Jawaban :
Dengan cara, menjadikan bahasa Arab, Indonesia dan Inggris sebagai bahasa agama
dan ilmiah sekaligus. Agama harus dijadikan sebagai titik pijak pembelajaran ketiga
bahasa ini.
2. Budaya lahir dari hasil pemikiran manusia. Sehingga budaya mempunyai pengaruh
yang besar apabila terbiasa dilakukan di lingkungan sosial. Dengan kata lain, budaya
menjadi ciri khas dan sebuah identitas bagi daerah tertentu. Bagaimana Islam
memandang budaya yang berkembang di masyarakat? Uraikan bentuk integrasi antara
Islam dan budaya sehingga terjadi peradaban baru?
Jawaban :
budaya dalam islam adalam hasil karya cipta manusia yang diolah melalui fikirannya.
biasanya budaya menjadi ciri khas daerah tertentu. budaya diperbolehkan dalam islam,
asal tidak bertentangan dengan aqidah dan ajaran islam.
Jawaban :
Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni
memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan
maupun ekstrem kiri.
· membangun citra sebagai manusia yang kamil dan umat yang khair
secara pribadi maupun kolektif yang bersedia dan mampu mengemban
amanah : amar ma’ruf nahi munkar
· pribadi
· sayang
· bertindak
· Menjunjung tinggi kesetiaan kepada agama, bangsa dan negara
· Bernegara
3. bagaimana pandangan Islam yang moderat terkait dengan isu kesetaraan gender
(gender equality)? Dan bagaimana menurut kalian keperbihakan pemerintah terhadap
perempuan ?
Atas dasar ini hak dan kewajiban perempuan tidaklah sama dengan laki-laki, baik
dalam hukum-hukum ibadah, hukum-hukum keluarga maupun hukum-hukum
publik. Dapat dikatakan dalam pemahaman aliran ini hak perempuan adalah
sebagian hak laki-laki. Kelompok ini menentang keras persamaan kedudukan
(kesetaraan gender) antara laki-laki dan perempuan.
Kedua, Posisi laki-laki dan perempuan adalah sama dan setara. Perempuan
memiliki kesempatan yang sama dengan kesempatan yang dimiliki oleh kaum
laki-laki, sebab antara keduanya terdapat potensi kemanusiaan yang sama baik
dalam hal intelektual, fisik maupun mental-spiritualnya. Perbedaan dari sisi
biologis tidaklah menjadi penghalang yang membatasi gerak seorang perempuan
untuk mengekpresikan hak dan kewajibannya di mata hukum dan sosial.
Berdasarkan hal ini, perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama dalam
menjalankan kehidupan mereka baik dalam ranah pribadi maupun publik.