Anda di halaman 1dari 7

JURNAL SMART ANKES – STIKES ABDI NUSA PANGKALPINANG VOLUME 5 | NO 1 | MEI 2021 | ISSN 2615-8221

HUBUNGAN PERILAKU, LINGKUNGAN DAN PELAYANAN KESEHATAN DENGAN


KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
GERUNGGANG KOTA PANGKALPINANG

M. Hendra Saputra, Andri Nurtito, Novi Haryanti


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusa Pangkalpinang

ABSTRAK

Demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
nyamuk aedes aegypty. Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang,
kejadian DBD di Puskesmas Gerunggang mengalami peningkatan pada 3 tahun terakhir yaitu
tahun 2017 sebanyak 15 kasus. Kemudian di tahun 2018 sebanyak 44 kasus. Sedangkan di
tahun 2019 kejadian DBD sebanyak 56 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor
– faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Gerunggang.
Penelitian ini menggunakan desain case control. Teknik yang digunakan dalam pengambilan
sampel yaitu simple random sampling. Populasi penelitian ini adalah semua penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Gerunggang yaitu 40.953 orang dan sampel yang diambil adalah 1 : 1 yaitu
sampel kasus 56 orang dan sampel kontrol 56 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa adanya
hubungan antara variabel perilaku dengan nilai (p=0,000 OR=11.111), lingkungan (p= 0,001
OR=4.167) dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Gerunggang. Sedangkan variabel
pelayanan kesehatan dengan nilai (p=0,097 OR = 2.200) tidak ada hubungan dengan kejadian
DBD di wilayah kerja Puskesmas Gerunggang.Bagi masyarakat perlu meningkatkan kesadaran
dan peran serta terhadap kegiatan pencegahan baik dari diri sendiri maupun bekerja sama
dengan pelayanan kesehatan. Hal ini dilakukan guna menghindari peningkatan kejadian DBD di
lingkungan masyarakat.

THE RELATED FACTORS TOWARDS THE OCCURRENCE OF DENGUE FEVER IN


THE WORK AREA OF PUBLIC HEALTH CENTER GERUNGGANG
PANGKALPINANG

ABSTRACT
Dengue fever is one of the infections caused by the spreading of dengue virus carried by the Aedes
Aegypty mosquitos. Based on the data from the Pangkalpinang City Health Office, the occurrence of
dengue fever in Public Health Center Gerunggang shows the increasing rate over the last three
years, namely in 2017 there were 15 cases. In 2018 there were 44 cases. Where as in 2019 there
were 56 cases of dengue fever. This study aims to know the related factors towards the occurrence
of dengue fever in the work area of Public Health Center Gerunggang. This research employs a
case control research design.The sample are drawn using simple random sampling technique. The
population of this research is the entire people in the work area of Public Health Center
Gerunggang with the total number of 40,953 persons. The number of sample taken in this research
is using 1 : 1 rate, which means the case samples are 56 persons, and the control samples are 56
persons. The result of this research shows that there are significant relations between variables of
attitude with score (p=0.000 OR= 11.111), and environment (p=0.001 OR=4.167) with the
occurrence of dengue fever in the work area of Public Health Center Gerunggang. Where as, there
is no significant relation between the variable of health care service with score(p=0.097 OR= 2.200)
with the occurrence of dengue fever in the work area of Public Health Center Gerunggang. From the
result, the writer suggests the public to raise their awareness and participation towards the effort to
prevent the occurrence of dengue fever, whether to do as personal or to cooperate with the medical
officer. These efforts are needed to minimize the increase of dengue fever occurrence in their
surroundings.
Keywords : Dengue Fever Occurrence, Public Health Center Gerunggang

82
83

Pendahuluan tahun 2017 sebanyak 15 kasus. Kemudian di


Kesehatan merupakan hak asasi manusia tahun 2018 sebanyak 44 kasus. Sedangkan di
dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus tahun 2019 kejadian DBD sebanyak 56 kasus
diwujudkan sesuai dengan cita – cita bangsa (Puskesmas Gerunggang, 2019).
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Berdasarkan data penyebaran kejadian
Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara DBD yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam Undang Gerunggang yang terus meningkat, dapat
– Undang Kesehatan Nomor 30 tahun 2009 juga dikatakan bahwa kejadian DBD merupakan
menyebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan salah satu penyakit yang masih menjadi
sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun masalah kesehatan masyarakat. Hal ini perlu
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk mendapat perhatian yang lebih dan merupakan
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. hal penting untuk kita cegah agar wilayah kerja
Demi terciptanya kesehatan yang baik dalam diri Puskesmas Gerunggang terbebas dari
manusia, maka diperlukan suatu lingkungan kejadian DBD. Perlu kita sadari bersama bahwa
yang sehat dan sumber daya yang memadai, masyarakat harus memiliki harapan hidup
(Depkes RI, 2009). yang panjang. Oleh karena itu, berdasarkan
Demam berdarah dengue (DBD) adalah uraian di atas peneliti berminat untuk
infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. mengetahui dan meneliti faktor – faktor yang
Dengue adalah virus penyakit yang ditularkan berhubungan dengan kejadian DBD di wilayah
dari spesies nyamuk aedes aegypti dan aedes kerja Puskesmas Gerunggang
albopictus. Penyakit ini dapat menimbulkan
dampak buruk bagi kehidupan manusia antara Metode Penelitian
lain menimbulkan kepanikan dalam keluarga, Jenis penelitian yang dilakukan
kematian anggota keluarga dan berkurangnya merupakan rancangan penelitian case control.
usia harapan hidup masyarakat (Kemenkes RI, Populasi dalam penelitian ini adalah semua
2017). penduduk yang ada di wilayah kerja
Penelitian sebelumnya yang dilakukan Puskesmas Gerunggang sebanyak 40.953
Mulyana (2015), menyatakan bahwa penyakit orang. Jumlah sampel adalah 112 orang
DBD ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor dengan rincian sampel kasus 56 orang dan
diantaranya yaitu sikap, tindakan, lingkungan sampel kontrol 56 orang. Pemilihan sampel
dan penggunaan racun anti nyamuk dengan dilakukan dengan teknik simple random
kejadian DBD. sampling. Pengambilan data dilakukan
Sejalan dengan hasil penelitian Nengsih, dengan teknik wawancara dan observasi
dkk (2020) menyebutkan bahwa faktor perilaku langsung kepada responden dengan alat bantu
dan lingkungan menjadi salah satu faktor yang kuesioner. Penelitian ini dalam analisanya
memengaruhi kejadian demam berdarah menggunakan pendekatan analisa kuantitaif.
dengue. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-
Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota square.
Pangkalpinang tahun 2019 mengenai kasus
DBD, 7 Puskesmas yang ada di kota Hasil Penelitian
Pangkalpinang berikut ini masih ditemukan Analisis Univariat
kejadian DBD yaitu Puskesmas Pangkal balam Analisis univariat bertujuan untuk melihat
dengan 3 kasus, Puskesmas Taman Sari 7 distribusi frekuensi dan persentase dari tiap-tiap
kasus, Puskesmas Pasir Putih 9 kasus, variabel baik variabel dependen (pemilihan
Puskesmas Melintang 17 kasus, Puskesmas Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) dan
Girimaya 18 kasus, Puskesmas Air Itam 29 variabel independen (getahuan, sikap, sumber
kasus, dan Puskesmas Gerungang 56 kasus, informasi, dan dukungan pasangan).
serta Puskesmas Selindung 34 kasus DBD.
Dilihat dari data tersebut terdapat satu wilayah Tabel 1
kerja yang menempati angka kasus DBD masih Distribusi Kejadian DBD
tinggi yaitu Wilayah Puskesmas Gerunggang.
Puskesmas Gerunggang merupakan wilayah Kejadian Persentase
penelitian kejadian DBD ini yang mengalami Jumlah
DBD (%)
peningkatan kasus selama tiga tahun terakhir Kasus 56 50,0
(Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, 2020). Kontrol 56 50,0
Berdasarkan data yang didapat dari
puskesmas Gerunggang, kejadian DBD di
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat
wilayah kerja Puskesmas Gerunggang pada 3
bahwa distribusi responden kejadian DBD
tahun terakhir mengalami peningkatan, yaitu
berdasarkan kategori pernah atau tidak

www.jurnalbadinusababel.ac.id
@2021, Jurnal SMART ANKES STIKES ABDI NUSA PANGKALPINANG
pernah di Wilayah Kerja Puskesmas Analisis Bivariat
Gerunggang dalam penelitian ini jumlah kasus Analisis bivariat pada penelitian ini
(pernah) dan kontrol (tidak pernah) adalah bertujuan untuk melihat perbandingan antara
sama yaitu 56 orang. varaibel independen dengan variabel dependen
Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Tabel 6

Perilaku Persentase
Jumlah (%)
Tidak Baik 38 33,9
Baik 74 66,1

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa


responden yang berperilaku tidak baik
sebanyak 38 orang (33,9%), lebih sedikit
dibandingkan dengan responden yang
memiliki perilaku baik

Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan
Lingkungan

Lingkungan Jumlah Persentase (%)


Tidak bersih 44 39,3
Bersih 68 60,7

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa


responden yang lingkungannya tidak bersih 1. Hubungan antara perilaku dengan kejadian
sebanyak 44 orang (39,3%), lebih sedikit DBD di wilayah kerja Puskesmas
dibandingkan dengan responden yang memiliki Gerunggang Kota Pangkalpinang
lingkungan bersih Responden yang mempunyai perilaku
Tabel 4 tidak baik lebih banyak terdapat pada
Distribusi Responden penderita DBD (kasus) sebanyak 32 orang
Pelayanan Kesehatan (57,1%) dibandingkan dengan responden
yang tidak menderita DBD (kontrol) sebanyak
Pelayanan 6 orang (10,7%).
Jumlah Persentase
Kesehatan Hasil uji statistik dengan uji chi- square
(%)
didapatkan nilai p = (0,000) < α (0,05). Hal ini
Tidak baik 33 29,5
menunjukkan bahwa ada hubungan yang
Baik 79 70,5
bermakna antara perilaku dengan
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas
responden yang mendapatkan pelayanan Gerunggang Kota Pangkalpinang.
kesehatan yang tidak baik sebanyak 33
Hasil analisa lebih lanjut didapatkan nilai
orang (29,5%), lebih sedikit dibandingkan
OR = 11,111 (4,093 – 30,161) berarti dapat
dengan responden yang mendapatkan
dikatakan bahwa responden yang memiliki
pelayanan kesehatan yang baik.
perilaku tidak baik 11,111 kali berisiko
mengalami kejadian DBD dibandingkan
dengan responden yang memiliki perilaku
yang baik.

2. Hubungan antara lingkungan dengan


kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas
Gerunggang Kota Pangkalpinang
Responden yang menempati
lingkungan yang tidak bersih lebih banyak
terdapat pada responden yang menderita
DBD (kasus) sebanyak 31 orang
(55,4%)
dibandingkan responden yang tidak menderita dari kejadian DBD. Hal ini ditandai dengan
DBD (kontrol) yaitu 13 orang (23,2%). tidak adanya sikap maupun tindakan
Hasil uji statistik dengan uji chi- square pencegahan kejadian DBD yang dilakukan
didapatkan nilai p = (0,001) < α (0,05). Hal ini dalam kehidupan sehari–hari. Sebagian
menunjukkan bahwa ada hubungan yang masyarakat belum memiliki kemauan dan
bermakna antara lingkungan dengan kejadian belum bertindak dalam memberantas sarang
nyamuk DBD contohnya belum melakukan
DBD di wilayah kerja Puskesmas Gerunggang
kegiatan 3M plus, terbiasa menggantung
Kota Pangkalpinang. Hasil analisis lebih lanjut pakaian di kamar, dan tidak memeriksa jentik
didapatkan nilai OR = 4,102 (1,818 – 9,256) nyamuk pada tempat penampungan air.
sehingga dapat dikatakan bahwa responden
yang menempati lingkungan yang tidak bersih 2. Hubungan lingkungan dengan kejadian
4,102 kali lebih berisiko akan menderita DBD DBD di wilayah kerja Puskesmas
dibandingkan dengan responden yang Gerunggang Kota Pangkalpinang
menempati lingkungan yang bersih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara
lingkungan dengan kejadian DBD di wilayah
3.Hubungan antara pelayanan kesehatan
kerja Puskesmas Gerunggang Kota
dengan kejadian DBD diwilayah kerja
Pangkalpinang tahun 2019 dengan nilai OR =
Puskesmas Gerunggang Kota 4,102.
Pangkalpinang Menurut Ariyani dalam Nasution
Responden yang mendapatkan (2019) yang termasuk dalam faktor
pelayanan kesehatan yang tidak baik lebih lingkungan adalah lingkungan fisik yang bisa
banyak terdapat pada responden yang dilihat dari frekuensi pengurasan kontainer,
menderita DBD (kasus) sebanyak 21 (37,5%) ketersediaan tutup kontainer, dan kepadatan
dibandingkan responden yang tidak menderita rumah, sedangkan lingkungan biologis yaitu
DBD (kontrol) sebanyak 12 orang (21,4%). keberadaan jentik dan asal air yang tersimpan
Hasil uji statistik dengan uji chi- square dalam container serta lingkungan sosial yaitu
didapatkan nilai p = (0,097) > α (0,05). Hal ini kepadatan hunian rumah, kebiasaan
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan menggantung pakaian dan kebiasaan
yang bermakna antara pelayanan kesehatan menggunakan racun anti nyamuk.
dengan kejadian DBD di wilayah kerja Dari hasil penelitian yang dilakukan,
Puskesmas Gerunggang kota Pangkalpinang. peneliti menemukan bahwa sebagian
masyarakat yang mengalami kejadian DBD
cenderung tidak memperhatikan lingkungan
Pembahasan tempat tinggal mereka. Hal ini ditandai
1. Hubungan perilaku dengan kejadian dengan kondisi tempat tinggal yang tidak
DBD di wilayah kerja Puskesmas bersih dan tidak sehat seperti banyaknya
Gerunggang kota Pangkalpinang tahun ditemukan jentik nyamuk pada kaleng bekas
2019 dan penampungan air yang tidak ditutup
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat dilakukan observasi penelitian
ada hubungan yang bermakna antara disekitar rumah mereka. Sehingga responden
perilaku dengan kejadian DBD dengan nilai yang lingkungannya tidak bersih atau tidak
OR=11,111. menjaga sama sekali lingkungannya mudah
Notoatmodjo dalam Sulistiarini (2018) terserang berbagai macam penyakit, salah
menyatakan bahwa faktor yang mendorong satunya penyakit DBD.
motivasi untuk mencapai kesehatan individu
dipengaruhi oleh faktor perilaku. Perilaku
3. Hubungan pelayanan kesehatan dengan
hidup sehat merupakan perilaku yang
berkaitan dengan upaya atau usaha kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas
seseorang agar dapat mempertahankan dan Gerunggang kota Pangkalpinang
meningkatkan kesehatannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Perilaku seseorang akan berdampak tidak ada hubungan yang bermakna antara
terhadap derajat kesehatannya. Perilaku yang pelayanan kesehatan dengan kejadian DBD
sehat akan meningkatkan kualitas hidup di wilayah kerja Puskesmas Gerunggang Kota
seseorang (Adliyani,2015). Dalam penelitian Pangkalpinang tahun 2019 dengan nilai
ini sebagian masyarakat yang mengalami OR = 2,200.
kejadian DBD cenderung memiliki perilaku Menurut Umardiono, dkk (2018)
yang tidak baik dalam menjaga kesehatannya menyebutkan bahwa secara umum pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas yaitu pelayanan promotif kerja Puskesmas Gerunggang Kota
(peningkatan kesehatan), pelayanan Pangkalpinang
preventif (pencegahan), pelayanan kuratif
(pengobatan), dan pelayanan rehabilitatif Kesimpulan
(pemulihan kesehatan). 1. Faktor - faktor yang berhubungan dengan
Penelitian yang dilakukan di wilayah kejadian DBD adalah faktor perilaku dan faktor
kerja Puskesmas Gerunggang Kota lingkungan.
Pangkalpinang diketahui bahwa pelayanan 2. Faktor yang tidak berhubungan dengan
kesehatan yang didapat responden baik itu kejadian DBD adalah faktor pelayanan
dari tempat pelayanan kesehatan maupun kesehatan.
dukungan petugas kesehatan tidak
3. Faktor yang paling dominan dalam
mempengaruhi angka kejadian DBD,
terbukti dari jumlah responden kasus yang hubungannya dengan kejadian DBD adalah
mendapat pelayanan kesehatan yang faktor perilaku (OR = 11,111).
baik lebih banyak dari pada jumlah
responden kasus yang tidak mendapat
pelayanan kesehatan.
Tidak adanya hubungan antara
pelayanan kesehatan terhadap kejadian DBD
di wilayah Puskesmas Gerunggang Kota
Pangkalpinang disebabkan karena fakta di
lapangan, sebagian besar responden merasa
sudah cukup puas terhadap pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh petugas
kesehatan. Selain itu dengan adanya fasilitas
kesehatan yang cukup memadai di daerah
tempat tinggal responden atau masyarakat
wilayah kerja Puskesmas Gerunggang Kota
Pangkalpinang menjadikan arti penting
terhadap pelayanan kesehatan yang lebih
banyak dari pada jumlah responden kasus
yang tidak mendapat pelayanan kesehatan.
Tidak adanya hubungan antara
pelayanan kesehatan terhadap kejadian DBD
di wilayah Puskesmas Gerunggang Kota
Pangkalpinang disebabkan karena fakta di
lapangan, sebagian besar responden merasa
sudah cukup puas terhadap pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh petugas
kesehatan. Selain itu dengan adanya fasilitas
kesehatan yang cukup memadai di daerah
tempat tinggal responden atau masyarakat
wilayah kerja Puskesmas Gerunggang Kota
Pangkalpinang menjadikan arti penting
terhadap pelayanan kesehatan yang
diberikan. Puskesmas sebagai unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten bertanggung jawab dalam
pelaksanaan fungsi upaya promotif dan
preventif dalam mewujudkan program
pemberantasan penyakit dan penyehatan
lingkungan sudah cukup maksimal. Hal ini
terlihat dari jawaban responden mengenai
dukungan petugas kesehatan dalam upaya
fooging, penyuluhan dan pemberian bubuk
abate kepada masyarakat. Dengan demikian,
pelayanan kesehatan merupakan variabel
yang tidak memiliki hubungan yang
bermakna terhadap kejadian DBD di wilayah
Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan RI. 2009. Undang-


undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Profil
Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Bangka Belitung: Dinas
Kesehatan.
Kementrian Kesehatan RI. 2019. Data
Kasus DBD Puskesmas Gerunggang.
Pangkalpinang: Puskesmas.
Kementrian Kesehatan RI. 2020. Data
Kasus DBD Puskesmas Kota
Pangkalpinang Pangkalpinang: Dinas
Kesehatan
Nengsih, N, dkk. (2020). Faktor lingkungan
dan perilaku yang berhubungan dengan
kejadian DBD pada balita di kabupaten
kuningan. National Nursing Conference.
Vol. 1 (1). 17.
Priesley, Fuka, dkk. (2018).
Hubungan Perilaku Pemberantasan
Sarang Nyamuk dengan Menutup,
Menguras dan Mendaur Ulang Plus
(PSN M Plus) terhadap Kejadian Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan
Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol
1 Tahun
2018.
Sulistiarini dan Rahmat Hargono. (2018).
Hubungan Perilaku Hidup Sehat dengan
Status Kesehatan Masyarakat Kelurahan
Ujung. Jurnal Promosi Kesehatan
Universitas Airlangga. Vol 6 No.1:
2018.
Adliyani, Zaraz O.B. (2015). Pengaruh Perilaku
Individu Terhadap Hidup Sehat. Jurnal
Kesehatan Universitas Lampung. Volume
4 (7) Tahun 2015.
Umardiono A, dkk. (2018). Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Untuk Penanggulangan
Penyakit Tropis Demam Berdarah Dengue.
Jurnal Analisis Kebijakan dan
Pelayanan Publik Universitas Airlangga.
Vol 4 No. 1: 2018.

Anda mungkin juga menyukai