DI SUSUN OLEH :
DEVI INDRA RIA
PO.62.20.1.19.132
1. Definisi
Nyeri merupakan suatu perasaan atau pengalaman sensori dan emosional yang
tidak menyenangkan, yang bersumber dari kerusakan aktual atau potensial dari
jaringan. Untuk nyeri akut, sifatnya tiba-tiba dengan slow onset yang berlangsung
kurang dari enam bulan. Sedangkan nyeri kronis, sifatnya konstan dan
berlangsung lebih dari enam bulan. Singkatnya, antara nyeri akut dan kronis yang
membedakan adalah durasinya: kurang dan lebih dari enam bulan.
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan
ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya.
Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan
meningkatkan akibat adanya kerusakan jaringan yang actual atau potensial.
Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat subyektif dan hanya
orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan
tersebut
2. Etiologi
Adapun Etiologi Nyeri yaitu:
1. Pembengkakan Jaringan
2. Spasmus Otot (ketegangan otot meningkat)
3. Inflamasi
4. Keletihan
5. Kanker
5. Klasifikasi nyeri
a. Klasifikasi Nyeri secara umum
1) Nyeri Akut
nyeri akut berhubungan dengan agen injuri (biologis, kimiawi, fisik, psikologi).
Tandanya adalah perubahan otot, perubahan mood/minat, perubahan tekanan
darah, nadi, frekuensi nafas, diaporesis, perubahan wajah, fokus pada diri
sendiri, reaksi melindungi diri atau bagian yang sakit, gangguan tidur, dll.
Utamanya adalah klien menyatakan secara verbal tentang rasa sakitnya.
2) Nyeri Kronik
Intinya sama dengan nyeri akut. Sekali lagi perbedaannya adalah di
durasi waktu nyerinya. ketidakmampuan fisik kronis dan ketidakmampuan
psikologis kronis. Sedangkan tanda-gejalanya: depresi, anoreksia, perubahan
raut wajah, kelemahan, menjadi sangat peka (sensitif), tidak cukup istirahat,
fokus diri, dll (sama dengan nyeri akut). Mempunyai selang waktu
yang lebih lama dan dapat berlangsung lebih dari enam bulan
6. Pathways
Malnutrisi Kerusakan saluran pencernaan
2. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut ( SDKI : D.0077,Hal.172)
Berhubungan dengan :
•Agen pencedera fisiologi
•Agen pencedera kimiawi
•Agen pencedera fisik
Nyeri Kronis ( SDKI : D. 0078,Hal 174)
Berhubungan dengan :
•Kondisi muskuloskeletal kronis
•Kerusakan sistem saraf
•Penekanan saraf
•Ketidak seimbangan neurotransmiter, neuromodulator, dan reseptor
•Gangguan imuntas (mis. neuropati terkait HIV, virus varicella-zoster)
•Gangguan fungsi metabolik
•Riwayat posisi kerja statis
•Peningkatan indeks massa tubuh
•Kondisi pasca trauma
•Tekanan emosional
•Riwayat penganiayaan (mis. fisik, psikologis, seksual)
•Riwayat penyalahgunaan obat/zat
Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan untuk mengetahui sejauh mana
tujuan dari rencana keperawatan tercapai. Evaluasi ini dilakukan dengan cara
membandingkan hasil akhir yang teramati dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat dalam
rencana keperawatan. Evaluasi ini akan mengarahkan asuhan keperawatan, apakah asuhan
keperawatan yang dilakukan ke pasien berhasil mengatasi masalah pasien ataukan asuhan
yang sudah dibuat akan terus berkesinambungan terus mengikuti siklus proses keperawatan
sampai benar-benar masalah pasien teratasi.
Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus menerus dilakukan untuk menentukan
apakah rencana keperawatan efektif dan bagaimana rencana keperawatan dilanjutkan,
merevisi rencana atau menghentikan rencana keperawatan (Manurung, 2011).
Evaluasi disusun menggunakan SOAP :
S: artinya Data Subjektif Anda dapat menuliskan keluhan pasien yang masih dirasakan
setelah dilakukan tindakan keperawatan.
O: artinya Data Objektif Data objkektif adalah data berdasarkan hasil pengukuran `
atau hasil ob- servasi Anda secara langsung kepada klien, dan yang dirasakan klien
A: artinya Analisis Interpretasi dari data subjektif dan data objektif. Analisis merupakan
suatu masalah atau diagnosis keperawatan yang masih terjadi atau juga dapat
dituliskan masalah/diagnosis baru yang terjadi akibat perubahan status kesehatan
klien yang telah teridentifiksasi datanya dalam data subjektif dan objektif.
P: artinya Planning Perencanaan keperawatan yang akan Anda lanjutkan, Anda
hentikan, Anda modifikasi, atau Anda tambahkan dari rencana tindakan keper- awatan
yang telah ditentukan sebelumnya, tindakan yang telah menun- jukan hasil yang
memuaskan dan tidak memerlukan tindakan ulang pada umumnya dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :
Defenisi dan Tindakan Keperawatan , Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2018). Standar Luaran Kepearwatan Indonesia: Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
Ackley, B.J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F (2017). Nursing Diagnosis Handbook,
An Evidence-Based-Guide to Planning care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier
Berman, A., Snyder, S,. & Frandasen, G. (2015). Kozier & erbs` fundamentals of
nursing. Concept, process, and practice 10th ed. USA: Person education inc.