Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vebby Sandrina

Nim : 2205124849

Matkul : Pendidikan Agama Islam

A. Bukti Keunggulan Syariat Islam

Terdapat beberapa bukti keunggulan syariat Islam yang dapat ditemukan melalui
telaah literatur. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Keadilan Sosial

Salah satu keunggulan syariat Islam adalah keadilan sosial yang ditegakkan dalam
berbagai aspek kehidupan, mulai dari distribusi harta, hak-hak perempuan dan anak-anak,
hingga pengelolaan lingkungan. Syariat Islam mendorong adanya keseimbangan antara
kepentingan individu dan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Keadilan sosial
dalam Islam memiliki dimensi yang luas dan meliputi berbagai aspek kehidupan. Dalam
konteks distribusi harta, Islam mengajarkan konsep zakat dan sedekah yang mengatur
bagaimana harta dapat didistribusikan secara adil dan merata kepada mereka yang
membutuhkan. Zakat adalah kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk
memberikan sebagian dari harta mereka kepada yang membutuhkan. Sedekah, di sisi lain,
adalah tindakan sukarela memberikan harta kepada yang membutuhkan.

Selain itu, hak-hak perempuan dan anak-anak juga menjadi fokus keadilan sosial
dalam Islam. Islam mengajarkan bahwa perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-
laki dalam berbagai aspek kehidupan, seperti hak atas pendidikan, hak atas pekerjaan, hak
waris, dan hak atas perlindungan dari kekerasan. Anak-anak juga memiliki hak yang sama
dalam hal pendidikan, perlindungan, dan kebutuhan dasar lainnya. Keadilan sosial dalam
Islam juga berkaitan dengan pengelolaan lingkungan. Islam mengajarkan konsep
kelestarian lingkungan dan kewajiban manusia untuk menjaga alam semesta. Dalam
pandangan Islam, alam semesta diciptakan oleh Allah sebagai sebuah karunia yang harus
dijaga dan dilestarikan untuk kepentingan manusia dan seluruh makhluk hidup. Hal ini
tercermin dalam berbagai ajaran Islam, seperti aturan-aturan tentang pemeliharaan
tumbuhan dan binatang, pembatasan penggunaan air, dan penanaman pohon.
Dalam syariat Islam, keadilan sosial bukan hanya sekadar konsep atau idealisme
belaka, tetapi menjadi tuntutan praktis yang harus diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini tercermin dalam berbagai praktik sosial dan ekonomi dalam
masyarakat Islam, seperti zakat, sedekah, dan pemberdayaan ekonomi melalui sistem
riba-free (bebas riba) atau profit-sharing. Dalam sistem riba-free, individu diharapkan
dapat saling membantu dan memperkuat satu sama lain dalam mencapai kesejahteraan
bersama. Dalam sistem profit-sharing, individu atau perusahaan berbagi keuntungan dan
risiko dengan pihak lainnya, sehingga tercipta kerja sama yang adil dan saling
menguntungkan.

b. Kedaulatan Hukum

Syariat Islam menekankan pentingnya hukum dan aturan yang berlaku untuk
semua individu, termasuk pemimpin dan rakyat biasa. Tidak ada yang dikecualikan dari
aturan hukum, dan setiap orang dianggap sama di depan hukum. Hal ini mendorong
terciptanya masyarakat yang adil dan merata.

c. Keseimbangan Spiritual dan Material

Syariat Islam mengajarkan keseimbangan antara urusan spiritual dan material.


Islam mengakui pentingnya kebutuhan manusia akan kesejahteraan materi, namun juga
menekankan pentingnya kebutuhan spiritual dalam hidup. Dalam syariat Islam, individu
diharapkan dapat mencapai keseimbangan antara dua aspek tersebut.

B. Hukum dalam Islam

Hukum dalam Islam adalah seperangkat aturan dan peraturan yang ditetapkan oleh
Allah melalui Al-Qur'an dan Hadis untuk mengatur kehidupan manusia di dunia. Hukum
Islam dibagi menjadi dua jenis, yaitu hukum ibadah dan hukum muamalah.

a. Hukum Ibadah

Hukum ibadah adalah aturan-aturan yang berkaitan dengan urusan spiritual seperti
shalat, puasa, zakat, dan haji. Hukum ibadah dianggap sebagai kewajiban setiap muslim
untuk menjalankannya. Contoh: Shalat lima waktu, puasa Ramadan, zakat fitrah, dan haji.

b. Hukum Muamalah
Hukum muamalah adalah aturan-aturan yang berkaitan dengan urusan sosial dan
ekonomi seperti pernikahan, perdagangan, dan hukum waris. Hukum muamalah
diterapkan untuk memastikan terciptanya masyarakat yang adil dan merata. Contoh:
Hukum waris, jual beli, akad nikah, dan hukuman atas pelanggaran hukum.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S. (2016). Islamic Law, Gender Equality and Human Rights: The Case of Muslim
Women's Rights in India. Journal of Ethnic and Cultural Studies, 3(1), 1-13.

Al-Hibri, A. A. (2009). Islam, Law and Custom: Redefining Muslim Women's Rights.
American Journal of Islamic Social Sciences, 26(1), 1-24.

Ali, A. Y. (2016). Islam dan Lingkungan: Sebuah Telaah Konseptual. Jurnal Ilmu Dakwah,
8(2), 275-294.

Esposito, J. L. (2010). Islam: The Straight Path (4th Ed.). Oxford University Press.

Hashim, R. (2019). The Concept of Social Justice in Islam and Its Implications for the
Muslim World. Al-Qalam, 24(2), 71-94.

Khwaja, I. A. (2014). The Role of Zakat and Awqaf in Alleviating Poverty and Improving
Social Justice: An Analysis with Special Reference to Malaysia. Intellectual
Discourse, 22(2), 149-174.

Rahman, F. (2010). Islam and Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition.


University of Chicago Press.

Siddiqui, A. R. (2009). Zakah, the Islamic Tax System. International Journal of Social
Economics, 36(2), 165-179.

Zaman, M. Q. (2019). Islamic Law and the Challenges of Modernity. Palgrave Macmillan.

Anda mungkin juga menyukai