rusak, salahsatunya adalah karena isu kesetaraan gender. Di negara Seperti halnya
Indonesia yang tumbuh dengan berbagai macam budaya dan adat istiadat, isu
”Gender quality indeks Indonesia pada tahun 2021 nomor 111 jika ditelaah
terdapat kebijakan yang belum mengarahkan kesetaraan gender.Contohnya dilihat
pada regulasi di Indonesia tentang kekerasan seksual belum sesuai dengan
implementasiannya. Oleh karena itu, perlu ada penekanan bahwa pentingnya
pemahaman kesetaraan gender dalam regulasi maupun implementasiannya,”1
Padahal seyogyanya jika kita lihat dari segi keberagaman sosial budaya dan
tidak begitu. Kesetaraan gender di Indonesia bisa dibilang belum bisa dirasakan
oleh semua perempuan, karena hal tersebut belum sepenuhnya merata. Budaya
maupun keadaan adat istiadat di Indonesia yang masih melekat pada lingkungan
1
https://www.umy.ac.id/problem-diskriminasi-perempuan-marak-terjadi-pentingnya-regulasi-
berbasis-kesetaraan-gender, 14/08/2023, 16.00 WIB
sosial di Indonesia menjadi salah satu pengaruh ketidakmerataannya kesetaraan
gender baik sosial ataupun ekonomi termasuk tujuan politik (Riviansyah, 2013).
Hal tersebut pun tidak terlepas dari feminisme di lingkungan sosial Indonesia
umum dibalik perjuangan bersenjata para lelaki. Dalam literatur sejarah Indonesia
pun pada umumnya jarang sekali mencatat soal perempuan sebagai pengambil
keptusan dan penentu proses-proses politik yang berlangung (Arivia & Subono,
2018).
Perjuangan sejak beliau diutus menjadi Nabi bahkan saat menjadi Rasul. Tentunya
gerakan tersebut tidak mudah serta merta disuarakan dengan aksi kata saja. Beliau
memulai dengan Akhlak yang beliau lakukan bahkan saat beliau remaja. Cara-cara
beliau memuliakan semua orang tidak membedakan jenis kelamin atau status
ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَع اَر ُفْو ا ۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد
ِهّٰللا َاْتٰق ىُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم َخ ِبْيٌر
Artinya : “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling
bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.”
Gender merupakan konstruksi sosial tentang bagaimana menjadi laki-laki
pembagian peran, kedudukan dan tugas antara laki-laki dan perempuan yang
ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat yang dianggap pantas bagi laki-laki
Ketika konstruksi sosial itu kemudian dihayati sebagai sesuatu yang tidak boleh
untuk menyempurnakan ajaran Akhlak pada dinamika sosial hidup manusia. Pada
saat itu di Masyarakat dimana Nabi dilahirkan memang terjadi marak kejumudan
bahkan kebodohan tentang gender. Seperti halnya malu jika memiliki anak
dilihat dari seberapa banyak harta dan status latar belakang sosialnya. Upaya Nabi
akhlak seperti beliau ini jarang sekali dilakukan oleh lelaki-lelaki bangsa Arab
yang menjadi stereotype akhlak seluruh manusia di belahan bumi lainnya. Dan
Akhlak beliau yaitu memuliakan Perempuan atau bahkan mereka kaum lemah dan
miskin yang tidak memiliki harta dan status sosial agar menjadi mulia, Nabi
2
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-pontianak/baca-artikel/15582/Masyarakat-dan-
Persoalan-Gender.html
ﷺ dengan kelembutannya memuliakan mereka sehingga mereka sukarela
Kiranya konsep apakah yang Nabi tawarkan sehingga semua orang merasa
memang berbeda? Meninjau Tafsir Syaikh Nawawi Al-Bantani tentang Surat Al-
Hujurat ayat 13 bahwa pada penggalan ayat pertama ( ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن
)َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى, beliau mengemukakan bahwa Manusia tercipta dari satu sumber
yaitu Adam dan Hawa, dari Ibu dan Bapak. Maka semuanya adalah sama, tidak
ada yang perlu dibanggakan karena Nasab, karena semuanya dari sumber yang
sama. Pada penggalan selanjutnya (ِلَتَع اَر ُفْو ا )َو َج َع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَلBeliau
mengemukakan tingkatan sosial nasab agar saling mengenal. Di bangsa arab, ada
untuk saling mengenal satu sama lain, sehingga mereka mampu berkaca dan
perbedaan yang mutlak tidak bisa ditawar dan tidak bisa diupayakan dengan
mudah kecuali kepada mereka yang Allah izinkan, ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهّٰللا َاْتٰق ىُك ْم. Bahwa
yang membedakan setiap keturunan adam dan Hawa satu sama lain hanyalah
Ibadah atau interaksi sosial. Pada ranah Takwa, seringkali tidak terbatas
implementasi atau wujudnya. Bisa saja pada hal sekecil niat yang tulus Ikhlas ia
mengandung takwa.
Kesetaraan gender ini bisa terjadi di mana saja, peneliti sebagai pendidik
Terpadu Al-Ikhwan. Hal ini dipengaruhi berbagai factor, diantaranya role model
orang tua bahkan orang-orang dewasa di sekitar peserta didik. Padahal, kesetaraan
gender merupakan hal penting yang perlu dipelajari dan diaplikasikan oleh pelajar
usia SMP untuk menjadi pondasi dasar, bahkan menjadi bekal bagi mereka meraih
Maka, merujuk Kembali kepada Kesetaraan Gender, yang masih menjadi isu
sosial terkini, Konsep dalam Surat Al-Hujurat ini menawarkan kemudahan dalam
mewujudkan solusi atas isu kesetaraan gender. Perempuan atau bahkan kaum
lainnya yang merasa termarginalkan, tidak perlu khawatir jika dalam diri mereka
tertanam bahwa kemuliaan itu sejatinya datang dari ketakwaan. Apapun peran
kesetaraan gender menurut Tafsir Surat Al-Hujurat ayat 13 di SMP Islam Terpadu
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka dapat
sosial.
3. Usia SMP adalah usia yang perlu dibimbing dalam internalisasi dan
mereka.
C. Batasan Masalah
Untuk membatasi masalah agar pembahasan focus pada suatu topik saja, maka
D. Rumusan Masalah
E. Metode Penelitian
angket dan catatan pribadi juga sumber data lainnya yang bukan berupa angka-
angka.