Anda di halaman 1dari 3

1.

Dalam islam, sains dan teknologi sangatlah penting untuk membangun dan mengembangkan
peradaban yang kokoh dan tangguh. Seperti halnya para khalifah dahulu, dalam mendorong
kaum muslim untuk mencipatakan teknologi dan membuat karya ilmiah untuk
mengembangkan dan memanfaatkan Sumber daya alam yang telah tersedia. Agama dan Ilmu
pengetahuan-teknologi merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain.
Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan untuk kemuncul
berbagai penemuan baru dan ide-ide baru. sedangkan teknologi adalah aplikasi dari ilmu
yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih kompleks dan dapat mendorong
manusia untuk berkembang lebih maju lagi. Tetapi, terlepas dari semua hal tersebut,
perkembangan teknologi juga tidak boleh melepaskan diri dari nilai-nilai agama Islam.

2. Jika 'seks' mengacu pada profil biologis laki-laki, perempuan dan interseks, 'gender' adalah
istilah yang lebih tepat untuk merujuk pada sikap, perasaan dan perilaku yang diasosiasikan
dengan jenis kelamin seseorang. Dalam pandangan islam kepimpinan wanita diperbolehkan
karena di dalam Al-Qur’an juga sudah dijelaskan bahwa kedudukan wanita dan laki-laki itu
sama yang membedakan adalah ketaqwaan terhadap Allah SWT. Berbagai ulama Islam juga
membolehkan wanita untuk memimpin namun wanita tidak boleh memimpin khilafah umat
muslim seluruh dunia. Wanita juga bisa memimpin rakyatnya dengan adil dan sejahtera.
Namun Perempuan terkadang dipandang sebelah mata oleh publik. Sebenarnya dalam
pandangan Islam, kedudukan wanita sama seperti laki-laki umumnya profesi sebagai
pemimpin. Pemimpin yang dimaksud adalah pemimpin negara. Islam juga menjunjung tinggi
martabat wanita seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an :

‫َم ْن َعِمَل َٰص ِلًح ا ِّمن َذ َك ٍر َأْو ُأنَث ٰى َو ُه َو ُمْؤ ِم ٌن َف َلُنْح ِيَي َّن ُهۥ َح َي ٰو ًة َط ِّي َب ًة ۖ َو َلَن ْج َي َّن ُهْم َأْج َر ُهم ِبَأْح َس ِن َم ا َك اُنو۟ا‬
‫ِز‬
‫َي ْع َم ُلوَن‬

Referensi: https://tafsirweb.com/4445-quran-surat-an-nahl-
ayat-97.html
“Barangsiapa yang mengerjakan amalan shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik
dan akan kami beri balasan pula kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan.”(An Nahl: 97).
3. Adapun prinsip-prinsip perkawinan dalam Islam itu ialah: Memenuhi dan melaksanakan
perintah agama. Sebagaimana di muka telah diterangkan bahwa perkawinan adalah sunnah
Nabi, itu berarti bahwa melaksanakan perkawinan itu pada hakekatnya merupakan
pelaksanaan dari ajaran agama.

4. Falsafah ekonomi islam adalah nilai-nilai yang menjadi dasar atau landasan islam dalam
aktivitas atau transaksi ekonomi manusia. Nilai-nilai ini bersifat umum, universal, dan
mendasar sehingga walaupun zaman sudah berganti, maka nilai-nilai ini akan tetap ada dan
tidak berubah. Landasan falsafah ekonomi Islam tentu saja Al Quran dan Hadist Rasulullah
SAW. Nilai-nilai falsafah ekonomi islam dapat kita temui dalam Al-Quran, Salah satunya
Ketauhidan yang dijelaskan pada QS Al baqarah : 195 :

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS Al baqarah : 195)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah memberikan perintah kepada manusia untuk
menggunakan hartanya atau membelanjakannya di jalan Allah. Hal ini berkaitan erat bahwa
aktivitas ekonomi dalam kehidupan manusia hendaknya selalu diorientasikan di jalan Allah
sebagai pemilik langit dan bumi.
5. Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan.
HAM Menurut Islam, Hak asasi manusia dalam Islam tertuang secara jelas untuk
kepentingan manusia, lewat syari’ah Islam yang diturunkan melalui wahyu. Sistem HAM
Islam mengandung prinsip-prinsip dasar tentang persamaan, kebebasan dan penghormatan
terhadap sesama manusia.

Menurut saya, Black Lives Matter hal tersebut sangat Memicu Rasisme. Sikap rasis dengan
membeda-bedakan warna kulit, rupanya sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT tentu tidak menyukai orang-orang yang suka berbuat hal itu karena semua
makhluk-Nya pada hakikatnya sama.
Allah berfirman,

‫َو ِم ْن آَياِتِه َخ ْلُق الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر ِض َو اْخ ِتاَل ُف َأْلِس َنِتُك ْم َو َأْلَو اِنُك ْم ۚ ِإَّن ِفي َٰذ ِلَك آَل َياٍت ِلْلَعاِلِم يَن‬

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya lah menciptakan langit dan bumi dan berlain-
lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui" (Ar-Rum: 22).

Anda mungkin juga menyukai