Anda di halaman 1dari 22

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Mekanika Tanah pada
semester genap

Dosen Pengampu

Iman Hidayat ST., MT

disusun oleh,

Septian Nurohman 1831011

Imtihan Muhammad Isa 1831005

Muhammad Shidieq 1831028

Riki Andika 1831029

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (S-1)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MANDALA

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah untuk memenuhi nilai
mata kuliah Praktikum Mekanika Tanah. Makalah ini disusun berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, dan referensi.

Penyusunan makalah ini, tidak lepas dari hambatan yang telah terjadi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan, tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, serta pertolongan Allah SWT.
sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca, khususnya bagi saya selaku
penulis dan umumnya kita semua. Saya menyadari masih banyak kekurangan
yang pembaca temui dalam makalah ini, sebab saya masih dalam tahap belajar.
Untuk itu demi perbaikan makalah ini, pembaca bisa memberikan saran maupun
kritikan yang membangun.

Bandung, 27 Juni 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar Isi ................................................................................................................ ii

Daftar Gambar....................................................................................................... iv

BAB I Pendahuluan ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II Isi ............................................................................................................... 3

2.1 Konsolidasi ................................................................................................ 3

2.1.1 Alat .................................................................................................. 3

2.1.2 Persiapan Benda Uji ........................................................................ 4

2.1.3 Cara Kerja ........................................................................................ 5

2.2 Direct Shear Test ....................................................................................... 6

2.2.1 Alat yang digunakan ........................................................................ 6

2.2.2 Prosedur Pengerjaan ........................................................................ 7

2.3 Triaxial Test............................................................................................... 8

2.3.1 Alat dan Bahan ................................................................................ 8

2.3.2 Cara Kerja ........................................................................................ 9

2.3.3. Prinsip Percobaan ......................................................................... 10

2.4 Kompaksi................................................................................................. 12

2.4.1 Alat dan Bahan .............................................................................. 12

ii
2.4.2 Cara Kerja ...................................................................................... 13

2.4.3. Analisa Perhitungan ...................................................................... 13

BAB III Penutup .................................................................................................. 15

3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 15

3.2 Saran ........................................................................................................ 16

Daftar Pustaka ...................................................................................................... 17

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alat Uji Konsolidasi ........................................................................... 4

Gambar 1.2 Bagian dari Alat Konsolidasi ............................................................. 5

Gambar 1.3 Alat Pengujian Direct Shear Test ....................................................... 7

Gambar 1.4 Alat Percobaan Triaxial ..................................................................... 8

Gambar 1.5 Kondisi Sampel Uji Triaxial ............................................................ 10

Gambar 1.6 Mould dan Alat Penumbuk............................................................... 12

Gambar 1.7 Neraca Analitis dan Anak Timbangan ............................................. 12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan praktikum dalam perkuliahan khususnya bagi mahasiswa
teknik sangatlah penting untuk dilaksanakan. Biasanya kegiatan praktikum
dilakukan setelah mahasiswa mendapatkan bekal pengetahuan dari sebuah
materi mata perkuliahan. Selain itu kegiatan praktikum juga sangat berguna
bagi mahasiswa untuk lebih mengerti dan memahami lagi materi yang telah
mereka pelajari sebelumnya.

Praktikum dalam perkuliahan dapat dilaksanakan jika mahasiswa telah


menempuh mata kuliah yang bersangkutan serta mendapatkan nilai yang baik
dan lulus. Dalam melakukan praktikum ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu : pengetahuan materi yang harus dikuasai agar praktikum
dapat berjalan lancar, alat dan bahan apa saja yang akan digunakan, serta
mencatat hasil kegiatan praktikum secara rinci dari awal sampai akhir.

Kampus STT Mandala juga menjadikan kegiatan praktikum sebagai


mata kuliah yang harus diambil oleh mahasiswanya, salah satunya Praktikum
Mekanika Tanah. Dalam menunjang kegiatan tersebut pembuatan makalah
dan laporan menjadi sering ditugaskan untuk mahasiswanya agar
pengetahuan dari materi tersebut bisa lebih berkembang. Contohnya makalah
ini dibuat agar kami dapat lebih memahami materi tersebut dan dapat
melakukan kegiatan praktikum dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini dapat disusun sebagai berikut :

1. Bagaimana pengujian konsolidasi?


2. Bagaimana pengujian direct shear test?
3. Bagaimana pengujian triaxial test?
4. Bagaimana pengujian kompaksi

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat disusun tujuan dari makalah
ini sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui dan mehami metode pengujian konsolidasi.


2. Dapat mengetahui dan mehami metode pengujian direct shear test.
3. Dapat mengetahui dan mehami metode pengujian triaxial test.
4. Dapat mengetahui dan mehami metode pengujian kompaksi.

2
BAB II

ISI

2.1 Konsolidasi
Menentukan parameter-parameter konsolidasi, yaitu koefisien
konsolidasi (Cv) dan koefisien kompresi (Cc) yang terjadi akibat adanya
tekanan yang bekerja pada tanah tersebut.

2.1.1 Alat
1. Satu set alat konsolidasi ( Odometer ) yang terdiri dari alat-alat
pembebanan dan sel konsolidasi.
2. Arloji pengukur dengan ketelitian 0.01 dan panjang gerak tangkai
minimal 1.0 cm.
3. Beban-beban ( 0.25 kg, 0.8 kg, 1.6 kg dan 3.2 kg ).
4. Alat pengeluar contoh dalam tabung ( extruder ).
5. Pemotong yaitu pisau yang tipis dan tajam serta pisau kawat.
6. Pemegang cicin kawat.
7. Neraca.
8. Oven listrik yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi
sampai 110ºC.
9. Stopwatch.

3
Gambar 1.1 Alat Uji Konsolidasi

2.1.2 Persiapan Benda Uji


Cincin ( bagian dari sel konsolidasi ) dibersihkan dan dikeringkan
kemudian ditimbang sampai ketelitian 0.1 gr. Sebelum contoh dikeluarkan
dari tabung ujungnya diratakan dahulu dengan jalan mengeluarkan contoh
tersebut 1 sampai dengan 2 cm. Kemudian dipotong dengan pisau.
Permukaan ujung contoh ini harus diratakan dan tegak lurus terhadap sumbu
contoh.

Cincin dipasang pada pemegangnya kemudian diatur sehingga bagian


yang tajam berada 0.5 cm dari ujung tersebut. Contoh dikeluarkan dari
tabung dan langsung dimasukkan ke dalam cincin sepanjang kurang lebih 2
cm, kemudian dipotong. Agar diperoleh ujung yang rata pemotongan harus
dilebihkan 0.5 cm kemudian diratakan dengan alat penentu tebal.
Pemotongan harus dilakukan sehingga pisau potong tidak sampai menekan
benda uji tersebut.

4
2.1.3 Cara Kerja
1. Benda uji dan cincin ditimbang menggunakan neraca dengan
ketelitian 0.1 gr.
2. Menempatkan batu pori di bagian atas dan bawah dari cincin
sehingga benda uji yang sudah dilapisi kertas saring / filter terapit
kedua buah batu pori kemudian dimasukkan ke dalam sel
konsolidasi.
3. Memasukkan plat penumpu di atas batu pori.
4. Meletakkan sel konsolidasi yang sudah terisi benda uji pada alat
konsolidasi sehingga bagian runcing dari plat penumpu
menyentuh tepat pada plat pembebanan.
5. Mengatur kedudukan arloji ( arloji harus menunjukkan angka
nol) kemudian membaca dan mencatatnya.
6. Memasang beban pertama sebesar 0.25 kg diikuti dengan
pengaturan nivo agar seimbang.
7. Pada saat memasang beban 0.25 kg diamati pembacaan arloji
mulai ( 0, 0.25, 0.5, 1, ... 1440) menit.
8. Setelah langkah 7 selesai, maka beban ditambah sehingga
menjadi 0.8 kg.
9. Demikian seterusnya untuk beban yang berbeda yaitu untuk
pembebanan 1.6 dan 3.2 diamati pembacaan arloji mulai menit 0,
0.25, 0.5, 1, ... 1440.

Gambar 1.2 Bagian dari Alat


Konsolidasi

10. Setelah sampai pada pembebanan 3.2 kg maka dilakukan


unloading test dengan pengurangan beban sehingga pembebanan
menjadi 1.6 kg dan diamati pembacaan arloji mulai menit 0, 0.25,
0.5, 1, ... , 1440.
11. Setelah percobaan berakhir maka dikeluarkan cincin dan benda
uji dari sel . konsolidasi, demikaian pula batu pori pada
permukaan atas dan bawah.

5
12. Cincin dan benda uji dikeringkan dalam oven listrik selama 24
jam dengan temperatur 110 C.
13. Setelah kering cincin dan benda uji ditimbang.

2.2 Direct Shear Test


Pengujian Direct Shear, kekuatan geser tanah diperoleh dengan cara
menggeser contoh tanah yang diberi beban normal (N). Kekuatan tanah yang
diperoleh dari percobaan tersebut adalah dalam kondisi drained, karena air di
dalam pori tanah diijinkan keluar selama pembebanan. Oleh karena itu
percobaan Direct Shear pada umumnya dignakan tanah pasir (granular).

Hubungan antara besarnya gaya geser (T) dan beban normal (N)
dipresentasikan dalam grafik 1. Untuk menentukan parameter kohesi (c) dan
sudut geser dalam (ø). Agar diperoleh hasil yang akurat, maka pengujian
dilakukan minimum 3 kali dengan pembebanan normal yang berbeda-beda.

2.2.1 Alat yang digunakan


1. Mesin Direct Shear
2. Cetakan/ring pemotong contoh tanah
3. Kawat pemotong (trimmer)
4. Tabung percobaan
5. Batu porous
6. Pelat bergerigi
7. Dial penurunan
8. Stopwatch

6
2.2.2 Prosedur Pengerjaan
1. Keluarkan contoh tanah yang tidak terganggu (undisturbed) dari
tabung (atau buat remolded sample), dan dipotong
menggunakan kawat pemotong (trimmer), agar ketebalan
contoh tanah sama dengan ketebalan ring pemotong.
2. Pasang batu porous pada bagian bawah tabung percobaan,
kemudian pasang plat bergerigi di atas batu porous.
3. Keluarkan contoh tanah dari ring pemotong, dan masukkan ke
dalam tabung percobaan (di atas plat bergerigi).

Gambar 1.3 Alat Pengujian


Direct Shear Test

4. Letakkan batu bergerigi di atas contoh tanah, kemudian pasang


batu porous di atas batu bergerigi.
5. Masukkan tabung percobaan ke dalam kompartemen, dan atur
dial penurunan agar jarum menunjukkan angka nol.
6. Atur torak beban dan pencatan gaya geser (proving ring) agar
tepat menempel pada tabung percobaan.
7. Siapkan timer (stop watch) untuk memulai percobaan.
8. Pasang beban N, dan segera jalankan mesin (T) bersamaan
dengan stiopwatch.
9. Catat besarnya gaya yang terjadi pada proving ring (T) dan dial
penurunan pada setiap interval tertentu.
10. Percobaan dilanjutkan sampai contoh tanah hancur, yang
ditunjukkan dari gaya pada proving ring yang konstan.
11. Ulangi percobaaan dari alangkah 1-10 pada contoh tanah baru
dan beban normal (N) yang lebih besar.
12. Hitung tekanan normal (σ) dan tegangan geser (t) maksimum
yang terjadi.

7
13. Gambar grafik hubungan antara tekanan normal dan tegangan
geser. Kemudian tentukan besarnya kohesi (c) dan sudut geser
dalam (ø).
14. Besarnya kohesi tanah (c) ditentukan dari perpotongan antara
garis linear dan ordinat pada tekanan normal (σ) sebesar nol,
sedangkan besar sudut geser dalam tanah (ø) ditentukan dari
sudut kemiringan antara garis regresi (linear) yang
menghubungkan titik-titik hasil pengujian dan garis (sumbu)
horizontal.

2.3 Triaxial Test


Mencari parameter-parameter kekuatan geser yaitu kohesi (c) dan sudut
geser dalam ( φ ) total dan efektif dengan alat triaxial pada kondisi
unconsolidated undrained (UU) tanpa pengukuran tekanan air pori.

2.3.1 Alat dan Bahan


1. Alat cetakan tanah
2. Pisau / gergaji kawat
3. Oli dan kuas
4. Mistar
5. Membran
6. Contoh undisturbed soil
7. Alat Triaxial

Gambar 1.4 Alat


Percobaan Triaxial

8
Alat triaxial terdiri dari cincin karet, batu berpori, silinder perspex,
pipa untuk pemberian tegangan sel, pipa unit pengaliran atau pengukur
tegangan pori, kran udara.

2.3.2 Cara Kerja


1. Menyiapkan sampel, ukur panjangnya (Lo), isi gas dan
menancapkan stopkontak dan kemudian mencari luas
penampangnya (A).
2. Dari tiap percobaan , masing - masing : L = Lo x ε (%).
3. Menghitung vertikal dial reading = L x 100.
4. Memasang membran T dan ratakan permukaan dengan pipet
sedot.
5. Memasang sampel dalam sel, siapkan ring pecah dan karet (2)
a. membran dilepaskan T diangkat.
b. bagian bawah membran dikareti.
c. memasang bagian atas, usahakan karet melingkar
sampel, membran tarik ke bagian atas, karet lagi, ring
pecah dilepas.
6. Pasang bagian penutup sel triaksial, paskan bagian atas dan
putar sampai kencang.
7. Isi sel triaksial dengan air, putar (D), buka (Z) agar bisa naik,
setelah air penuh tutup lagi (Z).
8. Pasang proving ring dan manometer samping
a. Untuk memasang proving ring, putar (6) agar bisa pas.
b. Kaitkan manometer samping (Y), terus putar sekrup (0)
atur agar O (kecil) pas nol.
c. Mengatur (X) dan (Y) untuk O (besar) dalam kondisi
nol.
9. Menghidupkan angka pori digital, mengatur kotak pori (8) agar
bacaan awal bisa nol.
10. Memberi tekanan dengan memutar (D) sebesar 0,5; 1; 1,5 (C)
dengan memutar (B) ke posisi atas.
11. Setelah itu mengunci (3) / arah kiri
12. Alat siap dijalankan, posisi (6) pada mesin ditarik
a. pembacaan load dial : hitam
b. pembacaan vertikal : merah
13. Menghidupkan triaxial test, menyamakan bacaan (Y) dengan
Vertical Dial Reading pada tabel, baca load dial (X) dan angka
pori untuk mengatur kecepatan putar (W).

9
14. Setelah waktu habis mesin dimatikan.
15. Mengeluarkan air dari sel konsolidasi dengan memposisikan (5)
keatas dan (6) pada posisi ditekan terus diputar (7) dibuka.
16. Setelah air habis, melepas bagian luar dan ambil sampel serta
gambar keruntuhannya.
17. Langkah pengosongan air dan udara (9) pada posisi bawah, (4)
dalam posisi atas, sampel (6) penuh, (12) pada posisi kanan, (7)
dibuka, depan terus kembalikan ke posisi atas.
Kondisi uji triaxial UU

1. Katup drainasi tertutup,


2. Progres cepat,
3. Menghasilkan parameter kuat
geser pada kondisi total (c dan
φ),
4. Dapat dilakukan pengukuran
perubahan volume benda uji
Gambar 1.5 Kondisi untuk hitungan parameter
Sampel Uji Triaxial hiperbolik tanah

2.3.3. Prinsip Percobaan


Keruntuhan tanah merupakan akibat gerak relatif antara butir-butir tanah
tersebut, bukan karena hancurnya butir-butir tersebut. Dengan demikian,
kekuatan geser c (Shear Failure) tanah dapat dianggap terdiri dari dua
komponen, yaitu :

1. Bagian yang bersifat kohesi dan tergantung pada macam tanah


dan kepadatannya.
2. Bagian yang mempunyai sifat gesekan (Frictional) yang
sebanding dengan tegangan efektif yang bekerja pada bidang gesernya.
Oleh karena itu, kekuatan geser tanah dapat dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut :

S = c + ( - u ) tan 

dimana :

S = Kekuatan geser tanah (shear strength)

 = tegangan total pada bidang geser

10
u = tegangan air pori (pore water pressure)

c = kohesi efektif tanah

 = sudut geser dalam efektif

Percobaan kekuatan geser dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

1. Pemberian tegangan normal.


2. Pemberian tegangan geser sampai terjadi failure dimana saat itu
tercapai tegangan geser maksimum.
Pada percobaan triaxial, pengukuran kekuatan geser dilakukan dengan
memberikan tekanan vertikal pada sampel. Dari proving ring dapat diketahui
tekanan vertikal maksimum, yaitu pada waktu terjadi failure.

Bila M = pembacaan pada proving ring yang maksimum, maka :

Gaya vertikal = K x M

dimana :

K = kalibrasi alat proving ring = 0,1334 kg

Kx M
Tegangan vertikal  =  3
A

dimana :

A = luas sampel pada saat pembacaan M tercapai tegangan vertikal

3 = tegangan sel

KxM KxM
1  + 3 maka 1 - 3 =
A A

dimana :

1 - 3 = tegangan deviator

11
Untuk mengukur harga c dan  digunakan lingkaran Mohr yaitu
cara grafis untuk menentukan tegangan-tegangan yang bekerja pada
suatu badan. Dengan menggunakan kedua sampel didapat dua buah
lingkaran Mohr. Garis singgung dari kedua lingkaran ini adalah garis
kekuatan geser yang bersangkutan.

2.4 Kompaksi
Kompaksi atau pengujian pemadatan standar bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui kadar air optimum pada suatu pemadatan


dengan gaya tertentu.
2. Untuk mengetahui angka pori dan porositas tanah.
3. Untuk mengetahui berat isi tanah basah di lapangan.
4. Untuk mengetahui berat isi tanah kering di lapangan

2.4.1 Alat dan Bahan

Gambar 1.6 Mould Gambar 1.7 Neraca Analitis


dan Alat Penumbuk dan Anak Timbangan

1. Mould, tempat untuk memadatkan, diameter ± 10cm.


2. Palu besi, diameter 5 cm, tinggi jatuh = 30 cm, berat = 2,5 kg.
3. Strain egne ( pengikir sendok ).
4. Neraca analitis dan anak timbangan.
5. Cawan.
6. Gelas ukur.
7. Oven listrik.
8. Piknometer dan termometer.
9. Dongkrak.
10. Kantong plastik.
11. Air.
12. Contoh tanah lolos saringan No.4.

12
2.4.2 Cara Kerja
1. Contoh tanah di lapangan ditumbuk lalu disaring dengan saringan
no.4.
2. Contoh tanah dibagi menjadi lima bagian (@ 2 Kg) dan
masing-masing ditambahkan dengan air yang kadarnya berbeda
dengan perbandingan 1X : 2X : 3X : 4X : 5X (misal: 150ml, 300ml,
450ml, 600ml, 750ml).
3. Contoh tanah dicampur dan diaduk secara merata. Kemudian ditaruh
didalam plastik dan didiamkan selama 24 jam agar homogen.
4. Contoh tanah yang telah homogen dimasukkan ke dalam mould
kirakira 1/3 bagian, lalu ditumbuk 25 kali. Ditambah 1/3 bagian lagi,
ditumbuk merata sebanyak 25 kali. Kemudiam ditambah 1/3 bagian
lagi sampai mould terisi penuh dan ditumbuk merata sebanyak 25
kali.
5. Contoh tanah yang berada dalam mould diratakan permukaannya
sesuai dengan volume mould, kemudian ditimbang.
6. Menyiapkan 3 (tiga) buah cawan yang telah diketahui beratnya.
7. Contoh tanah dikeluarkan dari mould dengan dongkrak, kemudian
dibagi menjadi tiga bagian. Pada masing-masing bagian diambil
contohnya, ditimbang dengan cawan yang telah disiapkan
sebelumnya, kemudian dioven selama 24 jam.
8. Kemudian cawan dan tanah yang telah dioven selama 24 jam tadi
ditimbang untuk mendapatkan kadar airnya.
9. Hal yang sama dilakukan untuk sampel-sampel dengan kadar air yang
berbeda.

2.4.3. Analisa Perhitungan


1. Rumus mencari kadar air.

w = Ww/Wd x 100%

Dimana:

Ww = Berat air

Wd = berat tanah kering

2. Rumus mencari kadar akhir

Kadar air akhir = kadar air mula-mula + [((kadar air


mula-mula + penambahan air)/berat tanah)x100}

13
3. Rumus mencari volume basah:

µwet = Wwet/Vmould

Dimana:

Wwet = berat tanah basah

Vmould = Volume mould

4. Rumus mencari berat kering

Wdry = Wwet/(1+(w/100))

5. Rumus mencari berat isi kering (ɣdry)

ɣdry = Wdry/Vmould

6. Rumus mencari berat si basah

ɣwet = Gs/(1+(wxGs))

Dimana:

Gs = berat jenis

w = kadar air(%)

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam pengujian Konsolidasi, perlatan dipersiapkan khususnya benda
uji dan cincin yang harus ditimbang terlebih dahulu menggunakan neraca.
Lapisi benda uji dengan kertas saring dan tempatkan batu pori di bagian atas
dan bawah dari cincin, masukan benda uji yang sudah diapit kedalam sel
konsolidasi. Plat penumpu dimasukan diatas batu pori. Kemudian letakan sel
konsolidasi pada alat konsolidasi. Atur arloji sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam pencatatan pengujian. Beban sebesar 0.25 kg dipasang yang diikuti
dengan pengaturan nivo. Amati arloji dimulai dari menit 0, 0.25, 0.5, 1,
…1440 ketika pemasangan setiap beban. Setelah itu, beban ditambah
sehingga menjadi 0.8 kg yang diikuti dengan pembacaan arloji dan
seterusnya. Unloading test dilakukan ketika pembebanan telah samapai pada
3.2 sehingga pembebanan menjadi 1.6 kg yang diikuti dengan pengamatan
pada arloji. Proses terakhir, keluarkan cincin dan benda uji dari sel
konsolidasi dan keringkan dalam oven listrik selama 24 jam dengan
termperatur 110ºC untuk ditimbang kembali.
Untuk pengujian Direct Shear, peralatan yang akan digunakan
dipersiapkan terlebih dahulu. Tanah undisturbed dikeluarkan dari tabung dan
dipotong menggunakan trimmer sehingga ketebalannya sama dengan ring
pemotong. Pada bagian bawah tabung percobaan dipasang batu porous yang
kemudian dipasang plat bergerigi di atasnya. Keluarkan contoh tanah dari
ring pemotong, dan masukkan ke dalam tabung percobaan. Letakkan batu
bergerigi di atas contoh tanah, kemudian pasang batu porous di atas batu
bergerigi. Masukkan tabung percobaan ke dalam kompartemen, dan atur dial
penurunan agar jarum menunjukkan angka nol. Atur torak beban dan
pencatan gaya geser (proving ring) agar tepat menempel pada tabung
percobaan. Pasang beban N, dan segera jalankan mesin (T) bersamaan
dengan stiopwatch. Catat besarnya gaya yang terjadi pada proving ring (T)
dan dial penurunan pada setiap interval tertentu. Percobaan dilanjutkan
sampai contoh tanah hancur, yang ditunjukkan dari gaya pada proving ring
yang konstan dan ulangi langkah-langkah tersebut pada sampel baru dan
beban normal (N) yang lebih besar. Hitunglah tekanan normal (σ) dan
tegangan geser (t) maksimum yang terjadi. Setelah itu, grafik digambar untuk
menentukan besarnya kohesi (c) dan sudut geser dalam (ø). Besarnya kohesi
tanah (c) ditentukan dari perpotongan antara garis linear dan ordinat pada
tekanan normal (σ) sebesar nol, sedangkan besar sudut geser dalam tanah (ø)

15
ditentukan dari sudut kemiringan antara garis regresi (linear) yang
menghubungkan titik-titik hasil pengujian dan garis (sumbu) horizontal.
Dalam pengujian triaxial sampel diukur ukuranya, diisi gas dan
menancapkan stopkonta untuk kemudian mencari luas penampangnya. Dari
tiap percobaan , masing - masing : L = Lo x ε (%). Hitung vertikal dial
reading = L x 100. Pasang membran T dan ratakan permukaan dengan pipet
sedot. Pasang juga sampel dalam sel, dan siapkan ring pecah dan karet. Lalu
pasang bagian penutup sel triaksial, paskan bagian atas dan putar sampai
kencang. Isi sel triaksial dengan air, putar (D), buka (Z) agar bisa naik,
setelah air penuh tutup lagi (Z). Pasang proving ring dan manometer
samping. Hidupkan angka pori digital, mengatur kotak pori agar bacaan awal
bisa nol. berikan tekanan dengan memutar (D) sebesar 0,5; 1; 1,5 (C) dengan
memutar (B) ke posisi atas lalu kunci. Jalankan alat dan hidupkan triaxial
test, menyamakan bacaan (Y) dengan Vertical Dial Reading pada tabel, baca
load dial (X) dan angka pori untuk mengatur kecepatan putar (W). Matikan
mesin dan keluarkan air dari sel konsolidasi. Lalu lepas bagian luar dan
ambil sampel serta gambar keruntuhannya.
Pengujian Kompaksi dimulai dengan sampel ditumbuk dan disaring
dengan saringan no.4. Bagi sampel menjadi 5 bagian seberat 2 kg.
tambahkan air dengan kadar yang berbeda-beda dengan perbandingan 1X :
2X : 3X : 4X : 5X. Sampel kemudin dicampur dan diaduk secara merata, lalu
ditaruh didalam plastik dan didiamkan selama 24 jam agar homogen. Sampel
kemudian dimasukkan ke dalam mould kirakira 1/3 bagian, lalu ditumbuk 25
kali, dan ulangi prosesnya sampai mould terisi penuh. Ratakan permukaan
sampel yang berada dalam mould sesuai dengan volume mould, kemudian
ditimbang. Keluarkan sampel, lalu bagi menjadi tiga bagian. Pada
masing-masing bagian diambil contohnya, ditimbang dengan cawan yang
sudah diketahui beratnya, kemudian dioven selama 24 jam. Timbang setiap
cawan dan sampel untuk megetahui kadar airnya.

3.2 Saran
Agar kegiatan praktikum berjalan dengan lancar makalah ini dapat
digunakan sebagai buku panduan. Disarankan untuk memahami satu materi
praktikum terlebih dahulu kemudian dapat langsung dipraktikan sehingga
ilmu yang telah dibaca bisa lebih dipahami kembali.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/29405839/LAPORAN-PRAKTIKUM-MEKAN
IKA-TANAH-1pdf/

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://file.upi.edu/Dir
ektori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/HERWAN_DERMAWAN/Praktiku
m_Mekanika_Tanah/XI_Kompaksi_By_HW_Ok.pdf&ved=2ahUKEwii2f_C08v
qAhW9ILcAHU3IAlAQFjABegQIDRAG&usg=AOvVaw30KJ4UfG5_zXyXKv
xwYapq

http://kedaitekniksipil.blogspot.com/2016/06/uji-geser-langsung-direct-shear-test.
html?m=1

http://tambangunp.blogspot.com/2017/05/direct-shear-test-uji-kuat-geser-batuan.
html?m=1

https://www.google.com/amp/s/fdokumen.com/amp/document/10-konsolidasi.ht
ml

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://sipil.ft.uns.ac.i
d/web/wp-content/uploads/2018/11/Modul_MekTan.pdf&ved=2ahUKEwi2v8eN
1MvqAhUOT30KHa-sB88QFjAEegQIBBAB&usg=AOvVaw3NgEmhO8kYBlF
7crQz9Azo

17

Anda mungkin juga menyukai