Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ahmad Mukhtar Ma’ruf

Npm : 21901011174

Mata Kuliyah : HAM DAN GENDER

1. Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak dasar yang dimiliki setiap individu sejak ia
dilahirkan di dunia. Dikenal juga sebagai hak yang melekat sejak manusia lahir dan
merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Gender adalah serangkaian karakteristik yang terikat kepada dan membedakan
maskulinitas dan femininitas. Karakeristik tersebut dapat mencakup jenis kelamin (laki-
laki, perempuan, atau interseks), hal yang ditentukan berdasarkan jenis kelamin (struktur
sosial sepeti peran gender), atau identitas gender.
2. Ham dan Gender prespektif sosiologi adalah sifat yang melekat pada laki-laki dan
perempuanyang dikontruksi oleh masyarakat secara sosial dan budaya, seperti contoh :
laki-laki itu harus kuat, laki-laki tidak boleh cengeng, dan kalau perempuan misalnya
harus anggun, lembut hatinya, harus mengurus anak dll.
3. Seks adalah hubungan intim antar 2 pasangan. Dalam islam seks ada yang diperbolehkan
ada yang tidak, yang diperbolehkan yakni seks setelah kedua pasangan tersebut sudah
menikah. Pasangan yang belum menikah kemudian berhubungan intim maka terdapat
hukum didalam islam yaitu Haram.
Kodrat apabila disandarkan dengan tuhan maka berarti kekuasaan, contoh : manusia tidak
akan mampu menentang kodrat atas dirinya sebagai makhluk hidup. Jika disandarkan
pada alam kodrat berarti hukum,contoh : benih itu tumbuh menurut kodratnya. Jika
disandarkan pada manusia maka berarti sifat asli/sifat bawaan contoh : kita harus
bersikap dan bertindak sesuai dengan kodrat kita masing-masing.
Gender adalah pembedaan peran, atribur, sifat, dan perilaku yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat.
4. Secara de jure, tidak ada diskriminasi gender dalam dunia pendidikan, karna setiap warga
negara berhak atas pendidikan, sebagaiana telah diatur dalam undang-undang tahun 1945.
Namun secara de facto, masyarakat memiliki persepsi bahwa perempuan dan laki-laki
berbeda sehingga ada bidang-bidang tertentu yang cocok untuk perempuan dan bidang
lain untuk laki-laki. Misalnya, perempuan lebih cocok dibidang sastra atau sosial, dan
laki-laki dibidang teknik
5. Dalam Islam sebetulnya tidak mengenal istilah gender, karena dalam islam
tidak membedakan kedudukan seseorang berdasarkan jenis kelamin dan tidak ada bias
gender dalam islam. Islam mendudukkan laki-laki dan perempuan dalam posisi yang
sama dankemuliaan yang sama. Contoh konkretnya adalah islam tidak membedakan laki-
laki dan wanita dalam hal tingkatan takwa, dan surga juga tidak dikhususkan untuk laki-
laki saja. T e t a p i u n t u k l a k i - l a k i d a n p e r e m p u a n y a n g b e r t a k w a d a n
b e r a m a l s h o l e h . I s l a m mendudukkan wanita dan laki-laki pada tempatnya. Tak
dapat dibenarkan anggapan paraorientalis dan musuh islam bahwa islam menempatkan
wanita pada derajat yang rendahatau di anggap masyarakat kelas dua. Dalam
islam, sesungguhnya wanita dimuliakan. Banyak sekali ayat Al-Qur’an
ataupun hadis nabi yang memuliakan dan mengangkat derajat wanita. Baik
sebagai ibu, anak, istri, ataupun sebagai anggota masyarakat sendiri.T a k ada
diskrimininasi antara laki-laki dan perempuan dalam islam, akan
t e t a p i y a n g membedakan keduanya adalah fungsionalnya, karena kodrat dari masing-
masing.
Fakta telah membuktikan, bahwa risalah Islam (sejak per mulaannya
kota suci M e k a h s u d a h m e m a s u k k a n h a k - h a k a s a s i m a n u s i a
dalam ajaran-ajaran d a s a r n y a  bersamaan dengan penekanan masalah
kewajiban manusia terhadap sesamanya. Oleh karenanya, kita dapat menemukan di
berbagai surah dalam Kitab Suci Al Qur`an yang diturunkan pada awal-awal
periode Mekah, yang berbicara tentang pengutukan terhadap berbagai bentuk
pelanggaran hak-hak asasi manusia yang berlaku pada masa itu. Al Qur`an tidak hanya
mengutuk berbagai pelanggaran hak-hak asasi manusia yang terjadi pada masa itu, tetapi
juga memberikan motivasi secara positif kepada manusia untuk menghargai hak-hak
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai