Anda di halaman 1dari 13

ITN Pendidikan Agama Islam

Perempuan
2022

dan Feminisme
Dalam Presfektif Islam
Siti Fathimah 2022009
M. Fikri Ardiansyah 2022019
Dika Ridlwansyah 2022017
Irfanni wahyu nurdyanto 2022073
Rakha fawwas ramadhan 1822103
ahmad ansor 1822062
happief eqi firmanda 1822053
Yugo adi.s 1822002
Farhan Wicaksono 1922078
Andi muh bahrul ulum aaz 1622052
M. Farrel Bagus S. 1622110
Galih priambodo 1922062

Program Studi Arsitektur


Fakultas teknik dan perencanaa
Institut Teknologi Nasional Malang
Kelompok 7

Let's get to know me


Perempuan
Perempuan dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah
jenis kelamin yang membedakan antara laki-laki dan
perempuan itu sendiri. yang mana mempunyai ciri-ciri
seperti Menstruasi, Hamil, Menyusui, dan Melahirkan.

sedangkan Perempuan dalam presfektif islam adalah


sosok manusia multidimensional. Sosok perempuan
tidak pernah habis dibicarakan dan didiskusikan dari
segala perspektif.
Dalam tradisi pemikiran filsafat Islam, eksistensi
perempuan sebagai manusia tidak dibedakan dengan
laki-laki. Dalam filsafat Islam, perempuan justru
disetarakan, sebab perempuan dipandang memiliki
kemampuan lebih. Titik utama eksistensi manusia dalam
filsafat Islam adalah kemampuan intelektual, bukan jenis
kelamin.
Kelompok 7 what about women?
01 Nasib Perempuan
Pra Islam
dalam sejarah sebelum datangnya Islam pada masa itu, terdapat banyak
peradaban besar (Yunani, Romawi, India dan China) dan juga beberapa agama
(Yahudi, Nasrani, Buddha, zoroaster dll). secara singkatnya perbandingan yg di
rasakan pada waktu itu, seperti:
1. Masyarakat Yunani yang terkenal dengan pemikiran-pemikiran filsafatnya,
tidak banyak membicarakan perempuan.
2. dalam peradaban Romawi, wanita sepenuhnya berada di bawah kekuasaan
ayahnya. Setelah kawin, kekuasaan tersebut pindah ke tangan sang suami.
Kekuasaan ini mencakup kewenangan menjual, mengusir, menga-niaya, dan
membunuh. Keadaan tersebut berlangsung terus sampai abad ke-6 Masehi.
3. Peradaban Hindu dan China tidak lebih baik dari peradaban Yunani dan
Romawi. Hak hidup seorang perempuan yang bersuami harus berakhir
pada saat kematian suaminya; isteri harus dibakar hidup-hidup pada
saat mayat suaminya dibakar. Ini baru berakhir pada abad ke-17 Masehi.
4. Sementara itu, dalam ajaran Yahudi martabat perempuan sama dengan
pembantu. Ayah berhak menjual anak perempuan, kalau ia tidak
mempunyai saudara laki-laki. Ajaran mereka menganggap perempuan
sebagai sumber laknat, karena dia-lah yang menyebabkan Adam terusir dari
surga.
5. . Perempuan pada zaman Jahiliyah dianggap seperti benda yang dimiliki
laki-laki. Dalam sebuah perjudian, tidak aneh bila terdapat seorang
suami mempertaruhkan isteri dan harta bendanya.
kelompok
A. Konsep Islam 1.Pemuliaan Islam
7 Tentang Perempuan terhadap
Perempuan
Islam datang untuk membebaskan perempuan dari
perlakuan yang tidak manusiawi dari berbagai
kebudayaan manusia sebagai- mana disebutkan di atas.
Islam memandang perempuan sebagai
makhluk mulia dan terhormat, yang memiliki hak
dankewajiban. Dalam Islam, haram hukumnya
menganiaya dan memperbudak perempuan (al-Barik,
2003: 11).

Islam adalah agama pertama yang menempatkan


perempuan sebagaimakhlukyang tidak berbeda
dengan laki-laki dalam hakikat kemanusiaannya.
Meskipun begitu, dalam beberapa hal prinsipil, terdapat
perbedaan antara perempuan dengan laki-laki.
Perbedaaan ini bukan untuk merendahkan satu sama
lain, melainkan untuk saling melengkapi sebab Allah
SWT menciptakan mereka saling berpasangan (Q.S. Yasin:
36).

ada beberapa point yang akan di bahas :

a.Kesamaan Kedudukan Perempuan dengan Laki-laki

a.Perbedaan Perempuan dengan Laki-laki

a.Hak-Hak Perempuan
a . a .Kesa ma a n Ked u d u k a n Per emp u a n
kelompok
7 dengan Laki-laki

Salah satu tema utama sekaligus prinsip pokok dalam ajaran


Islam adalah persamaan antarmanusia, baik antara lelaki dan
perempuan maupun antarbangsa, suku, dan keturunan.
Perbedaan yang meninggikan atau merendahkan seorang
manusia adalah nilai pengabdian dan ketakwaannya kepada
Allah SWT (Q.S.al-Hujurat:13).

Islam bahkan memuliakan perempuan melebihi laki-laki.


Dalam sebuah hadis, Rasul Allah SAW menyebutkan bahwa,
“Surga itu terletak di bawah telapak kaki Ibu”. Sahabat Abu
Hurairah RA, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari
dan Muslim, menceritakan ada seseorang bertanya kepada
Rasul Allah SAW sebanyak empat kali, “Wahai Rasul Allah,
siapakah orang yang paling berhak untuk aku pergauli dengan
cara yang baik?” Beliau menjawab, “Ibumu” (sam- pai tiga kali),
baru yang keempat Nabi SAW menjawab, “Bapakmu”.
Kelompo 7

Dalam Q.S. Ali „Imran:36, Allah SWT menegaskan bahwa secara


kodrati laki-laki memang berbeda dari perempuan. Letak
perbedaan ini, menurut K.H. Ali Yafie, sebagian besar
menyangkut dua hal, yaitu: perbedaan biologis dan perbedaan
fungsional dalam kehidupan sosial.
adanya perbedaan fungsional ini, muncul kewajiban yang
berbeda pula, baik berkenaan dengan fungsi, kedudukan
maupun posisi masing-masing dalam masyarakat (Munir (ed.),
1999:67-68).
Dalam hal aurat
Islam juga menetapkan pembagian warisan
bahwa khatib dan (atau) imam dalam shalat Jum‟at adalah
b.Per bed a a laki-laki, bukan perempuan, bahkan keikut- sertaan perempuan
n dalam shalat Jum‟at dipandang sunnah.
terdapat hukum yang khas perempuan, seperti: hukum
Perempuan tentang haid, masa „iddah, kehamilan, penyusuan, dan
sebagainya.
dengan Laki Dalam konteks kepemimpinan keluarga, Islam memandang isteri
-laki bukan hanya mitra suami, melainkan juga sahabatnya.
kelompo 7
c.H ak-H a Per emp u a
, Quraish Shihab menyebutkan beberapa hak
yang dimiliki oleh kaum perempuan menurut Islam,
yakni: hak politik, hak bekerja/profesi, dan hak
belajar (Shihab, 1998:303-315).
M. Utsman al-Husyt menambahkan hak sipil, hak
berpendapat, dan hak pengajuan cerai (al-Huyst,
2003:10).

Apabila ia sudah menikah, maka harus


mendapat izin suami, dan dapat melaksanakan
urusan rumah tangga (Shihab, 2005:361).
kelompo 7 2.Menyikap Aya da
Hadis
i Misoginis
t n
Tidak d apat dip u n g k iri bahw a di k alan g an m asyara
kat
Muslim b eredar seju m lah hadis dan tafsir al-Q ur‟
anyan g d ipandan g m erendah k an dan m erem eh k an
perempuan
.
C on toh p en afsiran terh ad ap ayat-ayat al-Q u r‟an ya
ng
m e re n d a h k a n p e re m p u a n a d a la h ta fs ir te rh a d a p Q .S .
a l- N is a ‟:34 :
“K au m lak i-lak i itu ad alah p em im p in b ag i k au m w an
ita,oleh K arena A llah Telah m eleb ih k an seb ah ag ian m
ereka
(lak i-lak i) atas sebahag ian yan g lain (w anita), dan K are
nam erek a (lak i-lak i) Telah m enafk ah kan sebag ian d ari
h a rta m e re k a .”
kelompok 7 C. Sejarah Dan Ragam
Feminisme
Menurut bahasa, kata feminisme berasal
dari bahasa Latin, femina yang berarti
perempuan. Dalam kamus bahasa
Inggris, Webster’s Dictionary, kata
feminism diartikan sebagai sebuah
doktrin atau gerakan yang menganjurkan
persamaan hak antara laki- laki dan
perempuan di bidang sosial, politik,
dan ekonomi (Marios, 1991:490).
Dari pengertian diatas, setidaknya dapat disebutkan tiga ciri
feminisme, yaitu:

(a) menyadari adanya ketidakadilan jender di masyarakat maupun di keluarga, antara lain dalam bentuk
penindasan dan pemerasan terhadap perempuan;
(b) memaknai jender bukan sebagai sifat kodrati melainkan sebagai hasil proses sosialisasi;
(c) memperjuangkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.
kelompok 7

1.Se ja r a h Si n g k a t
Feminisme
Gerakan feminisme muncul di Barat, 2.Ra ga m Femin isme
dan tidak dapat dipungkiri merupakan
respon dan reaksi terhadap situasi . Perbedaan perspektif tersebut
dankondisi kehidupan masyarakat di melahirkan -sejauh ini- empat
sana. Sepanjang Abad Pertengahan, aliran besar, yakni feminisme
nasib perempuan di Eropa tetap liberal, marxis, radikal, dan
sangat memprihatinkan, bahkan sosialis, dan sejumlah aliran
sampai tahun 1805 perundang- feminisme lain, seperti
undangan Inggris mengakui hak feminisme psikoanalisis dan
suami untuk menjual istrinya gender, eksistensialis, anarkis,
(Shihab, 1998:297-298). postmodern, multikultural dan
Kata feminisme diperkenalkan
global, teologis, feminisme
pertama kali oleh aktivis sosialis utopis,
Charles Fourier pada tahun 1837.
kegemukan, dan ekofeminisme
Hal lain yang mendorong timbulnya (Ilyas, 1997:42).
feminisme, menurut Murtadha
Muthahari adalah kepentingan
kapitalisme. Seperti dikatakan Will
Durant, emansipasi perempuan
adalah dampak dari revolusi industri.
Para pemilik pabrik lebih menyukai
tenaga kerja perempuan daripada
laki-laki, sebab lebih murah dan
tidak banyak protes (Muthahhari,
2004:x).
kelompok 7
D. Pandangan Islam Terhadap
Feminisme
Sejarah munculnya feminisme memperlihatkan bahwa femi- nisme lahir
dalam konteks sosio-historis khas negara-negara Barat yang sekular dan
materialistik, terutama ketika perempuan saat itu tertindas oleh sistem
masyarakat kapitalis yang mengeksploitasi perempuan.

Dalam pandangan Islam, ide dasar dan utama yang diper- juangkan
oleh feminisme berupa kesetaraan kedudukan dan hak antara
perempuan dengan laki-laki adalah sesuatu yang tidak benar dan
menyalahi kodrat kemanusiaan.

Allah SWT menciptakan laki-laki dan perempuan dengan kondisi fisik,


biologis, dan psikologis yang berbeda. Perbedaan- perbedaan ini
kemudian menimbulkan fungsi yang berbeda pada diri mereka masing-
masing. Oleh karena itu sangat bijaksana saat Allah SWT membedakan
hak dan kewajiban mereka. Bahkan Islam juga menyebutkan sejumlah
perbedaan hak dan kewajiban di antara mereka yang malah saling
melengkapi.
kelompok 7 E. Epilog: Kritik Faktual
Terhadap Feminisme
Terlepas dari pro dan kontra, gerakan feminisme diakui
telah banyak membawa perubahan positif pada kondisi
perempuan. Perempuan telah masuk ke segala sektor
pekerjaan yang dulu dimonopoli laki-laki. Banyak undang-
undang di berbagai negara yang lebih mendukung
perempuan. Namun di balik kemajuan ini, muncul berbagai
sisi negatif yang ditimbulkannya.

Contohnya adalah isu pemiskinan perempuandan tingginya


angka perceraian (Anshori dan Kosasih (ed.), 1997:171).

Berbagai eksperimen membuktikan bahwa pria dan


perempuan sama mengalami kegagalan.
Terima kasih

Islam adalah agama yang sempurna, yang di


dalamnya terdapat konsep yang utuh tentang
perempuan.

Anda mungkin juga menyukai