PENDAHULUAN
1
Melalui proses Diklat, CPNS mendapatkan penjelasan, pendalaman,
penghayatan, dan penguasaan nilai-nilai dasar tersebut. Penerapan nilai-nilai
inilah yang membutuhkan rangkaian proses perencanaan yang dimulai dengan
pendataaan tugas pokok (sasaran kerja pegawai) di satuan/unit kerja, penetapan
masalah dan pemecahan isu untuk kemudian merujuk penerapan nilai-nilai dasar
dalam kegiatan tersebut. Proses ini lah yang disebut aktualisasi.
Berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) pasal 10, fungsi dari ASN yaitu 1) Pelaksana kebijakan publik 2)
Pelayan publik 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi ASN yang
sangat sering kita temui yaitu sebagai Pelayan Publik. Fungsi ini juga
dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis di bidang kesehatan salah satunya
puskesmas.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan
kesehatan. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; mampu menjangkau pelayanan
kesehatan bermutu; hidup dalam lingkungan sehat; dan memiliki derajat kesehatan
yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Menurut beberapa penelitian kejadian penyakit infeksi merupakan salah
satu masalah karena dapat mengancam kesehatan pasien, petugas kesehatan, dan
pengunjung. WHO menjelaskan bahwa 2,5% petugas kesehatan diseluruh dunia
menghadapi pajanan HIV, sekitar 40% menghadapi pajanan virus hepatitis B dan
virus Hepatitis C, dan sebagian besar infeksi yang dihasilkan di negara-negara
berkembang.
Pemakaian alat pelindung diri merupakan salah satu upaya untuk
menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja bagi petugas. Alat pelindung diri
seperti diantaranya sarung tangan, masker, kacamata pelindung, apron/celemek,
serta sepatu tertutup merupakan alternatif tindakan pencegahan bagi petugas
dalam melindungi diri dari risiko penularan penyakit selama berinteraksi dengan
pasien. Alat pelindung diri harus digunakan pada saat melakukan tindakan yang
2
berisiko misalnya kontak dengan darah pasien, secret, lender, kulit yang tidak
utuh, dan benda yang terkontaminasi dengan pasien.
3
Desa Baho, Desa Lawira Satua, Desa Lolofaoso, Desa Lolomboli, Desa Lawira 1,
Desa Lawira 2, Desa Dahadano, dan Desa Hiligeo Afia.
4
3. Mandiri
Masyarakat Nias Utara memiliki kemampuan mengenali dan mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi.
4. Adil
Masyarakat Nias Utara dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas, merata dan terjangkau.
5
1.2.4 Struktur Organisasi
Kurniaman Harefa,
SKM
Kepala Puskesmas
Nonitehe Zendrato
Kasubbag Tata Usaha
7
13. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam bentuk
spot radio.
14. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam bentuk
ceramah.
15. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam
bentuk spot.
16. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam
bentuk filter.
17. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam
bentuk drama seni.
18. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media luar ruang dalam
bentuk megatron.
19. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media tatap muka dalam
bentuk konseling.
20. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media cetak dalam bentuk
leaflet.
21. Menyusun materi penyuluhan untuk media tradisional.
22. Melaksanakan uji coba media audio visual dengan durasi lebih dari 1
menit.
23. Melaksanakan uji coba media cetak dengan jumlah halaman lebih dari 1
lembar.
24. Mengolah hasil uji coba materi penyuluhan media cetak.
25. Melakukan penyempurnaan hasil uji coba media cetak.
26. Menyusun laporan hasil uji coba dengan menggunakan satu jenis
instrumen.
27. Melaksanakan evaluasi atas proses dan hasil dari media cetak.
28. Melakukan evaluasi atas proses dan hasil penyuluhan media luar ruang.
29. Melakukan tabulasi dan pengolahan data hasil evaluasi media penyuluhan
secara manual dengan lebih dari 10 variabel.
30. Melakukan pertemuan lintas sektor/program di tingkat kabupaten dalam
rangka memprakonsikan kegiatan penyuluhan kesehatan.
8
31. Melakukan identifikasi untuk sasaran tertier dalam rangka pelaksanaan
advokasi kesehatan.
32. Menyusun perencanaan untuk advokasi kesehatan tingkat propinsi.
33. Melaksanakan advokasi tingkat propinsi.
34. Melaksanakan kegiatan penggalangan dukungan sosial pada tingkat
propinsi.
35. Mengembangkan kegiatan dukungan sosial berupa pemantauan.
36. Menyusun laporan hasil kegiatan penggalangan dukungan sosial secara
deskriptif.
37. Melaksanakan penyuluhan secara langsung pada kelompok dengan
demonstrasi/praktek.
38. Melaksanakan penyuluhan secara langsung pada individu dengan
demosntrasi/praktek.
39. Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui pelayanan surat
menyurat.
40. Melaksanakan tugas sebagai pramuwicara dalam pameran yang bersifat
nasional.
41. Memberikan layanan konseling untuk sasaran dengan pendidikan sama
atau lebih dari tingkat sekolah menengah.
42. Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis pengembangan pedoman
penyuluhan kesehatan masyarakat untuk satu program.
43. Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis sebagai penyaji dalam rangka
pengembangan pedoman penyuluhan.
44. Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis sebagai pembahas untuk satu
program dalam rangka pengembangan pedoman penyuluhan.
45. Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan
pengembangan penyuluhan yang sudah ada.
46. Menyiapkan bahan, data, informasi dalam rangka merumuskan kebijakan
pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat yang sudah ada.
47. Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan
pengembangan penyuluhan yang bersifat pembaharuan.
9
48. Menyiapkan bahan, data, informasi dalam rangka merumuskan kebijakan
pengembangan penyuluhan kesehatan yang bersifat pembaharuan.
49. Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi untuk merumuskan
pengembangan metode penyuluhan yang bersifat penyempurnaan.
50. Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi untuk merumuskan
pengembangan metode penyuluhan yang bersifat pembaharuan.
1.3 Permasalahan
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi penyuluh kesehatan untuk
mendukung terwujudnya visi dan misi yang melekat pada Kabupaten Nias Utara.
Beberapa isu yang berkembang di lingkunganUPT Puskesmas Lotu Kabupaten
Nias Utara memerlukan pemecahan masalah, seperti :
10
2. Meningkatkan pemahaman dan kepatuhan tenaga kesehatan tentang
pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) sesuai Standard
Operasional Prosedur (SOP)
1.4.2 Manfaat
Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS antara lain:
1. Bagi Peserta
Peserta dapat belajar untuk mengemban tugas pokok dan fungsi dengan
penuh tanggung jawab sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat. Serta
menanamkan nilai-nilai positif didalam diri agar menjadi PNS yang melayani
masyarakat sesuai dengan nilai ANEKA.
2. Bagi Puskesmas
Puskesmas dapat menerapkan rancangan aktualisasi dalam
melaksanakan pelayanan di khususnya dalam penggunaan alat pelindung diri
(APD)
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya
penggunaan alat pelindung diri.
11