Anda di halaman 1dari 2

WANITA DALAM ISLAM

Islam mengangkat derajat wanita dalam sejarahnya dengan memberikan hak-hak yang
sama antara laki-laki dan perempuan, seperti hak untuk memiliki harta, hak untuk mendapatkan
pendidikan, hak untuk memilih suami, hak untuk memilih pekerjaan, dan hak untuk
mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan penindasan. Hal ini dapat dilihat dengan
membandingkan kondisi wanita pra-Islam dengan pasca-Islam. Dalam Islam, wanita juga
dihormati dan dianggap sebagai mitra yang setara dengan laki-laki dalam membangun
masyarakat dan negara.

Perspektif Syari'ah yang membuktikan bahwa tidak ada diskriminasi antara laki-laki
dan perempuan di hadapan hukum Islam adalah sebagai berikut:

1. Syari'ah memperlakukan semua manusia dalam posisi yang sama, baik laki-laki,
wanita, kaya, miskin, tua, muda dan seterusnya.
2. Hukum halal adalah halal bagi semua kalangan, yang haram adalah haram untuk semua
kalangan. Hukum wajib, sunnah, mubah dan sebagainya juga untuk semua lapisan
umat.
3. Suatu sanksi hukum harus diberlakukan dan ditegakkan untuk semua kalangan.
4. Al-Qur’an menegaskan bahwa kewajiban dan hak wanita untuk beribadah dan hidup
beragama serta masuk surga adalah sama dengan laki-laki. Penegasan ini bertujuan
menghapus opini sebelumnya yang bersumber dari berbagai kepercayaan.

Menurut ajaran pokok dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah yang menggariskan prinsip dan
semangat kesetaraan jender adalah tidak disebutkan secara spesifik. Namun, Al-Qur'an
menegaskan bahwa kewajiban dan hak wanita untuk beribadah dan hidup beragama serta
masuk surga adalah sama dengan laki-laki. Selain itu, dalam Islam, wanita juga dihormati
dan dianggap sebagai mitra yang setara dengan laki-laki dalam membangun masyarakat
dan negara. Oleh karena itu, perlu dilakukan reinterpretasi untuk menghasilkan
pemahaman-pemahaman yang sesuai dengan prinsip dan semangat ajaran pokok Islam
tersebut.

Islam sebenarnya mengangkat derajat wanita dan tidak ada diskriminasi antara laki-laki
dan perempuan di hadapan hukum Islam. Beberapa contoh di antaranya adalah:

1. Al-Qur'an menegaskan prinsip-prinsip kesetaraan jender. Tidak ada perbedaan derajat


antara laki-laki dan wanita dalam hal apapun, termasuk dalam kehidupan suami istri.
Ikatan erat antara laki-laki dan istrinya didefinisikan secara jelas dalam Al-Qur’an
dengan redaksi kesetaraan.
2. Dalam masalah persaksian, Al-Qur’an menegaskan berlakunya persaksian wanita.
Sebelumnya, wanita tidak mempunyai hak ini dan tidak diperhitungkan kehadirannya
sebagai saksi di depan pengadilan, kemudian oleh Islam dirubah dengan diakuinya
sebagai saksi dan dipertegas keabsahannya.
3. Dalam Islam, wanita juga diangkat derajatnya di hadapan hukum, sehingga secara
prinsip laki-laki dan wanita sama di hadapan hukum.
4. Islam juga memberikan hak-hak yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam
berbagai aspek kehidupan, seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk
bekerja, hak untuk memiliki harta benda, dan hak untuk memilih pemimpin.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Islam sebenarnya mengangkat derajat


wanita dan tidak ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan di hadapan hukum Islam.
Namun, terkadang masih terdapat pemahaman-pemahaman yang terkesan diskriminatif
terhadap wanita yang perlu dilakukan reinterpretasi untuk menghasilkan pemahaman-
pemahaman yang sesuai dengan prinsip dan semangat ajaran pokok Islam tersebut.

Islam ajaran yang merupakan hasil pemikiran manusia (ijtihad) tentang perincian dan
penjabaran (furu’) tentang cara pelaksanaan ajaran-ajaran pokok yang dapat mengandung
pemahaman-pemahaman yang terkesan diskriminatif terhadap wanita. Contohnya adalah
pemahaman bahwa wanita tidak boleh menjadi pemimpin atau tidak boleh bekerja di luar
rumah. Oleh karena itu, perlu dilakukan reinterpretasi untuk menghasilkan pemahaman-
pemahaman yang sesuai dengan prinsip dan semangat ajaran pokok Islam yang mengangkat
derajat wanita dan tidak ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan di hadapan hukum
Islam. Reinterpretasi ini dapat dilakukan dengan memperhatikan konteks sosial dan sejarah
saat ajaran tersebut diturunkan serta memperhatikan prinsip-prinsip kesetaraan jender yang
terdapat dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Islam mengangkat derajat wanita dengan cara mengubah kondisi wanita pra-Islam
menjadi lebih baik. Sebelum Islam, wanita dianggap sebagai objek dan tidak memiliki hak-hak
yang sama dengan laki-laki. Namun, setelah Islam datang, wanita diberikan hak-hak yang sama
dengan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan, seperti hak untuk mendapatkan pendidikan,
hak untuk bekerja, hak untuk memiliki harta benda, dan hak untuk memilih pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai