Anda di halaman 1dari 46

No Bidang Standar Jumlah

Metode T. Cara Spesifikasi


UMUM
1 Tanah 68 17 3 88
2 Batuan 8 4 0 12
3 Sedimen 7 1 0 8
4 Beton 44 13 16 73
5 Agregat 21 2 7 30
6 Semen 7 0 0 7
7 Aspal 36 8 6 50
8 Kayu 22 4 4 30
9 Air 103 1 0 104
10 Bahan Lain 9 7 19 35
11 Bendungan 1 6 6 13
12 Bendung 0 4 0 4
13 Sungai 19 6 0 25
14 Irigasi 5 1 0 6
15 Air Tanah 13 4 0 17
16 Pantai 3 4 0 7
17 Standar Perencanaan Irigasi 0 0 0 0
18 Perkerasan Jalan 12 16 4 32
19 Jembatan 3 8 22 33
20 Lalu Lintas 4 0 5 9
21 Lingkungan Jalan 7 3 5 15
22 Peralatan Pekerjaan Jalan/Jembatan 0 0 0 0
23 Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan 0 0 0 0
24 Jalan Tol 0 0 0 0
25 Rumah dan Gedung 1 33 12 46
26 Struktur Bangunan 7 4 6 17
27 Keselamatan Bangunan 6 16 16 38
28 Perumahan 0 5 2 7
29 Air Bersih/Air Minum 20 10 15 45
30 Persampahan 1 3 3 7
31 Sanitasi 1 5 3 9
32 Air Bersih Perdesaan - Perencanaan 0 0 0 0
33 Air Bersih Perdesaan - Pengawasan 0 0 0 0
34 Air Bersih Perdesaan - Pengelolaan 0 0 0 0
35 Air Bersih Perkotaan - Rencana Induk 0 0 0 0
36 Air Bersih Perkotaan - Studi Kelayakan 0 0 0 0
37 Air Bersih Perkotaan - Perencanaan Teknis 0 0 0 0
38 Air Bersih Perkotaan - Pengawasan 0 0 0 0
39 Air Bersih Perkotaan - Pengelolaan 0 0 0 0
40 Bahan Bangunan 0 0 0 0
41 Arsitektur Bangunan dan Bangunan dan Tapak 0 0 0 0
42 Struktur dan Konstruksi Bangunan 0 0 0 0
43 Lingkup Teknologi dan Manajemen Lingkungan 0 0 0 0
44 Lain-Lain 0 0 1 1
428 185 155 768
Pedoman Teknis Petunjuk Teknis Total

11 0 99
0 0 12
1 0 9
2 0 75
1 0 31
0 0 7
9 0 59
1 0 31
3 0 107
0 0 35
6 0 19
11 0 15
8 0 33
10 0 16
3 0 20
1 0 8
13 0 13
41 0 73
30 0 63
22 0 31
28 0 43
13 0 13
18 0 18
2 0 2
0 0 46
0 0 17
2 0 40
2 4 13
5 2 52
0 0 7
1 2 12
0 35 35
0 29 29
0 20 20
0 17 17
0 10 10
0 61 61
0 28 28
0 73 73
1 5 6
0 10 10
0 10 10
0 27 27
25 0 26
270 333 1371
Bidang : PRASARANA TRANSPORTASI
Bagian : Lalu Lintas
Kategori Standar : SNI
Jenis Standar : Metode
Data ada 4 record
No No SNI Judul
1 SNI 06-4167-1996 Metode Pengujian Kekentalan Cat
Dengan Alat Viscometer Stometer

2 SNI 06-6445-2000 Metode Pengujian Volume Bahan


Padat pada Lapisan Cat Bening atau
Berpigmen
3 SNI 03-6450-2000 Metode Pengujian Bahan Termoplastik
untuk Marka Jalan

4 SNI 19-6878-2002 Metode uji tingkat kebisingan jalan L10


dan Leg

Bidang : PRASARANA TRANSPORTASI


Bagian : Lalu Lintas
Kategori Standar : SNI
Jenis Standar : Spesifikasi
Data ada 5 record
No No SNI Judul
1 SNI 06-3685.1-2000 Spesifikasi Cat Merah Timbal Siap
pakai

2 SNI 06-4825-1998 Spesifikasi Campuran Cat Marka Jalan


Siap Pakai Warna Putih dan Kuning

3 SNI 06-4826-1998 Spesifikasi Cat Termoplastik Pemantul


Warna Putih dan Warna Kuning Untuk
Marka Jalan (Bentuk Padat )
4 SNI 06-6397-2000 Spesifikasi Cat Jembatan Warna Hijau
Daun

5 SNI 15-4839-1998 Spesifikasi Manik-manik Kaca (Glass


Bead) Untuk Marka Jalan

Bidang : PRASARANA TRANSPORTASI


Bagian : Lalu Lintas
Kategori Standar : Pedoman Teknik
Jenis Standar : Semua Jenis
Data ada 22 record
No No SNI Judul
1 012/T/BM/1999 Metode Identifikasi dan Analisis
Komponen Sosial pada Pekerjaan
Konstruksi Jalan (Bagian I : Pedoman
Teknik Identifikasi dan Penetapan
Parameter Sosial)

2 013/T/BM/1999 Metode Identifikasi dan Analisis


Komponen Sosial pada Pekerjaan
Konstruksi Jalan (Bagian II : Pedoman
Teknik Survai dan Pengumpulan Data)
3 014/T/BM/1999 Metode Identifikasi dan Analisis
Komponen Sosial pada Pekerjaan
Konstruksi Jalan (Bagian I : Pedoman
Teknik Analisis dan Penanganan
Dampak)

4 015/T/BM/1999 Manual Pengaturan Lalu Lintas untuk


Keselamatan Selama Pekerjaan
Pemeliha-raan Jalan

5 016/T/BM/1999 Pedoman Pemeliharaan Perlengkapan


Jalan

6 030/T/BM/1999 Tata Cara Pencatatan Data


Kecelakaan Lalu Lintas (Sistem 3L)

7 031/T/BM/1999 Pedoman Perencanaan Geometrik


Jalan Perkotaan
8 033/T/BM/1999 Persyaratan Aksesibilitas pada Jalan
Umum 2

9 012/S/BNKT/1990 Petunjuk perencanaan marka jalan

10 001/T/BNKT/1990 Panduan survai dan perhitungan


waktu perjalanan lalu lintas

11 Pd-NN31 Tata cara perencanaan pemisah Jalan

12 Pd-NN32 Tata cara pemasangan rambu dan


marka jalan perkotaan
13 002/T/BNKT/1990 Petunjuk pelaksanaan pemasangan
utilitas

14 Pt T-02-2002-B Tata cara perencanaan geometrik


persimpangan sebidang
15 Pd T-12-2003 Perambuan Sementara untuk
Pekerjaan Jalan

16 Pd T-08-2004-B Penanganan kemacetan lalu lintas di


jalan perkotaan

17 Pd T-09-2004-B Penanganan lokasi rawan kecelakaan


lalu lintas

18 Pd T-10-2004-B Tata cara prediksi kebisingan akibat


lalu lintas
19 Pd T-12-2004-B Tata cara pemasangan rambu dan
marka jalan perkotaan

20 Pd T-02-2005-B Perhitungan besaran biaya


kecelakaan lalu lintas dengan
menggunakan metode the gross
output (human capital)

21 Pd T-15-2005-B Perhitungan biaya operasi kendaraan


Bagian 1. Biaya tidak tetap ( Running
cost)

22 Pd T-16-2005-B Mitigasi dampak kebisingan akibat lalu


lintas jalan
Ruang Lingkup

Standar ini menetapkan metode kekentalan cat


marka jalan dengan alat viscometer stometer yang
mencakup ketentuan-ketentuan dan cara uji cat jenis
cair.

Metode ini digunakan untuk menentukan volume


bahan padat dalam berbagai jenis lapisan

Metode ini digunakan untuk pengujian bahan


termoplastik untuk marka jalan antara lain kadar
manik-manik kaca dan analisa saringan, daya pantul
dan indeks kekuningan, kadar titanium dioksida
(TiO2 ), kemampuan alir (% sisa) dengan
pemanasan yang lebih lama

Standar ini menetapkan metode uji tingkat


kebisingan jalan L 10 dan Leg yang menjelaskan
suatu prosedur untuk penentuan tingkat kebisingan L
10 dan L eg jalan secara langsung dengan alat SLM
yang memenuhi standar ANSI tipe 2.

Ruang Lingkup

Spesifikasi ini mencakup empat tipe cat merah timbal


siap pakai yang berfungsi sebagai lapis dasar, atau
lapis penutup atau lapis pemelihara permukaan
rangka jembatan dan struktur baja lainnya
Standar ini menetapkan persyaratan teknis cat marka
jalan yang siap pakai warna putih dan kuning dari
jenis alkyd resin sebagai bahan untuk membuat
marka jalan pada perkerasan aspal dan beton
semen.
Standar ini membahas persyaratan teknis cat
termoplastik pemantul, berwarna putih dan warna
ling yang digunakan sebagai bahan untuk marka
jalan
Standar ini menetapkan Spesifikasi cat jembatan
warna hijau daun, yang mencakup dua tipe cat, yaitu
tipe I dan II dari cat warna hijau daun yang
digunakan sebagai lapis penutup akhir pada
jembatan baja. Tipe II digunakan pada daerah yang
bercurah hujan rendah karena dapat menghambat
pengapuran pada pigmen dasar putih timbale
karbonat yang tidak diharapkan.
Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis manik-
manik kaca untuk dicampurkan di dalam cat, ditabur
atau disemprotkan pada cat marka jalan sehingga
mampu memantulkan cahaya.

Ruang Lingkup

Pedoman ini merupakan bagian I dari tiga pedoman


teknis yang membentuk metoda prediksi dan
evaluasi dampak sosial kegiatan pembangunan jalan
berbasis daya dukung lingkungan. Bagian I ini akan
melingkupi teknik-teknik pemilihan, pengujian, dan
pembobotan parameter untuk masing-masing sub
komponen. Selain teknik identifikasi dan penetapan,
pedoman ini dilengkapi dengan teknik evaluasi dan
validasi proses, sehingga hasil proses identifikasi ini
dapat dipertanggungjawabkan.

Pedoman ini akan memuat teknik pembagian wilayah


survei yang juga merupakan wilayah identifikasi,
analisis dan mitigasi. Selain itu secara khusus
dijelaskan berbagai teknik inventarisasi tapak,
pemilihan unit observasi, pewawancaraan dan
penyusunan kuesioner. Untuk kepentingan kontrol,
teknik evaluasi dan persyaratan validasi data
ataupun proses pengumpulan data juga secara
khusus dipaparkan
Muatan utama bagian ini adalah rangkaian metoda
prediksi yang meliputi teknik-teknik penghitungan
bobot kepentingan parameter sosial (bpps),
penghitungan nilai rona lingkungan, penghitungan
daya dukung lingkungan, dan melakukan prakiraan
besaran dampak. Setelah dampak-dampak tersebut
dapat diidentifikasikan, dilakukan optimasi terhadap
rencana penanganan, sehingga didapatkan model
penanganan dampak yang efektif dan sesuai dengan
prioritas kebutuhan masyarakat. Pedoman ini
memuat pula proses yang harus diikuti oleh tim
penyusun studi AMDAL untuk menyelesaikan
analisis dampak dan membuat arahan penanganan
dampak

Manual pengaturan lalu lintas adalah meliputi


perambuan sementara (peringatan, larangan,
perintah dan atau petunjuk) yang antara lain
mencakup penggunaan jenis rambu, ukuran/design,
teknik penempatan, serta pembuatan tata letak
perambuan. Pekerjaan pemeliharaan jalan yang
dimaksudkan dalam manual ini mencakup pekerjaan
pemeliharaan jalan termasuk pekerjaan pemasangan
utilitas jalan
Pedoman teknis ini menjelaskan tentang hal yang
berkaitan dengan jenis perlengkapan jalan, peralatan
yang digunakan untuk pemeliharaan dan cara
pemeliharaan, yang meliputi pembersihan, perbaikan
serta mengecat ulang.

Tata cara pencatatan data kecelakaan lalu lintas ini


mencakup deskripsi, ketentuan pencatatan data
kecelakaan menggunakan Sistem-3L, dan prosedur
pengisian formulir Sistem-3L. Pencatatan data
kecelakaan lalu lintas disiapkan untuk menggunakan
piranti lunak komputer MAAP Versi 4.00 maupun
MAAP Versi 5.0. Secara umum pencatatan data
kecelakaan dibagi dalam dua kelompok, yaitu : a.
pencatatan data kecelakaan lalu-lintas yang
dilakukan ditempat kejadian perkara (TKP) b.
pencatatan data kecelakaan lanjutan yang dilakukan
guna melengkapi data lapangan
Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan,
dan cara pengerjaan perencanaan geometrik bagi
pembangunan atau peningkatan suatu ruas jalan
perkotaan
Ruang lingkup Pedoman Teknik ini meliputi
penyediaan prasarana aksesibilitas pada jalan umum
sebagai berikut : 1. Trotoar (jalur pejalan kaki) 2.
Tempat penyeberangan 3. Tempat pemberhentian
kendaraan penumpang umum 4. Tempat parkir pada
lokasi yang berdampingan dengan badan jalan 5.
Perambuan dan Marka Lokasi penempatan sarana
ini diutamakan pada daerah-daerah yang
mempunyai kegiatan umum seperti rumah sakit,
sekolah, pasar, tempat ibadah dan tempat kegiatan
perekonomian (bank, pasar, pusat perkantoran,
pertokoan)
Ruang lingkup pembahasan adalah semua
pengertian dari marka jalan yang diperlukan bentuk
dan dimensi marka untuk jalan nasional, propinsi,
kabupaten ataupun jalan tol

Buku panduan ini memberikan arahan survai dan


perhitungan waktu perjalanan lalu lintas dan
kecepatan lalu lintas. Beberapa metode survai
diberikan yang pemilihannya sesuai dengan tujuan
dari survai. Panduan ini dibatasi untuk pemakaian
pada jaringan jalan kota. Metode-metode yang
diberikan adalah yang dipertimbangkan dapat
diterapkan untuk kota-kota di Indonesia
Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan teknis
perencaan pemisah jalan
Tata cara ini membahas ketentuan-ketentuan
pemasangan rambu dan marka jalan perkotaan

Masalah yang akan dibahas pada buku ini meliputi


ketentuan-ketentuan tentang pelaksanaan
pemasangan utilitas baik pada badan jalan maupun
pada jembatan-jembatan yang dikaitkan dengan
ketentuan-ketentuan yang ada dan berlaku antara
lain undang-undang jalan no. 13 th.1980 tentang
jalan dan PP No. 26 th 1985 tentang jalan.

Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan umum,


ketentuan teknis dancara pengerjaan persimpangan
sebidang tanpa budaran (roundabout) dan
perlintasan kereta api yang diperuntukan bagi
perencanaan maupun perancangan
Pedoman teknis perencanaan perambuan semntara
bagi pekerjaan jalan, jembatan dan fasilitas
prasarana perkotaan merupakan acuan atau tata
cara untuk penempatan rambu sementara meliputi
deskripsi, ketentuan umum, ketentuan teknis, dan
tata cara perencanaan bagi pihak yang terkait
dengan pekerjaan jalan. Pekerjaan jalan tersebut
mengambil sebagian atau seluruh dari DAMIJA yang
diperkirakan bisa menggangu arus lalu lintas dan
keselamatan keselamatan pemakai jalan.

Pedoman Teknis Penanganan kemacetan lalu lintas


di jalan perkotaan merupakan acuan dan pegangan
bagi perencana maupun instansi yang berwenang
dalam pembinaan jalan dan lalu lintas untuk
melakukan penanganan kemacetan lalu lintas pada
skala lokal. Model-model penanganan yang dicakup
dalam pedoman ini merupakan hasil optimalisasi
geometrik jalan, lingkungan dan tuntutan lalu lintas
yang ada yang dilakukan melalui rekayasa dan
manajemen lalu lintas. Pedoman ini meliputi
deskripsi, ketentuan umum, ketentuan teknis, dan
cara perencanaan serta penanganan kemacetan
jangka pendek sebelum melakukan penanganan
dengan rekayasa yang lebih kompleks, seperti
penggunaan simpang tak sebidang atau pengaturan
sistem jaringan.

Penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas ini


menguraikan metode penanganan lokasi rawan
kecelakaan lalu lintas yang terbagi kedalam empat
tahapan penyelidikan, yaitu tahap identifikasi lokasi
rawan kecelakaan, tahap analisis data, tahap
pemilihan teknik penanganan serta tahap monitoring
dan evaluasi. Pedoman ini disusun terdiri atas Ruang
Lingkup, Acuan Normatif, Definisi dan istilah,
Ketentuan umum, Ketentuan teknis, dan Prosedur
Penanganan.

Tata cara prediksi kebisingan akibat lalu lintas


memuat prosedur penghitungan tingkat kebisingan di
ruas jalan perkotaan dan antar kota yang diakibatkan
oleh lalu lintas dengan menggunakan model prediksi
Calcullation of Road Traffic Noise (CoRTN) serta
ketentuan-ketentuan umum maupun teknis berkaitan
dengan pengukuran dan penghitungan parameter
berpengaruh, penyajian hasil dan penilaian dampak
kebisingan dari variabel-variabel berpengaruh dalam
model prediksi kebisingan.
Tata cara perencanaan marka jalan ini mengatur
pengelompokkan marka jalan menurut fungsinya,
bentuk dan ukuran, penggunaan serta
penempatannya. Tata cara perencanaan marka jalan
ini diterapkan dalam perencanaan ruas serta
persimpangan jalan baik jalan dalam kota maupun
jalan luar kota. Tata cara ini membahas ketentuan-
ketentuan pemasangan rambu dan marka jalan
perkotaan. SK ini hanya untuk marka jalan saja.

Pedoman ini menetapkan prosedur untuk melakukan


perhitungan besaran biaya kecelakaan lalu lintas
pada ruas jalan kota dan jalan antar kota
berdasarkan metode the gross output atau human
capital. Pedoman ini menguraikan formula yang
dipergunakan dalam perhitungan, ketentuan, dan
asumsi yang diberlakukan untuk faktor-faktor dalam
penghitungan besaran biaya kecelakaan lalu lintas.
Selain itu, pedoman ini memberikan tuntunan untuk
menghitung faktor-faktor penting yang digunakan
dalam formula penghitungan biaya, berikut contoh
penggunaannya.

Pedoman ini merupakan panduan dalam melakukan


perhitungan biaya operasi kendaraan (BOK) pada
ruas jalan. Dalam Bagian I ini disajikan ketentuan-
ketentuan dan cara-cara perhitungan komponen
biaya tidak tetap (running cost). Pedoman ini
mencakup uraian tentang ketentuan umum,
ketentuan teknik, dan cara pengerjaan.

Pedoman ini menetapkan tata cara mitigasi dampak


kebisingan akibat lalu lintas jalan yang meliputi
penanganan pada sumber kebisingan, jalur
perambatan , dan penerima kebisingan. Ketentuan-
ketentuan yang diatur dalam pedoman ini meliputi
bahan, dimensi, cara penempatan, dan prosedur
mitigasi. Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan
bagi perencana dan pelaksana lapangan dalam
upaya penanggulangan dampak kebisingan yang
terjadi akibat lalu lintas jalan.
Bidang : PRASARANA
TRANSPORTASI
Bagian : Lingkungan Jalan
Kategori Standar : SNI
Jenis Standar : Metode
Data ada 7 record
No No SNI Judul
1 SNI 03-4818-1998 Spesifikasi Pipa Beton
Berlubang Untuk Saluran
Drainase Dalam Tanah

2 SNI 19-4840-1998 Metode Pengujian Kadar


Partikel Debu di Udara Secara
Gravimetri dengan
Menggunakan High Volume Air
Sampler (HVS).
3 SNI 19-4841-1998 Metode Pengujian Kadar NOx
diUdara dengan Menggunakan
Alat Spektrofotometer

4 SNI 19-4842-1998 Metode Pengujian kandungan


Gas O3 di Udara dengan
Menggunakan Alat
Spektrofotometer.
5 SNI 19-4843-1998 Metode Pengujian Kandungan
Gas Hidrokarbon (HC) di Udara
dengan Alat Gas Kromatograp.

6 SNI 19-4844-1998 Metode Pengujian Konsentrasi


Hidrogen Sulfida (H2S) Dalam
Udara dengan Alat Spektrofoto-
meter.
7 SNI 19-4845-1998 Metode Pengujian Kandungan
Gas CO di Udara dengan
Menggunakan NDIR

Bidang : PRASARANA
TRANSPORTASI
Bagian : Lingkungan Jalan
Kategori Standar : SNI
Jenis Standar : Tata Cara
Data ada 3 record
No No SNI Judul
1 SNI 03-2838-1992 Tata Cara Perencanaan Teluk
Bis

2 SNI 03-2842-1992 Tata Cara Pelaksanaan Survai


Titik Referensi Jalan

3 SNI 03-2850-1992 Tata Cara Pemasangan Utilitas


di Jalan

Bidang : PRASARANA
TRANSPORTASI
Bagian : Lingkungan Jalan
Kategori Standar : SNI
Jenis Standar : Spesifikasi
Data ada 5 record
No No SNI Judul
1 SNI 03-2442-1991 Spesifikasi Kurb Beton untuk
Jalan. Judul direvisi menjadi :
Spesifikasi Kereb Beton untuk
Jalan.

2 SNI 03-2443-1991 Spesifikasi Trotoar

3 SNI 03-2446-1991 Spesifikasi Bangunan


Pengaman Tepi Jalan
4 SNI 03-2444-2002 Spesifikasi Bukaan Pemisah
Jalur (separator). Judul direvisi
menjadi :Spesifikasi Bukaan
Pemisah Jalur

5 SNI 03-6967-2003 Sistem jaringan dan geometri


jalan perumahan - Persyaratan
Umum

Bidang : PRASARANA
TRANSPORTASI
Bagian : Lingkungan Jalan
Kategori Standar : Pedoman Teknik
Jenis Standar : Semua Jenis
Data ada 28 record
No No SNI Judul
1 011/T/BM/1999 Pedoman Pemilihan Tanaman
untuk Mereduksi Polusi (Nox,
CO, dan SO2)

2 034/T/BM/1999 Pedoman Pemilihan Berbagai


Jenis Tanaman untuk Jalan

3 035/T/BM/1999 Pedoman Penataan Tanaman


untuk Jalan

4 011/S/BNKT/1991 Spesifikasi penguatan tebing


5 017/T/BM/1999 Prediksi Polusi Udara Skala
Mikro Akibat Lalu Lintas

6 007/T/BNKT/1990 Petunjuk perencanaan trotoar

7 011/S/BNKT/1990 Standar spesifikasi kereb

8 Pd-NN21 Petunjuk lokasi dan standar


spesifikasi bangunan
pengamanan tepi jalan
9 Pd-NN22 Spesifikasi lampu penerangan
jalan perkotaan

10 Pd-NN23 Pedoman pemilihan tanaman


untuk mereduksi polusi udara
(NOx, CO dan SO2)

11 032/T/BM/1999 Pedoman perencanaan fasilitas


jalur pejalan kaki pada jalan
umum
12 009/T/Bt/1995 Tata cara pemeliharaan
tanaman lansekap jalan

13 011/T/Bt/1995 Tata cara perencanaan fasilitas


pejalan kaki di kawasan
perkotaan
14 Pd-NN24 Tata cara prediksi polusi udara
skala mikro akibat lalu lintas

15 Pd-NN25 Perencanaan tempat istirahat


dan tempat pelayanan di jalan
bebas hambatan

16 036/T/BM/1999 Pedoman perencanaan teknik


bangunan peredam bising

17 037/T/BM/1999 Tata cara penentuan lokasi


tempat istirahat di jalan bebas
hambatan

18 002/T/BNKT/90 Panduan survai wawancara


rumah

19 004/T/BNKT/1990 Petunjuk tertib pemanfaatan


jalan

20 Pd-NN26 Tata cara penyusunan program


pemeliharaan jalan kota

21 Pd-NN27 Panduan survai kondisi jalan

22 Pd-NN28 Tata cara penomoran ruas dan


sampul jalan kota
23 Pd-NN29 Tata cara menyusun RPL dan
RKL amdal jalan perkotaan

24 Pd-NN30 Petunjuk praktis pemeliharaan


rutin jalan
25 Pt T-03-2002-B Tata cara identifikasi awal
daerah longsoran

26 Pt T-04-2002-B Penanggulangan erosi


permukaan lereng jalan dengan
tanaman

27 Pd T-13-2003 Perhitungan Kapasitas


Lingkungan jalan

28 035A/T/BM/1997 Pentunjuk pemeriksaan


peralatan pemadat roda karet
Ruang Lingkup
Spesifikasi ini digunakan untuk perencanaan
pipa drainase dalam tanah untuk
mendapatkan pipa beton berlubang yang
memenuhi syarat ukuran sebagai pipa
drainase.

Metode ini digunakan untuk memperoleh


besarnya partikel debu di udara.

Standar ini menetapkan pengujian kadar


NOX di udara dengan mengunakan alat
Spektrofotometer untuk memperoleh
besarnya kandungan Gas NOx di udara
dengan menggunakan alat Spektrofotometer.

Standar ini digunakan untuk memperoleh


besarnya kandungan Gas 03 di udara
dengan menggunakan alat Spektrofotometer.

Standar ini digunakan untuk memperoleh


besarnya kandungan Gas Hidrokarbon (HC)
di udara.

Metode ini digunakan untuk mengukur


Kandungan partikulat mengenai pencemaran
udara oleh H2S.
Standar ini digunakan untuk memperoleh
besarnya kandungan Gas CO di udara
dengan menggunakan alat Non Dispersive
Infra Red (NDIR).

Ruang Lingkup
Tata cara ini digunakan untuk menyera-
gamkan bentuk, ukuran dan lokasi teluk bis,
sehingga dapat menjamin kelancaran lalu
lintas, keselamatan dan kenyamanan bagi
pemakai jalan.

Tata cara ini digunakan untuk menda-patkan


data mengenai lokasi jenis dan jarak antara
titik-titik referensi pada suatu ruas jalan serta
menentukan titik awal dan titik akhir dari ruas
jalan tersebut yang akan digunakan pada
survai-survai jalan berikutnya atau untuk
keperluan lain dalam pembinaan jaringan
jalan.
Tata cara ini menjelaskan cara
pelaksanaan/pemasangan yang memenuhi
persyaratan-persyaratan, baik teknik maupun
non teknik yang berkaitan dengan
pemasangan utilitas di jalan.

Ruang Lingkup

Spesifikasi ini digunakan dalam memilih


bentuk dan ukuran kurb beton arah
horizontal dan vertikal serta penempatannya
di lapangan. Spesifikasi ini menetapkan tipe,
bentuk, dimensi, dan struktur kereb beton
untuk jalan. Spesifikasi yang bersangkutan
dengan tipe, dimensi, dan bentuk yang diatur
dalam standar ini hanya berlaku untuk kereb
beton pracetak.
Spesifikasi ini digunakan dalam peren-
canaan teknis, pelaksanaan, dan
pengawasan lapangan dalam menentukan
dimensi, kemiringan, elevasi, dan bentuk
trotoar.

Spesifikasi ini digunakan dalam membuat


bangunan pengaman tepi jalan agar kenda-
raan tidak keluar dari jalurnya, dan menghin
dari kemungkinan terjadinya tabrakan frontal
antara sesama kendaraan dari arah
berlawanan
Spesifikasi ini menentukan bukaan pemisah
jalur yang meliputi dimensi dan bentuk.
Spesifikasi ini mengatur bentuk dan dimensi
bukaan pada pemisah jalur untuk
memungkinkan kendaraan bisa memasuki
atau meninggalkan jalur dengan aman dan
nyaman.

Standar ini menguraikan istilah dan definisi


yang berhubungan dengan bidang
perumahan dan prasarana jalan, dan
menguraikan persyaratan umum maupun
teknis yang harus dipenuhi dalam setiap
perencanaan sistem jaringan jalan
perumahan.

Ruang Lingkup

Pedoman pemilihan tanaman jalan untuk


mengurangi tingkat polusi udara (NOx, CO
dan SO2) ini dimaksudkan sebagai
pegangan dan petunjuk bagi para perencana
jalan dalam menentukan tanaman yang
sesuai untuk mewujudkan lingkungan jalan
yang sehat dan nyaman. Pedoman Teknik ini
mencakup ketentuan-ketentuan, cara
perhitungan, serta tahap pekerjaan pemilihan
tanaman
Pedoman mencakup ketentuan-ketentuan
cara penanaman serta tahap pekerjaan
pemeliharaan tanaman
Pedoman teknis penataan tanaman jalan ini
mencakup ketentuan-ketentuan, cara
penataan tanaman jalan dan pemeliharaan

Spesifikasi ini mencakup hal-hal yang


berkenaan dengan : 1. Fungsi perkuatan
lereng, 2. Jenis perkuatan lereng, 3. Material
yang digunakan, 4. bentuk perkuatan lereng
Pedoman Teknik ini memuat prosedur
penghitungan intensitas polusi udara yang
diakibatkan oleh lalu lintas, ketentuan-
ketentuan umum maupun teknis yang
berkaitan dengan penggunaan variabel-
variabel perhitungan, dan faktor-faktor yang
dapat dijadikan sebagai faktor koreksi dalam
penghitungan, prediksi konsentrasi polusi
udara pada suatu titik observasi di sekitar
jalan raya, menggunakan dua model prediksi
yaitu sumber garis dan sumber validasi
metoda yang diterapkan untuk memudahkan
pengontrolan kualitas pekerjaan Konsultan
Penyusunan AMDAL

Perencanaan trotoar meliputi perencanaan


penempatan, penentuan dimensi, pemilihan
struktur dan hal-hal lain yang perlu.
Mengingat sebagian besar kebutuhan
pejalan kaki terdapat di wilayah perkotaan,
maka buku petunjuk ini digunakan khusus
untuk perencanaan trotoar di wilayah
perkotaan.

Pembahasan dari buku petunjuk ini


mencakup masalah-masalah : - pembahasan
teknis seperti : fungsi, struktur dan dimensi
kereb, - penempatan kereb
Petunjuk ini memuat ketentuan-ketentuan
mengenai lokasi dan standar spesfikasi
bangunan pengamanan tepi jalan
Spesifikasi ini memuat ketentuan-ketentuan
teknis lampu yang digunakan sebagai
penerangan di jalan perkotaan
Pedoman ini membahas ketentuan-
ketentuan teknis dalam pemilihan tanaman
untuk mereduksi polusi udara (NOx, COx
dan SO2)
Pedoman ini meliputi deskripsi, ketentuan-
ketentuan, dan langkah-langkah pekerjaan
yang harus diikuti.
Tata cara pemeliharaan tanaman lansekap
jalan ini mencakup deskripsi, persyaratan-
persyaratan, ketentuan-ketentuan, cara
pengerjaan dan jadwal tentang pemeliharaan
lansekap jalan.
Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan-
ketentuan serta langkah-langkah yang harus
diikuti dalam rangka perencanaan fasilitas
pejalan kai di kawasan perkotaan.
Tata cara ini mebhasa cara memprediksi
polusi udara skala mikro akibat lalu lintas
Pedoman ini membahas ketentuan-
ketentu8an teknis perencanaan tempat
istirahat dan tempat pelayanan di jalan
bebas hambatan

Pedoman ini meliputi ketentuan-ketentuan


dan langkah-langkah yang haris diikuti dalam
merencanakan Bangunan perendam Bising
menggunakan bahan berupa agregat biasa
atau kelompok agregat buatan tersebut
selanjutnya disebut ALWA (Artifical Light
Weight)

Pedoman ini mencakup cara menentukan


jarak lokasi tempat istirahat yang tepat ini di
jalan bebas hambatan sesuai dengan kriteria
kelelahan Metode pengujian kelelahan yang
digunakan adalah dengan alat uji sebagai
berikut : 1). Alat Uji Flicker Fussion 2). Alat
Uji Waktu Reaksi

Buku panduan ini membahas tata cara survai


wawancara rumah untuk mendapatkan data
perjalanan ruang wilayah perkotaan. Pokok
bahasan terbatas pada penjabaran proses
survai wawancara rumah di daerah
perkotaan yang meliputi : pengertian
berbagai tipe perjalanan teknik pemilihan
stampel dan besarnya stampel, perlunya
petunjuk untuk petugas survai teknik
pelaksanaan survai dan informasi yang
diperlukan dalam survai.

Pembahasan mencakup jalan Nasional,


Propinsi dan Kabupaten/Kodya yang meliputi
hal-hal : - Batasan/definisi bagian jalan dan
sebagainya. - Penempatan bangunan
pelengkap/pohon-pohon - Anjuran dan
larangan pemakai jalan - Pihak-pihak yang
berwenang dan bertanggung jawab dalam
ketertiban. Dalam ruang lingkup
pembahasan disini tidak termasuk jalan tol
Tata cara ini membahasd ketentuan-
ketentuan penyusunan program
pemeliharaan jalan perkotaan
Panduan ini memuat ketentuan-ketentuan
survai kondisi jalan
Tata cara ini membahas ketentuan-
ketentuan penomoran ruas dan sampul jalan
kota
Tata cara ini membahas ketentuan-
ketentuan dalam penyu7sunan RPL dan RKL
amdal jalan perkotaan

Pedoman teknis ini m erupakanmetode tata


cara identifikasi awal daerah longsoran
badan jalan dan sekitarnya. Pedoman ini
dapat digunakan sebagai bahan/informasi
awal untuk penanggulangan darurat maupun
penentuan

Pedoman ini menentukanmetode


penanggulangan erosi permukaanlereng
jalan dengan tanaman yang mencakup
persyaratan tentang lereng jalan, tanaman,
perencanaan pelaksanaan penanganan dan
pemeliharaan. Pedoman ini juga mencakup
pembuatan teras bila menggunakan
tanaman penutup tanah sedangdan tanaman
penutup tanah tinggi.

Pedoman kapasitas lingkungan jalan ini


merupakan suatu pedoman untuk melakukan
perhitungan kapasitas lingkungan jalan di
daerah perkotaan baik pada tahap
perencanaan maupun pada tahap evaluasi
suatu kegiatan peningkatan atau
pembangunan jalan.
Buku ini memuat ketentuan-ketentuan
pemeriksaan peralatan pemadat roda karet
Bidang : PRASARANA TRANSPORTASI
Bagian : Peralatan Pekerjaan
Jalan/Jembatan
Kategori Standar : Pedoman Teknik
Jenis Standar : Semua Jenis
Data ada 13 record
No No SNI Judul
1 032/T/BM/1996 Petunjuk pemeriksaan peralatan
pencampur aspal

2 030/T/BM/1996 Petunjuk pemeriksaan peralatan


pemecah batu

3 030A/T/BM/1996 Buku pemeriksaan peralatan pemecah


batu
4 031A/T/BM/1996 Petunjuk pemeriksaan peralatan
penghampar campuran aspal

5 034/T/BM/1997 Petunjuk pemeriksaan peralatan


penyemprot aspal tangan
6 035/T/BM/1997 Petunjuk pemeriksaan peralatan pemadat
roda karet

7 Pd-NN33 Buku pemeriksaan peralatan pemadat


roda karet
8 Pd-NN34 Buku panduan pipa baja bergelombang

9 032A/T/BM/1996 Buku pemeriksaan peralatan pencampur


aspal
10 026/T/BT/1995 Biaya operasi kendaraan (BOK) untuk
perkotaan di Indonesia

11 028/T/BM/1995 Panduan analisa harga satuan (OE/EE)

12 Pd-NN35 Kesalahan umum pelaksanaan jalan dan


jembatan

13 Pd-NN36 Petunjuk pemeriksaan peralatan-


peralatan pencampur aspal (asphalt
mixing plant)
Ruang Lingkup

Dalam buku petunjuk ini persyaratan-


persyaratan umum dan ketentuan teknis
pemeriksaan peralatan pencampuran aspal
dan meliputi dua masalah pokok, yaitu : 1)
Pengenalan mengenai asphalt mixing plant
(AMP) 2) Tata cara pemeriksaan yang
meliputi pemeriksaan asphalt mixing plant
secara umum dan pemeriksaan komponen-
komponen asphalt mixing plant dengan lebih
terinci.

Buku petunjuk ini berisi persyaratan-


persyaratan umum dan ketentuan-ketentuan
teknis pemeriksaan peralatan pemecah batu
dan meliputi dua masalah pokok, yaitu : 1)
mengenai jenis-jenis peralatan pemecah batu
beserta mekanisme cara pemecahannya. 2)
Mengenai tata cara pemeriksaan yang
meliputi pemeriksaan komponen-komponen
peralatan batu dengan lebih terinci
Buku ini membahas ketentuan-ketentuan
pemeriksaaan peralatan pemcah batu
Buku petunjuk ini memuat ketentuanketentuan
pemeriksaan peralatan penghampar
campuran aspal

Buku petunjuk ini berisi persyaratan-


persyaratan umum dan ketentuan-ketentuan
teknik pemeriksaan peralatan penyemprot
aspal tangan dan meliputi dua masalah pokok
sebagai berikut : pengenalan penyemprot
aspal dengan tangan serta produk akhir yang
harus dihaslikan. 2) Tata cara pemeriksaan,
yang meliputi pemeriksaan penyemprot aspal
tangan secara umum dan pemeriksaan
komponen-komponen yang lebih terinci
Buku petunjuk ini berisi persyaratan-
persyaratan umum dan ketentuan-ketentuan
teknik pemeriksaan peralatan pemadat roda
karet, dan meliputi dua masalah pokok
sebagai berikut : 1) pengenalan pemadat roda
karet serta produk akhir yang harus
dihasilkan. 2) Tata cara pemeriksaan, yang
meliputi pemeriksaan peralatan pemadat roda
karet secara umum dan pemeriksaan
komponen-komponennya yang lebih terinci
Buku ini memuat ketentuan-ketentuan
pemeriksaan peralatan pemadat roda karet
Buku panduan memuat ketentuan-ketentuan
teknis pipa baja bergelombang
Buku ini memuat ketentuan-ketentuan
pemeriksaan peralatan pencamnpur aspal
Pedoman ini memuat ketentuan-ketentuan
teknis biaya operasi kendaraanb (BOK) untuk
perkotaan di Indonesia
Buku panduan ini memuat analisa harga
satuan (OE/EE)
Pedoman ini memuat cara menyelidiki
kesalahan umum pelaksanaan jalan dan
jembatan

-
Bidang : PRASARANA TRANSPORTASI
Bagian : Jalan Tol
Kategori Standar : Pedoman Teknik
Jenis Standar : Semua Jenis
Data ada 2 record
No No SNI Judul
1 Pd T-01-2005-B Analisis resiko investasi jalan tol

2 Pd T-22-2005-B Pemanfaatan ruang dan pengendalian


pemanfaatan ruang di sekitar jalan tol
Ruang Lingkup

Pedoman ini menetapkan ketentuan dan tata cara


dalam menilai resiko investasi jalan tol, yang
mencakup hal-hal antara lain jenis-jenis resiko,
pengelompokan resiko, analisis resiko dan
penetapan faktor resiko investasi. Di samping itu
dibahas pula mengenai teknik pengelolaan resiko
dan alokasi resiko antara pemerintah dan swasta.
Tata cara yang diuraikan dalam pedoman ini
termasuk tahapan persiapan, pengumpulan data,
perhitungan dan pelaporan serta contoh-contoh
penggunaannya.

Pedoman pemanfaatan ruang dan pengendalian


pemanfaatan ruang ini mencakup ketentuan umum,
ketentuan teknis pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang untuk kawasan
budidaya di sekitar jalan tol. Kawasan budidaya yang
diatur meliputi pengaturan kawasan fungsional yaitu
kawasan perumahan, kawasan perdagangan dan
jasa, kawasan industri serta kawasan pariwisata.
Pemanfaatan ruang untuk kawasan budidaya di
sekitar jalan tol akan menjadi lebih tertata, dan tidak
menimbulkan dampak langsung terhadap pelayanan
jalan tol. Sedangkan kawasan lain yang memerlukan
pengaturan seperti kawasan pendidikan, kawasan
cagar budaya, kawasan militer, bandar udara dan
sebagainya akan diatur dalam pedoman tersendiri.
Bidang : PRASARANA TRANSPORTASI
Bagian : Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan
Kategori Standar : Pedoman Teknik
Jenis Standar : Semua Jenis
Data ada 18 record
No No SNI
1 UPR. 02

2 UPR.03.2

3 UPR.01

4 UPR.03.3

5 UPR.04

6 UPR.02.5

7 UPR.02.3

8 UPR.02

9 UPR.03

10 UPR.05.1

11 UPR. 02.6
12 UPR. 03.1

13 UPR. 05.2

14 UPR. 02.2

15 Pd T-14-2005-B

16 Pd T-18-2005-B

17 Pd T-19-2005-B

18 Pd T-20-2005-B
Judul Ruang Lingkup
Pemeliharaan rutin damija dan dawasja
Terletak pada sepanjang dengan selebar damaja dan
dawasja dari ruas jalan yang dipelihara; yang tak
tercakup di dalam lingkup pekerjaan pemeliharaan
bahu dan trotoar dan pemeliharaan jalan.
Pemeliharaan rutin bangunan bawah jembatan
Pemeliharaan rutin bangunan bawah jembatan
meliputi : pembersihan kotoran, perbaikan kerusakan
pasangan batu / bata, perbaikan retak / kerusakan
beton; perbaikan karatan pada tiang pancang baja
Petunjuk praktis pemeliharaan rutin jalan : Organisasi Organisasi pemeliharaan rutin mengacu pada
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 1992
tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah
Pemeliharaan rutin bangunan pelengkap jembatan Pemeliharaan rutin bangunan pelengkap jembatan
meliputi : pembersihan kotoran, perbaikan kerusakan
pada fender.
Petunjuk praktis pemeliharaan rutin jalan : Administrasi pemeliharaarn rutin jalan meliputi :
Administrasi opname kerusakan, rencana kebutuhan sumber daya,
laporan pemakaian peralatan; pengamatan hasil kerja,
laporan harian peralatan
Pemeliharaan rutin perlengkapan jalan
Pemeliharaan rutin perlengkapan jalan meliputi : patok
KM dan HM dan patok pengaman jalan, rambu-rambu
jalan dan rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, kereb.
Pemeliharaan rutin drainase Pemeliharaan rutin drainase meliputi : selokan
samping tidak diperkeras, selokan samping
diperkeras, gorong-gorong dan drainase air tanah
(subdrain)
Pemeliharaan rutin talud dan dinding penahan tanah Pemeliharaan rutin talud dan didiing penahan tanah
meliputi : yang disebabkan oleh erosi, longsor,dinding
retak
Pemeliharaan rutin perawatan aliran sungai Pemeliharaan rutin perawatan aliran sungai meliputi :
pembersihan kotoran, erosi/penggerusan,
Pemeliharaan rutin peralatan dan tenaga
Pemeliharaan rutin peralatan dan tenaga meliputi :
pekerjaan grading operation, cold mixed, lapisan
penetrasi, prime coat, tack coat, labuiran aspal dua
lapis, laburan asapal satu lapis, laburan aspal,
perbaikan pondasi, perbaikan pondasi agregat base a,
perbaikan pondasi agregat base B, perawatan bahu
jalan, perawatanbahu jalan tidak diperkeras
Pemeliharaan rutin taman jalan Pemeliharaan rutin peralatan dan tenaga meliputi :
Pengiraman, Pendangiran dan penyiangan,
pemangkasan, pemupukan, pencegahan dan
pemberantasan hama / penyakit.penggantian
tanaman / penyulaman.
Pemeliharaan rutin bangunan atas jembatan Pemeliharaan rutin peralatan dan tenaga meliputi :
Pembersihan kotoran, retak / kerusakan beton,
karatan / lapisan cat / galvanis yang terkelupas, pin,
baut kurang kencang / hilang, penyimpangan kabel
penggantung pada jembatan gantung.
Pemeliharaan rutin peralatan Pemeliharaan rutin peralatan dan tenaga meliputi :
Mesin disel, mesin bensin, hydraulic sistem, roda ban,
sistem rem roda truck, steel wheel
Pemeliharaan rutin bahu dan trotoar Pemeliharaan rutin peralatan dan tenaga meliputi :
Bahu jalan, trotoar,
Inspeksi dan pemeliharaan drainase jalan
Pedoman ini menetapkan ketentuan-ketentuan dan
tata cara Inspeksi dan Pemeliharaan Drainase jalan
baik yang bersifat rutin maupun khusus. Substansi
yang diatur dalam pedoman ini adalah inspeksi dan
pemeliharaan saluran beserta sarana pelengkapnya,
termasuk gorong-gorong untuk mengembalikan kinerja
dan kondisinya sehingga dapat berfungsi sesuai
perencanaan awal.
Studi kelayakan proyek jalan dan jembatan
Pedoman pra studi kelayakan proyek jalan dan
jembatan ini mencakup ketentuan umum, ketentuan
teknis, dan cara pengerjaan pra studi kelayakan
proyek jalan dan jembatan, baik untuk kegiatan
peningkatan, maupun pembangunan jalan dan
jembatan. Pedoman ini dibedakan dari pedoman studi
kelayakan dalam hal ketentuan teknis yang mengatur
tentang kedalaman aspek-aspek yang ditinjau atau
dianalisis.
Pra studi kelayakan proyek jalan dan jembatan

Pedoman studi kelayakan proyek jalan dan jembatan


ini mencakup ketentuan umum, ketentuan teknis, dan
cara pengerjaan studi kelayakan proyek jalan dan
jembatan, baik untuk kegiatan peningkatan maupun
pembangunan jalan dan jembatan. Pedoman ini
mengatur tentang tindak lanjut dari kegiatan pra studi
kelayakan untuk menganalisis secara lebih rinci
beberapa alternatif rute terpilih yang diusulkan. Untuk
proyekproyek yang hanya melakukan studi kelayakan
tanpa melalui kegiatan pra studi kelayakan, maka
pelaksanaannya menggunakan kedua pedoman
tersebut.
Pengadaan tanah untuk pembangunan jalan
Pedoman ini mencakup ketentuan-ketentuan dan tata
cara pengadaan tanah dalam penyiapan ruang milik
jalan (RUMIJA) untuk pembangunan jalan umum
maupun jalan tol. Pedoman ini berlaku untuk
pengadaan tanah lebih besar dari 1 (satu) hektar
maupun kurang dari 1 (satu) hektar.
Bidang : LAIN-LAIN
Bagian : Lain-Lain
Kategori Standar : Pedoman Teknik
Jenis Standar : Semua Jenis
Data ada 25 record
No No SNI Judul
1 Pd. T-02-2004-A Perhitungan indeks kekeringan dengan metode
RUN.

2 Pd. T-04-2004-A Pembuatan bendung bronjong dengan sekat semi


kedap air pada irigasi desa

3 Pd. T-05-2004-A Tata cara pengukuran pasang surut secara visual


dengan papan duga

4 Pd. T-24-2004-A Pengisian kekosongan data hujan dengan metode


korelasi distandardisasi non linear bertingkat.
5 Pd. T-27-2004-A Pedoman pengoperasian waduk tunggal.

6 Pd T-13-2004-B Pedoman penempatan utilitas pada daerah milik


jalan

7 Pd T-01-2004-C Tata cara perencanaan instalasi pengolahan air


system berpindah-pindah (mobile)

8 Pd T-02-2004-C Pengoperasian dan pemeliharaan instalasi


pengolahan air limbah rumah tangga dengan
tangki biofilter

9 Pd T-03-2004-C Tata cara pelaksanaan dokumentasi bangunan


dan kawasan yang dilestarikan
10 Pd T-04-2004-C Tata cara pembuatan dan pelaksanaan beton
berkekuatan tinggi

11 Pd T-05-2004-C Tata cara pemilahan kayu konstruksi secara


masinal.

12 Pd T-06-2004-C Pengawetan kayu pada bangunan yang sudah


berdiri dengan menggunakan pasak dan pentil
injeksi.

13 Pd T-07-2004-C Tata cara pengawetan bambu dengan cara


tekanan.
14 Pd T-08-2004-C Pemeriksaan konstruksi bangunan beton
bertulang pasca kebakaran.
15 Pd T-09-2004-C Pemeliharaan bangunan gedung

16 Pd T-10-2004-C Penilaian kesesuaian vertical rencana tata ruang

17 Pd T-11-2004-C Pemeriksaan awal kerusakan bangunan beton


bertulang akibat gempa

18 Pd T-12-2004-C Perancangan komponen arsitektural, mekanikal


dan elektrikal terhadap beban gempa.

19 Pd T-13-2004-C Perbaikan kerusakan bangunan sederhana


berbasis dinding pasangan pasca kebakaran.
20 Pd T-14-2004-C Pendetailan konstruksi rumah tinggal sederhana
tahan gempa berbasis pasangan.

21 Pd M-01-2004-C Metode penyusunan pos-pos kebakaran


berdasarkan hasil analisis resiko kebakaran dalam
wilayah manajemen kebakaran perkotaan.

22 Pd S-01-2004-C Spesifikasi instalasi pengolahan air system


berpindah-pindah (Mobile) kapasitas 0,5 L/detik.

23 Pd S-02-2004-C Spesifikasi sarana umum mandi, kakus prefab.

24 Pd T-09-2005-A Pedoman Penerapan teknologi tepat guna bidang


pekerjaan umum

25 Pd T-02-2005-C Perencanaan rambu-rambu di dalam bangunan


gedung
Ruang Lingkup

Pedoman ini membahas tata cara penghitungan


indeks kekeringan menggunakan teori RUN.
Indeks kekeringan yang dihasilkan mencakup
durasi kekeringan dan jumlah kekeringan dengan
berbagai periode ulang, digunakan untuk
mengetahui tingkat keparahan kekeringan dalam
suatu seri data hujan dan dan untuk kapasitas
bendung. Pedoman ini hanya membahas indeks
kekeringan titik pada setiap pos hujan, bukan
kekeringan wilayah (regional drought).

Pedoman ini merupakan acuan dalam pembuatan


bendung beronjong dengan sekat semikedap air
pada irigasi desa. Pedoman ini mencakup tiga
bagian kegiatan, yaitu meliputi perencanaan,
pelaksanaan operasi, dan pemeliharaan.

Pedoman teknik membangun kincir air tipe


PUSAIR untuk irigasi desa ini mencakup :
merancang dan membangun kincir air tipe
PUSAIR, bangunan kincir air digunakan untuk
penyediaan air terutama air irigasi desa dan
pedoman ini tidak mencakup tinjauan terhadap
sosial dan biaya.

Pedoman pengisian data hujan dengan metode ini


mencakup hubungan korelasi dan regresi antar
seri data pengisi dan yang diisi. Penerapan
pedoman ini memerlukan beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi antara lain jumlah stasiun
minimal 3 buah. Pedoman ini meliputi : data yang
digunakan beserta persyaratannya, prosedur
perhitungan, evaluasi perhitungan dan contoh
perhitungannya.
Pedoman ini adalah untuk memudahkan
perencana/ pelaksana pengoperasian dalam
menyusun pola operasi serta pedoman
pengoperasian suatu waduk. Pedoman ini
menguraikan tentang pengoperasian waduk
tunggal dengan berbagai hal-hal yang perlu
diketahui/ ditentukan sebelumnya antara lain : 5.
klasifikasi pemanfaatan waduk; 6. penentuan
kapasitas waduk; 7. inflow ke waduk dan outflow
dari waduk; 8. kendala yang dihadapi; 9.
persmaan dasar simulasi waduk; 10. pendekatan
dalam pola operasi; 11. metode dalam
penyusunan pola operasi waduk; 12. prosedur
pembuatan pola operasi waduk; 13. prosedur
operasi waduk.

Pedoman ini mengatur penempatan utilitas pada


daerah milik jalan (DAMIJA) dan jembatan, yang
untuk utilitas yang sejajar jalan dan melintang
jalan baik bawah maupun di atas tanah.

Tata cara ini meliputi istilah dan definisi serta


persyaratan yang berlaku untuk instalasi
pengolahan air untuk air minum sistem berpindah-
pindah kapasitas 0,5 - 1 Liter/ detik yang dapat
memenuhi kebutuhan masak dan minum bagi
500-1000 orang.
Pedoman teknis ini memuat pengertian,
persyaratan umum, pengoperasian, dan
pemeliharaan instalasi pengolahan air limbah
dengan menggunakan tangki biofilter.

Tata cara ini mencakup cara dan lingkup dalam


melaksanakan pendokumentasian bangunan dan
kawasan yang memiliki nilai untuk dilestarikan,
mencakup : gambar arsitektural berikut cara
pengukuran, format photo dan gambar, dan
penulisan serta penyimpanan data, yang dapat
digunakan bagi kegiatan penelitian. Laporan
histories juga merupakan upaya untuk
menyatukan informasi, membuat kesimpulan
mengenai bangunan yang akan
didokumentasikan, baik melalui analisa terhadap
bangunan itu sendiri dan sejarahnya, atau dengan
memposisikan pada konteks yang tepat.
Pendokumentasian bangunan dapat merupakan
langkah awal dalam menentukan pelestarian
bangunan, maupun merupakan aktivitas dari
pelestarian itu sendiri (preserve by documenting).
a. Tata cara ini mencakup langkah-langkah
pembuatan beton kekuatan tinggi yang
dimaksudkan untuk memperoleh beton dengan
kekuatan tekan optimum dan memenuhi
persyaratan untuk beton kekuatan tinggi; b. Tata
cara ini menetapkan metode pemilihan dan
pemeriksaan bahan baku, rancang campuran,
cara pelaksanaan dan pemeriksaan hasil
percobaan susunan campuran beton kekuatan
tinggi; c. Pelaksanaan pembuatan beton kekuatan
tinggi harus diawasi oleh tenaga ahli, dan hasil
pengujian sebagai pengendali mutu harus
disahkan oleh laboratorium uji yang terakreditasi.

Tata cara ini memuat tentang pelaksanaan


pemilihan kayu konstruksi secara masinal dan
ketentuan yang harus digunakan meliputi istilah
dan definisi, ketentuan, pelaksanaan, penentuan
hasil pemilahan kayu konstruksi, penandaan dan
pengelompkkan.

Standar ini meliputi tata cara untuk pengawetan


kayu balok dengan ukuran tebal 5 cm dan lebar 10
cm dari serangan organisme perusak pada
bangunan yang sudah berdiri dengan
menggunakan pestisida, yang mencakup definisi,
ketentuan-ketentuan dan cara pengawetan.
Petunjuk teknis ini meliputi istilah, definisi,
ketentuan, dan pelaksanaan pengawetan.

Pedoman teknis ini mencakup langkah-langkah


pemeriksaan bangunan pasca kebakaran yang
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kerusakan
struktur dengan melakukan serangkaian
pemeriksaan baik secara visual, pengujian elemen
struktur dan uji pembebanan, sehingga diperoleh
gambaran kondisi fisik bangunan dan keandalan
struktur berdasarkan sisa kekuatan yang ada.
Petunjuk teknis ini menetapkan metode
pemeriksaan bangunan setelah terbakar, untuk
mengetahui kelayakan teknis dan derajat
kerusakan yang dapat digunakan sebagai dasar
dalam menetukan langkah perbaikan, perkuatan
atau tindakan teknis lainnya dalam upaya
pemanfaatan kembali. Pelaksanaan pemeriksaan
bangunan pasca kebakaran harus dilakukan oleh
tenaga ahli yang sesuai dengan bidangnya, dan
hasilnya disyahkan oleh instansi yang berwenang.
Tata cara disusun sebagai acuan bagi para
pelaksana pemeliharaan bangunan gedung
selama gedung dioperasikan, yang memuat cara
dan persyaratan teknis yang dibutuhkan untuk
memelihara komponen dan utilitas bangunan.

Pedoman ini menetapkan tujuan, proses,


substansi, pelaku, keluaran, dan konsekwensi dari
penilaian kesesuaian vertical penataan ruang.
Penilaian kesesuaian ini dilakukan sebagai bagian
dari rangkaian proses perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian penataan ruang guna
tercapainya pembangunan yang mensejahterakan
masyarakat dan berkelanjutan melalui upaya
koordinasi, penyesuaian, pengendalian proses
dan dampak dari pembangunan. Penilaian
kesesuaian penataan ruang dilakukan oleh
seluruh stakeholder pembangunan dan difasilitasi
oleh pemerintah melalui Dinas Instansi terkait
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Keluaran dari kegiatan penilaian kesesuaian
adalah rekomendasi substansi penyesuaian dan
kesepakatan langkah penyesuaian serta
penetapan instansi yang bertanggung jawab atas
konsekwensi dari penyesuaian yang harus
dilakukan.
Petunjuk teknis ini digunakan untuk memeriksa
dan mengevaluasi kerusakan bangunan beton
bertulang atau bangunan dinding pemikul yang
mengalami kerusakan akibat gempa.

Pedoman ini meliputi persyaratan pada


perancangan komponen arsitektural, mekanikal,
dan elektrikal dengan batasan sebagai berikut : i.
berat komponen sekunder dibatasi di bawah 20
persen dari berat mati total lantai yang dibebani; ii.
berat komponen sekunder dibatasi di bawah 10
persen dari berat mati total strukturnya. Untuk
komponen sekunder yang beratnya melebihi
tersebut di atas harus dihitung secara tersendiri,
dan tidak termasuk yang diatur dalam petunjuk
teknis ini.

Petunjuk teknis ini memberikan penjelasan cara


perbaikan bangunan sederhana berbasis dinding
pasangan yang mengalami kerusakan ringan
hingga kerusakan berat akibat peristiwa gempa
atau mengalami kerusakan sejenis akibat
peristiwa selain gempa.
Petunjuk teknis ini berisi pendetailan konstruksi
rumah tinggal sederhana tidak bertingkat tahan
gempa dengan pemikul beton bertulang atau
pasangan

Metode ini mencakup langkah-langkah


penyusunan pos-pos kebakaran berdasarkan hasil
analisis resiko kebakaran dalam wilayah
manajemen kebakaran (WMK) perkotaan umtuk
melengkapi ketentuan pada Kepmeneg PU No.
11/ KPTS/ 2000, yaitu ketentuan teknis
manajemen kebakaran perkotaan. Manajemen
penanggulangan kebakaran kota meliputi upaya
proteksi kebakaran kota yang akan dipenuhi
dengan adanya instansi kebakaran kota sebagai
suatu public service dalam suatu WMK.
Sedangkan Manajemen Penanggulangan
kebakaran lingkungan dan manajemen
penanggulangan kebakaran pada bangunan
gedung lebih merupakan partisipasi masyarakat
dalam menyediakan proteksi kebakaran di
sekitarnya.

Spesifikasi ini mencakup istilah dan definisi,


persyaratan teknis tentang bentuk, ukuran, bahan,
dan fungsi. Spesifikasi teknis ini dimaksudkan
sebagai acuan bagi perencana dan pelaksana
untuk pembuatan instalasi pengolahan air system
berpindah-pindah, yang bertujuan untuk
memberikan kemudahan-kemudahan dalam
pelaksanaannya.

Spesifikasi ini mencakup istilah dan definisi,


persyaratan teknis mengenai bentuk, bahan dan
konstruksi serta dimensi dari sarana umum mandi
kakus prefab rangka besi/ baja dan kapsul.
Pedoman ini merupakan tata cara penerapan
teknologi tepat guna bidang pekerjaan umum agar
diterapkan oleh Pemerintah Daerah dan
masyarakat melalui proses pendampingan.

Pedoman ini digunakan sebagai petunjuk dalam


perancangan rambu-rambu di dalam bangunan
gedung umum, supaya memudahkan pejalan kaki
berjalan menuju area ruang, ruang atau tempat
tertentu, serta mendapatkan pesan tentang
peraturan, peringatan dan informasi yang
diperlukan. Pedoman ini meliputi tata cara: a)
Peletakan, b) Penentuan dimensi, c) Penggunaan
huruf, d) Penggunaan simbol, e) Penggunaan
warna.

Anda mungkin juga menyukai