Anda di halaman 1dari 12

PERANAN KEBUDAYAAN DALAM

MENBENTUK KEPRIBADIAN

NAMA : TRI HARYATI


NPM : 16110948
KELAS : 1-KA 34

SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar

Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Tugas : Peranan Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian

Kelas : 1-KA34

Dateline Tugas : 21 Maret 2011


Tanggal Penyerahan & Upload Tugas : 21 Maret 2011 & 23 Maret 2011

PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat
sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidakbenar, kami siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai
1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun

NPM Nama Lengkap Tanda Tangan


16110948 TRI HARYATI

Program Sarjana : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNYA
sehingga tugas ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Makalah yang berjudul Peranan Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian


disamping sebagai pelengkap tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar juga dapat memberikan
pemahaman tentang kebudayaaan lokal maupun kebudayaan nasional yang ada di Indonesia
agar saya dapat lebih memahami betapa beragamnya kebudayaan yang ada di Negara
Indonesia ini.

Terima kasih saya ucapkan kepada pihak-pihak yang telah mendukung kelancaran
dalam pembuatan makalah ini. Terutama Bapak Muhammad Burhan Amin selaku dosen Ilmu
Budaya Dasar.

Penyusun menyadari bahwa baik isi maupun cara penyusunan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Kemungkinan kesalahan demi kesalahan tidak dapat dihindarkan. Oleh
karena itu penyusun sangat mengharapkan segala saran dan kritik yang sifatnya membangun
agar tidak terjadi kesalahan-kasalahan di penyusunan berikutnya. Demikianlah, mudah-
mudahan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat baik bagi penyusun ataupun
pembacanya. Amien.

Penulis.

i
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN

KATA PENGANTAR i

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan dan Sasaran 2

BAB II PERMASALAHAN 3-6

BAB III KESIMPULAN 7

SUMBER 8

ii
BAB I PENDAHULUAN
Berbicara tentang kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kepribadian seseorang.
Budaya dan keperibadian bagaikan dua sisi mata uang tidak bisa dipisahkan. Dimana budaya
yang baik selalu mempengaruhi pribadi yang baik, kemudian budaya buruk selalu
mempengaruhi pribadi yang buruk juga.

Contoh pengaruh budaya terhadap keperibadiaan dapat kita petik dari kehidupan
masyarakat suku dayak di daerah pedalaman Kalimantan. Yang sebagaimana hidupnya
sangat memperihatinkan dan menggenaskan. Bagi mereka memakai anting sebanyak-
banyaknya ditelinga baik pria maupun wanita merupakan suatu hal yang biasa, padahal hal
sangat mengelikan dan menakutkan. Yang lebih parahnya lagi hal ini telah melanggar
berbagai norma-norma yang telah tertera. Tetapi mau bagaimana lagi, inikan budaya.

Keunikan kebudayaan, membuat cara hidup termasuk kepribadiaan mereka sesuai


dengan nilai-nilai kebudayaan yang mereka milki, pengaruh itu dapat kita lihat masyarakt
Papua selalu hidup dan berbbudaya dengan istilah mengorbankan apapun yang mereka milki
unutk seseoran gyang mereka milkiu dan sayangi. Sama halnnya juga dengan orang
Kalimantan.

1.1LATARBELAKANG

Era yang berkembang ini banyak masalah atau pengaruh yang bisa terjadi disebabkan
budaya yang tidak mendukung. Ketika pengaruh budaya buruk mempengaruhi kepribadiaan
seseorang maka dengan sendirinya berbagai masalah yang tidak di inginkan akan terjadi
secara terus-menerus.

Apa yang harus kita lakukan agar permasalahan yang sering timbul ditengah masyarakt
akibat pengaruh budaya yang buruk dapat disingkirkan secara perlahan. Menyingkirkan
budaya buruk yang dimaksdukan disi adalah bagaimana cara kita tidak menerapkan budaya-
budaya lama yagn telah nyata-nyata tidak sesuai dengan norma-norma maupun adapt istiadat.
Menjadi tantang untuk kita apakah kita berani mengambil resiko dengan cara tidak mengikuti
dan menerapkan berbagai budaya buruk yang kita lihat dapat mempengaruhi kebudayaan
kita. Dan memberitahukan kepada setiap orang bahwa budaya yang buruk harus dibuang dan
dilenyapkan.

Melenyapkan dan menyingkan budaya yang buruk bukanlah hal yang mudah, layakanya
kita membalik telapak tangan. Tetapi butuh usaha, kerja keras dan kemauan yang besar unutk
merubah itu. Semoga hal ini dapat di atasi dengan baik..

1
1.2 TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah memberikan gambaran dan pemahaman
kepada siapapun tentang pengaruh budaya terhadap kepriabdian seseorang. Agar ketika akan
bertindak tidak bertindak sesuai dengan budaya buruk, yang ketika bertindak sesuai dengan
budaya yang baik, serta pengaruh positif dapat kita rasakan bersama sesuai dengan tujuan
Undang-undag dasar yang menjadi landasan dan akar dari bangsa kita.

Kemudian tujuan lain yang tidak kala pentingnya adalah, agar kita (siswa-siswa)
semakin kreatif dan mampu mengukapakn sesuatu secara ilmiah yang dituangkan dalam
bentuk makalah kali ini. Yang sebagaimana kita juga sedang dipersiapkan untuk melanjutkan
ke tingkatan yang lebih lanjut lagi, yaitu perguruan tinggi.

1.3 SASARAN

Kepribadian itu relatif stabil, tetapi bukan berarti tetap dan tidak berubah. Di dalam
kehidupan individu kepribadian itu selalu berkembang dan mengalami perubahan-perubahan,
akan tetapi di dalam perubahan itu terlihat adanya pola-pola tertentu yang tetap. Makin
dewasa individu makin jelas pula polanya dan jelas pula adanya stabilitas. Hal ini senada
dengan apa yang diungkapkan oleh Ahmad Musa yakni: “Alangkah sulitnya bergaul dengan
sesama manusia, andaikata kepribadian orang tidak memperlihatkan stabilitas, artinya
berubah terus, akibatnya akan sukar bagi kita untuk menduga atau meramalkan, apa reaksi
manusia itu pada suatu ketika”

2
BAB II PERMASALAHAN

Pengertian kebudayaan menurut:


Koentjaranigrat menyebutkan bahwa kata kebudayaan berasal dari kata sansekerta yang
artinya buddhaya yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal.
Dengan demikian, kebudayaan bisa diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
E.B. Taylor mengukapkan budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hokum, adapt istiadat, serta kebiasaan lainnya
yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakt.
Linton juga mengukapkan budaya adalah keseluruhan pengetahuan, sikap, dan pola
perilaku yang merupakn kebiasaan yang dimilki dan diwariskan oleh anggota suatu
masyarakat tertentu.
Kluckhon dan Kelly juga memberikan pengertian budaya menutut pemahamn yang
mereka milki. Yang menurutnyta budaya adalah semua rancangan hidup tercipta secara
histories, baik yang eksplit maupun implicit, rasional, irasional yang ada pada suatu waktu
sebagai peddoman yang potensial untuk perilaku manusia.

Sedangkan kepribadian menurut Menurut asal katanya, kepribadian atau personality


berasal dari bahasa latin personare, yang berarti mengeluarkan suara. Istilah ini digunakan
untuk menunjukkan suara dari percakapan seorang pemain sandiwara melalui topeng yang
dipakainya. Pada mulanya istilah persona berarti topeng, yaitu topeng yang dipakai oleh
seorang aktor sandiwara sambil berbicara di atas panggung, pemakai topeng tersebut
mengungkapkan dirinya melalui percakapan dan tindakan tingkah lakunya. Jadi kepribadian
merupakan kualitas dari seluruhan tingkah laku individu. Dan menurut para ahli seperti:

1)Koentjaraningrat

Kepribadian adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah
laku atau tindakan seseorang.

2) Theodore R. Newcomb

Keprbadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang
terhadap perilaku.

3) Roucek dan Warren

Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang


mendasari perilaku seseorang. Kepribadian seseorang itu terbentuk, hidup, dan berubah
sejalan dengan berlangsungnya proses sosialisasi.

3
Ini semua menunjukkan bahwa cara-cara hidup, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan,
bahasa, kepercayaan dan sebagainya dari suatu daerah/masyarakat tertentu berbeda dengan
daerah / masyarakat yang lain.Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri
masing-masing anak/orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana anak
itu dibesarkan.

Beberapa aspek kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan


kepribadian, antara lain adalah :

a. Nilai-nilai (values)

Nilai-nilai hidup yang berlaku dalam masyarakat sangat erat hubungannya dengan
kepercayaan, agama, adat istiadat, kebiasaan dan tradisi yang dianut oleh masyarakat itu. Di
samping itu, lingkungan masyarakat itu sendiri seperti masyarakat desa, masyarakat kota,
kota besar, pulau-pulau terpencil dan sebagainya, tidak dapat kita abaikan.

b. Adat dan tradisi

Di setiap daerah terdapat adat dan tradisi yang berlainan. Dalam hal perkawinan, bagaimana
hubungan bujangan dan gadis di waktu remaja, bagaimana cara-cara melamar, cara
menentukan/memilih hari pernikahan, upacara-upacara pesta, mempertemukan pengantin dan
sebagainya, hampir setiap daerah mempunyai ciri khasnya masing-masing.

c. Pengetahuan dan ketrampilan

Pengetahuan yang dimiliki seseorang sangat mempengaruhi sikap dan tindakannya. Tiap
orang memiliki pengetahuan yang berlain-lainan, dari pengetahuan yang sangat elementer
sampai kepada yang tinggi dan luas. Juga jenis pengetahuan yang dimilikinya berlainan pula
yang seorang ahli dalam ekonomi, yang lain ahli dalam ilmu kedokteran, yang lain lagi mahir
dalam ilmu pertanian dan sebagainya. Demikian pula kecakapan dan ketrampilan seseorang
membuat atau mengerjakan sesuatu adalah merupakan bagian dari kebudayaan.

d. Bahasa

Di samping faktor-faktor kebudayaan yang telah diuraikan di atas, bahasa merupakan


juga salah satu faktor yang turut menentukan ciri-ciri khas dari suatu kebudayaan. Betapa erat
hubungan bahasa dengan kepribadian manusia yang memiliki bahasa itu. Pertama kita
mengetahui, bahwa bahasa itu merupakan alat komunikasi antara individu yang sangat
penting. Kedua, bahasa adalah alat berpikir bagi manusia. Dengan demikian maka jelas,
bagaimana sikap dan cara-cara kita bertindak dan bereaksi terhadap orang-orang lain,
bagaimana pergaulan kita dengan mereka, pendeknya bagaimana cara-cara kita hidup
bermasyarakat, sebagian besar dipengaruhi oleh bahasa yang kita miliki dan oleh bahasa yang
berlaku dalam masyarakat itu. Kita dapat membandingkan sikap dan cara hidup
bermasyarakat itu. Kita dapat membandingkan sikap dan cara hidup bermasyarakat di daerah
Jawa Tengah yang mempergunakan bahasa Jawa yang bermacam-macam tingkatannya,
dengan sikap dan cara-cara bergaul orang-orang dari daerah yang memiliki bahasa yang tidak
banyak tingkatannya, seperti bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
4
e. Milik kebendaan (material possesions)

Milik yang berupa benda-benda yang dipunyai serta dipergunakan oleh manusia, termasuk
juga ke dalam kebudayaan. Makin maju kebudayaan suatu masyarakat/bangsa, makin maju
dan modern pula alat-alat yang dipergunakan bagi keperluan hidupnya. Hal itu semua sangat
mempengaruhi kepribadian manusia yang memiliki kebudayaan itu.

b. Unsur-unsur dalam kepribadian

Tidak ada orang di dunia ini yang memiliki kepribadian yang sama persis, meskipun anak
kembar sekalipun. Hal itu karena adanya unsur-unsur yang memengaruhi kepribadian
seseorang. Unsur-unsur yang dimaksud adalah pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.

1) Pengetahuan

Pengetahuan manusia bersumber dari pola pikir yang rasional yang berisi pemahaman dan
pengalaman mengenai berbagai hal yang diperoleh dari lingkungan di sekitarnya. Semua hal
itu direkam dalam otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilaku sehari-
hari.

2) Perasaan

Perasaan antara orang yang satu dengan orang yang lain tidaklah sama. Oleh karena itu
perasaan bersidat subjektif. Contohnya penilaian terhadap jam pelajaran yang kosong.
Bagaimanakah perasaan kamu jika ada jam pelajaran yang kosong, merasa senang ataukah
merasa rugi?

3) Dorongan naluri

Dorongan naluri dimaksudkan unutk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia, baik
yang bersifat rohaniah maupun jasmaniah. Ada beberapa dorongan naluri antara lain untuk
mempertahankan hidup, mencari makan, serta bergaul dan berinteraksi dengan sesama
manusia.

c. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian

Proses pembentukan kepribadian seseorang sangat dipengaruhi oleh kebudayaan setempat.


Kebudayaan setempat yang secara langsung memengaruhi kepribadian seseorang adalah
sebagai berikut.

1) Kebudayaan daerah.

2) Agama yang dianut oleh seseorang.

3) Pekerjaan yang digeluti.

4) Cara hidup yang dijalani. 5


Adapun pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.

1) Warisan Biologis (Heredity)

Warisan biologis berpengaruh pada perilaku kehidupan manusia, misalnya pada pembentukan
sifat kepemimpinan, pengendalian diri, sikap, dan minat. Setiap manusia memiliki sifat
biologis yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, walaupun pada dua orang lahir
kembar identik. Adanya perbedaan jenis kelamin, kecerdasan, kekuatan jasmani, kecantikan,
dan sebagainya akan dapat berpengaruh pada perbedaan kepribadian orang-orang yang
memilikinya. Banyak ilmuwan berpendapat bahwa perkembangan potensi warisan biologis
dipengaruhi oleh pengalaman seseorang. Bakat yang dimiliki seseorang memerlukan anjuran,
pengarahan, dan latihan untuk mengembangkan diri melalui kehidupan bersama dengan
manusia lain.

2) Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)

Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan alam di mana ia tinggal. Proses penyesuaian diri pada
lingkungan alam mampu mengubah pola perilaku masyarakat secara keseluruhan.

3) Warisan Sosial (Social Herritage) atau kebudayaan Manusia, alam, dan kebuadayaan
mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi. Sementara itu, kebudayaan
sangat berpengaruh pada perilaku individu dalam pembentukan kepribadiannya. Manusia
sebagai makhluk yang berpikir akan senantiasa menghasilkan kebudayaan sebagai
manifestasi kehidupannya. Manusia berusaha untuk mengubah alam sesuai dengan
kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, manusia dapat mengubah
pegunungan menjadi lahan pemukiman.

4) Pengalaman hidup dalam kelompok

Sebagai makhluk sosial, manusia senatiasa hidup dalam kelompok-kelompok, seperti


keluarga, RT, dan sekolah. Dengan demikian, kehidupannya akan dipengaruhi oleh kelompok
tersebut. Hal ini mengingat setiap kelompok pasti memiliki norma, nilai, dan aturan sendiri
yang berbeda dengan kelompok lain. Setiap kelompok pasti memengaruhi anggota-
anggotanya. Setiap kelompok pasti mewariskan pengalaman khas yang tidak diberikan
kelompok lain, sehingga akan muncul kepribadian khas anggota kelompok tersebut.
Kelompok yang menjadi acuan pertama seorang anak adalah keluarga. Pengalaman hidup
dalam keluarga sangat menentukan perkembangan kepribadian seorang anak. Seorang anak
yang hidup dalam keluarga yang demokratis, akan tumbuh menjadi orang dengan kepribadian
baik dan percaya diri.

6
BAB III KESIMPULAN

Kepribadian merupakan kualitas dari seluruhan tingkah laku individu. Sedangkan


kebudayaan bisa diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal, kebiasaan,
kepercayaan, adat istiadat, dan lain sebagainya.

* Beberapa aspek kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan


kepribadian, antara lain adalah :

a.Nilai-nilai (values).

b.Adat dan tradisi.

c.Pengetahuan dan keterampilan.

d.Bahasa.

e.Milik kebendaan (Material Possesions).

* Unsur-unsur dalam kepribadian:

1). Pengetahuan

2). Perasaan

3). Dorongan naluri.

* Faktor-faktor yang membentuk kepribadian:

1) Kebudayaan daerah.

2) Agama yang dianut oleh seseorang.

3) Pekerjaan yang digeluti.

4) Cara hidup yang dijalani.

7
SUMBER

• http://gurumuda.com/

• http://ebookgratis.net/

• http://diwanpro.com/

• http://putra-tatiratu.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai