MAKALAH
Oleh :
Siti Mar’atus Sholihah ( 202044012717 )
Nur Latifah Hanum ( 202044012704)
Riska Sunia (202044012708)
Puja dan puji syukur selalu kami haturkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat
limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, kami bisa menyelesaikan tugas
penyusunan Makalah Sosiologi Pendidikan dengan judul “Masyarakat dan
Pendidikan”.
Kami selaku penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rizqiyah
Ratu Balqis M.Pd selaku dosen mata kuliah Sosiologi Pendidikan yang telah
memberikan kepercayaan untuk membuat makalah ini, orang tua yang senantiasa
berdoa untuk kelancaran tugas kami, serta pada teman-teman yang telah memberikan
motivasi dalam pembuatan makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun sangat
kami harapkan. Semoga makalah ini bisa memberikan suatu manfaat bagi kami dan
para pembaca serta dapat dijadikan referensi untuk penyusunan makalah di waktu
yang akan datang.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
Kehadiran agama islam juga telah mempengaruhi pada bidang pendidikan, dimana
tujuan utamanya adalah mendidik agar manusia menjadi insan kamil yang dapat
berperan sebagai khalifah dimuka bumi, semua itu didasarkan pada nilai-nilai yang
dibawakan oleh kitab suci Al Qur’an serta tarih Nabi yang memberikan contoh
bagaimana hidup dan mengisi kehidupan sesuai dengan kehendak kitab suci,
sementara itu kelembagaannya sangat fleksibel baik dilakukan di mesjid maupun
dirumah sebagaimana kasus Darul Arqam yang menyelenggarakan pendidikan dan
pembelajaran di rumah Al arqam. Yang jelas bahwa tujuan utama pendidikan
adalah bagaimana menginternalisasikan nilai-nilai agama pada masyarakat,
sehingga dapat terwujud masyarakat yang sholeh dan berakhlaqul karimah.
1
R.M. MacIver dan Charles H. Page, Society: An Introductionary Analysis (New York: Macmillan &
Co.Ltd, 1961), 5.
2
Ralph Linton, The Study of Man: An Introduction (New York: Crofts Inc, 1963), 91. 3
1. Manusia yang hidup bersama di dalam lingkungan sosial yang tidak ada ukuran
mutlak ataupun angka pasti untuk menentukan jumlah manusia yang harus ada,
akan tetapi secara historis angka minimumnya adalah 2 orang yang hidup
bersama.
Dari pengertian di atas ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu bahwa
masyarakat itu kelompok yang terorganisasi dan masyarakat itu suatu kelompok
yang berpikir tentang dirinya sendiri yang berbeda dengan kelompok yang lain.
Oleh karena itu orang yang berjalan bersama-sama atau duduk bersama-sama
yang tidak terorganisasi bukanlah masyarakat. Kelompok yang tidak berpikir
tentang kelompoknya sebagai suatu kelompok bukanlah masyarakat. Oleh karena
itu kelompok burung yang terbang bersama dan semut yang berbaris rapi
bukanlah masyarakat dalam arti yang sebenarnya sebab mereka berkelompok
hanya berdasarkan naluri saja Sebagai sebuah kelompok manusia, masyarakat
dihadapkan pada permasalahanpermasalahan yang senantiasa terus berkembang.
ِّ سَألُوا َأ ْه َل
َالذ ْك ِر ِإن ُكنتُ ْم اَل تَ ْعلَ ُمون َ و َما َأ ْر
ْ س ْلنَا ِمن قَ ْبلِ َك ِإاَّل ِر َجااًل نُّو ِحي ِإلَ ْي ِه ْم فَا
3
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), 10.
Terjemahan: Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang
lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang
mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,
َس َما نُ ِّز َل ِإلَ ْي ِه ْم َولَ َعلَّ ُه ْم يَتَفَ َّكرُون ِّ الزبُ ِر َوَأن َز ْلنَا ِإلَ ْي َك
ِ الذ ْك َر لِتُبَيِّنَ لِلنَّا ِ بِا ْلبَيِّنَا
ُّ ت َو
4
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, op.cit. 14-17
Sebagian besar masyarakat modern memandang lembaga-lembaga
pendidikan sebagai peranan kunci dalam mencapai tujuan sosial pemerintah
bersama orang tua telah menyediakan anggaran pendidikan yang diperlukan sceara
besar-besaran untuk kemajuan sosial dan pembangunan bangsa, untuk
mempertahankan nilai-nilai tradisional yang berupa nilai-nilai luhur yang harus
dilestarikan seperti rasa hormat kepada orang tua, kepada pemimpin kewajiban
untuk mematuhi hukum-hukum dan norma-norma yang berlaku, jiwa patriotisme
dan sebagainya.
PENUTUP
A.Kesimpulan