Anda di halaman 1dari 16

Latar Belakang peneliti skala taman yang akan direncanakan yaitu taman

Ruang terbuka hijau kota merupakan pertemuan kecamatan.

antara sistem alam dan manusia dalam lingkungan Taman merupakan suatu bentuk seni

perkotaan (urban). Kawasan perkotaan yang pemandangan yang menyajikan alam tidak secara nyata,

berkelanjutan ditandai oleh interaksi dan hubungan tetapi secara ideal (Bell, 2001). Taman seringkali menjadi

timbal balik yang seimbang antara manusia dan alam daerah rekreasi bagi banyak orang. Daerah-daerah

yang hidup berdampingan di dalamnya. Pada kasus bernuansa alam sering menjadi pilihan bagi kebanyakan

lingkungan perkotaan berkepadatan tinggi, orang ketika mereka berlibur dan melakukan rekreasi,

keseimbangan tersebut mengalami gangguan akibat namun daerah seperti itu sudah sulit ditemukan di

berkurangnya ruang terbuka hijau.1 daerah perkotaan4.

Penyediaan ruang terbuka hijau bagi Pandaan merupakan salah satu kecamatan yang

masyarakat kota dapat dijadikan sarana lingkungan yang berada di Kabupaten Pasuruan. Ditinjau dari lokasinya,

mempunyai manfaat besar bagi peningkatan kualitas Pandaan berada di tengah-tengah jalur arteri Surabaya-

lingkungan, keindahan, kesegaran, kenyamanan dan Malang. Volume kendaraan yang melewati Kecamatan

mampu menurunkan polusi sehingga dapat Pandaan sangat tinggi, dikarenakan posisinya yang

meningkatkan kesehatan masyarakat dan mewujudkan berada di antara jalur tersebut. Karena volume kendaraan

keserasian lingkungan.2 yang sangat tinggi tersebut, menyebabkan emisi gas

Ruang Terbuka Hijau dengan fungsi ekologis karbondioksida yang dihasilkan oleh kendaraan yang

dapat mengurangi emisi gas rumah kaca berupa CO2 melewati jalur tersebut sangat besar sehingga

yang ditimbulkan oleh berbagai aktivitas di kawasan menyebabkan polusi udara di daerah ini.

perkotaan dengan menyerap gas tersebut dan Di Pandaan terdapat beberapa industri.

mengubahnya menjadi oksigen melalui proses Kawasan industri yang berada di pandaan meliputi

fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari. Setiap satu industri kain, industri boneka, industri sepatu, industri

hektar RTH yang ditanami oleh pepohonan, perdu, air minum, dan lain-lain. Ada beberapa kriteria kawasan

semak, dan penutup tanah dengan jumlah permukaan industri yang berada di Kecamatan Pandaan meliputi

daun sekitar 5 Ha, akan terjadi penghisapan sekitar 900 Industri besar, industri kecil, dan industri kerajinan RT

kg CO2 dan pelepasan O2 sekitar 600 kg dalam waktu 12 yang terdapat di Kelurahan/desa plintahan, durensewu,

jam (Purnomohadi, 2006). Dengan begitu, maka karangjati, wedoro, jogosari, pandaan, petungsari,

peningkatan panas yang terjadi dapat dikurangi. Selain sumbergedang, tawangrejo, sumberrejo, nogosari, dan

itu, Ruang Terbuka Hijau juga memiliki fungsi ekologis kemirisewu. Gas polutan yang dihasilkan oleh industri

sebagai areal resapan air.3 yang bersebaran di Kecamatan Pandaan mengakibatkan

Berdasarkan segi kepemilikan, ruang terbuka kandungan gas diudara menjadi tercemar dan dapat

hijau dibedakan ke dalam ruang terbuka hijau publik dan membahayakan penduduk.

ruang terbuka hijau privat. Berdasarkan skalanya ruang Berdasarkan 2 permasalahan diatas dapat

terbuka hijau taman terbagi menjadi 5 yaitu taman RT, diperkirakan bahwa kandungan udara yang ada di

taman RW, taman kelurahan, taman kecamatan dan Kecamatan Pandaan akan tercemar oleh polusi

taman kota. Dalam penelitian yang dilakukan oleh kendaraan, polusi efek dari pabrik-pabrik, dll.

1Widyastri A R, Budi Faisal, Agus R S, 2012, Kebutuhan Ruang Terbuka 3 Ezra S K, Indradjati, Petrus Natalivan, 2013, Evaluasi Fungsi Ekologis
Hijau Kota pada Kawasan Padat, Studi Kasus di Wilayah Tegalega, Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung Dalam upaya Pengendalian Iklim
Bandung, Jurnal Lingkungan Binaan Manusia, Vol 1, No.1 Mikro Berupa Pemanasan Lokal dan Penyerapan Air, Jurnal
2 Faidloh N R dan Joesron Alie S, 2013, Penetapan Fungsi dan Perencanaan Wilayah dan Kota A, Vol.2, No.2
Kesesuaian Vegetasi Pada Taman Publik Sebagai Ruang Terbuka Hijau 4 Rosita Endang Kusmaryani, 2001, Fungsi Psikologis Taman Kota,

(RTH) di Kota Pekalongan, Jurnal Teknik PWK, Vol 2, No.3 Buletin Psikologis, No.2

1
Perancangan Taman akan mengurangi ancaman polusi b. Ruang Publik dan Ruang Khusus
udara tersebut, sesuai dengan fungsi ekologis seperti c. Pergerakan dan Keramahan Pedestrian
yang telah dijelaskan diatas. Dan juga taman ini akan d. Skala Manusia dan Kepadatan
menjadi ruang publik yang berfungsi sebagai sarana e. Struktur, Kejelasan dan Identitas
rekreasi bagi masyarakat yang menginginkan adanya f. Kerapian, Keamanan dan Kenyamanan
ruang untuk beristirahat setelah melakukan berbagai g. Manajemen Kota
aktivitas yang padat. Taman
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang Secara ethimologi, Laurie (1994:9) menyebutkan
diuraikan di atas, maka didapat rumusan masalah yang asal mula pengertian kata taman (garden,Ingg.) berasal
akan dikaji oleh penulis adalah “Bagaimana Merancang dari bahasa Ibrani gan yang berarti melindungi atau
Taman Publik Pandaan”. mempertahankan, hal pemagaran, atau lahan berpagar;
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah dan oden atau eden yang berarti kesenangan atau
“Merancang Taman Publik Pandaan” dengan sasaran kegembiraan. Jadi dalam bahasa Inggris kata garden
yang akan dicapai adalah sebagai berikut memiliki gabungan dari kedua kata-kata tersebut yang
a) Mengidentifikasi Karakteristik Fisik dan Potensi berarti sebidang lahan yang memiliki batas yang
Pengembangan Taman digunakan untuk kesenangan dan kegembiraan. Dalam
b) Mengidentifikasi Kebutuhan Elemen Pendukung konsep Barat, taman lebih terarah pada konsep estetika
Taman visual dan keseimbangan ekologi.5
c) Menentukan Konsep Perancangan Taman Berdasarkan aktifitasnya taman dikatagorikan
atas 2 (dua) jenis, yaitu: taman untuk rekreatif aktif dan
Tinjauan Pustaka taman untuk rekreatif pasif (Nazaruddin, 1994:29)6.
Ekologi
Ruang Publik Ekologi merupakan gabungan dari dua kata
Menurut Darmawan (2009:48) Ruang publik dalam Bahasa Yunani yaitu oikos berarti rumah dan logos
merupakan ruang umum yang dapat menampung berarti ilmu atau pelajaran. Dari kedua kata tersebut
aktivitas atau kegiatan tertentu dari masyarakatnya, baik dapat diidentifikasi bahwa pengertian ekologi secara
secara individu maupun kelompok. Kebiasaan manusia etimologi adalah ilmu tentang kerumahtanggaan atau
yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang tempat tinggal dan yang hidup di dalamnya. Berangkat
berpengaruh terhadap tipologi ruang kota yang dari pengertian etimologis, dapat dikatakan bahwa istilah
dipertanyakan. ekologi ini mempunyai arti yang luas.7

Dalam menilai kualitas ruang publik kota terdapat Ekologi dapat dibagi berdasarkan jenis lingkungan
8 elemen penting yang digambarkan dalam kegiatan- atau habitatnya, yaitu Ekologi Lautan, Ekologi Air Tawar,
kegiatan masyarakat, bentuk fisik bangunan atau Ekologi Daratan, Ekologi Hutan, dan sebagainya. Tanpa
aksesoris kota lainnya hingga pada manajemen memperhatikan apakah termasuk autekologi atau
pengelolaannya (Tibbalds, 1993). Elemen-elemen tersebut sinekologi berdasarkan level organisma Ekologi juga
antara lain ;
a. Aktifitas dan fungsi campuran

5 7
Paulus Hariyono, 2006, Konsep Taman Kota pada Masyarakat Jawa Ahmad Suhendra, 2013, Menelisik Ekologi Dalam Al-Quran, Jurnal
Masa Kini, Vol.2, No.3, Hal. 01-03 Esensia Vol.14, No.1
6 Freska Ilmiajayanti, Diah Intan Kusumo Dewi, 2015, Persepsi

Pengguna Taman Tematik di Kota Bandung Terhadap Aksesibilitas dan


Pemanfaatannya, Vol.1, No.1, Hal. 23

2
dapat dibagi atas Ekologi Populasi, Ekologi Komonitas, Elemen Lansekap
dan Ekologi Ekosistem.8 Elemen merupakan komponen fisik dasar
pembentuk lanskap dan merupakan media yang
Desain Ekologis
digunakan oleh para arsitek lanskap dalam membentuk
Desain ekologis dapat didefinisikan sebagai suatu
suatu ruang.
desain yang meminimalisir dampak kerusakan
Elemen-elemen pendukung lansekap dapat
lingkungan dan mengintegrasikannya dengan proses-
dibedakan atas 2 macam (Handayani, 2009), yaitu elemen
proses kehidupan (Van der Ryn dan Cowan 1996)9.
lunak (softscape) dan elemen keras (hardscape).11
Integrasi tersebut menyatakan bahwa perancangan yang
dibuat meninjau keragaman spesies (menjaga keragaman
Vegetasi
hayati), meminimalisir pengurangan sumber daya,
Vegetasi merupakan elemen lembut tidak
melindungi nutrient dan water cycles, perbaikan kualitas
mempunyai bentuk yang tetap dan selalu berkembang
habitat, serta mengurusi hal-hal yang berhubungan
sesuai masa pertumbuhannya sehingga menyebabkan
dengan kesehatan ekosistem dan manusia. Dalam hal
bentuk dan ukuran yang selalu berubah. Perubahan
tersebut bisa diartikan bahwa desain ekologis bersifat
tersebut terlihat dari bentuk, tekstur, warna, dan
melindungi komponen biotik (Manusia, hewan dan
ukurannya. Perubahan ini diakibatkan karena tanaman
tumbuhan) dan abiotik (Tanah, air dan udara) suatu
adalah mahluk yang selalu tumbuh dan dipengaruhi oleh
lingkungan.
faktor alam dan tempat tumbuhnya (Hakim dan Utomo,

Prinsip Desain Ekologis 2003).12

Konsep ekologis merupakan konsep penataan Vegetasi mempunyai nilai estetika dan juga
lingkungan dengan memanfaatkan potensi atau berfungsi untuk menambah kualitas lingkungan. Fungsi
sumberdaya alam dan penggunaan teknologi tanaman adalah sebagai berikut (Hakim, 1993) ;13
berdasarkan manajemen etis yang ramah lingkungan.
a) Kontrol pandangan (visual control),
Didalam pengkajiannya terdapat beberapa prinsip dasar
b) Pembatas fisik (physical barrier),
dalam desain ekologis. Pada cakupan yang lebih luas,
c) Pengendali iklim (climate control),
Cowan dan Ryn (1996) mengemukakan prinsip-prinsip
d) Pencegah erosi (erosion control),
desain yang ekologis sebagai berikut10:
e) Habitat binatang (wildife habitets), dan
a) Solusi Tumbuh Dari Tempat Dia Berada f) Nilai estetis (aesthetic values)
b) Perhitungan Ekologis Memberi Informasi pada Kriteria pemilihan vegetasi untuk taman
Desain lingkungan, taman kecamatan, dan taman kota adalah
c) Merancang Bersama Alam sebagai berikut (Permen No.5 Tahun 2008) :
d) Semua Orang Adalah Desainer
a) tidak beracun, tidak berduri, dahan tidak mudah
e) Membuat Sifat Alami Tampak
patah, perakaran tidak mengganggu pondasi;

8 12
Chairani Hanum, Ekologi Tanaman, 2009, Hal. 24 Hendra K dan Rizki A, 2010, Konsep Pemilihan Vegetasi Landsekap
9 Ema Y T, Joko T S, Noviani S, 2012, Konsep Ekologis pada Arsitektur di Pada Taman Lingkungan di Bunderan Waru Surabaya, Vol.10,
Desa Bendosari, Jurnal Ruas, Vol.10 No.2. No.2:181-188
13
10 Murni Rachmawati & Josef P, 2010, Pelestarian Alam Dalam Hendra K & Rizki A, 2010, Konsep Pemilihan Vegetasi Lansekap Pada
Arsitektur : Masalah dan Usulan Pencegahannya, Jurnal Bumi Lestari, Taman Lingkungan di Bunderan Waru Surabaya, Vol.10, No.2
Vol.10 No.2.
11 Endang Wahyuni, Qomarun, 2013, Identifikasi Lansekap Elemen

Softscape dan Hardscape Pada Taman Balekambang Solo, Jurnal


Sintetika, Vol.13, No.2

3
b) tajuk cukup rindang dan kompak, tetapi tidak Publik Pandaan ini sebagai ruang terbuka hijau yang
terlalu gelap; rekreatif dengan fungsi ekologis yang lebih ditonjolkan.
c) ketinggian tanaman bervariasi, warna hijau
Analisa dan sintesis yang akan dilakukan
dengan variasi warna lain seimbang;
menggunakan metode deskriptif kualitatif dan tabular
d) perawakan dan bentuk tajuk cukup indah;
sesuai elemen-elemen yang akan dianalisa.
e) kecepatan tumbuh sedang;
f) berupa habitat tanaman lokal dan tanaman Analisa Tema Taman
budidaya; Dalam perumusan konsep dasar dan konsep
g) jenis tanaman tahunan atau musiman; desain terlebih dahulu ditetapkan tema utama untuk
h) jarak tanam setengah rapat sehingga taman ini. Dari tema yang akan ditentukan kemudian kita
menghasilkan keteduhan yang optimal; bisa dapat merumuskan konsep dasar taman secara
i) tahan terhadap hama penyakit tanaman; keseluruhan, kemudian konsep desain yang dibuat akan
j) mampu menjerap dan menyerap cemaran udara; dikembangkan menjadi rencana yang meliputi rencana
k) sedapat mungkin merupakan tanaman yang ruang dan rencana aktivitas dengan menggunakan
mengundang burung. perhitungan daya dukung untuk menentukan kekuatan
dan titik maksimal dimana lahan tersebut secara efisien
Perancangan
dan efektif menahan aktifitas didalamnya. Hasil dari
Perancangan adalah langkah pertama dalam
pengembangan desain kemudian dilakukan kegiatan
fase pengembangan rekayasa produk atau sistem.
desain secara keseluruhan dan elemen taman secara lebih
Perancangan itu adalah proses penerapan berbagai teknik
mendetail dalam bentuk gambar rancangan yang terdiri
dan prinsip yang bertujuan untuk mendefinisikan sebuah
dari gambar teknis dan gambar ilustrasi.
peralatan, satu proses atau satu sistem secara detail yang
membolehkan dilakukan realisasi fisik (Pressman, 2010)14 Analisa Jumlah Pengunjung
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui besaran
Metode Analisa jumlah pengunjung yang dapat ditampung di taman
Adapun data yang diperoleh diperlukan suatu publik sesuai dengan skala tamannya (pengguna taman),
analisa dan dalam menganalisa ini memerlukan metode sehingga dapat diketahui seberapa besar potensi
analisa yang tepat. Adapun metode analisa yang pengunjung di Taman Publik Pandaan ini. Dengan
digunakan adalah sebagai berikut : demikian akan mempermudah dalam menganalisa
aktivitas dan fasilitas pendukung apa yang akan
Analisa dan Sintesis Karakteristik Fisik dan
direncanakan di taman ini.
Lingkungan Tapak
Analisa ini menggunakan dasar dari buku Rustam
. Analisis fisik yang dilakukan meliputi
Hakim diatas dan untuk analisa lebih lanjutnya
sumberdaya tapak, yaitu potensi beserta kendala yang
menggunakan kriteria yang ditetapkan dalam Permen
ada pada tapak sehingga potensi yang ada akan
No. 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan
dikembangkan dan kendalanya akan dicari solusi atau
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan
pemecahannya sehingga menghasilkan sintesis tapak
Perkotaan. Adapun tahapan yang akan digunakan adalah
yang digunakan sebagai dasar untuk mendesain Taman
sebagai berikut.

14http://www.kompasiana.com/surya-afnarius/perancangan-

sistem_54ffc1bea33311494c510e8a

4
1) Identifikasi daya tampung taman menurut kriteria M = Fasilitas Pendukung (30%)
menurut Permen No.5 Tahun 2008 tentang N = Potensi Pengguna Taman
pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang N = (L atau M) x O
terbuka hijau di kawasan perkotaan.
A = Penduduk yang bisa ditampung Analisa Jenis dan Aktivitas Kegiatan
B = Luas Maksimal Taman (m2) Analisa jenis dan aktivitas kegiatan untuk
C = Daya Tampung Taman (jiwa/m2) mengetahui apa saja aktivitas yang dapat dilakukan oleh
C = A/B pengunjung selama berada di taman. Analisa aktivitas ini
2) Menghitung daya tampung taman di lokasi akan sangat mempengaruhi elemen pendukung yang
penelitian dengan membandingkan luas taman akan dirancang dalam taman. Analisa ini menggunakan
eksisting dengan daya tampung taman menurut analisa deskriptif kualitatif.
kriteria.
Analisa Elemen Pendukung Taman
D = Luas Taman (m2)
Analisa ini untuk menentukan apa saja elemen
E = Daya Tampung Taman (jiwa/m2)
pendukung taman yang akan dirancang. Analisa ini
E = D/C
memperhatikan tema perancangan dan aktivitas yang
3) Identifikasi prosentase potensi waktu penduduk
akan dilakukan dalam taman. Sehingga akan terwujud
untuk datang berkunjung ke lokasi taman
fasilitas-fasilitas dalam taman untuk mendukung
berdasarkan jenis dan fungsi taman yang akan
aktivitas kegiatannya. Analisa ini menggunakan analisa
diterapkan.
deskriptif kualitatif.
F = Pagi (%)
G = Siang (%) Analisa Hubungan Antar Ruang
H = Sore – Malam (%) Analisa hubungan antar ruang menjelaskan
4) Identifikasi potensi pengunjung taman tentang keterkaitan antara tiap ruang yang telah dianalisa
berdasarkan waktu kunjungan ke taman. Sehingga
di subbab sebelumnya. Didalam tiap ruang yang tercipta
kita dapat memperkirakan potensi jumlah terdapat fasilitas-fasilitas untuk mendukung ruang
pengunjung terbesar menurut waktu kunjungan tersebut. Penempatan fasilitas-fasilitas tersebut
(O) membutuhkan analisa kajian lebih lanjut. Analisa ini
I = Pagi (jiwa) menggunakan metode deskriptif kualitatif.
J = Siang (jiwa)
K = Sore – Malam (jiwa) Konsep Perancangan

I = F/E J = G/E K = H/E Perencanaan tapak ini memasukkan elemen-

5) Setelah didapatkan potensi jumlah pengunjung elemen taman sesuai dengan konsep dasar. Pembagian

terbesar, kemudian kita akan mengalikan jumlah ruang dengan konsep zonasi, konsep sirkulasi, konsep

pengunjung tersebut dengan kemungkinan tata hijau serta pembagian aktivitas serta fasilitas dan

aktivitas yang akan dilakukan berdasarkan


prosentase penggunaan lahan taman (L atau M).
Prosentase penggunaan lahan diambil dari kriteria
menurut Permen No.5 Tahun 2008 tentang
pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang
terbuka hijau di kawasan perkotaan.
L = KDH (70%)

5
utilitas yang digunakan atau dibuat berdasarkan hasil No Desa Luas (Km2)
analisis dan sintesis aspek fisik dan lingkungan.15 12 Sumberrejo 3,21
13 Nogosari 2,55
Yang dimaksud dengan lingkungan binaan
14 Kemirisewu 3,14
(buatan) adalah semua data dari elemen buatan manusia
15 Kebonwaris 1,87
yang ada di dalam tapak, misalkan bangunan, jalan,
16 Sebani 3,42
drainage, lampu penerangan dan lain-lain.
17 Banjarsari 1,72
Adapun faktor-faktor yang perlu dianalisis 18 Banjarkejen 2,17
untuk dipahami dari lingkungan buatan antara lain
Total 43,29
sebagai berikut. Sumber : Kecamatan Dalan Angka (KDA) Pandaan

a) Mengetahui Konsepsi Ruang/Zoning/Tata Penggunaan Lahan Kecamatan Pandaan


Letak Bangunan Penggunaan lahan secara umum di Kecamatan
b) Mengetahui Pola Sirkulasi Pandaan terbagi menjadi lahan terbangun dan lahan tak
c) Mengetahui Pola Tata Hijau terbangun, lahan terbangun terdiri dari permukiman,
d) Konsep Utilitas perdagangan dan jasa, perkantoran, fasilitas umum, dan
industri. Sedangkan lahan tak terbangun terdiri dari
Kondisi Umum Kecamatan Pandaan lahan pertanian, tegalan/ladang, belukar, air tawar dan
Kecamatan pandaan merupakan salah satu dari tanah kosong.
24 kecamatan yang ada di Kabupaten Pasuruan. Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan
Kecamatan Pandaan mempunyai luas wilayah 43,27 Km2 lahan di Kecamatan Pandaan dapat dilihat pada tabel
atau 43.270 Ha (2,94 % luas Kabupaten Pasuruan), terdiri berikut.
dari 18 desa, 527 RT dan 210 RW. Untuk lebih jelasnya
Tabel 2 Luas Penggunaan Lahan Kecamatan Pandaan
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1 Luas Wilayah Kecamatan Pandaan Per Desa No Jenis Penggunaan Luas (Ha)
1 Air Tawar 7,09
No Desa Luas (Km2) 2 Belukar 1,95
1 Plintahan 3,24 3 Industri 93,31
2 Durensewu 3,34 4 Kebun 93,32
3 Karangjati 3,28 5 Kesehatan 2,7
4 Wedoro 2,79 6 Permukiman 958,6
5 Tunggalwulung 2,72 7 Pendidikan 17,67
6 Kutorejo 1,15 8 Perdagangan dan Jasa 69,52
7 Jogosari 1,16 9 Peribadatan 17,68
8 Pandaan 0,79 10 Sawah 3073,09
9 Petungasri 1,56 11 Tegalan 92,56
12 Tanah Kosong 9,61
10 Sumbergedang 3,5 Sumber : Hasil Digitasi Citra
11 Tawangrejo 1,68

15Maya N P, Nyoman G A, Ni Wayan F U, Perancangan Taman Terapi


Hortikultura Bagi Penderita Gangguan Jiwa Pada Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Bali, Vol. 2, No. 4, 2013

6
Aksesibilitas Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Penggunaan
Pembagian jalan untuk Kecamatan Pandaan lahan yang paling dominan di Desa Karangjati
menurut fungsinya dibagi menjadi 3 (tiga macam yaitu : merupakan lahan tidak terbangun yaitu sawah dengan
jalan Arteri, jalan lokal, dan jalan lingkungan. Sedangkan luasan mencapai 213, 33 Ha. Selanjutnya merupakan
berdasarkan perannya dibagi atas sistem primer dan lahan terbangun seperti permukiman (113, 68 Ha), dan
sistem sekunder. Ciri-ciri fungsi jalan yang terdapat di perdagangan dan jasa (10,74 Ha). Untuk lebih jelasnya
kecamatan Pandaan, yaitu : dapat dilihat pada tabel berikut.
a) Jalan Arteri Primer
Tabel 3 Luas Penggunaan Lahan Desa Karangjati
Jalan arteri primer yang melewati Kecamatan
Pandaan adalah Jl.Raya Gempol-Pandaan. No Jenis Penggunaan Luas (Ha)
1 Industri 6,31
Gambar 1 Penampang Jalan Raya Gempol Pandaan 2 Permukiman 113,68
3 Pendidikan 4,25
4 Perdagangan dan Jasa 10,74
5 Peribadatan 3,77
6 Sawah 213,33
7 Tegalan 0,55
8 Tanah Kosong 0,46
Total 353,09
Sumber : Hasil Digitasi Citra
b) Jalan Kolektor
Jenis penggunaan lahan di lokasi tapak rencana
Jalan kolektor yang melewati Kecamatan
merupakan lahan tidak terbangun yaitu tegalan (33.068
Pandaan yaitu Jl.Raya Pandaan-Bangil.
m2). Penggunaan lahan di kawasan sekitar lokasi tapak
rencana merupakan kawasan perdagangan dan jasa,
Gambar 2 Penampang Jl.Raya Pandaan-Bangil
permukiman, pendidikan dan sawah. Lokasi tapak
rencana berada berdekatan dengan kawasan taman dayu
yang merupakan iconic dari Kecamatan Pandaan.

Aksesibilitas
Lokasi tapak terletak di tengah-tengah
Kecamatan Pandaan yang dikelilingi oleh kawasan
permukiman, perdagangan dan jasa, dan pendidikan.
Kondisi Umum Lokasi Tapak Penelitian
Tapak dapat diakses menggunakan kendaraan pribadi
Lokasi dari tapak penelitian berada di tengah-
maupun transportasi umum karena letaknya yang berada
tengah pusat kecamatan, yang dilewati oleh jalan arteri
di ruas jalan arteri primer gempol-pandaan. Kondisi jalan
primer.
yang ada menggunakan perkerasan aspal dengan kondisi
baik. Sepanjang ruas jalan ini juga sudah terdapat jalur
Penggunaan Lahan Sekitar Lokasi Tapak
pedestrian tetapi hanya terdapat di sekitar kawasan
Penelitian
tamandayu
Penggunaan lahan lokasi penelitian yang
dimaksud adalah jenis penggunaan lahan yang berada di
lokasi tapak rencana yang berada di Desa Karangjati,

7
Gambar 1 Jaringan Jalan Sekitar Tapak Penelitian ada pada tapak sehingga potensi yang ada akan
dikembangkan dan kendalanya akan dicari solusi atau
pemecahannya sehingga menghasilkan sintesis tapak.

Berdasarkan amatan menurut lokasi batas tapak

Sumber : Hasil Survey 2016 didapatkan sintesa dan arahan bahwa Kecamatan
Pandaan membutuhkan ruang terbuka hijau publik, dan
Drainase
karena posisinya yang berada di tengah kota maka
Kondisi drainae di lokasi penelitian sudah
berpotensi menyebabkan kemacetan sehingga perlu
cukup baik jika dilihat dari kondisi fisiknya. Tapi,
adanya pengaturan ruang antara jarak akses masuk
didalam drainase sudah banyak ditumbuhi oleh rumput-
dengan badan jalan.
rumput liar sehingga tidak terliat air buangan yang
harusnya melewati drainase tersebut. Hal ini sangat erat Analisa Tema Taman
kaitannya dengan lokasi taman publik yang sudah tidak Dalam perumusan konsep dasar dan konsep
terawat sehingga drainasenya menjadi tidak berfungsi desain terlebih dahulu ditetapkan tema utama untuk
sama sekali. taman ini. Berdasarkan kajian terhadap RTRW
Kabupaten Pasuruan dan RDTR Kecamatan Pandan
Gambar 2 Drainase
didapatkan tema utama dari taman ini yaitu “Taman
Publik dengan Konsep Ekologi yang Didukung Oleh
Sarana Rekreasi/Sosial dengan Memperhatikan unsur
Estetika”.
Konsep utama (desain) yang akan ditetapkan
dalam taman yaitu konsep open air ecological walkway yang
Sumber : Hasil Survey 2016
menanamkan fungsi ekologis dengan menghadirkan
Topografi dan Hidrologi kolam resapan sebagai unsur peresap air untuk
Kondisi topografi pada tapak berada pada meminimalisir terjadinya genangan atau run off karena
kemiringan 0-2% dengan ketinggian elevasi berada pada kondisi topografinya yang relatif datar, dan juga sebagai
170-190 m. Kondisi kemiringannya mengarah ke arah focal point dalam taman yang didukung oleh kegiatan
selatan sehingga tapak penelitian bagian selatan sedikit sosial untuk rekreasi masyarakat
lebih rendah dari bagian lainnya.
Analisa Potensi Jumlah Pengunjung Potensial
Kecamatan Pandaan memiliki beberapa anak
Taman
sungai yang tersebar di setiap Kelurahan/desa, Sungai
Potensi pengguna taman tidak terlepas dari
yang ada di Kecamatan Pandaan selain sebagai drainase
adanya tata guna lahan disekitar tapak atau kecamatan
primer, beberapa sungai dimanfaatkan oleh masyarakat
pandaan. Berdasarkan data penggunaan lahan di sekitar
untuk mengaliri beberapa lahan pertanian. Disebelah
tapak didominasi oleh kawasan perdagangan dan jasa,
barat tapak terdapat anak sungai yang berpotensi untuk
permukiman, pendidikan dan jaringan jalan arteri
mengaliri air ke lokasi tapak penelitian.
primer. Sedangkan berdasarkan penggunaan lahan di
Analisa dan Sintesis Karakteristik Fisik dan Kecamatan Pandaan untuk kawasan terbangun

Lingkungan Tapak didominasi oleh permukiman, perdagangan dan jasa,

Analisis fisik yang dilakukan meliputi pendidikan dan industri. Dengan demikian potensi

sumberdaya tapak, yaitu potensi beserta kendala yang pengguna taman ini adalah berasal dari masyarakat

8
sekitar tapak, pelajar dan murid sekolah, serta Analisa Elemen Pendukung Taman (Hardscape)
masyarakat kecamatan. Analisa elemen pendukung taman dan ruang
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel berikut.
jumlah pengunjung potensial taman berjumlah sekitar
Tabel 5 Analisa Fasilitas Pendukung dan Ruang
3175 orang.
No Aktivitas Fasilitas Ruang
Pendukung
Analisa Jenis dan Aktivitas Kegiatan
1 Bersantai Gazebo
Analisa ini menggunakan asumsi kegiatan yang
2 Bangku Taman Tempat
biasa dilakukan oleh pengunjung menurut kelompok
3 Baca Buku Gazebo bersantai,
umur. Untuk lebih jelasnya dapat dilhat pada tabel tempat
4 Bangku Taman
berikut. makan,
tempat
Tabel 4 Analisa Jenis Kegiatan dan Aktivitas berkumpul
No Pengguna Aktivitas Jenis 5 Lari pagi/sore (jogging) Jogging Track Jogging
(Golongan Kegiatan Track
Umur) 6 Jalan Santai Jalan Paving Jalan,
1 Bersantai Aktif jogging
2 Baca Buku Aktif track
3 Bermain/olahraga Aktif 7 Bermain/Olahraga Lapangan Lapangan
4 Foto-foto Aktif Bebas Olahraga,
5 12-17 Lari pagi/sore (jogging) Aktif jogging
6 Tahun Melihat Pemandangan Pasif track
7 Bersantai Aktif 8 Foto-foto Kolam
8 Bermain/olahraga Aktif 9 Pergola Tempat
9 Foto-foto Aktif Berkumpul
10 18-25 Lari pagi/sore (jogging) Aktif 10 Melihat Pemandangan Kolam Tempat
11 Tahun Melihat Pemandangan Pasif 11 Pergola Santai,

12 Bersantai Aktif tempat

13 Lari pagi/sore (jogging) Aktif berkumpul

14 Melihat Pemandangan Pasif Sumber : Hasil Analisa

15 26-35 Jalan santai Aktif


Analisa Hubungan Antar Ruang
16 Tahun Foto-foto Aktif
17 Bersantai Aktif Analisa hubungan antar ruang menjelaskan
18 Lari pagi/sore (jogging) Aktif tentang keterkaitan antara tiap ruang yang telah dianalisa
19 36-45 Jalan santai Aktif di subbab sebelumnya. Didalam tiap ruang yang tercipta
20 Tahun Melihat Pemandangan Pasif
terdapat fasilitas-fasilitas untuk mendukung ruang
21 Lari pagi/sore (jogging) Aktif
tersebut. Penempatan fasilitas-fasilitas tersebut
22 > 45 Tahun Jalan santai Aktif
membutuhkan analisa kajian lebih lanjut. Tahapan
23 Melihat Pemandangan Pasif
analisa yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Sumber : Hasil Analisa

Analisa ini memperhatikan tema perancangan


dan aktivitas yang akan dilakukan dalam taman.
Sehingga akan terwujud fasilitas-fasilitas dalam taman
untuk mendukung aktivitas kegiatannya.

9
Tabel 6 Analisa Fungsi Fasilitas Dalam Ruang No Ruang Fasilitas Fungsi Fasilitas
Pendukung
No Ruang Fasilitas Fungsi Fasilitas
- Sarana utilitas
Pendukung
yang
1 Tempat - Gazebo - Gazebo
dibutuhkan
Bersantai, - Cafetaria berfungsi
disini yatu
Makan, dan - Vegetasi sebagai tempat
sarana
Berkumpul. - Utilitas duduk dan
drainase
bersantai
sebagai saluran
sambil
pembuang air
menikmati
limbah yang
makanan atau
dihasilkan dari
minuman
cafetaria,
maupun
persampahan
sekedar
sebagai
berbincang
penampung
bersama
sampah yang
teman-teman
dihasilkan, dan
- Cafetaria
lampu taman
berfungsi
sebagai
sebagai tempat
penerangan
menjual
pada malam
makanan atau
hari.
minuman
- Gazebo dalam
untuk
2 Tempat - Gazebo ruang ini
pengunjung
Baca Buku - Vegetasi berfungsi
yang berada
- Utilitas sebagai tempat
dalam taman.
bagi
- Vegetasi yang
pengunjung
diterapkan
untuk duduk
dalam ruang
membaca
ini yaitu
maupun
berupa semak
belajar
dengan fungsi
kelompok
visual atau
- Vegetasi yang
estetika yang
diterapkan
menarik
dalam ruang
dipandang
ini yaitu
mata sehingga
vegetasi
membuat
dengan fungsi
pengunjung
visual atau
yang berada
estetika untuk
dalam ruang
membuat
tersebut
pengunjung
merasa betah
ruang ini
berada disana.
merasa betah
- Terdapat pula
berada disini,
vegetasi
vegetasi
dengan fungsi
dengan fungsi
peneduh dan
kontrol
penghasil
pandangan
bayang-bayang
terhadap ruang
serta fungsi
luar karena
sebagai
tempat
pembatas
membaca dan
ruang yang
belajar
mengelilingi
membutuhkan
ruang ini dan
ketenangan,
membatasi
vegetasi
ruang ini
dengan fungsi
dengan ruang
pembatas
disekitarnya.
ruang ini

10
No Ruang Fasilitas Fungsi Fasilitas No Ruang Fasilitas Fungsi Fasilitas
Pendukung Pendukung
dengan ruang 4 Tempat - Kolam air - Kolam air
disekitarnya. Berkumpul, mancur mancur
- Sarana utilitas Pertemuan - Bangku menonjolkan
yang setelah taman elemen khas
dibutuhkan masuk ke - Vegetasi dari ruang
disini yaitu taman publik yaitu
drainase elemen air.
sebagai saluran - Bangku taman
pembuangan berfungsi
bagi sebgai tempat
pengunjung duduk bagi
ruang, sarana pengunjung
persampahan yang ingin
yang berfungsi menikmati
sebagai tempat pemandangan
buang sampah air mancur
bagi dengan
pengunjung vegetasi yang
yang ada di ruang
membawa ini.
makanan - Vegetasi yang
ringan dalam diterapkan
ruang ini, dan disini yaitu
sarana lampu vegetasi
taman sebagai dengan fungsi
penerangan estetika untuk
pada sore – mendukung
malam hari. kolam air
3 Tempat - Lapangan - Lapangan mancur
Olahraga Bebas bebas tersebut, agar
- Jogging Track berfungsi ruang ini tidak
sebagai sarana terkesan
bermain bagi monoton
pengunjung dengan hanya
yang menerapkan
membawa elemen kolam
anak kecil air mancur.
untuk bermain. 5 Tempat - Fasilitas - Fasilitas parkir
Dan juga bagi Masuk Parkir berfungsi
pengunjung Pengunjung - Kolam Air sebagai tempat
yang hendak dan Parkir Mancur parkir bagi
berolahraga Kendaraan - Vegetasi pengunjung
atu sekedar - Utilitas yang
senam di (Drainase & membawa
taman ini. Lampu kendaraan
- Jogging track Taman) - Kolam air
berfungsi mancur
sebagai tempat berfungsi
bagi sebagai
pengunjung “sambutan”
yang akan lari bagi
pagi maupun pengunjung
sore yang datang ke
taman.
- Vegetasi yang
akan
diterapkan
yaitu vegetasi
dengan fungsi
estetika untuk

11
No Ruang Fasilitas Fungsi Fasilitas No Ruang Fasilitas Fungsi Fasilitas
Pendukung Pendukung
mendukung atau hendak
kolam air berolahraga.
mancur - Vegetasi yang
tersebut agar diterapkan
tidak terkesan disini yaitu
monoton, dan vegetasi
juga vegetasi dengan fungsi
dengan fungsi estetika atau
peneduh atau visual.
penghasil 7 Ruang - Kolam - Kolam resapan
bayang-bayang utama resapan berfungsi
untuk - Vegetasi sebagai focal
kendaraan - Utilitas point dari
yang parkir di (Drainase & taman, dan
area taman, Lampu juga lebih
agar kendaraan Taman) menonjolkan
tidak terkena kesan ekologis
sinar matahari yang
langsung diterapkan.
- Drainase - Vegetasi yang
berfungsi akan
untuk diterapkan
mengendalikan adalah vegetasi
air yang berada dengan fungsi
di kolam ekologis
supaya tidak (pengendali
menggenangi iklim, habitat
area tersebut. satwa,
- Lampu taman penyerap CO2
berfungsi dan penghasil
untuk memberi O2) yang akan
penerangan ditata
saat sore atau menyerupai
malam bagi hutan tropis
pengunjung. yang ada di
Lampu taman Indonesia, dan
disusun serapi juga vegetasi
mungkin agar dengan fungsi
terkesan estetika yang
selorong akan ditata
penyambutan mengelilingi
pengunjung kolam resapan
menuju ke sehingga
dalam taman. membuat
6. Toilet - Toilet - toilet berfungsi kolam resapan
(westafel, sebagai tempat terlihat lebih
urinal) bagi menarik dan
- vegetasi pengunjung tidak terkesan
yang akan monoton
buang ir besar dengan hanya
maupun buang meletakkan
air kecil. Toilet kolam saja.
juga dilengkapi - Drainase
dengan berfungsi
wastafel bagi sebagai
pengunjung pembawa
yang hendak aliran air
cuci tangan dalam taman
maupun muka menuju ke
setelah habis kolam resapan

12
No Ruang Fasilitas Fungsi Fasilitas No Hubungan Elemen
Pendukung
Pertemuan-Tempat
sebagai tempat
penampungan. Membaca), (Tempat
- Lampu taman
Pertemuan-Tempat Makan),
berfungsi
penerangan (Tempat Pertemuan-
pada area ini.
Lapangan Olahraga),
Lampu taman
akan (Tempat Membaca-Toilet),
diletakkan
(Tempat Makan-Taman Inti),
sepanjang
jalan/sirkulasi. (Tempat Makan-Konservasi
Vegetasi), (Lapangan
Keterkaitan antar ruang ditandai dengan
Olahraga-Taman Inti),
hubungan kuat, sedang, dan lemah. Untuk lebih jelasnya
(Jogging Track-Taman Inti),
dapat dilihat pada tabel berikut.
(Taman Inti-Toilet)
No Hubungan Elemen (Main Entrance-Lapangan
(Main Entrance-Parkir), Olahraga), (Main Entrance-
(Main Entrance-Tempat Jogging Track), (Main
Kumpul/Pertemuan), Entrance-Taman Inti), (Main
(Parkir-Tempat Entrance-Toilet), (Main
Kumpul/Pertemuan), Entrance-Konservasi
(Tempat Vegetasi), (Parkir-Tempat
Kumpul/Pertemuan-Taman Membaca), (Parkir-Tempat
Inti), (Tempat 3 Lemah Makan), (Parkir-Toilet),
Membaca/Belajar-Tempat (Parkir-Konservasi Vegetasi),
Makan/Nongkrong),(Tempat (Tempat Pertemuan-Toilet),
Membaca/Belajar- (Tempat Pertemuan-
1 Kuat Konservasi Vegetasi), Konservasi Vegetasi),
(Tempat Makan-Toilet), (Tempat Membaca-Lapangan
(Lapangan Olahraga-Jogging Olahraga), (Tempat
Track), Lapangan Olahraga- Membaca-Jogging Track),
Toilet), Lapangan Olahraga- Sumber : Hasil Analisa
Konservasi Vegetasi),
Analisa Konsepsi Ruang/Zoning/Tata Letak
(Jogging Track-Konservasi
Bangunan
Vegetasi), (Jogging Track-
Dari tata letak dan fungsi bangunan, kita dapat
Toilet), (Taman Inti-
menangkap konsepsi. Misalnya suatu masterplan hotel
Konservasi Vegetasi)
resort, kita dapat mengetahui zoning yang direncanakan.
(Main Entrance-Tempat
Taman yang akan dirancang memiliki luas 33.068 m2.
Membaca), (Main Entrance-
Secara garis besar ruang yang digunakan dalam taman
Tempat Makan), (Parkir-
merupakan ruang publik yang dapat diakses oleh
2 Sedang Lapangan Olahraga), (Parkir-
pengunjung taman.
Jogging Track), (Parkir-
Taman Inti), (Tempat

13
Ruang Penerimaan (Welcome area) mancur. Desain ruang transisi untuk lebih jelasnya dapat

Ruang penerimaan mendapat alokasi luas 978,93 dilihat pada gambar berikut.

m² atau 3% dari luas taman secara total. Dalam ruang Gambar 7 Desain Ruang Transisi

penerimaan ini terdapat gerbang utama sebagai


simbolisasi ucapan selamat datang kepada pengunjung
taman, selain itu juga terdapat kolam air mancur yang
dilengkapi dengan vegetasi untuk menarik mata
pengunjung. Sirkulasinya juga dirancang agak lebar agar
memudahkan pengunjung berkumpul disitu. Desain dari
ruang penerimaan dapat dilihat pada gambar berikut.
Ruang Makan/Bersantai (Secondary Room)
Gambar 5 Desain Ruang Penerimaan Ruang ini berada di sisi sebelah kiri taman,
memiliki luas 3306,8 m² atau 10% dari luas total taman.
Ruang ini memiliki potensi menambah nilai dari taman
dan juga menyediakan fasilitas kepada pengunjung
untuk menikmati makanan atau sekedar ngopi bersama
teman-teman setelah lelah menjalani aktifitas dalam
taman. Desain ruang makan/bersantai untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Ruang Parkir (Parking Area)
Gambar 8 Desain Ruang Makan
Ruang parkir berada tepat di sebelah kiri dan
kanan dari ruang penerimaan, ruang ini mendapat
alokasi luas 4822,2 m² atau 15% dari luas total taman.
Ruang parkir ini mampu untuk menampung 152 mobil
dan 572 sepeda motor dari luas efektif tempat parkir
sebesar 60% dengan asumsi kebutuhan ruang tiap mobil
sebesar 12,5 m² dan sepeda motor 2 m². Desain dari ruang
parkir untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar Ruang Olahraga
berikut. Ruang ini berada di tengah-tengah taman di
Gambar 6 Desain Ruang Parkir bawah ruang umum. Ruang ini memiki luas 1680 m² atau
5% dari luas total taman. Didalam ruang olahraga ini
terdapat fasilitas jogging track dengan lebar 3 m untuk
pengunjung yang hendak melalukan lari-lari kecil atau
sekedar senam disini, lapangan basbet, skatepark, dan
lapangan bebas yang memberikan keleluasaan bagi
pengunjung untuk melakukan aktivitas apa saja di dalam
Ruang Transisi lapangan bebas ini. Desain ruang olahraga untuk lebih
Ruang ini berada tepat di tengah-tengah taman jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
yaitu di antara ke dua ruang hijau. Ruang ini memiliki
luas 1653,4 m² atau 5% dari luas total taman. Adapun
elemen keras yang digunakan pada ruang ini yaitu
bangku taman, lampu jalan, perkerasan, dan kolam air

14
Gambar 9 Desain Ruang Olahraga Ruang Utama
Ruang utama merupakan ruang yang
menonjolkan konsep ekologi desain pada taman dengan
menerapkan kolam resapan. Di ruang ini pengunjung
bisa melihat langsung kolam resapan air tersebut. Ruang
utama juga dilengkapi dengan vegetasi yang bernilai
estetika yang mengelilingi kolam resapan ini agar tidak
Ruang Toilet terkesan monoton. Untuk lebih jelasnya desain dari ruang
Ruang ini berada di sebelah timur dan barat dari utama dapat dilihat pada gambar berikut.
taman. Ruang ini memiliki luas 1% dari luas total taman.
Gambar 12 Desain Ruang Utama
Ruang ini terdiri dari toilet untuk cowok dan cewek.
Perhitungannya menggunakan asumsi sebagai berikut ;

 Toilet : 1 unit/100 orang


 Urinal (cowok) : 1 unit/50 orang
 Wastafel : 1 unit/50 orang
 Sirkulasi : 40 %
Analisa Sirkulasi
Untuk lebih jelasnya desain ruang toilet dapat
Sistem sirkulasi yang ada di taman ini terbagi
dilihat pada gambar berikut.
menjadi dua tipe yaitu primer dan sekunder. Sirkulasi
Gambar 10 Desain Ruang Toilet
primer merupakan sirkulasi utama dalam taman yang
ditarik lurus dari ruang penerimaan menuju ruang
transisi sampai ke ruang utama dan mengelilingi tapak
untuk menghubungkan antar raung yang lain.
Sirkulasi primer memiliki lebar 5 meter yaitu
pola melingkar mengelilingi tapak untuk
menghubungkan antar ruang dalam tapak dan lebar 5-20
Ruang Membaca/Belajar meter dengan pola linier dari ruang penerimaan menuju
Ruang ini berada di sisi barat taman. Ruang ini ke raung utama. Sedangkan sirkulasi sekunder
memiliki luas 1064 m² atau 3% dari luas total taman. merupakan sirkulasi cabang dari sirkulasi primer yang
Ruang membaca membutuhkan ketenangan bagi menghubungkan ruang -ruang ke sub ruang dibawahnya
penggunanya, oleh karena itu penempatannya berada dengan lebar 2 meter.
disisi barat yang berbatasan langsung vegetasi sehingga
Gambar 13 Pola Sirkulasi Taman (linier dan grid)
memunculkan rasa ketenangan. Ruang baca ini
dilengkapi dengan 8 buah fasilitas gazebo dengan
D
masing-masing luas gazebo 109,22 m². Untuk lebih
jelasnya desain ruang baca dapat dilihat pada gambar
berikut.
C A C
Gambar 11 Desain Ruang Baca

15
Ket : Sirkulasi Pengunjung

A Zona Penghubung

B Zona Utama

C Zona Pendukung

D Zona Penerima

Untuk lebih jelasnya detail perkerasan dari


sirkulasi dalam taman ini dapat dilihat pada gambar
berikut. Gambar nomor 1 merupakan perkerasan
sirkulasi primer dan gambar nomor 2 merupakan
perkerasan sirkulasi sekunder.

Gambar 5. 1 Perkerasan Sirkulasi Taman

Site Plan
Site plan merupakan hasil akhir dari penelitian
berupa gambar desain Taman Publik Pandaan secara
keseluruhan berupa zona ruang dan site plan.

16

Anda mungkin juga menyukai