OLEH :
Ilwandy Kosasih
100600073
PEMBIMBING :
MEDAN
2015
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
DEPARTEMEN ILMU KONSERVASI GIGI
LAPORAN ANAMNESA
Usia : 21 tahun
Riwayat Kesehatan Gigi : Pasien pernah dicabut gigi molar satu bawah kiri
: Karies - Ada
: Radiks - Ada
1
: Lidah - Normal
: Gingiva - Radang
: Palatum - Normal
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
KD √ √ KS KS KS
PEMERIKSAAN KLINIS
Gigi 11
- Pemeriksaan subjektif : - Tanpa rangsangan : Tidak ada nyeri
- Pemeriksaan objektif :
2
- Tes palpasi : Tidak peka (-)
- Mobiliti :0
- Pemeriksaan Radiografi
DIAGNOSA
RENCANA PERAWATAN
3
crown ceramic karena untuk alasan estetis dan mahkota
yang tersisa kurang dari 50%.
__________________________________________________________________
PEMERIKSAAN KLINIS
Gigi 26
- Pemeriksaan subjektif : - Tanpa rangsangan : Ada nyeri (berdenyut)
- Terpapar angin : Nyeri berdenyut
(berlangsung lama walaupun
stimulus telah dihentikan)
- Tekanan makanan : Nyeri berdenyut
(berlangsung lama walaupun
stimulus telah dihentikan)
- Dingin : Nyeri berdenyut
(berlangsung lama walaupun
stimulus telah dihentikan)
- Pemeriksaan objektif :
- Visual : Karies profunda tipe 3
- Klasifikasi Mount and Hume : Site 1, Size 4 (Lokasi kavitas berada
di pit dan fisur, namun karies telah
meluas ke pulpa dan hampir semua
struktur gigi hilang)
- Klasifikasi ICDAS : D6 (Lesi telah mencapai pulpa)
- Sonderen : Sakit (+)
- Tes dingin (chlor etil) : Sakit (+)
- Tes perkusi : Tidak ada keluhan
- Tes palpasi : Tidak ada keluhan
- Mobiliti :0
- Pemeriksaan Radiografi
o Kamar pulpa : Normal
o Saluran akar : Normal
o Periapikal : Normal
4
o Lamina dura : Terputus
o Perawatan sebelumnya : Tidak ada
o Radiografi
:
DIAGNOSA
Gigi 26 : Pulpitis kronis hiperplastik
RENCANA PERAWATAN
Gigi 26 : Perawatan saluran akar vital + pasak fiber +
porcelain fused metal
Alasan : Perlu dilakukan perawatan saluran akar vital
karena adanya polip pulpa, sedangkan struktur gigi
yang tersisa kurang dari 50% maka diperlukan
pasak fiber sebagai retensi tambahan. Restorasi
akhir digunakan porcelain fused metal karena gigi
belakang memerlukan tekanan pengunyahan yang
lebih besar.
__________________________________________________________________
PEMERIKSAAN KLINIS
Gigi 12
- Pemeriksaan subjektif : - Tanpa rangsangan : Tidak ada nyeri
5
- Dingin : Peka (+)
- Pemeriksaan objektif :
- Visual : Fraktur pada bagian mesial
- Mobiliti :0
- Pemeriksaan Radiografi
DIAGNOSA
Gigi 12 : Karies dentin
RENCANA PERAWATAN
6
Gigi 12 : Restorasi klas III RK
Alasan : Restorasi klas III RK dipilih karena karies sudah
mencapai dentin dan untuk alasan estetis digunakan RK
sebagai bahan tambalan
_________________________________________________________________
PEMERIKSAAN KLINIS
Gigi 21
- Pemeriksaan subjektif : - Tanpa rangsangan : Tidak ada nyeri
- Terpapar angin : Nyeri tajam (berlangsung
hanya saat stimulus
diberikan)
- Tekanan makanan : Tidak ada nyeri
- Dingin : Peka (+)
- Pemeriksaan objektif :
- Visual : Fraktur pada bagian mesial meluas ke
insisal
- Klasifikasi Ellis dan Davey : Klas II (Fraktur mahkota melibatkan
jaringan dentin, tapi belum melibatkan
pulpa)
- Sonderen : Peka (+)
- Tes dingin (chlor etil) : Peka (+)
- Tes perkusi : Tidak ada keluhan
- Tes palpasi : Tidak ada keluhan
- Mobiliti :0
- Pemeriksaan Radiografi
o Kamar pulpa : Normal
o Saluran akar : Normal
o Periapikal :-
o Lamina dura : Melebar
o Perawatan sebelumnya : Tidak ada
7
o Radiografi :
DIAGNOSA
Gigi 21 : Karies Dentin
RENCANA PERAWATAN
Gigi 21 : Restorasi klas IV RK
Alasan : Restorasi klas IV RK dipilih karena karies sudah meluas
ke insisal dan untuk alasan estetis digunakan RK sebagai
bahan tambalan
_________________________________________________________________
PEMERIKSAAN KLINIS
Gigi 48
- Pemeriksaan subjektif : - Tanpa rangsangan : Tidak ada keluhan
- Terpapar angin : Tidak ada keluhan
- Tekanan makanan : Tidak ada keluhan
- Dingin : Tidak ada keluhan
- Pemeriksaan objektif :
- Visual : Karies dentin
- Klasifikasi Mount and Hume : Site 1, Size 2 (Lokasi kavitas
berada di pit dan fisur, karies
melibatkan dentin dan masih
cukup kuat untuk menyokong
restorasi)
- Klasifikasi ICDAS : D5 (Lesi telah mencapai dentin)
8
- Sonderen : Peka (+)
- Tes dingin (chlor etil) : Peka (+)
- Tes perkusi : Tidak ada keluhan
- Tes palpasi : Tidak ada keluhan
- Mobiliti :0
- Pemeriksaan Radiografi
o Kamar pulpa : Normal
o Saluran akar : Normal
o Periapikal :-
o Lamina dura : Melebar
o Perawatan sebelumnya : Tidak ada
o Radiografi :
DIAGNOSA
Gigi 48 : Karies Dentin
RENCANA PERAWATAN
Gigi 48 : Restorasi klas I AF
Alasan : Amalgam dipilih karena gigi posterior memerlukan beban
pengunyahan yang lebih besar dan menggunakan prinsip minimal
intervensi untuk mempertahankan struktur gigi.
__________________________________________________________________
PEMERIKSAAN KLINIS
Gigi 22,41
- Pemeriksaan subjektif : - Tanpa rangsangan : Tidak ada keluhan
9
- Terpapar angin : Tidak ada keluhan
- Tekanan makanan : Tidak ada keluhan
- Dingin : Tidak ada keluhan
- Pemeriksaan objektif :
- Visual : Karies superfisialis
- Klasifikasi Mount and Hume : Site 2, Size 1 (Lokasi kavitas
berada di permukaan
aproksimal, karies hanya
membentuk kavitas
permukaan yang minimal)
- Klasifikasi ICDAS : D3 (Terdapat lesi minimal pada
permukaan enamel gigi)
- Sonderen : Tidak ada keluhan
- Tes dingin (chlor etil) : Tidak ada keluhan
- Tes perkusi : Tidak ada keluhan
- Tes palpasi : Tidak ada keluhan
- Mobiliti :0
DIAGNOSA
Gigi 22, 41 : Karies Superfisialis
RENCANA PERAWATAN
Gigi 22 : Restorasi klas IV RK
Gigi 41 : Restorasi klas III RK
Alasan : Resin komposit dipilih karena karies hanya melibatkan enamel
dan menggunakan prinsip minimal intervensi untuk
mempertahankan struktur gigi.
__________________________________________________________________
PEMERIKSAAN KLINIS
10
- Dingin : Tidak ada keluhan
- Pemeriksaan objektif :
- Visual : Karies superfisialis
- Klasifikasi Mount and Hume : Site 1, Size 1 (Lokasi kavitas
berada di pit dan fisur, karies
hanya membentuk kavitas
permukaan yang minimal)
- Klasifikasi ICDAS : D3 (Terdapat lesi minimal pada
permukaan enamel gigi)
- Sonderen : Tidak ada keluhan
- Tes dingin (chlor etil) : Tidak ada keluhan
- Tes perkusi : Tidak ada keluhan
- Tes palpasi : Tidak ada keluhan
- Mobiliti :0
DIAGNOSA
Gigi 17 (oklusal, bukal, mesial), 16, 27, 38, 37 : Karies Superfisialis
RENCANA PERAWATAN
Gigi 17 (oklusal), 16, 27, 38, 37 : Restorasi klas I RK
Gigi 17 (mesial) : Restorasi kelas II RK
Alasan : Resin komposit dipilih karena karies hanya melibatkan
enamel dan menggunakan prinsip minimal intervensi
untuk mempertahankan struktur gigi.
Gigi 17 (bukal) : Restorasi kelas V RM GIC
Alasan : RM GIC dipilih karena karies terdapat di servikal dan
bahan ini mempunyai sifat melepaskan fluoride
EDUKASI
11
tergolong resiko karies sedang sehingga dianjurkan kepada pasien untuk menjaga
pola diet.
Menjelaskan juga kepada pasien bahwa karang gigi yang terdapat pada
rongga mulut disebabkan oleh penumpukan sisa-sisa makanan yang tidak
dibersihkan dengan menggunakan sikat gigi dengan baik dan benar. Mengedukasi
pasien mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar, menyarankan agar
pasien menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor, dan menyikat gigi secara
teratur dua kali sehari (pagi setelah makan dan malam sebelum tidur).
Menganjurkan pasien untuk melakukan kunjungan berkala ke dokter gigi
minimal 6 bulan sekali untuk memeriksa keadaan gigi dan mulut, melakukan
topikal aplikasi fluor untuk mencegah terjadinya karies pada gigi yang masih
sehat, membersihkan karang gigi serta merawat gigi yang rusak agar tidak
berkembang menjadi lebih parah.
Diketahui Oleh,
12