Anda di halaman 1dari 10

Diagnosa keperawatan

1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d obstruksi jalan napas (mokus dalam jumlah
berlebihan), jalan napas alergik (respon obat anestesi)
2. Nyeri akut b/d agen injuri fisik (pembedahan, trauma jalan lahir, episiotomy)
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kurangnya pengetahuan
tentang kebutuhan nutrisi postpartum
4. Ketidakefektifan pemberian ASI b/d kurang pengetahuan Ibu, terhentinya proses
menyusui
5. Gangguan eliminasi urine
6. Gangguan pola tidur b/d kelemahan
7. Resiko infeksi b/d faktor resiko : episiotomy, laserasi jalan lahir, bantuan pertolongan
persalinan
8. Defisit perawatan diri : mandi/kebersihan diri, makan, toileting b/d kelemahan
postpartum
9. Konstipasi
10. Resiko syok (hipovolemik)
11. Resiko perdarahan
12. Defisiensi pengetahuan : perawatan post partum b/d kurangnya informasi tentang
penanganan postpartum
Intervensi keperawatan

N Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


o
1 Ketidakefektifan bersihan  Respiratory status : - Kaji KU dan vital sign
jalan napas b/d obstruksi ventilation klien
jalan napas (mokus dalam  Respiratory status : - Berikan posisiyang
jumlah berlebihan), jalan airway patency nyaman
napas alergik (respon obat KH: - Auskultasi suara napas,
anestesi)  Mendemonstrasikan catat adanya suara
batuk efektif dan suara tambahan
napas yang bersih, - Atur intake cairan untuk
tidak ada sianosis dan mengoptimalkan
dyspnea (mampu keseimbangan
mengeluarkan sputum, - Monitor respirasi dan
mampu bernapas status O2
dengan mudah, tidak - Kolaborasi dengan Dokter
ada pursed lips) dalam pemberian terapi
 Menunjukkan jalan
napas yang paten (klien
tidsk merasa tercekik,
irama napas, frekuensi
pernapasan dalam
rentang normal, tidak
ada suara napas
abnormal)
 Mampu
mengidentifikasi dan
mencegah faktor yang
dapat menghambat
jalan napas
2 Nyeri akut b/d agen injuri  Pain level - Lakukan pengkajian nyeri
fisik (pembedahan, trauma  Pain control secara kemprehensif
jalan lahir, episiotomy)  Comfort level - Obs. reaksi nonverbal dari
KH: ketidaknyamanan
 Mampu mengontrol - Kontrol lingkungan yang
nyeri (tahu penyebab dapat mempengaruhi
nyeri, mampu nyeri seperti suhu
menggunakan teknik ruangan, pencahayaan dan
nonfarmakologi untuk kebisingan
mengurangi nyeri, - Kurangi faktor presipitasi
mencari bantuan) nyeri
 Melaporkan bahwa - Pilih dan lakukan
nyeri berkurang dengan penanganan nyeri
menggunakan nonfarmakologi
manajemen nyeri - Tingkatkan istirahat
 Mampu mengenali - Kolaborasi dengan Dokter
nyeri (skala, intensitas, dalam pemberian terapi
frekuensi dan tanda analgesik
nyeri)
 Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
3 Ketidakseimbangan nutrisi  Nutritional status : food - Kaji adanya alergi
kurang dari kebutuhan tubuh and fluid makanan
b/d kurangnya pengetahuan  Intake - Kolaborasi dengan ahli
tentang kebutuhan nutrisi  Nutritional status : gizi untuk menentukan
postpartum nutrient intake jumlah kalori dan nutrisi
 Weight control yang dibutuhkan pasien
KH : - Anjurkan pasien untuk
 Adanya peningkatan meningkatkan intake Fe
berat badan sesuai - Anjurkan pasien untuk
dengan tujuan meningkatkan protein dan
 Berat badan ideal Vit C
sesuai dengan tinggi - Yakinkan diet yang
badan dimakan tinggi serat
 Mampu untuk mencegah
mengidentifikasi konstipasi
kebutuhan nutrisi - Berikan informasi tentang
 Tidak ada tanda tanda kebutuhan nutrisi
malnutrisi - BB dalam batas normal

 Menunjukkan - Monitor mual dan muntah

peningkatan fungsi - Monitor turgor kulit

pengecapan dari
menelan
 Tidak terjadi penurunan
berat badan yang
berarti
4 Ketidakefektifan pemberian  Breastfeeding - Evaluasi pola
ASI b/d kurang pengetahuan ineffective menghisap/menelan bayi
Ibu, terhentinya proses  Breathing pattern - Tentukan keinginan dan
menyusui ineffective motivasi ibu untuk
 Breastfeeding menyusui
interrupted - Evaluasi pemahaman ibu
KH: tentang isyarat menyusui
 Kemantapan pemberian dari bayi (misalnya reflek,
ASI : Bayi : perlekatan rooting, menghisap dan
bayi yang sesuai pada terjaga)
dan proses menghisap - Kaji kemampuan bayi
dari payudara Ibu untuk untuk latch on dan
memperoleh nutrisi menghisap secara efektif
selama 3 minggu - Pantau keterampilan ibu
pertama pemberian ASI dalam menempelkan bayi
 Kemantapan pemberian keputing
ASI : IBU : - Pantau integritas kulit
kemantapan Ibu untuk putting ibu
membuat bayi melekat - Sediakan informasi
dengan tepat dan tentang keuntungan dan
menyusu dari payudara kerugian pemberian asi
Ibu untuk memperoleh - Demontrasikan latihan
nutrisi selama 3 menghisap
minggu pertama - Sediakan informasi
pemberian ASI tentang laktasi dan teknik
 Pemeliharaan memompa asi, cara
pemberian ASI : mengumpulkan dan
keberlangsungan menyimpan asi
pemberian ASI untuk
menyediakan nutrisi
bagi bayi/toddler
 Penyapihan pemberian
ASI : Diskontinuitas
progresif pemberian
ASI
5 Gangguan eliminasi urine  Urinary elimination - Lakukan penilaian kemih
 Urinary continuence yang komprehensif
KH: berfokus pada
 Kadung kemih kosong inkontinensia (misalnya
secara penuh output urin, pola
 Tidak ada residu urine berkemih, fungsi kognitif,
>100-200cc dan masalah kencing
 Intake cairan dalam praeksisten)
rentang normal - Merangsang refleks

 Bebas dari ISK kadung kemih dengan

 Tidak ada spasme menerapkan dingin untuk


Bladder perut, membelai tinggi
 Balance cairan batin atau air
seimbang - Sediakan waktu yang
cukup untuk pengosongan
kandung kemih (10menit)
- Gunakan spirit
wintergreen di pispot
- Memantau tingkat
distensi kendung kemih
dengan palpasi dan
perkusi
- Membantu dengan toilet
secara berkala
6 Gangguan pola tidur b/d  Anxiety reduction - Jelaskan pentingnya tidur
kelemahan  Comfort level yang adekuat
 Pain level - Fasilitas untuk
 Rest : Extent and mempertahankan aktivitas
Pattern sebelum tidur (membaca)
 Sleep : Extent and - Ciptakan lingkungan yang
Pattrern nyaman
KH : - Kolaborasi dengan Dokter
 Jumlah jam tidur pemberian obat tidur
dalambatas normal 6- - Diskusikan dengan
8jam/hari pasiendan keluarga
 Pola tidur, kualitas tentang teknik tidur
dalam batas normal pasien
 Perasaan segar sesudah - Instruksikan untuk
tidur atau istirahat memonitor tidur pasien

 Mampu - Monitor waktu makan dan

mengidentifikasi hal- minum dengan waktu

hal yang meningkatkan tidur


tidur - Monitor/catat kebutuhan
tidur pasien setiap hari
dan jam
7 Resiko infeksi b/dfaktor  Immune status - Bersihkan lingkungan
resiko : Episiotomi, laserasi  Knowledge : Infection setelah dipakai pasien lain
jalan lahir, bantuan control - Pertahankan teknik isolasi
pertolongan persalinan  Risk control - Batasi pengunjung
KH : - Instruksikan pada
 Klien bebas dari tanda pengunjung untuk
dan gejala infeksi mencuci tangan sebelum
 Mendeskripsikan dan sesudah berkunjung
proses penularan - Cuci tangan setiap
penyakit, faktor yang sebelum dan sesudah
mempengaruhi tindakan keperawatan
penularan serta - Monitor tanda dan gejala
penatalaksanaannya yang menyebabkan
 Menunjukkan infeksi
kemampuan untuk - Kolaborasi dengan Dokter
mencegah timbulnya dalam pemberian
infeksi antibiotic

 Jumlah leukosit dalam - Ajarkan cara menghindari

batas normal infeksi

 Menunjukkan perilaku - Laporkan kecurigaan

hidup sehat infeksi


8 Defisit perawatan diri :  Activity Intolerance - Pertimbangkan budaya
 Mobility : physical pasien ketika
mandi/kebersihan diri,
impaired mempromosikan aktivitas
makan, toileting b/d  Self care deficit perawatan diri
hygiene - Pertimbangkan usia
kelemahan postpartum
 Sensory perception pasien ketika
 Auditory disturbed mempromosikan aktivitas
KH : perawatan diri
 Perawatan diri ostomi : - Menentukan jumlah dan
tindakan pribadi jenis bantuan yang
mempertahankan dibutuhkan
ostomi untuk eliminasi - Menyediakan lingkungan
 Perawatan diri : yang terapeutikdengan
Aktivitas kehidupan memastikan hangat,
sehari-hari (ADL) santai, pengalaman
mampu untuk pribadi, dan personal
melakukan aktivitas - Memantau integritas kulit
perawatan fisik dan pasien
pribadi secara mandiri - Menjaga kebersihan ritual
atau dengan bantuan - Memerikan bantuan
 Perawatan diri mandi : sampai pasien
mampu untuk sepenuhnya dapat
membersihkan tubuh mengasumsikan prawatan
sendiri secara mandiri diri
dengan atau tanpa
bantuan
 Perawatan diri
hygiene : mampu untuk
mempertahankan
kebersihan dan
penampilan yang rapi
secara mandiri dengan
atau tanpa bantuan
 Perawatan diri hygiene
oral : mampu untuk
merawat mulut dan
secara mandiri dengan
atau tanpa bantuan
 Mampu
mempertahankan
mobilitas yang
diperlukan untuk ke
kamar mandi dan
menyediakan
perlengkapan mandi
 Membersihkan dan
mengeringkan tubuh
 Mengungkapkan secara
verbal kepuasan
tentang kebersihan
tubuh dan hygiene oral

9 Konstipasi  Bowel elimination - Monitor tanda dan gejala


 Hydration konstipasi
KH : - Monitor bising usus
 Mempertahankan - Monitor feses : frekuensi,
bentuk feses lunak konsistensi dan volume
setiap satu sampai tiga - Konsultasi dengan dokter
hari tentang penurunan dan
 Bebas dari peningkatan bising usus
ketidaknyamanan dan - Identifikasi faktor
konstipasi penyebab dan kontribusi
 Mengidentifikasi konstipasi
indicator untuk - Dukung intek cairan
mencegah konstipasi - Kolaborasikan pemberian

 Feses lunak dan laksatif

berbentuk - Mendorong meningkatkan

 asupan cairan kecuali


dikontrak indikasikan
- Anjurkan pasien untuk
diet tinggi serat

10 Resiko syok (hipovolemik)  Syok prevention - Monitor status sirkulasi


 Syok management BP, warna kulit, suhu
KH : kulit, denyut jantung, HR
 Nadi dalam batas yang dan ritme, nadi perifer
diharapkan dan kapiler refill
 Irama jantung dalam - Monitor tanda inadekuat
batas yang diharapkan oksigenasi jaringan
 Frekuensi napas dalam - Monitor suhu dan
batas yang diharapkan pernapasan
 Irama pernapasan - Monitor input dan output
dalam batas yang - Monitor tanda awal syok
diharapkan - Pantau nilai labor : Hb,
 Natrium serum dbn Ht, AGD dan elektrolit
 Kalium serum dbn - Berikan cairan IV dan
atau oral yang tepat
 Klorida serum dbn
- Ajarkan keluarga dan
 Kalsium serum dbn
pasien tentang tanda dan
 Magnesium serum dbn gejala datangnya syok
 Ph darah serum dbn - Ajarkan keluarga dan
pasien tentang langkah
untuk mengatasi gejala
syok
- Monitor fungsi neurologis
- Monitor tekanan nadi
- Monitor EKG
- Kolaborasi dengan Dokter
dalam pemberian terapi
11 Resiko perdarahan  Blood lose severity - Monitor ketat tanda-tanda
 Blood koagulation perdarahan
KH : - Catat nilai HB dan HT
 Tidak ada hematuria sebelum dan sesudah
dan hematemesis perdarahan
 Kehilangan darah yang - Monitor ttv ortostatik
terlihat - Kolaborasi dalam
 Tekanan darah dalam pemberian produk datah
batas normal sistol dan atau platelet atau fresh
diastole frozen plasma

 Tidak ada perdarahan - Pertahankan bed rest

pervagina selama perdarahan aktif

 Tidak ada distensi - Anjurkan pasien untuk

abdominal meningkatkan intake

 Hemoglobin dan makanan yang banyak

hematrokrit dbn mengandung vitamin K


- Idnetifikasi penyebab
 Plasma, PT, PTT dbn
perdarahan
- Tinggikan ekstremitas
yang perdarahan

Anda mungkin juga menyukai