Anda di halaman 1dari 4

RESUME

“PENYEBAB ANCE VULGARIS”

DOSEN PENGAMPU :
DWI YOGO BUDI P, S.Kep.,Ns., M.Kep

DISUSUN OLEH :
NAMA : ACHMAD RIZKY ZULFITRAH LEASA
NIM : 19 18 0089
TK/SEM : 2/IV

AKADEMI KEPERAWATAN RUMKIT TK.III MANADO


T.A 2020/2021
FEBRUARI 2021
PENYEBAB ANCE VULGARIS
Etiologi
Penyebab terjadinya akne vulgaris belum dapat diketahui secara pasti.
Penyebabnya adalah multifaktorial, dapat berupa faktor intrinsik maupun faktor
ekstrinsik.
Faktor intrinsik:
a. Genetik
Berdasarkan penelitian yang ada, riwayat akne vulgaris didapatkan dari satu atau
kedua orang tua pada 60% pasien yang diteliti. Dalam sebuah penelitian dikatakan
bahwa penderita yang mempunyai genotip XYY akan mendapat akne vulgaris
yang lebih berat. Akne vulgaris kemungkinan besar merupakan penyakit genetik
dimana pada penderita terdapat peningkatan respon unit pilosebasea terhadap kadar
androgen dalam darah. Diduga bahwa faktor genetic berpengaruh terhadap bentuk
klinis akne, penyebaran lesi, dan lamanya kemungkinan mendapat akne.
b. Ras
Kemungkinan ras berperan dalam timbulnya jerawat, karena melihat kenyataan
adanya ras-ras tertentu seperti Mongoloid yang lebih jarang menderita acne
dibandingkan dengan Causcasian, orang kulit hitam lebih mudah kena jerawat
dibanding dengan orang kulit putih. Jika dilihat dari teori tersebut tidak sejalan
dengan hasil penelitian, dimanadari 135 sampel yang berjerawat berasal dari Jawa
77.4%. Namun secarastatistik tidak ada hubungan. Hal ini kemungkinan terjadi
karena kondisi iklim negara Indonesia yang tropis sehingga memicu timbulnya
masalah-masalah pada kulit wajah.
c. Hormon
Terdapat beberapa hormone yang mempengaruhi kegiatan kelenjar sebasea.
Hormon-hormon tersebut adalah hormon androgen, anabolik, gonadotropin,
kortikosteroid, dan ACTH. Dengan meningkatnya kadar hormon-hormon tersebut
maka akan mempengaruhi kegiatan kelenjar sebasea terutama hormonandrogen
yang memegang peranan penting sebab kelenjar sebasea sangat sensitifterhadap
hormon androgen. Hormonandrogen yang akan menyebabkan kelenjar sebasea
bertambah besar dan meningkatnya produksi sebum.
Faktor ekstrinsik :
a. Stres
Stres bisa memicu meningkatnya produksi hormon kortisol yang merangsang
kelenjar minyak di kulit yang memicu timbulnya jerawat. "Hormon adalah salah
satu faktor utama penyebab jerawat. Saat stres, tingkat hormon kortisol melonjak.
Stres bisa memicu meningkatnya produksi hormon kortisol yang merangsang
kelenjar minyak di kulit yang memicu timbulnya jerawat.
b. Musim/Iklim/kelembapan.
Suhu yang tinggi, kelembaban udara yang lebih besar, serta sinar ultraviolet
yang lebih banyak menyebabkan jerawat lebih sering timbul pada musim panas
dibandingkan dengan musim dingin. Faktor ini berhubungan dengan laju ekskresi
sebum. Kenaikan suhu udara 1ºC pada kulit mengakibatkan kenaikan laju ekskresi
sebum sebanyak 10% (Efendi, 2003)
c. Kosmetik
Menggunakan alas bedak, blush on dan bedak padat bisa memicu munculnya
jerawat, hal ini dikarenakan partikel kosmetik tersebut bisa menyumbat pori-pori
atau bersifat comedogenic (Muliyawan dan Suriana, 2013).
d. Diet
Pengaruh makanan sebagai salah satu faktor penyebab munculnya akne vulgaris
belum dapat diketahui secara pasti. Diet yang mengandung tinggi lemakantara lain
susu,gorengan, dan kacang-kacangan, tinggi karbohidrat, makanan pedas, alkohol
dan sejenisnya dikatakan bahwa dapat merangsang timbulnya jerawat. Kadar
lemak yang tinggi pada makanan akan meningkatkan produksi sebum, dan kadar
karbohidrat yang tinggi pada makanan dapat meningkatkan susunan lemak pada
permukaan kulit.
e. Obat-obatan
Efek samping dari obat anti inflamasi, antibitoik dan multivitamin tidak
menyebabkan efek samping kulit berjerawat. Obat anti inflamasi atau steroid
khususnya yang memiliki potensi tinggi seperti dexamethasone dapat
menyebabkan reaksi alergi yang menyerupai jerawat atau dikenal drug-induced
acne.

Anda mungkin juga menyukai