Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN HAMA

DAN PENYAKIT TERPADU

“analisis PHT pada budidaya tanaman di lahan pertanian”

NANA RAHMASARI
E281 18 043

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITASTADULAKO
PALU
2021
MODUL V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil

Adapun hasil yang di peroleh pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :

NO Jenis Komuditi Metode konvensional Konsep PHT

1 Pemupukan mengunakan Penyemprotan


Jagung pupuk urea mengunakan
Bawang Prevaton Dan
Dangke

2 Bawang Pemupukan mengunakan Penyemprotan


pupuk partipes dan pupuk SP mengunakan
Indosakrab

3 Penyemprotan
Cabai kriting Pemupukan mengunakan mengunakan
pupuk NPK yarmila rajatin dan
saporo

Tabel 1.Hasil Pengamatan di Lahan Pertanian Desa Langaleso Kac Dolo Kab Sigi

B. Pembahasan

Dari data pengamatan diatas pada tanaman Bawang Merah (Allium Cepa),

Jagung Manis (Zea Mays) dan Cabai Keriting (Capsicum Annum L.) yang di

laksanakan di Desa Langaleso Kec. Dolo Kab Sigi diatas dapat dijelaskan bahwa
pengunaan sistem pertanian konvensional yang merupakan suatu sistem pertanian

yang banyak di gunakan oleh petani di desa langaleso pada saat ini, alasannya

karena sistem pertanian konvensional merupakan suatu sistem pertanian yang

praktis dan menjanjikan. banyak memanfaatkan bahan bahan anorganik seperti

pupuk dan pestisida yang tujuanya untuk meningkatakan produksi dan

kecepatan dalam proses pemanenan. Akan tetapi keunggulan dari sistem

pertanian konvensional tersebut terdapat pula berbagai macam kelemahan dan

gangguan yang berdampak pada kesehatan dan kerusakan ekosistem pertanian.

Benih yang digunakan pada tanaman jagung yaitu benih (Eksotik)

sedangkan pada tanaman cabai keriting yaitu benih Pelos yang dimana kedua

benih ini dibeli oleh petani dari toko tani,sedangkan pada tanaman bawang merah

benih yang digunakan dari jenis (Bima NTB) yang mana benih ini di peroleh

petani dari rekannya.

Biaya produksi yang dikeluarkan untuk pertanian konvensional sangat lah

besar dimana pada areal pertanaman Bawang Merah (Allium Cepa) , yaitu sekitar

RP. 38.000.00,sedangkan pada tanamn Jagung Manis(Zea Mays) RP.10.000.000

dan pada tanaman Cabai Keriting (Capsicum Annum L.) RP.25.000.000 dengan

luas lahan 5000 meter atau ½ hektar.

Menurut Gliesman (2007), dampak negatif dari penerapan sistem

pertanian konvensional yaitu dapat menyebabkan degradasi dan penurunan

kesuburan tanah, mengurangi kelembaban tanah, merusak ekosistem yang berada


di lingkungan sekitarnya, menyebabkan erosi, hingga masalah serius yang

berdampak pada gangguan kesehatan para konsumen akibat penggunaan pestisida.

KESIMPULAN DAN SARAN

C.Kesimpulan

Dari hasil pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa pengunaan sistem

pertanian konvensional yang merupakan suatu sistem pertanian yang banyak di

pakai oleh petani di desa langaleso pada saat ini, alasanya yaitu karena sistem

pertanian konvensional mampu meningkatkan suatu produksi dengan cara praktis

dan cepat.

.
DAFTAR PUSTAKA

Gliessman, S.R. 2007. The Ecological Sustainable Food System. University of


California, Santa Cruz.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai