Anda di halaman 1dari 4

Materi Mata kuliah Budidaya Tanaman Buah Tahunan (Belajar di rumah)

Hari / Tanggal /Jam : Jum’at / 3 April 2020 / 07.00 wib


Dosen Pengampu : Ir. Suratno, MP

( Lanjutan )

7. Penyiapan lahan
Lahan untuk budidaya nenas dapat berupa tegalan atau ladang dapat juga tanah
sawah. Lahan pembukaan baru bekas hutan atau bekas tanaman perkebunan dapat
dilakukan terlebih dahulu dengan kegiatan pembersihan dari tunggul-tunggul pohon, akar,
ranting-ranting maupun batu-batuan yang ada di lahan tersebut. Tunggul-tunggul dan
sebagainya tersebut dibersihkan dan dibuang keluar areal pertanaman. Pekerjaan ini
dilakukan pada musim kemarau.
Kegiatan pengolahan tanah dilakukan pada awal musim penghujan. Tanah diolah
dengan menggunakan cangkul atau bajak singkal /traktor dengan kedalaman sekitar 30-40
cm sehingga menjadi gembur. Lahan tersebut dibiarkan selama 15 hari untuk mendapatkan
cahaya matahari.
Pengolahan tanah kedua dilakukan dengan cara yang sama sambil membentuk
petakan atau dengan membentuk bedengan. Bentuk lahan petakan dibuat dengan cara
meratakan tanah dan selanjutnya dibuat saluran pemasukan dan pembuangan air.
Bedengan dibuat sesuai dengan ukuran lebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150 cm
atau dengan variasi lain sesuai dengan sistem tanam yang akan dipilih. Tinggi bedengan
sekitar 30-40 cm.
Pemberian kapur dapat dilakukan sesuai dengan tingkat keasaman tanah. Umumnya
sekitar 2-4 ton setiap hektar lahan. Pupuk kandang dapat diberikan dengan dosis 20 ton per
hektar. Tanah yang telah ditaburi pupuk kandang maupun kapur segera diolah agar merata

8. Penanaman
Penanaman dapat dilakukan pagi atau dapat juga pada sore hari. Bibit nenas disiapkan
dengan cara mengurangi sebagian kecil daun-daunnya. Lubang tanam dibuat dengan ukuran
30x30x30 cm. Sistem tanam dapat dipilih sebagai berikut:
a. Sistem tanam baris tunggal atau sistem persegi, sebagai pilihan : 150x150 cm, 90x30 cm,
Jarak antar barisan 90 cm
b. Sistem baris rangkap dua (kereta api ); jarak antar baris dan antar tanaman : 60 x 60 cm,
jarak antar bebengan : 150 cm atau 45x30 cm dan jarak antar bedengan : 90 cm.
c. Sistem baris rangkap tiga, terdapat tiga baris tanaman dan dipisahkan jarak 90 cm
dengan tiga tanaman bersebelahan
d. Sistem baris rangkap empat , terdapat empat baris tanaman dengan dipisahkan jarak
90 cm dengan empat baris tanaman bersebelahan.
9. Pemeliharaan
a. Penyiraman; Pada tanaman muda perlu dilakukan penyiraman/ pengairan 2 kali
dalam seminggu selanjutnya ketika memasuki masa dewasa perlu dilakukan
penyiraman / pengairan sebanyak satu kali dalam dua minggu, hai ini untuk
memacu proses pembungaan dan pembesaran buah..
b. Pemberian mulsa; Pada tanaman muda perlu dilakukan pemberian mulsa untuk
menekan pertumbuhan gulma dan memperbaiki keadaan iklim mikro di sekitar
tanaman. Penggunaan mulsa jerami dapat dilakukan dengan ketebalan rata-rata
3-5 cm yang diletakkan diantara barisan tanaman.
c. Penyiangan; Penyiangan dapat dilakukan sesuai kondisi pertumbuhan gulma di
lahan. Untuk lebih menekan biaya maka penyiangan dapat dilakukan bersamaan
dengan pemberian pupuk susulan dan pembumbunan. Penyiangan dilakukan
dengan menggunakan cangkul, dicabut maupun menggunakan koret.
d. Pemberian pupuk susulan; Tanaman nenas yang telah berumur 2-4 bulan dapat
dilakukan pemberian pupuk susulan dengan pupuk buatan sampai tanaman
berbuah. Pupuk buatan dicampur sesuai dengan perbandingannya kemudian
dimasukkan ke lubang sedalam 10-15 cm di antara barisan tanaman kemudian
ditutup dengan tanah. Adapun pilihan pemberian pupuk susulan adalah sebagai
berikut :
 Dosis anjuran ke 1 :
ZA 100 Kg + TSP / SP 36 60 Kg + KCl 50 Kg setiap Hektar dan diulang setiap 4
bulan sekali dengan dosis yang sama sehingga kebutuhan total setiap tahun
sekitar 300 ZA, 200 Kg TSP, 150 Kg KCl per hektar.
 Dosis anjuran ke 2 : dimulai ketika tanaman berumur 3 bulan.
- Umur 3 bulan : ZA 125 Kg/Urea 62,5 Kg, TSP 75 Kg, KCl 62,5 Kgper hektar
-Umur 6 bulan : Pupuk kandang 10 ton / hektar
-Umur 9 bulan : ZA 125 Kg, TSP 75 Kg, 112,5 Kg KCl per hektar
- Umur 2 tahun : ZA 181 Kg, TSP 44 Kg, 44 Kg per hektar
- Umur tanaman 3 tahun : ZA 269 Kg, TSP 125 Kg, 312,5 Kg per hektar
e. Perlindungan tanaman
Perlindungan terhadap serangan / gangguan terhadap tanaman oleh hama
dan penyakit dapat mrenggunakan sistem pengendalian terpadu. Komponen
sistem pengendaliahn hama dan penyakit secara terpadu adalah diantaranya
sebagai berikut :
 Teknik bercocok tanam yang baik, meliputi : Sanitasi, penggunaan bibit sehat,
pengaturan jarak tanam, perbaikan saluran drainase, pengapuran,
pemupukan berimbang, Rotasi tanaman.
 Penggunaan varietas resisten terhadap hama dan penyakit
 Pengendalian hama dan penyakit secara fisik dan mekanis, meliputi :
Pengumpulan larva, pemetikan bagian yang terserang, pemberaan tanah.
 Penggunaan bahan kimiawi sebagai alternatif terakhir bila mana cara lain tidak
menunjukkan keberhasilan.
e. Merangsang Pembungaan .
Tanaman nenas dapat berbunga pada umur 12 - 24 bulan setelah tanam,
tergantung pada bahan tanam / bibit, varietas, tinggi tempat penanaman. Upaya
untuk memacu pertumbuhan agar masuk pada fase premordia dapat dilakukan
pemberian zat pengatur tumbuh sebagai berikut :
 Pengasapan; Dilakukan pada tanaman nenas yang telah berumur 6 bulan atau
telah mempunyai daun sebanyak 20-30 helai daun. Daun- daun kering
dikumpulkan di sekitar kebun nenas kemudian dibakar sehingga mengeluarkan
asap. Asap diusahakan mengarah pada perkebunan nenas. Asap mengandung
gas ethylene
 Pemberian kalsium karbid (CaC 2); Dilakukan pada kebun nenas yang telah
berumur 6 bulan atau telah memiliki daun sebanyak 20-30 helai. Masukkan
butiran kalsium karbid dalam bentuk butiran yang berukuran sebesar biji
jagung atau 200-300 mgr untuk setiap tanaman nenas ke dalam celah pucuk
nenas. Selanjutnya disiram dengan menggunakan air es sebanyak 250 ml
setiap tanaman.
 Pemberian ethrel 40 PGR; Dilakukan pada kebun nenas yang telah berumur 6
bulan atau telah memiliki daun sebanyak 20-30 helai. Semprotkan dengan
larutan ethrel dengan konsentrasi 70-200 ppm pada pucuk tanaman.

Beberapa keuntungan pemberian zat pengatur tumbuh :


 Dapat mengatur pembungaan /pembuahan pada waktu yang diinginkan
 Pembungaan/pembuahan dapat berlangsung serempak, seragam sehingga
buah dapat dipanen lebih awal.
 Dapat mengurangi/menekan perkembangan mahkota buah sehingga ukuran
buahnya bisa menjadi lebih besar +/- 20 %

10. Pemungutan hasil


a. Pemungutan hasil / Panen
Panen nenas pada umumnya dapat dilakukan setelah tanaman mempunyai umur 12-
24 bulan setelah penenman, tergantung pada macam bibit , varietas dan tinggi tempat.
Bibit yang berasal dari mahkota dapat dipanen ketika berumur 24 bulan sejak tanam, dari
tunas batang setelah tanaman berumur 18 bulan dan selanjutnya bibit yang berasal dari
anakan tunas akar dapat dipanen setelah berumur 12 bulan . Waktu panen dapat dilakukan
pada saat cuaca cerah siang hari. Tanaman yang tidak diperlakukan dengan karbid dapat
dipanen secara bertahap, ke 1 : 25 %, ke 2: 50 % dan ke 3: 25 %. Potensi hasil nenas yang
dipelihara secara intensif dapat mencapai 38 sampai dengan 75 ton per hektar. Namun
rata-rata setiap hektar kenyataannya sekitar 20 ton. Tanaman nenas yang telah berumur 4
tahun dapat dilakukan peremajaan kembali.
Adapun cici-ciri buah nenas yang dapat dipanen adalah sebagai berikut :
 Mahkota buah nampak lebih terbuka
 Tangkai buah telah mengkerut
 Mata buah nampak lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat
 Warna bagian dasar buah kunng
 Timbul aroma nenas yang harum dan khas.
b. Penanganan Pasca Panen.
Sepertihalnya dengan produk hortikultura lainnya maka nenas pun juga mempunyai
sifat gampang rusak, susut, dan cepat busuk. Untuk itu perlu penanganan yang memadai
sehingga buah dapat dipertahankan lebih lama dan tidak rusak.
Tahapan penanganan pasca panen nenas adalah sebagai berikut ;
 Pengumpukan buah, dikumpulkan pada tempat yang terlindung, gudang dsb
 Sorasi dan gradding, Pisahkan buah yang memar, rusak, busuk , mentah
dengan buah lain yang bagus dan normal. Klasifikasikan buah yang normal
berdasarkan ukuran, bentuk , varietas yang seragam berdasarkan tingkat
kematangannya.
 Pembersihan, Buang daun yang masih menempel, pangkas tangkai buah
sehingga panjangnya seragam
 Pencucian, Cuci dengan larutan sabun dengan sikat halus dan kemudian bilas
dengan air bersih.
 Penirisan, Tiriskan buah pada rak-rak sehingga kering dan segar
 Pemeram/ Pengemasan, Masukkan buah nenas pada lemari pemeraman.
Berikan karbid sebanyak 15-20 gram pada suatu wadah kaleng kemudian beri
air ecukupnya. Kebutuhan karbid tersebut untuk ukuran lemari 1 m 3. Tutup
selama 6 jam kemudian buka pintu lemari selama 15 menit dan tambahkan
karbid 15-20 gram dan air secukupnya. Tutup lemari selama 6 jam ,
perlakukan berulang-ulang sehingga banyak buah yang masak.
 Pengangkutan dan Pemasaran; Keluarkan nenas yang masak, seragam dan
bungkus dengan kertas pembungkus , Lalu kemas dalam keranjang bambu
atau peti kayu berukuran 60x60x30 cm yang diberi ventilasi.
 Penyimpanan, simpan buah nenas dalam peti kemas dalam ruang pendingin
pada suhu ruangan +/- 50 C

Keterangan : Pemberian mata kuliah Budidaya buah tahunan untuk hari Jum’at tanggal :
10 April 2020,akan disampaikan pada hari Kamis tanggal 9 April 2020, jam :
08.30 wib

Anda mungkin juga menyukai