KELISTRIKAN
ROSTIANNA HARAHAP
855848054
Alat pengukur torsi (gaya yang sangat lemah) buatan Charles Coulomb untuk mengukur
muatan listrik.
f. Analisis Data
1) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2) Ada muatan listrik.
3) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah
habis.
4) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5) Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat
gosokan dengan kain wool.
g. Kesimpulan
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.
h. Pertanyaan
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawnan?
i. Jawaban Pertanyaan
1) Keduabolapingpongtidakadareaksikarenatidak mengandungmuatanlistrik.
2) Keduabolapingpongbermuatansejenis,sehinggasalingmenolak.
3) Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D. Diketahui A bermuatan
negativemaka:
- Bbermuatanpositif
- Cbermuatan negatif
- Dbermuatan positif
4) Interaksimuatansejenisadalahtolakmenolakdanmuatanberlawananadalahtarikmenarik.
c. Cara Kerja
1) Percobaan arus listrik:
a) Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
b) Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
c) Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (memilih
saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran
arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala langgsung memeriksa
sebabanya.
d) Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO meter, nyala lampu sudah
cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
e) Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.
d. Dasar Teori
1) Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat
diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan
sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere ( ) seperti di dalam
jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi
pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus
listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit
bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar
2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang
dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
b. Tegangan listrik(kadang disebut sebagai Voltase)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan
listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung
pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra
rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek
bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan
lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari
tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
f. Analisis Data
1) Analisis percobaan arus listrik
a) Menyusun rangkaian listrik dangan 3 baterai secara seri:
b) Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam dengan kutub (-).
c) Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Ternyata lampu
menyala. Hal ini menandakan adanya aliran listrik dari kutub positif menuju kutub negative.
d) Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.
2) Analisis percobaan tegangan listrik
a) Rangkaian listrik seperti ganbar dibawah ini:
Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik.
b) Membuat rangkaian listrik
Saklar (s) ditutup ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir
lebih besar.
c) Membuat rangkaian listrik
Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan karena jumlah baterai lebih banyak.
d) Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai banyak, sehingga
muatan listrik yang mengalir juga besar.
g. Kesimpulan
1) Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik
dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
2) Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
Kawat tembaga
Sendok kawat
Kayu
Karet penghapus
Grafit (mata pensil)
Kertas
Tas plastic
Air Keran
Air garam