Perempuan
2022
dan Feminisme
Dalam Presfektif Islam
Siti Fathimah 2022009
M. Fikri Ardiansyah 2022019
Dika Ridlwansyah 2022017
Irfanni wahyu nurdyanto 2022073
Rakha fawwas ramadhan 1822103
ahmad ansor 1822062
happief eqi firmanda 1822053
Yugo adi.s 1822002
Farhan Wicaksono 1922078
Andi muh bahrul ulum aaz 1622052
M. Farrel Bagus S. 1622110
Galih priambodo 1922062
a.Hak-Hak Perempuan
a . a .Kesa ma a n Ked u d u k a n Per emp u a n
kelompok
7 dengan Laki-laki
(a) menyadari adanya ketidakadilan jender di masyarakat maupun di keluarga, antara lain dalam bentuk
penindasan dan pemerasan terhadap perempuan;
(b) memaknai jender bukan sebagai sifat kodrati melainkan sebagai hasil proses sosialisasi;
(c) memperjuangkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.
kelompok 7
1.Se ja r a h Si n g k a t
Feminisme
Gerakan feminisme muncul di Barat, 2.Ra ga m Femin isme
dan tidak dapat dipungkiri merupakan
respon dan reaksi terhadap situasi . Perbedaan perspektif tersebut
dankondisi kehidupan masyarakat di melahirkan -sejauh ini- empat
sana. Sepanjang Abad Pertengahan, aliran besar, yakni feminisme
nasib perempuan di Eropa tetap liberal, marxis, radikal, dan
sangat memprihatinkan, bahkan sosialis, dan sejumlah aliran
sampai tahun 1805 perundang- feminisme lain, seperti
undangan Inggris mengakui hak feminisme psikoanalisis dan
suami untuk menjual istrinya gender, eksistensialis, anarkis,
(Shihab, 1998:297-298). postmodern, multikultural dan
Kata feminisme diperkenalkan
global, teologis, feminisme
pertama kali oleh aktivis sosialis utopis,
Charles Fourier pada tahun 1837.
kegemukan, dan ekofeminisme
Hal lain yang mendorong timbulnya (Ilyas, 1997:42).
feminisme, menurut Murtadha
Muthahari adalah kepentingan
kapitalisme. Seperti dikatakan Will
Durant, emansipasi perempuan
adalah dampak dari revolusi industri.
Para pemilik pabrik lebih menyukai
tenaga kerja perempuan daripada
laki-laki, sebab lebih murah dan
tidak banyak protes (Muthahhari,
2004:x).
kelompok 7
D. Pandangan Islam Terhadap
Feminisme
Sejarah munculnya feminisme memperlihatkan bahwa femi- nisme lahir
dalam konteks sosio-historis khas negara-negara Barat yang sekular dan
materialistik, terutama ketika perempuan saat itu tertindas oleh sistem
masyarakat kapitalis yang mengeksploitasi perempuan.
Dalam pandangan Islam, ide dasar dan utama yang diper- juangkan
oleh feminisme berupa kesetaraan kedudukan dan hak antara
perempuan dengan laki-laki adalah sesuatu yang tidak benar dan
menyalahi kodrat kemanusiaan.