Anda di halaman 1dari 7

Peran wanita dalam islam antara (peran sosial dan peran rumah tangga)

Musrifa
Sekolah tinggi agama islam negri majene

Email: ifamusrifa2003@gmail.com

Abstrack

Islam is a religion that respects and respects women and men before Allah swt.Absolutely in islam men
and women are considered equal creatures of Allah.understand as sterngths orweaknesses,but both must
be birected to carry out their duties and functions professionally.conceptualy ,the human aspect and the
potential for vg are owned bt men and women since the beginning of their creation,between men and
women there is no difference between the twi when good gifes orders to a man for women it also applies
and vice versa if good orders a woman this also applies to men.the role of women it also applies and vice
fersa if god orders a woman this also applies to men.the role of woman is islam is seen as biesed,inded,if
women are viefed indifidually,not as a rational mechanism that must be followed if we want to achiefe a
famonius family,then the relationship between men and women in society must be agile fir the sake of its
realizations,noble people and me become a nation superriok.

Abstrak
islam merupakan agama yg menghormati dan menghargai perempuan dan laki-laki di hadapan Allah swt. Secara
mutlak.dalam islam laki-laki dan perempuan di anggap sebagai mahluk Allah yg setara,bebas,antara satu sama lain
dan saling melengkapi dan membutuhkan.reproduksi perempuan tidak boleh di pahami sebagai kelebihan ataupun
kekurangan,tetapi keduanya harus di arahkan untuk menjalangkan tugas dan fungsinya secara profesional.secara
koinseptual aspekkemanusian dan potensi yg di miliki antara laki-laki dan perempuan sejak awal penciptaanya
antara laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan antara keduanya ketika tuhan memberikan perintah kepada
seorang pria bagi perempuan pun berlaku begitupun sebaliknya jika tuhan memerintahkan kepada seorang
perempuan hal itupun berlaku bagi pria.peran perempuan dalam islam di pandanfg bias,memang jika wanita di
pandang per-indifidual bukan sebagai mekanisme rasional yg harus di tempuh jika kita ingin mencapai keluarga yg
harmonis maka hubungan antara pria dan wanita di dalam masyarakat harus atiket demi terwujudnya masyarakat yg
berahlak mulia dan menjadi bangsa yg unggul.
PENDAHULUAN

wanita muncul dan berkembang sejalan dengan era kejayaan islam hingga sekarang
ini,islam dan perempuan merupakan dua kata yg tak terpisahkan,di dalam Al-quran surah
annisa’yg membahas tentang hak dan kewajiban,dimana perempuan memainkan peranya seperti
dalam kehidupan sosial,dalam berumah tangga,bermasyarakat,ataupun bernegara.dimana
perempuan lebih cenderung kepada kehidupan sosial,di karenakan banyak beban yg harus di
hadapinya,bahkan yg semestisnya menjadi beban pria namun di pikul oleh wanita oleh sebab
itu,secara khusus islam menyebut wanita tiga di banding laki-laki yga hanya di sebutkan satu
kali.hal ini dapat di buktikan bahwa kewajiban kita berbakti ke pada ibu,dan bersikap santun dan
baik kepadanya dengan baiknya kita ke padanya maka akan berdampak baik pula kepada tatanan
sosial dalam bermasyarakat.
Wanita dalam pandangan islam sangatlah menempati posisi yg sangat
terhormat.pandangan islam tidak bisa dikatakan mengalami bias gender,karna islam memang
terkadang berbicara tentang perempuan sebagai seorang wanita (misalnya dalam soal
menstruasi,mengandung,melahirkan,dan kewajiban hingga menyusui) dan kadang pula berbicara
sebagai manusia yg tanpa di bedakan oleh pria (misalnya dalam hak kewajiban
shalat,zakat,haji,berahlaq mulia,amar makruf nahi munkar,makan dan minum yg halal dan
sebagainya).dari kedua pandangan tersebut sama-sama bertujuan mengarahkan perempuan
secara indifidual sebagai manusia mulia dan secara kolektif,para kaum pria menjadi bagian dari
tatanan (keluarga dan masyarakat) yg harmonis.
Dalam pandangan feminisme era barat,mereka menuntut persamaan hak antar pria dan
wanita dalam segala hal,titik tolak yg di gunakan mereka dalam hal ini adalah hak-hak mereka
harus sama dan sebanding tidak ada peristimewaan dan perutamaan dari salah satu di antara
keduanya.mereka mengartikan sebanding.sementara identik berarti keduanya harus persis
sama.sejarah mengatakan bahwa faktor kehancuran budaya yunani yg paling menonjol iyalah
karena keluarnya para wanita secara bebas di berbagai lapangan pekerjaan.banyaknya wanita yg
berada di jalan di penuhi oleh para wanita yg keluar rumah yg berkopetesi kepada kaum pria dari
sini timbullah fitnah.Kaum pria lantas kehilagan kendali atas ahlaknya.padahal jika akhlak
masyarakat lenyap maka lenyap pulalah eksistensi masyarakat itu,di karenakan kehancuran
akhlak tak lagi menjadi pengendali jiwa.tak ada lagi kebaikan di tengah masyarakat dari sinilah
kembali masyarakat dari bentuk masyarakat kepada bentuk masyarakat hewani.masyarakat yg
melampiaskan semua nafsu dan keinginan tanpa memerhatikan norma-norma yg ada.
Pandangan islam terhadap perempuan
Fundamentalisme rasional dan funda mental religious meyakini bahwa fisi Al-quran adalah
keadilan namun demikian,paradigma yg digunakan dalam memahami keadilan tidak sama,sehingga
konsepnya yg di tawarkan juga berbeda.bagi kaum rasionalis keadilan adalah kesetaraan,sementara kaum
religious melihat keadilan dalam perbedaan.tunduhan bahwa penerapan perempuan dalam pandangan
islam kewajiban berjilbab adalah bias laki-laki,hanya benar bila itu di pandang indifidu perempuan,bukan
sebagai suatu mekanisme rasional yg harus di tempuh bila kita menginginkan terciptanya sturuktur
keluarga yg kuat di mana hubungan antara pria dan wanita dalam masyarakat agar bergaul dengan
beretika dan terjaga, keluarga harmonis dan bahagia serta masyarakat mulia.bukankah hal tersebutla yg
diharapkan manusia? Kita akan gagal memahami kehendak islam dalam hal ini apabila pandangan
terhadap eksistensi manusia (perempuan dan laki-laki ) di dunia ini tidak di rubah.
Sementara jika islam berbicara tentang wajibnya wanita berdakwah,mendidik umat,di bidang
politik menjadi anggota majelis se umpama syuro,dan untuk itu iya harus keluar rumah,maka islam
tengah berbicara tentang masyarakat dan peran wanita dalam membentuk masyarakat yg baik,tapi dalam
hal ini islam tidak sama sekali menghilangkan kebradaan wanita sebagai individu.iya di bolehkan untuk
menuntut ilmu,berpendapat,bekerja mengembangkan harta dan impianya usahanya sendiri dan
sebagainya.jadi tuduhan terhadap bias gender dalam pamdangan islam sangatlah tidak beralasan.
Peran sosial perempuan
Peran sosial perempuan dalam islam tidak sama dengan konsep women liberation atau gerakan-
gerakan feminis yg bermunculan di barat.para pelopor,penganjur dan aktifis dan geralaj women liberation
menunut persamaan dalam segala hal dengan kaum pria tunutnan geraka ini amat ekstrim,hingga
mencabut jati diri perempuan.mereka secara tidak sadar justru masuk dalam berbagai di lem kepribadian
ketika mengajar karir diluar rumah persis dengan kaum pria.salah satu permasalah besar yg di hadapi
iyalah terbengkalainya urusan rumah tangga.dampak buruknya bisa mngenai pada anak-anak termasuk
para suami mereka,kalau ini sudah terjadi maka sturktur sosial masyarakat pun akan rapuh sebab
keluargalah yg membangun sebuah kompeonen bangsa.
Sejarah islam sendiri mencatat beberapa tuntunan perempuan untuk mendapatkan kesamaan
dengan kaum lelaki.ada beberapa contoh tuntunan yg di ajukan kepada kaum wanita:
Perlimdungan dalam konteks komunikasi dan interaksi dalam keluarga.khaulah binti Tsa’alabah ra
melaporkan suaminya yg telah melakukan zhihar(ucapan suami kepada istri,bahwa punggung istrinya
seperti punggung ibunya,berarti tak pernah melakukan hubungan intim) akan tertapi sang suami
melanggar perkataanya.hal inilah yg menjadi sebab turunya turunya ayat Al quran yaitu surah Al
mujadilah.masi ada catatan-catatan lain tentang permasalahan rumah tangga tersebut,seperti dalam
masalah hak karna mahar yg tidak di batasi,perlindungan atas tindakan kekerasan dakam rumah tangga
(kdrt),kewajiban pemberian nafkah kepada istri dan anak,masalah dalam pewarisan perempuan dan
sebagainya.semua ini merupakan perlindungan perempuan dalam berumah tangga.
Maka jelaslah maka konsep islam mengangkat derajat kaum perempuan pada proses peran
sodialnya.penunaian peran sosial ini di lakukan dengan memperhatikan peranannya masing-masing pada
kaum pria dan para kaum wanita.
Peran wanita dalam rumah tangga
Peran wanita dalam tugas keluarga secara garis besar di bagi menjadi beberapa peran: sebagai
ibu,sebagai istri,dan anggota masyarakat supaya bisa melakukan tugasnya masing-masing dengan
baik,maka dari itu perludi hayati dengan benar mengenain sasaran dan tujuan dan harus menguasai tujuan
dan peranya.sebagai ibu,pendidikan anak-anak,wanita harus bisa membandingkan porsi yg di butuhkan
anak-anaknya,yg sesuai dengan tahapan perkembanganya.sikap agtaupun perilakunya sebagai ibu kita
harus bisa menjadikan cintih bagi anak-anaknya.begitupun sebagai seorang istri haruslah menumbuhkan
suasana yg harmonis,seperti tampil bersih,mengikat dan mendorong suami ke pada hal-hal yg positif
bukan kepada hal-hal yg negative.sebagai anggota masyarakat,perempuan di harapkan bisa berperan
sebagai anggotra masyarakat.keberhasilan dalam melakukan peran tersebut pastinya bukanlah suatu hal
yg mudah namun,ygv terpenting adalah niat dan usaha keinginan untuk selalu belajar bagaimana
meningkatkan peran yg ingin di lakukanya.
Peranan wanita sebagai seorang ibu dalam mendidik anak dapat di bagi menjadi 3 bagian tugas
penting yaitu,ibu sebagai pemuas kebutuhan anak; ibu sebagai teladan sebagai tiruan anak dan ibu sebagai
stimulasi bagi perkembangan anak.
a.Ibu sebagai sumber penemuan kebutuhan anak
Peraran perempuan sebagai ibu berfungsi sangat besar bagi anak artinya terutama pada
anak yg ketergantungan kepada ibunya, dari periode anak sekolah hingga sampai menjelang
dewasa.perempuan sebagai ibu penting menyediakan waktu yg cukup agar selalu
berinteraksi,berkomunikasi secaran terbuka kepada anaknya.
Seorang ibu harus mampu membangun hubungan atau ikatan emosioanal dengan
anaknya.memberikan kasih sayang yg begitu lebih kepada anaknya agar dapat
menimbulkan perasaan yg menunjang kehidupanya dengan orang di
sekitarnya.cinta dan kasih sayang yg di berikan kepada anak akan mendasari
sikap anak terhadap orang lain.jika seorang ibu tidak mampu memberikan cinta
dan kasih sayang kepada anaknya pasti akan menimbulkan perasaan di tolak
pastinya akan menjadi berkembang menimbulkan perasaan yg di tolak atau
menjadi perasaan yg di musuhi.anak dalam perkembanganya akan menganggap
bahwa orang lain seperti ibu atau orang tuanya.sehingga tanggapan anak ke pada
orang lain akan bersifat menentang atau agresi.
Seorang ibu yg mendengarkan apa yg di kemukakan anaknya,mampu menerima
pendapat membangun dan mengembangkan komunikasi secara terbuka kepada
anaknya di terima dan di akui keberadaanya.selanjutnya anak akan akan lebih
mengenal apa arti hubungan di antara mereka dan akan menciptakan suasana
harmonis dengan lingkunganya.anak akan tahu bagaiamana cara menghargai
orang lain karena dengan komunikasi secara terbuka ,hingga dalam kehidupan
iya dewasa tidak mengalami kesulitan dalam bergaul dengan orang lain
b.Ibu sebagai teladan atau model bagi anaknya.
Sejak anak lahir dari Rahim ibu maka ibulah yg banyak mewarnai dan
mempengaruhi perkembangan dan pribadi untuk membetuk prilaku yg baik
bukan hanya ke pada bil lisan tetapi juga pafa bil hal.dengan mendidik anak
bertikah laku.sejak seorang anak lahir iya akan selalu melihat dan mengamati
apa yg di lakukan dari seorang ibunya senantiasa anak menirukan apa yg di
lakukan ibunya mulai dari bertingkah laku kemudian diambil,dan di terapkan
dalam kehidupanya.dalam hal ini hendaknya orang tua harus bisa menjadi
contoh yg baik bagi anak anaknya.
Anak akan meniru nilai-nilai,sikap maupun perilaku orang tua,misalnya melalui
nasehat,tetapi juga dari perilaku orang tua yg tidak di sadari.dengan saat ini
banyak kita lihat orang tua yg menasehati anaknya tetapi dia sendiri yg tidak
melakukanya hal ini akan mengakibatkan sang anak tidak sepenuhnya
mengambil nilai,sikap yg di tanamkan.jadi sebagai melakukan peran
model,maka dari ibu sendiri mestinya mem[punyai nilai-nilai tersebut sebagai
milik pribadinya yg di lakukan dalam sikap dan perilakunya sebagai proses
belajar anak-anak dalam usaha untuk menanamkan dan menerapkan hal yg
baik bagi prose belajar anak –anak.

c. Ibu sebagai stimulasi bagi perkembangan anaknya


Perlu kita ketahu bahwa pada waktu kelahiranya bertumbuhan berbagai organ
sebelum semuanya lengkap perkembangan dari organ-organ ini sangat di dasari
oleh rangsang yg di terima anak dari ibunya.rangsangan yg di berikan oleh ibu
keoada sang anak akan memperluas pengalaman dan mempunyai pengaruh
besar bagi perkembangan anak bila pada bulan-bulan pertama anak kurang
mendapatkan stimulasi dari ibu maka perhatian secara lingkungan
kurang.stimulasi verbal dari ibu akan sangat memperluas kemampuan Bahasa
anak .kesediaan ibu mengembangkan proses berbicara kepada anaknya akan
berkembang.jadi perkembangan proses mengtal anak akan ditentukan oleh
seberapa rangsang yg di berikan oleh ibu kepada anakya rangsangan dapat
berupa cerita,alat permainan yg edukatif maupun kesematan rekreasi yg
memperkaya pengalamanya.
Dari apa yg di tentukan jelaslah bahwa kunci keberhasilan seorang anak di
kehidupanya sangatlah bergantung pada ibu.sikap ibu yg penuh cinta dan kasih sayang
dapat memeperluas dan menambah pengalaman,menerima ,menghargai,dan dapat menjadi
teladan yg baik bagi anak-anaknya sehingga anak akan mengerti kekurangan dan kelebihan
dasar bagi keseimbangan mentalnya.
Perempuan sebagai seorang istri dengan suami tentunya tdk lepas dari peran ibu
sebagai ibu rumah tangga.beberapa peran pokok bagi perempuan sebagai pendamping
suami.
1.) Istri sebagai teman hidup
Pengertian teman di sini mempunyai arti adanya kedudukan yg sama.wanita atau istri
menjadi teman yg dapat diajak seperti diskusi tentang masalah yg di hadapi suami
dengan cara mendengarkan apa yg di rasakan suami,sikap seperti ini daoat memberikan
ketengangan kepada suami untuk menyikapi isu-isu yg dinhadapi dalam pekerjaanya.
2.) Istri sebagai penasehat yg bijaksana
Kita sebagai manusia biasa suami tidak pernah luput dari kesalahan yg terkadang tidak
disadarinya.bagaiamana kita sebagai seorang istri cara memberikan bimbingan kepada
suami agar dapat berjalan dengan baik dan benar.dan terkadang jika suami mempunyai
masalah, istri sangatlah di butuhkan menasehati suaminya agar masalahnya mampu
teratasi.
3.) Istri sebagai pendorong suami
Sebagai manusia,suami juga selalu membutuhkan di bidang pekerjaanya.disini peran istri
dapat memberikkan dorongan atau motifasi kepada sang suami seperti menyemnagati
dan mengingat keterbatasanya.artinya istri tidak boleh terlau ambisi terhadap karir
suami atau kebutuhanya jika suami tidak bisa mengapainya jangan di paksakan.hal ini
akan menimbulkan hal-hal negative.bahwa peran istri sebagai pendamping suami agar
kiranya dapat berlaku sebagai teman,penasehat,bijaksana.dan yg paling penting adalah
kerjasama dan keterbukaan antara satu dengan yg lain.

Keseimbangan peran dalam keluarga

Dalam penunaian peran sosial dalam rumah tangga secara garis besar bagi suami istri dapat di
gapai dengan dua langkah yaitu: 1) manajemen waktu dan manajemen kegiatan yg baik ,termasuk
keterampilan dalam memilih memproritaskan kegiatan secara seksama.hal ini dapat di perlukan
ketegasan menerima ataupun menolak peran sosial dengan mempertimbangkan beban rumah
tangga.jika dalam berumah tangga seorang ibu yg masih merawat bayi tentu akan berbeda beban peran
rumah tangganya di bandingkan apabila anak –anaknya sudah besar.2)manajemen rumah tangga dalam
bentuk kerja sama anatar suami istri apabila seorang istri melakukan kegiatan aktifitas dan peran
sosial,maka terlebih dahulu iya harus izin kepada kepada suaminya.dalam kasus berumah tangga izin yg
di berikan suami pastinya dengan penerimaan akan adanya waktu istri yg teralokasi diluar rumah.dari
kesempatan bisa jadi berupa peran sosial menjadi perhatian menuntut waktu yg sangat besar.nah untuk
itu suami harus siap membantu istri dalam menyelesaikan masalah atau tugas rumah tangga,dalam
amanah dan peran sosial istri .

Penutup
dalam islam di tegaskan bahwa laki-laki adalah pelindung dari seorang perempuan.sebagai laki-
laki dan perempuan Allah swt.masing-masing memberikan kelebihan dan kekhususan untuk saling
melengkapi.keungulan fisik laki-laki dan organ reproduksi perempuan tetapi terkadang tidak di pahami
sebagai kelebihan ataupun kekurangan,akan tetapi keduanya harus menjalankan fungsinya secara
proposional.
Kita dapar melihat dari potensi laki-laki dan potensi perempuan secara konseptual,tidak ada
perbedaan antara laki-laki dan perempuan keduanya di katakana sama.sejak awal
penciptaannya,perempuan sama posisi dengan laki-laki.ketika Allah swt.menugaskan kepada laki-
laki,maka hal tersebut juga berlaku bagi perempuan.begitupun sebaliknya jika Allah swt.menugaskan
kepada perempuan,maka hal tersebut juga berlaku bagi laki-laki.
Penetapan peran domestik dalam islam di pandang bias laki-laki,hanya benar apabila di pandang
per-indifidu perempuan,bukan sebagai suatu mekanisme rasional yg di tempuh bila kita menginginkan
terwujudnya struktur keluarga yg kuat maka hubungan antar laki-laki dan perempuan harus saling
menunjang demi terwujudnya dan terciptanya keluarga yg harmonis dan bahagia antara laki-laki dan
perempuan dalam masyarakat demi terwujudnya pergaulan yg terjaga dan yang mulia.
Daftar pustaka

Agustin hanapi,2015,peran perempuan dalam islam,UIN Ar raniry Banda aceh.


Andi bahri S,2019,perempuan dalam islam(mensinerjikan antara peran sosial dan peran rumah
tangga.UIN pare-pare.

Anda mungkin juga menyukai