Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEPASIFIKAN PERTEMUAN 9 - 13

TOPIK 1, 2 DAN 3

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Kepasifikan

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Silvya L. Mandey. SE. M.SI

Oleh :

Kelompok 7 & 8

KELAS 2B5

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

2021
Nama-Nama Anggota Kelompok 7 & 8 2B5

 Kelompok 7
1. Yehezkiel Mario Sasoeng (20061102280)- Ketua Kelompok
2. Pricillia Grachia Kambey ( 20061102270)
3. Yoljens Olarain (20061102281)
4. Stevania Wangko ( 20061102278)
5. Priskla Malonda (20061102271)

 Kelompok 8
1. Nurrul H Mokoagow (20061102267)- Ketua Kelompok
2. Nur Asia Samsuddin (20061102266)
3. Olviana Eklesya Pone’ea (20061102268)
4. Cindy Maria Sangian (20061102270)
5. Beby Zelfia Manggo (20061102231)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
Karunia-Nya sehingga kami kelompok 7 & 8 dapat menyelesaikan tugas makalah Kepasifikan
ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Prof. Dr.
Silvya L. Mandey. SE. M.S, pada mata kuliah kepasifikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang topik 1, 2 dan 3 pada pertemuan 9-13 sesudah UTS bagi para
pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Silvya L. Mandey. SE.M.SI, selaku
dosen bidang studi/mata kuliah kepasifikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya dan telah berpartisipasi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Manado, 22 Mei 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . .............................................................................................

DAFTAR ISI . ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN. .........................................................................................

I.I LATAR BELAKANG ..............................................................................

I.2 RUMUSAN MASALAH . .......................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam

dan sosial budaya sulawesi utara di lingkaran pasifik . .................................

2.2 Tantangan dan Potensi Bisnis. .................................................................

2.3 Komoditi unggulan kawasan asia pasifik . .............................................

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN ........................................................................................

3.2 SARAN. ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA . ..............................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Sulawesi Utara adalah salah satu Profinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara
Indonesia timur dengan garis horisontal dari barat ke timur jazirah, dan terletak di garis
teritorial utara letaknya di Kepulauan Sangihe dan Talaud dimana letaknya berbatasan
dengan Philipina yang membuat Sulawesi Utara terletak di posisi strategis dalam era
globalisasi dan itu terlihat dari sisi letak geografisnya. Sumber daya alam yang berpotensi
seperti perikanan dan kelautan, pertanian, peternakan, dan sumber pariwisata alam.

Propinsi Sulawesi Utara memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk
adat-istiadat, tradisi, kesenian, dan bahasa. Masyarakat Sulawesi Utara terdiri atas
berbagai suku, antara lain Suku Minahasa, Bolaang, Mongondow, Hulon Talo, dan
Sangihe Talaud yang masing-masing memiliki kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri.

Keluhan dari para pelaku UMKM adalah penjualan yang menurun yaitu UMKM yang
memproduksi produk. bagaimana agar pelaku UMKM tetap mendapat keuntungan yaitu
dengan menetapkan berbagai strategi bisnis serta melihat tantatangan, peluang serta hal
lainnya untuk sukses dipasaran.

Komoditas unggulan adalah komoditas yang sesuai dengan agreokologi setempat dan
disamping itu juga mempunyai daya saing, baik di pasar daerah itu sendiri, didaerah lain
dalam lingkup nasional, maupun di pasar internasional.
Komoditas unggulan dikembangkan dalam kerangka pengembangan ekonomi dan
berorientasi pasar baik lokal, regional, nasional, maupun internasional.

Konsep efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis, keunggulan komparatif dan keunggulan
kompetitif menentukan pertumbuhan komoditas basis ekonomi melalui kemampuannya
bersaing di pasar nasional.
I.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengeloaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sosial Sulawesi Utara
di lingkaran pasifik?
2. Apa yang menjadi tantangan dan poteni bisnis?
3. Apa saja yang menjadi unggulan dari komuditi kawasan Asia Pasifik?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DAN SOSIAL


BUDAYA SULAWESI UTARA DI LINGKARAN PASIFIK

A. SUMBER DAYA ALAM DI SULAWESI UTARA

Sulawesi Utara adalah salah satu Profinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Indonesia
timur dengan garis horisontal dari barat ke timurc jazirah, dan terletak di garis teritorial utara
letaknya di Kepulauan Sangihe dan Talaud dimana letaknya berbatasan dengan Philipina
yang membuat Sulawesi Utara terletak di posisi strategis dalam era globalisasi dan itu terlihat
dari sisi letak geografisnya. Sumber daya alam yang berpotensi seperti perikanan dan
kelautan, pertanian, peternakan, dan sumber pariwisata alam.Selain sumber daya alam yang
telah digambarkan tadi, Sulawesi Utara juga di dukung oleh infrastruktur yang ada seperti
Pelabuhan Bitung, Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado, Listrik, Telekomunikasi
dll. Dimana sumber daya alam tersebut dapat menarik perhatian investor. Untuk mengatur
dan mengembangkan sumber daya alam ini sangat diharapkan bahwa akan membawa para
investor dari negara tersebut untuk menanam modal dan menyediakan tenaga kerja yang
dapat mengembangkan sumber daya alam di Sulawesi Utara. Dimana akhirnya dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara.

Lahan di Propinsi Sulawesi Utara sebagian besar telah dimanfaatkan untuk kegiatan
pertanian terutama tanaman perkebunan. Selain itu, wilayah ini juga memiliki sumber daya
tambang dan kelautan (maritim) yang memiliki potensi untuk dikembangkan.

Propinsi Sulawesi Utara memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat-
istiadat, tradisi, kesenian, dan bahasa. Masyarakat Sulawesi Utara terdiri atas berbagai suku,
antara lain Suku Minahasa, Bolaang, Mongondow, Hulon Talo, dan Sangihe Talaud yang
masing-masing memiliki kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Penduduk Propinsi ini
sebagian besar beragama Kristen (53,5 persen) dan Islam (45,7 persen)

Komuditi tanaman perkebunan yang potensial di profinsi ini adalah kelapa, cengkeh, pala,
kopi, kakao dan vanili.

 Provinsi ini juga memiliki komoditi sekunder yang diunggulkan yaitu dari sektor industri
pengolahan yang terdiri atas industri kelapa terpadu, industri minyak goreng kelapa,
minyak atsiri, pengolahan kopi, industri makanan dari kacangkacangan, pengalengan
ikan, tepung ikan dan industri ikan beku

 Provinsi Sulawesi Utara juga memiliki kawasan hutan yang potensial. Pemanfaatan hasil
hutan baru mencapai sekitar 47,5 % dari seluruh areal hutan produksi yang ada. Jenis
hutan yang ada di Sulawesi Utara adalah hutan lindung, hutan PPA, hutan bakau, dan
hutan produksi yang terdiri dari hutan produksi tetap, terbatas, dan konversi.

 Di bidang pertambangan, sumber daya mineral, seperti tembaga, bijih besi, nikel, emas,
serta bahan galian batu kapur, kaolin, sangat potensial untuk dikembangkan secara
optimal. Selain itu, di daerah Lahendong, telah ditemukan panas bumi yang potensial
untuk dikembangkan menjadi tenaga listrik dengan kekuatan ribuan megawatt.

 Berdasarkan skala prioritas pengembangan, Sulawesi Utara memiliki 5 komoditi utama,


yakni:

 Rumput Laut (Sektor Perikanan dan Kelautan)

 Serat Pisang Abaca (Sektor Pertanian)

 Kakao (Sektor Perkebunan)

 Aren (Sektor Perkebunan)

 Jambu Mente (Sektor Pertanian)

B. POTENSI SOSIAL BUDAYA DI SULAWESI UTARA

Selain sumber daya alam Sulawesi utara juga kaya akan seni dan budaya yang di wariskan
oleh nenek moyang. Berbagai jenis seni dan budaya dari suku yang ada di provinsi Sulawesi
utara justru menjadikan daerahnya melambai semakin indah dan mempesona. Secara garis
besar penduduk Sulawesi utara terdir iatas 3 suku besar yaitu suku minahasa, sangihe dan
talaud, dan suku bolaang mongondow. Ketiga suku besar tersebut memiliki sub etnis yang
memiliki bahasa dan tradisi yang berbeda-beda, tak heran provinsi Sulawesi utara terdapat
beberapa bahasa daerah seperti Toulur,Tonsea, Tombuu,Tontemboan, Tonsawang,
Ponosakan, dan Bantik. (dari suku minahasa) sangihe besar, siau, talaud ( dari sangihe dan
talaud) dan mongondow, bolaang, bintauna, kaidipang ( dari bolaang mongondow).
Provinsi yang terkenal akan semboyan torang samua basudara (kita semua bersaudara) hidup
secara rukun berdampingan dengan beberapa golongan agama seperti kridten, katolik, islam,
hindu, budha dan konghuchu. Namun dari keanekaragaman tersebut bahasa Indonesia masih
menjadi bahasa pemersatu dari berbagai suku dan golongan.

Berikut ini beberapa kebudayaan di sulawesi utara :

a. Budaya mapalus.
Mapalus nerupakan sebuah tradisi suku minahasadimanadapam mengerjakan segala sesuatu
di lakukan secara bersama sama atau gotong royong. Budaya mapalus mengandung arti yang
sangat mendasar. Mapalus juga di kenal sebagai local spirit andlocal wisdom masyarakat di
minahasa.

b. Perayaan tulude.
Perayaan tuludeatau kunci taong (kunci tahun) di laksanakan pada setiap akhir bulan januaro
dan di isi dengan upacara adat yang bersifat keagamaan di mana ungkapan puji dan syukur
terhadap sang pencipta oleh larena berkat dan rahmat yang telah diterima pada tahun yang
telah berlalu sambil memohon berkat serta pengampunan dosa sebagai bekal hidup pada
tahun yang baru.

c. Festival figura.
Figura merupakan seni dan bidaya yang di adobsidari kesenian yunaniklasik.seni ini lebih
dekat dengan seni pantomim atau seni menirukan laku atau watak dari seseorang tokoh yang
di kenal atau yang di ciptakan. Figura merupakan kesenian yang dapat menghadirkan
dramaturgi pendek terhadap sosok atau perilaku tokoh-tokoh yang dianggap berperan dalam
mengisi tradisi baik buruknya sosok dan watak seorang manusia. Oleh pemerintah kota
Manado festival figura diselenggarakan dalam rangka pesta kunci taong layaknya perayaan
tulude yang dilaksanakan masyarakat sangihe.

d. Toa Pe Kong atau Cap go meh.


Seperti di daerah lainnya. perayaan/upacara ini juga rutin dilaksanakan di Sulawesi Utara apa
terlebih di kota Manado. Upacara ini dimeriahkan dengan atraksi dari Ince Pin yakni seorang
yang memotong-motong badan dan mengiris lidah dengan pedang yang tajam serta menusuk
pipi dengan jarum besar yang tajam akan tetapi si Ince Pin tidak terluka.

e. Pengucapan Syukur.
Pengucapan syukur merupakan tradisi masyarakat Minahasa yang mengucap syukur atas
segala berkat yang telah Tuhan berikan. Biasanya pengucapan syukur dilaksanakan setelah
panen dan dikaitkan dengan acara keagamaan untuk mensyukuri berkat Tuhan yang
dirasakan terlebih panen yang dinikmati. Acara pengucapan syukur ini dilaksanakan setiap
tahun oleh masyarakat suku Minahasa pada hari Minggu umumnya antara bulan Juli hingga
Agustus. Saat pengucapan syukur hampir setiap keluarga menyediakan makanan untuk para
tamu yang akan datang berkunjung apa terlebih makanan khas seperti nasi jaha dan dodol.

f. Festival Pina we tengan.


Festival ini dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 7 Juli. diawali dengan melakukan upacara
adat di batu pinawetengan kemudian dilanjutkan dengan menggelar pertunjukkan seni dan
budaya Sulawesi Utara di Institut Seni dan Budaya Sulawesi Utara.Selain itu, Sulawesi Utara
memiliki banyak kesenian yang terus dilestarikan hingga saat ini.

g. Rumah adat
Salah satu contoh ruma adat sulawesi utara di namakan ‘’ Rumah Pewaris’’. Rumah ini di
huni oleh para pimpinan maupun rakyat biasa . Rumah tersebut harus di buat dari balok atau
papan tanpa sambungan. Kayunya tak boleh bengkok sebagai pelambang ketulusan lahir dan
batin . atapnya daridaun rubia dan di kanan kiri rumah terdapat tangga. Rumah pewaris
mempunyai ruang tamu, ruang keluarga, dan kamar.

Kolong rumah tersebut dapat di gunakan untuk tempat menyimpan alat alat pertanian
maupun alat alat perikanan di depan rumahnya, pada bagian kanan dan kiri masing masing
terdapat sebuah tangga untuk memasuki rumah, kita harus menaiki tangga yang sebelah
kanan,sedangkan untuk keluar dari rumah,kita harus menuruni tangga sebelah kiri.seluruh
rumah terbuat dari bahan kayu.

h. Pakaian adat
Pakaian adata kaum pria sulawei utara adalah tutup kepala (destar),baju modelteluk belanga
dan celana panjang .Sedangkan wanitanya memakai baju kurung dan kain panjang.Selain itu
di bagian dadanya terdapat hiasan yang khas,dan perhiasan lainnya berupa subang serta
gelang.Pakaian ini berdasarkan adat boolang mongondow.

i. Tari tarian sulawesi utara

 Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang pasangan.
Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.
 Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda mudi daerah Gorontalo.
 Tari Panen, tari ini menggambarkan kegembiraan masyarakat Minahasa yang secara
gotong royong melaksanakan panen cengkeh dan kopra. Ditarikan oleh sekelompok
wanita, garapan tai ini didasarkan atas unsur unsur gerak tari tradisi setempat.
 Tari Cakalele, adalah tari yang melambangkan keprajuritan dan kegagahan.
j. Senjata tradisional
Keris merupakan senjata tradisional yang biasa dipakai oleh rakyat di Sulawesi Utara.
Bentuknya lurus tanpa berlekuk lekuk. Sedangkan senjata terkenal lainnya adalah peda
(semacam parang), sabel,tombak, dan perisai. Pedan dan parang dapat dipergunakan untuk
berbagai keperluan, seperti untuk bertani atau menyadap enau. Pedan ini bentuknya pendek
dengan ukurun 50cm, terbuat dari besi. Hulunya terbuat dari kayu yang keras dan ujungnya
bercabang dua. Sabel termasuk jenis peda dengan ukuran lebih panjang, yaitu 1-1,5m.
Hulunya juga bercabang dua dan dipakai untuk perang, perisai sebagai penangkis terbuat dari
kayu, diberi ukiran dengan motif motif binatang atau daun daun.

k. Suku
Suku dan marga yang terdapat didaerah Sulawesi Utara adalah : Sangir, Talaud, Minahasa,
Bolaang Mongondaw, Bantik, dan lain lain.

l. Makanan Khas

 Tinituan
 klappertart

m. Objek Wisata

 Taman marga satwa Tandurusa


 Air terjun kima atas
 Taman laut Bunaken
2.2 TANTANGAN DAN POTENSI BISNIS

A. TANTANGAN BISNIS

Keluhan dari para pelaku UMKM adalah penjualan yang menurun, sulit memperoleh bahan
baku, serta distribusi yang menjadi terhambat. Walau begitu, tidak semua UMKM
mengalami penurunan. Riset dari LPEM UI menyebutkan ada 210 beberapa UMKM yang
bersinar, yaitu UMKM yang memproduksi produk-produk herbal, buah-buahan, dan sayur-
sayuran yang baik untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini
disebabkan masyarakat yang mulai mengganti pola hidup menjadi lebih sehat.

B. RUU CIPTA KERJA

Naskah RUU Cipta Kerja setebal 1.028 halaman tersebut terdiri dari 79 RUU, 15 bab, dan
174 pasal. Cipta Kerja sendiri dalam RUU ini didefinisikan sebagai upaya penciptaan kerja
melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),

Semua hambatan yang dialami oleh UMKM tersebut akan mendapat terobosan dalam RUU
Cipta Kerja. Paling tidak ada enam point kemudahan yang diberikan untuk para pelaku
UMKM :

1. memudahkan perizinan usaha bagi UMKM.


2. Kemudahan Akses pembiayaan
3. Membangun kemitraan bagi UMKM. Diberikan kemudahan untuk bermitra dengan
perusahaan besar
4. Kebijakan afirmasi untuk kepastian pennyerapan produksi karena belanja pemerintah
mengutamakan produk UMKM
5. Ada aturan pengelolaan terpadu dan sentralisasi klaster
6. Kemudahan dalam pembentukan Koperasi

C. DIGITALISASI ERA NEW NORMAL

Melalui digitalisasi usaha, adalah satu peluang di mana UMKM dapat memanfaatkan
berbagai digital platforms untuk mengembang kinerja usahanya.

Pemerintah akan memberikan regulasi dan berbagai dukungan untuk meningkatkan wawasan
dan kapasitas pelaku UMKM. “Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat/ konsumen
sekarang sangat mendambakan pelayanan yang cepat, nyaman, aman dan praktis. Hal ini
dapat tercipta dengan dukungan teknologi. Sebagai pelaku usaha, UMKM harus bisa
beradaptasi dengan ikut melakukan perubahan. Meningkatkan “daya saing” UMKM di era
Revolusi Industri 4.0 sangat 213 penting sebab kompetisi di dunia bisnis merupakan sesuatu
yang pasti. Pengembangan kreativitas dan inovasi harus mampu memproduksi “nilai tambah”
sehingga menjadikan produk lokal sebagai komoditas unggul ditingkat domestik maupun
international.

D. Adapun cara lain yang dilakukan untuk mengembangkan bisnis yaitu

Memperbanyak program pendidikan dan pelatihan SDM UMKM terutama untuk


kewirausahaan dan vokasi khususnya di sejumlah destinasi wisata super prioritas. Tercatat
rasio kewirausahaan nasional saat ini sebesar 3,47% dari jumlah penduduk, yang pada 2021
ditargetkan menjadi 3,64% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah tersebut relatif masih
kecil dibandingkan dengan jumlah wirausahawan yang ada di negara maju yang mencapai
14%. Jumlah tersebut juga masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah wirausahawan
yang ada di Malaysia 4,74%, Thailand 4,26% dan Singapura yang mencapai 8,76%. “Dengan
bonus demografi usia produktif kita yang besar maka kita sudah semestinya jadi pemenang di
ASEAN,” (sumber : data Kementrian UMKM)

Berdasarkan data dari Kementrian UMKM disebutkan bahwa target jumlah wirausaha yang
mendapatkan pelatihan pada 2020 sebanyak 57.700 orang. Hal ini sebagai upaya untuk
meningkatkan Indeks Rasio Kewirausahaan Indonesia dari 3,47% menjadi 3,64% dan Rasio
Wirausaha berbasis peluang menjadi 10,30%. Langkah-langkah ini yang akan dikerjakan
bersama-sama dengan lintas kementerian/lembaga. Indonesia dengan jumlah penduduk 260
juta jiwa maka idealnya memiliki populasi wirausaha setidaknya 5 persen dari seluruh jumlah
penduduk. Populasi wirausaha penting, karena merekalah yang mampu melihat peluang,
mengembangkan, dan menciptakan bisnis baru. Alhasil tercipta lapangan kerja dan
tumbuhlah perekonomian negara.

E. SOLUSI BAGI PARA UMKM

1. Melihat Peluang Saat New Normal

Dengan mengamati perubahan pola konsumsi masyarakat di berbagai lini, kemudian


mengalihkan strategi bisnis pada peluang yang muncul Ciptakan produk sesuai dengan
kondisi new normal saat ini. Kondisi sekarang memaksa pelaku usaha untuk berpikir kerja
dan keluar dari zona nyaman.
2. Menciptakan Inovasi

Tanpa inovasi, Anda akan sulit membuat produk yang mampu menciptakan pasar, dan
membuat terobosan yang mampu memberi keuntungan bisnis. Inovasi bisa berupa
menciptakan produk yang berkualitas dengan biaya rendah, atau menciptakan strategi
pemasaran atau penjualan yang sederhana tetapi efektif. Inovasi tak hanya terbatas pada
strategi bisnis, tetapi juga bentuk fisik produk itu sendiri.

3. Ciptakan Pasar Baru

Dalam konsep blue ocean, permintaan merupakan hal yang diciptakan, bukan direbutkan.
Selanjutnya, akan ada peluang untuk tumbuh dan meningkatkan keuntungan meski dalam
situasi sulit. Strategi ini pada pencarian sumber inovasi dan efisiensi biaya secara simultan
dan terus menerus.

Menciptakan permintaan pasar sendiri dan memperoleh keuntungan yang masih terbuka lebar
untuk terus tumbuh. Pasar baru bisa tercipta dengan membuka industri yang benar-benar baru
atau memperluas industri yang ada saat ini.

4. Susun Rencana Pemasaran

Dengan menyusun rencana pemasaran yang tepat, Anda bisa segera meraih peluang di masa
new normal. Adapun, beberapa faktor penting dalam menyusun rencana pemasaran antara
lain, melakukan riset konsumen, fokus pada value produk, dan berusaha menjalankan
aktivitas pemasaran dengan baik. Selain itu, Anda juga perlu menyesuaikan portofolio
produk, berusaha memperoleh dukungan distributor, menyesuaikan harga, dan
mempertahankan pangsa pasar yang Anda miliki.
2.3 KOMODITI UNGGULAN KAWASAN ASIA PASIFIK

Komoditas unggulan adalah komoditas yang sesuai dengan agreokologi setempat dan
disamping itu juga mempunyai daya saing, baik di pasar daerah itu sendiri, didaerah lain
dalam lingkup nasional, maupun di pasar internasional.

A. Komoditas unggulan yang dikembangkan dapat dibagi menjadi dua kelompok,


yaitu :

 Komoditas unggulan basis ekonomi

Komoditas unggulan dikembangkan dalam kerangka pengembangan ekonomi dan


berorientasi pasar baik lokal, regional, nasional, maupun internasional.

Konsep efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis, keunggulan komparatif dan keunggulan
kompetitif menentukan pertumbuhan komoditas basis ekonomi melalui kemampuannya
bersaing di pasar nasional dan internasional.

 Komoditas unggulan non basis ekonomi

Komoditas unggulan dikembangkan dalam kerangka pengembangan stabilitas sosial,


ekonomi, dan politis yang lebih berorientasi bagi upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan pasar dalam negeri sendiri.

Komoditas ini dekenal sebagai komoditas strategis. Komoditas strategis adalah komoditas
unggulan yang dikembangkan dalam kerangka pengembangan stabilitas sosial, ekonomi, dan
politis yang lebih berorientasi pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
pemenuhan kebutuhan pasar negeri dalam negeri.

Perdagangan internasional berperanan penting dalam pergerakan perekonomian suatu negara.


Menurut (Salvatore, 2014) Perdagangan internasional adalah perdagangan antara dua negara
didasarkan pada keunggulan absolut. Ketika satu negara lebih efisien daripada yang lain
dalam produksi satu komoditas tetapi kurang efisien dari pada negara lain dalam
memproduksi komoditas kedua, negara dapat mendapatkan manfaat dengan masing-masing
mengkhususkan diri dalam produksi komoditas yang memiliki keunggulan absolut dan
bertukar hasil dengan negara lain untuk komoditas yang memiliki absolut. Dengan proses ini,
sumber daya yang digunakan dengan cara yang paling efisien dan hasil dari kedua komoditas
akan naik. Peningkatan dalam hasil komoditas keduanya merupakan ukuran keuntungan dari
spesialisasi dalam produksi yang tersedia untuk dibagi kedua negara melalui perdagangan.

Indonesia tidak terlepas dari perdagangan internasional untuk memasarkan produk dan jasa
menjadi lebih luas untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar, salah satunya dengan
melakukan ekspor. Menurut (John et al., 2018) indonesia merupakan salah satu negara yang
sedang berkembang yang sedang berusaha dalam memajukan perekonomian agar tingkat
pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan. Peningkatan perdagangan bilateral
ditentukan oleh hambatan perdagangan. Ekspor juga membantu semua negara dalam
menjalankan usaha-usaha pembangunan melalui promosi serta penguatan sektor-sektor
ekonomi yang mengandung keunggulan komparatif, baik itu berupa ketersediaan faktor-
faktor produksi tertentu dalam jumlah yang melimpah atau keunggulan efisiensi alias
produktifitas tenaga kerja. Ekspor juga dapat membantu semua negara dalam mengambil
keuntungan dari skala ekonomi yang dimiliki.

B. Contoh komoditi unggulan kawasan ASIA PASIFIK

1. Karet

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alamnya. Berdasarkan data dari
Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia merupakan negara produsen ke dua
karet di dunia setelah Thailand.

Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor karet dan kopi di dunia. Upaya
mempertahankan dan meningkatkan mutu karet dan kopi perlu dilakukan secara intensif
untuk meningkatkan akses pasar ke negara/kawasan tujuan ekspor.

Komoditas karet dan kopi merupakan komoditas unggulan Indonesia dalam


menyumbangkan devisa, karet dan kopi merupakan komoditas sub sektor perkebunan yang
berperan dalam perekonomian Indonesia.

2. Kopi

Kopi juga menjadi unggulan produksi dan ekspor negara Indonesia yang tidak kalah bersaing
dalam menyumbang atau menambah cadangan devisa negara.

Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudayakan lebih dari 50 negara.

Gross Domestic Product (GDP) Jepang, Gross Domestic Product Per kapita (GDPP)
Singapura, nilai tukar Singapura, inflasi negara Jepang dan Singapura memiliki gaya tarik
terhadap nilai ekspor karet Indonesia, sedangkan nilai ekspor kopi Indonesia, GDP Jepang,
GDPP Singapura dan nilai tukar yang memiliki gaya tarik terhadap nilai ekspor sedangkan
inflasi kedua negara tujuan tidak signifikan artinya tidak memiliki gaya tarik terhadap nilai
ekspor kopi Indonesia.

3. Kelapa

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak pulau dan merupakan negara
produsen kelapa utama di dunia. Tahun 2014 luas area perkebuan tanaman kelapa di dunia
mencapai 11 juta ha dan 93% berada di wilayah Asia Pasifik. Indonesia merupakan negara
yang memiliki luas area perkebunan tanaman kelapa terbesar di dunia, yaitu mencapai 3,7
juta ha. Ini merupakan peluang untuk pengembangan kelapa menjadi aneka produk yang
bermanfaat. Salah satu pemanfaatan kelapa dalam bidang kesehatan dalam upaya mendukung
visi Indonesia sehat 2015 adalah dengan adanya VCO (Virgin Coconut Oli). Proses
pembuatan VCO adalah dengan cara fermentasi tidak mengalami proses pemanasan dan
tidak ada penambahan zat-zat kimia, sehingga VCO yang dihasilkan memiliki kualitas.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 Berdasarkan skala prioritas pengembangan, Sulawesi Utara memiliki 5 komoditi utama,


yakni:

 Rumput Laut (Sektor Perikanan dan Kelautan)


 Serat Pisang Abaca (Sektor Pertanian)
 Kakao (Sektor Perkebunan)
 Aren (Sektor Perkebunan)
 Jambu Mente (Sektor Pertanian)

 Semua hambatan yang dialami oleh UMKM tersebut akan mendapat terobosan dalam
RUU Cipta Kerja. Paling tidak ada enam point kemudahan yang diberikan untuk para
pelaku UMKM :

7. memudahkan perizinan usaha bagi UMKM.


8. Kemudahan Akses pembiayaan
9. Membangun kemitraan bagi UMKM. Diberikan kemudahan untuk bermitra dengan
perusahaan besar
10. Kebijakan afirmasi untuk kepastian pennyerapan produksi karena belanja pemerintah
mengutamakan produk UMKM
11. Ada aturan pengelolaan terpadu dan sentralisasi klaster
Kemudahan dalam pembentukan Koperasi

 Contoh komoditi unggulan kawasan asia pasifik yaitu : karet. Kopi dan juga kelapa

3.2 SARAN

Setelah mempelajari materi ini semoga kita lebih paham lagi mengenai pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya alam dan sosial budaya sulawesi utara di linkaran pasifik,
tantangan dan potensi bisnis dan juga komoditi unggulan kawasan asia pasifik.
DAFTAR PUSTAKA

PPT materi 1 kelompok 7 & 8 pertemuan 9-13 sesudah UTS 2B5

PPT materi 2 kelompok 7 & 8 pertemuan 9-13 sesudah UTS 2B5

PPT materi 3 kelompok 7 & 8 pertemuan 9-13 sesudah UTS 2B5

Anda mungkin juga menyukai