Hari : Jumat
IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.F
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Nama : TN.E
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMA
A. Keluhan Utama
Nyeri ppada paha bagian kanan setelah dilakukan post op Hernia
B. Diagnosa Medis
Hernia
C. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Mobilitas Fisik
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
DS :
Pasien mengatakan nyeri bagian luka post op
Pasien mengatakan tidak bisa beraktivitas
Pasien mengatakan tidak bisa berjalan
DO :
Pasien tampak meringis
Pasien memegangi bagian kaki yang sakit
Kaki pasien tampak bergerak terbatas
Terdapat balutan post op di selakangan
E. Dasar pemikiran
Klien mengalami insiden yang menyebabkan Hernia pada bagian selakangan
karena pada saat mengangkat barang yang berat pasien merasa nyeri bagian perut . Klien
lalu dibawa ke RS Muhammadiyah Selogiri untuk mendapatkan bantuan pertolongan.
Setelah diperiksa akhirnya ada upaya tindakan operasi. Klien mengalami gangguan ketika
akan bergerak,dengan adanya gangguan mobilitas fisik ini,klien tidak dapat melakukan
eliminasi di toilet secara mandiri. Pemasangan kateter bertujuan untuk membantu
menghilangkan distensi kandung kemih dan mengurangi pergerakan pada bagian yang
mengalami fraktue. Oleh karena itu untuk mengurangi resiko infeksi dilakukan perawatan
kateter yang tepat agar mencegah terbentuknya kolonisasi diselang kateter dan mencegah
kontaminasi
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
Kolonisasi bakteru dalam saluran kemih atau juga disebut dengan bakteriuria
adalah terdapatnya sekumpulan bakteri didalam urine yang disebabkan adanya bakteri
patogenik dalam saluran kemih dengan tanpa atau disertai gejala. Risiko adanya
kolonisasi ini antara lain pada peralatan yang dipasang pada saluran kemih seperti kateter
urine. Kolonisasi terjadi pada saat E.Coli masuk ke dalam saluran kemih dan berkembang
biak didalam media urine. Target strategi pada pencegahan bakteriuria mencakup
pembatasan penggunaan kateter urine indwelling dan durasi pemakaian, penggunaan
teknik aseptik pada pemasangan kateter dan perawatan selama kateter urine terpasang.
Perawatan kateter urine meliputi pembersihan daerah perineal dan kateter urine.
Tindakan tersebut mencegah kolonisasi dan mempertahankan kelancaran aliran urine
pada sistem drainase kateter. Perawatan kateter urine harus dilakukan dengan
mempertimbangkan uretral terhindar dari trauma,iritasi, dan peningkatan
ketidaknyamanan pada uretra pasien. Perawatan perineal yang dilakukan dengan rutin
harus memperhatikan prinsip aseptik. Prinsip aseptik salah satunya melakukan perineal
hygiene dengan menggunakan antiseptik sebelum pemasangan kateter dan selama kateter
terpasang.Antiseptik mempunyai peranan penting dalam pencegahan dan perawatan
kateter dari kuman. Antiseptik yang paling baik digunakan untuk perawatan kateter
adalah antiseptik yang berspektrum luas karena kuman yang berkoloni dalam saluran
kemih dapat berasal dari kontaminan bakteri.
G. Analisa Tindakan
Pada dasarnya, tindakan perawatan kateter urine yang dilakukan pada klien sesuai
dengan teori yang ada. Di dalam teori, perawatan kateter dilakukan dengan menggunakan
dua prinsip, yaitu bersih dan steril. Prinsip yang pertama kali digunakan adalah prinsip
bersih, yaitu ketika melakukan perineal hygiene sebelum perawatan kateter. Prinsip steril
kemudian digunakan selama perawatan kateter. Area genetalia dibersihkan menggunakan
kassa yang sudah diberi larutan NaCL. Karena keterbatasan alat,ketika melakukan prinsip
steril masih menggunakan handscoon bersih tetapi selama melakukan tindakan perawatan
steril,menggunakan pinset agar kassa tetap terjaga steril.
H. Bahaya dilakukannya tindakan
Prinsip steril yang tidak terjaga selama perawatan kateter akan meningkatkan
resiko masuknya bakteri dan mikroorganisme lainnya masuk ke dalam saluran kemih dan
menyebabkan infeksi saluran kemih. Selain itu, perawatan kateter yang tidak dilakukan
dengan lembut dan hati-hati akan menyebabkan luka di saluran kemih dan area genitalia.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
Untuk mengatasi diagnosa keperawatan diatas,maka menganjurkan klien untuk
melakukan gerakan-gerakan ringan agar kaki tidak kaku ketika bergerak.
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S : Klien mengatakan tidak nyeri saat dilakukan tindakan perawatan kateter
O:
- Klien tampak nyaman dan tenang ketika selesai dilakukan tindakan
-Klien kooperatif
A :Masalah teratasi
P:-
K. Evaluasi Diri
Perlu lebih memperhatikan kesterilan tindakan untuk mengurangi resiko infeksi
nosokomial pada klien.
L. Daftar Pustaka
Jumuatul,Rodhianto,Lantin.2013. Efektifitas Perwatan Kateter dengan Povidon Iodin
10% terhadap kolonisasi Escherichia Coli dalam Urine. RSD dr.Soebondo
Jember:Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.
Mengetahui,
(……………………………………) (……………………………………)