UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2021 1. Legal and Ethical Differences (Perbedaan hukum dan etika)
● Hukum dan etika masyarakat NTT , Minahasa, dan Maluku Utara
Di NTT, hukum yang biasanya dilakukan oleh masyarakat NTT berupa
penjatuhan sanksi adat berupa bentuk sanksi material seperti uang, barang hewan dan atau kutukan adat. Dan beberapa kebiasaan atau etika yang dilakukan masyarakat NTT ketika hendak tamu berkunjung yaitu : 1. Cium hidung 2. Makan sirih pinang 3. Makan jagung
● Di Maluku Utara, hukum diberikan peringakatan dan kemudian
dijatuhkakan Sanksi (Denda) berupa uang bagi yang melanggar aturan yang dibuat, dan Etika yang dilakukan masyarakat Maluku Utara yaitu: 1. Cakalele 2.makan pinang siri 3. tari lenso
2. Social different (Perbedaan sosial)
● Sikap terhadap pekerjaan dan kesuksesan
Masyarakat NTT berpendapat bahwa bekerja secara jujur, usaha yang keras dan dibarengi dengan doa merupakan kunci kesuksesan, seperti pepatah mengatakan ora et Labora bekerja dan berdoa. Masyarakat NTT kebanyakan bekerja sebagai petani dan juga nelayan yang merupakan sumber mata pencaharian hidup mereka.
● Peran dan status
Di Minahasa Tata kelakuan-tata kelakuan yang terkait dengan sistim kekerabatankeluarga luas yang berlaku didesa Kali antara lain sebagai berikut:Pada saat semua anggota keluarga luas makan sehidangan, maka senantiasaayah duduk disebuah ujung meja (kepala meja) dan ibu pada sisi kanan(jajar kanan) disebelah ayah pada urutan pertama paling dekat ayah.Berhadapan dengan ibu yaitu dijajar kiri (sebelah kiri) dari ayah duduk anakyang tertuah, barulah berikut-ikut yang lain menurut urutan usia. Disaatpanggilan makan untuk keluarga luas itu sudah diisyaratkan maka ayah danibu, harus duduk lebih daluhu, barulah diikuti oleh yang lain-lain. nggota-anggota keluarga yang lain sama sekali tidak boleh mendahului duduksebelum ayah dan ibu duduk ditempat yang telah ditentukan.!ama ke"il mertua sama sekali tak boleh disebut. #isalnya seorang menantuperempuan mempunyai seorang adik kandung $anita yang sama namake"ilnya dengan mertua perempuannya. #aka sejak ia ka$in dengansuaminya ia harus berusaha men"ari sebutan lain sebagai panggilanpengganti terhadap adiknya yang khususnya ia yang memakainya seperti%de% (yang berarti adik) atau %Keke% (yang berarti anak perempuan).&ika tidak demikian maka ia dianggap %tidak tahu adat% atau bahasadaerahnya %rai mina sinau%.Tentang klen ke"il bila diartikan sebagai sub-"lan atau keluarga ke"ilumumnya adalah bersi'at bilateral. rang #inahasa memang menganutprinsip keturunan yang tidak matrilineal dan juga tidak patrilineal khususmelainkan sisrim bilateral. &adi jelas anak suku Tombulu dan masyarakat Kalijuga demikian. Prinsip bilateral itu dikalangan masyarakat desa Kali, anutanketatnya sampai dengan tingkatan sepupu dua kali, yang dalam bahasaTombulu disebut %puyun ne matuari%. ingkungan keluarga ke"il (klenke"il)$ajib turut akti' berpartisipasi dalam upa"ara-upa"ara kematianataupun perka$inan dari salah satu anggota keluarga ini.Bila seorang $arga dari klen tidak turut berperan serta atau berpartisipasipada upa"ara-upa"ara seperti tersebut diatas ini yang mengena rekanse$arganya maka ia dianggap menyimpang dari tata pergaulan dilingkungankeluarga mereka. *a akan dipanggil dan dinasihati oleh orang-orang tuadalam klen mereka. Ke"uali perihal ketidak-ikut sertakannya itu, disebabkanoleh halangan penting sekali.
Penggunaan sopan santun
Di Maluku Utara, Dalam komunikasi sosial, kata tabea adalah kata yang sopan yang umumnya dipakai di seluruh wilayah Maluku Utara, dan sebagai “kata yang sopan” orang yang mengucapkannya akan mendapatkan apresiasi dari orang sekitarnya. Tradisi Tabea adalah bahasa adat kesopanan/perilaku yang berarti permisi, yakni kata sapaan yang sifatnya lebih halus umumnya diucapkan ketika lewat di depan orang, khususnya orang yang kita hormati, teman, sahabat, orang tua, atau siapa saja yang kita hormati. Kata tabea tersebut diikuti gerakan tangan kanan turun kebawah mengarah ketanah atau ketanah, makna dari perilaku orang Maluku Utara seperti demikian adalah bahwa kata tabea simbol dari upaya menghargai dan menghormati siapapun orang di hadapan kita, kita tidak boleh berbuat sekehendak hati Konsep dan waktu Konsep waktu Karakter masyarakat NTT dalam ketepatan waktu memiliki arti yang sangat penting dan bahkan sangy menghargai waktu, dan juga ketepatan waktu sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat NTT..
Contohnya pada musim penghujan masyarakat NTT menggunakan waktu sebaik
mungkin untuk bercocok tanam seperti padi dan jagung sehingga waktu yang tepat dalam memanen bisa dimanfaatkan dalam perekonomian mereka.
Nonverbal difference (Perbedaan nonverbal)
Kata ganti orang dalam bahasa ini hampir sama dengan bahasa Melayu Manado, antara kita (aku), saya (saya); kita sering disingkat menjadi ta, ngana (kamu) sering disingkat menjadi nga, ini merupakan kata asli bahasa Ternate. Torang (kami, kita); berasal dari kita orang/kitorang, sering disingkat menjadi tong. Ngoni (kalian); sering disingkat menjadi ngo, ini merupakan kata asli bahasa Ternate. Dia (dia); dorang (mereka); berasal dari dia orang, sering disingkat dong