PERTANYAAN DAN JAWABAN 1. Bismillaah.. Izin bertanya Ria Ningsih 2281130129 Sebelum Islam berjaya di jazirah Arab peristiwa apa saja yg terjadi yg berhubungan dengan ketidaksetaraan persamaan gender...dan apa saja dampak negatifnya saat itu.. Jawaban : Mencoba menjawab: Ketika itu, Islam berhadapan dengan system sosial masyarakat Arab yang kental dengan nuansa patriarkis (menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti). Yang terjadi: - Peradaban masyarakat Arab pra-Islam adalah peradaban laki-laki, tidak ada ruang bagi perempuan untuk mengaktualisasikan diri. Bahkan, bagi sebagian suku Arab Klasik, kelahiran perempuan merupakan aib tidak tertanggungkan bagi keluarga. Penguburan bayi perempuan hidup-hidup merupakan kelaziman bagi sebagian masyarakat Arab kala itu. Dampak Negatif: -Kedzaliman - diskriminasi pada perempuan - mendeskriditkan kedudukan perempuan di bawah laki-laki. Alhamdulillaah dg ni kita bisa belajar dr awal sejarah pra dan stlh Islam berjaya.. sehingga saat ni pun sedang terjadi yg tentunya dg peristiwa yg sedang di tanyakan teman2 saat ni.. Semoga Allooh melindungi kita dan generasi kita semua Terimkasih kelompok 6 2. Nama : Fitria Ver onika Nim. : 2281140120 Ijin bertanya tolong jelaskan pengaruh faktor (sejarah,lingkungan budaya & tradisi patriarki ) sehingga dapat menyebabkan "ketidaksetaraan terhadap perempuan " Jawaban : faktor pengaruh hadirnya budaya patriaki di masyarakat dapat menyebabkan ketimpangan gender ada 5 faktor yaitu 1.marginalisasi yaitu perbedaan yang dapat menyebabkan kemiskinan,,tapi dapat digunakan cara untuk seseorang maupun kelompok salah satunya adalah dengan menggunakan asumsi gender. 2 .Subordinasi (penomorduaan) 3. Stereotip (penandaan),,,stereotip sering sekali digunakan sebagai salah satu alasan untuk membenarkan suatu tindakan yang dilakukan oleh satu kelompok atas kelompok lainnya 4. Kekerasan (violence),,kekerasan baik itu tindakan fisik maupun non fisik yang dilakukan oleh salah satu gender atau sebuah institusi keluarga ,masyarakat maupun negara terhadap gender lainnya. 6. Beban ganda yaitu beban pekerjaan yang diterima oleh salah satu gender lebih banyak,apabila dibandingkan dengan gender yang lainnya.dampak buruk yang disebabkan oleh budaya patriarki maka banyak masyarakat khususnya penganut feminis yang menuntut kesetaraan gender.keadilan gender dapat tercerminkan dalam keadaan saat perempuan serta llaki laki memiliki hak,status dan wewenang yang sama dimuka hukum,memiliki peluang serta kesempatan yang sama serta adil dalam menikmati hasil pembangunan. 3. Izin bertanya Nama hadi hasan zulkarnain Nim 2281130144 Pertanyaan Berbicara masalah gendre, Bagaimanakah islam memandang penyimpangan yng sekarang terjadi masalah LGBT Jawaban : Bagaimana LGBT dalam pandangan Islam? Sementara itu, Islam menghendaki pernikahan antar lawan jenis, laki-laki dengan perempuan, tidak semata untuk memenuhi hasrat biologis namun sebagai ikatan suci untuk menciptakan ketenangan hidup dengan membentuk keluarga sakinah dan mengembangkan keturunan umat manusia yang bemartabat. Perkawinan sesama jenis tidak akan pernah menghasilkan keturunan, dan mengancam kepunahan generasi manusia. Perkawinan sesama jenis semata-mata untuk menyalurkan kepuasan nafsu hewani. LGBT dalam pandangan Islam, sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah dalam Al-Quran dan Sunah, homosek merupakan perbuatan hina dan pelanggaran berat yang merusak harkat manusia sebagai makhluk ciptaan Allah paling mulia. Pada masa Nabi Luth kaum homosek langsung mendapat siksa dibalik buminya dan dihujani batu panas dari langit. Selain zina dan pemerkosaan, pelanggaran seksual menurut Islam termasuk LGBT, incest (persetubuhan sesama muhrim) dan menjimak binatang. Sanksi bagi pelaku semua pelanggaran seksual tersebut adalah hukuman mati, Rasulullah SAW bersabda:”…dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:” Barang siapa menjumpai kalian orang yang melakukan perbuatan kaum Luth, maka bunuhlah orang yang mengerjakan dan orang yang dikerjai”.[Hadist Ibnu Majah No. 2561 Kitabul Hudud]. Dalam hadits lain Rasulallah SAW bersabda:”… Ibnu Abbas meriwayatkan: “Barang siapa menjimak muhrimnya maka bunuhlah, dan barang siapa menjimak hewan maka bunuhlah pelaku dan binatang yang dijimak”. [Hadist Ibnu Majah No. 2564 Kitabul Hudud]. Didalam Al Quran, Allah Ta’ala mengabadikan bagaimana dahsyatnya laknat dan azab langsung dari Allah subhanahu wa ta’ala kepada pelaku homoseksual ini di jaman nabiyullah Luth AS. Pelanggaran seksual berupa homoseks umat Nabi Luth bisa dilihat dalam Al-Quran: Surat An-Naml ayat 54-55, Ash-Syu’araa’ ayat 165 – 166 dan Huud ayat 77-82. Dalam Surat An-Naml ayat 54-55, Allah SWT berfirman: “Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan hina itu dan kalian memamerkannya?”(54)Mengapa kamu mendatangi laki-laki dengan nafsu(mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kalian adalah kaum yang bodoh(55). Dalam surah Ash-Syu’araa’ ayat 165 – 166 Allah SWT berfirman: “Mengapa kamu mendatangi (menyukai) jenis lelaki di antara manusia (165), dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas(166)”. Dalam surah Huud ayat 81-82, bagaimana dahsyatnya azab dari Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya: “Para utusan (malaikat) berkata: “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?”(81).Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi (82). 4. Nama : ulfatus sholikhah Nim : 2281130115 Apa yang menyebabkan ketidakadilan gender dalam Islam? Jawaban : Munculnya ketidakadilan terhadap perempuan dengan dalih agama disebabkan karena adanya implementasi yang salah satu dari ajaran agama tersebut yang disebabkan oleh pengaruh faktor sejarah, lingkungan budaya dan tradisi yang patriarkhi5 di dalam masyarakat, sehingga menimbulkan sikap dan perilaku individual yang secara turun temurun menentukan status kaum perempuan dan ketimpangan gender tersebut. Hal inilah yang kemudian menimbulkan mitos- mitos salah yang disebarkan melalui nilai nilai dan tafsir-tafsir ajaran agama yang keliru mengenai keunggulan kaum lelaki dan melemahkan kaum perempuan. 5. Lya Nurnilawaty 2281130110 Ijin bertanya Derajat ketaqwaan disisi Allah memang tidak ada bedanya antara laki-laki dan perempuan bisa mendapat derajat tinggi di hadapan Allah. Namun dalam islam laki-laki dan perempuan memiliki tugas pokok yang berbeda. Bagaimana tanggapan rekan-rekan jika dikaitkan dengan tema kesetaraan gender ini? Jawaban : mencoba menjawab: Perihal wanita yang sederajat dengan pria sesuai derajat kemanusiaannya, telah dijelaskan dalam al-Qur’an dalam surat al-Nisa’ ayat 32 dan 34. Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa dalam statusnya sebagai manusia sama derajatnya di mata Tuhan. Sehingga dalam kehidupan berkeluarga suami memimpin istri dijelaskan dalam surat an-Nisa’ ayat 34, sedangkan hak istri terhadap suaminya dijelaskan dalam surat al-Baqarah ayat 228, yang bunyinya: ِ َولَه َُّن ِم ْث ُل ٱلَّ ِذى َعلَ ْي ِه َّن بِ ْٱل َم ْعر ُوف Artinya: “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan ke-wajibannya menurut cara yang ma’ruf” (QS. al-Baqarah [2]: 228). Izin menambah, Moh. Jamaludin Alghozali 2281130146 Memang di mata hukum Islam derajat laki-laki dan perempuan atau secara kemanusiaan seperti yang dipaparkan disamakan, bahkan atas seluruh manusia. Namun dalam hal lain juga punya kedudukan tersendiri atau masing-masing. Seperti dalam surat An-Nisa...34, "Arrijalu Qawammuna 'alan Nisa", "Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah Ta'ala telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), Juga dalam hadist di katakan "An-nisa'u imadul bilad", "perempuan itu adalah tiangnya negara", maka kalau boleh saya menyimpulkan disini jelas kalau laki- laki punya tanggung jawab lebih dari pada perempuan. Laki-laki sebagai pemimpin/pelindung. Sedangkan perempuan sebagai pengatur/pengelola. Dan Islam telah memberikan kedudukan di antara keduanya. Jadi laki-laki dan perempuan sama-sama mulia dalam peran dan kedudukannya masing-masing. 6. Bismillaah.. Izin bertanya Ilham Kamandanu 2281130134 Kelompok 2 Menurut pandangan kelompok 6, mengapa zaman sekarang HAM bertentang dengan agama dimana kebebasan gender menjadi keabsahan hak asasi manusia? saya ambil contoh public figure, lucinta luna bahkan seorang public figure dibiarkan bebas menjadi public figure padahal sudah menyalahi kodrat dengan dalih HAM. Jawaban : Sebagai sebuah sistem nilai, agama dan HAM memiliki perspektif dan tujuan yang berbeda. Agama cenderung memandang kebebasan gender sebagai sesuatu yang terkait dengan tugas dan peran yang telah ditetapkan oleh Tuhan, sedangkan HAM memandang kebebasan gender sebagai hak yang mendasar bagi setiap individu untuk menentukan identitas dan orientasi seksualnya. Perspektif agama pada kebebasan gender dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Pertama, beberapa agama mengajarkan bahwa setiap jenis kelamin memiliki peran dan tugas yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Sebagai contoh, agama Islam mengajarkan bahwa peran laki-laki dan perempuan berbeda dalam menjalankan tugas keagamaan dan dalam keluarga. Hal ini sering dijadikan alasan untuk menentang kebebasan gender yang dianggap melanggar aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Kedua, agama juga mengajarkan bahwa hubungan seksual antara sesama jenis atau perbuatan yang dianggap tidak wajar secara seksual merupakan dosa dan melanggar aturan Tuhan. Oleh karena itu, kebebasan gender yang diartikan sebagai kebebasan untuk mengekspresikan orientasi seksual juga seringkali dianggap bertentangan dengan nilai-nilai agama. Namun, pandangan HAM berbeda dari pandangan agama. HAM menganggap bahwa setiap individu memiliki hak untuk menentukan identitas dan orientasi seksualnya tanpa ada campur tangan dari pihak lain. Kebebasan gender dipandang sebagai hak yang mendasar bagi setiap individu dan harus diakui dan dihormati oleh masyarakat dan negara. Kesimpulannya, meskipun agama dan HAM memiliki perspektif dan tujuan yang berbeda, namun perbedaan ini harus dihormati dan diperlakukan secara adil dan bijaksana. Penting bagi kita untuk memahami perbedaan tersebut dan menjalin dialog yang terbuka dan saling menghormati antara agama dan HAM agar dapat mencapai kesepakatan yang menghargai hak asasi manusia tanpa mengabaikan nilai-nilai keagamaan. Mencoba menjawab bapak, saya belum menjumpai adanya hak kebebasan gender. Yang aya tahu, adalah hak kesetaraan gender. Terimakasih. Bagaimana hukum mengganti kelamin, lalu bagaimana juga hukum menyempurnakan kelamin? Berikut ini bunyi fatwa MUI: A. Pergantian Alat Kelamin 1. Mengubah alat kelamin dari pria menjadi wanita atau sebaliknya yang dilakukan dengan sengaja, misal dengan operasi kelamin, hukumnya haram. 2. Membantu melakukan ganti kelamin sebagaimana poin 1 hukumnya haram. 3. Penetapan keabsahan status jenis kelamin akibat operasi pergantian alat kelamin sebagaimana poin 1 tidak dibolehkan dan tidak memiliki implikasi hukum syar'i terkait pergantian tersebut. 4. Kedudukan hukum jenis kelamin orang yang telah melakukan operasi ganti kelamin sebagaimana poin 1 adalah sama dengan jenis kelamin semula seperti belum dilakukan operasi ganti kelamin, mesti telah memperoleh penetapan … 7. Bismillaah.. Izin bertanya.. Nama : Siti Aisyah NIM : 2281130142 Implementasi dan mitos-mitos apa sajakah penyebab ketidaksetaraan gender tersebut? Jawaban : Adapun pandangan dasar atau mitos-mitos yang menyebabkan munculnya ketidakadilan terhadap perempuan adalah: 1. Keyakinan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, sehingga perempuan dianggap sebagai makhluk kedua yang tidak akan mungkin ada tanpa kehadiran laki-laki. Karena keberadaan perempuan hanya dianggap sebagai pelengkap dan diciptakan hanya untuk tunduk di bawah kekuasaan laki- laki. 2. Keyakinan bahwa perempuan sebagai sumber dari terusirnya manusia (laki-laki) dari surga, sehingga perempuan dipandang dengan rasa benci, curiga, jijik, bahkan lebih jauh lagi perempuan dianggap sebagai sumber malapetaka. 8. Izin bertanya Nama : Syifa Restu Rahayu NIM : 2281130116 Jika budaya patriarki dihilangkan, apakah ada kemungkinan laki-laki tidak lagi dihargai sebagai pemimpin? Jawaban : Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan property. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip islam dalam kesetaraan gender, ketika system ini dihilangkan ya tidak masalah.