Anda di halaman 1dari 11

HAM, Demokrasi, Cinta

Tanah Air
Menurut Agama Islam
Anggota
Kelompok :
1. RACHMAD ABADI (2113020236)
2. M YAZIDUROKHIM (2113020068)
3. FARID FAUZI ZAKARIA (2113020057)
01 HAM (Hak Asasi Manusia)
Menurut Agama Islam

Materi 02 Demokrasi Menurut Agama


Islam

03 Cinta Tanah Air Menurut


Agama Islam
HAM (Hak Asasi Manusia)

HAM (Hak Asasi Manusia) diartikan sebagai sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan
bahwa manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. HAM
berlaku kapanpun, di manapun, dan kepada siapapun, sehingga sifatnya universal.Dalam Islam,
kebebasan dan kemerdekaan merupakan HAM, termasuk di dalamnya kebebasan menganut agama
sesuai dengan keyakinannya. Oleh karena itu, Islam melarang keras adanya pemaksaan keyakinan
agama kepada orang yang telah menganut agama lain.
Konsep paling mendasar HAM dalam Islam adalah penyembahan dan ibadah kepada Allah Swt.
Orang-orang yang menyembah hanya kepada Allah maka ia akan mendapatkan haknya dari Allah
Swt. dan tidak akan diazab oleh Allah Swt. Tetapi di dunia ini orang-orang yang telah memenuhi hak
Allah Swt. dia akan mendapatkan Hak Asasi Kemanusiaannya dan pertolongan dari Allah Swt.
Pertolongan Allah yang terbesar kepada hamba-Nya adalah pertolongan untuk selalu konsisten
beribadah kepada-Nya.
Perlindungan HAM dalam Diri Manusia

Menjaga Agama
Tanpa agama manusia hanya seperti hewan dan hanya islam yang
01 membimbing manusia untuk berkeyakinan pada agama

Menjaga Akal
Hanya syariat islam yang sungguh-sungguh menempatkan akal
pada tempat yang terhormat dan semua yang bisa merusak akal 02
seperti makanan, minuman, hiburan, ataupun aktivitas lainnya
hukumnya haram didalam islam.
Menjaga Harta
Islam mengakui kepemilikan individu tetapi bukan untuk menjadi
03 kapitalis, islam juga menganjurkan berjiwa sosial tetapi bukan
sosialis.

Menjaga Kehormatan
Islam mengajarkan kehormatan manusia dengan ketakwaan,
ketaatan, dan dengan kebajikan lainnya. 04
Menjaga Harta
Islam hanya mengagungkan hubungan yang bersifat halal, dan
05 menjaga keturunan bahkan hak-hak yang dimiliki oleh keturunan
dalam kewarisan islam.
RESOLUSI
HAM Dalam Sudut Pandang
Islam
1. Umat Islam diharapkan melengkapi diri dengan ilmu dan keterampilan
yang tepat melalui sumber terpercaya untuk menghadapi berbagai
doktrin dan tantangan baru.
2. Perlunya memberdayakan komitmen kehidupan beragama sebagai satu
cara hidup, demi memastikan setiap individu muslim mampu menyikapi
realitas kehidupan saat ini yang berporos kepada prinsip dan panduan
ajaran Islam.
3. Mencari titik persamaan atas nilai-nilai kemanusiaan seperti martabat
dan kehormatan, kemerdekaan dan kebebasan, kesetaraan dan
kesamaan, serta persaudaraan sebagai dasar kesempatan untuk
bekerjasama menangani isu-isu hak asasi manusia yang sejalan dengan
Islam.
4. Menyebarluaskan pemahaman tentang Islam sebagai satu sistem nilai
dan etika, yang berkontribusi kepada kebaikan bersama.
5. Memperkuat perjuangan hak asasi manusia yang sejalan dengan
tuntutan Islam, berdasarkan strategi menekankan prinsip-prinsip Islam
sebagai sistem etika tentang HAM, meningkatkan pemahaman
masyarakat terkait prinsip HAM sesuai etika Islam, serta meningkatkan
efektivitas jaringan kerjasama antarotoritas agama di setiap negara,
organisasi dan individu, demi memperkuat perjuangan isu-isu hak asasi
dari perspektif Islam.
6. Siap menjalin kolaborasi program penjelasan HAM dari sudut pandang
Islam melalui kerja sama strategis di antara negara anggota.
Demokrasi

Demokrasi merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, dimana
setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya
dalam bernegara.
Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang berusaha menerapkan prinsip-prinsip Islam kedalam
kebijakan public dalam kerangka demokrasi. Teori politik Islam menyebutkan tiga ciri dasar
demokrasi Islam: pemimpin harus dipilih oleh rakyat, tunduk pada syariah, dan berkomitmen untuk
mempraktekkan "syura", sebuah bentuk konsultasi khusus yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW yang dapat ditemukan dalam berbagai hadits dengan komunitas mereka.
Negara-negara yang memenuhi tiga ciri dasar tersebut antara lain Afghanistan, Iran, dan Malaysia.
Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab adalah contoh negara yang tidak menganut prinsip
demokrasi Islam meski negara-negara Islam, karena negara-negara ini tidak mengadakan pemilihan.
Pelaksanaan demokrasi Islam berbeda di negara-negara mayoritas muslim, karena interpretasi
syariah berbeda-beda dari satu negara ke negara lain, dan penggunaan syariah lebih komprehensif
di negara-negara di mana syariah menjadi dasar bagi undang-undang negara.
PRINSIP
Demokrasi dalam Islam

1. Musyawarah atau as-syura : Prinsip ini menjelaskan cara pengambilan


keputusan berdasarkan kesepakatan bersama, dengan mengutamakan
kepentingan umum daripada pribadi atau golongan. As-syura dijelaskan
QS Ali Imran ayat 159 dan QS Asy-Syuraayat 38.
2. Adil atau al-'adalah : Artinya adalah penegakan hukum di berbagai
sector kehidupan sehingga berjalan adil dan bijaksana bagi semua
orang. Ayat Al Quran yang menjelaskan prinsip ini adalah QS Al-Maidah
ayat 8 dan QS Asy-Syura ayat 15.
3. Memenuhi kepercayaan atau al-amanah : Setiap orang yang terlibat
dalam demokrasi wajib menjaga amanah, yang dititipkan saat
musyawarah. Prinsip amanah terdapat dalam QS An-Nisa' ayat 58.
4. Tanggung jawab atau al-masuliyyah : Setiap muslim wajib menyadari,
jabatan dan kekuasaan adalah amanah yang harus dilaksanakan.
Mereka yang dititipi amanah wajib bertanggung jawab di depan Allah
SWT dan yang mempercayakannya. Nabi SAW telah mengingatkan
prinsip tanggung jawab dalam haditsnya yang berbunyi "Setiap kalian
adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggung
jawabannya." (HR Bukhari).
5. Kebebasan atau al-hurriyyah : Bagi seorang muslim, kebebasan wajib
diterapkan selaras dengan tanggung jawab. Jangan sampai kebebasan
dilakukan tanpa Kendali hingga merugikan lingkungan sekitar. Ayat yang
mengingatkan seputar kebebasan dalam demokrasi adalah : QS Ali
Imran ayat 104 dan QS An Nisaayat 59.
Cinta Tanah Air

Dalam Islam cinta tanah air merupakan kesadaran akan tanggung jawab pemenuhan kewajiban-
kewajiban atas negara. Rasulullah SAW, dalam piagam mandinah memutuskan bahwa semua warga
negara adalah satu tangan atas yang lainnya, bahu-membahu melawan ancaman dan permusuhan
atas tanah mereka, bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk mewujudkan kepentingan
mereka, menjaga darah, hak, dan kehormatan mereka.
Mencintai tanah air merupakan masalah fitrah, dan Islam adalah agama fitrah. Akan tetapi, mencintai
tanah air memerlukan batasan, yaitu tidak boleh bertentangan dengan ibadah dan dakwah.
Kecintaan terhadap tanah air juga tidak boleh melanggar hak-hak orang lain yang terlibat dalam
menjaga kehormatan Negara.
Cara Kita mengekspresikan rasa cinta tanah air pada saat ini yaitu dengan cara menghormati
undang undang dan peraturan-peraturannya, menjaga aset-aset dan fasilitas umunya, peduli
terhadap lingkunganya, saling menjaga dan menghormati hak dalam beragama,bermasyarakat dan
bernegara, dan ikut serta dalam kemajuan bangsa.
Cinta Tanah Air

Islam telah mengangkat status tanah air sebagai nilai sangat penting keberadaannya. Cinta dan kesetiaan
kepada tanah air adalah kewajiban. Siapa pun yang memanipulasi konsep-konsep ini dianggap pengkhianat
berdasarkan turan Syara' dan perundang-undangan.
Agama Islam adalah agama pertama yang merealisasikan konsep kewarganegaraan. Rasulullah SAW ketika
hijrah ke Madinah, beliau membangun masjid, mempersatukan persaudaraan antara muhajirin dan anshar,
kemudian membuat perjanjian dan pakta dengan non-Muslim di kota yang dihuni orang Yahudi, Kristen, dan
Majusi. Perjanjian ini disebut Piagam Madinah.
Dalam Indonesia dahulu konon Hadlratusy Syekh KH Hasyim Asy’ari menyerukan ungkapan hubbul wathan
minal iman (cinta Tanah Air merupakan manifestasi dari keimanan) lalu digelorakan para kiai, ajengan, tuan guru
dan para ulama seluruh Nusantara.
Ungkapan ini membangkitkan sikap bela negara dan dapat menggetarkan mental para penjajah. Dalam konteks
sekarang tugas seorang Muslim harus tetap setia dan mencintai tanah airnya, melindungi dan
mempertahankannya dengan segala cara yang dia miliki dan dia mampu melakukannya, baik berupa perkataan
maupun perbuatan. Karena sikap ini selaras dengan akal sehat dan didukung akidah Islamiyyah dan sunnah
Rasulullah SAW.
TERIMA KASIH
Semangat dan Selamat
Menjalan Ibadah Puasa.
APAKAH ADA YANG DITANYAKAN ?

Anda mungkin juga menyukai