NIM : 201859001 Analisis : 5 Tanggal Tugas : 8 Maret 2021 Line : 1 - 62
1. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk dapat menciptakan Generasi Bangsa yang berkualitas, maka perlu adanya peran yang dilakukan oleh seorang guru. Namun perlu adanya kepercayaan diri untuk mewujudkannya sebab seorang guru merupakan seorang yang professional. Guru dapat dikatakan sebagai alat mekanis apabila terdapat beberapa ciri- ciri antara lain hanya melaksanakan pembelajaran yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran hingga melakukan evaluasi. Sehingga menyebabkan pembelajaran yang kosong dan tidak bermanfaat. Dengan adanya kebijakan yang dibuat oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan salah satunya RPP, maka hal ini justru menambah permasalahan bagi seorang guru. Ki Hajar Dewantoro mengemukakan sebuah pendapat yaitu Guru perlu berada didepan, ditengah, dan dibelakang para peserta didik. Demikian juga dalam melakukan PTK, Guru perlu berada disemua sisi dimana peserta didik berada. Oleh karena itu salah satu prosedur penting yang perlu dilakukan guru adalah menumpulkan data dengan baik dan benar. Secara umum terdapat dua jenis instrument pengumpulan data, yaitu dalam bentuk Tes dan Non-tes. Tes adalah pemberian suatu tugas atau serangkaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik atau sekelompok peserta didik sehingga menghasilkan nilai tentang tingkah laku atau prestasi peserta didik sebagai peserta didik. Dengan adanya prestasi atau tingkah laku tersebut maka dapat menunjukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran atau tingkat pengusaan terhadap seperangkat kompetensi yang menjadi tujuan dari proses pembelajaran, dan dapat pula menunjukkan kedudukan peserta didik yang bersangkutan dalam kelompoknya. Terdapat beberapa bentuk Tes atau ujian berdasarkan modelnya yaitu terdiri dari ujian dikotomi betul salah, ujian politomi betul salah, dan ujian pilihan baik buruk. Salah satu bentuk ujian politomi betul salah dikenal sebagai Essay, sedangkan berdasarkan bentuk, tes terdiri dari tes lisan, tes tulisan, dan tes perbuatan. Kuesioner, observasi, dan wawancara merupakan instrumen pengumpulan data. Dimana kuesioner pada dasarnya disusun dengan menggunakan berbagai pertanyaan, yang dalam pelaksanaanya menggunakan skala sikap dan skala penilaian, sedangkan observasi, wawancara, dan teknik pengumpulan data lainnya mempunyai metode, teknik, dan pendekatan beragam. a. Kuesioner (Angket) Untuk mengumpulkan data dari sejumlah responden, maka perlu adanya kuesioner. Kuesioner atau angket dapat dibuat sendiri atau merupakan kuesioner baku yang sudah tersedia. Guru sebagai peneliti perlu mengetahui apa itu kuesioner, bagaimana kuesioner yang baik, dan hal-hal lainnya yang menyangkut kuesioner. Hal ini berkaitan dengan PTK yang mempunyai sifat yang rinci. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti secara tidak langsung bertanya jawab dengan responden disebut angket atau kuesioner. Instrument dan teknik pengumpulan data ini berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang diharapkan akan dijawab atau di respon oleh responden. Dengan kata lain kuesioner terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis yang memerlukan jawaban tertulis. Terdapat dua jenis pertanyaan dalam suatu kuesioner, yaitu: 1. Kuesioner dengan Pertanyaan Terbuka. Kuesioner pada pertanyaan Terbuka memiliki ciri yaitu, peneliti meminta informasi atau pendapat responden secara bebas. Kuesioner semacam ini umumnya dilakukan pada eksplorasi atau kegiatan pra-penelitian umum memperoleh informasi awal tentang kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Hasil kuesioner dengan pertanyaan terbuka akan memperoleh jawaban-jawaban yang beragam, sehingga membutuhkan pengelompokkan jawaban sebelum dilakukan analisis data lebih lanjut. Selain itu, jumlah kuesioner yang dikembalikkan mungkin juga sangat rendah dibandingkan dengan jumlah kuesioner yang disampaikan kepada responden. 2. Kuesioner dengan Pertanyaan Tertutup atau pilihan ganda Pada kuesioner jenis pertanyaan tertutup, penelitian yang di gunakan yaitu meminta respoden untuk memilih kalimat atau deskripsi yang paling dekat dengan pendapat, perasaan, penilaian, atau posisi mereka. Pertanyaan yang disampaikan harus secara cermat, jelas dan tidak bermakna ganda. Guna meningkatkan kualitas dari kuesioner tersebut maka perlu adanya uji coba yang dilakukan pada kelompok kecil. Untuk mengukur sikap atau melakukan penilaian tertentu pada seorang atau sekelompok peserta didik tertentu maka perlu yang dinamakan kuesioner sebagai instrumen dalam pengumpulan data.