Anda di halaman 1dari 16

PIONEERING GENDER EQUALITY

IMMa w a ti A N N ISA N U R R O H MA H
Apabila ada kekeliruan silahkan meluruskan yaa
ARAHAN MATERI

Mari Belajar Bersama,


 Pengertian gender & kodrat serta perbedaanya
dalam islam
 Hakikat keadilan & kesetaraan perempuan dalam
islam
 Peran & profil IMMawati dalam ikatan
Pengertian gender & Kodrat

Kata Gender dalam bahasa inggris yakni, jenis kelamin.


Sedangkan kata kodrat pada bahasa arab “qudra” yang berarti
ketentuan, ukuran, dan kekuasaan.
Penjelasan
Ketika kata kodrat digandengkan dengan kata perempuan, maka ia dapat
dirumuskan sebagai kualitas yang melekat pada tubuh perempuan seperti
menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui. Kualitas-kualitas tersebut
mem-bentuk rumusan esensial kodrat perempuan. Pada kenyataannya
kualitas dasar tersebut mempunyai implikasi praktis dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu mendorong perempuan mengerjakan bebe-rapa kerjaan
yang dianggap dekat dengan kodratinya, seperti mengerjakan kerjaan-
kerjaan di dalam rumah, mengurus dan membesarkan serta menjaga
kesehatan anak. Misalnya, gagasan produksi dan reproduksi pada dasarnya
terinspirasi dari umumnya praktik masyarakat yang menempatkan suami
sebagai pencari nafkah dan istri sebagai ibu rumah tangga
Penjelasan
al-Qur’an mengaitkan perbincangan tentang kodrat perempuan dengan hak,
kewajiban dan fungsi perempuan. Salah satu hal yang muncul selama istri
mengalami haid yang lamanya bisa setengah bulan adalah pemenuhan
kebutuhan seksual. Hubungan seksual ini secara fisik dianggap kebutuhan
biologis. Secara fungsi, hubungan seksual adalah pemenuhan fungsi alat
kelamin menunaikan tugasnya untuk memenuhi kebutuhan seks dan juga
melapangkan jalan proses reproduksi. Dalam bahasa agama, hubungan
seksual bagi suami istri masuk ke dalam persoalan hak dan kewajiban di
mana suami dan istri sama-sama memilikinya.
Lalu bagaimana dengan gender dalam perspektif
islam dan apakah ada keterkaitan atau perbedaan
dengan kodrat ???
Adanya keterkaitan antara gender & kodrat dalam
perspektif islam
Dalam perspektif islam, semua yang diciptakan oleh Allah SWT
berdasarkan kodratnya masing-masing. Hal tersebut sejalan
dengan firman Allah dalam QS. Al-QAMAR: 49.

Dalam Al-Qur’an mengingatkan bahwa perbedaan antara laki-


laki & perempuan tidak dapat disangkal karena memiliki kodrat
masing-masing, serta perbedaan tersebut paling tidak dari segi
biologis.
Hakikat keadilan & kesetaraan gender dalam
islam

Hakikat keadilan dan keseteraan gender memang tidak dapat


dilepaskan dari konteks yang selama ini dipahami oleh
lingkungan masyarakat kita tentang peran dan kedudukan antara
laki-laki dan perempuan di dalam realitas sosial mereka.
Penjelasan
Hakekat keadilan dan kesetaraan gender memang tidak bisa dilepaskan dari
konteks yang selama ini dipahami oleh masyarakat tentang peranan dan
kedudukan lakilaki dan perempuan di dalam realitas sosial mereka.
Masyarakat belum memahami bahwa gender adalah suatu
konstruksi/bangunan budaya tentang peran, fungsi dan tanggung jawab
sosial antara laki-laki dan perempuan
Penjelasan
Kesetaraan gender mempunyai arti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan
perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-hak yang sama sebagai
manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
seperti : politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan lain
sebagainya.. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan
ketidakadilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan.
Dengan keadilan gender berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda,
dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki. Tidak adanya
diskriminasi antara perempuan dan laki-laki menjadi tanda terwujudnya
kesetaran dan keadilan gender, dengan demikian mereka memiliki akses,
kesempatan berpartisipasi dan kontrol atas pembangunan serta memperoleh
manfaat yang setara dan adil dari pembangunan.
Prinsip-prinsip kesetaraan gender dalam Al-
Qur’an

a. Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai hamba


b. Laki-laki dan peprempuan sebagai khalifah di bumi
c. Laki-laki dan perempuan menerima perjanjian primordial
d. Adam dan Hawa, terlibat secara aktif dalam drama kosmis
e. Laki-laki dan perempuan sama-sama berpotensi meraih
prestasi
Peran IMMawati dalam
Profil Ikatan

 Mari kita buka & bedah Surah At-Taubah ayat 71


Penjelasan
Berangkat dari surah At-Taubah ayat 71 diatas, maka Allah SWT telah
memberikan jaminan dan kedudukan yang sama antara perempuan dan laki-
laki, terkait hak dan kewajiban mereka untuk menjalankan kesamaan
tugasnya dalam memeluk agama Islam. Laki-laki dan perempuan dalam
beriman sama-sama menegakkan agama dengan amar ma’ruf, menjunjung
tinggi kebenaran dan keadilan dalam hidup bermasyarakat. Serta nahi
munkar atau mencegah pada kemungkaran yang dapat merusak ketentraman
dan merusak akhlak masyarakat. Artinya, perjuangan ikatan juga
bergantung pada Immawati seperti ungkapan yang sering digaungkan
bahwa wanita merupakan tiangnya negara. Begitu pula
kehadiran IMMawati (baca: sebutan kader perempuan IMM) dalam ikatan
menjadi basis pergerakan bagi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Penjelasan
Jika dilihat sangat kontradiksi dengan kuantitas IMMawati yang lebih
banyak dari pada IMMawan pada hari ini. Itu artinya, seharusnya
IMMawati juga memiliki peluang besar untuk berada di level pimpinan
dalam struktur IMM. Selain itu, seharusnya dengan jumlah IMMawati yang
banyak ini mampu memperkokoh barisan bagi kader untuk melebarkan
sayap dalam menjalankan misi dakwah. IMMawati juga mempunyai tugas
besar dalam membawa perubahan bagi lingkungannya baik dari segi akhlak
maupun intelektualitasnya, serta menumbuhkan jiwa humanitasnya dalam
mengajak, memberi, dan menampilkan sesuatu pada kebaikan.
Penjelasan
Maka dari itu, sikap sadar akan adanya kesetaraan gender harus tertanam
dalam diri seorang IMMawati dalam berproses di IMM. Hal ini berguna
agar adanya upaya dalam membangun kesadaran IMMawati agar lebih
meningkatkan kontribusinya bersama IMM, dan tidak bersikap apatis
terhadap pentingnya peran perempuan juga dalam tubuh ikatan. Tidak
melulu berbicara tentang IMMawan, namun IMMawati pun mampu
mewujudkan apa yang menjadi arah gerak IMM dalam mewujudkan cita-
cita Muhammadiyah. Kesadaran yang dibangun ini nantinya bukan untuk
membuat sekat antara IMMawan dan IMMawati, melainkan untuk
menimbulkan sinergitas antar keduanya tentunya dengan konsep
pemahaman gender yang sesuai dalam bingkai ajaran Islam.
Jazakumullah Khairan Katsiran

Anda mungkin juga menyukai