,683
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan - - - - - -
Pemeliharaan Rutin Jalan - Km - - - - - - - - - - -
Pemeliharaan Berkala Jalan - Km - - - - - - - - - - -
Pemeliharaan Rutin Jembatan - M - - - - - - - - - - -
Rehabilitasi Jembatan - M - - - - - - - - - - -
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 187,541 25,564 30,253 14,791 33,250 83,683
Peningkatan Struktur Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Struktur Jalan (2) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) - Km - - - - - - - - - - -
Penggantian Jembatan - M - - - - - - - - - - -
Pembangunan Jalan - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Jembatan Baru - M - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Perbatasan - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Rawan Bencana - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Berkembang - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak - Ton - - - - - - - - - - -
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja - M - - - - - - - - - - -
Kawat Bronjong - Unit - - - - - - - - - - -
Peralatan : UPR - Fleet - - - - - - - - - - -
DRU - Fleet - - - - - - - - - - -
Perencanaan dan Pengawasan - km - - - - - - - - - - -
Penunjang Kegiatan Proyek - OB - - - - - - - - - - -
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 187,541 25,564 30,253 14,791 33,250 83,683
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -
Pemeliharaan Rutin Jalan 2,060 Km 73,633 379 11,947 394 13,172 403 14,262 409 15,338 475 18,914
Pemeliharaan Berkala Jalan 236 Km 129,709 66 33,217 63 33,163 48 26,879 33 19,415 27 17,035
Pemeliharaan Rutin Jembatan 12,455 M 170,139 2,323 28,139 2,660 34,148 2,664 36,251 2,240 32,312 2,569 39,288
Rehabilitasi Jembatan 722 M 10,337 45 545 77 987 117 1,587 205 2,959 279 4,259
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 465,813 57,404 80,265 88,947 115,838 89,999
Peningkatan Struktur Jalan (1) 60 Km 47,668 7 4,754 9 6,808 17 13,088 25 20,853 2 2,165
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) 49 Km 39,932 2 1,134 3 2,404 19 14,831 17 14,003 9 7,559
Peningkatan Struktur Jalan (2) 51 Km 40,717 6 4,060 8 5,815 14 11,180 21 17,812 2 1,849
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 42 Km 34,108 1 969 3 2,053 16 12,668 14 11,961 7 6,457
Penggantian Jembatan 359 M 30,356 2 121 3 203 55 4,324 150 12,480 150 13,228
Pembangunan Jalan - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Jembatan Baru 74 M 5,860 15 1,040 15 1,102 15 1,168 15 1,238 15 1,312
Penanganan Kawasan Perbatasan - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Rawan Bencana - Km - - - - - -
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - Km - - - - - -
Penanganan Kawasan Berkembang 75 Km 108,346 5 5,772 12 15,232 9 12,838 19 27,216 31 47,288
Pembangunan Flyover 2 Bh 72,100 1 35,000 1 37,100 - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak 7,506 Ton 1,687 1,634 327 1,512 321 1,458 328 1,458 347 1,445 365
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 232 M 8,940 41 1,418 69 2,569 67 2,644 41 1,688 14 621
Kawat Bronjong 2,700 Unit 702 702 165 675 168 500 132 439 123 385 114
Peralatan : UPR 5 Fleet 19,021 - - 1 3,500 2 7,420 1 3,933 1 4,169
DRU 1 Fleet 4,770 - - - - 1 4,770 - - - -
Perencanaan dan Pengawasan 103 km 15,050 16 2,079 18 2,387 20 2,920 23 3,508 26 4,156
Penunjang Kegiatan Proyek 1,944 OB 3,196 389 567 389 601 389 637 389 675 389 716
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 33,360 6,160 5,000 2,500 5,600 14,100
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -
SKENARIO MODERAT
SASARAN 2005 - 2009
SASARAN 2005 SASARAN 2006 SASARAN 2007 SASARAN 2008 SASARAN 2009
No. URAIAN TARGET BIAYA ( Juta )
KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 4,548,953 875,226 965,588 936,050 829,916 942,173
Pemeliharaan Rutin Jalan 24,420 Km 872,684 4,493 141,589 4,674 156,118 4,774 169,037 4,844 181,779 5,635 224,162
Pemeliharaan Berkala Jalan 2,802 Km 1,537,291 787 393,680 742 393,048 567 318,563 386 230,104 320 201,895
Pemeliharaan Rutin Jembatan 147,620 M 2,016,467 27,534 333,503 31,522 404,721 31,569 429,642 26,546 382,959 30,450 465,641
Rehabilitasi Jembatan 8,558 M 122,511 533 6,454 911 11,701 1,382 18,808 2,431 35,073 3,301 50,475
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 5,003,515 444,886 587,546 903,448 1,235,622 1,832,013
Peningkatan Struktur Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Struktur Jalan (2) 608 Km 482,569 69 48,124 93 68,924 168 132,498 253 211,109 25 21,914
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 497 Km 404,246 16 11,480 33 24,338 191 150,144 170 141,760 87 76,524
Penggantian Jembatan 4,253 M 359,775 20 1,434 32 2,410 652 51,243 1,774 147,907 1,774 156,781
Pembangunan Jalan Baru 780 Km 1,115,246 68 83,300 102 132,447 153 210,591 204 297,635 253 391,273
Pembangunan Jembatan Baru 880 M 69,449 176 12,320 176 13,059 176 13,843 176 14,673 176 15,554
Penanganan Kawasan Perbatasan 900 Km 1,309,158 100 122,500 100 129,850 100 137,641 100 145,899 500 773,267
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 375 Km 532,206 50 61,250 63 81,156 50 68,821 88 127,662 125 193,317
Penanganan Kawasan Rawan Bencana - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - Km - - - - - -
Penanganan Kawasan Berkembang - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak 88,960 Ton 19,993 19,360 3,872 17,920 3,799 17,280 3,883 17,280 4,116 17,120 4,323
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 2,744 M 105,958 480.00 16,800 821 30,452 797 31,335 480 20,009 167 7,362
Kawat Bronjong 32,000 Unit 8,319 8,320 1,955 8,000 1,993 5,920 1,563 5,200 1,455 4,560 1,353
Peralatan : UPR 31 Fleet 119,199 - - 6 21,000 9 33,390 8 31,461 8 33,348
DRU 6 Fleet 28,956 - - 2 9,000 2 9,540 1 5,056 1 5,360
Perencanaan dan Pengawasan 1,216 km 178,370 192.00 24,640 208 28,295 240 34,607 272 41,574 304 49,253
Penunjang Kegiatan Proyek 23,040 OB 37,881 4,608.00 6,720 4,608 7,123 4,608 7,551 4,608 8,004 4,608 8,484
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 232,191 50,491 33,700 16,800 37,300 93,900
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -
Pemeliharaan Rutin Jalan 6,593 Km 235,625 1,213 38,229 1,262 42,152 1,289 45,640 1,308 49,080 1,521 60,524
Pemeliharaan Berkala Jalan 757 Km 415,068 213 106,294 200 106,123 153 86,012 104 62,128 86 54,512
Pemeliharaan Rutin Jembatan 39,858 M 544,446 7,434 90,046 8,511 109,275 8,524 116,003 7,167 103,399 8,222 125,723
Rehabilitasi Jembatan 2,311 M 33,078 144 1,742 246 3,159 373 5,078 656 9,470 891 13,628
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 1,734,321 151,027 195,643 285,595 380,047 722,009
Peningkatan Struktur Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Struktur Jalan (2) 164 Km 130,294 19 12,994 25 18,610 45 35,774 68 56,999 7 5,917
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 134 Km 109,146 4 3,100 9 6,571 52 40,539 46 38,275 23 20,662
Penggantian Jembatan 1,148 M 97,139 6 387 9 651 176 13,836 479 39,935 479 42,331
Pembangunan Jalan Baru 220 Km 314,630 19 23,275 29 37,657 43 59,186 57 83,163 72 111,350
Pembangunan Jembatan Baru 238 M 18,751 48 3,326 48 3,526 48 3,738 48 3,962 48 4,200
Penanganan Kawasan Perbatasan 500 Km 727,310 56 68,056 56 72,139 56 76,467 56 81,055 278 429,593
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 100 Km 141,921 13 16,333 17 21,642 13 18,352 23 34,043 33 51,551
Penanganan Kawasan Rawan Bencana - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Berkembang - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak 24,019 Ton 5,398 5,227 1,045 4,838 1,026 4,666 1,048 4,666 1,111 4,622 1,167
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 741 M 28,609 130 4,536 222 8,222 215 8,460 130 5,402 45 1,988
Kawat Bronjong 8,640 Unit 2,246 2,246 528 2,160 538 1,598 422 1,404 393 1,231 365
Peralatan : UPR 8 Fleet 30,622 - - 2 7,000 2 7,420 2 7,865 2 8,337
DRU 3 Fleet 15,186 - - - - 1 4,770 1 5,056 1 5,360
Perencanaan dan Pengawasan 328 km 48,160 52 6,653 56 7,640 65 9,344 73 11,225 82 13,298
Penunjang Kegiatan Proyek 6,221 OB 10,228 1,244 1,814 1,244 1,923 1,244 2,039 1,244 2,161 1,244 2,291
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 54,680 8,980 8,500 4,200 9,400 23,600
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -
SKENARIO MODERAT
SASARAN 2005 - 2009
SASARAN 2005 SASARAN 2006 SASARAN 2007 SASARAN 2008 SASARAN 2009
No. URAIAN TARGET BIAYA ( Juta )
KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 2,455,270 253,755 344,965 402,092 598,578 855,881
Peningkatan Struktur Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Struktur Jalan (2) 266 Km 211,124 30 21,054 41 30,154 74 57,968 111 92,360 11 9,587
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 217 Km 176,857 7 5,023 14 10,648 84 65,688 74 62,020 38 33,479
Penggantian Jembatan 1,861 M 157,402 9 627 14 1,054 285 22,419 776 64,709 776 68,592
Pembangunan Jalan Baru - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Jembatan Baru 385 M 30,384 77 5,390 77 5,713 77 6,056 77 6,420 77 6,805
Penanganan Kawasan Perbatasan 300 Km 435,007 35 42,875 35 45,448 35 48,174 35 51,065 160 247,445
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 750 Km 1,064,411 100 122,500 125 162,313 100 137,641 175 255,324 250 386,634
Penanganan Kawasan Rawan Bencana - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - Km - - - - - -
Penanganan Kawasan Berkembang - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak 38,920 Ton 8,747 8,470 1,694 7,840 1,662 7,560 1,699 7,560 1,801 7,490 1,891
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 1,201 M 46,357 210 7,350 359 13,323 349 13,709 210 8,754 73 3,221
Kawat Bronjong 14,000 Unit 3,640 3,640 855 3,500 872 2,590 684 2,275 637 1,995 592
Peralatan : UPR 14 Fleet 53,812 - - 3 10,500 4 14,840 3 11,798 4 16,674
DRU 2 Fleet 9,270 - - 1 4,500 1 4,770 - - - -
Perencanaan dan Pengawasan 532 km 78,037 84 10,780 91 12,379 105 15,141 119 18,189 133 21,548
Penunjang Kegiatan Proyek 10,080 OB 16,573 2,016 2,940 2,016 3,116 2,016 3,303 2,016 3,502 2,016 3,712
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 163,650 32,667 43,283 10,000 22,000 55,700
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -
SKENARIO MODERAT
SASARAN 2005 - 2009
SASARAN 2005 SASARAN 2006 SASARAN 2007 SASARAN 2008 SASARAN 2009
No. URAIAN TARGET BIAYA ( Juta )
KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 876,323 63,361 94,297 167,194 245,506 221,796
Peningkatan Struktur Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Struktur Jalan (2) 137 Km 108,578 15 10,828 21 15,508 38 29,812 57 47,500 6 4,931
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 112 Km 90,955 4 2,583 7 5,476 43 33,782 38 31,896 19 17,218
Penggantian Jembatan 957 M 80,949 5 323 7 542 147 11,530 399 33,279 399 35,276
Pembangunan Jalan 170 Km 243,078 15 18,375 22 28,567 33 45,422 45 65,655 55 85,059
Pembangunan Jembatan Baru 198 M 15,626 40 2,772 40 2,938 40 3,115 40 3,301 40 3,500
Penanganan Kawasan Perbatasan - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 100 Km 141,921 13 16,333 17 21,642 13 18,352 23 34,043 33 51,551
Penanganan Kawasan Rawan Bencana - Km - - - - - -
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - Km - - - - - -
Penanganan Kawasan Berkembang - Km - -
Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak 20,016 Ton 4,498 4,356 871 4,032 855 3,888 874 3,888 926 3,852 973
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 617 M 23,841 108 3,780 185 6,852 179 7,050 108 4,502 37 1,656
Kawat Bronjong 7,200 Unit 1,872 1,872 440 1,800 448 1,332 352 1,170 327 1,026 304
Peralatan : UPR 7 Fleet 27,122 - - 1 3,500 2 7,420 2 7,865 2 8,337
DRU 1 Fleet 5,056 - - - - - - 1 5,056 - -
Perencanaan dan Pengawasan 274 km 40,133 43 5,544 47 6,366 54 7,787 61 9,354 68 11,082
Penunjang Kegiatan Proyek 5,184 OB 8,523 1,037 1,512 1,037 1,603 1,037 1,699 1,037 1,801 1,037 1,909
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 84,169 39,869 8,200 4,100 9,100 22,900
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 527,503 40,460 61,018 99,924 144,827 151,615
Peningkatan Struktur Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Struktur Jalan (2) 68 Km 54,289 8 5,414 10 7,754 19 14,906 28 23,750 3 2,465
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 56 Km 45,478 2 1,292 4 2,738 21 16,891 19 15,948 10 8,609
Penggantian Jembatan 478 M 40,475 2 161 4 271 73 5,765 200 16,640 200 17,638
Pembangunan Jalan 95 Km 135,951 8 9,800 12 15,582 19 26,152 25 36,475 31 47,943
Pembangunan Jembatan Baru 99 M 7,813 20 1,386 20 1,469 20 1,557 20 1,651 20 1,750
Penanganan Kawasan Perbatasan - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 100 Km 141,921 13 16,333 17 21,642 13 18,352 23 34,043 33 51,551
Penanganan Kawasan Rawan Bencana - - - - - -
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - - - - - -
Penanganan Kawasan Berkembang - Km - -
Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak 10,008 Ton 2,249 2,178 436 2,016 427 1,944 437 1,944 463 1,926 486
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 309 M 11,920 54 1,890 92 3,426 90 3,525 54 2,251 19 828
Kawat Bronjong 3,600 Unit 936 936 220 900 224 666 176 585 164 513 152
Peralatan : UPR 7 Fleet 27,122 - - 1 3,500 2 7,420 2 7,865 2 8,337
DRU 1 Fleet 5,360 - - - - - - - - 1 5,360
Perencanaan dan Pengawasan 137 km 20,067 22 2,772 23 3,183 27 3,893 31 4,677 34 5,541
Penunjang Kegiatan Proyek 2,592 OB 4,262 518 756 518 801 518 849 518 900 518 954
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 29,660 4,260 4,700 2,300 5,200 13,200
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 1,444,390 126,801 184,074 289,856 422,772 420,887
Peningkatan Struktur Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Struktur Jalan (2) 228 Km 180,963 26 18,047 35 25,847 63 49,687 95 79,166 9 8,218
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 186 Km 151,592 6 4,305 12 9,127 72 56,304 64 53,160 32 28,697
Penggantian Jembatan 1,595 M 134,916 8 538 12 904 244 19,216 665 55,465 665 58,793
Pembangunan Jalan 295 Km 421,835 26 31,850 38 49,343 58 79,832 77 112,343 96 148,467
Pembangunan Jembatan Baru 330 M 26,043 66 4,620 66 4,897 66 5,191 66 5,502 66 5,833
Penanganan Kawasan Perbatasan - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 200 Km 283,843 27 32,667 33 43,283 27 36,704 47 68,086 67 103,102
Penanganan Kawasan Rawan Bencana - Km - - - - - -
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - Km - - - - - -
Penanganan Kawasan Berkembang - Km - - - - - -
Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak 33,360 Ton 7,497 7,260 1,452 6,720 1,425 6,480 1,456 6,480 1,544 6,420 1,621
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 1,029 M 39,734 180 6,300 308 11,419 299 11,751 180 7,503 62 2,761
Kawat Bronjong 12,000 Unit 3,120 3,120 733 3,000 747 2,220 586 1,950 546 1,710 507
Peralatan : UPR 8 Fleet 30,622 - - 2 7,000 2 7,420 2 7,865 2 8,337
DRU 1 Fleet 4,500 - - 1 4,500 - - - - - -
Perencanaan dan Pengawasan 456 km 66,889 72 9,240 78 10,611 90 12,978 102 15,590 114 18,470
Penunjang Kegiatan Proyek 8,640 OB 14,205 1,728 2,520 1,728 2,671 1,728 2,831 1,728 3,001 1,728 3,181
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 78,630 14,530 12,300 5,900 13,000 32,900
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 920,098 81,328 122,616 180,470 265,113 270,572
Peningkatan Struktur Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Struktur Jalan (2) 137 Km 108,578 15 10,828 21 15,508 38 29,812 57 47,500 6 4,931
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 112 Km 90,955 4 2,583 7 5,476 43 33,782 38 31,896 19 17,218
Penggantian Jembatan 957 M 80,949 5 323 7 542 147 11,530 399 33,279 399 35,276
Pembangunan Jalan 170 Km 242,917 15 18,375 23 29,866 33 45,422 44 64,196 55 85,059
Pembangunan Jembatan Baru 198 M 15,626 40 2,772 40 2,938 40 3,115 40 3,301 40 3,500
Penanganan Kawasan Perbatasan - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 150 Km 212,882 20 24,500 25 32,463 20 27,528 35 51,065 50 77,327
Penanganan Kawasan Rawan Bencana - Km - - - - - -
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - Km - - - - - -
Penanganan Kawasan Berkembang - Km - - - - - -
Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak 20,016 Ton 4,498 4,356 871 4,032 855 3,888 874 3,888 926 3,852 973
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 617 M 23,841 108 3,780 185 6,852 179 7,050 108 4,502 37 1,656
Kawat Bronjong 7,200 Unit 1,872 1,872 440 1,800 448 1,332 352 1,170 327 1,026 304
Peralatan : UPR 8 Fleet 30,622 - - 2 7,000 2 7,420 2 7,865 2 8,337
DRU 1 Fleet 4,500 - - 1 4,500 - - - - - -
Perencanaan dan Pengawasan 274 km 40,133 43 5,544 47 6,366 54 7,787 61 9,354 68 11,082
Penunjang Kegiatan Proyek 5,184 OB 8,523 1,037 1,512 1,037 1,603 1,037 1,699 1,037 1,801 1,037 1,909
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 54,200 9,800 8,200 4,100 9,100 23,000
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -
SKENARIO MODERAT
SASARAN 2005 - 2009
SASARAN 2005 SASARAN 2006 SASARAN 2007 SASARAN 2008 SASARAN 2009
No. URAIAN TARGET BIAYA ( Juta )
KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah KM/M Rupiah
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 3,146,668 306,805 385,511 540,571 753,811 1,159,969
Peningkatan Struktur Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Struktur Jalan (2) 418 Km 331,766 47 33,085 64 47,385 116 91,092 174 145,137 17 15,066
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 341 Km 277,919 11 7,893 23 16,732 131 103,224 117 97,460 60 52,610
Penggantian Jembatan 2,924 M 247,346 14 986 22 1,657 448 35,230 1,220 101,686 1,220 107,787
Pembangunan Jalan - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Jembatan Baru 605 M 47,746 121 8,470 121 8,978 121 9,517 121 10,088 121 10,693
Penanganan Kawasan Perbatasan 600 Km 874,150 65 79,625 65 84,403 65 89,467 65 94,835 340 525,822
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 375 Km 532,206 50 61,250 63 81,156 50 68,821 88 127,662 125 193,317
Penanganan Kawasan Rawan Bencana 130 Km 183,722 20 24,500 20 25,970 21 28,905 27 39,393 42 64,954
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial 70 Km 97,535 12 14,210 12 15,063 12 15,966 17 25,387 17 26,910
Penanganan Kawasan Berkembang - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak 61,160 Ton 13,745 13,310 2,662 12,320 2,612 11,880 2,670 11,880 2,830 11,770 2,972
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 1,887 M 72,846 330 11,550 564 20,936 548 21,543 330 13,756 115 5,061
Kawat Bronjong 22,000 Unit 5,720 5,720 1,344 5,500 1,370 4,070 1,075 3,575 1,001 3,135 930
Peralatan : UPR 20 Fleet 76,766 - - 4 14,000 6 22,260 5 19,663 5 20,843
DRU 5 Fleet 24,186 - - 2 9,000 1 4,770 1 5,056 1 5,360
Perencanaan dan Pengawasan 836 km 122,629 132 16,940 143 19,453 165 23,792 187 28,582 209 33,862
Penunjang Kegiatan Proyek 15,840 OB 26,043 3,168 4,620 3,168 4,897 3,168 5,191 3,168 5,502 3,168 5,833
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 212,343 39,670 31,900 17,050 35,773 87,950
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 610,937 59,369 83,121 121,785 181,708 164,954
Peningkatan Struktur Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Struktur Jalan (2) 110 Km 87,254 12 8,701 17 12,462 30 23,957 46 38,171 4 3,962
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 90 Km 73,093 3 2,076 6 4,401 35 27,148 31 25,632 16 13,837
Penggantian Jembatan 769 M 65,052 4 259 6 436 118 9,265 321 26,743 321 28,348
Pembangunan Jalan - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Jembatan Baru 159 M 12,557 32 2,228 32 2,361 32 2,503 32 2,653 32 2,812
Penanganan Kawasan Perbatasan - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 100 Km 141,921 13 16,333 17 21,642 13 18,352 23 34,043 33 51,551
Penanganan Kawasan Rawan Bencana - - - - - - - - - - - -
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial 70 Km 97,535 12 14,210 12 15,063 12 15,966 17 25,387 17 26,910
Penanganan Kawasan Berkembang - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak 16,085 Ton 3,615 3,501 700 3,240 687 3,124 702 3,124 744 3,096 782
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 496 M 19,159 87 3,038 148 5,506 144 5,666 87 3,618 30 1,331
Kawat Bronjong 5,786 Unit 1,504 1,504 354 1,447 360 1,070 283 940 263 825 245
Peralatan : UPR 6 Fleet 23,190 - - 1 3,500 2 7,420 1 3,933 2 8,337
DRU 2 Fleet 9,556 - - 1 4,500 - - 1 5,056 - -
Perencanaan dan Pengawasan 220 km 32,251 35 4,455 38 5,116 43 6,257 49 7,517 55 8,906
Penunjang Kegiatan Proyek 4,166 OB 6,849 833 1,215 833 1,288 833 1,365 833 1,447 833 1,534
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 37,400 5,800 5,800 2,900 6,500 16,400
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 308,337 28,531 40,062 59,571 88,735 91,439
Peningkatan Struktur Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Struktur Jalan (2) 51 Km 40,475 6 4,036 8 5,781 14 11,113 21 17,707 2 1,838
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 42 Km 33,906 1 963 3 2,041 16 12,593 14 11,890 7 6,418
Penggantian Jembatan 357 M 30,176 2 120 3 202 55 4,298 149 12,406 149 13,150
Pembangunan Jalan - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Jembatan Baru 74 M 5,825 15 1,033 15 1,095 15 1,161 15 1,231 15 1,305
Penanganan Kawasan Perbatasan - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 75 Km 106,441 10 12,250 13 16,231 10 13,764 18 25,532 25 38,663
Penanganan Kawasan Rawan Bencana - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Berkembang - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak 7,462 Ton 1,677 1,624 325 1,503 319 1,449 326 1,449 345 1,436 363
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 230 M 8,887 40 1,409 69 2,554 67 2,628 40 1,678 14 617
Kawat Bronjong 2,684 Unit 698 698 164 671 167 497 131 436 122 382 113
Peralatan : UPR 6 Fleet 22,954 - - 1 3,500 2 7,420 2 7,865 1 4,169
DRU 1 Fleet 5,360 - - - - - - - - 1 5,360
Perencanaan dan Pengawasan 102 km 14,961 16 2,067 17 2,373 20 2,903 23 3,487 25 4,131
Penunjang Kegiatan Proyek 1,932 OB 3,177 386 564 386 597 386 633 386 671 386 712
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 33,800 5,600 5,200 2,600 5,800 14,600
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan 2,227,393 218,905 262,328 359,215 483,369 903,576
Peningkatan Struktur Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kapasitas Jalan (1) - Km - - - - - - - - - - -
Peningkatan Struktur Jalan (2) 257 Km 204,036 29 20,347 39 29,142 71 56,022 107 89,260 10 9,265
Peningkatan Kapasitas Jalan (2) 210 Km 170,920 7 4,854 14 10,290 81 63,483 72 59,938 37 32,355
Penggantian Jembatan 1,798 M 152,118 9 606 14 1,019 275 21,666 750 62,537 750 66,289
Pembangunan Jalan - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Jembatan Baru 372 M 29,364 74 5,209 74 5,522 74 5,853 74 6,204 74 6,576
Penanganan Kawasan Perbatasan 600 Km 874,150 65 79,625 65 84,403 65 89,467 65 94,835 340 525,822
Penanganan Kawasan Terisolir/Pulau Kecil 200 Km 283,843 27 32,667 33 43,283 27 36,704 47 68,086 67 103,102
Penanganan Kawasan Rawan Bencana 130 Km 183,722 20 24,500 20 25,970 21 28,905 27 39,393 42 64,954
Penanganan Akibat Kerusuhan Sosial - Km - - - - - - - - - - -
Penanganan Kawasan Berkembang - Km - - - - - - - - - - -
Pembangunan Flyover - Bh - - - - - - - - - - -
Asbuton/Aspal Minyak 37,613 Ton 8,453 8,186 1,637 7,577 1,606 7,306 1,642 7,306 1,740 7,239 1,828
Program Kebutuhan Bahan Jembatan Baja 1,160 M 44,800 203 7,103 347 12,875 337 13,249 203 8,460 70 3,113
Kawat Bronjong 13,530 Unit 3,518 3,518 827 3,383 843 2,503 661 2,199 615 1,928 572
Peralatan : UPR 8 Fleet 30,622 - - 2 7,000 2 7,420 2 7,865 2 8,337
DRU 2 Fleet 9,270 - - 1 4,500 1 4,770 - - - -
Perencanaan dan Pengawasan 514 km 75,417 81 10,418 88 11,963 101 14,632 115 17,578 129 20,825
Penunjang Kegiatan Proyek 9,742 OB 16,017 1,948 2,841 1,948 3,012 1,948 3,192 1,948 3,384 1,948 3,587
Pembebasan Tanah - M2 - - - - - - - - - - -
Rutin/Berkala Jalan Perkotaan - Km 141,143 28,270 20,900 11,550 23,473 56,950
Pembangunan Jalan Perkotaan - Km -