Anda di halaman 1dari 9

Quote

Hi kakak
Selamat datang di e-book edisi “quote”. Tentunya sudah banyak
yang mengenal apa itu quote.
Umumnya kita mencari quote untuk mengekspresikan perasaan
kita kemudian untuk diunggah di akun sosmed masing-masing.
Tanpa kita sadari quote selama ini telah menjadi sarana motivasi
dan nasehat baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Berikut Labo berikan beberapa “quote” dengan makna yang ter-
sirat di dalamnya.
Selamat membaca kakak :)
Quote #1

“THE GOOD LIFE IS A PROCESS, NOT A STATE OF


BEING. IT IS A DIRECTION, NOT A DESTINATION.”

Kehidupan yang baik adalah sebuah proses, bukan keadaan.


Semua ini tentang arah, bukan tentang tujuan.

Maknanya

Pernahkah kita terlalu fokus untuk pergi ke suatu tempat, lalu lupa cara

menikmati perjalanannya?

Konsentrasi kita tertuang penuh ke Yogyakarta, Bali, Raja Ampat, dan lokasi

lainnya. Namun kita tidur di sepanjang perjalanan, sehingga melewatkan sisi-

sisi super indah yang bisa dinikmati. Nah, hal ini tentu sangat disayangkan.

Keadaannya sama persis ketika kita terlalu fokus „menjadi orang sukses‟. Ki-

ta hanya membidik pekerjaan yang bagus, nilai yang tinggi, karir yang gemi-

lang, gaji yang banyak, mobil yang keren, rumah yang mewah, traveling yang

mahal, dsb. Tetapi kita kehilangan waktu kebersamaan dengan keluarga,

sahabat, pasangan, tetangga, dsb. Kita kurang berbagi semuanya dengan

mereka.
Quote #2
“EVERYBODY SHOULD DO AT LEAST TWO THINGS
EACH DAY THAT HE HATES TO DO, JUST FOR
PRACTICE.”
Semua orang harus melakukan, paling tidak 2 hal yang paling dibencinya, sekadar untuk latihan.

Maknanya

Jalan hidup tidak selamanya lurus dan mulus. Kalau sudah terlena dengan kemudahan bisa
berbahaya. Padahal sumber pembelajaran yang berharga didapat dari pengalaman sulit, tan-
tangan, dan penderitaan. Kita lebih sering belajar tentang diri sendiri, tentang Dia, tentang
kelemahan dan kekuatan ketika terjatuh daripada ketika sedang di atas.

Kutipan ini menjadi saran agar kita bersedia keluar dari spot yang nyaman. Misalnya jika

kamu introvert, cobalah belajar untuk kenalan, komunikasi, atau bersosialisasi. Atau ketika

hendak melamar pekerjaan misalnya, jangan sampai tetap menggunakan jalan pintas; jalan

„orang terdekat‟ atau jalan „uang pelicin‟. Cobalah untuk melamar sesuai prosedur, menjalani

tes/ujian, wawancara, dan serangkaian adaptasi.

Pasti tidak mudah. Pasti kamu benci melakoninya. Tetapi segala sesuatu bisa berangsur-

angsur mudah kalau sudah terbiasa melatih diri.


Quote #3

“WHEN I LOOK AT THE WORLD I’M PESSIMISTIC, BUT


WHEN I LOOK AT PEOPLE I AM OPTIMISTIC.”
Ketika aku melihat ke arah dunia, aku pesimistik. Tetapi ketika melihat orang-orang, daku optimistik.

Maknanya

Jika melihat keadaan dunia pada umumnya, kamu mungkin akan mudah pesimis. Bisa kita

lihat sendiri. Media sering mengabarkan warta soal korupsi, ketidakadilan, pelecehan,

bencana, perampasan hak, artikel click bait, dsb. Media sosial juga penuh berisi hujatan,

kebencian, hoax, dan segala hal mengerikan lain.

Ketika terlalu fokus pada keadaan dunia yang menua, kamu mungkin langsung beranggapan

kalau planet ini adalah tempat yang buruk rupa. Namun ketika fokus pada para penghunin-

ya, pandanganmu mungkin berbeda. Luangkan waktu sejenak untuk menatap orang-orang

sekitar, khususnya inspirasi serta alasanmu untuk tetap bertahan dan berjuang.

Fokus pada mereka yang berprestasi, mereka yang berkontribusi, mereka yang menjadi pah-

lawan walau tanpa pengakuan, mereka yang menjadi orang tua, mereka yang menjadi sauda-

ra, mereka yang menjadi sosok terkasih, dsb.

Dunia ini bisa saja sudah disesakki dengan segala hal yang jelek. Namun di dalamnya masih

ada orang-orang baik. Mereka bisa mendongkrak optimisme kalau hidup bukan sekadar

mempertahankan napas, melainkan juga untuk membuatnya lebih bermakna.


Quote #4

“IF THE ONLY TOOL YOU HAVE IS A HAMMER, YOU


TEND TO SEE EVERY PROBLEM AS A NAIL.”
Jika perkakas yang kamu punya hanyalah sebuah palu,
kamu cenderung melihat setiap masalah adalah paku.

Maknanya

Kutipan ini menyinggung ketergantungan kita akan perkakas atau cara penyelesaian masalah
yang sudah biasa dan. Palu memang membantu,

namun hanya untuk urusan-urusan tertentu, khususnya yang terkait paku. Palu bahkan bisa
bikin masalah dan merusak.

Secara psikologis, quote ini membahas cara penanganan masalah.

Kadangkala kita mesti memikirkan dan mengeksplor cara baru. Keluar dari zona nyaman.

Beda kasus, beda juga cara menghadapinya.


Quote #5
“THE BEST YEARS OF YOUR LIFE ARE THE ONES IN WHICH YOU
DECIDE YOUR PROBLEMS ARE YOUR OWN.
YOU DO NOT BLAME THEM ON YOUR MOTHER, THE ECOLOGY, OR
THE PRESIDENT. YOU REALIZE THAT YOU CONTROL YOUR OWN
DESTINY.”

Tahun-tahun terbaik dalam hidupmu yaitu ketika kamu menyadari/ memutuskan kalau masalahmu
adalah milikmu sendiri. Kamu tidak menyalahkan ibumu, ekologi, atau presiden. Kamusadar kalau
kamu mengendalikan takdirmu sendiri.

Maknanya

Quote ini mengingatkan kalau kita, di usia-usia tertentu, harus sadar. Kita sudah memiliki
tanggung-jawab atas segala masalah hidup dan atas segala pilihan yang sudah diambil. Me-
mang sih, ada banyak hal yang di luar kendali, misalnya kematian seseorang. Namun respons
atau reaksi kamu terhadap hal itu masih bisa dikontrol.

Kutipan Ellis ini menyarankan agar kita bisa memiliki kekuatan internal diri sendiri. Jangan
sampai terlalu terpengaruh/ bergantung pada orang lain. Jangan sampai tidak berdaya,
seolah tak punya kuasa, dan tidak memiliki dorongan untuk berubah.
Quote #6

“EDUCATION IS WHAT SURVIVES WHEN WHAT HAS


BEEN LEARNED HAS BEEN FORGOTTEN.”

“Pendidikan adalah sesuatu yang bertahan ketika apa yang sudah dipelajari (malah) sudah terlupakan.”

Maknanya
Bicara tentang pendidikan, kita pasti langsung teringat akan pembelajaran di sekolah.
Padahal kutipan ini menegaskan kalau pendidikan sebenarnya baru di dapat di luar bangku
sekolah, tak sebatas di dalam teks-teks buku (saja).
Hapalan, informasi, atau pengetahuan yang didapat dalam kelas kemungkinan besar tak
akan awet. Kebanyakan dari kita baru benar-benar mengingatnya ketika hendak ujian saja.
Selepas itu, atau sehabis lulus sekolah, semua itu seakan mulai kabur dari otak.
Yang paling awet tersisa adalah perubahan cara berpikir yang lebih kritis dan lebih dalam.
Intinya kita akan tetap berada dalam proses belajar, walau tempatnya sudah tak lagi di
sekolah atau di kelas. Tak perlu menutup diri pada hal-hal baru.
Selagi baik dan bermanfaat, pelajari saja semuanya.
Dapatkan e-book exclusive lainnya
hanya di @englishlab.id

Anda mungkin juga menyukai