Anda di halaman 1dari 3

Sistem Syari’ah

1006775243, Winda Novia Rahmanisa

Data Publikasi:

1. Judul Buku : Menjadi Cendekiawan Muslim


2. Nama Pengarang : DR. KH Zakky Mubarak, MA
3. Kota, Penerbit : Jakarta, PT. Magenta Bhakti Guna
4. Tebal buku : xxii + 351 halaman

Syariah pengertiannya menurut etimologi adalah jalan, sumber air, jalan menuju sumber air
atau jalan raya, eraturan, undang-undang, hukum, syariat islam, hukum alam, ilmu syariat. (Al-
Munawwir, 1984:762). Sedang menurut terminology pengertiannya adlah peraturan-peraturan
atau hukum yang ditetapkan Allah bagi manusia melalu rasul-Nya. (Masyufik Zuhdi, 1986:1).
Syariat terdiri dari dua bagian yaitu, ibadah yangm mengatur hubungan manusia dengan Tuhan
dan Muamalah yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan makhluk lain, yang
berkaitan dengan hubungan sosial, ekonomi, politik, dan kebudayaan.

Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, Islam mempunyai standar aturan bagi
masyarakatnya. Keberadaan aturan atau sistem hukum Islam yang biasa disebut syariat Islam
merupakan hukum dan ketentuan Allah swt untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah
(hablumminallah), hubungan manusia dengan diri sendiri (hablumminannafsy), dan hubungan
manusia dengan sesamanya (hablumminannas).

Secara praktis, dalam hablumminallah, Islam mengatur masalah akidah dan ibadah.


Dalam hablumminannafsy, Islam mengatur masalah pakaian, minuman, akhlak, makanan, dan
sebagainya. Sementara itu, dalam hablumminannas, Islam mengatur masalah muamalah.
Misalnya, perdagangan, politik, ekonomi dan pendidikan, serta uqubat(persanksian).

Sistem Syariat Islam

Syariat Islam mempunyai sistem khas yang tidak dimiliki agama mana pun. Kekhasan ini dapat
dilihat dari pelaksanaannya. Penerapan syariat Islam dapat memberikan rahmat bagi manusia
dan menjaga kehormatan manusia. Di tengah meningkatnya tindak kriminal, syariat Islam bisa
menjadi solusi atas permasalahan yang ada masyarakat. Syariat Islam mampu mencegah
terjadinya tindak kriminal dengan landasan ketakwaan dan keimanan kepada Allah swt.

Setiap manusia akan merasa terikat dengan hukum-hukum Allah, sehingga ia akan senantiasa


merasa takut ketika akan melanggar hukum-Nya. Selain itu, syariat Islam juga akan menjadi
penebus dosa bagi pelaku yang melakukan tindak kriminal, sehingga ia akan terbebas dari siksa
di akhirat. Maka, syariat Islam bersifat adil dan tidak diskriminatif. Ia berlaku bagi siapapun dan
di manapun.

Tujuan Syariat Islam

Sumber hukum syariat Islam adalah Al quran dan As sunnah. Sebagai hukum dan ketentuan
yang diturunkan Allah swt, syariat Islam telah menetapkan tujuan-tujuan luhur yang akan
menjaga kehormatan manusia, yaitu sebagai berikut.

 Pemeliharaan atas keturunan. Misalnya, syariat Islam mengharamkan zina dan


mengharuskan dijatuhkannya sanksibagi pelakunya. Hal ini untuk menjaga kelestarian
dan terjaganya garis keturunan. Dengan demikian, seorang anak yang lahir melalui jalan
resmi pernikahan akan mendapatkan haknya sesuai garis keturunan dari ayahnya.
 Pemeliharaan atas akal. Misalnya, syariat Islam mengharamkan segala sesuatu yang
dapat memabukkan dan melemahkan ingatan, seperti minuman keras atau beralkohol
dan narkoba. Islam menganjurkan setiap Muslim untuk menuntut ilmu dan
mengembangkan kemampuan berpikirnya. Jika akalnya terganggu karena mengonsumsi
minuman beralkohol, akalnya akan lemah dan aktivitas berpikirnya akan terganggu.

 Pemeliharaan atas kemuliaan. Misalnya, Islam mengaturmasalah tentang fitnah atau


tuduhan dan melarang untuk membicarakan orang lain. Hal ini untuk menjaga
kemuliaan setiap manusia agar ia terhindar dari hal-hal yang dapat
mencemari nama baik dan kehormatannya.

 Pemeliharaan atas jiwa. Misalnya, syariat Islam telah menetapkan sanksi atas


pembunuhan, terhadap siapa saja yang membunuh seseorang tanpa alasan yang benar.
Dalam Islam, nyawa manusia sangat berharga dan patut dijaga keselamatannya.

 Pemeliharaan atas harta. Misalnya, syariat Islam telah menetapkan sanksi atas kasus
pencurian dengan potong tanganbagi pelakunya. Hal ini merupakan sanksi yang sangat
keras untuk mencegah segala godaan untuk melakukan pelanggaranterhadap harta
orang lain.

 Pemeliharaan atas agama. Misalnya, syariat Islam memberikan kebebasan bagi setiap


manusia untuk menjalankan ibadah sesuai kepercayaannya. Islam tidak pernah
memaksakan seseorang untuk memeluk Islam. Akan tetapi, Islam mempunyai sanksi
bagi setiap muslim yang murtad agar manusia lain tidak mempermainkan agamanya.

Referensi:
http://www.anneahira.com/sistem-hukum-islam.htm (21-03-2011; 07.58)

Sumber Prezi PPT

http://forum.dudung.net/index.php?topic=348.0

http://fikrah.interaktif.tripod.com/Agama/Keistimewaan_Aqidah.htm

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108596-pengertian-aqidah/

Anda mungkin juga menyukai