Anda di halaman 1dari 9

Artikel Non Penelitian

HAK-HAK ASASI DI DALAM ISLAM

Oleh :

Kelompok 1.

¹ ²
Siti Nurfadila Sugeha ., Rizki Saputra abas ., Nurfadila.

¹ ²
(231423048) ., (231423036) ., (231423066) .³
Program Studi Pendidikan Sejarah , Fakultas Ilmu sosial,

Universitas Negeri Gorontalo.

Dosen Pengampuh: Dra. Mardia Bin Smith, S.Pd, M.Si

Abstract

This article examines the concept of human rights (HR) in Islam, focusing on the

principles of justice and equality. Islam, as a religion that upholds human values,

has laid strong foundations for the enforcement of HR for centuries. The Qur'an

and the Sunnah of Prophet Muhammad (PBUH) are the primary sources for

understanding the concept of HR in Islam. The principles of justice and equality

are emphasized as fundamental grounds, where all humans have equal rights and

dignity, without discrimination based on race, religion, gender, or social status.

Islam guarantees various fundamental human rights, such as the right to life,

freedom of expression, freedom of religion, and the right to education. The state has

a significant role and responsibility in protecting and enforcing these HR, in

accordance with Islamic law. However, reality shows that HR violations still often

occur, even in Muslim-majority countries. This is caused by various factors, such as

weak law enforcement, political instability, and a lack of understanding of true

Islamic teachings. To address HR violations in the context of Islam, various efforts

are needed, such as strengthening religious-based HR education, enhancing the

role of preaching institutions and community development, and enforcing fair and

transparent Sharia law. By emphasizing the principles of justice and equality, and a

commitment to enforcing Sharia law, Islam offers a comprehensive solution to

realize human rights in line with universal human values.

Keyboard: Human Rights, Islam, Justice, Equality, Sharia Law.

1
Abstrak

Artikel ini mengkaji konsep hak asasi manusia (HAM) dalam Islam, dengan fokus

pada prinsip-prinsip keadilan dan persamaan. Islam, sebagai agama yang

menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, telah meletakkan dasar-dasar yang

kuat bagi penegakan HAM sejak berabad-abad silam. Al-Qur'an dan Sunnah Nabi

Muhammad SAW menjadi sumber utama dalam memahami konsep HAM dalam

Islam. Prinsip keadilan dan persamaan ditegaskan sebagai landasan fundamental,

di mana semua manusia memiliki hak dan martabat yang sama, tanpa

diskriminasi berdasarkan ras, agama, gender, atau status sosial. Islam menjamin

berbagai hak asasi manusia yang fundamental, seperti hak hidup, hak berekspresi,

hak beragama, dan hak mendapatkan pendidikan. Negara memiliki peran dan

tanggung jawab yang besar dalam melindungi dan menegakkan HAM tersebut,

sesuai dengan syariat Islam. Namun, kenyataannya menunjukkan bahwa

pelanggaran HAM masih sering terjadi, bahkan di negara-negara bermayoritas

Islam. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti lemahnya penegakan

hukum, ketidakstabilan politik, dan rendahnya pemahaman terhadap ajaran

Islam yang sebenarnya. Untuk mengatasi pelanggaran HAM dalam konteks Islam,

diperlukan berbagai upaya, seperti Penguatan pendidikan HAM berbasis agama,

Peningkatan peran lembaga-lembaga dakwah dan pembinaan umat,

DanPenegakan hukum syariah yang adil dan transparan. Dengan

mengedepankan prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan, serta komitmen untuk

menegakkan hukum syariah, Islam menawarkan solusi komprehensif untuk

mewujudkan hak asasi manusia yang sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan

universal.

Kata Kunci: Hak Asasi Manusia, Islam, Keadilan, Persamaan, Syariah.

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan konsep universal yang menjamin hak

-hak dasar setiap individu. Islam, sebagai agama rahmatan lil alamin, juga

menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Konsep HAM dalam Islam

bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah, yang menekankan keadilan dan

persamaan sebagai prinsip fundamental.

2
Artikel ini bertujuan untuk mengkaji perspektrif Islam terhadap HAM,

dengan fokus pada prinsip-prinsip keadilan dan persamaan. Kami akan

membahas landasan konseptual HAM dalam Islam, serta berbagai hak asasi

fundamental yang dijamin. Peran negara dalam melindungi dan menegakkan

HAM sesuai syariah Islam pun akan diulas.

Namun, realitas menunjukkan adanya kesenjangan antara penegakan HAM

yang ideal dan praktik di lapangan. Artikel ini akan mengidentifikasi faktor-faktor

penyebab pelanggaran HAM di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Lebih lanjut, kami akan mengusulkan beberapa solusi untuk mengatasi

permasalahan tersebut, berdasarkan perspektif Islam.

PEMBAHASAN

Konsep HAM dalam Islam

Islam memiliki konsep hak asasi manusia (HAM) yang kokoh, berakar pada

nilai-nilai kemanusiaan universal yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah

Nabi Muhammad SAW. Pandangan Islam menempatkan setiap manusia sebagai

makhluk mulia ciptaan Allah SWT, yang secara inheren memiliki hak dan

martabat. Al-Qur'an sendiri berisi banyak ayat yang menegaskan prinsip-prinsip

HAM. Misalnya, QS. Al-Isra' (17): 70 yang menyatakan bahwa Allah SWT telah

memuliakan anak Adam dan memberikan berbagai kemudahan serta kelebihan

dibandingkan makhluk lainnya. Ayat lain seperti QS. An-Nisa' (4): 1, mewajibkan

manusia untuk bertakwa kepada Allah SWT dan berbuat baik kepada orang tua,

termasuk dengan ucapan yang mulia.

Sunnah Nabi Muhammad SAW pun kaya dengan contoh yang

menunjukkan komitmennya terhadap HAM. Beliau selalu menjunjung tinggi

keadilan, persamaan, dan kasih sayang dalam interaksinya dengan semua orang.

Hadis Riwayat Bukhari misalnya, menggambarkan manusia yang setara bagaikan

gigi sisir, tak membedakan gigi depan atau belakang. Hadis Riwayat Muslim

lainnya menegaskan bahwa ‫إﻳﺬاء‬ (idza': menyakiti) seorang Muslim terhadap

Muslim lainnya, baik dengan lisan maupun tangan, adalah tindakan yang tidak

halal. Konsep HAM dalam Islam tak hanya mencakup hak-hak individual, tetapi

juga hak kolektif. Ini termasuk hak untuk hidup dalam komunitas yang damai

3
dan sejahtera, hak untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, dan hak untuk

mengakses sumber daya alam secara adil. Dengan demikian, HAM dalam Islam

bersifat komprehensif dan sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan universal. Al-

Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW menjadi landasan utama dalam

memahami dan menerapkan prinsip-prinsip HAM ini dalam kehidupan umat

Muslim.

Keadilan dan Persamaan

Konsep HAM dalam Islam bersandar pada fondasi kokoh yang diilhami oleh

prinsip-prinsip keadilan (al-adl) dan persamaan (al-musawah). Prinsip-prinsip ini

menjadi landasan fundamental dalam menjamin hak dan martabat setiap

manusia tanpa diskriminasi.

Keadilan (al-adl) merupakan prinsip fundamental dalam Islam. Allah SWT

memerintahkan manusia untuk selalu bertindak adil dalam segala aspek

kehidupan, sebagaimana firman-Nya dalam QS. An-Nahl (16): 90. Keadilan dalam

HAM Islam memiliki beberapa dimensi, meliputi keadilan hukum, keadilan

sosial, dan keadilan ekonomi.

Persamaan (al-musawah) juga merupakan prinsip penting dalam HAM Islam.

Allah SWT menegaskan dalam QS. Al-Hujurat (49): 13 bahwa manusia diciptakan

dari satu jenis, laki-laki dan perempuan, dan tidak ada perbedaan di antara mereka

kecuali dalam ketakwaan kepada Allah SWT. Persamaan dalam HAM Islam

memiliki beberapa implikasi, yaitu persamaan hak, persamaan kesempatan, dan

persamaan martabat.

Prinsip-prinsip keadilan dan persamaan ini menjadi dasar bagi berbagai hak

asasi fundamental yang dijamin dalam Islam, seperti hak hidup, hak beragama,

hak berekspresi, dan hak mendapatkan pendidikan. Dengan menegakkan prinsip-

prinsip ini, Islam menawarkan kerangka kerja yang komprehensif untuk

mewujudkan masyarakat yang adil dan egaliter, di mana setiap individu dapat

hidup dengan penuh martabat dan hak asasi mereka terlindungi.

Jaminan Hak Asasi Fundamental dalam Islam

Islam menjamin dan melindungi berbagai hak asasi fundamental manusia

4
melalui berbagai landasan syariah, mulai dari Al-Qur'an, Sunnah Nabi

Muhammad SAW, hingga ijtihad para ulama. Hak-hak asasi ini mencakup hak-

hak fundamental yang esensial bagi kehidupan manusia, seperti:

1. Hak Hidup: Merupakan hak fundamental paling utama. Islam melarang

pembunuhan, aborsi, dan tindakan yang membahayakan jiwa manusia. (QS.

Al-An'am (6): 151)

2. Hak Berekspresi: Dijunjung tinggi dalam Islam. Individu bebas

menyampaikan pendapat dan gagasannya. (QS. Al-Baqarah (2): 253)

3. Hak Beragama: Merupakan pilar fundamental Islam. Setiap individu

berhak memeluk agama dan keyakinannya tanpa paksaan dan diskriminasi.

(QS. Al-Kaafirun (109): 6)

4. Hak Mendapatkan Pendidikan: Dianggap kunci kemajuan dan

kebahagiaan manusia. Islam mendorong manusia untuk terus belajar dan

mencari ilmu. (QS. Al-'Alaq (96): 1-5)

Selain hak-hak fundamental di atas, Islam juga menjamin dan melindungi

berbagai hak asasi lainnya, seperti hak atas harta benda, hak atas privasi, dan hak

atas keadilan. Jaminan dan perlindungan hak-hak asasi ini dilakukan melalui

berbagai mekanisme syariah, seperti Sistem peradilan Islam, Lembaga zakat dan

wakaf, dan Norma-norma sosial yang berlandaskan nilai-nilai Islam

Peran Negara dalam Penegakan HAM Islami

Negara Islam memiliki peran krusial dalam melindungi dan menegakkan

hak asasi manusia (HAM) sesuai dengan syariat Islam. Peran ini berlandaskan

pada konsep kepemimpinan yang adil (imamah 'adalah) dan tanggung jawab

untuk mewujudkan kemaslahatan (kebaikan) bagi seluruh rakyat.

Negara Islam dapat menjalankan peran ini melalui langkah-langkah konkret,

seperti:

1. Menetapkan kerangka hukum yang berbasis syariah: Merumuskan

peraturan perundangan yang menjamin dan melindungi HAM

berdasarkan prinsip keadilan dan persamaan dalam Islam. Hal ini

5
termasuk pembentukan lembaga penegak hukum yang adil dan imparsial.

2. Menjamin ketertiban dan keamanan: Menciptakan suasana yang aman

dan damai untuk menegakkan HAM. Ini meliputi penegakan hukum

yang efektif dan perlindungan individu dari kekerasan dan pelanggaran

HAM.

3. Memenuhi kebutuhan dasar rakyat: Berperan aktif dalam memenuhi

kebutuhan dasar rakyat seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, dan

kesehatan. Hal ini dapat dicapai melalui sistem pendistribusian zakat yang

adil, pembangunan infrastruktur yang menjamin pemerataan akses, dan

penyediaan layanan publik yang berkualitas.

4. Mencegah dan menindak pelanggaran HAM: Memiliki kewajiban untuk

mencegah dan menindak segala bentuk pelanggaran HAM. Hal ini dapat

dilakukan melalui mekanisme investigasi yang transparan, pemberian

sanksi tegas bagi pelanggar, dan upaya rehabilitasi bagi para korban.

5. Menjunjung tinggi kebebasan beragama: Melindungi hak setiap individu

untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya, sejalan dengan

prinsip kebebasan beragama dalam Islam.

Dengan menjalankan peran dan tanggung jawab ini secara konsisten, negara

Islam dapat menjadi pelopor dalam penegakan HAM berlandaskan nilai-nilai

keadilan, persaudaraan, dan kemaslahatan. Hal ini akan mewujudkan masyarakat

yang harmonis, di mana setiap individu dapat hidup aman, sejahtera, dan hak-hak

asasinya terlindungi. Negara Islam dengan komitmen kuatnya terhadap HAM

dapat menjadi contoh bagi dunia dalam membangun masyarakat yang adil dan

egaliter, di mana setiap individu dihormati dan martabatnya dijunjung tinggi.

Membangun Solusi HAM di Negara Mayoritas Muslim

Pelanggaran HAM di negara-negara mayoritas Muslim merupakan isu

kompleks dengan berbagai faktor penyebab, mulai dari otoritarianisme politik,

lemahnya penegakan hukum, hingga ketidakadilan sosial dan ekonomi.

Mengatasi pelanggaran HAM di negara-negara ini membutuhkan pendekatan

6
komprehensif yang mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dan berlandaskan

nilai-nilai Islam.

Penting untuk membangun sistem politik yang adil dan demokratis. Islam

menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan musyawarah (syura) dalam

pemerintahan. Negara-negara Muslim perlu membangun sistem politik yang

memungkinkan partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan dan

menjunjung tinggi supremasi hukum. Hal ini dapat dilakukan dengan

memperkuat institusi demokrasi, seperti parlemen dan peradilan independen,

serta menjamin kebebasan berekspresi dan pers.

Penegakan hukum yang tegas dan adil adalah kunci untuk mencegah

pelanggaran HAM. Islam menekankan pentingnya keadilan dan persamaan di

hadapan hukum. Negara-negara Muslim perlu memperkuat sistem peradilan

mereka untuk memastikan bahwa semua orang, tanpa memandang status sosial

atau agama, diperlakukan secara adil dan tidak dihukum secara sewenang-wenang.

Hal ini termasuk reformasi sistem kepolisian dan militer untuk mencegah

penyiksaan dan penyalahgunaan kekuasaan.

Untuk mengatasi akar penyebab pelanggaran HAM, seperti kemiskinan dan

ketimpangan sosial, diperlukan upaya untuk mewujudkan keadilan sosial dan

ekonomi. Islam mengajarkan prinsip zakat dan wakaf untuk membantu orang

miskin dan membangun masyarakat yang lebih adil. Negara-negara Muslim perlu

menerapkan sistem ekonomi yang adil dan inklusif yang memungkinkan semua

orang untuk mendapatkan akses ke sumber daya dan peluang. Pendidikan dan

pelatihan juga penting untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan

taraf hidup mereka.

Dialog antarumat beragama dan promosi toleransi dapat membantu

mengurangi ketegangan dan konflik yang seringkali menjadi akar pelanggaran

HAM. Islam menjunjung tinggi prinsip toleransi dan saling menghormati

antarumat beragama. Negara-negara Muslim perlu mendorong dialog antarumat

beragama dan mempromosikan pendidikan multikultural untuk membangun

rasa saling pengertian dan menghormati perbedaan.

7
Peran ulama dan pemimpin agama sangat penting dalam menyebarkan nilai-

nilai Islam yang menjunjung tinggi HAM. Ulama dan pemimpin agama dapat

membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak-hak asasi manusia

dan mendorong mereka untuk menuntut akuntabilitas dari pemerintah. Mereka

juga dapat memainkan peran penting dalam mediasi konflik dan

mempromosikan perdamaian.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini dan berpegang teguh pada nilai-

nilai Islam, negara-negara mayoritas Muslim dapat membangun masyarakat yang

adil, damai, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia bagi semua.

KESIMPULAN

Islam menjamin dan melindungi hak asasi manusia (HAM) fundamental

melalui berbagai landasan syariah, termasuk Al-Qur'an, Sunnah, dan ijtihad

ulama. Hak-hak ini mencakup hak hidup, berekspresi, beragama, dan

mendapatkan pendidikan. Negara Islam memiliki peran krusial dalam

melindungi HAM melalui penegakan hukum yang adil, pemenuhan kebutuhan

dasar rakyat, pencegahan pelanggaran HAM, dan menjunjung tinggi kebebasan

beragama. Dengan menerapkan prinsip-prinsip keadilan, persamaan, dan

keadilan sosial, negara Islam dapat menjadi contoh dalam membangun

masyarakat yang harmonis dan menjunjung tinggi hak asasi manusia bagi semua.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hadis Nabi Muhammad SAW (dihimpun oleh Bukhari, Muslim, dan lain-lain)

Maududi, Abul A'la. (1979). Hak Setiap Individu dalam Islam. Lahore: Islamic

Book Trust.

Khadduri, Majid. (1996). Konsepsi Islam tentang Keadilan. Leiden: E.J. Brill.

An-Na'im, Abdurrahman. (2000). Hak Asasi Manusia di Timur Tengah: Praktik

dan Perspektif. Amsterdam: University Press.

El-Fattal, M. (2007). Hak Asasi Manusia dalam Islam: Kerangka Konseptual.

Jurnal Hak Asasi Manusia, 6(2), 214-233.

Sachedina, A. A. (2009). Islam dan Hak Asasi Manusia: Sebuah Tinjauan Umum.

Jurnal Hak Asasi Manusia, 8(2), 232-248.

Akram, S. M. (2010). Hak Asasi Manusia dalam Islam: Suatu Studi Perbandingan

dengan Hukum Hak Asasi Manusia Internasional. Jurnal Hukum

Internasional dan Perbandingan, 17(2), 307-334.

An-Naim, A. (2012). Menuju Deklarasi Hak Asasi Manusia Universal dalam Islam.

Kwartal Hak Asasi Manusia, 34(4), 1017-1042.

Haddad, Y. Y. (2015). Islam dan Hak Asasi Manusia: Sebuah Perspektif Historis.

Jurnal Etika Keagamaan, 43(4), 599-620.

Anda mungkin juga menyukai