MENBENTUK KEPRIBADIAN
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Kelas : 1-KA34
PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat
sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidakbenar, kami siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai
1/100 untuk mata kuliah ini.
Penyusun
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNYA
sehingga tugas ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Terima kasih saya ucapkan kepada pihak-pihak yang telah mendukung kelancaran
dalam pembuatan makalah ini. Terutama Bapak Muhammad Burhan Amin selaku dosen Ilmu
Budaya Dasar.
Penyusun menyadari bahwa baik isi maupun cara penyusunan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Kemungkinan kesalahan demi kesalahan tidak dapat dihindarkan. Oleh
karena itu penyusun sangat mengharapkan segala saran dan kritik yang sifatnya membangun
agar tidak terjadi kesalahan-kasalahan di penyusunan berikutnya. Demikianlah, mudah-
mudahan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat baik bagi penyusun ataupun
pembacanya. Amien.
Penulis.
i
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN
KATA PENGANTAR i
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
SUMBER 8
ii
BAB I PENDAHULUAN
Berbicara tentang kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kepribadian seseorang.
Budaya dan keperibadian bagaikan dua sisi mata uang tidak bisa dipisahkan. Dimana budaya
yang baik selalu mempengaruhi pribadi yang baik, kemudian budaya buruk selalu
mempengaruhi pribadi yang buruk juga.
Contoh pengaruh budaya terhadap keperibadiaan dapat kita petik dari kehidupan
masyarakat suku dayak di daerah pedalaman Kalimantan. Yang sebagaimana hidupnya
sangat memperihatinkan dan menggenaskan. Bagi mereka memakai anting sebanyak-
banyaknya ditelinga baik pria maupun wanita merupakan suatu hal yang biasa, padahal hal
sangat mengelikan dan menakutkan. Yang lebih parahnya lagi hal ini telah melanggar
berbagai norma-norma yang telah tertera. Tetapi mau bagaimana lagi, inikan budaya.
1.1LATARBELAKANG
Era yang berkembang ini banyak masalah atau pengaruh yang bisa terjadi disebabkan
budaya yang tidak mendukung. Ketika pengaruh budaya buruk mempengaruhi kepribadiaan
seseorang maka dengan sendirinya berbagai masalah yang tidak di inginkan akan terjadi
secara terus-menerus.
Apa yang harus kita lakukan agar permasalahan yang sering timbul ditengah masyarakt
akibat pengaruh budaya yang buruk dapat disingkirkan secara perlahan. Menyingkirkan
budaya buruk yang dimaksdukan disi adalah bagaimana cara kita tidak menerapkan budaya-
budaya lama yagn telah nyata-nyata tidak sesuai dengan norma-norma maupun adapt istiadat.
Menjadi tantang untuk kita apakah kita berani mengambil resiko dengan cara tidak mengikuti
dan menerapkan berbagai budaya buruk yang kita lihat dapat mempengaruhi kebudayaan
kita. Dan memberitahukan kepada setiap orang bahwa budaya yang buruk harus dibuang dan
dilenyapkan.
Melenyapkan dan menyingkan budaya yang buruk bukanlah hal yang mudah, layakanya
kita membalik telapak tangan. Tetapi butuh usaha, kerja keras dan kemauan yang besar unutk
merubah itu. Semoga hal ini dapat di atasi dengan baik..
1
1.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah memberikan gambaran dan pemahaman
kepada siapapun tentang pengaruh budaya terhadap kepriabdian seseorang. Agar ketika akan
bertindak tidak bertindak sesuai dengan budaya buruk, yang ketika bertindak sesuai dengan
budaya yang baik, serta pengaruh positif dapat kita rasakan bersama sesuai dengan tujuan
Undang-undag dasar yang menjadi landasan dan akar dari bangsa kita.
Kemudian tujuan lain yang tidak kala pentingnya adalah, agar kita (siswa-siswa)
semakin kreatif dan mampu mengukapakn sesuatu secara ilmiah yang dituangkan dalam
bentuk makalah kali ini. Yang sebagaimana kita juga sedang dipersiapkan untuk melanjutkan
ke tingkatan yang lebih lanjut lagi, yaitu perguruan tinggi.
1.3 SASARAN
Kepribadian itu relatif stabil, tetapi bukan berarti tetap dan tidak berubah. Di dalam
kehidupan individu kepribadian itu selalu berkembang dan mengalami perubahan-perubahan,
akan tetapi di dalam perubahan itu terlihat adanya pola-pola tertentu yang tetap. Makin
dewasa individu makin jelas pula polanya dan jelas pula adanya stabilitas. Hal ini senada
dengan apa yang diungkapkan oleh Ahmad Musa yakni: “Alangkah sulitnya bergaul dengan
sesama manusia, andaikata kepribadian orang tidak memperlihatkan stabilitas, artinya
berubah terus, akibatnya akan sukar bagi kita untuk menduga atau meramalkan, apa reaksi
manusia itu pada suatu ketika”
2
BAB II PERMASALAHAN
1)Koentjaraningrat
Kepribadian adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah
laku atau tindakan seseorang.
2) Theodore R. Newcomb
Keprbadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang
terhadap perilaku.
3
Ini semua menunjukkan bahwa cara-cara hidup, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan,
bahasa, kepercayaan dan sebagainya dari suatu daerah/masyarakat tertentu berbeda dengan
daerah / masyarakat yang lain.Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri
masing-masing anak/orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana anak
itu dibesarkan.
a. Nilai-nilai (values)
Nilai-nilai hidup yang berlaku dalam masyarakat sangat erat hubungannya dengan
kepercayaan, agama, adat istiadat, kebiasaan dan tradisi yang dianut oleh masyarakat itu. Di
samping itu, lingkungan masyarakat itu sendiri seperti masyarakat desa, masyarakat kota,
kota besar, pulau-pulau terpencil dan sebagainya, tidak dapat kita abaikan.
Di setiap daerah terdapat adat dan tradisi yang berlainan. Dalam hal perkawinan, bagaimana
hubungan bujangan dan gadis di waktu remaja, bagaimana cara-cara melamar, cara
menentukan/memilih hari pernikahan, upacara-upacara pesta, mempertemukan pengantin dan
sebagainya, hampir setiap daerah mempunyai ciri khasnya masing-masing.
Pengetahuan yang dimiliki seseorang sangat mempengaruhi sikap dan tindakannya. Tiap
orang memiliki pengetahuan yang berlain-lainan, dari pengetahuan yang sangat elementer
sampai kepada yang tinggi dan luas. Juga jenis pengetahuan yang dimilikinya berlainan pula
yang seorang ahli dalam ekonomi, yang lain ahli dalam ilmu kedokteran, yang lain lagi mahir
dalam ilmu pertanian dan sebagainya. Demikian pula kecakapan dan ketrampilan seseorang
membuat atau mengerjakan sesuatu adalah merupakan bagian dari kebudayaan.
d. Bahasa
Milik yang berupa benda-benda yang dipunyai serta dipergunakan oleh manusia, termasuk
juga ke dalam kebudayaan. Makin maju kebudayaan suatu masyarakat/bangsa, makin maju
dan modern pula alat-alat yang dipergunakan bagi keperluan hidupnya. Hal itu semua sangat
mempengaruhi kepribadian manusia yang memiliki kebudayaan itu.
Tidak ada orang di dunia ini yang memiliki kepribadian yang sama persis, meskipun anak
kembar sekalipun. Hal itu karena adanya unsur-unsur yang memengaruhi kepribadian
seseorang. Unsur-unsur yang dimaksud adalah pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.
1) Pengetahuan
Pengetahuan manusia bersumber dari pola pikir yang rasional yang berisi pemahaman dan
pengalaman mengenai berbagai hal yang diperoleh dari lingkungan di sekitarnya. Semua hal
itu direkam dalam otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilaku sehari-
hari.
2) Perasaan
Perasaan antara orang yang satu dengan orang yang lain tidaklah sama. Oleh karena itu
perasaan bersidat subjektif. Contohnya penilaian terhadap jam pelajaran yang kosong.
Bagaimanakah perasaan kamu jika ada jam pelajaran yang kosong, merasa senang ataukah
merasa rugi?
3) Dorongan naluri
Dorongan naluri dimaksudkan unutk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia, baik
yang bersifat rohaniah maupun jasmaniah. Ada beberapa dorongan naluri antara lain untuk
mempertahankan hidup, mencari makan, serta bergaul dan berinteraksi dengan sesama
manusia.
1) Kebudayaan daerah.
Warisan biologis berpengaruh pada perilaku kehidupan manusia, misalnya pada pembentukan
sifat kepemimpinan, pengendalian diri, sikap, dan minat. Setiap manusia memiliki sifat
biologis yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, walaupun pada dua orang lahir
kembar identik. Adanya perbedaan jenis kelamin, kecerdasan, kekuatan jasmani, kecantikan,
dan sebagainya akan dapat berpengaruh pada perbedaan kepribadian orang-orang yang
memilikinya. Banyak ilmuwan berpendapat bahwa perkembangan potensi warisan biologis
dipengaruhi oleh pengalaman seseorang. Bakat yang dimiliki seseorang memerlukan anjuran,
pengarahan, dan latihan untuk mengembangkan diri melalui kehidupan bersama dengan
manusia lain.
Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan alam di mana ia tinggal. Proses penyesuaian diri pada
lingkungan alam mampu mengubah pola perilaku masyarakat secara keseluruhan.
3) Warisan Sosial (Social Herritage) atau kebudayaan Manusia, alam, dan kebuadayaan
mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi. Sementara itu, kebudayaan
sangat berpengaruh pada perilaku individu dalam pembentukan kepribadiannya. Manusia
sebagai makhluk yang berpikir akan senantiasa menghasilkan kebudayaan sebagai
manifestasi kehidupannya. Manusia berusaha untuk mengubah alam sesuai dengan
kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, manusia dapat mengubah
pegunungan menjadi lahan pemukiman.
6
BAB III KESIMPULAN
a.Nilai-nilai (values).
d.Bahasa.
1). Pengetahuan
2). Perasaan
1) Kebudayaan daerah.
7
SUMBER
• http://gurumuda.com/
• http://ebookgratis.net/
• http://diwanpro.com/
• http://putra-tatiratu.blogspot.com/