Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan
makalah ini tepat pada waktunya dengan judul : “Manajamen Konflik”. Kami juga
menyadari bahwa dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini, masih banyak
terdapat kekurangan maupun kekeliruan.
Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya. Dan tidak lupa pula kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, terutama bagi diri kami pribadi dan para pembaca pada umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Tujuan
PEMBAHASAN
1. Manajemen Konflik
a. Pengelolaan Konflik
Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan:
1. Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan
mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami
peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus
mencari bantuan untuk memahaminya.
2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan: Konflik dapat dikelola
dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman
dan tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat
junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi
dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
3. Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan
yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk
menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam
kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
4. Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal
penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para
manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat
merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka
telah mendengarkan.
1. Pengertian
Pengertian Konflik Konflik berasal dari kata kerja Latin
“configure” yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan
sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok)
dimana salahsatu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.Stephen Robbins dalam
bukunya Organization Behavior (1996 mendefiniskan Konflik adalah
Suatuproses yang mulai bila suatu pihak merasakan pihak lain telah
mempengaruhi secara negatif, atau akan segera mempengaruhi secara negatif,
sesuatu yang diperhatikan pihak pertama. SementaraWirawan dalam
bukunya tentang Manajemen Konflik (2010) mendefiniskan konflik adalah
proses pertentangan yang diekspresikan diantara dua pihak atau lebih yang
saling tergantung mengenai objek konflik, menggunakanpola perilaku dan
interaksi konflik yang menghasilkan keluaran konflik. Berikut pengertian
konflik menurutbeberapa ahli :
1. Gareth R. Jones
Mendefinisikan konflik organisasi sebagai “perbenturan yang muncul
kala perilaku mencapai tujuan tertentu yang ditunjukan suatu kelompok
dirintangi atau digagalkan oleh tujuan kelompok lain.” Karena tujuan,
pilihan, dan kepentingan kelompok-kelompok pemangku kepentingan
(stake holder) di dalam
organisasi berbeda maka konflik adalah suatu yang tidak terelakkan di
setiap organisasi.
2. Jones
Beranggapan bahwa beberapa jenis konflik justru mampu memberi
kontribusi terhadap peningkatan
efektivitas organisasi. Alasan Jones bahwa konflik punya kontribusi
positif karena ia mengungkap kelemahan suatu organisasi sehingga
membuka jalan dalam upaya mengatasinya. Dengan demikian, konflik
membimbing pada proses pembelajaran dan perubahan organisasi.
3. Menurut Stoner
Konflik organisasi adalah mencakup ketidaksepakatan soal alokasi
sumberdaya yang langka atau
peselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau kepribadian.
(Wahyudi, 2006:17).Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
konflik terjadi dikarenakan adanya proses yang terjadi di kedua belah
pihak yang masing-masing pihak terpengaruh secara negatif yang
menimbulkan pertentangan di antara kedua belah pihak.
2. Penyebab Terjadinya Konflik
1. Perbedaan
a. Perbedaan pendapat
Perbedaan pendapat bisa muncul kapan saja dan terjadi pada siapa saja
Perbedaan pendapat disebabkan oleh pendapat yang disampaikan seorangdengan
orang lain berseberangan! begitu juga jika kedua pihak salingmempertahankan
argumentasi masing-masing.Penyelesaian nya yaitu dengan memilih pendapat
yang mendekati rasionaldan lebih tepat serta tidak menolak mentah-mentah
pendapat orang lain dandan menjadikan pendapat itu menjadi bahan masukan
yang pantas
b. Perbedaan Pandangan
d. Dirugikan
e. Beban Kerja
3. Dampak Konflik
Konflik dapat berdampak positif dan negatif yang rinciannya adalah sebagai
berikut:
b) Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya
yang dirasakan kurang adil dalam membagi tugas dan tanggung jawab.
Seringnya terjadi perselisihan antar karyawan yang bisa memancing
kemarahan, ketersinggungan yang akhirnya dapat mempengaruhi pekerjaan,
kondisi psikis dan keluarganya.
e) Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk dan ini disebut labor
turn-over. Kondisi semacam ini bisa menghambat kelancaran dan kestabilan organisasi
secara menyeluruh karena
produksi bisa macet, kehilangan karyawan potensial, waktu tersita hanya untuk kegiatan
seleksi dan
memberikan latihan dan dapat muncul pemborosan dalam cost benefit. Konflik yang
tidak
konflik harus mendapat perhatian. Jika tidak, maka seorang manajer akan terjebak pada
hal-hal
seperti:
1) Kehilangan karyawan yang berharga dan memiliki keahlian teknis. Dapat saja
mereka
mengundurkan diri. Manajer harus menugaskan mereka kembali, dan contoh yang
paling buruk
2) Menahan atau mengubah informasi yang diperlukan rekan-rekan sekerja yang lurus
hati agar
3) Keputusan yang lebih buruk yang diambil oleh perseorangan atau tim karena mereka
sibuk
“kecelakaan” atau “lupa”. Namun, dapat membuat pengeluaran yang diakibatkan tak
terhitung
banyaknya.
5) Sabotase terhadap hubungan pribadi dan reputasi anggota tim melalui gosip dan
kabar burung.
Segera setelah orang tidak memusatkan perhatian pada tujuan perubahan, tetapi pada
masalah
emosi dan pribadi, maka perhatian mereka akan terus terpusatkan ke sana.
6) Menurunkan moral, semangat, dan motivasi kerja. Seorang karyawan yang jengkel
dan merasa
ada yang berbuat salah kepadanya tidak lama kemudian dapat meracuni seluruh anggota
tim. Bila
7) Masalah yang berkaitan dengan stres. Ada bermacam-macam, mulai dari efisiensi
yang
• Arbritasi.
Kedua belah pihak yang berkonflik memilih pihak ketiga sebagai upaya
penyelesaian konflik.
• Ajudikasi. Konflik diselesiakan melalui pengadilan.
• Genjatan senjata. Penghentian peperangan dalam jangka waktu tertentu sambil
mencari jalan damai.
2. Minery