Anda di halaman 1dari 16

Nama : Ketut Riski Prananda

Nim : 2005551125

Kelompok :26

MODUL I
“DASAR PEMROGRAMAN, FUNGSI, DAN PROSEDUR”

Tujuan

1. Mampu mengetahui secara rinci tipe data dasar Mengetahui fungsi dari
flowchart beserta simbol-simbolnya pada.
2. Mampu mengetahui tentang konsep dari variabel lokal dan variabel
global.
3. Mampu menentukan konsep passing by valu dan passing by reference.
4. Mampu menjelaskan seni penulisan program yang benar beserta
contohnya.

Tugas Pendahuluan

1. Sebutkan dan jelaskan secara rinci tipe data dasar yang digunakan dalam
bahasa C/C++ dan keperluan memori untuk masing-masing tipe data
serta berikan contoh pendeklarasian tipe data tersebut!
2. Jelaskan pengertian dan kegunaan dari flowchart! Lalu gambarkan dan
jelaskan fungsi masing-masing simbol yang terdapat dalam flowchart!
3. Jelaskan tentang konsep variabel lokal dan variabel global serta
perbedaanya!
4. Jelaskan tentang konsep fungsi dan prosedur, perbedaan keduanya, serta
aplikasinya dalam pemrograman dengan C/C++!
5. Jelaskan tentang konsep passing by value, passing by reference dan
perbedaannya, serta buatlah contoh program dengan Bahasa C/C++!
6. Jelaskan yang dimaksud dengan seni penulisan program beserta
contohnya!
7. Buatlah flowchart dan pseudocode (notasi algoritma) dari program pada
soal di bawah ini, lalu lakukan trace terhadap flowchart yang Anda buat
sehingga yakin bahwa flowchart tersebut sudah benar.
Jawaban

1. Tipe Data Dasar


Dalam Bahasa C, tipe data digunakan untuk mengatur jenis data dalam
suatu variabel yang akan digunakan untuk menyipan sebuah nilai atau data dalam
sebuah program. Berikut adalah tipe data yang digunakan dalam Bahasa C/C++
dan keperluan memori untuk masing-masing tipe data beserta contoh
pendeklerasian tipe datanya.

1.1 Interger (Int)


Tipe data Interger merupakan tipe data yang digunakan untuk
menyatakan bilangan bulat atau untuk memori yang berformat numerical, memori
penyimpanan tipe data Interger sebesar 4 byte = 32 bit.  Integer memiliki rentang
nilai dari -2,147,483,648 hingga 2,147,483,647. Contoh pedeklarasian tipe data
Interger adalah sebagai berikut
#include <stdio.h>

Int main(){

Int nilai_uas = 75;

return 0;

Kode Program 1.1 Deklarasi Tipe dara Interger


Kode program 1.1 merupakan contoh pendeklarasian tipe data interger,
tipe data interger dibagi menjadi dua, yaitu interger yang memmiliki nilai dan
tidak memiliki nilai. Jika, variabelnya tidak memiliki nilai maka variable tersebut
diakhiri langsung dengan titik koma(;). Jika variabel memiliki nilai maka setelah
nama variabel ditulis sama dengan(=) dan diakhiri dengan tanda titik koma(;).
Deklarasi pada contoh program menunjukan pendeklarasian data ‘nilai_uas’
bertipe interger yang memiliki nilai yang menyatakan angka atau bilangan bulat
yaitu ‘75’.

1.2 Character (Char)


Tipe data character atau char adalah tipe data yang mendeklarasikan data
dalam bentuk karakter, memori penyimpanannya adalah 1 byte = 8 bit. Dalam
mendeklarasikan tipe data char selalu menggunakan tanda kutip (‘ ‘). Satu
variable tipe char hanya dapat menamung satu buah karakter. Tipe variabel char
memiliki rentang nilai dari -127 hingga 127 atau dari 0 hingga 255. Berikut
merupakan contoh pendeklarasian tipe data char pada Bahasa C.
#include <stdio.h>

Int main(){

Char nama[5] = “riski;

return 0;

Kode Program 1.2. Deklarasi Tipe dara Character


Kode program 2 merupakan contoh pendeklarasian tipe data char, yaitu
variable ‘nama’ yang diinisiasikan dengan lima array agar dapat menampung
karakter ‘riski’ yang berjumlah lima karakter. Array tidak dapat diinisiasikan
dengan karakter yang dapat ditampung, maka hanya terbaca satu yaitu ‘0’.

1.3 Float
Tipe data Float adalah tipe data yang merupakan tipe data yang
mendeklarasikan bilangan pecahan atau real(memiliki koma). tipe data float
digunakan untuk menyimpan bilangan desimal, ukuran memori tipe data float
adalah 4 byte = 32 bit. Ada juga tipe data double floating (Double) yang sama
dengan float, namun memori penyimpanannya lebih besar dibandingkan float
yaitu 8 byte = 64 bit.
#include <stdio.h>
Int main(){

Float uas;

uas = 80,75;

return 0;

Kode Program 1.3 . Deklarasi Tipe dara Float


Kode program 1.3 merupakan contoh deklarasi tipe data float dengan
nilai yang dimasukan ‘12,6’ pada variabel lebar, format penulisan menggunakan
tipe float karena menampung nilai pecahan dengan dua angka dibelakang koma.
Pada program, tipe data float digunakan jika variabelnya berupa bilangan pecahan
yang diidentifikasikan dengan tanda koma(,) atau titik(.). Tipe data float memiliki
rentang nilai dari 3,4 x 10−308 sampai dengan 3,4 x 10308 dengan ketilitian tujuh
angka dibelakang koma.

2. Flowchart
Flowchart merupakan penggambaran secara grafik dari tahapan
penyelesaian suatu masalah yang terdiri atas sekumpulan simbol, dimana masing-
masing simbol merepresentasikan suatu kegiatan tertentu. Flowchart merupakan
cara penyajian dari suatu algoritma program dan biasanya digunakan sebagai
bukti dokumentasi untuk gambaran logis sebuah sistem yang akan dibangun.
Fungsi dari flowchart diantaranya adalah untuk menggambarkan atau
menyderhanakan suatu rangkaian proses atau prosedur sehingga mudah dipahami
dan mudah dilihat berdasarkan urutan langkah dari suatu proses.

Tabel 2.1 Simbol-Simbol Flowchart


NO. Gambar Simbol Nama Simbol Keterangan

1. Terminal Point Symbol Simbol digunakan sebagai


atau Simbol Titik permulaan (start) atau akhir
Terminal  (stop) dalam suatu proses pada
program.

2. Flow Direction Symbol Menghubungkan simbol satu


atau Simbol Arus  dengan simbol yang lain.
NO. Gambar Simbol Nama Simbol Keterangan

3. Processing Symbol Simbol yang digunakan untuk


atau Simbol Proses  menunjukan atau menyatakan
proses yang dilakukan oleh
komputer.

4. Decision Symbol atau Simbol yang digunakan untuk


Simbol Keputusan  memilih suatu proses atau
keputusan berdasarkan kondisi
yang ada.

5. Input-Output   Simbol yang menunjukkan


proses input-output yang
terjadi tanpa bergantung dari
jenis peralatannya.

6. Predefined Process Simbol yang menunjukkan


atau Simbol Proses pelaksanaan suatu bagian sub-
Terdefinisi  proses. Proses yang terdapat
di bagian ini belum detail dan
akan dirinci.

7. Connector (On-page) Simbol yang berfungsi untuk


menyederhanakan hubungan
antar symbol yang letaknya
berjauhan atau menyatakan
sambungan dari proses ke
proses lainnya dalam halaman
yang sama

8. Connector (Off-page) Simbol menyatakan untuk


menghubungkan simbol dalam
halaman berbeda. Label dari
simbol ini menggunakan huruf
atau angka.

9. Manual Input Symbol  Simbol untuk menunjukkan


input atau memasukan data
secara manual menggunakan
keyboard.

10. Manual Operation Simbol untuk menunjukkan


Symbol atau Simbol kegiatan atau proses yang
Kegiatan tidak dilakukan oleh
komputer.
NO. Gambar Simbol Nama Simbol Keterangan

11. Display Symbol Simbol yang menyatakan


penggunaan peralatan output,
seperti layar monitor, printer,
plotter dan lain sebagainya

12. Delay Symbol simbol yang menunjukkan


proses delay (menunggu) yang
perlu dilakukan. Seperti
menunggu surat untuk
diarsipkan

13. Document Symbol Simbol untuk menyatakan


input dari dokumen dalam
bentuk kertas atau output yang
berasal dari dokumen yang
perlu dicetak di atas kertas.

14. Punch Card Symbol digunakan untuk menyatakan


input atau yang berasal dari
kartu

Error: Reference source not found merupakan penjelasan singkat


mengenai simbol-simbol pada flowchart beserta fungsinya yang digunakan untuk
menggambarkan langkah-langkah atau proses dari suatu program. Simbol-simbol
yang ada pada flowchart sebagian memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai
dengan kegunaannya.

3. Variabel
Variabel adalah sebuah tempat untuk menampung data dimemori dimana
tempat tersebut dapat menampung nilai(data) yang dapat berubah selama proses
program. Variable juga disebut sebagai sebuah identifier yang mempunyai nilai
dinamis, kata dinamis yang dimaksud bahwa nilai variabel tersebut dapat kita
ubah sesuai kebutuhan dalam program. Berdasarkan ruang lingkupnya, variable
dibedakan menjadi dua, yaitu variabel global dan variabel lokal.

3.1 Variabel Global


Variabel Global adalah variabel yang dapat digunakan atau dipanggil
atau dikenali oleh semua fungsi atau prosedur diseluruh program. Dalam Bahasa c
bahwa struktur program selalu ada fungsi utama dengan nama main(). Apabila
mendeklarasikan sebuah variable diluar fungsi main() atau fungsi lainnya, maka
dengan sendirinya compiler akan menganggap variabel tersebut sebagai variabel
global. Variabel global ini dapat digunakan pada beberapa fungsi atau prosedur,
hal ini bertujuan untuk menghemat penulisan, karena tidak perlu lagi menulis
variabel secara berulang - ulang pada beberapa fungsi atau prosedur.

3.2 Variabel Lokal


Variabel lokal adalah variabel yang hanya dikenali oleh sebuah fungsi
atau prosedur saja(hanya dikenali pada fungsi atau prosedur pada tempat variable
tersebut dideklarasikan). Hal tersebut karena proses deklarasi variable lokal
dilakukan di dalam lingkup fungsi yang dimaksud. Dalam variabel lokal tidak ada
inisialisasi otomatis pada saat variable tersebut dibuat (nilainya tidak menentu).
Variabel lokal tidak dapat dipanggil, diubah, ataupun digunakan pada fungsi atau
prosedur lain sehingga perlu ditulis ulang jika dibutuhkan.

Tabel 3.1, Perbedaan Variabel Global dengan Variabel Lokal


Variabel Global Variabel Lokal
Variabel global dapat digunakan atau Variabel lokal hanya dapat dideklarasikan pada
dikenali oleh semua fungsi pada program. fungsi diamana variable tersebut ditempatkan.

Variabelnya dideklarasikan diluar fungsi Variabel Lokal hanya dapat dikenali oleh satu
main. fungsi saja.

Tabel 3.1 menjelaskan mengenai perbedaan antara variabel lokal dan


variabel global. Pada dasarnya variabel global dan variabel lokal memiliki
perbedaan yang signifikan, yang membedakan kedua variabel tersebut adalah saat
pendeklarasian pada program.
4. Konsep Prosedur dan fungsi
Prosedur dan fungsi sendiri merupakan program kecil yang berada dalam
program utama (bagian program utama) yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah khusus dengan paramater yang diberikan dan berfungsi sebagai sub-
program yang memuat instruksi terpisah untuk digunakan dalam program main
atau sub-program lain. Penggunaan prosedur dan fungsi dapat membuat penulisan
kode program lebih efisien.
4.1 Prosedur
Prosedur merupakan suatu program terpisah dalam blok sendiri yang
berfungsi sebagai sub-program. Prosedur biasanya bersifat suatu aktifitas seperti
mencari bilangan prima dari sekumpulan bilangan atau mencari bilangan genap
dari sekumpulan bilangan. Prosedur digunakan pada program yang terstruktur
karena menerapkan konsep program modular, yaitu memecah program yang rumit
menjadi program bagian yang lebih sederhana dalam bentuk prosedur, cukup
menuliskan sekali saja dalam prosedur dan dapat dipanggil.

#include <stdio.h>

//Prosedur

Int main();//misalkan int panjang sebagai parameter

Int lebar, luas; //deklarasi variable dengan tipe data integer

Int panjang 16;

Printf(“Masukan lebar persegi:”)

Scanf(“%d”,&lebar);

luas=(panjang*lebar);

printf(“Luas persegi panjang tersebut adalah :%d\n”,luas);

Kode program 4.1, Contoh program prosedur


Kode program 4.1 merupakan contoh penggunaan prosedur dalam
program menghitung luas bangun persegi panjang dimana berfungsi mencetak
hasil perhitungan luas persegi panjang. Prosedur bertipe void(tidak memiliki nilai
return atau kembali) dan tidak menggunakan parameter.
4.2 Fungsi
Fungsi merupakan suatu program terpisah dalam blok sendiri yang
berfungsi sebagai subprogram. fungsi mempunyai return value dari tipe tertentu.
Fungsi mempunyai output dengan tipe variabel yang ditentukan. Berbeda dengan
prosedur yang tidak perlu parameter, fungsi harus menggunakan parameter.
#include<stdio.h>

// Fungsi

Int main(int panjang){ //misalkan int panjang sebagai parameter

Int lebar, luas;

Printf(“Masukan Lebar Persegi Panjang:”);

Scanf(“%d”,&lebar);

luas=(panjng*lebar);

return luas;

Kode program 4.2, Contoh program fungsi


Kode program 4.2 merupakan contoh penggunaan fungsi pada
program menghitung luas bangun persegi panjang dimana berfungsi mencetak
hasil perhitungan dari luas persegi panjang. Fungsi dalam program tersebut
menggunakan tipe data interger dengan parameter luas.

4.3 Perbedaan Fungsi dengan Prosedur


Pada contoh kode program 4.1 dan 4.2 menunjukan perbedaan antara
fungsi dan prosedur pada sebuah program. Penjelasan dari perbedaan fungsi dan
prosedur dijelaskan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.3 Perbedaan Fungsi dan Prosedur
Fungsi Prosedur

Pada fungsi, tipe data nilai yang dikirimkan prosedur tidak memiliki return value (misal
memiliki nilai balik (return value). return luas).

Karena nilai balik berada di nama fungsi Pada prosedur, dapat digunakan atau dipanggil
tersebut, maka fungsi tersebut dapat langsung berulang-ulang untuk subprogram.
digunakan untuk dicetak hasilnya

Dapat menggunakan Parameter. Tidak dapat menggunakan Parameter

Tabel 4.3 merupakan perbedaan antara fungsi dan prosedur. Terdapat tiga
perbedaan yang signifikan antara fungsi dan prosedur terdapat pada nilai balik
atau return value. Jika sebuah subprogram memiliki nilai balik atau return value,
maka subprogram tersebut merupakan fungsi, namun jika tidak memiliki nilai
balik maka subprogram tersebut adalah prosedur.

5. Passing Parameter
Dalam suatu program terdapat parameter yang merupakan nilai yang
menjadi acuan saat menjalankan suatu program yang digunakan untuk menginput
suatu data agar dapat diproses oleh suatu fungsi. Parameter dibedakan menjadi
dua, yaitu passing by value dan passing by reference. Berikut merupakan
pengertian konsep Passing by value, Passing by reference dan perbedaanya.

5.1 Passing by Value


Pemanggilan dengan nilai (Pass by Value) merupakan cara yang dipakai
untuk seluruh fungsi. Pada Pass by Value, nilai dari parameter aktual akan disalin
ke parameter formal. Dengan cara ini nilai parameter aktual tidak bisa bisa
dirubah di dalam fungsi tidak memengaruhi nilai di luar fungsi.
#include <stdio.h>

//inisialisasi fungsi tukar

void tukar (int, int);

//fungsi main

main(){

int a = 88, b = 77;

printf("Nilai sebelum pemanggilan fungsi\n");


printf("a = %d b = %d\n", a, b);

tukar(a,b);

printf("\nNilai setelah pemanggilan fungsi\n");

printf("a = %d b = %d\n", a, b);

//fungsi tukar

void tukar(int x, int y) {

int z;

z = x;

x = y;

y = z;

printf("\nNilai di akhir fungsi tukar()\n");

printf("x = %d y = %d\n", x, y);

Kode program 5.1 Contoh program passing by value


Kode program 5.1 memperlihatkan bahwa sekeluarnya dari pemanggilan
fungsi tukar(), variable a dan b (yang dilewatkan ke fungsi tukar() tidak berubah,
walaupun pada fungsi tukar() telah terjadi penukaran antara parameter x dan y.
Karena x hanyalah Salinan dari a dan y adalah Salinan dari b. Saat pemanggilan
fungsi, maka x bernilai 88 (nilai a) dan y bernilai 77(nilai b). Sesudah pernyataan
tersebut dijalankan maka x akan bernilai 77 dan y bernilai 88.

5.2 Passing by Reference


Pemanggilan dengan referensi merupakan upaya untuk melewatkan
alamat dari suatu variable ke dalam fungsi. Cara ini dapat dipakai untuk
mengubah isi suatu variable di luar fungsi dengan pelaksanaan pengubahan
dilakukan di dalam fungsi.
#include <stdio.h>

Void tukar_nilai(int*nilai1, int*nilai2){


Int hasil;

hasil = *nilai1;

*nilai1=*nilai2;

*nilai2=hasil;

Int main(){

Int x = 111, y = 222;

printf(“Inisialisasi nilai akhir: \n”);

printf(“\t x=%d y=%d \n\n, x, y);

tukar_nilai(dx, dy);

printf(“Nilai setelah memanggil fungsi : “0;

printf(“x=%d y=%d”, x, y);

return 0;}

Kode Program 5.2, Contoh penggunaan passing by reference


Kode Program 5.2 merupakan contoh passing by reference dalam
prosedur ‘tukar_nilai’ dengan parameter ‘*nilai1 dan *nilai2’. Prosedur tersebut
berfungsi untuk menukar data nilai dari variable ‘x’ dan ‘y’, dalam
pengoprasiannya, diperlukan ‘hasil’ sebagai tempat penukaran.

5.3 Perbedaan Passing by Value dan Passing by Reference


Passing by Value dan Passing by Reference Perbedaannya terletak pada
cara kerjanya. Passing by Value menggunakan Salinan nilai, sedangkan, Passing
by Reference menfaatkan penggunaan pointer.
Tabel 5.1, Perbedaan Passing by Value dan Passing by Reference
Passing by Value Passing by Reference

Pass By Value adalah ketika memberikan Pass By Reference adalah ketika akan


salinan nilai sebuah variabel sebagai memberikan referensi ke alamat lokasi variabel
argumen untuk sebuah methode. yang digunakan sebagai argumen untuk method.

Tabel 5.3 menjelaskan perbedaan cara kerja dari passing by Value dan
passing by Reference. Passing by Value variabelnya tidak dapat diganti atau
dirubah dan variabel yang digunakan adalah variabel awal yang sudah
dideklarasikan, sedangkan, Passing by Reference menggunakan pointer atau
memberikan referensi ke alamat lokasi variabel yang digunakan untuk sebuah
method atau metode.

6. Seni Penulisan Program


Seni Penulisan Program adalah kaidah yang harus dipenuhi dalam
penulisan atau pembuatan suatu program unyuk meminimalkan error, merapikan
source code, serta efisiensi kode sintaks. Kaidah – kaidah dalam penulisan
program mencangkup case sensitivity, komentar, statement, keyward dan
identifier.
6.1 Case Sensitivity
Pengertian sederhana dari case sensitivity adalah perbedaan antara huruf
besar dan huruf kecil. Istilahnya, bahasa C termasuk bahasa yang case sensitif.
Dalam bahasa C, huruf besar dan kecil dianggap berbeda. Perintah printf tidak
bisa ditulis menjadi  Printf atau akan terjadi error pada program.
#include <stdio.h>

int main(void){

Printf("Hello, World!\n");    /* error !! */

return 0;

Kode program 6.1, contoh case sensitivity


Kode program 6.1 merupakan contoh dari case sensitivity dimana saat
pendeklarasian, terjadi error karena penulisan perintah printf tidak boleh ditulis
Printf karena case sensitivity akan membedakan antara huruf besar dan huruf
kecil. Sama halnya ketika menulis sebuah variabel juga akan dianggap berbeda
antara huruf besar dan huruf kecil.
6.2 Komentar
Komentar atau comment adalah ‘kode program’ yang ditambahkan untuk
memberi keterangan atau penjelasan mengenai cara kerja program. Komentar
tidak akan diproses oleh compiler C dan berfungsi untuk memberi keterangan
tambahan (terutama jika kode program yang ditulis cukup rumit).
/* Pembuat  : Riski Prananada
  Tujuan   : Menampilkan pesan "Hello, World!"*/
#include <stdio.h>
int main(void){
//mengeluarkan perintah output “Hello World!”
printf("Hello, World!\n");
return 0;
}
Kode Program 6.2, Contoh komentar
Pada program 6.2 contoh diatas menunjukan penggunaan
komentar. Untuk membuat komentar di dalam kode program bahasa C,
menggunakan tanda /* dan */. Seluruh karakter yang ada diantara kedua tanda ini
akan dianggap sebagai komentar dan diabaikan pada saat proses compiler. Bahasa
pemrograman C++ memperkenalkan alternatif pembuatan komentar, yakni
dengan tanda ” // “. Umumnya, compiler bahasa C juga mendukung bahasa C++,
sehingga kita juga bisa menggunakan tanda ” // “untuk membuat komentar dalam
bahasa C.

6.3 Statement
Statement dalam bahasa C adalah sebuah baris perintah. Setiap baris
perintah (statement) dalam bahasa C harus diakhiri dengan tanda titik koma ( ; ).
Sebuah statement tidak harus mencakup satu baris. Perintah kondisi seperti if
else dan perulangan (looping) bisa mencakup beberapa baris, dan ini dianggap
sebagai satu statement. Statement yang terdiri dari beberapa baris diawali dengan
tanda kurung kurawal ” { ” dan diakhiri dengan tanda ” } “. Bagian ini juga sering
disebut sebagai blok kode program. Berikut dapat dilihat contoh dari statement.
Luas_persegi = sisi * sisi; //contoh statement.

If ( x == “bahasac”) {

Printf(“Belajar Bahasa C di Unud”);


}

Kode program 6.3, contoh statement


Pada kode program 6.3 merupakan contoh statement dalam suatu
program. Baris kode berisi rumus luas persegi dalam program tersebut merupakan
sebuah statement, sama halnya dengan baris kode dibawahnya yang merupakan
statement yang terdiri dari beberapa baris yang diawali dengan tanda kurung
kurawal “{“ dan diakhiri dengan tanda “}”.

6.4 Keyword
Keyword adalah kata kunci yang digunakan dalam pemrograman untuk
fungsi-fungsi tertentu. Dalam pemrograman C++ keyword dikenali oleh compiler
dengan cara mendeklarasikan file header, tetapi ada juga keyword yang tidak
perlu untuk mendeklarasikan file header.  Keyword merupakan pernyataan
singkat dan mempunyai fungsi tertentu sehingga sangat fleksibel dan mudah
dalam penggunaan dalam pemrograman. Berikut merupakan macam – macam dari
keyword, yaitu auto, break, case, char, const, continue, default,
do, double, else, float, for, if, int, return, switch, typedef,
void, while.

6.5 Identifier
Identifier adalah nama untuk menandakan “sesuatu” sepanjang kode
program. Contoh dari identifier adalah variabel, konstanta dan fungsi. Secara
umum, kita bebas ingin menulis nama identifier, namun terdapat beberapa aturan:
a. Identifier harus selain dari keyword (yang terdapat di tabel sebelum ini).
Sebagai contoh, kita tidak bisa memakai kata int sebagai nama variabel,
karena int merupakan keyword untuk menandakan tipe data integer.
b. Identifier  bisa terdiri dari huruf, angka dan karakter underscore / garis
bawah
c. Karakter pertama dari identifier hanya bisa berupa huruf dan underscore,
tidak bisa berupa angka. Meskipun boleh, tapi tidak disarankan
menggunakan karakter underscore sebagai awal dari identifier.
d. Beberapa compiler ada yang membatasi panjang identifier maksimal 31
karakter.

int jumlah;

double total_penjualan;

Kode program 6.5, contoh identifier


Kode program 6.5 merupakan contoh dari identifier dari sebuah program
dimana, jumlah dan total_penjualan adalah variabel dan termasuk ke dalam
identifiers karena terdapat keyword yang berfungsi sebagai pendeklarasi tipe data
yang yaitu jumlah dengan tipe data int dan total_penjualan dengan tipe data float.

Anda mungkin juga menyukai