Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Mekanika Tanah pada
semester genap

Dosen Pengampu

Iman Hidayat ST., MT

disusun oleh,

Septian Nurohman 1831011

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (S-1)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MANDALA

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah untuk memenuhi nilai
mata kuliah Praktikum Mekanika Tanah. Makalah ini disusun berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, dan referensi.

Penyusunan makalah ini, tidak lepas dari hambatan yang telah terjadi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan, tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, serta pertolongan Allah SWT.
sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca, khususnya bagi saya selaku
penulis dan umumnya kita semua. Saya menyadari masih banyak kekurangan
yang pembaca temui dalam makalah ini, sebab saya masih dalam tahap belajar.
Untuk itu demi perbaikan makalah ini, pembaca bisa memberikan saran maupun
kritikan yang membangun.

Bandung , 27 Juni 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan.................................................................................................i

Kata Pengantar........................................................................................................ii

Daftar Isi................................................................................................................iii

Daftar Gambar.........................................................................................................v

Daftar Tabel............................................................................................................v

BAB I Pendahuluan................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Manfaat Usaha............................................................................................1

1.2.1 Manfaat Ekonomi.............................................................................1

1.2.2 Manfaat Sosial..................................................................................2

1.3 Tujuan Usaha..............................................................................................2

1.4 Visi.............................................................................................................2

1.5 Misi.............................................................................................................2

BAB II Usaha Yang Diajukan................................................................................3

2.1 Produk........................................................................................................3

2.2 Analisis SWOT...........................................................................................4

2.3 Strategi Pemasaran.....................................................................................5

BAB III Produksi Dan Organisasi..........................................................................6

3.1 Analisa Produk...........................................................................................6

3.2 Aspek Organisasi........................................................................................7


BAB IV Laporan Keuangan....................................................................................8

4.1 Alat Dan Prasarana.....................................................................................8

4.2 Biaya Operasional......................................................................................8

4.3 Asumsi Keuntungan...................................................................................9

4.4 Sumber Modal............................................................................................9

4.5 Biaya...........................................................................................................9

4.6 Keuntungan................................................................................................9

BAB V Penutup....................................................................................................10

5.1 Kesimpulan...............................................................................................10

5.2 Saran.........................................................................................................10

Lampiran 1 Riwayat Hidup...................................................................................vii

Lampiran 2 Surat Pernyataan...............................................................................viii

Lampiran 3 Pernyataan Belum Mendapat Modal Usaha.......................................ix

Daftar Pustaka.........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Contoh Menu yang Disajikan..............................................................3

Gambar 1.2 Strategi Pemasaran Mulut ke Mulut....................................................5

Gambar 1.3 Startegi Pemasaran Media Internet.....................................................5

Gambar 1.4 Strategi Pemasaran Brosur atau Pamflet.............................................5


DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Analisis SWOT.......................................................................................4

Tabel 1.2 Rincian Biaya Alat dan Prasarana...........................................................8

Tabel 1.3 Rincian Biaya Operasional.....................................................................8

Tabel 1.4 Rincian Asumsi Keuntungan..................................................................9


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan praktikum dalam perkuliahan khususnya bagi mahasiswa
teknik sangatlah penting untuk dilaksanakan. Biasanya kegiatan praktikum
dilakukan setelah mahasiswa mendapatkan bekal pengetahuan dari sebuah
materi mata perkuliahan. Selain itu kegiatan praktikum juga sangat berguna
bagi mahasiswa untuk lebih mengerti dan memahami lagi materi yang telah
mereka pelajari sebelumnya.

Praktikum dalam perkuliahan dapat dilaksanakan jika mahasiswa telah


menempuh mata kuliah yang bersangkutan serta mendapatkan nilai yang baik
dan lulus. Dalam melakukan praktikum ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu : pengetahuan materi yang harus dikuasai agar praktikum
dapat berjalan lancar, alat dan bahan apa saja yang akan digunakan, serta
mencatat hasil kegiatan praktikum secara rinci dari awal sampai akhir.

Kampus STT Mandala juga menjadikan kegiatan praktikum sebagai


mata kuliah yang harus diambil oleh mahasiswanya, salah satunya Praktikum
Mekanika Tanah. Dalam menunjang kegiatan tersebut pembuatan makalah
dan laporan menjadi sering ditugaskan untuk mahasiswanya agar
pengetahuan dari materi tersebut bisa lebih berkembang. Contohnya makalah
ini dibuat agar kami dapat lebih memahami materi tersebut dan dapat
melakukan kegiatan praktikum dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini dapat disusun sebagai berikut :

1. Bagaimana pengujian konsolidasi?


2. Bagaimana pengujian direct shear test?
3. Bagaimana pengujian triaxial test?
4. Bagaimana pengujian kompaksi

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat disusun tujuan dari makalah
ini sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui dan mehami metode pengujian konsolidasi.


2. Dapat mengetahui dan mehami metode pengujian direct shear test.
3. Dapat mengetahui dan mehami metode pengujian triaxial test.
4. Dapat mengetahui dan mehami metode pengujian kompaksi.

BAB II

ISI

2.1 Konsolidasi
Menentukan parameter-parameter konsolidasi, yaitu koefisien
konsolidasi (Cv) dan koefisien kompresi (Cc) yang terjadi akibat adanya
tekanan yang bekerja pada tanah tersebut.

2.1.1 Alat

1. Satu set alat konsolidasi ( Odometer ) yang terdiri dari alat-alat


pembebanan dan sel konsolidasi.
2. Arloji pengukur dengan ketelitian 0.01 dan panjang gerak tangkai
minimal 1.0 cm.
3. Beban-beban ( 0.25 kg, 0.8 kg, 1.6 kg dan 3.2 kg ).
4. Alat pengeluar contoh dalam tabung ( extruder ).
5. Pemotong yaitu pisau yang tipis dan tajam serta pisau kawat.
6. Pemegang cicin kawat.
7. Neraca.
8. Oven listrik yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk
memanasi
sampai 110ºC.
9. Stopwatch

2
Gambar 1.1 Alat Uji Konsolidasi

2.1.2 Persiapan Benda Uji

Cincin ( bagian dari sel konsolidasi ) dibersihkan dan dikeringkan


kemudian ditimbang sampai ketelitian 0.1 gr. Sebelum contoh
dikeluarkan dari tabung ujungnya diratakan dahulu dengan jalan
mengeluarkan contoh tersebut 1 sampai dengan 2 cm. Kemudian
dipotong dengan pisau. Permukaan ujung contoh ini harus diratakan
dan tegak lurus terhadap sumbu contoh.

Cincin dipasang pada pemegangnya kemudian diatur sehingga


bagian yang tajam berada 0.5 cm dari ujung tersebut. Contoh
dikeluarkan dari tabung dan langsung dimasukkan ke dalam cincin
sepanjang kurang lebih 2 cm, kemudian dipotong. Agar diperoleh
ujung yang rata pemotongan harus dilebihkan 0.5 cm kemudian
diratakan dengan alat penentu tebal. Pemotongan harus dilakukan
sehingga pisau potong tidak sampai menekan benda uji tersebut.

2.1.3 Cara Kerja

1. Benda uji dan cincin ditimbang menggunakan neraca dengan


ketelitian 0.1 gr.

3
2. Menempatkan batu pori di bagian atas dan bawah dari cincin
sehingga benda uji yang sudah dilapisi kertas saring / filter terapit
kedua buah batu pori kemudian dimasukkan ke dalam sel
konsolidasi.
3. Memasukkan plat penumpu di atas batu pori.
4. Meletakkan sel konsolidasi yang sudah terisi benda uji pada alat
konsolidasi sehingga bagian runcing dari plat penumpu
menyentuh tepat pada plat pembebanan.
5. Mengatur kedudukan arloji ( arloji harus menunjukkan angka
nol) kemudian membaca dan mencatatnya.
6. Memasang beban pertama sebesar 0.25 kg diikuti dengan
pengaturan nivo agar seimbang.
7. Pada saat memasang beban 0.25 kg diamati pembacaan arloji
mulai ( 0, 0.25, 0.5, 1, ... 1440) menit.
8. Setelah langkah 7 selesai, maka beban ditambah sehingga
menjadi 0.8 kg.
9. Demikian seterusnya untuk beban yang berbeda yaitu untuk
pembebanan 1.6 dan 3.2 diamati pembacaan arloji mulai menit 0,
0.25, 0.5, 1, ... 1440.

Gambar 1.2 Bagian dari Alat


Konsolidasi
10. Setelah sampai pada pembebanan 3.2 kg maka dilakukan
unloading test dengan pengurangan beban sehingga pembebanan
menjadi 1.6 kg dan diamati pembacaan arloji mulai menit 0, 0.25,
0.5, 1, ... , 1440.
11. Setelah percobaan berakhir maka dikeluarkan cincin dan benda
uji dari sel . konsolidasi, demikaian pula batu pori pada
permukaan atas dan bawah.
12. Cincin dan benda uji dikeringkan dalam oven listrik selama 24
jam dengan temperatur 110 C.
13. Setelah kering cincin dan benda uji ditimbang.

4
2.2 Direct Shear Test
Pengujian Direct Shear, kekuatan geser tanah diperoleh dengan cara
menggeser contoh tanah yang diberi beban normal (N). Kekuatan tanah yang
diperoleh dari percobaan tersebut adalah dalam kondisi drained, karena air di
dalam pori tanah diijinkan keluar selama pembebanan. Oleh karena itu
percobaan Direct Shear pada umumnya dignakan tanah pasir (granular).

Hubungan antara besarnya gaya geser (T) dan beban normal (N)
dipresentasikan dalam grafik 1. Untuk menentukan parameter kohesi (c) dan
sudut geser dalam (ø). Agar diperoleh hasil yang akurat, maka pengujian
dilakukan minimum 3 kali dengan pembebanan normal yang berbeda-beda.

2.2.1 Alat yang digunakan

1. Mesin Direct Shear


2. Cetakan/ring pemotong contoh tanah
3. Kawat pemotong (trimmer)
4. Tabung percobaan
5. Batu porous
6. Pelat bergerigi
7. Dial penurunan
8. Stopwatch

2.2.2 Prosedur Pengerjaan

1. Keluarkan contoh tanah yang tidak terganggu 9undisturbed)


dari tabung (atau buat remolded sample), dan dipotong
menggunakan kawat pemotong (trimmer), agar ketebalan
contoh tanah sama dengan ketebalan ring pemotong.
2. Pasang batu porous pada bagian bawah tabung percobaan,
kemudian pasang plat bergerigi di atas batu porous.

5
3. Keluarkan contoh tanah dari ring pemotong, dan masukkan ke
dalam tabung percobaan (di atas plat bergerigi).

Gambar 1.3 Alat Pengujian


Direct Shear Test
4. Letakkan batu bergerigi di atas contoh tanah, kemudian pasang
batu porous di atas batu bergerigi.
5. Masukkan tabung percobaan ke dalam kompartemen, dan atur
dial penurunan agar jarum menunjukkan angka nol.
6. Atur torak beban dan pencatan gaya geser (proving ring) agar
tepat menempel pada tabung percobaan.
7. Siapkan timer (stop watch) untuk memulai percobaan.
8. Pasang beban N, dan segera jalankan mesin (T) bersamaan
dengan stiopwatch.
9. Catat besarnya gaya yang terjadi pada proving ring (T) dan dial
penurunan pada setiap interval tertentu.
10. Percobaan dilanjutkan sampai contoh tanah hancur, yang
ditunjukkan dari gaya pada proving ring yang konstan.
11. Ulangi percobaaan dari alangkah 1-10 pada contoh tanah baru
dan beban normal (N) yang lebih besar.
12. Hitung tekanan normal (σ) dan tegangan geser (t) maksimum
yang terjadi.
13. Gambar grafik hubungan antara tekanan normal dan tegangan
geser. Kemudian tentukan besarnya kohesi (c) dan sudut geser
dalam (ø).
14. Besarnya kohesi tanah (c) ditentukan dari perpotongan antara
garis linear dan ordinat pada tekanan normal (σ) sebesar nol,
sedangkan besar sudut geser dalam tanah (ø) ditentukan dari
sudut kemiringan antara garis regresi (linear) yang

6
menghubungkan titik-titik hasil pengujian dan garis (sumbu)
horizontal.

2.3 Triaxial Test


Mencari parameter-parameter kekuatan geser yaitu kohesi (c) dan sudut
geser dalam ( φ ) total dan efektif dengan alat triaxial pada kondisi
unconsolidated undrained (UU) tanpa pengukuran tekanan air pori.

2.3.1 Alat dan Bahan

1. Alat cetakan tanah


2. Pisau / gergaji kawat
3. Oli dan kuas
4. Mistar
5. Membran
6. Contoh undisturbed soil
7. Alat Triaxial

Gambar 1.4 Alat


Percobaan Triaxial
Alat triaxial terdiri dari cincin karet, batu berpori, silinder perspex,
pipa untuk pemberian tegangan sel, pipa unit pengaliran atau pengukur
tegangan pori, kran udara.

2.3.2 Cara Kerja

7
1. Menyiapkan sampel, ukur panjangnya (Lo), isi gas dan
menancapkan stopkontak dan kemudian mencari luas
penampangnya (A).
2. Dari tiap percobaan , masing - masing : L = Lo x ε (%).
3. Menghitung vertikal dial reading = L x 100.
4. Memasang membran T dan ratakan permukaan dengan pipet
sedot.
5. Memasang sampel dalam sel, siapkan ring pecah dan karet (2)
a. membran dilepaskan T diangkat.
b. bagian bawah membran dikareti.
c. memasang bagian atas, usahakan karet melingkar
sampel, membran tarik ke bagian atas, karet lagi, ring
pecah dilepas.
6. Pasang bagian penutup sel triaksial, paskan bagian atas dan
putar sampai kencang.
7. Isi sel triaksial dengan air, putar (D), buka (Z) agar bisa naik,
setelah air penuh tutup lagi (Z).
8. Pasang proving ring dan manometer samping
a. Untuk memasang proving ring, putar (6) agar bisa pas.
b. Kaitkan manometer samping (Y), terus putar sekrup (0)
atur agar O (kecil) pas nol.
c. Mengatur (X) dan (Y) untuk O (besar) dalam kondisi
nol.
9. Menghidupkan angka pori digital, mengatur kotak pori (8) agar
bacaan awal bisa nol.
10. Memberi tekanan dengan memutar (D) sebesar 0,5; 1; 1,5 (C)
dengan memutar (B) ke posisi atas.
11. Setelah itu mengunci (3) / arah kiri
12. Alat siap dijalankan, posisi (6) pada mesin ditarik
a. pembacaan load dial : hitam
b. pembacaan vertikal : merah
13. Menghidupkan triaxial test, menyamakan bacaan (Y) dengan
Vertical Dial Reading pada tabel, baca load dial (X) dan angka
pori untuk mengatur kecepatan putar (W).
14. Setelah waktu habis mesin dimatikan.
15. Mengeluarkan air dari sel konsolidasi dengan memposisikan (5)
keatas dan (6) pada posisi ditekan terus diputar (7) dibuka.
16. Setelah air habis, melepas bagian luar dan ambil sampel serta
gambar keruntuhannya.

8
17. Langkah pengosongan air dan udara (9) pada posisi bawah, (4)
dalam posisi atas, sampel (6) penuh, (12) pada posisi kanan, (7)
dibuka, depan terus kembalikan ke posisi atas.

Kondisi uji triaxial UU

1. Katup drainasi tertutup,


2. Progres cepat,
3. Menghasilkan parameter kuat
geser pada kondisi total (c dan
φ),
4. Dapat dilakukan pengukuran
perubahan volume benda uji
Gambar 1.5 Kondisi untuk hitungan parameter
Sampel Uji Triaxial hiperbolik tanah

2.4 Kompaksi

Kompaksi atau pengujian pemadatan standar bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui kadar air optimum pada suatu pemadatan


dengan gaya tertentu.
2. Untuk mengetahui angka pori dan porositas tanah.
3. Untuk mengetahui berat isi tanah basah di lapangan.
4. Untuk mengetahui berat isi tanah kering di lapangan

2.4.1 Alat dan Bahan

Gambar 1.6 Mould Gambar 1.7 Neraca Analitis


dan Alat Penumbuk dan Anak Timbangan
1. Mould, tempat untuk memadatkan, diameter ± 10cm.
2. Palu besi, diameter 5 cm, tinggi jatuh = 30 cm, berat = 2,5 kg.
3. Strain egne ( pengikir sendok ).
4. Neraca analitis dan anak timbangan.

9
5. Cawan.
6. Gelas ukur.
7. Oven listrik.
8. Piknometer dan termometer.
9. Dongkrak.
10. Kantong plastik.
11. Air.
12. Contoh tanah lolos saringan No.4.

2.4.2 Cara Kerja

1. Contoh tanah di lapangan ditumbuk lalu disaring dengan saringan


no.4.
2. Contoh tanah dibagi menjadi lima bagian (@ 2 Kg) dan masing-
masing ditambahkan dengan air yang kadarnya berbeda dengan
perbandingan 1X : 2X : 3X : 4X : 5X (misal: 150ml, 300ml, 450ml,
600ml, 750ml).
3. Contoh tanah dicampur dan diaduk secara merata. Kemudian ditaruh
didalam plastik dan didiamkan selama 24 jam agar homogen.
4. Contoh tanah yang telah homogen dimasukkan ke dalam mould
kirakira 1/3 bagian, lalu ditumbuk 25 kali. Ditambah 1/3 bagian lagi,
ditumbuk merata sebanyak 25 kali. Kemudiam ditambah 1/3 bagian
lagi sampai mould terisi penuh dan ditumbuk merata sebanyak 25
kali.
5. Contoh tanah yang berada dalam mould diratakan permukaannya
sesuai dengan volume mould, kemudian ditimbang.
6. Menyiapkan 3 (tiga) buah cawan yang telah diketahui beratnya.
7. Contoh tanah dikeluarkan dari mould dengan dongkrak, kemudian
dibagi menjadi tiga bagian. Pada masing-masing bagian diambil
contohnya, ditimbang dengan cawan yang telah disiapkan
sebelumnya, kemudian dioven selama 24 jam.
8. Kemudian cawan dan tanah yang telah dioven selama 24 jam tadi
ditimbang untuk mendapatkan kadar airnya.
9. Hal yang sama dilakukan untuk sampel-sampel dengan kadar air yang
berbeda.

BAB III
PENUTUP

10
3.1 Kesimpulan

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Warung
https://gudangilmu79.blogspot.com/2016/02/kumpulan-proposal-usaha-
baru.html?m=1
https://www.pelajaran.co.id/2016/06/contoh-dan-cara-membuat-proposal-
kegiatan-dengan-benar.html
https://www.zonareferensi.com/struktur-proposal/#:~:text=dan%20proposal
%20proyek.-,Struktur%20Proposal,yang%20berbeda%20satu%20sama%20lain.
https://kinetic.id/pentingnya-analisis-produk/
https://com7898.wordpress.com/aspek-organisasi-dan-
manajemen/#:~:text=Didefinisikan%20sebagai%20mekanisme%2Dmekanisme
%20formal,keputusan%20dan%20ukuran%20satuan%20kerja.

vii

Anda mungkin juga menyukai