ABSTRAK
Sejarah menunjukkan bahwa perempuan pada masa awal islam mendapat
penghargaan tinggi. Islam mengangkat harkat dan martabat perempuan dari posisi
yang kurang beruntung pada zaman jahiliyah. Di dalam al-Qur’an persoalan
kesetaraan laki-laki dan perempuan ditegaskan secara eksplisit. Meskipun
demikian, masyarakat muslim secara umum tidak memandang laki-laki dan
perempuan secara setara. Akar medalam yang mendasari penolakan dalam
masyarakat muslim adalah keyakinan bahwa perempuan adalah makhluk Allah
SWT yang lebih rendah karena diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Selain
itu, perempuan dianggap sebagai makhluk yang kurang akalnya sehingga harus
selalu berada dalam bimbingan laki-laki. Akibatnya, produk-produk pemikiran
islam sering memposisikan perempuan sebagai subordinat. Kenyataan ini tentu
sangat memprihatinkan, karena islam pada prinsipnya menjunjung tinggi
kesetaraan dan tidak membedakan manusia berdasarkan jenis kelamin. Oleh
karena itu, doktrin maupun pandangan yang mengatasnamakan agama yang sarat
dengan praktik diskriminatif sudah selayaknya dikaji ulang, jika ingin islam tetap
menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Kata Kunci: Studi Al Qur’an dan Hadits, Kesetaraan gender, Kognitif
1
PENDAHULUAN
1
Tobroni, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM,
Civil Society, dan Multikulturalisme. Malang: Pusat Studi Agama, Politik, dan
Masyarakat (PuSAPoM), 2007, h. 241.
2
Istibsyaroh,Hak-Hak Perempuan: Relasi Jender Menurut Tafsir Al-Sya’rawi(Jakarta:
Teraju, 2004), h 55
2
bersifat universal seperti adil, manusiawi, terbuka, dinamis,
dan seterusnya sesuai dengan sifat dan tujuan ajaran Islam yang
otentik sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Dalam
pandangan Islam, semua orang baik laki-laki maupun perempuan
memiliki hak dan kewajiban yang sama serta seimbang termasuk
hak dan kesempatan dalam memperoleh dan dalam urusan
pendidikan.
3
PEMBAHASAN
4
Ada beberapa variabel yang dapat digunakan sebagai standar dalam
menganalisa prinsip-prinsip kesetaraan gender dalam al-Qur’an. Variabel-variabel
tersebut antara lain sebagai berikut:
5
diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-
Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Kata khalifah dalam ayat tersebut tidak menunjuk kepada salahsatu jenis
kelamin atau kelompok etnis tertentu. Laki-laki dan perempuan
mempunyai fungsi yang sama sebagai khalifah, yang akan
mempertanggungjawabkan tugas-tugas kekhalifahannya di bumi,
sebagaimana halnya mereka harus bertanggung jawab sebagai hamba
Tuhan.
3. Laki-laki dan perempuan Menerima Perjanjian Primordial
Laki-laki dan perempuan sama-sama mengemban amanah dan
menerima perjanjian primordial dengan Tuhan. Seperti diketahui,
menjelang seorang anak manusia keluar dari rahim ibunya, ia terlebih
dahulu harus menerima perjanjian dengan Tuhannya, sebagaimana
disebutkan dalam QS. al-A’raf: 172
ُظُهْو ِرِهْم ُذ ِّر َّيَتُهْم َو َاْش َهَد ُهْم َع ٰٓلى َو ِاْذ َاَخ َذ َر ُّبَك ِم ْۢن َبِنْٓي ٰا َد َم ِم ْن
َش ِهْدَناۛ َاْن َتُقْو ُلْو ا َيْو َم اْلِقٰي َم ِة ِاَّنا ُكَّنا َاْنُفِس ِهْۚم َاَلْس ُت ِبَر ِّبُك ْۗم َقاُلْو ا َبٰل ۛى
ۙ َع ْن ٰه َذ ا ٰغ ِفِلْيَن
Artinya :Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-
anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksianterhadap
jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku iniTuhanmu?" Mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami),kami menjadi saksi". (Kami
lakukan yang demikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan:
"Sesungguhnya kami(bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini(keesaan Tuhan).Menurut Fakhr al-Razi tidak ada seorang pun
anak manusialahir di muka bumi ini yang tidak berikrar akan keberadaan
Tuhan,dan ikrar mereka disaksikan oleh para malaikat. Tidak ada
seorangpun yang mengatakan “tidak”.6
6
Fakhr al-Razi, al-Tafsîr al-Kabîr (Beirut: Dâr al-Haya’ al-Turats al-Arabi,1990), Jilid
XV, h. 402.
6
Dalam Islam, tanggung jawabindividual dan kemandirian berlangsung
sejak dini, yaitu semenjakdalam kandungan. Sejak awal sejarah
manusia.Dengan demikiandalam Islam tidak dikenal adanya diskriminasi
jenis kelamin. Laki-laki dan perempua sama-sama menyatakan ikrar
ketuhanan yangsama.
B. Kesetaraan Gender dalam Dunia Pendidikan
Keadilan gender adalah suatu perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-
laki. Perbedaan biologis tidak bisa dijadikan dasar untuk terjadinya
diskriminasi mengenai hak sosial, budaya, hukum dan politik terhadap
satu jenis kelamin tertentu. Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender
ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki
dan dengan demikian mereka memiliki akses, kesempatan berpartisipasi
dan kontrol atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan
adil dari pembangunan.8
7
Isnaniah, Op.Cit., h. 190
8
Eni Purwati dan Hanun Asrohah, Bias Gender dalam Pendidikan Islam (Surabaya:Alpha,
2005), h. 30
7
1. Perlakuan dan kesempatan yang sama dalam pendidikan pada
setiap jenis kelamin dan tingkat ekonomi, sosial, politik, agama dan lokasi
geografis public,
2. Adanya pemerataan pendidikan yang tidak mengalami
bias gender,
3. Memberikan mata pelajaran yang sesuai dengan bakat dan
minat setiap individu,
4. Pendidikan harus menyentuh kebutuhan dan
relevan dengan tuntutan jaman,
5. Individu dalam pendidikan jugadiarahkan agar memperoleh kualitas sesuai
dengan taraf kemampuan danminatnya.9
َو ُقْلَنا َيا َآَد ُم اْس ُك ْن َأْنَت َو َز ْو ُجَك اْلَج َّنَة َو ُك اَل ِم ْنَها َر َغًدا َح ْيُث ِش ْئُتَم ا َو اَل َتْقَرَبا َهِذِه
الَّش َجَر َة َفَتُك وَنا ِم َن الَّظاِلِم يَن
Artinya :“Dan Kamiberfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu
surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja
9
Eni Purwati dan Hanun Asrohah, Bias Gender dalam Pendidikan Islam , h. 33
10
Savitri, Niken, “Kesetaraan Gender dalam Dunia Pendidikan”, dalamBuletinSancaya,
Vol. 3, No, 2, Maret-April, 2015.
8
yang kamu sukai, danjanganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu
termasuk orang-orang yang zalim”.
َۚفاْسَتَج اَب َلُهْم َر ُّبُهْم َاِّنْي ٓاَل ُاِض ْيُع َع َم َل َع اِمٍل ِّم ْنُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َاْو ُاْنٰث ى
َبْعُض ُك ْم ِّم ْۢن َبْع ٍضۚ َفاَّلِذ ْيَن َهاَج ُرْو ا َو ُاْخ ِرُجْو ا ِم ْن ِدَياِرِهْم َو ُاْو ُذ ْو ا ِفْي
َس ِبْيِلْي َو ٰق َتُلْو ا َو ُقِتُلْو ا ُاَلَك ِّفَر َّن َع ْنُهْم َس ِّيٰا ِتِهْم َو ُاَلْد ِخ َلَّنُهْم َج ّٰن ٍت َتْج ِرْي ِم ْن
َتْح ِتَها اَاْلْنٰه ُۚر َثَو اًبا ِّم ْن ِع ْنِد ِهّٰللاۗ َو ُهّٰللا ِع ْنَد ٗه ُح ْسُن الَّثَو اِب
9
anggota masyarakat.Karena ituAl-Qur’an tidak mentolerir segala bentuk
penindasan, baik berdasarkan kelompok,etnis, warna kulit, suku bangsa, dan
kepercayaan, maupun yang berdasarkan jeniskelamin.
KESIMPULAN
10
yang sama baik laki-laki maupun perempuan untuk sama-sama menikmati hasil
pembangunan. Maka emansipasi dan kesetaraanadalah hal yang wajib
diwujudkan, akan tetapi jangan sampai kebablasanhanya karena
mengatasnamakan kesetaraan justru mengabaikan kodratyang sudah ditetapkan
dengan sibuk berkarir dan mengabaikan kasihsayang keluarga.Ada beberapa
variabel yang dapat digunakan sebagai standar dalam menganalisa prinsip-prinsip
kesetaraan gender dalam al-Qur’an. Variabel-variabel tersebut yakni Laki-laki dan
perempuan Sama-sama sebagai Hamba, laki-laki dan perempuan sebagai khalifah
di muka bumi dan Laki-laki dan perempuan Menerima Perjanjian
Primordial.Keadilan dan kesetaraan adalah gagasan dasar, tujuan dan misi
utama peradaban manusia untuk mencapai kesejahteraan, membangun
keharmonisan kehidupan bermasyarakat, bernegara dan membangun
keluarga berkualitas. Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi
laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta haknya
sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan
politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, pertahanan dan
keamanan nasional serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan.Al-
Qur’an pun tidak pernah memberikan larangan kepada
setiap manusia, laki-laki dan perempuan untuk mengembangkan potensinya dalam
dunia pendidikan.Justru Al-Qur’an memberikan jalan dan mengangkat derajat
parapencari ilmu pengetahuan, baik laki-laki maupun perempuan.Menjadikan
pendidikan hanya sebagai dominasi kaum laki-laki sangat tidak sesuai dengan
pesanAl-Qur’an yang berbicara tentang kesetaraan.
DAFTAR PUSTAKA
11
Gender dan Kesetaraan Gender, daring https://www.google.com/search?
client=firefox-bd&q=pengertian+gender+dan+kesetaraan+gender (Diakses
7 April 2023, pukul 23.00 WITA)
12