Anda di halaman 1dari 5

BAB II

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

2.1 Identifikasi Isu

Pengertian isu adalah adanya atau disadarinya suatu fenomena atau kejadian yang
dianggap penting atau dapat menjadi menarik perhatian orang banyak, sehingga menjadi bahan
yang layak untuk didiskusikan
Sebuah isu dikatakan teridentifikasi dengan baik apabila memenuhi persyaratan sebagai b
erikut :
1. Pernyataan negatif mengenai suatu isu yang ditulis secara singkat dan jelas
2. Memuat focus
3. Memuat locus
Adapun identifikasi isu yang terjadi di UPT Puskesmas Lotu Kabupaten Nias Utara
diantaranya sebagai berikut :
1. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran Ibu untuk membawa bayi/balita ke
Posyandu setiap bulannya di UPT Puskesmas Lotu,
2. Belum optimalnya layanan dan fasilitas pemeriksaan Laboratorium di UPT. Puskesmas
Lotu,
3. Belum optimalnya pelaksanaan hand hygiene di UPT. Puskesmas Lotu
4. Belum adanya alur triage RTGD di UPT. Puskesmas Lotu
5. Belum optimalnya penggunaan APD di UPT.Puskesmas Lotu

2.2 Analisis Isu


Dalam menganalisis isu-isu yang muncul diatas, saya menggunakan alat tapisan isu
berdasarkan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak).
 Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi.
 Problematika artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga
butuh dicarikan solusi permasalahannya.
 Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

10
 Layak artinya isu yang diangkat realistis dan masuk akal untuk dipecahkan
masalahnya
Tabel 2.1 Tapisan Isu melalui kriteria APKL
Kriteria Isu
No Isu
A P K L
1 Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran Ibu √ √ √ √
untuk membawa bayi/balita ke Posyandu setiap
bulannya di UPT Puskesmas Lotu
2 Belum optimalnya layanan dan fasilitas √ √ √ √
pemeriksaan Laboratorium di UPT.Puskesmas
Lotu
3 Belum optimalnya pelaksanaan hand hygiene di √ √ √ √
UPT.Puskesmas Lotu
4 Belum adanya alur triage RTGD di √ √ √ √
UPT.Puskesmas Lotu
5 Belum optimalnya penggunaan APD di √ √ √ √
UPT.Puskesmas Lotu
Keterangan : A = Aktual,P = Problematik, K = Kekhalayakan, L=Layak

Berdasarkan alat bantu tapisan isu diatas dapat disimpulkan bahwa semua isu
memenuhi semua kriteria APKL.

2.3 Penetapan Isu Terpilih dan Dampaknya


Dari isu yang telah diidentifikasi tersebut, semua isu yang layak untuk diangkat akan
dianalisis untuk menilai isu mana yang paling prioritas untuk diselesaikan. Analisis yang
dilakukan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
 Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu tersebut untuk segera dibahas,
dianalisis dan ditindak lanjuti.
 Seriousness artinya seberapa serius suatu isu tersebut untuk segera dibahas terkait
dengan akibat yang akan ditimbulkan.
 Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.
Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut:

11
Tabel 2.2 Penetapan Isu melalaui kriteria USG
Nilai Penetapan USG Prioritas
No Isu
U S G Total
1 Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran 4 4 3 11 IV
Ibu untuk membawa bayi/balita ke Posyandu
setiap bulannya di UPT. Puskesmas Lotu
2 Belum optimalnya layanan dan fasilitas 5 4 3 12 III
pemeriksaan Laboratorium di UPT.Puskesmas
Lotu
3 Belum optimalnya pelaksanaan hand hygiene di 5 5 5 15 I
UPT.Puskesmas Lotu
4 Belum adanya alur triage RTGD di 4 3 3 10 V
UPT.Puskesmas Lotu
5 Belum optimalnya penggunaan APD di 5 4 4 13 II
UPT.Puskesmas Lotu
Keterangan :
U : Urgency Skor 5 : Sangat USG
S : Seriousness Skor 4 : USG
G : Growth Skor 3 : Cukup USG
Skor 2 : Kurang USG
Skor 1 : Tidak USG

Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG diatas dapat disimpulkan bahwa isu
nomor 3 mendapatkan skor terbesar sehingga menjadi prioritas utama yang akan dipecahkan
permasalahannya. Berdasarkan hasil analisis dengan kriteria APKL dan USG di atas maka
disimpulkan bahwa yang isu yang akhirnya diangkat untuk aktualisasi ini adalah : Belum
optimalnya pelaksanaan hand hygiene di UPT.Puskesmas Lotu.
Adapun dampak yang dapat akan terjadi bila isu ini tidak segera diatasi adalah :
1. Tenaga kesehatan menjadi rentan terpapar infeksi
2. Dapat mengurangi produktivitas tenaga kesehatan
3. Meningkatnya penularan infeksi nosocomial

12
2.4. Penetapan Gagasan Kegiatan
Berdasarkan isu yang diangkat dalam aktualisasi ini, saya menetapkan beberapa
gagasan kegiatan yang akan saya gunakan untuk mendukung pemecahan masalah tersebut.
1. Merancang Draft SOP tentang melakukan Hand Hygiene
2. Membuat list ketersediaan Handsoap dan Hand Hygiene
3. Pembuatan Leaflet tentang alur pelaksanaan Hand Hygiene
4. Sosialisasi tentang SOP cuci tangan
5. Melakukan demo pelaksanaan Hand Hygiene
6. Melakukan evaluasi keterlaksanaan Hand Hygiene terhadap petugas

2.5. Role Model


Di lingkungan tempat saya bertugas yaitu UPT Puskesmas Lotu Kabupaten Nias Utara,
yang dapat saya jadikan sebagai role model adalah Kepala Puskesmas. Beliau merupakan
seorang pemimpin yang bisa dijadikan panutan karena motivasi tinggi, kedisplinan, ketegasan
dan beliau dapat berbaur dengan bawahannya.Beliau dapat memberikan solusi yang baik dalam

13
setiap permasalahan yang terjadi di lingkungan puskesmas. Sehingga saya sebagai seorang ASN
mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS di lingkungan tempat saya bertugas.

Nama : Kurniaman Harefa, SKM


Tanggal Lahir : 05 Juli 1976
Agama : Kristen
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pangkat/ Gol. Ruang : Penata Muda / IIIa
Pendidikan Terakhir : S-1
Jabatan : Kepala UPTD Puskesmas Lotu

14

Anda mungkin juga menyukai