Anda di halaman 1dari 340

BUPATI MESUJI

PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN BUPATI MESUJI


NOMOR 48 TAHUN 2016

TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK DAN FUNGSI


PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MESUJI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MESUJI,

Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan


dan pelayanan kepada masyarakat oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Mesuji dapat berjalan secara tertib, lancar,
berdayaguna dan berhasilgun
b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan maka sesuai
ketentuan Pasal 2 Peraturan Daerah Kabupaten Mesuji Nomor
05 Tahun 2016tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Mesuji;
c. bahwa sehubungan dengan ketentuan pada huruf a dan huruf
b tersebut diatas, maka dinilai perlu mengatur Struktur
Organisasi, Tata Kerja, Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat
Daerah Kabupaten Mesuji melalui Peraturan Bupati.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kabupaten Mesuji di Provinsi Lampung;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerahsebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah;
9. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Pengawas dan Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011
tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2011
tentang Pedoman Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan
Pemerintahan;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Mesuji Nomor 05 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Mesuji.

MEMUTUSKAN :
Menetapka : PERATURAN BUPATITENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TATA
n KERJA, TUGAS POKOK DAN FUNGSIPERANGKAT DAERAH
KABUPATEN MESUJI.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :
1. Kabupaten adalah Kabupaten Mesuji.
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Mesuji.
3. Bupati adalah Bupati Mesuji.
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Mesuji.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat
DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Mesuji.
6. Sekretariat Daerah adalah unsur yang bertugas membantu
Bupati/Wakil Bupati dalam penyusunan kebijakan dan
pengkoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas
Perangkat Daerah serta pelayanan administratif Sekretariat
Daerah Kabupaten Mesuji.
7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Mesuji.
8. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya
disingkat Sekretariat DPRD adalah unsur Pelayanan
Administrasi dan Pemberian Dukungan terhadap Tugas dan
Fungsi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Mesuji.
9. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya
disingkat Sekretaris DPRD adalah Sekretaris Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mesuji.
10. Staf Ahli adalah Staf Ahli Bupati Mesuji.
11. Inspektorat adalah unsur Urusan Pengawas,
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji.
12. Dinas Daerah adalah unsur Pelaksana urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten Mesuji.
13. Satuan polisi Pamong Praja adalah unsur Pelaksana fungsi
penunjang urusan pemerintahan bidang Ketentraman dan
ketertiban umum serta Perlindungan Masyarakat yang
menjadi kewenangan Daerah Kabupaten Mesuji.
14. Badan Daerah adalah unsur Penunjang urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten
Mesuji.
15. Kecamatan adalah Kecamatan se- Kabupaten Mesuji.
16. Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah unsur pelaksana teknis
Dinas yang melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
17. Unit Pelaksana Teknis Badan adalah unsur pelaksana teknis
Badan untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
18. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang
Pegawai Negeri Sipil dalam satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

BAB II
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI TATA KERJA PERANGKAT
DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MESUJI

Bagian Kesatu
Sekretariat Daerah

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 2
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah
yang dipimpin oleh sekretaris Daerah, berkedudukan dibawah
dan bertanggungjawab kepada Bupati.

Pasal 3
(1) Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu bupati
dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian
administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
serta pelayanan administratif.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud dalam
ayat (1), Sekretariat Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan kerja
perangkat daerah;
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah
d. pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil
negara pada instansi daerah;
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 4
(1) Susunan Organisasi Sekretariat Daerah, terdiri dari :
a. Sekretaris Daerah.
b. Asisten Bidang Pemerintahan, membawahi :
1) Bagian Tata Pemerintahan, membawahi :
a. Sub Bagian Pemerintahan Umum;
b. Sub Bagian Pertanahan;
c. Sub Bagian Otonomi dan Pengembangan Daerah.
2) Bagian Hukum dan Organisasi, membawahi :
a. Sub Bagian Perundang-undangan;
b. Sub Bagian Bantuan Hukum dan Dokumentasi;
c. Sub Bagian Organisasi.
c. Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan
Kesejahteraan
Rakyat, membawahi :
1) Bagian Perekonomian dan Administrasi
Pembangunan, membawahi :
a. Sub Bagian Perekonomian;
b. Sub Bagian Administrasi Pembangunan;
c. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan.
2) Bagian Kesejahteraan Rakyat, membawahi :
a. Sub Bagian Sosial dan Partisipasi Masyarakat;
b. Sub Agama dan Kebudayaan;
c. Sub Bagian Pemuda dan Olah Raga.
3) Bagian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
membawahi :
a. Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
b. Sub Bagian Pembinaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah; dan
c. Sub Bagian Tata dan Pengembangan Sistem
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
d. Asisten Bidang Administrasi Umum, membawahi :
1) Bagian Umum dan Perlengkapan, membawahi :
a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Perlengkapan;
c. Sub Bagian Rumah Tangga.
2) Bagian Humas dan Protokol, membawahi :
a. Sub Bagian Informasi, Dokumentasi dan
Publikasi;
b. Sub Bagian Telekomunikasi;
c. Sub Bagian Protokol.
e. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai bidang keahlian dan keterampilannya.
(2) Sekretariat Daerah dipimpin oleh seorang Sekretaris
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Bupati
(3) Masing-masing Asisten Sekretariat Daerah dipimpin oleh
seorang Asisten yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah.
(4) Masing-masing Bagian Sekretariat Daerah dipimpin oleh
seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Asisten Sekretariat Daerah.
(5) Masing-masing Sub Bagian Sekretariat Daerah dipimpin
oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bagian.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
Pejabat Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah.
(7) Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten
Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.
Paragraf 3
Sekretaris Daerah
Pasal 5
(1) Sekretaris Daerah mempunyai tugas memimpin,
mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas
Sekretariat Daerah dalam membantu Bupati dalam
menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah,
lembaga teknis daerah dan lembaga lain sebagai bagian dari
perangkat daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris daerah menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perumusan kebijakan pemerintahan
daerah;
b. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi tugas dinas
daerah;
c. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi tugas lembaga
teknis daerah dan lembaga lain sebagai bagian dari
perangkat daerah;
d. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi tugas Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah;
e. pemantauan, pembinaan dan evaluasi terhadap
kebijakan pemerintahan daerah;
f. pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan
daerah;
g. pembinaan administrasi penata usahaan Keuangan
Pemerintah Daerah;
h. pembinaan administrasi perencanaan Pemerintah
Daerah;
i. pembinaan administrasi Kepegawaian Pemerintah
Daerah; dan
j. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 4
Asisten Bidang Pemerintahan
Pasal 6
(1) Asisten Bidang Pemerintahan mempunyai
tugasmerumuskan bahan kebijakan umum pemerintahan
daerah perencanaan strategis bidang pemerintahan,
pengkoordinasian penyelenggaraan sistem informasi,
pelayanan administrasi, fasilitasi dan koordinasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pemerintahan
umum, otonomi daerah dan hukum.
(2) Untuk melaksanakan tugassebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Asisten Bidang Pemerintahan menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan bahan kebijakan umum pemerintahan
daerah bidang pemerintahan;
b. penyelenggaraan dan perencanaan strategis di dalam
bidang pemerintahan;
c. pengkoordinasian penyusunan bahan perumusan
kebijakan pemerintahan daerah bidang pemerintahan
umum, otonomi daerah dan hukum serta bidang tugas
perangkat daerah terkait;
d. penyelenggaraan dan pelayanan administrasi bidang
pemerintahan umum, otonomi daerah dan hukum serta
bidang tugas perangkat daerah terkait;
e. penyelenggaraan fasilitasi dan koordinasi
penyelenggaraan tugas bidang pemerintahan umum,
otonomi daerah dan hukum serta bidang tugas
perangkat daerah terkait;
f. pengkoordinasian penyelenggaraan sistem informasi
bidang pemerintahan umum, otonomi daerah dan
hukum serta bidang tugas perangkat daerah terkait;
g. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
bidang pemerintahan umum, otonomi daerah dan
hukum serta bidang tugas perangkat daerah terkait; dan
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 7
Asisten Bidan Pemerintahan membawahi :
a. Bagian Tata Pemerintahan membawahi :
1) Sub Bagian Pemerintahan Umum;
2) Sub Bagian Pertanahan; dan
3) Sub Bagian Otonomi dan Pembangunan Daerah.
b. Bagian Hukum dan Organisasi membawahi :
1) Sub Bagian Produk Hukum Daerah dan Bantuan
Hukum;
2) Sub Bagian Dokumentasi dan Sosialisasi; dan
3) Sub Bagian Kelembagaan, Tatalaksana, analisis dan
Formasi Jabatan.

Pasal 8
(1) Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas menyiapkan
bahan dan materi penyusunan dan perumusan kebijakan,
pembinaan, koordinasi, penyelenggaraan tata pemerintahan
di bidang pemerintahan umum, pertanahan, otonomi dan
pengembangan daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bagian Tata Pemerintahan menyelenggarakan
fungsi :
a. penyiapan bahan dan materi, penyusunan dan
perumusan kebijaksanaan, koordinasi, pembinaan,
monitoring dan evaluasi serta fasilitasi dibidang
pemerintahan;
b. penyiapan bahan dan materi, penyusunan dan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan
monitoring, evaluasi dibidang pertanahan;
c. penyiapan bahan dan materi, penyusunan dan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan
monitoring, evaluasi di bidang otonomi dan
pengembangan daerah; dan
d. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 9
(1) Sub Bagian Tata Pemerintahan Umum mempunyai tugas
menyiapkan bahan dan materi tugas-tugas Sub Bagian Tata
Pemerintahan Umum.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Tata Pemerintahan Umum
menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun program dan kegiatan tata pemerintahan
umum;
b. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan
kebijakan dan petunjuk teknis bidang pemerintahan
umum;
c. menghimpun dan menyiapkan bahan rapat koordinasi
pejabat pemerintah daerah, Kabupaten dan pusat di
bidang tata pemerintahan umum;
d. menyiapkan bahan koordinasi dan administrasi
penetapan nama jalan kabupaten dan penomoran
rumah;
e. menghimpun dan menyiapkan bahan koordinasi dan
fasilitasi penyelenggaraan kerjasama antar daerah dan
pihak ketiga lainya;
f. menghimpun dan menyiapkan bahan dan materi dalam
rangka kunjungan kerja Tamu Pemerintah;
g. mengevaluasi kinerja penyelenggaraan tugas kecamatan;
h. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka monitoring
dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan umum;
i. menyiapkan bahan laporan dan evaluasi
penyelenggaraan urusan pemerintahan umum; dan
j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 10
(1) Sub Bagian Pertanahan mempunyai tugas menyiapkan
bahan dan materi tugas-tugas sub bagian pertanahan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bagian Pertanahan menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan petunjuk
teknis urusan pertanahan;
b. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan urusan pertanahan;
c. menyiapkan bahan kordinasi dalam rangka pemantauan
dan monitoring serta evaluasi penyelenggaraan tugas
pemerintahan urusan pertanahan;
d. menyiapakan bahan laporan dan evaluasi
penyelenggaraan tugas pemerintahan urusan
pertanahan;
e. menginventarisir permasalahan dan menyiapkan bahan
mediasi penyelesaian konflik pertanahan dimasyarakat;
f. menginventarisir tanah milik pemerintah daerah dan
pembuatan sertifikat tanah milik pemerintah daerah;
g. pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka proses
pemberian izin lokasi dan pembukaan lahan;
h. menyusun bahan kebijakan rencana penggunaan tanah
di wilayah kabupaten;
i. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka
pemantauan dan monitoring serta evaluasi
penyelenggaraan tugas urusan pertanahan;
j. menyiapkan bahan laporan dan evaluasi
penyelenggaraan tugas urusan pertanahan;
k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 11
(1) Sub Bagian Otonomi dan Pengembangan Daerah
mempunyai tugas menyiapkan bahan dan materi tugas-
tugas sub bagian Otonomi dan Pengembangan Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Otonomi dan Pengembangan Daerah
menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan petunjuk
teknis dibidang otonomi dan pengembangan daerah;
b. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan dibidang otonomi dan
pengembangan daerah;
c. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka
pemantauan dan monitoring serta evaluasi
penyelenggaraan tugas pemerintahan dibidang otonomi
dan pengembangan daerah;
d. menyiapkan bahan laporan dan evaluasi
penyelenggaraan tugas pemerintahan dibidang otonomi
dan pengembangan daerah;
e. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka persiapan,
pembentukan, pemekaran, penghapusan, perubahan
nama ibu kota daerah, kecamatan dan Desa;
f. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka persiapan
penelusuran, penegasan dan penetapan serta
pemasangan tapal batas antar desa, antar kecamatan,
antar kabupaten dalam provinsi dan antar kabupaten
luar provinsi;
g. menyiapkan bahan penelusuran pembakuan nama
rupa-rupa bumi;
h. menyiapkan bahan dalam rangka proses pembentukan,
pemekaran dan penghapusan kecamatan;
i. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka
penyelenggaraan pencalonan, pengusulan,
pengangkatan dan pemberhentian bupati dan wakil
bupati;
j. menyiapkan bahan laporan dan evaluasi
penyelenggaraan tugas Otonomi dan Pengembangan
Daerah pertanahan; dan
k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 12
(1) Bagian Hukum dan Organisasi mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan perumusan produk hukum
daerah, dokumentasi dan sosialisasi produk hukum daerah,
peraturan perundang-undangan dan pemberian pelayanan
bantuan hukum bagi Pemerintah Daerah, penyelenggaraan
sistem informasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, analisis dan formasi
jabatan pendayagunaan aparatur pemerintah daerah.
(2) Untuk   melaksanakan   tugas   sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bagian Hukum dan Organisasi
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di
bidang perumusan produk hukum daerah, dokumentasi
dan sosialisasi produk hukum daerah dan peraturan
perundang-undangan, serta pemberian pelayanan
bantuan hukum bagi Pemerintah Daerah;
b. penyiapan bahan pertimbangan dan bantuan hukum
bagi Pemerintah Daerah atas masalah yang timbul dalam
pelaksanaan tugas di lingkungan Pemerintah Daerah;
c. pengumpulan bahan perumusan penyusunan produk
hukum daerah;
d. fasilitasi penetapan produk hukum daerah;
e. penyusunan himpunan peraturan perundang-undangan
dan produk hukum Daerah;
f. pengharmonisasian produk hukum daerah dengan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;
g. pelaksanaan pendokumentasian dan sosialisasi
peraturan perundang-undangan dan produk hukum
daerah secara konvensional dan/atau elektronik;
h. pelaksanaan penyiapan Rancangan Peraturan Daerah
yang akan disampaikan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD);
i. pengkajian dan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan
produk hukum daerah;
j. penyusunan Program Legislasi Daerah;
k. pelaksanaan legalisasi produk-produk hukum daerah
yang ditandatangani oleh Kabupaten kecuali di bidang
kepegawaian;
l. penyusunan bahan pelaksanaan dan pelayanan
administrasi bidang kelembagaan, ketatalaksanaan,
analisis dan formasi jabatan, pendayagunaan aparatur
pemerintah daerah;
m. penyusunan bahan fasilitasi dan koordinasi bidang
penyelenggaraan sistem informasi bidang kelembagaan,
ketatalaksanaan, analisis dan formasi jabatan,
pendayagunaan aparatur pemerintah daerah;
n. penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana
Kerja (Renja) Bagian sebagai bagian dari Rencana
Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Sekretariat
Daerah;
o. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA);
p. penyusunan dan pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan
Anggaran (DPPA);
q. penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Bagian sebagai bagian dari Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Sekretariat Daerah dan penyusunan Penetapan Kinerja
(PK) Bagian sebagai bagian dari Penetapan Kinerja (PK)
Sekretariat Daerah;
r. penyiapan bahan dalam rangka pemeriksaan dan tindak
lanjut Hasil Pemeriksaan;
s. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
t. penyusunan bahan dan pelaksanaan Standar Pelayanan
Publik (SPP) dan Standar Operasional dan Prosedur
(SOP) Sekretariat Daerah;
u. pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat
pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk
memperbaiki kualitas layanan;
v. pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang
perumusan kebijakan penyusunan peraturan perundang-
undangan, dokumentasi dan sosialisasi produk hukum
serta pelayanan bantuan hukum bagi Pemerintah
Daerah;
w. penyampaian data hasil pembangunan dan informasi
lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui
web site Pemerintah Daerah;
x. pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan
program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan,
perlengkapan, kepustakaan dan kearsipan;
y. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi; dan
z. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris
Daerah sesuai dengan tugas pokoknya melalui Asisten
Administrasi Pemerintahan.

Pasal 13
(1) Subbagian Perundang-undangan melaksanakan tugas
penyusunan bahan perumusan penyusunan produk hukum
Daerah yang terdiri dari Peraturan Daerah, Peraturan
Kabupaten, Keputusan Kabupaten dan produk hukum
daerah lainnya.
(2) Untuk melaksanakan   tugas   sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Subbagian Perundang-undangan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk
teknis di bidang penyusunan produk hukum daerah
yang terdiri dari Peraturan Daerah, Peraturan
Kabupaten, Keputusan Kabupaten dan produk hukum
daerah lainnya;
b. pengumpulan bahan perumusan penyusunan produk
hukum daerah yang terdiri dari Peraturan Daerah,
Peraturan Kabupaten, Keputusan Kabupaten dan produk
hukum daerah lainnya;
c. penyusunan rancangan produk hukum daerah yang
terdiri dari Peraturan Daerah, Peraturan Kabupaten,
Keputusan Kabupaten dan produk hukum daerah
lainnya;
d. pelaksanaan asistensi penyusunan produk hukum
daerah yang terdiri dari Peraturan Daerah, Peraturan
Kabupaten, Keputusan Kabupaten dan produk hukum
daerah lainnya;
e. pelaksanaan fasilitasi penetapan produk hukum daerah
yang terdiri dari Peraturan Daerah, Peraturan
Kabupaten, Keputusan Kabupaten dan produk hukum
daerah lainnya;
f. pelaksanaan penyiapan rancangan Peraturan Daerah
yang akan disampaikan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD);
g. penyiapan bahan penyusunan Program Legislasi Daerah;
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Bagian sesuai tugas pokoknya.
Pasal 14
(1) Subbagian Bantuan Hukum dan Dokumentasi
melaksanakan tugas pokok pengumpulan bahan
penyelesaian masalah hukum, pelayanan bantuan hukum
dalam penyelenggaraan pemerintahan Daerah serta
melaksanakan tugas pokok pendokumentasian dan
pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan
Produk Hukum Daerah yang terdiri Peraturan Daerah,
Peraturan Kabupaten, Keputusan Kabupaten dan produk
hukum daerah lainnya.
(2) Untuk melaksanakan   tugas   sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Subbagian Bantuan Hukum dan Dokumentasi
menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan dalam rangka
pelayanan konsultasi dan bantuan hukum kepada unsur
Pemerintah Daerah;
b. pelaksanaan penyelesaian persoalan-persoalan hukum
yang menyangkut bidang tugas Pemerintah Daerah;
c. pemberian bantuan hukum kepada Pemerintah Daerah
atas masalah yang timbul dalam pelaksanaan tugas dan
mewakili Pemerintah Daerah dalam penyelesaian
perkara, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang
dalam pelaksanaannya dengan menggunakan surat
kuasa dan/atau surat perintah;
d. pelaksanaan koordinasi dan konsultasi dengan Aparat
Penegak Hukum dan profesi hukum dalam rangka
penyelesaian perkara, baik di dalam maupun di luar
pengadilan;
e. pelaksanaan sistem informasi produk hukum daerah
yang terdiri dari Peraturan Daerah, Peraturan
Kabupaten, Keputusan Kabupaten dan produk hukum
daerah lainnya;
f. pelaksanaan pendokumentasian dan pelaksanaan
sosialisasi peraturan perundang-undangan dan produk
hukum daerah yang terdiri dari Peraturan Daerah,
Peraturan Kabupaten, Keputusan Kabupaten dan produk
hukum daerah lainnya secara konvensional dan/atau
elektronik;
g. penyusunan himpunan peraturan perundang-undangan
dan produk hukum daerah yang terdiri dari Peraturan
Daerah, Peraturan Kabupaten, Keputusan Kabupaten
dan produk hukum daerah lainnya;
h. pengumpulan bahan sosialisasi dan pemasyarakatan
hukum;
i. pelaksanaan pengundangan produk hukum daerah;
j. pelaksanaan penyimpanan dan pemeliharaan serta
penggandaan dan penyebarluasan produk hukum daerah
yang terdiri dari Peraturan Daerah, Peraturan
Kabupaten, Keputusan Kabupaten dan produk hukum
daerah lainnya;
k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Bagian sesuai tugas pokoknya.
Pasal 15
(1) Sub Bagian Organisasi mempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan kebijakan umum pemerintahan daerah
bidang kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis dan Formasi
Jabatan menyiapkan rencana dan program, pelaksanaan
dan pelayanan administrasi, fasilitasi dan koordinasi
pengkajian dan pembinaan, penyelenggaraan sistem
informasi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang
Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis dan Formasi
Jabatan dan fasilitasi kelembagaan perangkat daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Organisasi menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pemerintah
daerah bidang Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis
dan Formasi Jabatan;
b. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program
kerja bidang Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis
dan Formasi Jabatan;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan dan pelayanan
administrasi bidang Kelembagaan, Ketatalaksanaan,
Analisis dan Formasi Jabatan;
d. menyiapkan fasilitasi dan koordinasi bidang
Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis dan Formasi
Jabatan;
e. menyiapkan bahan pengkajian dan pembinaan bidang
Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis dan Formasi
Jabatan;
f. menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
bidang Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis dan
Formasi Jabatan;
g. menyiapkan bahan penyelenggaraan sistem informasi
Analisis dan Formasi Jabatan, kepegawaian dan
perpustakaan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bagian;
i. menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan dan petunjuk
teknis pengendalian dan pengembangan kepegawaian;
j. menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan dan petunjuk
teknis pengendalian Kelembagaan, Ketatalaksanaan,
Analisis dan Formasi Jabatan;
k. menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis
pengelolaan perpustakaan;
l. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Asisten Bidang Perekonomian,
Pembagunan dan Kesejahteraan Rakyat
Pasal 16
(1) Asisten Bidang Perekonomian, Pembagunan dan
Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas merumuskan
bahan kebijakan umum pemerintahan daerah, perencanaan
setrategis bidang perekonomian, pembangunan dan
kesejahteraan rakyat, pengkoordinasian penyelenggaraan
sistem informasi, pelayanan administrasi, fasilitasi dan
koordinasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang
perekonomian, pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1) Asisten Bidang Perekonomian, Pembanguanan dan
Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan bahan kebijakan umum pemerintahan
daerah dibidang perekonomian, pembangunan dan
kesejahteraan rakyat;
b. penyelenggaraan dan perencanaan strategis di dalam
bidang perekonomian, pembangunan dan
kesejahteraanrakyat;
c. pengkoordinasian penyusunan bahan perumusan
kebijakan pemerintahan daerah bidang Perekonomian,
pembangunan dan kesejahteraan rakyat;
d. Penyelenggaraan dan pelayanan administrasi bidang
pemerintahan di bidang perekonomian, pembangunan
dan kesejahteraan rakyat;
e. Penyelenggaraan fasilitasi dan koordinasi
penyelenggaraan tugas bidang perekonomian,
pembangunan dan kesejahteraan rakyat;
f. Pengkoordinasian penyelenggaraan sistem informasi
bidang perekonomian, pembangunan dan kesejahteraan
rakyat;
g. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
bidang perekonomian, pembangunan dan kesejahteraan
rakyat;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 17
Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan
Rakyat membawahi :
a. Bagian Perekonomian dan Administrasi Pembangunan
membawahi:
1. Sub Bagian Perekonomian ;
2. Sub Bagian Administrasi Pembangunan;
3. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan.
b. Bagian Kesejahteraan Rakyat membawahi :
1. Sub Bagian Sosial dan Partisipasi Masyarakat;
2. Sub Bagian Agama dan Kebudayaan;
3. Sub Bagian Pemuda dan Olahraga.
c. Bagian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
membawahi :
1. Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
2. Sub Bagian Pembinaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah; dan
3. Sub Bagian Pengembangan Sistem Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.

Pasal 18
(1) Bagian Perekonomian dan Administrasi Pembangunan
mempunyai tugas menyiapkan bahan dan materi
penyusunan dan perumusan kebijakan, pembinaan,
koordinasi, monitoring dan pelaporan dalam
penyelenggaraan perekonomian dan administrasi
pembangunan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bagian Perekonomian dan Administrasi
Pembangunan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan dan materi, penyusunan dan
perumusan kebijaksanaan, koordinasi, pembinaan dan
monitoring di Bidang Perekonomian dan Administrasi
Pembangunan;
b. pengumpulan bahan koordinasi dan penyusunan
program tahunan pembangunan daerah;
c. pengumpulan bahan dan pengadministrasian program
bantuan pembangunan dari Provinsi, Pemerintah Pusat,
bantuan pihak ketiga dan masyarakat;
d. pengendalian administrasi pembangunan yang dibiayai
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan bantuan
pembangunan dari Provinsi, Pemerintah Pusat, bantuan
pihak ketiga, dan dana pembangunan lainnya;
e. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
pembangunan;
f. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 19
(1) Sub Bagian Perekonomian mempunyai tugas melaksanakan
menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan, pengawasan,
pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
perekonomian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Perekonomian menyelengarakan fungsi:
a. menyusun kebijakan dan petunjuk teknis bidang
perekonomian;
b. menyiapkan bahan koordinasi, pengawasan, dan
pengendalian kegiatan perekonomian;
c. melaksanakan Pemantauan dan analisis pemanfaatan
bantuan Raskin yang digulirkan kepada masyarakat;
d. menyiapkan bahan kompilasi dan analisis data di bidang
perekonomian;
e. memberikan rekomendasi dalam penerbitan izin
gangguan;
f. menetapakan standar harga satuan barang daerah;
g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan perekonomian;
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 20
(1) Sub Bagian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas
menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan, pengawasan,
pengendalian, monitoring, evaluasidan pelaporan kegiatan
administrasi pembangunan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Administrasi Pembangunan
menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun kebijakan dan petunjuk teknis bidang
Administrasi Pembangunan;
b. menyiapkan bahan koordinasi, pengawasan, dan
pengendalian kegiatan Administrasi Pembangunan;
c. penyusunan bahan dalam rangka pengendalian dan
pelaksanaan administrasi kegiatan atau proyek yang
dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah;
d. melaksanaakn konsultasi dan koordinasi sebagai
Sekretariat Unit Layanan Pengadaan;
e. melaksanakan penghimpunan pelaporan hasil pekerjaan
kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah;
f. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan Administrasi Pembangunan;
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 21
(1) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas
menyiapkan bahan koordinasi, pengendalian, monitoring,
evaluasi, pelaporan kegiatan perekonomian dan administrasi
pembangunan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data
pelaksanaan program pembangunan Daerah;
b. melaksanakan Analisis dan evaluasi data pelaksanaan
program pembangunan daerah yang dilaksanakan oleh
Satuan Kerja Perangkat Daerah;
c. melaksanakan penyusunan bahan laporan bulanan, tri
wulan semester dan tahunan pelaksanaan program
pembangunan Daerah;
d. melaksanakan pengumpulan laporan capaian realisasi
kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berkaitan
dengan pemanfaatan anggaran dan target yang
direncanakan;
e. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 22
(1) Bagian Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas menyiapkan
bahan dan materi penyusunan, perumusan kebijakan,
pembinaan, koordinasi, penyelenggaraan pemerintahan
umum di bidang sosial, pemberdayaan perempuan, keluarga
berencana, agama, pemuda dan olahraga serta partisipasi
masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Bagian Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan
fungsi :
a. penyiapan bahan dan materi, penyusunan dan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan
monitoring di bidang sosial dan agama;
b. penyiapan bahan dan materi, penyusunan dan
perumusan kebijaksanaan, koordinasi, pembinaan dan
monitoring di bidang pemberdayaan perempuan dan
Keluarga Berencana;
c. penyiapan bahan dan materi, penyusunan dan
perumusan kebijaksanaan, koordinasi, pembinaan dan
monitoring di bidang Pemuda dan Olahraga serta
partisipasi masyarakat;
d. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 23
(1) Sub Bagian Sosial dan Partisipasi Masyarakat mempunyai
tugas menyiapkan bahan dan materi pembinaan,
koordinasi, fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
serta perumusan kebijaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan di bidang sosial, pemberdayaan perempuan,
keluarga berencana dan partisipasi masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Sosial dan Partisipasi Masyarakat
menyelengarakan fungsi :
a. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka
penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis di bidang
sosial, pemberdayaan perempuan, keluarga berencana
serta partisipasi masyarakat;
b. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
kegiatan Sub Bagian Sosial dan Partisipasi masyarakat;
c. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 24
(1) Sub Bagian Agama dan Kebudayaan mempunyai tugas
menyiapkan bahan dan materi pembinaan, koordinasi,
fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta
perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan
dibidang agama dan kebudayaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Agama dan Kebudayaan
menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka
penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis di bidang
agama dan kebudayaan
b. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan di bidang agama dan
kebudayaan;
c. menyiapkan bahan laporan dan evaluasi
penyelenggaraan tugas pemerintahan di bidang agama
dan kebudayaan;
d. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 25
(1) Sub Bagian Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas
menyiapkan bahan dan materi pembinaan, koordinasi,
fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta
perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan di
bidang pemuda dan olahraga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Pemuda dan Olahraga
menyelengarakan fungsi :
a. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka
penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis di bidang
pemuda dan olahraga;
b. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan di bidang pemuda dan
olahraga;
c. menyiapkan bahan laporan dan evaluasi
penyelenggaraan tugas pemerintahan di bidang pemuda
dan olahraga;
d. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 26
(1) Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan
kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
menyelenggarakan fungsi:
a. pengkoordinasian seluruh kegiatan pada Bagian
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b. penyusunan Strategi dan kebijakan teknis Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
c. penyusunan program kerja dan anggaran Bagian
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
d. pelaksanaan proses Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;;
e. penghimpunan dokumentasi dan kearsipan proses
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
g. pelaksanaan pelaporan apabila ada penyimpangan
dan/atau indikasi penyimpangan dalam proses
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
h. penyusunan laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
i. Pembinaan Sumber Daya Manusia dalam bidang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
j. Pengembangan sistem prosedur Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
k. pelaksanaan penugasan/penempatan/pemindahan
anggota POKJA Pengadaan Barang/jasa Pemerintah
sesuai kebutuhan/beban kerja;
l. pengusulan pemberhentian anggota POKJA Pengadaan
barang/jasa Pemerintah ke Bupati, apabila terbukti
melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan
dan/atau KKN
m. pelaksanaan pengusulan pejabat fungsional
umum/jabatan pelaksana / Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja sebagai personil Ketatausahaan Bagian
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sesuai dengan
kebutuhan; dan
n. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 27
(1) Subbagian Pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah
mempunyai tugas melaksanakan pengadaan barang/jasa
pemerintah melalui penyedia barang/jasa yang
pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)/Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Subbagian Pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana pelaksanaan proses pengadaan
barang/jasa pemerintah;
b. persiapan proses pengadaan barang/jasa pemerintah;
c. pendataan dan penyusunan POKJA Pengadaan
barang/jasa pemerintah;
d. penyediaan fasilitas bagi kelancaran kerja POKJA
Pengadaan barang/jasa pemerintah;
e. pelaksanaan proses Pengadaan barang/jasa pemerintah
melalui POKJA pengadaan barang/jasa pemerintah
dengan menggunakan sistem pengadaan secara
elektronik melalui LPSE Kabupaten Mesuji;
f. pengawasan terhadap jalannya proses Pengadaan
Barang/jasa;
g. pelaporan terhadap jalannya proses Pengadaan
Barang/jasa;
h. penyediaan konsultasi terkait teknis Pengadaan
Barang/jasa;
i. pengkoordinasian dengan Lembaga/Instansi/SKPD
terkait pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah;
dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 28
(1) Subbagian Pembinaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
mempunyai tugas merumuskan kebijakan pengadaan
barang/jasa, pembinaan sumber daya manusia terkait
penggadaan barang dan jasa pemerintah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pada ayat
(1), Sub Bagian Pembinaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah menyelenggarakan fungsi :
a. penginventarisasian aparatur sipil negara yang memiliki
sertifikat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
b. penyeliaan aparatur sipil Negara yang berminat
mengikuti ujian sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
c. peningkatan kapasitas teknis Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
d. pelaksanaan sosialisasi peraturan mengenai Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
e. penyediaan konsultasi terkait SDM Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
f. perumusan kebijakan strategis Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 29
(1) Subbagian Data dan Pengembangan sistem pengadaan
barang/jasa Pemerintah mempunyai tugas mengelola data
dan informasi, permasalahan dan peraturan pengadaan
barang/jasa pemerintah serta melakukan pengembangan
sistem pengadaan barang/jasa pemerintah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Subbagian Data dan Pengembangan sistem
pengadaan barang/jasa Pemerintah menyelenggarakan
fungsi:
a. pengumpulan data dan informasi berkaitan dengan
proses pengadaan barang/jasa Pemerintah yang
dilaksanakan;
b. penyusunan dokumentasi dan kearsipan berkaitan
dengan proses pengadaan barang/jasa Pemerintah yang
dilaksanakan;
c. penginventarisasian permasalahan yang berkaitan
dengan proses pengadaan barang/jasa Pemerintah;
d. penginventarisasian peraturan-peraturan terbaru yang
berkaitan dengan pengadaan barang/jasa Pemerintah;
e. penyediaan data dan informasi yang lengkap, akurat dan
terkini;
f. pelaksanaan monitoring, pelaporan dan evaluasi
pengadaan barang/jasa Pemerintah yang dilaksanakan;
g. pengembangan sistem prosedur pengadaan barang/jasa
Pemerintah;
h. penyusunan standar pelayanan dalam proses pengadaan
barang/jasa Pemerintah;
i. pengkoordinasian dan sinkronisasi mengenai data dan
informasi pengadaan barang/jasa Pemerintah dengan
LPSE; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 7
Asisten Bidang Administrasi Umum
Pasal 30
(1) Asisten Bidang Administrasi Umummempunyai tugas
merumuskan bahan kebijakan umum pemerintahan daerah,
perencanaan setrategis bidang Administrasi Umum,
pengkoordinasian penyelenggaraan sistem informasi,
pelayanan administrasi, fasilitasi dan koordinasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang Administrasi
Umum.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1) Asisten Bidang Administrasi Umum
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan bahan kebijakan umum pemerintahan
daerah dibidang Administrasi Umum;
b. penyelenggaraan dan perencanaan strategis di dalam
bidang Administrasi Umum;
c. pengkoordinasian penyusunan bahan perumusan
kebijakan pemerintahan daerah bidang Administrasi
Umum;
d. Penyelenggaraan dan pelayanan administrasi bidang
pemerintahan di bidang Administrasi Umum;
e. Penyelenggaraan fasilitasi dan koordinasi
penyelenggaraan tugas bidang Administrasi Umum;
f. Pengkoordinasian penyelenggaraan sistem informasi
bidang Administrasi Umum;
g. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
bidang Administrasi Umum;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 31
Asisten Bidang Administrasi Umummembawahi :
a. Bagian Umum dan Perlengkapan membawahi :
1) Sub Bagian Umum ;
2) Sub Bagian Perlengkapan; dan
3) Sub Bagian Rumah Tangga.
b. Bagian Humas dan Protokol membawahi :
1) Sub Informasi, Dokumentasi dan Publikasi;
2) Sub Bagian Telekomunikasi; dan
3) Sub Bagian Protokol.

Pasal 32
(1) Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas
Perumusan Kebijakan, menyiapkan dan melaksanakan
kegiatan surat menyurat, rumah tangga, tata usaha
keuangan, tata usaha pimpinan sekretariat daerah,
merencanakan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan dan
distribusi, dan pengendalian inventaris,
pembinaanpemeliharaan dan pemanfaatan barang di
Lingkup Sekretariat Daerah serta menyiapkan bahan
penyusunan program pengelolaan dan perawatan gedung
kantor.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan dan keuangan
sekretariat;
d. mengumpulkan, mengolah data dan informasi,
menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan
pemecahan permasalah yang berhubungan dengan
tugas administrasi umum, keuangan Sekretariat Daerah,
pelaksanaan urusan rumah tangga,;
e. pelaksanaan urusan rumah tangga Kepala Daerah,
Wakil Kepala Daerah dan Sekretaris Daerah;
f. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada
atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil
sesuai bidang tugasnya;
g. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan
bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang
tugasnya;
h. pelaksanaan urusan rumah tangga Kepala Daerah,
Wakil Kepala Daerah dan Sekretaris Daerah;
i. pelaksanaan kebersihan dan pemeliharaan kantor dan
lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten, rumah dinas
Bupati, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah;
j. penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis
penyusunan kebutuhan dan pengadaan perlengkapan
dilingkup sekretariat daerah;
k. penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis
penyiapan pemelihara dan pendistribusian perlengkapan
serta perbekalan perlengkapan dilingkup sekretariat
daerah;
l. pelaksanaan administrasi perlengkapan dan perbekalan
dilingkup sekretariat daerah; dan
m. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 33
(1) Sub bagian Umum mempunyai tugasmenyiapkan dan
melaksanakan kegiatan administrasi surat menyurat
Sekretariat Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. menerima, mencatat dan menyampaikan naskah dinas
kepada pimpinan;
d. menerima naskah dinas dari pimpinan, mencatat dan
menyampaikan kepada unit kerja yang dituju;
e. mengatur dan memeriksa surat dinas yang akan
ditandatangani oleh Kepala Daerah;
f. melaksanakan pelayanan penerimaan dan pengiriman
informasi melalui telepon, faximile dan teleks;
g. menyusun, mengelola data dan informasi,
menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan
pemecahan permasalahan yang berhubungan
administrasi umum, Administrasi Keuangan dan
Penatausahaan Keuangan Sekretariat Daerah;
h. menyiapkan bahan koordinasi dengan masing-masing
unsur organisasidilingkungan Sekretariat dalam rangka
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan administrasi keuangan Sekretariat Daerah;
i. pengumpulan, penggolongan, pencatatan, penafsiran,
peringkasan-transaksi atau kejadian keuangan dalam
pelaksanaan Anggaran Sekretariat Daerah;
j. menyelenggarakan administrasi keuangan belanja
administrasi umum sekretariat Daerah;
k. penelitian dan pemeriksaan kelengkapan Surat
Pertanggung Jawaban, pelaksanaan validasi terhadap
Surat Permintaan Pembayaran, Surat Perintah
Membayar, Uang Persediaan, Ganti Uang Persediaan,
Tambah Uang, Belanja Langsung, Gaji dan Tunjangan
Pegawai Negeri Sipil serta Tunjangan lainnya di  lingkup
Sekretariat Daerah;
l. melaksanakan verifikasi atas laporan pertanggung
jawaban yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran
dan bendahara penerimaan Sekretariat Daerah;
m. melaksanakan penatalaksanan persuratan dinas;
n. melaksanakan pengamanan berita dan informasi yang
bersifat rahasia dan pengklasifikasiannya;
o. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas; dan
p. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 34
(1) Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas perumusan
kebijakan, penyusunan rencana kebutuhan dan
pemeliharaan barang daerah, melaksanakan pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian dan pemanfaatan barang
milik Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Perlengkapan menyelenggarakan
fungsi:
a. Menghimpun dan menyusun daftar rencana analisa
kebutuhan dan pemeliharaan barang daerah
berdasarkan tingkat skala prioritas dan kebutuhan yang
mendesak;
b. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi daftar rencana
analisa kebutuhan dan pemeliharaan barang daerah;
c. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi penyusunan
daftar standarisasi harga barang dan jasa;
d. Menghimpun dan penyusun rencana proses pengadaan
barang dan jasa daerah;
e. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi daftar rencana
pengadaan barang dan jasa daerah;
f. Melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa
daerah yang anggarannya berasal dari anggaran belanja
Negara/Daerah;
g. Melaksanakan pencatatan dan penyusunan daftar hasil
pengadaan barang dan jasa Daerah;
h. Melakukan Stok Opname barang-barang dengan
pencocokan data yang ada dalam gudang pada setiap
bulan bersama bendaharawan barang;
i. Melaksanakan pencataatn dan penyusunan persediaan
barang di gudang;
j. Melakukan pengawasan secara berkala atas persediaan
barang-barang yang ada di gudang bersama penjaga
gudang;
k. menyiapkan dan melaksanakan pendistribusian barang
sesuai peruntukannya;
l. melaksanakan pemeliharaan terhadap barang-barang
bergerak dan tidak bergerak sesuai daftar kebutuhan
pemeliharaan barang;
m. megurus dan nyelesaikan surat-surat kendaraan
bermotor;
n. melakukan pencatatan dan menyusun daftar hasil
pemeliharaan barang bergerak dan barang tidak
bergerak;
o. menyusun bahan kebijakan dan petunjuk teknis dalam
rangka penyusunan kebutuhan barang dan
pemeliharaannya, proses pengadaan serta
pendistribusian dalam pemanfaatan; dan
p. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 35
(1) Sub Bagian Rumah Tanggamempunyai tugas melaksanakan
urusan Kerumahtanggaan Kepala Daerah, Wakil Kepala
Daerah dan Sekretaris Daerah yang meliputi, penyediaan
dan penataan ruang rapat, penyedian jamuan, dan
penatausahaan langganan daya dan jasa seperti air, listrik,
telepon dan kebersihan serta fasilitas umum lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Rumah Tangga menyelenggarakan
fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan;
b. menyiapkan bahan kerja;
c. menyiapkan data dan dokumen sebagai bahan kajian
perumusan kebijakan pemerintahan daerah bidang
kerumahtanggaan;
d. menyusun, mengelola data dan informasi,
menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan
pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan
kerumahtanggaan;
e. mengurus keperluan akomodasi bagi tamu pemerintah
daerah;
f. menguruskeperluan dalam pelaksanaan tugas pelayanan
kerumahtanggaan;
g. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman
dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
kerumahtanggaanmenginventarisasi perlengkapan
rumah tangga;
h. menyiapkan sarana dan prasarana pertemuan, rapat,
upacara serta acara dinas lainnya;
i. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada
atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil
sesuai bidang tugasnya;
j. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan
bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang
tugasnya;
k. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan
tugas;
l. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 36
(1) Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas
Melaksanakan Pemberitaan, Mengumpulkan dan
Menganalisa Informasi untuk bahan kebijakan pimpinan,
melakukan perekaman, penyajian data, dan mengatur
keprotokoleran kegiatan pimpinan serta melaksanakan
tugas lain yang diberikan oleh sekretariat Pemerintah
Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Bagian Humas dan Protokol menyelenggarakan
fungsi :
a. pengumpulan bahan dan menganalisa informasi untuk
bahan kebijakan Pimpinan Pemerintah Daerah;
b. pelaksanaan perekaman, penyajian data dan
dokumentasi kegiatan-kegiatan Pemerintah Daerah;
c. pelaksanaan pemberitahuan baik melalui media cetak
maupun media elektronik guna memperjelas kebijakan
Pimpinan Daerah serta mendistribusikan bahan-bahan
penerbitan;
d. pelaksanaan kegiatan-kegiatan Pimpinan Daerah yang
membutuhkan pengaturan Informasi;
e. pelaksanaan koordinasi dengan Unit Kerja atau Instansi
terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas pemberitaan dan
dokumentasi;
f. pelaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 37
(1) Sub Bagian Informasi, Dokumentasi dan Publikasi
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
Kabupaten di bidang Informasi, Dokumentasi dan publikasi
serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-Undagan
yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Informasi, Dokumentasi dan Publikasi
menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan Koordinasi dengan instansi terkait baik
pemerintah maupun swasta dalam rangka terciptanya
nuansa kondusif, berkaitan dengan pengaruh produk
pers terhadap masyarakat;
b. melaksanakan Kegiatan yang berhubungan dengan
pengumpulan dan penyaringan Informasi, Dokumentasi
dan Publikasi;
c. melaksanakan Penghimpunan, Penyusunan data dan
informasi dalam rangka pemberian informasi dan
pemberitaan kepada masyarakat;
d. menganalisa bahan informasi untuk bahan kebijakan
pimpinan;
e. melaksanakan Penelitian dan seleksi terhadap
permasalahan dan atau isu aktual di masyarakat yang
terkait dengan pemberitaan kepada pers dan media
massa;
f. menyelenggarakan kegiatan Forum Koordinasi
Kehumasan (FOKOHUMAS) dalam lingkup Pemerintah
Daerah;
g. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka menyusun
petunjuk teknis pelaksanaan penyebaran informasi,
dokumentasi dan publikasi;
h. menyiapkan bahan koordinasi baik dengan unit kerja
maupun pihak terkait dalam rangka kegiatan
pemerintah dengan masyarakat;
i. melaksanakan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas
pelayanan informasi, dokumentasi dan publikasi;
j. menganalisa bahan informasi yang akan di pergunakan
pimpinan sebagai kebijakan pimpinan;
k. mengikuti rapat koordinasi dengan instansi terkait,
dalam rangka pelaksanaan tugas dan pengembangan
kapasitas organisasi;
l. mendokumentasikan hasil liputan dalam bentuk
cetakan, foto maupun audio visual yang berkaitan
dengan kegiatan pemerintah kabupaten Mesuji dengan
masyarakat Membuat bahan berita serta pers release
hasil liputan;
m. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 38
(1) Sub Bagian Telekomunikasi mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintah Kabupaten di bidang
Telekomunikasi, serta tugas lain sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan
Perundang-Undagan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Telekomunikasi menyelenggarakan
fungsi :
a. melaksanakan Pencatatan agenda, berita-berita,
radiogram baik yang diterima ataupun yang dikirim dari
pusat atau provinsi;
b. menginventarisasi dan menganalisa permasalahan-
permasalahan yang berhubungan dengan
telekomunikasi;
c. menghimpun dan memelihara peraturan perundang-
undangan serta juklak dan juknis yang berkaitan
dengan bidang tugas;

d. menyiapkan bahan Penyusunan pedoman dan petunjuk


teknis di bidang telekomunikasi;
e. mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengolah
data dan informasi yang berhubungan dengan
telekomunikasi;
f. menyusun dan menyimpan data personil, materiil serta
inventarisasi data lainnya dari seluruh seluruh
jaringanTelekomunikasi Pemerintah Daerah;
g. melaksanakan segala kegiatan dan usaha untuk
pengamanan informasi personil dan materiil
telekomunikasi;
h. mengamankan operasi dan keamanan seluruh jaringan
telekomunikasi Pemerintah Daerah;
i. membuat laporan pelaksanaan tugas sub bagian
telekomunikasi;
j. menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas
secara berkala dan berkesinambungan untuk
mengetahui kemajuan dan pengembahan masalah;
k. melaksanakan koordinasi vertical dan horizontal di
lingkungan Sekretariat Daerah;
l. melaksanakan pengembangan system informasi
manajemen daerah yang dapat di akses secara cepat dan
akurat serta melakukan kerjasama teknik dengan pihak
luar yang berhubungan dengan pengelolaaan data dan
informasi secara elektronik; dan
m. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 39
(1) Sub Bagian Protokol mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintah Kabupaten di bidang protokol, serta
tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-Undagan yang
berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Protokol menyelenggarakan fungsi :
a. memonitor dan Mengevaluasi agenda kegiatan
pemerintahan;
b. melaksanakan Persiapan dan pengaturan pelaksanaan
kegiatan sub keprotokolan;
c. melaksanakan Persiapan dan pengaturan pelayanan
penerimaan tamu kepemerintahan;
d. mengkoordinasikan pada unit kerja pada palaksanakan
kegiatan dan acara;
e. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik
pemerintah maupun swasta dalam rangka pelaksanaan
kegiatan;
f. melaksanakan Persiapan dan pengaturan pelaksanaaan
upacara kenegaraan ataupun upacara resmi; dan
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedua
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 40
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah unsur
pelayanan administrasi dan pemberian dukungan terhadap tugas
dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten mesuji
yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah yang dalam melaksanakan tugasnya secara teknis
operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan secara
administratif bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 41
(1) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan,mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga
ahli apabila di perlukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
(2) Untuk Melaksanakan tugas sebagai mana di maksud pada
ayat (1), Sekretariat Dewan Perwakilan Rayat Dearah
menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan Administrasi Kesekretariatan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah;
b. penyelenggaraan administrasi Keuangan Dewan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah;
c. Penyelenggaraan Rapat-rapat Dewan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah; dan
d. penyediaan dan pengkoordinasi tenaga ahli apabila di
perlukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 42
(1) Susunan Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, terdiri dari :
a. Bagian Keuangan, membawahi :
1) Sub Bagian Anggaran dan Verifikasi; dan
2) Sub Bagian Perjalanan Dinas.
b. Bagian Risalah dan Perundang-Undangan, membawahi :
1) Sub Bagian Rapat Risalah dan Persidangan; dan
2) Sub Bagian Perundang-undangan dan Perpustakaan.
c. Bagian Umum, membawahi :
1) Sub Bagian Tata Usaha, Kepegawaian dan
Perlengkapan; dan
2) Sub Bagian Humas dan Protokol.
d. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan fungsional yang berbagi dalam berbagai
kelompok sesuai bidang keahlian dan keterampilan.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan secara administratif
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
(3) Masing-masing Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bagian.
(5) Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan
rakyat Daerah Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum
dalam lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Sekretaris
Pasal 43
(1) Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan
kegiatan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten dalam memberikan pelayanan administratif
kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten dalam menyelenggarakan tugas dan
kewenanganya.
(2) Untuk melakasanakan tugas sebagai mana di maksud pada
ayat (1) Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten menyelenggarakan fungsi :
a. memimpin, membina dan mengkoordinasikan serta
mengendalikan penyelenggaraan kesekretariatan yang
meliputi administrasi umum dan protokoler, risalah dan
perundang-undangan serta keuangan dalam rangka
memberikan pelayanan serta mendukung pelaksanaan
tugas dan fugsi Perwakilan Rakyat Daerah;
b. perumusan dan penetapan rencana strategis dan
rencana dan rencana kerja Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah sesuai visi dan misi Daerah;
c. penetapan pedoman dan petunjuk teknis
penyelenggaraan urusan lingkup Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah;
d. pembinaan dan pengendalian Pelaksanaan tugas bagian
dan kelompok jabatan fungsional;
e. pembinaan administrasi perkantoran;
f. penyelenggaraan administrasi penata usaha keuangan;
g. penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
h. penyelenggaraan perencanaan;
i. pemberian pelayanan dan pembinaan kepada unsur
terkai pelaksanaan hubungan kerjasama; dan
j. Pengembangan dan pembinaan karir pegawai Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Paragraf 4
Bagian Keuangan
Pasal 44
(1) Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merencanakan
kebutuhan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. mencatat, menghimpun masukan dari bagian-bagian
sebagai bahan dalam menyusun anggaran;
b. menghitung, merinci dan mengajukan anggaran;
c. menyusun rencana kerja dan kegiatan sesuai proram
keuangan sekretariat;
d. mendampingi pembahasan rancangan anggara;
e. membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti
perkembangan dengan cara memantau agar
penyelesaian tugas tepat waktu;
f. mengawas dan mengendalikan bawahan dalam
melaksanakan tugas dengan cara memberi petunjuk dan
motivasi agar di peroleh hasil kerja yang optimal dan di
siplin kerja yang tinggi;
g. pengendalian pengelolaan keuangan termasuk
pembayaran gaji pegawai;
h. melaksanakan pengelolaan keungan termasuk
pembayaran gaji pegawai;
i. melaksanakan administrasi dan pembukuan keuangan;
j. meneliti laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan
pengelolaan keuangan;
k. meneliti kelengkapan SPP-LS, SPP-GU, SPP-TU, SPP
gajih,tunjangan lain yang sah dan belanj rutin dengan
cara menyesuaikan dengan plafon yang telah di tetapkan
agar terhindar dari kekeliruan;
l. mengendalikan pelaksanaan pembayaran gaji dan
pengelolaan administrasi keuangan anggaran rutin dan
pembangunan;
m. mengawasi dan mengendalikan kegiatan pembekuan dan
administrasi keuangan dalam rangka tertib administrasi
pengelolaan anggaran;
n. meneliti penyusunan laporan belanja sesuai dengan
transaksi dan bukti-bukti pengeluaran keuangan;
o. melakukan verifikasi surat pertanggung jawaban
keuangan agar terhindar dari kekeliruan;
p. meneliti dan memberi petunjuk dalam rangka
penyusunan dokumen keuangan; dan
q. melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Pasal 45
Bagian keuangan, membawahi :
a. Sub Bagian Anggaran dan Verifikasi; dan
b. Sub Bagian Perjalanan Dinas.

Pasal 46
(1) Sub Bagian Anggaran dan Verifikasi mempunyai tugas
menyusun anggaran dan administrasi keuangan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, menyiapkan bahan
penyelenggaraan administrasi,pembukaan
keuangan,pemeriksaan terhadap realisasi pelaksanaan
keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Sekretariat
Dewan perwakilan Rakyat Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Anggaran dan Verifikasi
menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan anggaran kegiatan(RKA), dan
perubahan anggaran belanja Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dan sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah;
b. memberi tugas kepada bawahan dan mengikuti
berkembangan dengan cara memantau agar
penyelesaian tugas tepat waktu;
c. melaksanakan dokumen perencenaan, terdiri dari
Rencana Anggaran Belanja Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah;
d. melaksanakan pembahasan penyusunan Anggaran
Belanja, Perubahan Anggaran Belanja Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah;
e. melaksanakan pendampingan pembahasan penyusunan
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan
Perubahan APBD;
f. koordinasi dan memberi petunjuk pengelolaan surat-
menyurat, tata usaha dan administrasi keuangan;
g. melaksanakan penyusunan konsep naskah dinas
tentang saran dan pertimbangan terkait bidang
keuangan;
h. melaksanakan penyiapan konsep Surat Perintah
Pembayaran (SPP) berdasarkan pelafon anggaran dan
kegiatan;
i. melaksanakan penelitian anggaran dan penyiapan
pelaksanaan anggaran;
j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas pada Sub
Bagian Anggaran;
k. penyiapan dan penyusunan laporan pertanggung
jawaban atas realisasi pelaksanaan serapan anggaran
pertriwulan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat;
l. menyiapkan bahan penyusunan anggaran dan
perubahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
m. melaksanakan tugas lainnya yang di berikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
n. melaksanakan pembukuan dan pelaporan keuangan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
o. melaksanakn koordinasi pembukuan dengan Bagian dan
Sub Bagian terkait;
p. melaksanakan koordinasi penyelesaian Surat
Pertanggung jawaban(SPJ) beserta perlengkapannya
dengan Bagian dan atau Sub Bagian terkait;
q. melaksanakan pencatatan, pembukuan dan pengarsipan
dokumen Surat Pertanggung jawaban (SPJ) beserta
kelengkapannya;
r. melaksanakan penyusunan pelaporan bulanan,
triwulan, semesteran dan tahunan keuangan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah;
s. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan dokumen
LAKIP dan AKIP, serta bahan Laporan Keterangan
Pertanggung jawaban Bupati;
t. melaksanakan pengelolaan data pelaksanaan anggaran
belanja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
u. melaksanakan pendampingan pembahasan Rancangan
Peraturan Daerah tentang Pertanggung jawaban
Pelaksanaan APBD;
v. menyiapkan bahan koordinasi tindak lanjut atas
Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan;
w. melaksanakan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas
pada Sub Bagian Verifikasi;
x. meneliti dan menyempurnakan penyusunan laporan
belanja sesuai dengan realisasi dan bukti-bukti
pengeluaran keuangan
y. melakukan monitoring,evaluasi dan pelaporan terhadap
pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah di lakukan
kepada atasan; dan
z. Melaksanakan tugas lainnya yang di berikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 47
(1) Sub Bagian Perjalanan Dinas mempunyai tugas mengelola
administrasi keuangan perjalanan dinas pimpinan dan
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Perjalanan Dinas menyelenggarakan
fungsi :
a. menyiapkan bahan penyusunan dan atau perencanaan
anggaran perjalanan dinas;
b. menyusun dan atau merencanakan anggaran dan atau
keuangan perjalanan dinas;
c. menyusun rencana tujuan perjalanan dinas;
d. menyusun rencana peserta dan atau anggota perjalanan
dinas;
e. menyusun dan mengelola administrasi perjalanan dinas;
f. menyusun laporan perjalanan dinas;
g. melaksanakn tugas-tugas lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tupoksi,menyiapkan bahan
administrasi perjalanan dinas, pelayanan
administrasitamu;
h. menyiapkan pelayanan administrasi perjalanan
dinas,menyiapkan akomodasi tamu, menjalani
hubungan masyarakat;
i. menghimpun laporan hasil perjalanan dinas;
j. penata usahaan perjalanan dinas;
k. penyelenggaraan administrasi keuangan perjalanan
dinas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten; dan
l. melaksanakan tugas lainnya yang di berikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bagian Risalah dan Perundang-undangan
Pasal 48
(1) Bagian Risalah dan Perundang-undangan mempunyai tugas
menyiapkan persidangan, rapat-rapat alat kelengkapan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten dan fraksi,
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,memberikan
masukan serta telah hukum dan perundangan, serta
pengelolaan perpustakaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1),
Bagian Risalah dan Perundang-Undangan
menyelenggarakan fungsi :
a. membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti
perkembangannya dengan cara memantau agar
penyelesaian tugas tepat waktu;
b. pengelolaan teknis, jadwal dan administrasi kegiatan
dan rapat-rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
c. pengelolaan teknis dan administrasi penyusunan risalah
rapat-rapat Dewan Perwakilan Daerah;
d. menyiapkan rencana kunjungan kerja Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah;
e. pengelolaan teknis dan administrasi kegiatan
penyusunan laporan kegiatan kunjungan kerja dan atau
peninjauan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
f. pengelolaan koordinasidan konsultasi kepada pihak-
pihak terkait guna kelancaran kegiatan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah;
g. menyusun dan merumuskan rencana kerja dan
kegiatan bagian perundang-undangan;
h. melaksanakan kegiatan koordinasi dan konsultasi
dengan instansi yang terkait dalam rangka penyiapan
peraturan perundang-undangan dalam dalam rangka
penyusunan dan pembahasan rancangan peraturan
daerah dan produk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
i. melaksanakan kegiatan pengelolaan perpustakaan
Skretarian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
j. melaksanakan evaluasi dalam rangka pelaksanaan
pelaksanaan tugas pada bagian perundang-undangan;
dan
k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 49
Bagian Risalah dan perundang-undangan, membawahi :
a. Sub Bagian Rapat ,Risalah dan Persidangan; dan
b. Sub Bagian perundang-undangan dan perpustakaan.

Pasal 50
(1) Sub Bagian Rapat, Risalah dan Persidangan mempunyai
tugas menyiapkan rencana kegiatan persidangan dan rapat-
rapat yang di selenggarakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah serta membuat risalahnya, menyiapkan bahan
penyusunan raperda, keputusan Dewan perwakilan Rakyat
Daerah dan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Rapat,Risalah dan Persidangan
menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan koordinasi di lingkungan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan instansi terkait
dalam rangka memberikan pelayanan teknis dan
administrsi kegiatan dan rapat-rapat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah;
b. melaksanakan penyusunan kegiatan rapat-rapat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, meliputi rapat paripurna,
rapat Panitia Musyawarah, Rapat Panitia Anggaran dan
Rapat Pantia khusus;
c. penyiapan, penggandaan dan pendistribusian undangan
dan materi rapat, serta penyiapan daftar hadir bersama-
sama dengan sub bagian lain;
d. melaksanakan penyiapan pengaturan tata tempat dan
jamuan rapat bersama-sama dengan Sub Bagian terkait;
e. melaksanakan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas
pada Sub Bagian Rapat dan Risalah;
f. melaksanakan kegiatan penyusunan konsep pengantar
rapat paripurna untuk pimpinan rapat;
g. melaksanakan kegiatan penyusunan, penggandaan dan
pendistribusian risalah rapat-rapat Dewan Perwakilan
rakyat Daerah termasuk dokumen lainnya;
h. melaksanakan kegiatan notulen dan perekaman kaset
terhadap jalannya pembahasan dalam rapat-rapat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bersama dengan Sub
Bagian terkait;
i. menyusun notulen dan risalah yang diadakan rapat-
rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
j. membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti
perkembangannya dengan cara memantau agar
penyelesaian tugas tepat waktu;
k. pengelola teknis, jadwal dan administrasi kegiatan rapat-
rapat dan kunjungan kerja atau peninjauan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah;
l. pengelolaan teknis dan administrasi kegiatan
penyusunan risalah rapat-rapat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah;
m. pengelolaan teknis dan administrasi kegiatan
penyusunan laporan kegiatan kunjungan kerja dan
Peninjauan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
n. pengelolaan koordinasi dan konsultasi kepada pihak-
pihak terkait guna kelancaran kegiatan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah bawahan dalam
melaksanakan tugas dengan cara memberi petunjuk dan
motivasi agar diperoleh hasil kerja yang optimal dan
disiplin kerja yang tinggi;
o. menyusun notulen dan risalah rapat-rapat yang
diadakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
p. meneliti naskah dinas masuk atau keluar yang akan
disediakan kepada pimpinan dengan cara
membubuhkan tanda koreksi pada masing-masing surat
dan mengarahkan sesuai dengan tujuan surat;
q. meneliti bentuk, format dan redaksional net konsep
naskah dinas yang akan dimintakan tanda tangan
pimpinan;
r. fasilitas pelayanan aspirasi Masyarakat; dan
s. melaksanakan tugas lainnya yang di berikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 51
(1) Sub Bagian Perundang-Undangan dan Perpustakaan
mempunyai tugas memngkoordinasikan, merumuskan,
menyusun dan menelaah pelaksanaan peraturan
perundang-undangan serta Peraturan Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian perundang-undangan dan
perpustakaan menyelenggarakan fungsi :
a. membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti
perkembangannya dengan cara memantau agar
penyelesaian tugas tepat waktu;
b. menyediakan surat-surat masuk sebagai dasar
diadakannya rapat paripurna yang dibacakan oleh
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
c. menyiapkan bahan koordinasi dilingkungan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan instansi terkait
dalam rangka memberikan pelayanan teknis dan
administrasi kegiatan rapat-rapat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah;
d. menyiapkan pengaturan tata tempat dan jamuan rapat
bersama-sama dengan Sub Bagian terkait;
e. melaksanakan kegiatan notulen atau pencatatan dan
perekaman kaset terhadap jalannya pembahasan dalam
rapat-rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bersama-
sama dengan Sub Bagian terkait;
f. menyusun konsep pengantar rapat paripurna untuk
Pimpinan rakyat;
g. melaksanakan kegiatan penyusunan, penggandaan dan
pendistribusian risalah rapat-rapat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah termasuk dokumen lainnya; dan
h. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 52
(1) Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
tata usaha, kepegawaian, merencanakan dan mengadakan
kebutuhan barang-barang inventaris Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dan rumah dinas serta melaksanakan urusan
rumah tangga keamanan, kebersihan dan kendaraan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun program Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah sesuai bagian atau Sekretariat dalam
rangka penyatuan misi dan keterpaduan program;
b. membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti
perkembangannya dengan cara memantau agar
penyelesaian tugas tepat waktu;
c. mengelola dan pelayanan administrasi umum,
kepegawaian, administrasi keuangan Bagian Umum,
administrasi perlengkapan, urusan rumah tangga;
d. mengkoordinasi penyelenggaraan tugas di masing-
masing bagian;
e. mengelola program budaya kerja dan pelaksanaan
pengembangan Sumber Daya Manusia bagi pegawai
sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
f. mengawasi dan mengendalikan bawahan dalam
melaksanakan tugas dengan cara memberi petunjuk
dan motivasi agar diperoleh hasil kerja yang optimal dan
disiplin kerja yang tinggi;
g. meneliti naskah dinas masuk atau keluar yang akan
disediakan kepada pimpinan dengan cara
membubuhkan tanda koreksi pada masing-masing
surat dan mengarahkan sesuai dengan tujuan surat;
h. mengarahkan sistem pengelolaan administrasi
kepegawaian sesuai ketentuan dan petunjuk yang
berlaku;
i. meneliti, menyempurnakan, memaraf net konsep usulan
kenaikan pangkat dan gaji berkala pegawai
dilingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan
pegawai;
j. meneliti rencana kebutuhan peralatan, perlengkapan
alat tulis kantor dalam rangka penyusunan anggaran
dan pelaksanaan pengadaan barang unit;
k. meneliti dan menyempurnakan usulan perpindahan,
promosi pegawai dengan mempelajari,
mempertimbangkan Daftar Urut Kepangkatan dan
prestasi kerjanya agar penempatan sesuai dengan
proporsinya;
l. mengevaluasi pelaksanaan program dan seluruh hasil-
hasil yang diperoleh maupun hambatan-hambatan dan
upaya penyelesaian sesuai masukan dari masing-
masing bagian;
m. pengkoordinasian dengan dinas terkait dalam rangka
melaksanakan tugas; dan
n. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 53
Bagian Umum, membawahi :
a. Sub Bagian Tata Usaha, Kepegawaian dan Perlengkapan;
dan
b. Sub Bagian Humas dan Protokol.

Pasal 54
(1) Sub Bagian Tata Usaha Kepegawaian dan Perlengkapan
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan tata usaha dan
pengelolaan surat-menyurat, melaksanakan kegiatan
penglolaan administrasi kepegawian, menyiapkan dan
memelihara barang perlengkapan dan barang inventaris
serta mengelola administrasi dan pendistribusian barang.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bagian Sub tata usaha, Kepegawaian dan
Perlengkapan menyelenggarakan fungsi :
a. membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti
perkembangannya dengan cara memantau agar
penyelesaian tugas tepat waktu;
b. mengawasi dan mengendalikan tugas bawahan dengan
cara memberi petunjuk motivasi agar diperoleh hasil
kerja yang optimal dan disiplin kerja yang tinggi;
c. mengendalikan kegiatan penerimaan surat masuk dan
pengiriman surat keluar dalam rangka tertib
administrasi;
d. mengawasi dan mengendalikan pendistribusian naskah
dinas masuk atau keluar agar sesuai dengan petunjuk
dan arahan;
e. melakukan pembinaan dalam penataan dan
penyimpanan arsip surat berdasarkan seri, rubrik dan
dosir agar memudahkan penemuan kembali bila
diperlukan;
f. melakukan pelayanan penggandaan naskah dinas
maupun dokumen lain sesuai dengan kebutuhan;
g. mengkoordinasikan kegiatan penyusunan rencana
kebutuhan barang unit dan perlengkapan kantor untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;
h. mengendalikan dan memantau kegiatan pembayaran
biaya rutin untuk telepon, air, listrik serta
pemeliharaan gedung dan kendaraan dinas;
i. membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti
perkembangannya dengan cara memantau agar
penyelesaian agar tepat waktu;
j. mengawasi dan mengendalikan tugas bawahan dengan
cara memberi petunjuk dan motivasi agar di peroleh
hasil kerja yang optimal dan di siplin kerja yang tinggi;
k. menyusun bahan penataan dan pembinaan
kepegawaian di lingkungan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupten Mesuji;
l. menyusun usulan kenaikan pangkat, gaji berkala
secara periodik bagi pegawai yang telah memenuhi
persyaratan;
m. menyusun usulan pengajuan tunjangan keluarga
pegawai yang memenuhi syarat yang di tetapkan dalam
rngka peningkatan kesejahteraan pegawai;
n. menyusun rencana kebutuhan Diklat Pegawai dengan
cara mempelajari hasil analisis jabatan dalam rangka
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai;
o. menyusun usulan pengajuan pemberhentian pensiun
pegawai dengan meneliti data pegawai yang telah
memenuhi syarat agar penyelesaian tepat waktu;
p. menyusun laporan bulanan dan permintaan data
pegawai dari Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat;
q. mengadministrasikan setiap ada pengadaan baru
barang inventaris dalam rangka tertib administrasi;
r. melakukan inventarisasi barang atau asset dengan cara
mencocokan data dengan keadaan riil untuk
mengetahui keadaan dan kondisinya;
s. menghimpun dan mempelajari data usulan Rencana
Kebutuhan Barang Unit di lingkungan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
t. menerima, menyimpan dan mengatur barang unit
dalam gudang;
u. menyusun konsep dan mengetik usulan Rencana
Kebutuhan Barang dan membukukan penerimaan dan
pengeluaran barang unit dalam register untuk tertib
administrasi;
v. mendistrisibusikan barang unit kepada masing-masing
Bagian lingkup Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah sesuai bon pengeluaran;
w. Melakukan Stock opname barang unit dalam gudang
secara berkala Membuat dan KIB ABCD, KIR, BI,
Tambahan Aktiva Tetep;
x. Mengkordinasikan kegiatan pamel. Kantor, kendaraan
Dinas agar kondisinya tetep terjaga baik; dan
y. Melakukan kegiatan evaluasi dan inventarisasi barang
perlengkapan dan aset Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Mesuji.
z. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 55
(1) Sub Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan penerangan, dokumentasi dan
informasi Humas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
melaksanankan kegiatan keprotokolan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.
(2) Untuk melaksanankan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Humas dan Protokol menyelenggarakan
fungsi :
a. mengupulkan bahan penyusunan program dan petunjuk
teknis dalam penyelenggaraan urusan kehumasan;
b. pengumpulan bahan penyusunan program dan petunjuk
teknis serta monitoring dalam penyelenggaraan urusan
kehumasan;
c. penyiapan bahan kebijakan program pemerintahan yang
akan dipublikasikan kepada publik dan masyarakat;
d. penyiapan bahan kerja sama dengan media;
e. penyiapan bahan publikasi kegiatan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah secara periodik dan berkala
f. penyiapan bahan dan pelaksaanaan pengumpulan,
pengelolaan yang berkait dengan kegiatan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah;
g. mengatur urusan protokol pimpinn dan anggota Dewan
Perwakilan Rakyat beserta tamu Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah;
h. mengkoordinasikan dengan intansi lain agar terjalin
kerjasama yang baik dan saling mendukung;
i. memantau persiapin kegiatan protokoler guna
kelancaran pelaksanaan tugas;
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas atau kegiatan
kepada Kepala bagian Humas dan Protokol; dan
k. melaksanakan tugas lainnya yang di berikan atasan
sepanjangan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Ketiga
Inspektorat

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Psal 56
Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh Inspektur,
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati
melalui sekretaris daerah.

Pasal 57
(1) Inspektorat mempunyai tugas membantu bupati membina
dan mengawasi pelaksanaan urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan oleh
perangkat daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud dalam
ayat (1), Inspektorat menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan
fasilitasi pengawasan;
b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan
keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan
dan kegiatan pengawasan lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan bupati;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan;
e. pelaksanaan administrasi inspektorat kabupaten; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Paragaraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 58
(1) Susunan Organisasi Inspektorat, terdiri dari :
b. Inspektur.
c. Sekretaris, membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
d. Inspektur Pembantu Wilayah I.
e. Inspektur Pembantu Wilayah II.
f. Inspektur Pembantu Wilayah III.
g. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai bidang keahlian dan keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Inspektur.
(3) Inspektur Pembantu Wilayah I, II dan III dipimpin oleh
seorang Inspektur Pembantu yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Inspektur.
(4) Masing-masing Sub Bagian Sekretariat dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
Pejabat Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Inspektur.
2) Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten
Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.

Paragraf 3
Inspektur
Pasal 59
(1) Inspektur mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Inspektorat
Kabupaten dalam menyelenggarakan tugas dan kewenangan
rumah tangga Kabupaten dalam bidang pengawasan serta
tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Inspektur menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pengawasan;
b. penyusunan dan penetapan program kerja dalam rangka
penyelenggaraan tugas;
c. penyelenggaraan administrasi dan penata usahaan
keuangan;
d. penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
e. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanaan
umum dibidang pengawasan;
f. penyelenggaraan kebijakan dibidang pengawasan yang
ditetapkan Bupati;
g. pemberian informasi, saran dan pertimbangan dibidang
pengawasan kepada Bupati sebagai bahan untuk
menetapkan kebijakan atau membuat keputusan
penyelenggaraan dan mengadakan hubungan kerjasama
dengan semua instansi untuk kepentingan pelaksanaan
tugas di bidang pengawasan;
h. pembinaan terhadap personil Inspektorat, jabatan
fungsional dalam pelaksanaan tugas di bidang
pengawasan; dan
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 60
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
penunjang teknis administrative, koordinasi dan
pembinaan/pengendalian dalam urusan umum,
kepegawaian, keuangan,perencanaan, ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan
kerumahtanggaan dilingkungan Inspektorat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan Administarsi Kepegawaian;
b. penyelenggaraan administrasi surat menyurat,
perlengkapan serta pembinanan pegawai;
c. penyelenggaraan administrasi keuangan;
d. penyelenggaraan kegiatan, kelembagaan, dokumentasi
dn informasi;
e. penyelenggaraan penyusunan laporan akuntabilitas
keuangan instansi pemerintah (LAKIP);
f. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program,
monitoring dan evaluasi program dan pelaporan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan
terkait dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 61
Sekretaris membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 62
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan surat menyurat,
tata naskah dinas, kearsipan, pelayanan rumah tangga,
keprotokolan, staf layanan umu dan menyiapkan bahan
penyusunan rencana kebutuhan pegawai, mengembangkan
pegawai, mutasi, promosi, tata usaha kepegawaian,
pengembangan dan pembinaan organisasi, tata laksana
serta menghimpun peraturan perundang-undangan dan
peraturan terkait lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagamanana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi;
a. menginventarisasikan tenaga administrasi;
b. menyiapkan dan melaksanakan peningkatan
kemampuan ketenagaan;
c. menyiapkan usulan penambahan, pemberhentian dan
pension pegawai;
d. menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan
kenaikan pangkat;
e. menyusun dan memelihara arsip kepegawaian;
f. mengurus administrasi kepegawaian meliputi karpeg,
karis/karsu, taspen dan askes serta administrasi
kepegawaian lainnya;
g. menyusun daftar urut kepangkatan dan jenjang
kepangkatan pegawai;
h. menyampaikan dan mengagendakan surat masuk dan
keluar;
i. mengatur, memelihara dan menyusun arsip/dokumen
surat menyurat;
j. mengkoordinasikan pengelolaan adminitrasi
kepegawaian dengan unit kerja terkait;
k. menyelenggarakan pembinaan pegawai, rapat-rapat,
upacara/apel dan absensi pegawai; dan
l. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan
terkait dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 63
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan
rencana kerja program anggaran pendapatan dan belanja
Inspektorat baik rutin maupun pembangunan,
pengumpulan, pengolahan, pengujian, rencana kerja dan
kegiatan evaluasi kinerja, penyediaan data dan informasi
monitoring, evaluasi kegiatan, penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan dan penyajian data statistik dibidang
tugasnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
menyelenggarakan fungsi :
a. mengkoordinasikan rencana program pembangunan
pada Inspektorat;
b. melaksanakan monitoring dan evaluasi atas
pelaksanaan kegiatan program pembangunan;
c. menyusun data statistik;
d. menyusun penyelesaian temuan;
e. menyusun tindak lanjut hasil pemeriksaan;
f. penyusunan rencana kerja program Inspektorat;
g. Penyusunan rencana strategis program Inspektorat;
h. menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah dan laporan lain yang berkaitan dengan
bidang Inspektorat; dan
i. menyiapkan bahan, menyusun laporan dan evaluasi
pelaksanaan rencana program kerja inspektorat.

Paragraf 5
Inspektur Pembantu Wilayah
Pasal 64
(1) Inspektur Pembantu Wilayah mempunyai tugas
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan
pemerintah daerah secara regular dan kasus pengaduan
masyarakat serta pemeriksaan khusus.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Inspektur Pembantu Wilayah menyelenggarakan
fungsi :
a. pengusulan program pengawasan diwilayah;
b. mengkoordinasikan pelaksanakn pengawasan;
c. Pengawasan terhadap penyelengaraan urusan
pemerintah daerah;
d. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian
tugas pengawasan; dan
e. menyusun laporan hasil pengawasan/pemeriksaan.

Pasal 65
(1) Inspektur Pembantu Wilayah I, II, dan III mempunyai tugas
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan
pemerintahan, pembangunan dan kesejahteraan social serta
pengaduan masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada
ayat (1), Inspektur Pembantu Wilayah I, II dan III
menyelenggarakan fungsi :
a. merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengawasan
terhadap seluruh kegiatan pemerintah, pembangunan
dan kesejahteraan social serta pengaduan masyarakat di
daerah kabupaten yang terkoordinasi pada dinas, badan,
kantor, bagian dan organisasi perangkat daerah lainnya
yang menjadi wilayah kerjanya;
b. merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengawasan
terhadap seluruh kegiatan, pemerintah, pembangunan
dan kesejahteraan social serta pengaduan masyarakat di
daerah kabupaten yang terkoordinasi pada dinas, badan,
kantor, bagian, organisasi perangkat daerah lainnya
yang menjadi wilayah kerjanya;
c. member petunjuk teknis dan membagi tugas kepada
masing-masing tugas tim pemeriksa sebelum melakukan
pengawasan ke objek pengawasan;
d. melakukan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan
tugas pengawasan terhadap hal-hal umum, khusus dan
atau pengaduan yang berada pada wilayah kerjanya;
e. menganalisa dan mengepaluasi pokok-pokok hasil
pengawasan;
f. melaporkan pokok-pokok hasil pengawasan kepada
inspektur;
g. melaksanakan telaahan terhadap peraturan perundang-
undangan, permasalahan pengaduan dan pengawasan;
dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Keempat
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 66
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur
penyelenggara pemerintahan daerah di bidang Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas, bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan
secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris
Daerah.
Pasal 67
(1) DinasKependudukan dan Pencatatan Sipilmempunyai tugas
melaksanakanurusanpemerintahan kabupatendi
bidangAdministrasi KependudukandanPencatatan
Sipilberdasarkan azas otonomidantugaspembantuan,
sertatugaslainsesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
padaayat(1),DinasKependudukan dan Pencatatan
Sipilmempunyaifungsi:
a. perumusankebijakanteknisdibidangAdministrasi
KependudukandanPencatatan Sipil;
b. penyelenggaraanurusanpemerintahandanpelayanan
umumdibidangAdministrasi
KependudukandanPencatatan Sipil;
c. pembinaandanpelaksanaantugasdibidangAdministrasi
KependudukandanPencatatan Sipil;
d. pelayananadministratif;
e. dan pelaksanaantugaslainyangdiberikanolehBupati
sesuaidengantugasdanfungsiDinasKependudukan dan
Pencatatan Sipil.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 68
(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
c. Bidang Kependudukan, membawahi :
1. Seksi Pendaftaran Penduduk; dan
2. Seksi Penerbitan Dokumen Kependudukan.
d. Bidang Pencacatan Sipil membawahi:
1. Seksi Kelahiran dan Kematian; dan
2. Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengakuan dan
Pengangkatan.
e. Bidang Data dan Pengembangan Informasi membawahi :
1. Seksi Pengolahan Data dan Pelaporan; dan
2. Seksi Penyuluhan dan Pengembangan Informasi.
f. Unit pelaksana Teknis
g. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahlian
keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian Sekretariat dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
Pejabat Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Inspektur.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan
pencatatan Sipil Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum
dalam lampiran IV yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 69
(1) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dibidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan otonomi
dan tugas pembantuan serta tugas lain sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan, perencanaan dan perumusan kebijakan
di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
b. penyusunan dan penetapan program kerja dalam rangka
pelaksanaan tugas;
c. pemberian informasi, saran dan pertimbangan di bidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kepada Bupati
sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan atau
membuat keputusan;
d. penyelenggaraan koordinasi dan mengadakan hubungan
kerjasama dengan semua instansi untuk kepentingan
pelaksanaan tugas;
e. pembinaan terhadap personil Dinas, UPTD dan Jabatan
Fungsional dalam rangka pelaksanaan tugas di bidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
f. pelayanan administrative berupa :
1. penerbitan Kartu Keluarga(KK);
2. penerbitan Kartu tanda Penduduk (KTP);
3. penerbitan Akta Kelahiran;
4. penerbitan Akta Perkawinan;
5. penerbitan Akta Perceraian;
6. akta Kematian;
7. penerbitan Akta Pengangkatan Anak, pengakuan
Anak dan pengesahan Anak;
8. penerbitan Pencatatan Perubahan nama seseorang
9. penerbitan Pencatatan Perubahan dan Pembuatan
Akta
10. penerbitan Pencatatan sipil lainnya
11. penerbitan Dokumen Kependudukan hasil
pencatatan Sipil penatausahaan catatan Sipil
12. melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
g. melaksanakan tugas lainya yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kependudukan
Pencatatan Sipil.
Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 70
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan Pelayanan
Peunjang Teknis dan Administratif, koordinasi dan
pembinaan/pengendalian dalam urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan, ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan
kerumahtanggaan di lingkungan Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan administrasi umum, kepegawaian,
keuangan, perencanaan, perlengkapan, dan kebutuhan
rumah tangga;
b. Penyelenggaran administrasi umum berupa :
1. menerima dan mengagenda Surat Masuk dari
Dinas/Instansi
2. menertibkan Administrasi Aset SKPD
3. menindak lanjuti surat masuk
4. menyiapkan rapat koordinasi intern Kantor
5. menyimpulkan hasil rapat intern kantor
6. menyusun Raperda SKPD
7. mengawasi dan mengevaluasi hasil kerja pegawai
c. penyelenggaran Administrasi Kepegawaian berupa :
1. melaksanakan urusan kepegawaian tentang
pembagian tugas di Kantor
2. pembinaan terhadap pegawai
3. mengajukan usul kenaikan pangkat pegawai
4. mengusulkan kenaikan usul gaji berkala
5. membuat surat keputusan tentang pembagian tugas
di kantor
6. membuat struktur organisasi
7. membuat Daftar urut kepangkatan
d. penyelenggaran Administrasi Keuangan berupa :
1. membuat/menyusun KUA dan PPAS SKPD
2. meneliti SPP, UP, menerbitkan SPM dari Bendahara
3. menyusun rencana Anggaran Kerja RKA SKPD dan
DPA SKPD
4. menyusun kebutuhan perlengkapan kantor
5. menyusun kebutuhan alat tulis kantor / kebutuhan
rumah tangga kantor
6. memeriksa buku kas umum bendahara Pengeluaran
dan Bendahara Penerimaan
7. memferivikasi SPJ pengeluaran keuangan.
8. penyusunan laporan keuangan, bulanan, semester
dan tahunan SKPD
9. mengusulkan pegawai untuk menjadi bendahara gaji
dan bendahara barang, Bendahara pengeluaran,
bendahara penerimaan
e. penyelenggaraan tugas bidang kelembagaan dan
kehumasan;
f. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana Renstra
SKPD, membuat Lakip SKPD program, monitoring dan
evaluasi program dan pelaporan; dan
g. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
Pasal 71
Sekretaris Membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 72
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan dan memberikan pelayanan dalam urusan
surat-menyurat, kearsipan, rumah tangga dinas,
perlengkapan kantor, kepegawaian pembinaan organisasi
dan tatalaksana serta menyiapkan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan di bidang Kependudukan
dan Pencatatan Sipil.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
fungsi :
a. merencanakan kegiatan dan program kerja Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman Uraian :
1. mengkonsep Surat Keluar
2. mengkoreksi Konsep Surat
3. mengajukan penandatanganan
4. menomoran Surat Keluar
5. mengiriman Surat keluar
6. mendisposisi surat masuk
7. menindak lanjut disposisi Surat Masuk
8. mengarsipan Surat Masuk/Keluar
9. membuat Laporan surat masuk/keluar
10. mengkonsep absen pegawai
11. mengabsen Pegawai
12. merekapitulasi absen
13. menyusun DUK
14. mengusulkan kenaikan gaji berkala
15. mendata CPNS yg menjadi PNS
16. mengusulkan kenaikan pangkat
17. mengadakan ATK
b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang –
undangan, kebijakan teknis, pedoman serta bahan –
bahan lainnyayang berhubungan dengan tugas Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian, Uraian:
1. mengumpulkan data peraturan perundang-
undangan
2. mencari referensi tentang peraturan perundang-
undangan
3. mempelajari peraturan perundang-undangan
4. konsultasi dengan narasumber
5. merancang item-item tugas
6. mengajukan hasil rancangan kepada pimpinan
7. mengevaluasi hasil koordinasi dgn pimpinan
8. menuangkan hasilnya ke dalam laptop
9. mendokumenkan peraturan perundang-undangan
yang akan diterapkan dalam SKPD tersebut
10. menyebarkan kepada seluruh pegawai utk
dipedomani dan dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya
c. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi,
mengiventarisasi permasalahan serta melaksanakan
pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan
tugas-tugas urusan umum dan kepegawaian, Uraian :
1. mengumpulkan data pegawai
2. mengolah data pegawai
3. menginventaris permasalahan pegawai
4. berkoordinasi tentang permasalahan pegawai
5. musyawarah utuk pemecahan masalah kepegawaian
6. menyusun laporan hasil mpemecahan masalah
pegawai
7. menetapkan tugas pegawai
d. memberikan pelayanan : naskah dinas, kearsipan,
perpustakaan, komunikasi,
pengetikan/penggandaan/pendistribusian, penerimaan
tamu, kehumasan dan protokoler, Uraian :
1. mengkonsep Surat Keluar
2. mengkoreksi Konsep Surat
3. mengajukan penandatanganan
4. menomoran Surat Keluar
5. mengiriman Surat keluar
6. mendisposisi surat masuk
7. menindak lanjut disposisi Surat Masuk
8. mengarsipan Surat Masuk/Keluar
9. membuat Laporan surat masuk/keluar
10. membuat buku tamu
11. menerima tamu
e. melayani keperluan dan kebutuhan serta perawatan
ruang kerja, ruang rapat/ pertemuan, komunikasi, dan
sarana /prasarana kantor, Uraian :
1. membuat List/daftar kebutuhan & keperluan yang
sdh tidak layak lagi/rusak
2. membuat List/daftar kebutuhan & keperluan yg
akan di beli
3. mengkoordinasikan dgn pimpinan tentang pengajuan
kebutuhan kantor
4. mengevaluasi hasil koordinasi
5. merekap hasil koordinasi tentang pengajuan
kebutuhan kantor
6. mengajukan pencairan anggaran
7. membuat rencana belanja keperluan/kebutuhan
sarpras kantor
f. melaksanakan pengurusan perjalanan dinas, kendaraan
dinas, keamanan kantor serta pelayanan
kerumahtanggaan yang lainnya, Uraian :
1. menghimpun rencana perjalanan dinas dalam daerah
& luar daerah
2. mengelompokkangolongan Pegawai yg akan
melaksanakan perjalanan dinas
3. menghimpun kebutuhan biaya operasional
kendaraan dinas
4. mengusulkan petugas keamanan
5. menghimpun keperluan rumah tangga dinas
6. mengangkat petugas keamanan kantor
7. mengusulkan anggaran perjalanan dinas, keamanan
kantor & kerumahtanggaan dinas
8. menginventaris anggaran perjalanan dinas,
keamanan & kerumah tanggaan dinas
g. memfasilitasi usulan pengadaan, pengangkatan, mutasi,
kesejahteraan pegawai, cuti, penilaian, pemberian
penghargaan, pemberian sanksi/hukuman dan
pemberhentian/pensiun, serta pendidikan dan pelatihan
pegawai, Uraian :
1. membuat rekapan daftar/list nama-nama pegawai yg
mengusulkan pengangkatan, mutasi, cuti
2. membuat rekapan daftar/list pegawai yang akan
pemberian penghargaan
3. membuat rekapan daftar/list pegawai yang akan
diberi sanksi/hukuman
4. membuat rekapan nama2 pegawai yang akan
pensiun
5. menghimpun berkas pengusulan pengadaan
pengangkatan, mutasi, cuti
6. menghimpun berkas pengusulan pegawai yang akan
diberi penghargaan
7. mengkoordinasikan pengusulan berkas - berkas
tersebut kepada pimpinan
8. mengevaluasi hasil koordinasi
9. menyiapkan berkas pengusulan tersebut untuk
diajukan ke BKD
10. melaporkan berkas dan penanda tanganan
pengajuan oleh pimpinan
11. menyerahkan kepada BKD
h. menyiapkan bahan koordinasi dan petunjuk teknis
kebutuhan dan pengadaan perlengkapan/sarana kerja
serta inventarisasi, pendistribusian, penyimpanan,
perawatan dan penghapusannya, Uraian :
1. menyiapkan bahan koordinasi & Juknis Kebutuhan
& Pengadaan sarana kerja dinas
2. menghimpun keperluan & kebutuhan perlengkapan
sarana kerja dinas
3. mengajukan kebutuhan sarana kerja dinas
4. mengevaluasi anggaran & kebutuhan kerja dinas
5. menginventaris barang yang sudah dibeli
6. merawat sarana barang yg ada
7. melaporkan barang inventaris secara berkala
8. melakukan penghapusan barang yg sudah rusak
i. membina dan mengarahkan pelaksanaan tugas staf Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian.sanksi/hukuman dan
pemberhentian/pensiun, serta pendidikan dan pelatihan
pegawai, Uraian :
1. memantau kinerja staf/pegawai
2. merekap pegawai yang malas/melanggar peraturan
3. menghimpun data pegawai yg mau pensiun
4. memberikan pembinaan dan arahan bagi staf yg
melanggar aturan (malas)
5. memberikan pembinaan bagi pegawai yang akan
pensiun
6. melaporkan data pegawai yg mau pensiun
7. melaporkan dan berkoordinasi kepada pimpinan
tentang pegawai yg malas
8. mengevaluasi hasil koordinasi dari pimpinan
9. memberikan hukuman/sanksi bagi pegawai yg
malas/ melanggar aturan
10. memberikan pendidikan dan pelatihan
j. membina dan mengarahkan pelaksanaan tugas staf Sub
Bagian Umumdan Kepegawaian.sanksi/hukuman dan
pemberhentian/pensiun, serta pendidikan dan pelatihan
pegawai, Uraian :
1. mendata nama-nama petugas/staf subbag umum &
kepegawaian
2. membuat form evaluasi
3. melaksanakan evaluasi
4. membuat laporan evaluasi
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas staf Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian kepada Sekretaris, Uraian :
1. membuat Laporan hasil pelaksanaan tugas
l. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas;
m. memimpin, mengkoordinasikan, membina, dan
mengendalikan seluruh kegiatan pelaksanaan tugas;
n. menyelenggarakan penyusunan rencana kerja sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
o. memberi petunjuk kepada para staf Sub Bagian dalam
rangka pelaksanaan tugas;
p. membina dan memotivasi pegawai serta memelihara
kinerja pegawai dalam rangka peningkatan produktifitas
kerja dan mengem-bangkan karier pegawai;
q. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana kebutuhan pegawai dinas dan Unit Pelaksana
Teknis Dinas;
r. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana program peningkatan kesejahteraan dan karir
pegawai;
s. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana kebutuhan perlengkapan kantor;
t. melaksanakan dan menyiapkan bahan inventarisasi,
registrasi pegawai dan sarana prasarana pegawai; dan
u. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 73
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melakukan koordinasi penyusunan rencana program dan
anggaran, serta melakukan administrasi keuangan,
pengelolaan barang milik/kekayaan negara di lingkungan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Mesuji.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Perencanaan mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian, penyiapan dan fasilitas penyusunan
rencana kerja/program kerja (Renja) Dinas ;
b. menginventarisir, menyusun, dan menyiapkan
rencana/program kerja Dinas ;
c. menyiapkan dan menyusun laporan pelaksana
rencana/program kerja Dinas ;
d. menyiapkan dan menyusun laporan hasil monitoring
dan evaluasi dalam rangka pengendalian program kerja
Dinas ;
e. menghimpun dan menyiapkan Rancangan peraturan-
peraturan perundang-undangan ;
f. menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah Dinas ;
g. melakukan pencatatan, pengadministrasian dan
pendokumentasian ;
h. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan
penyusunan laporan keuangan ;
i. menyiapkan bahan penyusunan rencana penerimaan
dan anggaran belanja serta menganalisis data
penyusunan anggaran keuangan ;
j. menyiapkan bahan dan penyelenggaran pembinaan
administrasi keuangan ;
k. mencatat dan mengklarifikasikan laporan hasil
pemeriksaan serta menyiapkan bahan tindak lanjut ;
l. menginventarisasikan barang dan perlengkapan di
lingkungan Dinas;
m. menyelenggarakan tugas-tugas kerumahtanggan kantor;
dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Kependudukan
Pasal 74
(1) Bidang Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Kependudukan mempunyai fungsi :
a. pencatatan dan pemutakhiran biodata penduduk serta
penerbitan Nomor Induk Kependudukan berdasarkan
database Kependudukan;
b. pendaftaran perubahan alamat penduduk;
c. pendaftaran pindah datang penduduk dalam wilayah
republik indonesia;
d. pendaftaran warga negara indonesia tinggal sementara;
e. pendaftaran penduduk rentan administrasi
kependudukan;
f. penerbitan dokumen kependudukan hasil pendaftaran
penduduk;
g. melaksanakan, mengkoordinasikan perekaman Kartu
Tanda Penduduk Elektronik;
h. pendaftaran penduduk pindah datang antar negara;
i. penatausahaan pendaftaran penduduk; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 75
Bidang Kependudukan membawahi :
a. Seksi Pendaftaran Penduduk; dan
b. Seksi Penerbitan Dokumen Kependudukan.

Pasal 76
(1) Seksi Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas membantu
kepala bidang kependudukan menyiapkan perencanaan
teknis dan melaksankan progam dan kegiatan dibidang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pendaftaran Penduduk mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pendaftaran
penduduk;
b. menyusun kebijakan tehnis penyelenggaraan
pendaftaran penduduk;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pendaftaran
penduduk;
d. meyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja
penyelenggaraan pendaftaran penduduk;
e. menyelenggaraan pendaftaran penduduk;
f. melaksanakan penerbitan Nomor Induk Kependudukan
(NIK);
g. melaksankan administrasi kependudukan;
h. melaksanakan pemantauan;
i. melaksanakan pengawasan terhadap orang asing;
j. melasanakan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan tehnis
advokasi,supervisi dan konsultasi pelaksanaan
pendaftaran penduduk;
k. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar pedoman dan petunjuk operasional
dibidang kependudukan;
l. melaksanakan monitoring,evaluasi dan pelaporan
kegiatan seksi pendaftaran penduduk;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan lingkup tugas dan fungsinya.

Pasal 77
(1) Seksi Penerbitan Dokumen Kependudukan mempunyai
tugas membantu kepala bidang kependudukan dalam
rangka penerbitan dokumen kependudukan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada
ayat (1), Seksi Penerbitan Dokumen Kependudukan
mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana Seksi Penerbitan Dokumen
Penduduk sesuai dengan recana Kerja Dinas
b. menyusun petunjuk penyelenggaraan penerbitan
dokumen penduduk WNI maupun WNA;
c. melaksanakan pemeriksaan, penelitian berkas-berkas,
penerbitan dokumen kependudukan;
d. melaksanakan pemeriksaan penelitian berkas,
perubahan status kewarganegaraan penduduk;
e. menyusun ketentuan memberikan petunjuk pembuatan
kartu tanda penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK);
f. melaksanakan Penerbitan kartu keluarga (KK) dan Kartu
tanda penduduk (KTP);
g. membantu pelaksanaan pemutahiran database
kependudukan melalui pengawasan/ pemantauan
terhadap penerbitan KK dan KTP;
h. menyiapkan bahan-bahan untuk penandatangan
dokumen kependudukan yang menyangkut penerbitan
KK dan KTP
i. mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama
yang baik dan saling mendukung;
j. menilai hasil kinerja bawahan untuk bahan
pengembangan karir;
k. melakasanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh
atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;
l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada
atasan;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan lingkup tugas dan fungsinya.

Paragraf 6
Bidang Pencatatan Sipil
Pasal 78
(1) Bidang Pencatatan Sipil mempunyai tugas membantu
kepala bidang dalam rangka bidang pencatatan Sipil
pelayanan akta kelahiran, kematian, perkawinan dan
perceraian. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Bidang
Pencatatan Sipil mempunyai rincian tugas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman maksud pada ayat
(1) Bidang Pencatatan Sipil mempunyai tugas pokok
mempunyai fungsi :
a. menyelenggarakan pengumpulan data, informasi,
permasalahan, peraturan perundang-undangan dan
kebijaksanaan teknis yang berkaitan dengan pelayanan
pencatatan sipil;
b. menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang
berkaitan dengan pelayanan pencatatan sipil;
c. menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang;
d. mengoordinasikan penyelenggaraan pelayanan
pencatatan sipil;
e. mengkoordinasikan penyusunan program kerja dan
anggaran di Bidang Pencatatan Sipil;
f. menyelenggarakan sosialisasi sesuai bidang tugasnya;
g. menyelenggarakan analisis dan pengembangan kinerja
Bidang; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas.

Pasal 79
Bidang Pencatatan Sipil, membawahi :
a. Seksi Kelahiran dan Kematian; dan
b. Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengakuan dan
Pengangkatan.

Pasal 80
(1) Seksi Kelahiran dan Kematian mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Pencatatan Sipil melalui
Seksi Kelahiran dan Kematian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Kelahiran dan Kematian mempunyai fungsi :
a. mengumpulkan, mengolah data dan informasi,
menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan
pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan
pelayanan akta kelahiran dan kematian;
b. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan,
mengevaluasi dan melaporkan kegiatan Seksi;
c. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan
pembinaan serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan
pelayanan akta kelahiran dan kematian;
d. melaksanakan pelayanan pencatatan kelahiran, lahir
mati, kematian, pengangkatan anak, pengakuan anak,
pengesahan anak dan perubahan nama;
e. melaksanakan pembinaan teknis bagi petugas pelayanan
akta kelahiran dan kematian;
f. melaksanakan pelayanan pencatatan pembatalan akta;
g. melaksanakan pelayanan permohonan kutipan kedua;
h. melaksanakan pelayanan permohonan bukti pelaporan;
i. melaksanakan penulisan register akta kelahiran,
pengakuan anak dan kematian;
j. melaksanakan pelayanan pencatatan perubahan
kewarganegaraan;
k. melaksanakan pelayanan legalisasi kutipan akta dan
surat keterangan pencatatan sipil;
l. melaksanakan penyiapan data kelahiran dan
kematian sebagai bahan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK);
m. melaksanakan pengadaan formulir dan blanko
pencatatan sipil;
n. melaksanakan sosialisasi pelayanan akta kelahiran dan
kematian;
o. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja seksi;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bidang.

Pasal 81
(1) Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengakuan dan
Pengangkatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Pencatatan Sipil melalui seksi Seksi Perkawinan,
Perceraian, Pengakuan dan Pengangkatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengakuan dan
Pengangkatan mempunyai fungsi :
a. mengumpulkan, mengolah data dan inforarmasi,
menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan
pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan
pelayanan akta perkawinan, perceraian, pengakuan dan
pengangkatan;
b. melaksanakan perencanaan, pelakasanaan,
pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi;
c. pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan akta
perkawinan, perceraian, pengakuan dan pengangkatan;
d. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan
pembinaan serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan
pelayanan akta perkawinan dan perceraian;
e. melaksanakan pembinaan teknis bagi petugas pelayanan
akta perkawinan, perceraian, pengakuan dan
pengangkatan;
f. melaksanakan penetapan pendapatan dari retribusi
pencatatan sipil;
g. melaksanakan pelayanan pencatatan perkawinan,
pembatalan perkawinan, perceraian, pembatalan
perceraian dan perubahan nama;
h. melaksanakan pelayanan pencatatan perubahan
peristiwa penting lainnya;
i. melaksanakan pelayanan pencatatan pembatalan akta;
j. melaksanakan pelayanan pencatatan perubahan
kewarganegaraan;
k. melaksanakan pelayanan permohonan kutipan kedua,
salinan akta, surat keterangan, bukti pelaporan dan
legalisasi alih bahasa;
l. melaksanakan penulisan register akta perkawinan,
perceraian, pengakuan dan pengangkatan;
m. melaksanakan penyiapan data perkawinan dan
perceraian sebagai bahan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK);
n. melaksanakan pendokumentasian Akta catatan sipil dan
berkas permohonan;
o. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja seksi;
p. melaksanakan sosialisasi sesuai bidang tugasnya; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bidang.

Paragraf 7
Bidang Data dan Pengembangan Informasi
Pasal 82
(1) Bidang Data dan Pengembangan Informasi mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan
dan pencatatan Sipil di Bidang Data dan Pengembangan
Informasi Kependudukan dalam rangka pelaksanaan tugas
desentralisasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Data dan Pengembangan Informasi
mempunyai fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan data Kependudukan dan
Pencatatan Sipil berdasarkan data base Kependudukan;
b. Sosialisasi kependudukan dan pencatatan sipil
c. penyusunan grafik dan statistik Kependudukan dan
Pencatatan Sipil;
d. pelayanan pengembangan informasi dan dokumentasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
e. pendataan perkembangan penduduk secara berkala
(bulanan dan triwulan);
f. evaluasi dan penyusunan pelaporan data penduduk;
g. validasi data penduduk berkelanjutan;
h. membuat laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai
bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada
atasan; dan
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 83
Bidang Data dan Pengembangan Informasi
a. Seksi Pengolahan Data dan Pelaporan; dan
b. Seksi Penyuluhan dan Pengembangan Informasi.

Pasal 84
(1) Seksi Pengolahan Data dan Pelaporan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan dan
pencatatan Sipil di Bidang Data dan Pengembangan
Informasi Kependudukan dalam rangka pelaksanaan tugas
desentralisasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pengolahan Data dan Pelaporan mempunyai
fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan data Kependudukan dan
Pencatatan Sipil berdasarkan data base Kependudukan;
b. penyusunan grafik dan statistik kependudukan dan
pencatatan sipil
c. pelayanan informasi dan dokumentasi kependudukan
dan pencatatan sipil
d. pendataan perkembangan penduduk secara berkala
e. evaluasi dan penyusunan pelaporan data penduduk
f. validasi data penduduk yang berkelanjutan
g. membuat laporan kegiatan di seksi tugasnya sebagai
bahan pelaporan dan pertanggung jawaban kepada
atasan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak berkembangan dengan peraturan dan
perundang-undang yang berlaku;
i. menyelenggaraan perencanaan pelaksanaan
pengendalian data dan pengembangan informasi; dan
j. melaksanakan perlindungan data pribadi penduduk
pada data kependudukan.

Pasal 85
(1) Seksi Penyuluhan dan Pengembangan Informasi mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Seksi Penyuluhan dan
Pengembangan Informasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Penyuluhan dan Pengembangan Informasi
mempunyai fungsi :
a. pelayanan Informasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil dengan Kegiatan Sosialisasi;
b. melaksanakan penyuluhan kependudukan dan
pencatatan sipil;
c. mengumpulkan, mengolah data dan informasi
kependudukan dan pencatatan sipil;
d. melaksanakan pengembangan sistem dan pemeliharaan
informasi
e. melaksanakan pengembangan jaringan komunikasi
data;
f. melaksanakan pembinaan teknis bagi petugas
perekaman data kependudukan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kelima
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 86
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan
unsur penyelenggara pemerintahan daerah di bidang
Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana dan bidang
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab
langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi
mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.
Pasal 87
(1) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
tugas Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan
Perempuan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), DinasPengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di Bidang Pengendalian
Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
perempuan dan Perlindungan Anak;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah
daerah di Bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga
Berencana, Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan
Anak;
c. pelayanan adminstratif; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 88
(1) Susunan Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
c. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan
Penggerakan, membawahi :
1) Seksi Advokasi dan Penggerakan;
2) Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan
Kader KB; dan
3) Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi
Keluarga.
d. Bidang Keluarga Berencana,membawahi:
1) Seksi Distribusi Alat Kontrasepsi /Alkon; dan
2) Seksi Jaminan Pelayanan KB dan Pembinaan
Kesertaan KB.
e. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga,
membawahi :
1) Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera; dan
2) Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita Anak, Remaja
dan Lansia.
f. Bidang Pemberdayaan Perempuan, membawahi :
1) Seksi Persamaan Gender; dan
2) Seksi Perlindungan Perempuan.
g. Bidang Perlindungan Anak, meembawahi :
1) Seksi Kesejahteraan Anak; dan
2) Seksi Integrasi Hak Anak
h. Unit pelaksana Teknis
i. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahlian
keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Mesuji sebagaimana
tercantum dalam lampiran V yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 89
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan di Bidang Pengendalian Penduduk,
Penyuluhan dan Penggerakan, Bidang Keluarga Berencana,
Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, Bidang
Pemberdayaan Perempuan dan Bidang Perlindungan Anak
yang menjadi kewenangannya serta tugas lain sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. membuat rumusan kebijakan program di Bidang
Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan,
Bidang Keluarga Berencana, Bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga dan Bidang Pemberdayaan
Perempuan serta Bidang Perlindungan Anak;
b. melaksanakan kebijakan program Bidang Pengendalian
Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, Bidang
Keluarga Berencana, Bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga dan Bidang Pemberdayaan
Perempuan serta Bidang Perlindungan Anak;
c. melaksanakan evaluasi dan pelaporan program Bidang
Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan,
Bidang Keluarga Berencana, Bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga dan Bidang Pemberdayaan
Perempuan serta Bidang Perlindungan Anak;
d. melaksanakan administrasi kedinasan Bidang
Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan,
Bidang Keluarga Berencana, Bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga dan Bidang Pemberdayaan
Perempuan serta Bidang Perlindungan Anak; dan
e. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 90
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
penunjang teknis dan adminitratif, koordinasi dan
pembinaan/pengendalian dalam urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan, ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan
kerumahtanggaan di lingkungan Dinas Pengendalian
Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat
(1), Sekretaris mempunyai fungsi :
a. penyelenggaran Administrasi Kepegawaian;
b. penyelenggaran administrasi surat menyurat,
perlengkapam serta Pembinaan Pegawai;
c. penyelenggaran Administrasi Keuangan;
d. penyelenggaraan kegiatan Hubungan Masyarakat,
Kelembagaan, Dokumentasi dan Informasi tentang
Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan;
e. penyelenggaraan penyusuanan Laporan Akuntabilitas
Keuangan Instansi Pemerintah (LAKIP); dan
f. penyelenggaraan tugas penyusuanan rencana program
dan pelaporan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 91
Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 92
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melakukan pemberian dukungan administrasi
ketatausahaan, kerumahtanggan, kepegawaian, arsip dan
dokumentasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyi
fungsi :
a. menginventarisasikan tenaga administrasi ;
b. menyiapkan dan melaksanakan peningkatan
kemampuan ketenagaan;
c. menyiapkan usulana penambahan, pemberhentian dan
pensiun pegawai ;
d. menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan
kenaikan pangkat;
e. menyusun dan memelihara arsip kepegawaian ;
f. mengurus administrasi kepegawaian melaiputi Karpeg,
Karis/Karsu, Taspen dan Askes serta administrasi
kepegawaian lainnya ;
g. menyusun Daftar Urut Kepangkatan dan jenjang
kepangkatan pegawai ;
h. menyampaikan dan mengagendakan surat masuk dan
keluar ;
i. mengatur, memelihara dan menyusun arsip/dokumen
surat menyurat ;
j. mengkoordinasikan pengelolaan administrasi
kepegawaian dengan unit kerja terkait ;
k. menyelenggarakan pembinaan pegawai, rapat-rapat,
upacara/apel dan absensi pegawai ; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 93
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melakukan koordinasi penyusunan rencana program dan
anggaran, serta melakukan administrasi keuangan,
pengelolaan barang milik/kekayaan negara di lingkungan
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Mesuji.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Perencanaan mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian, penyiapan dan fasilitas penyusunan
rencana kerja/program kerja (Renja) Dinas ;
b. menginventarisir, menyusun, dan menyiapkan
rencana/program kerja Dinas ;
c. menyiapkan dan menyusun laporan pelaksana
rencana/program kerja Dinas ;
d. menyiapkan dan menyusun laporan hasil monitoring
dan evaluasi dalam rangka pengendalian program kerja
Dinas ;
e. menghimpun dan menyiapkan Rancangan peraturan-
peraturan perundang-undangan ;
f. menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah Dinas ;
g. melakukan pencatatan, pengadministrasian dan
pendokumentasian ;
h. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan
penyusunan laporan keuangan ;
i. menyiapkan bahan penyusunan rencana penerimaan
dan anggaran belanja serta menganalisis data
penyusunan anggaran keuangan ;
j. menyiapkan bahan dan penyelenggaran pembinaan
administrasi keuangan ;
k. mencatat dan mengklarifikasikan laporan hasil
pemeriksaan serta menyiapkan bahan tindak lanjut ;
l. menginventarisasikan barang dan perlengkapan di
lingkungan Dinas;
m. menyelenggarakan tugas-tugas kerumahtanggan kantor;
dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan
Pasal 94
(1) Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan
Penggerakan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
teknis dibidang pengendalian penduduk, penyuluhan dan
penggerakan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan
Penggerakan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis daerah di bidang
pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga,
Penyuluhan, advokasi dan Penggerakan bidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana
b. pelaksanaan kebijakan teknis daerah di bidang
pengendalian; penduduk, sistem informasi keluarga,
Penyuluhan, advokasi dan Penggerakan dibidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
c. pelaksanaan NSPK dibidang pengendalian penduduk,
sistem informasi keluarga, Penyuluhan, advokasi dan
Penggerakan bidang pengendalian penduduk dan
keluarga berencana;
d. pelaksanaan NSPK dibidang pengendalian penduduk,
sistem informasi keluarga, Penyuluhan, advokasi dan
Penggerakan bidang pengendalian penduduk dan
keluarga berencana;
e. pelaksanaan pemetaan perkiraan (parameter)
pengendalian penduduk di Kabupaten dan kota;
f. pelaksanaan Pemberdayaan dan peningkatan peran
serta organisasi kemasyarakatan tingkat di tingkat
kabupaten dan kota di bidang pengendalian penduduk
dan keluarga berencana;
g. pelaksanaan pendayagunaan tenaga penyuluh KB
(PKB/PLKB);
h. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang
pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga,
Penyuluhan, advokasi dan Penggerakan dibidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
i. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang
pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga,
Penyuluhan, advokasi dan Penggerakan dibidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana; dan
j. pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya.

Pasal 95
Bidang Pengendalian penduduk KB dan Kesehatan Reproduksi,
membawahi:
a. Seksi Advokasi dan Penggerakan;
b. Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader
KB; dan
c. Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga.

Pasal 96
Seksi Advokasi dan Penggerakan mempunyai tugas menyiapkan
bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan
teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan Advokasi dan penggerakan.

Pasal 97
Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB
mempunyai menyiapkan bahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan
kriteria serta pemantauan dan evaluasi
pendayagunaan PKB/PLKB dan IMP.
Pasal 98
Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan,
pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma,
standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi
pengendalian penduduk dan informasi keluarga.

Paragraf 6
Bidang Keluarga Berencana
Pasal 99
(1) Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan teknis di Bidang Keluarga
Berencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Keluarga Berencana
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis daerah di Bidang Keluarga
Berencana;
b. pelaksanaan kebijakan teknis daerah di Bidang Keluarga
Berencana ;
c. pelaksanaan penyelenggaraan norma, standar prosedur
dan kriteria di Bidang Keluarga Berencana ;
d. pelaksanaan layanan penanggulangan komplikasi/efek
samping dan kegagalan ber-KB ;
e. pelaksanaan penyediaan sarana dan prasarana KB ;
f. pelaksanaan pembinaan kesertaan ber-KB ;
g. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di Bidang
Keluarga Berencan;
h. pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di Bidang
Keluarga Berencana ; dan
i. pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya.

Pasal 100
Bidang Keluarga Berencana membawahi :
a. Seksi Distribusi Alkon (Alat Kontrasepsi); dan
b. Seksi Jaminan Pelayanan KB dan Pembinaan Kesertaan
KB.

Pasal 101
Seksi Distribusi Alkon (Alat Kontrasepsi) mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan
kriteria serta pemantauan dan evaluasi pengendalian dan
pendistribusian alkon di Kabupaten.

Pasal 102
Seksi Jaminan Pelayanan KB dan Pembinaan Kesertaan KB
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan,
pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma,
standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan evaluasi
Jaminan Pelayanan KB dan evaluasi pembinaan dan
peningkatan kesertaan ber-KB.
Paragraf 7
Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
Pasal 103
(1) Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai
tugas melaksanakan kebijakan teknis di Bidang Ketahanan
dan Kesejahteraan Keluarga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis daerah di Bidang
Ketahanan dan Kesejateraan Keluarga;
b. pelaksanaan NSPK di Bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga;
c. pelaksanaan Kebijakan teknis daerah di bidang Bina
Keluarga Balita;
d. pelaksanaan Kebijakan teknis daerah di Bidang
pembinaan ketahanan remaja;
e. pelaksanaan kebijakan teknis daerah di bidang Bina
Keluarga Lansia dan rentan;
f. pelaksanaan kebijakan teknis daerah di bidang
pemberdayaan keluarga sejahtera melalui usaha mikro
keluarga;
g. pemantauan dan evaluasi di bidang ketahanan dan
kesejahteraab keluarga;
h. pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang
kesejahteraan dan ketahanan keluarga; dan
i. pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya.

Pasal 104
Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, membawahi :
a. Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera; dan
b. Seksi Bina Ketahanan Balita, Anak, Remaja dan Lansia.

Pasal 105
Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan
kriteria pemberdayaan kesejahteraan keluarga.

Pasal 106
Seksi Bina Ketahanan Balita, Anak, Remaja dan Lansia
mempunyai fungsi melakukan penyiapan bahan pembinaan,
pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma,
standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi
pembinaan ketahanan keluarga.

Paragraf 8
Bidang Pemberdayaan Perempuan
Pasal 107
(1) Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan teknis di Bidang Pemberdayaan
Perempuan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pemberdayaan Perempuan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan
kualitas keluarga ;
b. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial,
politik hukum dan kualitas keluarga;
c. penyiapan perumusan kajian kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan
kualitas keluarga;
d. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial,
politik hukum dan kualitas keluarga;
e. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial,
politik hukum dan kualitas keluarga;
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan
kualitas keluarga;
g. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial,
politik hukum dan kualitas keluarga;
h. penyiapan perumusan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
gender di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan
kualitas keluarga;
i. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi gender di bidang ekonomi, sosial, politik
hukum dan kualitas keluarga;
j. penyiapan perumusan kajian kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
gender di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan
kualitas keluarga;
k. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data dan informasi gender di bidang ekonomi,
sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
l. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi gender di bidang ekonomi, sosial, politik
hukum dan kualitas keluarga;
m. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
gender di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan
kualitas keluarga;
n. penyiapan pelembagaan pengarusutamaan gender;
o. penyiapan standarisasi lembaga penyedia layanan
pemberdayaan perempuan;
p. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga dalam
mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak; dan
q. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data dan informasi gender di bidang ekonomi,
sosial, politik hukum dan kualitas keluarga.

Pasal 108
Bidang Pemberdayaan Perempuan membawahi :
a. Seksi Persamaan Gender; dan
b. Seksi Perlindungan Perempuan.

Pasal 109
Seksi Persamaan Gender mempunyai fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan di berbagai bidang, seperti bidang kualitas
keluarga, bidang ekonomi, dan bidang sosial, politik dan
hukum;
b. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di berbagai bidang, seperti
bidang kualitas keluarga, bidang ekonomi, dan bidang
sosial, politik dan hukum;
c. penyiapan perumusan kajian kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan di berbagai bidang, seperti bidang kualitas
keluarga, bidang ekonomi, dan bidang social, politik dan
hukum;
d. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di di berbagai bidang, seperti
bidang kualitas keluarga, bidang ekonomi, dan bidang
social, politik dan hukum;
e. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di berbagai bidang, seperti
bidang kualitas keluarga, bidang ekonomi, dan bidang
sosial, politik dan hukum;
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan di berbagai bidang, seperti bidang kualitas
keluarga, bidang ekonomi, dan bidang sosial, politik dan
hukum;
g. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di berbagai bidang, seperti
bidang kualitas keluarga, bidang ekonomi, dan bidang
sosial, politik dan hukum;
h. penyiapan perumusan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
gender di berbagai bidang, seperti bidang kualitas
keluarga, bidang ekonomi, dan bidang sosial, politik dan
hukum;
i. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi gender di berbagai bidang, seperti bidang
kualitas keluarga, bidang ekonomi, dan bidang sosial,
politik dan hukum;
j. penyiapan perumusan kajian kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
gender di berbagai bidang, seperti bidang kualitas
keluarga, bidang ekonomi, dan bidang sosial, politik dan
hukum;
k. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data dan informasi gender di berbagai bidang,
seperti bidang kualitas keluarga, bidang ekonomi, dan
bidang sosial, politik dan hukum;
l. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi gender di berbagai bidang, seperti bidang
kualitas keluarga, bidang ekonomi, dan bidang sosial,
politik dan hukum;
m. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
gender di berbagai bidang, seperti bidang kualitas
keluarga, bidang ekonomi, dan bidang sosial, politik dan
hukum;
n. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga dalam
mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak; dan
o. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data dan informasi gender di berbagai bidang,
seperti bidang kualitas keluarga, bidang ekonomi, dan
bidang sosial, politik dan hukum.

Pasal 110
Seksi Perlindungan Perempuan mempunyai fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pencegahan
dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam
situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak
pidana perdagangan orang;
b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perlindungan
dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam
situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak
pidana perdagangan orang;
c. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan di
bidang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap
perempuan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
d. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan di
bidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan
korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
e. penyiapan perumusan kajian kebijakan di bidang
pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap
perempuan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
f. penyiapan perumusan kajian kebijakan di bidang
perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban
kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
g. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan
kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga,
di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan
kondisi khusus serta tindak pidana perdagangan orang ;
h. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan di bidang perlindungan dan pemberdayaan
perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di
bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan
kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang;
i. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
di bidang pencegahan dan penanganan kekerasan
terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
j. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
di bidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan
korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
k. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
di bidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan
korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
l. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan di bidang perlindungan
dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam
situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak
pidana perdagangan orang;
m. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan perlindungan perempuan di bidang
pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap
perempuan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
n. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan perlindungan perempuan di bidang
perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban
kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
o. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan
kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga,
di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan
kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang; dan
p. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan di bidang perlindungan dan pemberdayaan
perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di
bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan
kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan
orang.

Paragraf 9
Bidang Perlindungan Anak
Pasal 111
(1) Bidang Perlindungan Anak mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan teknis di Bidang Perlindungan Anak.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Perlindungan Anak menyelenggarakan
fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan pemenuhan hak anak
terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan,
keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan
serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya;
b. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi dan
partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan,
kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan,
kreativitas dan kegiatan budaya;
c. penyiapan perumusan kajian kebijakan pemenuhan hak
anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi,
pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan
kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan
budaya;
d. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan pemenuhan hak anak terkait hak sipil,
informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan
lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta
pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya;
e. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi dan
partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan,
kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan,
kreativitas dan kegiatan budaya;
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pemenuhan hak anak
terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan,
keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan
serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya;
g. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan pemenuhan hak anak terkait hak sipil,
informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan
lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta
pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya;
h. penyiapan perumusan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi di
bidang pemenuhan hak anak;
i. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi di bidang pemenuhan hak anak;
j. penyiapan perumusan kajian kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi di
bidang pemenuhan hak anak;
k. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data dan informasi di bidang pemenuhan hak
anak;
l. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi di bidang pemenuhan hak anak;
m. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi di
bidang pemenuhan hak anak;
n. penyiapan pelembagaan pemenuhan hak anak pada
lembaga pemerintah, nonpemerintah, dan dunia usaha;
o. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan peningatan kualitas hidup anak; dan
p. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data dan informasi di bidang pemenuhan hak
anak.

Pasal 112
Bidang Perlindungan Anak membawahi :
a. Seksi Kesejahteraan Anak; dan
b. Seksi Integrasi Hak Anak.

Pasal 113
Seksi Persamaan Gender mempunyai fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan pemenuhan hak anak
di bidang kesehatan dasar dan kesejahteraan;
b. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pemenuhan hak anak di bidang kesehatan dasar dan
kesejahteraan;
c. penyiapan perumusan kajian kebijakan pemenuhan hak
anak di bidang kesehatan dasar dan kesejahteraan;
d. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan pemenuhan hak anak di bidang kesehatan
dasar dan kesejahteraan;
e. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pemenuhan hak anak di bidang kesehatan dasar dan
kesejahteraan;
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pemenuhan hak anak di
bidang kesehatan dasar dan kesejahteraan;
g. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan pemenuhan hak anak di bidang kesehatan
dasar dan kesejahteraan;
h. penyiapan perumusan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi di
bidang kesehatan dasar dan kesejahteraan;
i. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi di bidang kesehatan dasar dan
kesejahteraan;
j. penyiapan perumusan kajian kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi di
bidang kesehatan dasar dan kesejahteraan;
k. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data dan informasi di bidang kesehatan dasar
dan kesejahteraan;
l. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi di bidang kesehatan dasar dan
kesejahteraan;
m. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi di
bidang kesehatan dasar dan kesejahteraan;
n. penyiapan pelembagaan pemenuhan hak anak pada
lembaga pemerintah, nonpemerintah, dan dunia usaha
di bidang kesehatan dasar dan kesejahteraan;
o. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan peningatan kualitas hidup anak di
bidang kesehatan dasar dan kesejahteraan; dan
p. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data dan informasi di bidang kesehatan dasar
dan kesejahteraan.

Pasal 114
Seksi Integrasi Hak Anak mempunyai fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan pemenuhan hak anak
di bidang pengasuhan alternatif dan pendidikan serta
pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya serta
hak sipil, informasi dan partisipasi;
b. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pemenuhan hak anak di bidang pengasuhan alternatif
dan pendidikan serta pemanfaatan waktu luang dan
kegiatan budaya serta hak sipil, informasi dan
partisipasi;
c. penyiapan perumusan kajian kebijakan pemenuhan hak
anak di bidang pengasuhan alternatif dan pendidikan
serta pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya
serta hak sipil, informasi dan partisipasi;
d. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan pemenuhan hak anak di bidang pengasuhan
alternatif dan pendidikan serta pemanfaatan waktu
luang dan kegiatan budaya serta hak sipil, informasi dan
partisipasi.
e. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pemenuhan hak anak di bidang pengasuhan alternatif
dan pendidikan serta pemanfaatan waktu luang dan
kegiatan budaya serta hak sipil, informasi dan
partisipasi;
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pemenuhan hak anak di
bidang pengasuhan alternatif dan pendidikan serta
pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya serta
hak sipil, informasi dan partisipasi;
g. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan pemenuhan hak anak di bidang pengasuhan
alternatif dan pendidikan serta pemanfaatan waktu
luang dan kegiatan budaya serta hak sipil, informasi dan
partisipasi;
h. penyiapan perumusan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi di
bidang pengasuhan alternatif dan pendidikan serta
pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya serta
hak sipil, informasi dan partisipasi;
i. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi di bidang pengasuhan alternatif dan
pendidikan serta pemanfaatan waktu luang dan kegiatan
budaya serta hak sipil, informasi dan partisipasi;
j. penyiapan perumusan kajian kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi di
bidang pengasuhan alternatif dan pendidikan serta
pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya serta
hak sipil, informasi dan partisipasi;
k. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data dan informasi di bidang pengasuhan
alternatif dan pendidikan serta pemanfaatan waktu
luang dan kegiatan budaya serta hak sipil, informasi dan
partisipasi;
l. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi di bidang pengasuhan alternatif dan
pendidikan serta pemanfaatan waktu luang dan kegiatan
budaya serta hak sipil, informasi dan partisipasi;
m. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi di
bidang pengasuhan alternatif dan pendidikan serta
pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya serta
hak sipil, informasi dan partisipasi;
n. penyiapan pelembagaan pemenuhan hak anak pada
lembaga pemerintah, nonpemerintah, dan dunia usaha
di bidang pengasuhan alternatif dan pendidikan serta
pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya serta
hak sipil, informasi dan partisipasi;
o. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan peningatan kualitas hidup anak di
bidang pengasuhan alternatif dan pendidikan serta
pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya serta
hak sipil, informasi dan partisipasi; dan
p. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data dan informasi di bidang pengasuhan
alternatif dan pendidikan serta pemanfaatan waktu
luang dan kegiatan budaya serta hak sipil, informasi dan
partisipasi.
Bagian Keenam
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 115
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merupakan unsur
penyelenggara pemerintahan daerah di bidang Pendidikan dan
Kebudayaan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas,
bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis
administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 116
(1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas
menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintah Kabupaten
dibidang Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan azas
otonomi yang menjadi kewenangan, tugas pembantuan dan
tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), DinasPendidikan dan Kebudayaan mempunyai
fungsi:
a. perumusan kebijakan, pengaturan, perencanaan dan
penetapan standar . pedoman di bidang pendidikan
umum dan pendidikan luar sekolah;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum dibidang pendidikan
c. pelaksanaan program kerja dan kebijakan
teknis/operasional pendidikan umum dan pendidikan
luar sekolah sesuai standar, prosedur dan ketetapan
perundang-undangan yang berlaku;
d. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, bimbingan dan
evaluasi terhadap peningkatan kemampuan dan potensi
pendidikan usia dini, pendidikan taman kanak-kanak,
Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah/Kejuruan dan
pendidikan Luar Sekolah;
e. pelaksanaan penataan, pemenuhan dan evaluasi
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana tenaga
pendidik dan kependidikan
f. pembinaan dan pengembangan aparatur pendidikan
dasar, Pendidikan Menengah / Kejuruan, Pendidikan
Luar sekolah pendidikan;
g. penyelenggaraan suvervisi, pengawasan, evaluasi dan
pengendalian pelaksanaan kurikulum, sarana prasarana
tenaga pendidik dan kependidikan;
h. perumusan, pelaksanaan dan pembinaan teknis
dibidang pendidikan;
i. pengawasan dan pengendalian teknis dibidang
pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
Menengah / Kejuruan, Pendidikan Layanan Khusus,
Pendidikan Non Formal, Pembinaan guru dan siswa
berbakat;
j. Pengembangan Teknologi dibidang Pendidikan;
k. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pendidikan;
l. penyelenggaraan pengendalian, mutu Pendidikan,
Penyelenggaraan Pelayanan di bidang pendidikan dan
Pelayanan Administratif;
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;
n. penyelenggaraan kebijakan teknis bidang kebudayaan,
kesenian, kepurbakalaan, kesejarahan dan nilai
tradisional;
o. penyelenggaraan kebijakan teknis bidang sejarah, tradisi
dan kepurbakalaan;
p. penyelenggaraan kebijakan teknis bidang informasi
kebudayaan, bimbingan dan penyuluhan.
q. penyelenggaraan kebijakan teknis bidang kebudayaan,
kesenian, kepurbakalaan, kesejarahan dan nilai
tradisional;
r. penyelenggaraan kebijakan teknis bidang sejarah, tradisi
dan kepurbakalaan; dan
s. membantu, koordinasi, fasilitasi dan monitoring
kebijakan teknis bidang informasi kebudayaan,
bimbingan dan penyuluhan.

Paragaraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 117
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Perencanaan; dan
3) Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Pendidikan Dasar, membawahi :
1) Seksi Sekolah Dasar (SD); dan
2) Seksi Sekolah Menengah Pertama (SMP).
d. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal
membawahi :
1) Seksikelembagaan PAUD dan TK; dan
2) Seksi Pendidikan Kesetaraan dan Pendidikan
Masyarakat.
e. Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan,membawahi:
1) Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan; dan
2) Seksi Kurikulum.
f. Bidang Kebudayaan, membawahi :
1) Seksi Seni dan Budaya; dan
2) Seksi Kepurbakalaan, Kesejarahan dan Nilai
Tradisional.
g. Unit pelaksana Teknis.
h. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahlian
keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
Pejabat Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum
dalam lampiran VI yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 118
(1) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai
tugas memimpin, mengendalikan dan mengawasi serta
melakukan koordinasi penyelenggaraan kegiatan bidang
pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan urusan
pemerintah kabupaten dan tugas pembantuan yang
diberikan Pemerintah kepada Bupati, serta tugas lain sesuai
dengan kebijakan yang diterapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan Perundang-undangan yang berlaku
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
mempunyai fungsi :
a. penetapan Kebijakan Operasional, koordinasi dan
sinkronisasi kebijakan operasional dan program serta
perencanaan strategis Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Non
Formal di Kabupaten sesuai dengan kebijakan dan
perencanaan strategis pendidikan nasional;
b. melaksanakan koordinasi atas pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan, pengembangan tenaga
kependidikan dan penyediaan fasilitas penyelenggaraan
pendidikan dasar dan menengah serta pemberian
dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan
perguruan tinggi;
c. pelaksanaan peremajaan data dalam system informasi
manajemen pendidikan nasional untuk tingkat
kabupaten;
d. pembiayaan penjaminan mutu satuan pendidikan skala
kabupaten;
e. pelaksanaan koordinasi dan supervise pengembangan,
sosialisasi dan fasilitasi implementasi serta pengawasan
pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah;
f. pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional
sarana prasarana dan pendayagunaan bantuan sarana
prasarana pendidikan serta pengawasan penggunaan
buku pendidikan menengah;
g. pengalokasian tenaga potensial pendidikan dan tenaga
kependidikan, pemindahan pendidikan dan tenaga
kependidikan dan tenaga kependidikan bertaraf
internasional;
h. pelaksanaan akreditasi pendidikan dasar dan menengah;
i. perencanaan dibidang pendidikan;
j. Membantu, koordinasi, fasilitasi, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan ujian nasional dan ujian sekolah
skala kebupaten;
k. penyediaan biaya penyelenggaraan ujian sekolah skala
kabupaten; dan
l. pelaksanaan evaluasi pengelola dan pencapaian standar
nasional pendidikan pada Pendidikan anak usia dini,
Pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
non formal skala kabupaten.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 119
(1) Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan,
kerumah tanggaan, hukum, kelembagaan serta tugas-tugas
lain yang berhubungan dengan masyarakat.
(2) Untuk melakasanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi :
a. penyusunan Rencana Strategis dibidang Pendidikan dan
Kebudayaan;
b. penyusunan rencana, program, pelaporan, pembinaan
organisasi dan tat laksana serta melakukan monitoring
dan evaluasi pelaksanaannya;
c. PENGELOLAAN Administrasi Kepegawaian;
d. pengelolaan Administrasi surat menyurat, perlengkapan
serta pembinaan personil;
e. pengelolaan Administrasi Keuangan;
f. melaksanakan Pembinaan Personil pendidik dan
pemberian izin Lembaga Pendidikan Dasar dan
Menengah;
g. melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat,
dokumentasi, ketertiban, keamanan dan hukum
dibidang Pendidikan;
h. menyusun Laporan Akuntabilitas Keuangan Instansi
Pemerintah
(LAKIP); dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 120
Sekretaris, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Perencanaan; dan
c. Sub Bagian Keuangan.

Pasal 121
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan dan memberikan pelayanan dalam
urusan surat menyurat, kearsipan, serta menyiapkan bahan
penyusunan rencana kebutuhan, pengembangan, mutasi,
pembinaan pensiun pegawai dinas dan melaksanakan tata
usaha kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
fungsi :
a. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan dan
kegiatan urusan umum;
b. melaksanakan kegiatan pelayanan umum, administrasi
dan ketata usahaan;
c. melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan
masyarakat dan menyiapkan rapat-rapat dinas;
d. melaksanakan Pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. melaksanakan penyusunan bahan dan pengelolaan
administrasi sertifikasi Tenaga pendidik dan
kependidikan;
f. melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat,
mutasi / alih tugas pegawai, daftar penilaian
pelaksanaan pekerjaan (DP3), daftar urut kepangkatan,
sumpah/janji pegawai, gaji berkala, pensiun dan
peningkatan kesejahteraan pegawai dilingkup dinas;
g. melaksanakan koordinasi dan supervisi penyiapan
bahan usulan penetapan calon kepala sekolah,
Pengawas Sekolah, PLS dan Jabatan fungsional lain
dilingkup dinas;
h. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan
kepegawaian dan disiplin pegawai dilingkup dinas;
i. melaksanakan pengelolaan data kearsipan umum dan
kepegawaian, perpustakaan dan dokumentasi;
j. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian
tenaga honorer / tenaga harian lepas/tenaga kontrak
daerah dilingkup dinas;
k. melaksanakan koordinasi, konsultasi dan fasilitasi
ketata usahaan dengan satuan / unit kerja terkait;
l. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan Sub bagian Umum dan Kepegawaian; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 122
(1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaaan dan penyajian data melalui Sistim Informasi
Manajemen (SIM), penyusunan rencana program serta
monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program.
(2) Untuk Melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
pada ayat (1),Sub Bagian Perencanaan mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana, pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data dan informasi pendidikan sebagai dasar
penyusunan rencana dan pengendalian program;
b. menyiapkan bahan rumusan rencana program
pelaksanaan, koordinasi dalam rangka sinkronisasi,
kesinergian dan pengendalian program dibidang
pendidikan;
c. melakukan monitoring dan evaluasi dampak bagi
pengembangan pelaksanaan program dan kegiatan;
d. penyusunan rencana program dan kegiatan
pembangunan pendidikan sesuai kebijakan pendidikan
nasional dan daerah;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya;
f. menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi rencana
program kegiatan pembangunan yang berkaitan dengan
DAK; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 123
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja,
pembukuan, penghitungan anggaran, verifikasi dan
perbendaharaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran
pendapatan dan belanja dinas;
b. menganalisa data bahan penyusunan anggaran
keuangan;
c. menyiapkan bahan pengelolaan keuangan meliputi
penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan
pertanggung jawaban pembukuan;
d. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan
administrasi keuangan dan perbendaharaan;
e. melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk
pengelolaan pembayaran gaji pegawai
f. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisa dan
penyajian data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan pengelolaan keuangan;
g. menyusun pertanggung jawaban atas pelaksanaan
pengelolaan keuangan;
h. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian
Keuangan; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Pendidikan Dasar
Pasal 124
(1) Bidang Pendidikan Dasar mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan dan pengembangan Pendidikan dasar.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pendidikan Dasar Mempunyai fungsi :
a. pembinaan bidang pembiayaan pendidikan dasar;
b. pembinaan bidang sarana dan prasarana pendidikan
dasar;
c. menyusun rencana program kerja tahunan, pendataan
serta pelaporan pelaksanaan tugas tahunan bidang;
d. mempersiapkan atau memberikan pertimbangan
terhadap usul pendirian sekolah dan pelaksanaan
penambahan pembangunan RKB, USB, rehab gedung
/SD/SMP yang berhubungan dengan pembangunan fisik
sekolah (perencanaan); dan
e. menyusun pedoman teknis dan melaksanakan tugas-
tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 125
Bidang Pendidikan Dasar, membawahi :
a. Seksi Sekolah Dasar (SD); dan
b. Seksi Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pasal 126
(1) Seksi Sekolah Dasar, mempunyai tugas menyiapkan bahan
pembinaan penyelenggaraan Sekolah Dasar (SD).
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), seksi Sekolah Dasar mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengolahan dan analisis data bagi
pembinaan pendidikan SD;
b. melaksanakan penyelenggaraan dan/atau pengolahan
serta penyediaan bantuan biaya, pemantauan dan
evaluasi satuan pendidikan SD rujukan;
c. memberikan bantuan pembiayaan penjaminan mutu
pendidikan Dasar;
d. melaksanakanpengawasan terhadap pendayagunaan
bantuan sarana prasarana pendidikan Dasar;
e. menyusun program monitoring dan evaluasi kinerja
Kepala Sekolah dan Monitoring serta evaluasi
administrasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;
f. mempersiapkan atau memberi pertimbangan terhadap
usul pendirian sekolah dan pelaksanaan penambahan
pembangunan RKB, USB, Rehab Gedung Pendidikan
Dasar yang berhubungan dengan pembangunan fisik
sekolah;
g. melaksanakan evaluasi terhadap pengelolaan
Pendidikan Dasar skala kabupaten;
h. membantu pelaksanaan akreditasi pendidikan Dasar;
i. supervisi dan fasilitas Pendidikan Dasarrujukan dalam
penjaminan mutu Pendidikan Dasar;
j. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Seksi
Pendidikan Dasar; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 127
(1) Seksi Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas
menyiapkan bahan pembinaan penyelenggaraan Sekolah
Menengah Pertama (SMP).
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Sekolah Menengah Pertama mempunyai
fungsi:
a. melaksanakan pengolahan dan analisis data bagi
pembinaan pendidikan SMP;
b. melaksanakan penyelenggaraan dan/atau pengolahan
serta penyediaan bantuan biaya, pemantauan dan
evaluasi satuan pendidikan SMP bertaraf nasional dan
internasional;
c. memberikan bantuan pembiayaan penjaminan mutu
pendidikan sekolah;
d. melaksanakanpengawasan terhadap pendayagunaan
bantuan sarana prasarana pendidikan sekolah;
e. menyusun program monitoring dan evaluasi kinerja
Kepala Sekolah dan Monitoring serta evaluasi
administrasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;
f. mempersiapkan atau memberi pertimbangan terhadap
usul pendirian sekolah dan pelaksanaan penambahan
pembangunan RKB, USB, Rehab Gedung Pendidikan
Dasar yang berhubungan dengan pembangunan fisik
sekolah;
g. melaksanakan evaluasi terhadap pengelolaan
Pendidikan SMP skala kabupaten;
h. membantu pelaksanaan akreditasi pendidikan SMP;
i. supervisi dan fasilitas Pendidikan Dasarrujukan dalam
penjaminan mutu Pendidikan SMP;
j. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Seksi SMP;
dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Paragraf 6
Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal
Pasal 128
(1) Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal mempunyai
tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan
pendidikan anak usia dini, kesetaraan dan Pendidikan
Masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal
mempunyai fungsi :
a. pembinaan bidang Pembiayaan pendidikan anak usia
dini, kesetaraan dan Pendidikan Masyarakat;
b. pembinaan bidang sarana dan prasarana pendidikan
anak usia dini, kesetaraan dan Pendidikan Masyarakat;
c. pembinaan bidang pengendalian mutu pendidikan anak
usia dini, Pendidikan Masyarakat; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang - undangan yang berlaku.

Pasal 129
Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, membawahi :
a. Seksi kelembagaan PAUD dan TK; dan
b. Seksi Pendidikan kesetaraan masyarakat.

Pasal 130
(1) Seksi Pendidikan kelembagaan PAUD dan TK mempunyai
tugas menyiapkan bahan pembinaan penyelenggaraan
Pendidikan Anak Usia Dini meliputi Taman bermain dan
Taman Penitipan Anak dan sejenisnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud apada
ayat (1), Seksi Pendidikan Kelembagaan PAUD dan TK
mempunyai :
a. melaksanakan pengelolaan dan analisis data bagi
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini;
b. melaksanaan koordinasi atas pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikandan penyediaan fasilitas
sarana prasarana penyelenggaraan Pendidikan Anak
Usia Dini
c. memberikan bantuan pembiayaan penjaminan mutu
Pendidikan Anak Usia Dini;
d. melaksanakan pengawasan terhadap pendayagunaan
bantuan sarana prasarana Pendidikan Anak Usia Dini;
e. melaksanakan Evaluasi terhadap pengelolaan
Pendidikan Anak Usia Dini skala Kabupaten;
f. membantu pelaksanaan hubungan kerja dengan
organisasi kemasyarakatan sesuai dengan keperluan
dan pengembangan program Pendidikan Anak Usia Dini;
g. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Seksi
Pendidikan kelembagaan PAUD dan TK; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 131
(1) Seksi Pendidikan Kesetaraan dan Pendidikan Masyarakat
mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan
penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Fungsional,
Pendidikan berkelanjutan, Pendidikan Kecakapan Hidup
dan Taman Bacaan Masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pendidikan Kesetaraan dan Pendidikan
Masyarakat mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengolahan dan analisis data pendidikan
bagi pembinaan Pendidikan Masyarakat;
b. melaksanakan koordinasi atas pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan, dan penyediaan fasilitas
sarana dan prasarana penyelenggaraan Pendidikan
Masyarakat;
c. memberikan bantuan pembiayaan penjaminan mutu
pendidikan masyarakat;
d. melaksanakan pengawasan terhadap pendayagunaan
bantuan sarana prasarana Pendidikan Kesetaraan dan
Pendidikan Masyarakat;
e. melaksanakan evaluasi terhadap pengelolaan pendidikan
kesetaraan dan pendidikan masyarakat skala
kabupaten;
f. membantu pelaksanaan hubungan kerja dengan
organisasi kemasyarakatan pengembangan program
pendidikan masyarakat;
g. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Seksi
Pendidikan Kesetaraan dan Pendidikan Masyarakat; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Paragraf 7
Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pasal 132
(1) Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan mempunyai tugas melaksanakan Pembinaan
dan PengembanganMutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan mempunyai fungsi :
a. pembinaan dan pelaksanaan tugas tenaga pendidik dan
kependidikan;
b. perumusan kebijakan teknis tenaga pendidik dan
kependidikan;
c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum tenaga pendidik dan kependidikan;
d. peningkatan mutu tenaga kependidikan;
e. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kurikulum;
f. perumusan kebijakan teknis kurikulum;
g. pengelolaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
kurikulum; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 133
Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
membawahi
a. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan; dan
b. Seksi Kurikulum.

Pasal 134
(1) Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang pembinaan dan pengurusan tenaga
pendidik dan kependidikan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud apada
ayat (1), Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan
mempunyai fungsi :
a. melakukan pembinaan dan pengembangan pendidik dan
tenaga kependidikan untuk pendidikan sekolahrujukan;
b. melaksanakan pengalokasian tenaga potensial pendidik
dan tenaga kependidikan untuk pendidikan di sekolah;
c. melaksanakan koordinasi atas pengelolaan dan
penyelenggaraan Pendidikan, pengembangan tenaga
kependidikan dan penyediaan fasilitas penyelenggaraan
pendidikan tingkat kabupaten;
d. melaksanakan pengolahan dan analisis data bagi
pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan dan
tenaga kependidikan sekolah;
e. melakukan analisis kebutuhan tenaga pendidikan dan
tenaga kependidikan (Tendik);
f. merencanakan diklat pelatihan tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan;
g. memberikan bantuan tambahan peningkatan
kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan;
h. melaksanakan dan memfasilitasikan proses, evaluasi
dan pelaksanaan program sertifikasi Tenaga pendidik
sekolah;
i. melakukan perencanaan kebutuhan proses
pengangkatan dan penempatan peningkatan
kesejahteraan dan perlindungan serta pemberhentian
pendidik dan kependidikan untuk pendidikan sekolah
bertaraf rujukan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 135
(1) Seksi Kurikulum mempunyai tugas menyiapkan bahan
pembinaan penyelenggaraan kurikulum sekolah.
(2) Untuk melaksanaka tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), seksi Kurikulum mempunyai fungsi :

a. menyiapkan bahan penyusunan dan perumusan


petunjuk pelaksanaan pengelolaan sekolah atau bentuk
lain yang sederajat;
b. menyiapkan bahan penyusunan kalender pendidikan;
c. menyiapkan bahan perumusan standar dan kriteria
pelaksanaan kurikulum;
d. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis
pelaksanaan kurikulum;
e. menyiapkan bahan supervise dan evaluasi pelaksanaan
kurikulum;
f. menyiapkan bahan petunjuk pelaksanaan penerimaan
siswa sekolah atau bentuk lain yang sederajat;
g. menyiapkan bahan penilaian dan pengendalian
pelaksanaan proses belajar mengajar dan manajemen
sekolah;
h. menyiapkan bahan pembinaan pengelolaan satuan
pendidikan sekolah atau bentuk lain yang sederajat;
i. menyiapkan bahan ujian sekolah dan ujian nasional;
j. menyiapkan bahan evaluasi hasil belajar tahap akhir
sekolah atau bentuk lain yang sederajat;
k. menyiapkan bahan pemberian dan pencabutan izin
penyelenggaraan sekolah atau bentuk lain yang
sederajat;
l. menyusun petunjuk pelaksanaan kegiatan kesiswaan
sekolah atau bentuk lain yang sederajat;
m. melakukan penyusunan laporan seksi; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku.

Paragraf 8
Bidang Kebudayaan
Pasal 136
(1) Bidang Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, pembinaan,
penggalian, pengembangan, pelestarian dan penyuluhan
yang meliputi administrasi, pendataan, pemantauan,
pengawasan, kualifikasi, klasifikasi seni dan budaya,
penyimpanan, pemeliharaan, pemetaan, penelitian,
pencarian, pemanfaatan , pemindahan, perlindungan,
pengadaan pengamanan dan pemilikan benda cagar budaya,
benda bersejarah, benda purbakala dan permusiuman
menyiapkan ketetapan pajak dan atau retribusi penyiapan
administrasi perizinan.
(2) Untuk mellaksanakan tugassebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Kebudayaan mempunyai fungsi :
a. melaksanakan koordinasi dengan seluruh bidang dan
sekretariat dalam rangka menyusun program kerja dinas
sebagai pedoman Anggaran Pendapatan dan Belanja
Dinas serta dijadikan acuan dalam melaksanakan tugas;
b. memimpin, mengarahkan serta memantau bawahan
dalam melaksanakan tugas dibidang kebudayaan yang
meliputi pengumpulan dan penyiapan bahan teknis
kerja, pembinaan, penggalian, pengembangan,
pelestarian dan penyuluhan yang meliputi administrasi,
pendataan, pemantauan, pengawasan, kualifikasi,
klasifikasi seni dan budaya, penyimpanan,
pemeliharaan, pemetaan, penelitian, pencarian,
pemanfaatan, pemindahan, perlindungan, pengadaan
pengamanan dan pemilikan benda cagar budaya, benda
bersejarah, benda purbakala dan permuseuman;
c. memberikan motivasi kepada bawahan agar mampu
melaksanakan tugas secara berdaya guna dan berhasil
guna;
d. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan;
e. melakukan kerjasama dengan unit kerja yang ada guna
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;
f. membuat laporan secara berkala kepada kepala Dinas;
dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 137
Bidang Kebudayaan, membawahi :
a. Seksi Seni dan Budaya; dan
b. Seksi Kepurbakalaan, Kesejarahan dan Nilai Tradisional.

Pasal 138
(1) Seksi Seni dan Budaya mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas bidang Kebudayaan dalam pengumpulan
dan penyiapan bahan, pelaksanaan penyelenggaraan
kegiatan teknis, pembinaan, pendataan, pengawasan,
pemantauan, pengembangan, pelestarian, peningkatan
kualifikasi nilai serta kegiatan lain yang mempunyai unsur
nilai norma, menyiapkan administrasi penetapan pajak dan
atau retribusi perizinan yang meliputi mandala, sanggar
seni, pertunjukan temporer, teater, seni musik dan kegiatan
lain yang memiliki nilai dan norma seni.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Seni dan Budaya mempunyai fungsi :
a. melakukan sinkronisasi dan korelasi kerja dengan unit
kerja lainnya dilingkungan bidang kebudayaan dalam
rangka penyusunan program kerja seksi seni dan
budaya;
b. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan bidang tugas seksi seni dan budaya dan
menyusun bahan untuk pemecahan masalahnya;
c. merencanakan, mengumpulkan dan menyiapkan bahan-
bahan kegiatan yang berhubungan dengan seksi seni
dan budaya;
d. melaksanakan penyiapan administrasi ketetapan
perizinan yang berhubungan dengan tugas seksi seni
dan budaya;
e. melaksanakan penyiapan administrasi ketetapan pajak
dan retribusi yang berhubungan dengan tugas seksi
seni dan budaya;
f. melaksanakan penyiapan dan pelaksanaan tugas
kegiatan teknis, pembinaan, pendapatan, pengawasan,
pemantauan, pengembangan, pelestarian, peningkatan
dan kualifikasi kegiatan yang memiliki unsur nilai dan
norma seni;
g. memberikan laporan arus kunjungan wisatawan setiap
bulan, laporan nama serta perkembangan kegiatan
kesenian setiap triwulan
h. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan;
i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan.
Pasal 139
(1) Seksi Kepurbakalaan, Kesejarahan dan Nilai Tradisional
mempunyai tugas melaksanakan tugas bidang kebudayaan
dibidang pengumpulan dan penyiapan bahan dan
pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan teknis, pembinaan,
mengawasi, menggali, pencarian, pendataan, penelitian,
pemanfaatan, pemindahan, pelestraian, perawatan,
pengadaan, pengamanan, perlengkapan dan pemilikan
benda cagar alam, benda sejarah, benmda kepurbakaan dan
kesejahteraan, penyiapan dan ketetapan pajak dan atau
retribusi menyiapakan kelengkapan administrasi perizinan,
kesejahteraan dan kepurbakalaan serta nilai-nilai
tradisional.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Kepurbakalaan, Kesejarahan dan Nilai
Tradisional mempunyai fungsi ;
a. melakukan sinkronisasi dan korelasi kerja dengan unit
kerja lain dilingkungan bidang kebudayaan dalam
rangka penyusunan program kerja;
b. menginventarisasikan permasalahan yang berhubungan
dengan bidang tugas seksi kepurbakalaan dan
menyusun bahan untuk pemecahan masalahnya;
c. melaksanakan, menyiapkan dan pelaksanaan kegiatan
teknis, pembinaan, menggali, pencarian, pendataan,
mengawasi, penelitian, pamanfaatan, pemindahan,
pelestarian, perawatan, pengadaan, pengamanan,
pemilikan benda-benda sejarah, cagar budaya dan
kepurbakalaan;
d. memfasilitasi pemugaran situs kepurbakalaan dan
peninggalan sejarah di daerah;
e. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan; dan
f. melaksanakan tugas kedinasasn lainnya yang diberikan
oleh atasan.

Bagian Ketujuh
Dinas Kesehatan

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 140
Dinas Kesehatan merupakan unsur penyelenggara pemerintahan
daerah di bidang Kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas, bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara
teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 141
(1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan
kepada Kabupaten.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), DinasKesehatan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang kesehatan;
b. pelaksaan kebijakan di bidang kesehatan;
c. pelaksanaan evaluasi dan Pelaporan di bidang
kesehatan;
d. pelaksaan administrasi dinas di bidang kesehatan;dan
e. pelaksaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait
dengan tugas dan fungsi dinas kesehatan.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 142
(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Perencanaan; dan
3) Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi:
1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
2) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat; dan
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olah Raga.
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
membawahi:
1) Seksi Surveilans dan Imunisasi;
2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular; dan
3) Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Kesehatan
Jiwa.
e. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :
1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional;
2) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan
3) Seksi Fasyankes dan Peningkatan mutu.
f. Bidang Sumber Daya Kesehatan, membawahi :
4) Seksi Kefarmasian;
5) Seksi Alat Kesehatan dan Sarana Prasarana; dan
6) Seksi SDM Kesehatan dan Pembiayaan.
g. Unit pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahlian
keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum
dalam lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 143
(1) Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas mempunyai
tugas memimpin, mengendalikan dan mengawasi serta
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas Kesehatan
dalam menyelenggarakan kewenangan, desentralisasi,
dekonsentrasi dan tugas perbantuan dalam bidang
kesehatan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. merumuskan kebijakan, pengaturan, perencanaan dan
penetapan standar/pedoman di bidang kesehatan;
b. mengelola ketatausahaan, Perencanaan, Keuangan,
Kepegawaian dan disiplin pegawai;
c. melaksanakan pembinaan kelembagaan di Dinas dan di
Puskesmas
d. melaksanaan sertifikasi teknologi bidang Kesehatan
penempatan, pemindahan tenaga kesehatan,
penyelenggaraan pendidikan serta pelatihan tenaga
kesehatan;
e. melaksanakan kegiatan surveilence epidemiologi
f. melaksanakan kegiatan pencegahan, pengamatan,
pemberantasan dan penanggulangan penyakit wabah
dan Kejadian Luar Biasa, serta penyehatan lingkungan
dan pemukiman.;
g. melaksanakan penanggulangan gizi buruk dan bencana
alam ;
h. melaksanakan dan menyelenggarakan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan;
i. menyelenggarakan upaya kesehatan meliputi, upaya
kesehatan perorangan, pengembangan dan upaya
kesehatan masyarakat;
j. melaksanakan kegiatan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan;
k. mengelola menyelenggarakan pengelolaan sediaan
farmasi, perbekalan kesehatan, alat kesehatan,
reagensia dan vaksin;
l. dan memberikan rekomendasi perizinan/sertifikasi
kepada tenaga, sarana dan prasarana khusus di bidang
kesehatan;
m. membinaan, mengendalikan, mengawasi dan
mengkoordinasikan serta mengevaluasi kegiatan
dibidang kesehatan;
n. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
dan per-Undang-Undangan yang berlaku.
Parageaf 4
Sekretaris
Pasal 144
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
penunjang teknis dan administratif, koordinasi dan
pembinaan/ pengendalian dalam urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan,ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan
kerumahtanggaan di lingkungan Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada
ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian;
b. penyelenggaraan Administrasi surat menyurat,
Perlengkapan serta Pembinaan pegawai;
c. penyelenggaraan Administrasi Keuangan;
d. penyelenggaraan kegiatan Hubungan Masyarakat,
Kelembagaan, Dokumentasi dan Informasi tentang
kesehatan;
e. penyelenggaraan penyusunan Laporan Akuntabilitas
Keuangan Instansi Pemerintah (LAKIP);
f. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program,
monitoring dan evaluasi program dan pelaporan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 145
Sekretaris, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Perencanaan.

Pasal 146
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan dan memberikan pelayanan dalam urusan
surat-menyurat, kearsipan, rumah tangga dinas,
perlengkapan kantor, kepegawaian pembinaan organisasi
dan tatalaksana serta menyiapkan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan di Bidang Kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan perumusan
kebijakan urusan rumah tangga dinas;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana kebutuhan pegawai dinas dan Unit Pelaksana
Teknis Dinas;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana program peningkatan kesejahteraan dan karir
pegawai;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana kebutuhan perlengkapan kantor;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan inventarisasi,
registrasi pegawai dan sarana prasarana pegawai; dan
f. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 147
(1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan pelayanan koordinasi dan
pembinaan/pengendalian dalam urusan penyusunan
anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi serta
tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada
ayat (1), Sub Bagian Perencanaan mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dalam
rangka sinkronisasi, kesinergian dan pengendalian
program pembangunan di bidangKesehatan;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan penelitian dan
kajian pendidikan bagi pengembangan pelaksanaan
program dan kegiatan;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan,
pengolahan, analisis, penyajian dan publikasi data
Kesehatan;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan,
pengolahan, evaluasi penyajian dan publikasi data;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
laporan pengendalian pembangunan Kesehatan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 148
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran
pendapatan dan belanja, pembukuan, perhitungan
anggaran, verifikasi dan perbendaharan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada
ayat (1), Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data
penyusunan anggaran keuangan;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan
keuangan meliputi penerimaan, penyimpanan,
pengeluaran dan pertanggung jawaban pembukuan;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan bahan
penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan dan
perbendaharaan;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan
keuangan termasuk pengelolaan pembayaran gaji
pegawai;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data keuangan
untuk bahan penyusunan laporan pengelolaan
keuangan;
g. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan
keuangan; dan
h. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.
Paragraf 5
Bidang Kesehatan Masyarakat
Pasal 149
(1) Bidang Kesehatan Masyarakatmempunyai tugas membantu
Kepala Dinas Kesehatan dalam melaksanakan pembinaan,
koordinasi, dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang
kesehatan keluarga, gizi , promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1), Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai
fungsi :
a. Penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai
dengan bidang tugasnya;
b. penyusunan bahan rumusan kebijakan teknis dibidang
kesehatan keluarga, gizi, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan
,Kesehatan Kerjadan dan Olahraga;
c. pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan
dibidang kesehatan keluarga, gizi, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan
,Kesehatan Kerja dan Olahraga;
d. pengelolaan data kesehatan keluarga, gizi, promosi
kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan ,Kesehatan Kerja dan Olahraga;
e. penyelenggaraan kegiatan kesehatan keluarga, gizi,
promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat,
kesehatan lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga;
f. pembinaan kegiatan kesehatan keluarga, gizi, promosi
kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan ,Kesehatan Kerja dan Olahraga;
g. pengendalian kegiatan kesehatan keluarga, gizi, promosi
kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan ,Kesehatan Kerja dan Olahraga;
h. pelaporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kesehatan
keluarga, gizi, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan ,Kesehatan Kerja dan
Olahraga; dan
a. pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 150
Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi :
a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
b. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
dan
c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olahraga.

Pasal 151
(1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan
Pelayanan Kesehatan dalam melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, program kesehatan
keluarga, ibu, anak, remaja dan usia lanjut serta Program
Gizi Masyarakat.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1), Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana kerja Seksi;
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan pedoman 
teknis pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, balita,
neonatus, remaja dan usia lanjut dan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis pembinaan gizi
masyarakat dan institusi;
c. melaksanakan penyiapan bahan perumusan koordinasi,
pengendalian, program dan kegiatan pelayanan
kesehatan keluarga berencanakoordinasi, pemantauan
dan penanggulangan gizi buruk;
d. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis kegiatan pendukung akselarasi penurunan angka
kematian ibu dan bayikegiatan serta kewaspadaan
pangan dan gizi;
e. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebutuhan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan keluarga
dan surveilans gizi buruk;
f. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi teknis, sarana
dan prasarana  kesehatan keluarga serta menyusun
standarisasi dan mutu kesehatan gizi masyarakat dan
institusi;
g. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
dan
h. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 152
(1) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat dalam melaksanakan penyiapan teknis program
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1), Seksi Kesehatan Lingkungan,Kesehatan Kerja,
Olah Raga dan Promosi Kesehatan mempunyai fungsi :
a. menyusun Rencana kerja Seksi;
b. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan
teknis Promosi kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat;
c. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman
pelaksanaan bimbingan, penyuluhan, kampanye
kesehatan serta informasi kesehatan;
d. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan
peningkatan pola hidup bersih, sehat kepada
masyarakat melalui organisasi kemasyarakatan, LSM,
Swasta dan media massa;
e. melaksanakan penyiapan bahan kegiatan monitoring
dan evaluasi kegiatan penyuluhan kesehatan
masyarakat;
f. melaksanakan penyiapan bahan kegiatan promosi dan
penyebarluasan informasi kesehatan;
g. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi sarana
prasarana promosi kesehatan;
h. melaksanakan penyiapan bahan kemitraan
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
(Posyandu);
i. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan
fungsinya; dan
j. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 153
(1) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olah
raga membantu Kepala Bidang Kesehatan masyarakat dan
Pelayanan Kesehatan dalam melaksanakan penyiapan
bahan kebijakan teknis program Penyehatan Lingkungan
Kesehatan Kerja,Kesehatan Kerja, Olah Raga.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1), Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan
Kerja, dan Olah raga mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana kerja Seksi;
b. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan
teknis kesehatan lingkungan, Kesehatan Kerja danOlah
Raga;
c. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kesehatan
lingkungan ,Kesehatan Kerja danOlah Raga;
d. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan
sarana Kesehatan Lingkungan,Kesehatan Kerja, Olah
Raga dan Promosi kesehatan serta peningkatan pola
hidup bersih, sehat kepada masyarakat melalui
organisasi kemasyarakatan, LSM, swasta, dan media
massa;
e. melaksanakan penyiapan bahan kegiatan penyediaan
sarana Kesehatan Lingkungan ,sistem upaya penyehatan
air dan pengamanan limbah peningkatan Kesehatan
Kerja serta Kesehatan Olah Raga serta monitoring dan
evaluasi kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat;
f. melaksanakan penyiapan bahan Pengawasan Kesehatan
Lingkungan membentuk pokja Kesehatan Kerja serta
memfasilitasi program Kesehatan Olah Raga;
g. melaksanakan bahan pemetaan, deteksi dini dan
penanggulangan akibat pencemaran lingkungan dan
menyiapan bahan pemberian ijin PEST control skala
provinsi membentuk dan membina Kesehatan Kerja
dengan lintas sector,membina Kesehatan Olah Raga
secara Komprehensif;
h. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf 6
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pasal 154
(1) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas Kesehatan dalam
melaksanakan pembinaan, koordinasi, dan evaluasi
pelaksanaan tugas dibidang Surveilans, Imunisasi,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak
Menular serta Kesehatan Jiwa.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1), Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai
dengan bidang tugasnya;
b. penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis dibidang
Pencegahan dan pengendalian penyakit, imunisasi dan
pengamatan penyakit serta Pengendalian Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa;
c. penyiapan pelaksanaan program dan kegiatan dibidang
pengendalian penyakit, imunisasi dan pengamatan
penyakit serta Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa;
d. penyiapan data dan bahan dibidang Pencegahan dan
pengendalian penyakit, imunisasi dan pengamatan
penyakit serta Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa;
e. pengelolaan urusan kegiatan Pencegahan dan
pengendalian penyakit, imunisasi dan pengamatan
penyakit serta Pengendalian Penyakit Tidak Menular
serta Kesehatan Jiwa;
f. pembinaan kegiatanpencegahan dan pengendalian
penyakit,imunisasi dan pengamatan penyakit serta
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa;
g. pelaporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang
Pencegahan dan pengendalian penyakit,imunisasi dan
pengamatan penyakit serta Pengendalian Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa; dan
h. pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 155
Bidang Bidang Pencegahan dan pengendalianPenyakit,
membawahi :
a. Seksi Surveilans dan Imunisasi;
b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
dan
c. Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.

Pasal 156
(1) Seksi Imunisasi dan survaelance Penyakit mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian
Penyakit dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis program imunisasi, pengamatan penyakit
dan kesehatan matra meliputi koordinasi, bimbingan,
pengendalian dan fasilitasi dalam program imunisasi,
pengamatan penyakit dan kesehatan matra.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Imunisasi dan Pengamatan Penyakit
mempunyai tugas sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Seksi Imunisasi dan
Pengamatan Penyakit;
b. melaksanakan penyiapan bahan pedoman pelaksanaan
program imunisasi dan pengamatan penyakit (surveilans
epidemiologi), kesehatan matra (bencana, kesehatan haji
dan matra lainnya);
c. melengkapi data dasar sebagai pendukung pelaksanaan
program imunisasi dan pengamatan penyakit (surveilans
epidemiologi), kesehatan matra (bencana, kesehatan haji
dan matra lainnya);
d. menentukan sasaran dan target cakupan program
imunisasi dan pengamatan penyakit (surveilans
epidemiologi), kesehatan matra (bencana, kesehatan haji
dan matra lainnya);
e. melaksanakan sistem kewaspadaan dini Kejadian Luar
Biasa (SKD KLB) Penyakit berpotensi wabah/KLB
berdasarkan faktor risiko;
f. melaksanakan Investigasi terhadap semua kejadian
penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah / KLB
bersama dengan lintas sektor terkait;
g. memfasilitasi pelaksanaan pengamatan Kesehatan Matra
(jemaah Haji, Transmigrasi dan para pengungsi);
h. koordinasi Upaya Pelaksanaan Penanggulangan
Bencana;
i. mempersiapkan bahan koordinasi  Pelaksanaan
Kesehatan Haji dan Rekruitmen Petugas Kesehatan Haji;
j. koordinasi dan fasilitasi program imunisasi melalui
penyediaan sarana, prasarana juknis, dan pemantauan
cold chain;
k. melaksanakan monitoring / supervisi pelaksanaan
porgram imunisasi dan pengamatan penyakit (surveilans
epidemiologi) di kabupaten / kota;
l. peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang
imunisasi, pengamatan penyakit (surveilans
epidemiologi) dan kesehatan matra;
m. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data
epidemiologi penyakit;
n. melaksanakan evaluasi program imunisasi, pengamatan
penyakit (surveilans epidemiologi) dan kesehatan matra;
o. melaksanakan evaluasi dan pembuatan laporan tugas
dan fungsinya; dan
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan.

Pasal 157
(1) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pencegahan
dan pengendalian Penyakit dalam melaksanakanpenyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis pencegahan dan
pengendalian penyakit.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular mempunyai tugas sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Seksi;
b. melaksanakan Penyiapan bahan penyusunan pedoman
pelaksanaan, kebijakan dan standar teknis
pengendalian, penatalaksanaan pengendalian dan
pencegahan penyakit;
c. melaksanakan Penyiapan bahan pencegahan,
penanggulangan dan penatalaksanaan penyakit
bersumber binatang;;
d. melaksanakan Penyiapan bahan pengendalian dan
penatalaksanaan penyakit menular langsung;
e. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
f. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya;
dan
g. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan
fungsinya.

Pasal 158
(1) Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit dalam melaksanakan kegiatan
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana program dan kegiatan seksi Penyakit
Tidak Menular dan Kesehatan;
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebikanan
teknis Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
c. merencanakan Kegiatan pencegahan dan pengobatan
penyakit tidak menular dan Kesehatan Jiwa serta
menyebarluaskan informasi cara pencegahan dan
pengobatannya;
d. melakukan kegiatan penanggulangan penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa serta menyebarluaskan
informasi cara pencegahan dan pengobatannya;
e. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
dan
f. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Paragraf 7
Bidang Pelayanan Kesehatan
Pasal 159
(1) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang
Pelayanan Kesehatan dalam rangka pelaksanaan tugas
desentralisasi dan penanggung jawab penyelenggaraan
bimbingan, pengendalian serta pembinaan kegiatan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan
Masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. melaksanaan bimbingan, pengendalian dan pembinaan
mutu pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di sarana
pelayanan kesehatan dan masyarakat;
b. pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan tindakan
medik, rawatan dan asuhan kebidanan di sarana
pelayanan kesehatan pemerintah serta swasta;
c. pelaksanaan bimbingan, pengendalian dan pembinaan
manajemen dan teknis secara berkesinambungan dalam
upaya peningkatan gizi individu, keluarga, institusi
masyarakat dan sistem kewaspadaan pangan dan gizi
skala kabupaten;
d. pelaksanaan pembinaan terhadap pelayanan kesehatan
ibu, anak, remaja, usia lanjut, usia produktif, pada
sarana pelayanan kesehatan masyarakat dan rujukan;
e. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan Unit
Pelayanan Teknis Dinas serta Lembaga Teknis Daerah
Kesehatan dan Unitunit lain terkait;
f. melaksanakan koordinasi dan menggalang kemitraan
dengan lintas program dan lintas sektoral; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 160
Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi:
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional;
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan
c. Seksi Fasyankes dan Peningkatan Mutu.

Pasal 161
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional
mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pelayanan
Kesehatan dalam melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pelayanan kesehatan primer
dan Tradisional.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional
mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana kerja Seksi;
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
pelayanan kesehatan primer, pada daerah perbatasan,
terpencil, dan rawan;
c. melaksanakan penyiapan bahan bimbingan teknis,
pengendalian dan koordinasi program pelayanan
kesehatan primer dan tradisional meliputi Puskesmas,
Klinik dan Laboratorium dasar;
d. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi bantuan
sarana dan prasarana pada pelayanan kesehatan primer
dan tradisional meliputi Puskesmas, Klinik serta
laboratorium di kabupaten;
e. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan dan
penyusunan pedoman program dan kegiatan usaha
kesehatan sekolah;
f. melaksanakan penyiapan bahan pelayanan kesehatan
miskin si sarana pelayanan kesehatan primer;
g. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
h. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 162
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukanmempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, koordinasi pembinaan, pengendalian,
penetapan status rumah sakit, laboratorium, fasilitas
kebutuhan sarana prasarana pelayanan kesehatan rujukan
meliputi Rumah Sakit Umum Pemerintah, Rumah Sakit
Khusus dan Rumah Sakit Swasta setara type B.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai
fungsi :
a. menyusun rencana kerja Seksi;
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis pelayanan kesehatan rujukan dan khusus
kabupaten;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi dan
mengendalikan program pelayanan kesehatan rujukan
dan khusus;
d. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi kebutuhan
sarana dan prasarana kesehatan rujukan dan khusus;
e. melaksanakan penyiapan bahan penanganan rujukan
lintas batas kabupaten;
f. melaksanakan penyiapan bahan perijinan dan
penetapan status Rumah Sakit Umum Pemerintah,
Rumah Sakit Khusus, Rumah Sakit Swasta setara type
B dan Laboratorium;
g. melaksanakan penyiapan bahan pemberian
rekomendasi ijin sarana kesehatan yang diberikan
pemerintah;
h. melaksanakan penyiapan bahan registrasi, akreditasi
dan sertifikasi sarana kesehatan;
i. melaksanakan penyiapan bahan pelayanan kesehatan
rujukan sekunder dan tersier tertentu;
j. melaksanakan penyiapan bahan bimbingan dan
pengendalian upaya kesehatan pada daerah
perbatasan, rawan dan terpencil;
k. melaksanakan penyiapan bahan pelayanan kesehatan
keluarga miskin dan sarana pelayanan kesehatan
rujukan;
l. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan
fungsinya; dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 163
(1) Seksi Fasyankes dan Peningkatan Mutumempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, koordinasi pembinaan dan evaluasi
pelaksanaan tugas Fasilitas pelayanan kesehatan dan
peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Fasyankes dan peningkatan mutu
mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana kerja seksi;
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis sumber daya mutu fasilitas pelayanan kesehatan;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan
pembinaan kajian mutu fasilitas pelayanan kesehatan;
d. menyiapkan bahan penatausahaan data dan informasi
mutu fasilitas pelayanan kesehatan;
e. melaksanakan penyiapan bahan pendayagunaan tenaga
kesehatan;
f. melaksanakan penyiapan bahan akreditasi lembaga
pendidikan kesehatan;
g. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan organisasi
profesi bidang kesehatan;
h. melaksanakan penyiapan bahan registrasi, akreditasi
dan sertifikasi tenaga kesehatan;
i. melaksanakan penyiapan bahan rekomendasi perijinan
tenaga asing;
j. melaksanakan penyiapan bahan pelayanan akreditasi
tenaga kesehatan fungsional;
k. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
dan
l. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 8
Bidang Pelayanan Kesehatan
Pasal 164
(1) Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas Kesehatan dalam melaksanakan
pembinaan, koordinasi, dan evaluasi pelaksanaan tugas
dibidang kajian informasi dan upaya kesehatan, mutu
tenaga, perijinan, institusi dan kemitraan serta pembiayaan
dan kebijakan kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai
dengan bidang tugasnya;
b. penyusunan bahan rumusan kebijakan teknis dibidang
kajian informasi dan upaya kesehatan, mutu tenaga,
perijinan, institusi dan kemitraan serta pembiayaan dan
kebijakan kesehatan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan
dibidang kajian informasi dan upaya kesehatan, mutu
tenaga, perijinan, institusi dan kemitraan serta
pembiayaan dan kebijakan kesehatan;
d. pembinaan, penyelenggaraan dan pengelolaan dibidang
kajian informasi dan upaya kesehatan, mutu tenaga,
perijinan, institusi dan kemitraan serta pembiayaan dan
kebijakan kesehatan;
e. pengendalian kegiatan pengumpulan dan pengelolaan
dibidang kajian informasi dan upaya kesehatan, mutu
tenaga, perijinan, institusi dan kemitraan serta
pembiayaan dan kebijakan kesehatan;
f. pelaporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
pengumpulan dan pengelolaan dibidang kajian informasi
dan upaya kesehatan, mutu tenaga, perijinan, institusi
dan kemitraan serta pembiayaan dan kebijakan
kesehatan; dan
g. pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 165
Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan, membawahi :
a. Seksi Kefarmasian;
b. Seksi Alat Kesehatan dan Sarana Prasarana; dan
c. Seksi SDM Kesehatan dan Pembiayaan.

Pasal 166
(1) Seksi Kefarmasian mempunyai tugas membantu  Kepala
Bidang Sumber daya Manusia Kesehatan dan Sarana
Prasarana dalam melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pelayanan kefarmasian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Kefarmasian mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana kerja Seksi;
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, pelayanan kefarmasian;
c. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan
mengkoordinasikan standarisasi kefarmasian pada
rumah sakit dan puskesmas;
d. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi kebutuhan
pelayanan kefarmasian;
e. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis
pelayanan kefarmasian;
f. melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan obat buffer
stock dan obat program bidang kesehatan;
g. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
pembinaan dan pengendalian teknis program
penanggulangan penyalahgunaan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya;
h. melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan sertifikasi
sarana produksi dan distribusi sarana kesehatan dan
alat rumah tangga kelas II;
i. melaksanakan penyiapan bahan pemberian rekomendasi
ijin industri farmasi, komoditi kesehatan, Pedagang
Besar Farmasi (PBF);
j. melaksanakan penyiapan bahan pemberian ijin
Pedagang Besar Farmasi (PBF) Cabang dan Industri Kecil
Obat Tradisional (IKOT)
k. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan,
pengendalian dan pengawasan sarana produksi dan
distribusi pelayanan kefarmasian;
l. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 167
(1) Seksi Alat Kesehatan dan Sarana Prasarana mempunyai
tugas pokok dan fungsi membantu Kepala Bidang Sumber
Daya Kesehatan dalam melaksanakan pengaturan,
pembinaan, pengawasan terhadap sarana produksi dan
distribusi serta melaksanakan pemeriksaan kelengkapan
sarana, administrasi dan persyaratan perizinan di bidang
alat kesehatan dan sarana dan prasarana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Kesehatan dan Sarana Prasarana mempunyai
fungsi :
a. menyusun rencana program dan kegiatan seksi Alat
Kesehatan dan Sarana prasarana;
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebikanan
teknis alat kesehatan dan sarana prasarana;
c. melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan sertifikasi
sarana produksi dan distribusi sarana kesehatan dan
alat kesehatan;
d. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
dan
e. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 168
(1) Seksi Sumber daya Kesehatan dan Pembiayaan mempunyai
tugas dan fungsi  membantu Kepala Bidang Sumber Daya
Manusia Kesehatan dalam melaksanakan pengaturan,
pembinaan, pengawasan dan pengembangan sumber daya
manusia kesehatan serta sistem jaminan kesehatan,
pembiayaan dan kebijakan di bidang kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Sumber daya Kesehatan dan Pembiayaan
mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana program dan kegiatan seksi sumber
daya kesehatan dan pembiayan;
b. melakukan kajian dan mengembangkan sumber daya
kesehatanserta sistem pembiayaan dan kebijakan
kesehata
c. melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program
terkait sistem pembiayaan;
d. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan sumber daya kesehatandan jaminan
kesehatan dan kebijakan pembiayaan kesehatan
lainnya;
e. melaksanakan advokasi, sosialisasi dan peningkatan
kapasitas pelaku pada sistem pembiayaan kesehatan;
f. melaksanakan dan membina sumber daya kesehatan
yang berada di lingkup dinas kesehatan;
g. melakukan evaluasi dan penyusunan laporan hasil
kegiatan kebijakan pembiayaan kesehatan
h. menghimpun, mengkaji dan menyebarluaskan informasi
terkini terkait isu, kebijakan dan regulasi kesehatan;
i. menyiapkan bahan kajian terkait pembiayaan dan
kebijakan kesehatan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang di berikan atasan/
pimpinan sesuai kebutuhan dan peraturan yang berlaku

Bagian Kedelapan
Dinas Pertanian

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 169
Dinas Pertanian merupakan unsur penyelenggara pemerintahan
daerah di bidang Pertanian yang dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas, bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara
teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 170
(1) Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan kabupaten di bidang Pertanian Tanaman
Pangan, Hortikultura, Peternakan danPerkebunan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan, serta
tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugassebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Dinas Pertanian mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian
tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan
perkebunan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang pertanian tanaman pangan dan
hortikultura, peternakan dan perkebunan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang bidang
pertanian tanaman pangan dan hortikultura, peternakan
dan perkebunan;
d. pelayanan administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengantugas dan fungsi Dinas Pertanian.
Paragraf 2
Susunan organisasi
Pasal 171
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian, terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Perencanaan; dan
3) Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Tanaman Pangan, membawahi :
1) Seksi Budidaya Tanaman Pangan Serealia;
2) Seksi Budidaya Tanaman Kacang-kacangan dan
Umbi-umbian; dan
3) Seksi Teknologi Panen, Pasca Panen, Pengolahan
Hasil Tanaman Pangan dan Bina Usaha.
d. Bidang Hortikultura, membawahi :
1) Seksi Budidaya Tanaman Buah dan Florikultura;
2) Seksi Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka;dan
3) Seksi Teknologi Panen, Pasca Panen, Pengolahan Hasil
Hortikultura dan Bina Usaha.
e. Bidang Peternakan, membawahi :
1) Seksi Budidaya, Pengembangan Ternak dan Bina
Usaha; dan
2) Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner.
f. Bidang Perkebunan, membawahi :
1) Seksi Budidaya Tanaman Tahunan dan Tanaman
Semusim; dan
2) Seksi Teknologi Panen, Pasca Panen dan Pengolahan
Hasil Perkebunan.
g. Bidang Sarana dan Prasarana, membawahi :
1) Seksi Perluasan Areal, Pengolahan Lahan dan Air; dan
2) Seksi Alsin, Pupuk, Pestisida dan Pembiayaan.
h. Bidang Penyuluh Pertanian membawahi :
1) Seksi Programa, Teknologi, Informasi dan
PengembanganKelembagaan Penyuluh; dan
2) Seksi Kelembagaan Petani dan Kemitraan Usaha Tani.
i. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
bidang keahlian dan keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten
Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran VIII yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.
Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 172
(1) Kepala Dinas Pertanian mempunyai tugas memimpin,
mengendalikan dan mengawasi, serta mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas Dinas Pertanian dalam
menyelenggarakan sebagian kewenangan Kabupaten dalam
bidang Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura,
Peternakan dan Perkebunan yang menjadi kewenangannya,
tugas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan
lainya yang diberikan Pemerintah kepada Bupati, serta
tugas lain sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan, pengaturan, perencanaan dan
penetapan standar;
b. promosi ekspor komoditas pertanian, peternakan,
perkebunan unggul daerah Kabupaten;
c. pengaturan penggunaan air irigasi pertanian (tingkat
usaha tani);
d. perumusan kebijakan, koordinasi, pengawasan
pelaksanaan kegiatan bidang tanaman pangan;
e. perumusan kebijakan, koordinasi, pengawasan
pelaksanaan kegiatan Bidang Hortikultura;
f. perumusan kebijakan, koordinasi, pengawasan
pelaksanaan kegiatan Bidang Peternakan;
g. perumusan kebijakan, koordinasi, pengawasan
pelaksanaan kegiatan Bidang Perkebunan;
h. perumusan kebijakan, koordinasi, pengawasan
pelaksanaan kegiatan bidang Prasarana dan Sarana;
i. perumusan kebijakan, koordinasi, pengawasan
pelaksanaan kegiatan bidang pengolahan pemasaran
hasil pertanian;
j. pembinaan, pengendalian, pengawasan dan koordinasi;
k. pembinaan kepegawaian; dan
l. pelayanan administratif

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 173
(1) Sekretaris mempunyai tugas penyelenggaraan pelayanan
penunjang teknis dan administratif, koordinasi dan
pembinaan/pengendalian dalam urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan,ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan
kerumahtanggaan di lingkungan Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan tugas penyusunan program/kegiatan
dinas;
b. penyelenggaraan administrasi umum, urusan tata
naskah dinas, surat menyurat, kearsipan, rumah tangga
dinas, perlengkapan kantor, tata laksana organisasi
serta hubungan masyarakat;
c. penyelenggaraan administrasi keuangan;
d. penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
e. penyelenggaraan tugas perumusan sumber daya
manusia dan pembinaan pegawai;
f. penyelenggaraan tugas penyusunan data base dan
bahan publikasi di bidang pertanian tanaman pangan
dan hortikultura, peternakan dan perkebunan;
g. penyelenggaraan tugas penyusunan anggaran belanja
dinas pada anggaran murni dan perubahan;
h. penyelenggaraan tugas penyusunan hasil monitoring
dan evaluasi serta penyusunan laporan secara
kondisional dan periodik;
i. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
j. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 174
Sekretaris, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Perencanaan Keungan: dan
c. Sub Bagian Keuangan.

Pasal 175
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan surat menyurat, kearsipan,
penggandaan, rumah tangga, administrasi perjalanan dinas,
perlengkapan, pemeliharaan dan inventarisasi sarana dan
prasarana dinas serta melaksanakan pengelolaan
administrasi kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
fungsi:
a. pelaksanaan urusan ketatausahaan;
b. penerimaan, pengetikan, penggandaan, serta
pendistribusian surat-surat/naskah-naskah dinas;
c. penyimpanan, pengaturan dan pemeliharaan arsip
dinas;
d. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan
dinas;
e. penyusunan perencanaan keperluan alat-alat tulis
kantor dan penyusunan petunjuk pelaksanaannya;
f. pemeliharaan gedung, ruangan, peralatan, pekarangan,
ketertiban dan kebersihan serta keamanan dinas;
g. pengurusan penggunaan dan pemeliharaan kendaraan
dinas;
h. pengadaan perlengkapan, penerimaan, inventarisasi
serta perlengkapan kantor;
i. penyiapan kelengkapan untuk keperluan rapat-rapat
dinas;
j. pelaksanaan publikasi dan dokumentasi pelaksanaan
tugas dinas;
k. pengelolaan administrasi dan pengolahan data
kepegawaian;
l. pelaksanaan penyusunan Daftar Urutan Kepangkatan
(DUK) di lingkungan dinas;
m. pelaksanaan penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
di lingkungan dinas;
n. pelaksanaan penyusunan rencana formasi, usulan
pengangkatan, mutasi, dan usulan pemberhentian
pegawai;
o. pengelolaan kesejahteraan pegawai;
p. pengelolaan pelaksanaan pendidikan dan latihan
pegawai;
q. pengembangan kemampuan dan karier pegawai;
r. pelaksanaan urusan yang bersifat pembinaan terhadap
pegawai;
s. pengkoordinasian pengelolaan administrasi kepegawaian
dengan unit kerja terkait;
t. penyusunan laporan hasil kegiatan dibidang umum
serta administrasi kepegawaian; dan
u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 176
(1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan penyiapan bahan perencanaan
pembangunan dan program kerja pertanian tanaman
pangan dan hortikultura, peternakan dan perkebunan,
melaksanakan pengelolaan data dan sistem informasi
manajemen pertanian tanaman pangan dan hortikultura,
peternakan dan perkebunan serta melaksanakan
penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
program kerja Dinas;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Perencanaan mempunyai fungsi:
a. penyiapan dan penyusunan bahan koordinasi dalam
rangka penyusunan Rencana Strategis yang mengacu
pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah dan Pusat;
b. penyusunan program kerja di bidang pertanian tanaman
pangan dan hortikultura, peternakan dan perkebunan;
c. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA);
d. pengelolaan sistem Informasi manajemen pertanian
tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan
perkebunan;
e. pengumpulan, pengolahan, dan analisis data statistik di
bidang tanaman pangan dan hortikultura, peternakan
dan perkebunan ;
f. penyiapan bahan publikasi/ekspose data di bidang
tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan
perkebunan;
g. penganalisaan dan penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) SKPD;
h. pengumpulan data dan penyiapan bahan penyusunan
profil SKPD;
i. penyiapan dan penyusunan bahan pengendalian,
monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
program kerja dinas;
j. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam
rangka pelaksanaan tugas; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 177
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan administrasi keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan pengumpulan bahan dan penyiapan
Rencana Anggaran Belanja Dinas;
b. pengelolaan administrasi dan pembukuan keuangan
meliputi laporan penerimaan, pengeluaran dan
pertanggung jawaban pembukuan arus kas dari awal
hingga akhir tahun anggaran;
c. pelaksanaan pembinaan administrasi, pengelolaan
keuangan dan perbendaharaan;
d. pelaksanaan pengkoordinasian pengelolaan keuangan
keperluan dinas dan pembayaran gaji;
e. pelaksanaan pengkoordinasian pengelolaan bukti-bukti
kas dan surat-surat berharga lainnya ;
f. pelaksanaan, penyiapan bahan serta penyajian data
laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
pengelolaan keuangan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Tanaman Pangan
Pasal 178
(1) Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas
menyelenggarakan sebagian tugas kepala dinas di bidang
budidaya tanaman serelia, tanaman kacang-kacangan dan
umbi-umbian,panen, pasca panen dan Bina Usaha serta
menyelenggarakan pembinaan, pemantauan, pengendalian,
evaluasi dan koordinasi dalam bidang tanaman Pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Tanaman Panganmempunyai fungsi:
a. mengevaluasi dan mengkoordinasi penetapan kebijakan,
penyusunan standar, pedoman, norma kriteria prosedur,
pembinaan dan pelaporan teknologi budidaya tanaman
pangan;
b. pelaksanaan penyusunan standart, pedoman, norma,
kriteria dan prosedur teknologi budidaya tanaman
pangan;
c. pelaksanaan kebijakan teknologi budidaya tanaman
pangan;
d. pelaksanaan penetapan kebijakan teknologi budidaya
tanaman pangan;
e. penyelenggaraan pembinaan, pemantauan,
pengendalian, dan koordinasi kegiatan, produksi benih,
penangkaran benih serta balai benih tanaman pangan;
f. penyelenggaraan pembinaan, pemantauan,
pengendalian, koordinasi kegiatan perlindungan
tanaman pangan dan penanggulangannya;
g. penyiapan bahan rencana tata ruang dan penetapan
wilayah pengembangan tanaman pangan secara terpadu;
h. penyiapan data-data wilayah potensi tanaman pangan;
dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 179
Bidang Tanaman Pangan, membawahi:
a. Seksi Budidaya Tanaman Serealia;
b. Seksi Budidaya Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-
umbian;
c. Seksi Teknologi Panen, Pasca Panen, Pengelolaan Hasil
Tanaman Pangan dan Bina Usaha

Pasal 180
(1) Seksi Budidaya Tanaman Serealia mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan, pemantauan, pengendalian,
evaluasi dan koordinasi dalam budidaya tanamanpangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Budidaya Tanaman Serealia mempunyai
fungsi:
a. menyusun bahan perumusan kebijakan program
budidaya tanaman pan, termasuk pemilihan benih/ bibit
varietas unggul bermutu dan perlindungan tanaman
serealia serta perkembangan data dan pelaporan;
b. menyusun program budidaya tanaman serealia ;
c. menyusun rencana luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi tanaman serealia;
d. menyusun bahan sosialisasi dan bimbingan teknis
teknologi budidaya tanaman serealia;
e. menyiapkan bahan inventarisasi data potensi
penumbuhan dan pengembangan tanaman serealia;
f. menyiapkan bahan penyediaan dukungan pengendalian
organisme pengganggu tanaman dan eradikasi tanaman
serealia;
g. meyiapkan bahan pengawasan pestisida, alsin,
perlindungan tanaman serealia; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 181
(1) Seksi Budidaya tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
pembinaan, pemantauan, pengendalian, evaluasi dan
koordinasi dalam bidang Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Budidaya tanaman Kacang-kacangan dan umbi-umbian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), SeksiBudidaya tanaman kacang-kacangan dan
umbi-umbian mempunyai fungsi:
a. menyusun bahan perumusan kebijakan program
budidaya tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian,
termasuk pemilihan benih/ bibit varietas unggul
bermutu dan perlindungan tanaman kacang-kacangan
dan umbi-umbian serta perkembangan data dan
pelaporan;
b. menyusun program budidaya tanaman kacang-kacangan
dan umbi-umbian ;
c. menyusun rencana luas tanam, luas panen,
produktivitas dan produksi tanaman kacang-kacangan
dan umbi-umbian;
d. menyusun bahan sosialisasi dan bimbingan teknis
teknologi budidaya tanaman kacang-kacangan dan
umbi-umbian;
e. menyiapkan bahan inventarisasi data potensi
penumbuhan dan pengembangan tanaman kacang-
kacangan dan umbi-umbian;
f. menyiapkan bahan penyediaan dukungan pengendalian
organisme pengganggu tanaman dan eradikasi tanaman
kacang-kacangan dan umbi-umbian;
g. meyiapkan bahan pengawasan pestisida, alsin,
perlindungan tanaman kacang-kacangan dan umbi-
umbian; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 182
(1) Seksi Teknologi Panen, Pasca panen, Pengolahan Hasil
Tanaman Pangan dan Bina Usahamempunyai tugas
melaksanakan koordinasi, pembinaan, pemantauan,
pengendalian, evaluasi, bimbingan, pengawasan standar,
penyebarluasan informasi, promosi, pemasaran dan
penerapan teknologi panen, pasca panen, pengolahan hasil,
kelembagaan, mutu dan standarisasi serta pemasaran hasil
tanaman pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Teknologi Panen, Pasca panen, Pengolahan
Hasil Tanaman Pangan dan dan Bina Usaha mempunyai
fungsi:
a. menyusun penyebarluasan dan pemantauan penerapan
teknologi panen, pasca panen, pengolahan hasil
tanaman pangan dan Bina Usaha;
b. menyusun bahan untuk memberikan bimbingan dan
petunjuk penerapan standar unit pengolahan, alat
transportasi, unit penyimpanan dan kemasan hasil
tanaman pangan;
c. menyusun bahan untuk memberikan bimbingan
penerapan standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur penanganan panen, pasca panen dan
pengolahan hasil tanaman pangan;
d. menyusun bahan–bahan kebijakan penanganan panen,
pasca panen, dan pengolahan hasil tanaman pangan;
e. menyusun bahan untuk memberikan dan mengevaluasi
penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil
tanaman pangan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku.
Paragraf 6
Bidang Hortikultura
Pasal 183
(1) Bidang Hortikultura mempunyai tugas menyelenggarakan
sebagian tugas kepala dinas di bidang ;budidaya Tanaman
Buah dan Florikultura, budidaya Tanaman Sayuran dan
Biofarmaka; Panen, Pasca Panen dan Bina Usaha, serta
menyelenggarakan pembinaan, pemantauan, pengendalian,
evaluasi dan koordinasi dalam bidang hortikultura.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Hortikulturamempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan penyusunan kebijakan Hortikultura ;
b. penyelenggaraan pembinaan, pemantauan,
pengendalian, dan koordinasi kegiatan, budidaya
tanaman Hortikultura;
c. penyelenggaraan pembinaan, pemantauan,
pengendalian, koordinasi kegiatan perlindungan
Hortikultura dan penanggulangannya;
d. penyelenggaraan pembinaan, pemantauan,
pengendalian, dan koordinasi kegiatan penetapan
komoditas, budidaya Hortikultura;
e. penyelenggaraan bimbingan teknis, monitoring dan
evaluasi kegiatan sarana produksi, perbenihan,
budidaya dan perlindungan Hortikultura;
f. penyiapan bahan rencana tata ruang dan penetapan
wilayah pengembangan tanaman hortikultura secara
terpadu;
g. penyiapan data-data wilayah potensi tanaman
hortikultura;
h. penyiapan bahan pengendalian dan pengawasan
kegiatan budidaya tanaman hortikultura;
i. penyiapan bahan pembinaan, pemantauan,
pengendalian, dan koordinasi kegiatan perbenihan dan
proteksi tanaman hortikultura, pengolahan dan
pemasaran hasil pertanian; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 184
Bidang Hortikultura, membawahi:
a. Seksi Budidaya Tanaman Buah dan Florikultura;
b. Seksi Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka; dan
c. Seksi Teknologi Panen, Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
Hortikultura dan Bina Usaha.

Pasal 185
(1) Seksi Budidaya Tanaman Buah dan Florikultura
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pemantauan,
pengendalian, evaluasi dan koordinasi dalam bidang
budidaya Tanaman Buah dan Florikultura.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Budidaya Tanaman Buah dan
Florikulturamempunyai fungsi:
a. menyusun bahan perumusan kebijakan program
budidaya tanaman buah dan florikultura; termasuk
pemilihan benih / bibit varietas unggul, bermutu dan
pelindungan tanaman serta perkembangan data dan
pelaporan;
b. menyusun bahan penyusunan program budidaya
tanaman buah dan Florikultura;
c. merancang bahan paket teknologi budidaya tanaman
buah dan florikultura spesifik lokasi yang berwawasan
lingkungan;
d. menyusun standar, pedoman, criteria dan prosedur
budidaya tanaman buah dan florikultura;
e. merancang sosialisasi dan bimbingan teknis
rekomendasi penerapan teknologi budidaya tanaman
buah dan florikultura; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku

Pasal 186
(1) Seksi Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pemantauan,
pengendalian, evaluasi dan koordinasi dalam bidang
budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Budidaya Tanaman Buah dan
Florikulturamempunyai fungsi:
a. menyusun bahan perumusan kebijakan program
budidaya tanaman sayuran dan Biofarmaka; termasuk
pemilihan benih / bibit varietas unggul, bermutu dan
pelindungan tanaman serta perkembangan data dan
pelaporan;
b. menyusun program budidaya tanaman sayuran,
Biofarmaka, dan pengembangan pekarangan;
c. menyusun standar, pedoman, kriteria dan prosedur
budidaya tanaman sayuran, Biofarmaka dan
pengembangan pekarangan;
d. menyusun bahan paket teknologi budidaya tanaman
sayuran dan Biofarmaka, spesifik local yang berwawasan
lingkungan;
e. menyusun bahan sosialisasi dan bimbingan teknis
rekomendasi penerapan teknologi budidaya tanaman
sayuran, biofarmaka dan pengembangan pekarangan;
f. menyusun bahan evaluasi dan laporan perkembangan
serta penerapan teknologi budidaya tanaman sayuran
biofarmaka dan pengembangan pekarangan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 187
(1) Seksi Teknologi Panen, Pasca Panen, pengolahan hasil
hortikultura dan Bina Usaha, mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi, pembinaan, pemantauan,
pengendalian, evaluasi, bimbingan, pengawasan standar,
penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan
hasil hortikultura.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Teknologi Panen, Pasca Panen, pengolahan
hasil hortikultura dan Bina Usaha mempunyai fungsi :
a. menyusun penyebarluasan dan pemantauan penerapan
panen, pasca panen dan Bina Usaha;
b. menyusun bahan untuk memberikan bimbingan dan
petunjuk penerapan standar unit pengolahan, alat
transportasi, unit penyimpanan dan kemasan hasil;
c. menyusun bahan untuk memberikan bimbingan
penerapan standar, norma, pedoman, criteria dan
prosedur penanganan panen, pasca panen dan
pengolahan hasil tanaman hortikultura;
d. menyusun bahan – bahan kebijakan penanganan panen,
pasca panen, dan pengolahan hasil tanaman
hortikultura;
e. menyusun bahan untuk memberikan dan mengevaluasi
penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil
tanaman Hortikultura; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku.

Paragraf 7
Bidang Peternakan
Pasal 188
(1) Bidang Peternakan mempunyai tugasmelaksanakan
perencanaan pembinaan, fasilitasi, koordinasi, monitoring
dan evaluasi di bidang Budidaya dan Pengembangan Ternak
dan Bina Usaha serta Bidang Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Peternakan mempunyai fungsi:
a. merumuskan penyajian data dibidang kesehatan hewan
dan kesehatan masyarakat veteriner;
b. mengevaluasi dan mengkoordinasikan bimbingan teknis
dan evaluasi dibidang pengamatan, penyidikan,
pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan,
perlindungan hewan, medik veteriner, pengawasan obat
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
c. mensosialisasikan standart, norma, pedoman, kriteria
dan prosedur di bidang pengamatan, penyidikan,
pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan,
perlindungan hewan, medik veteriner, pengawasan obat
hewan serta kesehatan masyarakat veteriner;
d. mengevaluasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan
kebijakan dibidang pengamatan penyidikan, pencegahan
dan pemberantasan penyakit hewan, perlindungan
hewan, medik veteriner, pengawasan obat hewan serta
kesehatan masyarakat veteriner;
Mengevaluasi dan mengkoordinasikan perumusan
kebijakan di bidang pengamatan penyidikan,
pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan,
perlindungan hewan, medik veteriner, pengawasan obat
hewan serta kesehatan masyarakat veteriner;
e. menyiapkan bahan analisis potensi kawasan dan
pembinaan penyusunan tata ruang dan peternakan;
f. mengevaluasi pelaksanaan pendataan / penataan
pengembangan ternak ;
g. pelaksanaan pemantawan harga pasar dan ketersediaan
produk hasil peternakan ;
h. penyusunan standarisarisasi perizinan usaha
peternakan, pengelolaan lingkungan dan teknologin
pasca panen; dan
i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang di berikan
oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 189
Bidang Peternakan, membawahi:
a. Seksi Budidaya, pengembangan ternak dan Bina Usaha;
dan
b. Seksi kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner.

Pasal 190
(1) Seksi Budidaya, pengembangan ternak dan bina usaha
mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan,
pemantauan, pengendalian, dan koordinasi dalam Bidang
Peternakan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada
ayat (1), Seksi Budidaya, Pengembangan Ternak dan Bina
Usaha mempunyai fungsi:
a. menyusun perumusan dan penyajian data dibidang
budidaya dan pengembangan ternak;
b. merencanakan dan merancang pengelolaan pengguliran
ternak;
c. merencanakan pembinaan/ pengawasan perkembangan
ternak;
d. merencanakan pendataan/penataan pengembangan
ternak;
e. membuat konsep perencanaan, pembinaan dan
pengembangan dalam usaha peningkatan produksi
ternak, peningkatan produksi mutu, bibit ternak,
penyebaran ternak, peningkatan pengolahn pakan
ternak, peningkatan mutu pakan ternak dan teknologi;
dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 191
(1)Seksi Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan,
pemantauan, pengendalian, dan koordinasi dalam lingkup
kesehatan dan kesehatan masyarakat veteriner.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada
ayat (1),Seksi Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner mempunyai fungsi:
a. mengolah data di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
b. melakukan pengawasan dan bimbingan teknis dan
evaluasi di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner;
c. membuat konsep pembinaan alat/mesin teknologi di
bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner;
d. melaksanakan fasilitasi pelayanan perizinan di bidang
kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
e. merancang dan menyusun standart, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
f. melaksanakan fasilitasi kebijakan di bidang kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
g. merancang dan menyusun bahan di bidang kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
h. merencanakan pengawasan dan mengendalian penyakit
hewan menular dengan klasifikasi dan menetapkan
status penyakit hewan (epidemik, endemik, sporadik);
i. menyusun dan mengolah data di bidang pengamatan,
penyidikan, pencegahan dan pemberantasan penyakit
hewan ( P3H) dan pelayanan medik veteriner;
j. melaksanakan evaluasi dan laporan pelaksanaan
kegiatan; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 8
Bidang Perkebunan
Pasal 192
(1)Bidang Perekebunan mempunyai tugas menyelenggarakan
sebagian tugas kepala dinas di bidang budidaya
Perkebunan, perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan,
pasca panen pengolahan pemasaran dan promosi hasil
perkebunan serta menyelenggarakan pembinaan,
pemantauan, pengendalian, evaluasi dan koordinasi dalam
bidang perkebunan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Perkebunan mempunyai fungsi:
a. mengevaluasi penilaian usaha perkebunan
b. mengevaluasi dan mengkoordinasikan penyediaan dan
peningkatan kompetensi petugas penilai usaha
perkebunan.
c. pelaksanaan penetapan kebijakan terhadap budidaya
tanaman perkebunan
d. pelaksanaan penyusunan standar, pedoman, norma,
kriteria dan proses terhadap tanaman perkebunan
e. pelaksanaan kebijakan teknologi budidaya tanaman
perkebunan.
f. pelaksanaan pembinaan, evaluasi dan pelaporan
penerapan terhadap budidaya tanaman perkebunan.
g. pelaksanaan penetapan kebijakan terhadap budidaya
tanaman perkebunan
h. pelaksaan penyusunan standar, pedoman, norma
kriteria dan proses terhadap tanaman perkebunan.
i. pelaksanan kebijakan teknologi budidaya tanaman
perkebunan.
j. pelaksanaan pembinaan, evaluasi dan pelaporan
penerapan terhadap budidaya tanaman perkebunan.
e. melaksanakan pembinaan tugas di bidang perkebunan;
dan
f. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 193
Bidang Perkebunan, membawahi:
a. Seksi Budidaya Tanaman Tahunan dan Tanaman
Semusim; dan
b. Seksi Teknologi Panen, Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
Perkebunan;

Pasal 194
(1)Seksi Budidaya Tanaman Tahunandan Tanaman Semusim
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang
Perkebunan di lingkup budidaya tanaman Hortikultura.
(2) Untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Seksi Budidaya Tanaman Tahunan dan Tanaman Semusim
mempunyai fungsi:
a. menyusun bahan perumusan kebijakan teknologi
budidaya tanaman tahunan dan Semusim;
b. merancang bahan penyusunan program budidaya
tanaman tahunan dan semusim;
c. menyusun standar pedoman kriteria dan prosedur
budidaya tanaman tahunan dan semusim;
d. menyusun bahan penerapan teknologi budidaya
tanaman tahunan dan asemusim;
e. merencanakan sosialisasi dan bimbingan teknis
rekomendasi penerapan teknologi budidaya tanaman
tahunan dan semusim;
f. membuat konsep evaluasi dan pelaporan perkembangan
serta penerapan teknologi budidaya tanaman tahunan
dan semusim; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.

Pasal 195
(1)Seksi Teknologi Panen, Pasca Panen, dan Pengolahan Hasil
Tanaman Perkebunanmempunyai tugas melaksanakan
bimbingan, pengawasan, pengembangan dan penyusunan
kebijakan terkait kegiatan panen, pasca panen dan
pengolahan hasil tanaman perkebunan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Seksi Teknologi Panen, Pasca Panen, dan
Pengolahan Hasil Tanaman Perkebunan mempunyai fungsi:
a. menyusun bahan kebijakan penanganan panen, pasca
panen dan pengolahan hasil tanaman perkebunan;
b. menyusun bahan untuk memberikan bimbingan
penerapan standar, norma, pedoman , kriteria dan
prosedur penanganan panen, pasca panen dan
pengolahan hasil tanaman perkebunan;
c. menyusun bahan untuk memberikan dan mengevaluasi
penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil
tanaman perkebunan;
d. menyusun bahan untuk memberikan bimbingan dan
petunjuk penerapan standar unit pengolahan, alat
transportasi, unit penyimpanan dan kemasan hasil;
e. merencanakan penyebar luasan dan pematauan
penerapan teknologi panen, pasca panen dan
pengolahan hasil tanaman perkebunan;
f. penyiapan data-data wilayah potensi perkebunan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 9
Bidang Sarana dan Prasarana
Pasal 196
(1) Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok
melaksanakan pembinaan, fasilitasi, koordinasi, monitoring
dan evaluasi perluasan areal, pengelolaan lahan dan air;
dan Bidang Alat dan Mesin, Pestisida, Pupuk dan
Pembiayaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Sarana dan prasarana mempunyai
fungsi:
a. mengkoordinasikan bimbingan teknis penggunaan
sarana pertanian;
b. mengevaluasi penyediaan lahan pertanian;
c. mengkoordinasikan pembangunan jaringan irigasi
tersier;
d. mengkoordinasikan pembangunan jalan uasaha tani;
e. mengevaluasi pembuatan regulasi status lahan;
f. mengevaluasi pemanfaatan pengelolaan dan
pemeliharaan;
g. penyediaan layanan penerbitan izin usaha pertanian;
h. mengevaluasi dan mengkoordinasikan pengembangan
unit usaha pelayanan pupuk dan pestisida dan
pengembangan alsintan; dan
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 197
Bidang Prasarana dan Sarana, membawahi:
a. Seksi Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan dan Air;
b. Seksi Alsin, Pupuk, Pestisidadan Pembiayaan.

Pasal 198
(1) Seksi Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan dan Air
mempunyai tugas menginventarisir luas baku areal
pertanian tanaman pangan dan hortikultura dan
menetapkan sasaran perluasan areal (sawah baru),
melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi dalam
bidang perluasan areal; pemantauan mengenai kondisi
jaringan irigasi, pemanfaatan infrastruktur yang sudah ada,
melakukan rehabilitasi kondisi jaringan irigasi tingkat
usaha tani yang sudah rusak, serta koordinasi dalam
bidang pengelolaan lahan dan air.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Seksi Perluasan Areal Pengelolaan Lahan dan Air
mempunyai fungsi:
a. merencanakan pelaksanaan bimbingan teknis
penggunaan sarana pertanian;
b. menganalisis penyediaan lahan pertanian;
c. merencanakan pembangunan jaringan irigasi tersier;
d. membuat konsep pembuatan regulasi status lahan;
e. menyusun program pendayagunaan sumber lahan dan
air, dan optimasi lahan dan air serta kelembagaan;
f. merancang pemanfaatan pengelolaan dan pemeliharaan;
g. melakukan inventarisasi luas baku lahan pertanian
tanaman pangan dan hortikultura, baik yang sudah
diusahakan maupun yang belum diusahakan;
h. melakukan pemetaan potensi perluasan areal tanaman
pangan (sawah baru) dan pemetaan perluasan areal
hortikultura.
i. melakukan penetapan sasaran perluasan areal (sawah
baru) dan hortikultura berdasarkan RTRW Kabupaten
Mesuji.
j. melakukan koordinasi dengan instansi terkait mengenai
alih fungsi lahan pertanian.
k. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan perluasan areal (sawah baru) dan perluasan
hortikultura, yang tertuang dalam laporan setiap bulan.
l. menyusun bahan perumusan kebijakan pendayagunaan
sumber lahan air, rehabilitasi lahan dan air serta
kelembagaan termasuk perkembangan data;
m. merancang standar pedoman, kriteria dan prosedur
pendayagunaan sumber lahan dan air, dan rehabilitasi
dan optimasi lahan dan air, serta kelembagaan;
n. melakukan inventarisasi data mengenai kondisi jaringan
irigasi tingkat usaha tani yang meliputi (panjang, lebar
dan kedalaman), serta mengklasifikasikan kondisi
jaringan (baik rusak ringan dan rusak berat); dan
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 199
(1) Seksi Alat dan Mesin, Pupuk, Pestisida, dan Pembiayaan
mempunyai tugas pokok melakukan penjabaran pembagian
alokasi pupuk bersubsidi, pengawasan peredaran dan
ketersediaan pupuk dan pestisida, menginventarisir
ketersediaan dan kebutuhan alat dan mesin pertanian serta
menfasilitasi pengembangan usaha agribisnis petani.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Alsin, Pupuk, Pestisida, dan Pembiayaan
mempunyai fungsi:
a. merencanakan penetapan kebutuhan benih, pupuk,
alsintan dan sarana pengendalian organisme
pengganggu tumbuhan;
b. menyusun pedoman inventarisasi jenis dan merk pupuk,
alat dan mesin pertanian pestisda yang terdapat serta
penilaian izin usaha
c. mebuat konsep penyebar luasan informasi jenis pupuk,
alat dan mesin pertanian, dan pestisida yang terdaftar;
d. menyusun bahanperumusan kebijakan pembiayaan dan
permodalan serta perkembangan data;
e. menyusun bahan penyusunan program pembiayan dan
permodalan.
f. menyusun standar, kriteria, dan prosedur pembiayaan
dan permodalan;
g. menyusun bahna bimbingan tehnis pembiayaan dan
permodalan;
h. menyusun bahan pemantauan dan pengolahan data
pembiayaan dan permodalan;
i. menyusun bahan evaluasi dan pelapran pembiayaan
dan permodalan;
j. melakukan inventaris data mengenai ketersediaan alat
dan mesin pertanian, serta membuat rincian kebutuhan
alat dan mesin pertanian berdasarkan luasan lahan
pertanian yang ada;
k. melakukan pendampingan mengenai kelembagaan
pengelolaan alat dan mesin pertanian yang terbentuk
dalam usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA), sehingga
menjadi UPJA yang profesional;
l. melakukan penyusunan kebutuhan pupuk bersubsidi
yang termuat dalam Rencana Definitif Kebutuhan
Kelompok (RDKK) tingkat Kabupaten ;
m. melakukan penjabaran alokasi pupuk bersubsidi sesuai
dengan sub sektor dan kebutuhan masing-masing
Kecamatan;
n. melakukan pengawasan peredaran pupuk dan pestisida
melalui tim Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3)
Kabupaten, dan melakukan laporan setian bulan kepada
tim KP3 Provinsi;
o. melakukan realokasi pupuk bersubsidi antar Kecamatan
apabila terjadi kelangkaan di salah satu Kecamatan,
serta melakukan permohonan penambahan alokasi ke
Provinsi apabila alokasi yang ada tidak mencukupi;
p. melakukan pendampingan dan pemantauan
perkembangan pembiayaan dari kelembagaan keuangan
perbankan, non perbankan dan dana yang bersumber
dari pemerintah;
q. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan alat dan mesin pertanian, pupuk, pestisida dan
bembiayaan; dan
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 10
Bidang Penyuluh Pertanian
Pasal 200
(1) Bidang Penyuluhan Pertanian mempunyai tugas
menyelenggarakan sebagian tugas kepala dinas dalam
melaksanakan pelayananan informasi dan penyelenggaraan
pelaksanaan penyuluhan Pertanian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Penyuluhan Pertanianmempunyai fungsi:
a. memonitoring, Mengevaluasi, dan Melakukan pelaporan
di bidang penyuluhan pertanian untuk menetapkan
kebijakan atau keputusan;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan strategi
penyelenggaraan penyuluhan pertanian di tingkat
kabupaten;
c. menyiapkan dan melaksanakan bahan informasi
penyuluhan pertanian;
d. melaksanakan penyusunan programa penyuluh
pertanian tingkat kabupaten;
e. melakukan koordinasi di bidang penyuluhan pertanian;
f. penyiapan bahan penyusunan kebijakan pengembangan
kelembagaan penyuluhan pertanian baik di tingkat
pemerintah, pelaku utama, pelaku usaha dan atau
Komisi Penyuluhan di Kabupaten Mesuji;
g. memberdayakan dan memfasilitasi penumbuhan serta
penguatan kelembagaan penyuluhan pertanian baik di
tingkat pemerintah, pelaku utama dan pelaku usaha di
Kabupaten Mesuji;
h. membantu menganalisis dan memecahkan masalah
serta merespon peluang dan tantangan yang dihadapi
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian;
i. menumbuhkembangkan kerjasama dan memfasilitasi
kelembagaan penyuluhan pertanian serta
mengembangkan kerjasama dengan lembaga/intansi;
dan
j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 201
Bidang Penyuluhan Pertanianmembawahi:
a. Seksi Programa Teknologi, Informasi Pengembangan
Kelembagaan Penyuluh; dan
b. Seksi Kelembagaan Petani dan Kemitraan Usaha Tani.
Pasal 202
(1) Seksi Programa Teknologi, Informasi Pengembangan
Kelembagaan Penyuluh mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Bidang Pengembangan Penyuluh dan
Kelembagaan Petani.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Seksi Programa Teknologi, Informasi Pengembangan
Kelembagaan Penyuluh mempunyai fungsi:
a. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan penerapan
teknologi dan informasi pertanian;
b. menyiapkan bahan dan memfasilitasi penerapan
teknologi dan informasi pertanian;
c. melaksanakan pengembangan teknolgi spesifik lokasi
guna menunjang peningkatan dan pengembangan di
bidang pertanian;
d. mengembangkan, menyebarkan informasi dan teknologi
pertanian melelui media penyuluhan;
e. melalukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan
pengembangan kelembagaan penyuluhan, baik di
tingkat pemerintah, pelaku utama, dan pelaku usaha di
Kabupaten Mesuji;
f. menyiapkan bahan pembinaan, bimbingan,
pemantauan, pengendalaian dan koordinasi ketenagaan
penyluhan meliputi database ketagaan penyuluhan,
analisis kebutuhan jumlah dan fasilitas ketenagaan
penyuluh, penataan, pengembangan dan penerapan
standar ketenagaan penyuluhan;
g. menyiapkan fasilitasi peningkatan kompetensi tenaga
penyuluh melalui pelatihan, kursus dan lain-lain;
h. menyiapakan bahan fasilitasi koordinasi penyuluhan
program penyuluhan pertanian; dan
j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 203
(1) Seksi Kelembagaan Petani dan Kemitraan Usaha Tani
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang
Pengembangan Penyuluh dan Kelembagaan Petani.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Kelembagaan Petani dan Kemitraan Usaha
Tani mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan pengembangan
kelembagaan petani, dan kemitraan usaha tani di
Kabupaten Mesuji;
b. menyiapakan bahan pembinaan, bimbingan
pemantauan, pengendalian, dan koordinasi,
kelembagaan petani, kemitraan usaha tani;
c. memberdayakan pelaku utama serta keluarganya
memfasilitasi penumbuhan serta penguatan
kelembagaan pelaku utama di bidang pertanian;
d. membantu menganalisa dan memecahkan masalah
serta merespons peluang dan tantangan yang dihadapi
petani dan pelaku usaha dalam pengolahan usaha
taninya;
e. menumbuhkembangkan dan memfasilitasi
kelembagaan petani serta mengembangkan kerjasama
kemitraan bagi pelaku utama dan pelaku usaha di
bidang pertanian;
f. meningkatkan kapasitas kelembagaan kelompok tani
sesuai dengan bidang usaha pertanian;
g. menyiapkan bahan fasilitasi peningkatan kompetensi
pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian
melalui pelatuhan, kursus, dan lain-lain; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Sembilan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 204
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika merupakan
unsur penyelenggara pemerintahan daerah di bidang
Perhubungan, Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik
yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab
langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi
mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 205
(1) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatikamempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan Daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas
pembantuan di Bidang Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), DinasPerhubungan, Komunikasi dan Informatika
mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana dan program kerja dibidang
perhubungan, komunikasi dan informatika;
b. perumusan dan penetapan penyusunan kebijakan teknis
di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;
c. pembinaan, pengendalian dan pelaksanaan tugas
kesekretariatan; bidang Keselamatan dan Lalu Lintas;
Bidang Sarana dan Prasarana; Bidang Komunikasi,
Informatika Persandian dan Statistik;
d. pelaksanaan tugas pembuatan di bidang perhubungan,
komunikasi dan informatika;
e. pembinaan dan pengelolaan administrasi, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan dan dan kearsipan;
f. pemberian izin-izin tertentu di bidang Perhubungan,
Komunikasi Dan Informatika;
g. pemberian rekomendasi perizinan di bidang
Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika;
h. pengawasan dan pengendalian teknis pasca penerbitan
perizinan;
i. pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
UPTD dan kelompok jabatan fungsional;
j. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang
tugasnya;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
tugas; dan
l. pelaporan hasil pelaksanaan tugas.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 206
(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Keselamatan dan Lalu Lintas, membawahi :
1) Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas;
2) Seksi Angkutan dan Multi Moda; dan
3) Seksi Keselamatan dan Lalu Lintas.
d. Bidang Sarana dan Prasarana,membawahi:
1) Seksi Sarana dan Prasarana; dan
2) Seksi Tehknik Fasilitas Penunjang.
e. Bidang Komunikasi, Informatika, Persandian dan
Statistik, membawahi :
1) SeksiKomunikasi dan Informatika; dan
2) Seksi Persandian dan Statistik.
f. Unit pelaksana Teknis; dan
g. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahlian
keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris Dina
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum
dalam lampiran IX yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 207
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas kewenangan
menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah agar
melaksanakan tugas berdaya guna dan berhasil guna,
melaksanakan kerjasama dan koordinasi di bidang
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan dengan
instansi pemerintah dan organisasi lain, sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. mempersiapkan program kebijaksanaan teknis di bidang
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika. Dalam
rangka mencapai tujuan penyelenggaraan tugas pokok,
fungsi dan kewenangan dinas;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan programdan kebijakan
teknis di bidang Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika agar sesuai dengan perencanaan yang telah
ditentukan serta memberikan usulan,petunjuk teknis,
arahan dan bimbingan kepada bawahan tentang
pelaksanaan tugas untuk menghindari terjadinya
penyimpangan dalam pelaksanaan tugas;
c. memberikan usulan dan pertimbangan kepada atasan
tentang langkah-langkah kebijaksanaan yang akan
diambil dibidang perhubungan, Komunikasi dan
Informatika; dan
d. melakukan pembinaan keuangan, desentralisasi,
dekonsentrasi kepegawaian dan penatausahaan.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 208
(1) Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
fungsi Dinas dibidang kesekretariatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja Sekretariat;
b. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan
pelaksanaan tugas di bidang Administrasi,
Kepegawaian dan umum, Keuangan, serta
Perencanaan dan program;
c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bidang di
lingkungan Dinas;
d. Pengkajian bahan kebijakan teknis, fasilitasi,
koordinasi dan evaluasi di bidang kesekretariatan;
e. Pelayanan administratif pada unit organisasi di
lingkungan Dinas;
f. Pengkajian dan penyusunan Rencana Kerja (RENJA),
Rencana Strategis (RENSTRA) dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);
g. Pembinaan organisai dan tatalaksana dilingkungan
Dinas;
h. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dibidang
tugasnya;
i. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi hasil
pelaksanaan tugas; dan
j. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.

Pasal 209
Sekretaris membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

Pasal 210
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan sebagian fungsi sekretariat dibidang umum
dan Kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
Kepegawaian dan umum;
b. pengumpulan dan pengelolaan data dibidang
kepegawaian dan umum;
c. penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi,
koordinasi dan evaluasi di bidang Kepegawaian dan
umum;
d. pengelolaan Administrasi umum, Kepegawaian,
kerumahtanggaan dan Perlengkapan;
e. pembinaan Kesejahteraan Pegawai;
f. pengelolaan kearsipan;
g. pelaksanaan Analisis kebutuhan, perencanaan dan
pengadaan perlengkapan Dinas;
h. pengelolaan inventarisasi dan pemeliharaan
perlengkapan;
i. penyusunan bahan neraca barang milik daerah di
lingkungan Dinas;
j. pelaksanaan tugas kehumasan dan protokol di
lingkungan Dinas;
k. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang
tugasnya;
l. pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan
tugas; dan;
m. pelaporan hasil pelaksanaan tugas.

Pasal 211
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian fungsi Sekretariat di bidang
Perencanaan dan Keuangan.
(2) Untuk melaksnakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
keuangan;
b. pengumpulan dan pengolalan data di bidang keuangan;
c. penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi,
koordinasi dan evaluasi dibidang keuangan;
d. pengelolaan administrasi keuangan;
e. pengelolaan gaji pegawai dilingkungan Dinas;
f. penyusunan Neraca Keuangan Dinas;
g. penyusunan rencana dan program kerja Dinas;
h. pengumpulan dan pengolahan data bahan penyusunan
rencana dan program kerja Dinas;
i. penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi,
koordinasi dan evaluasi dibidang perencanaan dan
program Dinas;
j. penyusunan Anggaran Dinas;
k. penyajian data dan informasi rencana dan program
Dinas;
l. penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja (RENJA),
Rencana Strategis (RENSTRA), dan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas;
m. penyiapan bahan pembinaan organisasi dan tatalaksana
dilingkungan Dinas;
n. pengelolaan data dan informasi Dinas;
o. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dibidang
tugasnya;
p. pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan
tugas; dan
q. pelaporan hasil pelaksanaan tugas.

Paragraf 5
Bidang Keselamatan dan Lalu Lintas
Pasal 212
(1) Bidang Keselamatan dan Lalu Lintas mempunyai tugas
melaksanakan sebagian fungsi Dinas di Bidang Keselamatan
dan lalu lintas;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Keselamatan dan Lalu Lintas mempunyai
fungsi :
a. penyusunan rencana dan progaram kerja Bidang
Keselamatan dan Lalu Lintas;
b. pengkajian penyusunan bahan kebijakan teknis,
fasilitasi, koordinasi dan evaluasi di Bidang Keselamatan
dan Lalu Lintas;
c. pengkajian bahan pembinaan dan pengembangan di
Bidang Keselamatan dan Lalu Lintas manajemen dan
rekayasa, Angkutan dan Multi Moda, Keselamatan dan
Lalu Lintas;
d. pengkajian bahan pertimbangan dan penerbitan
rekomendasi teknis Keselamatan dan lalu lintas;
e. pembinaan, pengendalian dan pengawasaan
pelaksanaan tugas di bidang manajemen dan rekayasa;
Angkutan dan Multi Moda, Keselamatan dan Lalu Lintas;
f. pelaksanaan pembinaan ketertiban, kelancaraan dan
tata cara keselamatan berlalu lintas di jalan, pembinaan
pemanfaatan jalan untuk kepentingan keselamatan lalu
lintas dan angkutan multimoda;
g. pelaksanaan pengaturan fasilitasi keselamatan lalu
lintas, Angkutan dan Multi Moda, Keselamatan dan Lalu
Lintas;
h. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dibidang
tugasnya;
i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
tugas; dan
j. pelaporan hasil pelaksanaan tugas.

Pasal 213
Bidang Keselamatan dan Lalu Lintas membawahi :
a. Seksi Manajemen dan Rekayasa;
b. Seksi Angkutan dan Multimoda; dan
c. Seksi Keselamatan danLalu Lintas.

Pasal 214
(1) Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam
melaksanakan teknis Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja
dan anggaran sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyiapan bahan perumusan teknis pengelolaan dan
pengembangan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas;
c. penyelenggaraan, pengendalian dan pengembangan
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas;
d. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana
kerja Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 215
(1) Seksi Angkutan dan Multimoda mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria dan supervisi serta
evaluasi dan pelaporan di bidang Angkutan dan
Multimoda.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Angkutan dan Multimoda mempunyai
fungsi:
a. penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja
dan anggaran sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyusunan bahan pedoman dan standar teknis
pelaksanaan pengendalian angkutan dan multimoda;
c. pelaksanaan kegiatan pemantauan, pengendalian dan
pengawasan angkutan dan multimoda;
d. pelaksanaan penyidikan pelanggaran angkutan jalan;
e. pelaksanaan penyidikan pemenuhan persyaratan teknis
dan laik jalan kendaraan bermotor;
f. pelaksanaan pemrosesan pelanggaran angkutan jalan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 216
(1) Seksi Keselamatan Lalu Lintas mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan penyusunan
norma, standar, prosedur, kriteria, merencanakan,
melaksanakan pembinaan dan  koordinasi serta
pengawasan dan pengendalian serta keselamatan lalu lintas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Keselamatan Lalu Lintas mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja
dan anggaran sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyusunan bahan pedoman dan standar teknis
pelaksanaan pengendalian keselamatan lalu lintas;
c. penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja
dan anggaran sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pengumpulan, pengolahan data, penyusunan rencana
dan program di bidang keselamatan lalu lintas;
e. pelaksanaan audit keselamatan jalan yang meliputi
penentuan daerah titik rawan kecelakaan dan analisis
kecelakaan lalu lintas;
f. pemberian penyuluhan keselamatan lalu lintas;
g. penanganan kecelakaan lalu lintas yang terjadi; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 6
Bidang Sarana dan Prasarana
Pasal 217
(1) Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang Sarana dan
Prasarana.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai
fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja bidang sarana
dan prasarana;
b. pengkajian bahan kebijakan teknis, fasilitasi, pembinaan
usaha dan evaluasi dibidang sarana dan prasarana;
c. pembinaan, pengendalian, pengawasaan pelaksanaan
tugas dibidang sarana dan prasarana perhubungan;
d. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang
tugasnya;
e. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas;
dan
f. pelaporan hasil pelaksanaan tugas.

Pasal 218
Bidang Sarana dan Prasarana membawahi :
a. Seksi Sarana dan Prasarana; dan
b. Seksi Tehnik Fasilitas Penunjang.

Pasal 219
(1) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan penyusunan
norma, standar, prosedur, kriteria, melaksanakan urusan 
sarana dan Prasarana Perhubungan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Sarana Prasarana mempunyai fungsi :
a. penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja
dan anggaran sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyusunan bahan pedoman dan standar teknis
pelaksanaan serta pengendalian sarana dan prasarana
perhubungan;
c. penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja
dan anggaran sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. penyusunan dan pengkoordinasian program kerja 
pelaksanaan tugas sarana dan prasarana;
e. pelaksanaan teknis, pembangunan, dan pemeliharaan
dan perawatan serta pengawasan sarana dan prasarana
perhubungan;
f. pelaksanaan survey dan penelitian guna menyusun
program dan rencana pengadaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana perhubungan;
g. perumusan rencana program dan pelaksanaan kegiatan
pembangunan, pegembangan, pengelolaan,
pemeliharaan fisik pengujian kendaraan bermotor,
terminal, sub terminal halte;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas
perhubungan ses uai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 220
(1) Seksi Teknik Fasilitas Penunjang mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria Teknis Pelaksanaan
Fasilitas Pendukung.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Teknik Pelaksanaan Faslitas
Pendukung mempunyai fungsi;
a. Penyusunan bahan rencana strategis dan rencana
kerja dan anggaran sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyusunan bahan pedoman dan standar teknis
pelaksanaan teknik fasilitas penunjang;
c. Penyusunan bahan rencana strategis dan rencana
kerja dan anggaran sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan teknis, pembangunan, dan pemeliharaan
dan perawatan serta pengawasan fasilitas-fasilitas
pendukung bidang perhubungan;
e. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas  Seksi Teknik Fasilitas Pendukung; dan
f. tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Perhubungan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 7
Bidang Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik
Pasal 221
(1) Bidang Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik
mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Dinas di
Bidang Komunikasi dan Informati Komunikasi, Informatika,
Persandian dan Statistik.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Komunikasi dan Informati Komunikasi,
Informatika, Persandian dan Statistik mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja bidang
komunikasi dan informatika;
b. pengkajian bahan kebijakan teknis, fasilitasi,
koordinasi dan evaluasi di bidang komunikasi,
informatika, persandian dan staistik;
c. pembinaan, pengendalian, pengawasan dan
pelaksanaan tugas dibidang desiminasi komunikasi,
informatika, persandian dan staistik;
d. pelaksanaan pengembangan dibidang desiminasi
informasi dan komunikasi publik;
e. penyelenggaraan teknis pengunaan spektrum
frekwensi komunikasi;
f. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dibidang
tugasnya;
g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
tugas; dan
h. pelaporan hasil pelaksanaan tugas.

Pasal 222
Bidang Komunikasi dan Informatika, mebawahi :
a. Seksi Komunikasi dan Informatika;
b. Seksi Persandian dan Statistik.

Pasal 223
(1) Seksi Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta
melaksanakan tugas pada urusan komunikasi dan
informatika.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi;
a. penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja
dan anggaran sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyusunan bahan kebijakan, pedoman dan standar
teknis komunikasi dan informatika;
c. penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja
dan anggaran sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan kordinasi dengan instansi lain dalam
rangka menyusun program kerja dinas;
e. penyelenggaraan urusan komunikasi daerah;
f. pemberian rekomendasi izin usaha bidang
telekomunikasi;
g. pelaksanaan pengendalian penyelenggaraan
telekomunikasi daerah;
h. pelaksanaan pengawasan terhadap operasional
telekomunikasi lingkup daerah;
i. pengumpulan informasi dan pelaksanaan publikasi
melalui surat kabar dan majalah;
j. penyusunan bahan kebijakan, pedoman dan standar
teknis  informatika;
k. sinkronisasi dan korelasi kerja dengan unit kerja lainnya
yang berkaitan dengan urusan informatika;
l. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan jasa internet;
m. pemberian rekomendasi dan izin operasional warung
internet;
n. pelaksanaan pemeliharaan jaringan pemerintah berbasis
internet;
o. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang informatika;
p. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas
perhubungan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 224
(1) Seksi Persandian dan Statistik mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan norma, standar prosedur, dan
kriteria serta melaksanakan urusan Persandian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Persandian dan statistik mempunyai fungsi;
a. Penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja
dan anggaran sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyusunan bahan kebijakan, pedoman dan standar
teknis persandian;
c. Penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja
dan anggaran sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan Pencatatan agenda, berita-berita, radiogram
baik yang diterima ataupun yang dikirim dari pusat atau
provinsi;
e. Penganalisa permasalahan-permasalahan yang
berhubungan dengan persandian;
f. Penghimpun dan pemelihara peraturan perundang-
undangan serta juklak dan juknis yang berkaitan dengan
bidang tugas;
g. Penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk
teknis di bidang persandian;
h. Penghimpun dan pengolah data dan informasi yang
berhubungan dengan persandian;
i. Penyusunan dan penyimpan data personil, materiil serta
inventarisasi data lainnya dari seluruh seluruh jaringan
Persandian Pemerintah Daerah;
j. Pelaksana segala kegiatan dan usaha untuk pengamanan
informasi personil dan materiil persandian;
k. Pendataan berita, radiologi yang bersifat rahasia yang
dikirim melalui hubungan persandian;
l. Penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja
dan anggaran sesuai dengan lingkup tugasnya;
m. Penyusunan bahan kebijakan, pedoman dan standar
teknis  statistik;
n. Penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja
dan anggaran sesuai dengan lingkup tugasnya;
o. Koordinasi dan pembinaan teknis di bidang statistik;
p. Perumusan kebijakan operasional mengenai
penyelenggaraan tugas di bidang statistik;
q. Pendataan dan informasi statistik mengenai hasil
pembangunan yang telah dicapai dalam pelaksanaan
program pembangunan; dan
r. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Perhubungan, Komukasi dan Informatika sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Sepuluh
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 225
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang merupakan unsur
penyelenggara pemerintahan daerah di bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas,
bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis
administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 226
(1) DinasPekerjaan Umum dan Penataan Ruang
mempunyaitugas melaksanakanurusanpemerintahan
kabupatendi bidangPekerjaan Umum dan Penataan
Ruangberdasarkan azas otonomidantugaspembantuan,
sertatugaslainsesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), DinasPekerjaan Umum dan Penataan Ruang
mempunyai fungsi:
a. perumusankebijakanteknisdibidangPekerjaan Umum
dan Penataan Ruang;
b. penyelenggaraanurusanpemerintahandanpelayanan
umumdibidangPekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
c. pembinaandanpelaksanaantugasdibidangPekerjaan
Umum dan Penataan Ruang;
d. pelayananadministratif; dan
e. pelaksanaantugaslainyangdiberikanolehBupati
sesuaidengantugasdanfungsiDinasPekerjaan Umum dan
Penataan Ruang.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 227
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruangterdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Bina Marga, membawahi :
1. SeksiJalan;
2. Seksi Jembatan; dan
3. Seksi Operasional dan Pemeliharaan.
d. Bidang Sumber Daya Air, membawahi:
1. Seksi Bina Manfaat;
2. Seksi Irigasi, Rawa dan Sungai; dan
3. Seksi Operasional dan Pemeliharaan.
e. Bidang Penataan Ruang, membawahi :
1. Seksi Prencanaan Tata Ruang;
2. Seksi Pemanfaatan Tata Ruang; dan
3. Seksi Pengendalian Tata Ruang.
f. Unit pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah jabatan
Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan bidang keahlian keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum
dalam lampiran X yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 228
(1) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksannaan tugas dibidang pekerjaan
umum berdasarkan otonomi dan tugas pembantuan serta
tugas lain sesuai dengan kebijakan yang di tetapkan oleh
Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang;
b. penyusunan dan penetapan program kerja dalam rangka
pelaksanaan tugas;
c. penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan
umum dibidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
d. penyelenggaraan kebijakan di bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang yang di tetapkan olah Bupati;
e. pemberian informasi, saran dan pertimbangan dibidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kepada Bupati
sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan atau
membuat keputusan;
f. penyelenggaraan koordinasi dan mengadakan hubungan
kerjasama dengan semua instansi, untuk kepentingan
pelaksanaan tugas;
g. pembinaan terhadap personil Dinas, UPTD dan jabatan
fungsional dalam rangka pelaksanaan tugas dibidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
h. pelayanan administratif; dan
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 229
(1) Sekretaris mempunyai tugas penyelenggaraan pelayanan
penunjang teknis dan administratif, koordinasi dan
pembinaan / pengendalian dalam urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan, ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan kerumah
tanggaan dilingkungan Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris mempunyau fungsi :
a. penyelengaraan administrasi dan kepegawaian;
b. penyelengaraan administrasi surat menyurat,
perlengkapan serta pembinaan pegawai;
c. penyelengaraan administrasi keuangan;
d. penyelengaraan kegiatan hubungan masyarakat,
kelembagaan, dokumentasi, dan informasi tentang
Pekerjaan Umum;
e. penyelengaraan penyusunan Laporan Akuntabilitas
Keuangan Instansi Pemerintah (LAKIP);
f. penyelengaraan tugas penyusunan rencana program,
monitoring, dan evaluasi program dan pelaporan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 230
Sekretaris membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 231
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan dan memberikan pelayanan dalam urusan
surat-menyurat, kearsipan, rumah tangga dinas,
perlengkapan kantor, kepegawaian pembinaan organisasi
dan tata laksana serta menyiapkan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan dibidang pekerjaan umum.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
fungsi:
a. Melaksanakan dan mayiapkan bahan perumusan
kebijakan urusan rumah tangga dinas;
b. Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana kebutuhan pegawai dinas dan unit pelaksana
teknis dinas;
c. Melaksankan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundangan-undangan yang berlaku;

Pasal 232
(1) Sub bagian perencanaan dan keuangan mempunyai tugas
melaksanakan menyiapkan bahan penyusunan rencana,
anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan,
perhitungan anggaran, verifikasi dan perbendaharaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub bagian Perencanaan dan Keuangan
mempunyai fungsi:
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan penelitian dan
kajian pendidikan bagi pengembangan pelaksanaan
program dan kegiatan;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan,
pengelolahan, analisis, penyajian dan Mempublikasi
data di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;
c. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
d. melaksanaan dan menyiapkan bahan koordinasi dalam
rangka sinkronisasi, kesinergian dan pengendalian
program pembangunan dibidang pekerjaan umum dan
penataan ruang;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data
penyusunan anggaran keuangan;
g. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyelenggaraan
pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
h. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan,
pengolahan, Analisi dan penyajian data keuangan;
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Bina Marga
Pasal 233
(1) Bidang bina marga mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi, pembinaan dan pengawasan dibidang bina
marga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Bina Marga mempunyai fungsi :
a. menyusun
perencanaan bidang bina marga dan estimasi biaya
pelaksanaan;
b. penyelenggaraa
n kegiatan koordinasi pembinaan, fasilitas, pengawasan
pembangunan, peningkatan, pemeliharaan jalan, dan
jembatan, serta perlengkapan laboraturium;
c. pelaksanaan
penelitian / pengkajian dokumen teknik, kegiatan
pembangunan jalan dan jembatan, peningkatan jalan
dan jembatan;
d. pemberian
rekomendasi teknis prasarana jalan, jembatan dan
perlengkapan laboraturium;
e. pelaksanaan
monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pembangunan jalan dan jembatan; dan
f. melaksanakan
tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan erundang-
undangan yang berlaku.

Pasal 234
Bidang Bina Marga membawahi :
a. Seksi Jalan;
b. Seksi Jembatan; dan
c. Seksi Operasional dan Pemeliharaan.

Pasal 235
(1) Seksi Jalan mempunyai tugas melaksankan penyusunan
rencana kerja konstruksi,analisis data dan penyiapan harga
satuan serta melaksanakan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Jalan mempunyai fungsi;
a. melaksanakan Pembangunan,peningkatan jalan;
b. melaksankan pengendalian dan penanggulangan
kerusakan jalan akibat bencana alam;
c. melaksankan pembuatan laporan kegiatan tugasnya;
dan
d. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 236
(1) Seksi Jalan mempunyai tugas melaksankan penyusunan
rencana kerja konstruksi,analisis data dan penyiapan harga
satuan serta melaksanakan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan pekerjaan pembangunan jembatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Jembatan mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pembangunan,operasi, dan pemeliharaan
jembatan,penggantian jembatan;
b. melaksanakan pengendalian dan penanggulangan
kerusakan jembatan akibat bencana alam;
c. melaksanakan pengendalian dan evaluasi pengadaan
jasa konstruksi pembangunan jembatan; dan
d. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 237
(1) Seksi Operasional dan pemeliharaan mempunyai tugas
melaksanakan operasional dan pemeliharaan,rehabilitas
pada jalan dan jembatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Operasional dan Pemeliharaan mempunyai
fungsi:
a. melaksanakan Operasi,Pemeliharaan dan rehabilitasi
pada Jalan dan Jembatan;
b. pembinaan, Pelatihan dan penyuluhan Jalan dan
Pemantauan,Monitoring dan evaluasi Pemanfaatan serta
dampak pembangunan Jalan dan Jembatan;
c. melaksanakan dan mambuat laporan Kegiatan Operasi,
pemeliharaan yang dilaksanakan; dan
d. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 6
Bidang Sumber Daya Air
Pasal 238
(1) Bidang sumber daya air mempunyai tugas melaksanakan
pembangunan , konservasi, pemanfaatan sumber daya air,
operasi, dan pemeliharaan di bidang pengairan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), bidang sumber daya air mempunyai fungsi:
a. melaksanakan survey,penelitian,investigasi dan
pemetaan,rencana teknis dan program pelaksanaan;
b. melaksanakan pengawasan,pengendalian,kegiatan
pembangunan peningkatan dan rehabilitasi serta
pembangunan jaringan irigasi,sungai dan rawa;
c. pemantauan monitoring dan evaluasi dampak serta
meanfaat pembangunan pengairan; dan
d. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 239
Bidang Sumber Daya Air membawahi :
a. Seksi Bina Manfaat;
b. Seksi Irigasi Rawa dan Sungai; dan
c. Seksi Operasional dan Pemeliharaan.

Pasal 240
(1) Seksi Bina Manfaat mempunyai tugas pembinaan dan
pengawasan sumber daya alam di bidang pengaiaran.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Bina Manfaat mempunyai fungsi:
a. menyusun perumusan kebijakan rencana pembinaan,
pembangunan, konservasi dan pemanfaatan sumber
daya air dengan pengumpulan data yang berkaitan
dengan sumber daya air;
b. menyusun rencana kerja pelaksanaan pembangunan/
peningkatan dan pemanfaatan pengairan : irigasi, air
tanah, air baku, rawa, penganggulangan banjir, pantai
dan waduk/embung serta sumber-sumber lainnya; dan
c. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 241
(1) Seksi Irigasi Rawa dan Sungai mempunyai tugas
melaksanakan dan menyiapakan program rencana kerja di
seksi irigasi,rawa dan sungai.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Irigasi Rawa dan Sungai mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pembangunan,peningkatan jaringan
irigasi dan rawa, irigasi air tanah serta jaringan tersier;
b. pengelolaan rekomendasi perizinan pengawasaan air dan
sumber air;
c. pembinaan,pelatihan dan penyuluhan pengairan dan
pemantauan,monitoring dan evaluasi pemanfaatan serta
dampak pembangunan pengairan; dan
d. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 242
(1) Seksi operasional dan pemeliharaan memunyai tugas
melkasnkan operasi,pemeliharaan jaringan pada irigasi
rawa,sungai dan rehabilitasi pemanfaatan pada bina
manfaat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Operasional dan Pemeliharaan mempunyai
fungsi:
a. melaksanakan Operasi,Pemeliharaan,Jaringan Irigasi
dan rawa, Irigasin air tanah serta jaringan tesier;
b. pengelolahan perizinan,Pengawasan air dan Sumber air;
c. pembinaan, Pelatihan dan penyuluhan Pengairan dan
Pemantauan,Monitoring dan evaluasi Pemanfaatan serta
dampak pembangunan pengairan Peningkatan dan
Pengembangan jaringan irigasi sungai dan rawa;
d. melaksanakan dan mambuat laporan Kegiatan Operasi,
pemeliharaan pengairan dan bina manfaat yang
dilaksanakan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 8
Bidang Penataan Ruang
Pasal 243
(1) Bidang Penataan Ruang mempunyai tugas Merencanakan
operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan,
mengevaluasi, dan melaporkan perencanaan
teknis,pelaksanaan teknis dan pengendalian teknis tata
ruang.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Penataan Ruang mempunyai fungsi:
a. menyusun dan merencanakan tata ruang, air bersih
guna kebutuhan masyarakat, sarana dan prasarana
pengelolaan air tanah, sesuai peraturan yang berlaku;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang Pemanfaatan Tata Ruang;
c. memeriksa dan mendokumentasikan lokasi yang
diberikan perizinan, guna pengendalian pembangunan
tidak menimbulkan dampak lingkungan; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 244
Bidang Penataan Ruang membawahi :
a. Seksi Perencanaan Tata Ruang;
b. Seksi Pemanfaatan Tata Ruang; dan
c. Seksi Pengendalian Tata Ruang.

Pasal 245
(1) Seksi Perencanaan Tata Ruang mempunyai tugas Menyusun
dan merencanakan tata ruang, guna kebutuhan masyarakat
sesuai peraturan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Perencanaan Tata Ruang mempunyai fungsi :
a. merencanakan bahan strategis prioritas mengenai tata
ruang dan pengembangan sarana dan prasarana data
sebagai bahan penyusunan arahan kebijakan umum,
prioritas Dinas Pekerjaan Umum;

b. merencanakan pelaksanaan program kerja seksi dengan


mengkoordinasikan dengan kepala bidang dan kepala
seksi terkait, sehingga dapat tersusun program kerja
dengan baik yang dapat dijadikan pedoman dalam
pelaksanaannya;
c. menyusun dan merencanakan tata ruang, air bersih
guna kebutuhan masyarakat, sarana dan prasarana
pengelolaan air tanah, sesuai peraturan yang berlaku;
dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 246
(1) Seksi Pemanfaatan Tata Ruang mempunyai tugas Menyusun
dan menyiapkan bahan rancangan peraturan daerah serta
evaluasi pemanfaatan dan pengawasan tata ruang.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimnan dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pemanfaatan Tata Ruang mempunyai fungsi:
a. menyusun dan menyiapkan bahan rancangan peraturan
daerah tentang pengawasan dan pemanfaatan tata
ruang;
b. melaksanakan pengawasan, monitoring dan evaluasi
pemanfaatan dan pengawasan tata ruang;
c. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang Pemanfaatan dan pengawasan
Tata Ruang;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang Pemanfaatan Tata Ruang; dan
e. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 247
(1) Seksi Pengedalian Tata Ruang mempunyai tugas
mendokumentasikan lokasi yang diberikan perizinan, guna
pengendalian pembangunan tidak menimbulkan dampak
lingkungan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pengendalian Tata Ruang mempunyai fungsi:
a. membimbing staf dalam melaksanakan tugas sesuai
peraturan dan ketentuan yang berlaku , sehingga dapat
menjelaskan perizinan, pengawasan dan pengendalian;
b. merencanakan pelaksanaan pengawasan, pengendalian
terhadap penerbitan perizinan guna penataan tata ruang
yang baik;
c. memeriksa dan mendokumentasikan lokasi yang
diberikan perizinan, guna pengendalian pembangunan
tidak menimbulkan dampak lingkungan;
d. menginventarisasi masalah-masalah program
pembangunan daerah baik jangka pendek, jangka
menengah, jangka panjang, yang berkaitan dengan
perizinan, pengawasan dan pengendalian agar
keseimbangan kawasan kota dan pedesaan dapat
berkesinambungan;
e. merencanakan operasional pengumpulan data, analisa
dan mengevaluasi, serta penyusunan laporan data base
potensi perizinan, pengawasan dan pengendalian; dan
f. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kesebelas
Dinas Kelautan dan Perikanan

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 248
Dinas Kelautan dan Perikanan merupakan unsur penyelenggara
pemerintahan daerah di bidang Kelautan da n Perikanan yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab
langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi
mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 249
(1) Dinas Kelautan dan Perikananmempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten di bidang
Perikananberdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan, serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugassebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Perikanan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Perikanan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Perikanan;
d. pelayanan administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kelautan dan
Perikanan.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 250
(1) Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan, terdiri
dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keungan.
c. Bidang Perikanan Tangkap, membawahi :
1. Seksi Produksi; dan
2. Seksi Sarana dan Prasarana.
d. Bidang Perikanan Budidaya, membawahi :
1. Seksi Produksi Perikanan Budidaya; dan
2. Seksi Hama Penyakit Ikan.
e. Bidang Bina Usaha, membawahi :
1. Seksi Produksi Pengolahan Hasil Perikanan; dan
2. Seksi Promosi dan Pemasaran Hasil Perikanan.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
sesuai bidang keahlian dan keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
Pejabat Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran
XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 251
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin,
mengendalikan dan mengawasi, serta mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas Dinas Kelautan dan Perikanan dalam
menyelenggarakan sebagian kewenangan Kabupaten dalam
bidang kelautan dan perikanan yang menjadi
kewenangannya, tugas dekonsentrasi, desentralisasi dan
tugas pembantuan yang diberikan Pemerintah kepada
Bupati, serta tugas lain sesuai dengan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada
ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi:
a. penyusunan perumusan kebijakan, pengaturan,
perencanaan dan penetapan standar oprasional bidang
perikanan;
b. menyelengarakan promosi ekspor komoditas perikanan
unggul daerah kabupaten;
c. menyelenggarakan perumusan kebijakan, koordinasi,
pengawasan pelaksanaan kegiatan bidang perikanan;
d. melaksanakan pengawasan dan pengendalian sumber
daya alam perikanan;
e. mengendalikan dan pengawasan pengolahan ekploitasi
sumber daya perikanan;
f. perumusan kebijakan, koordinasi, pengawasan
pelaksanaan kegiatan bidang pasca panen perikanan;
g. pembinaan, pengendalian, pengawasan dan koordinasi;
h. pelayanan administratif; dan
i. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan
program dan kegiatan dinas kelautan dan perikanan.
Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 252
(1) Sekretaris mempunyai tugasmenyelenggarakan pelayanan
penunjang teknis dan administratif, koordinasi dan
pembinaan/pengendalian dalam urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan,ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan
kerumahtanggaan di lingkungan Dinas.
(2) Untuk menyelenggarakan tugassebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan administrasi umum,
b. kepegawaian, keuangan, perencanaan, perlengkapan,
dan kebutuhan rumah tangga;
c. penyelenggaraan tugas bidang kelembagaan dan
kehumasan;
d. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program,
monitoring dan evaluasi program dan pelaporan,
ketatalaksanaan;dan
e. menyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas.

Pasal 253
Sekretariat membawahi:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 254
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan dan memberikan pelayanan dalam urusan
surat-menyurat, kearsipan, rumah tangga dinas,
perlengkapan kantor, kepegawaian pembinaan organisasi
dan tatalaksana serta menyiapkan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan di bidang Perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
fungsi :
a. menyiapkan bahan penyelenggaraan urusan yang surat
masuk dan keluar, pengembalian, pengiriman,
pencatatan, penarikan dan pengendalian serta
penyusunan arsip.
b. menyiapkan bahan penyediaan alat tulis kantor;
c. menyiapkan bahan pengaturan operator telepon,
faximili, perpustakaan, pramu tamu Kepala Dinas, serta
pengemudi Kepala Dinas;
d. menyiapkan bahan penyelenggaraan administrasi
barang administrasi barang inventaris, rencana
kebutuhan, pengadaan penomoran inventaris,
penyimpanan, penggunaan perawatan, serta inventaris
ruangan sampai penghapusan inventaris;
e. menyiapkan bahan penyelenggaraan urusan rumah
tangga Dinas, kebersihan dan perawatan kantor,
pengaturan penggunaan ruang rapat, rumah dinas,
kendaraan dinas termasuk dokumen dan perpanjangan
STNK;
f. menyiapkan Bahan dan menyusun organisasi dan tata
laksana Dinas;
g. menyiapkan bahan penyelenggaraan urusan
keprotokolan, humas, dokumentasi dan perpustakaan,
dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 255
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
menyiapkan bahan penyusunan rencana program,
monitoring dan evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
program dan penyiapan bahan penyusunan rencana
anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan,
perhitungan anggaran, verifikasi dan perbendaharan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai
fungsi:
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dalam
rangka sinkronisasi, kesinergian dan pengendalian
program pembangunan di bidang Perikanan;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan penelitian dan
kajian di bidang Perikanan bagi pengembangan
pelaksanaan program dan kegiatan;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan,
pengolahan, analisis, penyajian dan publikasi data di
bidang Perikanan;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan,
pengolahan, evaluasi penyajian dan publikasi data;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
laporan pengendalian pembangunan di bidang Dinas
Perikanan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Perikanan Tangkap
Pasal 256
(1) Bidang Perikanan tangkap mempunyai tugas melaksanakan
pemantauan dan evaluasi, bimbingan, pengawasan, di
Bidang Penangkapan Ikan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Perikanan Tangkap mempunyai fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis bidang;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;
c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian,
pengawasan program dan kegiatan kepalaseksi dan
pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;
d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala
seksi dan pejabat non stukturaldalam lingkup bidang;
dan
e. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 257
Bidang Perikanan Tangkap membawahi :
a. Seksi Produksi; dan
b. Seksi Sarana dan Prasarana.

Pasal 258
(1) Seksi Produksi mempunyai tugas membantu Kepala Bidang
dalam melaksanakan kegiatan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang peningkatan
Produksi Perikanan Tangkap.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1),
Seksi Produksi mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan kebijakan pengelolaan sumber daya perik
anandiwilayah kewenangan Kabupaten; 
b. pelaksanaankebijakanpengelolaanterpadudanPemanfaata
nsumberdayadalamwilayahkewenangan kabupaten;
c. fasilitasikerjasamapengelolaandanpemanfatanPerikanana
ntarKabupaten/Kota;
d. pelaksanaandankoordinasiperlindungan,pelestarian
danpemanfaatanplasmanutfahsumberdayaikankewenang
anKab. Mesuji;
e. dukunganpembuatandanpenyebarluasanpetaPolamigrasi
danpenyebaranikandiperairanwilayahkewenanganKabup
aten;
f. pelaksanaankebijakanpenggunaanperalatanbantu
danpenginderaanjauhuntukpenangkapanikan;
g. dukunganrekayasadanpelaksanaanteknologipenangkapa
n; dan
h. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 259
(1) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang
dalampenyiapanbahanperumusankebijakanteknis,pembinaa
ndanpelaksanaandibidangsaranadanprasarana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimanan dimaksud pada
ayat (1)Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi:
a. PerencanaanpembangunanPerikananskalaKabupaten;
b. bimbingan dan
pelaksanaanpengumpulan,pengolahananalisis
danpenyajiandatadanstatistiksertainformasiBidangPerika
nandiwilayahpotensi penangkapan ikan;
c. pelaksanaankebijakanpembangunankapalPerikanan;
d. pelaksanaankebijakanpembuatanalatpenangkapikan;
e. dukungandalampenetapankebijakanproduktifitasKapalpe
nangkapikan;
f. pelaksanaankebijakandanstandarisasikelayakan
kapalPerikanandanpenggunaanalattangkapikanyangmen
jadikewenanganKabupaten; dan
g. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 6
Bidang Perikanan Budidaya
Pasal 260
(1) Bidang Perikanan Budidaya mempunyai
tugasmelaksanakanpenyiapanperumusankebijakanteknis
Pembinaandanpelaksanaandibidangpeningkatanproduksi
budidaya,kesehatanikan serta lingkungan dan kelembagaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Peternakan mempunyai fungsi:
a. PenyiapanbahanperumusankebijakanteknisPembinaanda
npelaksanaandibidangpeningkatan produksi perikanan;
b. pelaksanaan kesehatan ikan dan lingkungan; dan
c. pelaksanaantugaslainyangdiberikanolehKepalaDinassesu
aitugasdanfungsinya.

Pasal 261
Bidang Perikanan Budidaya, membawahi:
a. Seksi Produksi; dan
b. Seksi Hama Penyakit Ikan.

Pasal 262
(1) Seksi Produksi mempunyai tugas
melakukanpenyiapanbahanperumusankebijakan
teknis,pembinaandanpelaksanaandibidangPembudidayaanik
an.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Produksi mempunyai fungsi:
a. pelaksanaankebijakanpembudidayaanikan;
b. pelaksanaan kebijakan Pembangunan Unit Pembenihan
Rakyat (UPR) ikanairtawar;
c. pelaksanaanpotensidanalokasilahanpembudidayaanikan;
d. koordinasidanPelaksanaankebijakankerambajaringapung
diperairanumumdi wilayahKabupaten; dan
e. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 263
(1) Seksi Hama Penyakit Ikan mempunyai tugas
melakukanpenyiapanbahanperumusankebijakan
Teknispembinaandanpelaksanaandibidangkesehatanikandan
lingkungan serta Kelembagaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Seksi Hama Penyakit Ikan mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaankebijakanpengadaan,penggunaandanPeredar
ansertapengawasanobatikan,bahankimia,Bahanbilogisda
npakanikan; 
b. Pelaksanaankebijakanrekomendasiekspor,impor
danbenihikan; 
c. pelaksanaan kebijakan pemasukan,
pengeluaran,pengadaan,pengedarandan/ataupemelihara
anikan;
d. pelaksanaankebijakanpembudidayaanikandanperlindung
annya;
e. pelaksanaankebijakanpengawasanalatpengangkutunit
penyimpananhasilproduksibudidayaikandanUnitpengelol
aankesehatanikandanlingkungannya
sertapelaksanaanpengelolaankesehatanikandanlingkung
annya;
f. koordinasidanpelaksanaanwabahdanwilayahwabahpenya
kitikan; 
g. koordinasidanpelaksanaanhigienitasdansanitasiLingkung
anusahapembudidayaanikan; dan
h. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 7
Bidang Bina Usaha Perikanan
Pasal 264
(1) Bidang Bina Usaha Perikanan mempunyai
tugasmelaksanakanpenyiapanperumusankebijakanteknis,
Pembinaandanpelaksanaandibidangpengolahanmutu
HasilPerikanan,investigasidanpengembanganusahadan
Promosidanpemasaranhasilperikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Perikanan mempunyai fungsi:
a. Penyiapanbahanperumusankebijakanteknis,Pembinaand
anpelaksanaandibidangpengolahanMutuhasilperikanan;
b. Penyiapanbahanperumusankebijakanteknis,Pembinaand
anpelaksanaandibidangInvestasi
danPengembanganUsaha;
c. Penyiapanbahanperumusankebijakanteknis,Pembinaand
anpelaksanaandibidangPromosi
danPemasaranHasilPerikanan; dan
d. Pelaksanaantugaslainyangdiberikanoleh.

Pasal 265
Bidang Bina Usaha Perikanan, membawahi:
a. Seksi Produksi Pengolahan Hasil Perikanan; dan
b. Seksi Promosi dan Pemasaran Hasil Perikanan.

Pasal 266
(1) Seksi Produksi Pengolahan Hasil Perikanan mempunyai
tugasmelakukanpenyiapanbahanbahanperumusan
Kebijakanteknispembinaandanpelaksanaandibidang
Pengolahanmutuhasilperikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Produksi Pengolahan Hasil Perikanan
mempunyai fungsi:
a. Bimbinganteknispembinaandanpelaksanaanstandarisasi,
akreditasilembagasertifikasisistemmutuhasilperikanan;
b. pelaksanaan kebijakanpengolahanhasilperikanan;
c. pelaksanaankebijakan pengolahanhasilperikanan dan
pemasarannya;
d. kebijakanpengolahanhasilperikanandan/atauSertifikatm
utu terhadapprodukperikanan
dalamrangkajaminanmutudan jaminanpangan;
e. pelaksanaankebijakanpengendalianmutudiunitpengolaha
n,alat transportasidanunitpenyimpananhasilperikanans
esuaiprinsipPMMTatauHACC;
f. pelaksanaankebijakanpembangunandanPengelolaanlabor
atoriumpengujianmutuHasilperikanan; 
g. bimbinganpengawasanmonitoringresiduantiBiotikdancem
aranmikrobadanbahanberbahaya
lainnyasertaperairan/lingkungan tempatikan hidup; dan
h. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 267
(1) Seksi Promosi dan Pemasaran Hasil Perikanan mempunyai
tugasmelakukanpenyiapanbahanperumusan
Kebijakanteknispembinaandanpelaksanaandibidang
Promosidanpemasaranhasilperikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Promosi dan Pemasaran Hasil Perikanan
mempunyai fungsi:
a. PelaksanaankebijakanpeningkatankapasitasdanSDMdib
idangpromosidanpemasaranhasilPerikanan;
b. bimbingan tekniskerjasamapromosidanpemasaranperik
anan;
c. peningkatankapasitaskelembagaandanSDMbidangpema
saranhasilPerikanan;
d. peragaan,penyebarluasandanbimbinganpenerapanTekn
ologiperikanan;
e. pelaksanaankebijakanpembangunandanPengelolaanpus
atpemasaranikan;
f. pelaksanaankebijakanpembinaansertaPenyelenggaraan
diklatfungsional,tekniskeahlian,Manjemendankepemim
pinanbidangperikanandi tingkat Kabupaten; dan
g. Penyiapan bahan perizinan usaha kelautan dan
perikanan;
h. Pelaksanaan bimbingan investasi dan pengembangan
usaha hasil perikanan.

Bagian Keduabelas
Dinas Koprasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 268
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah di bidang
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdaganganyang dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab langsung kepada
Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari
Sekretaris Daerah.

Pasal 269
(1) Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdaganganmempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan kabupaten di bidang Koperasi, UKM,
Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan, serta tugas lain sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugassebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidangKoperasi, UKM,
Perindustrian dan Perdagangan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Koperasi,
UKM, Perindustrian dan Perdagangan;
d. pelayanan administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Koperasi, UKM,
Perindustrian dan Perdagangan.

Paragraf 2
Susunan organisasi
Pasal 270
(1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian
dan Perdagangan terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keungan.
c. Bidang Koperasi dan UMKM, membawahi :
1. Seksi Koperasi; dan
2. Seksi UMKM.
d. Bidang Perindustrian, membawahi :
1. Seksi Industri Kecil, Rumah Tangga, dan Kreatif; dan
2. Seksi Industri Menengah dan Besar.
e. Bidang Perdagangan, membawahi :
1. Seksi Perdagangan; dan
2. Seksi Sarana dan Prasarana Pasar.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai bidang keahlian dan keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Koperasi, UKM,
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mesuji
sebagaimana tercantum dalam lampiran XII yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.

Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 271
(1) Kepala Dinas mempunyai tugasmembantu bupati/wali kota
melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan
kepada kabupaten/kota.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada


ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pelaksanaanevaluasi dan pelaporansesuai dengan
lingkup tugasnya;
d. pelaksanaanadministrasi dinassesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
e. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan olehbupati/wali
kota terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 272
(1) Sekretaris mempunyai tugas mengatur tata tertib
penyelenggaraan administrasi umum, kepegawaian,
perencanaan keuangan, monitoring evaluasi dan laporan
lingkup Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan.
(2) Untuk melaksanakan tugassebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana strategis di bidang Koperasi, UKM,
Perindustrian dan Perdagangan;
b. penyusunan rencana program pelaporan pembinaan
organisasi dan tata laksana serta melakukan monitoring
dan evaluasi pelaksanaanya;
c. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, surat
menyurat, perlengkapan serta pembinaan personil;
d. melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat
dokumentasi dan informasi mengenai perindustrian dan
perdagangan;
e. menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP); dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 273
Sekretariat membawahi:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 274
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan dan memberikan pelayanan dalam urusan
surat-menyurat, kearsipan, rumah tangga dinas,
perlengkapan kantor, kepegawaian pembinaan organisasi
dan tatalaksana serta menyiapkan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan di bidang Koperasi, UKM,
Perindustrian dan Perdagangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
fungsi :
a. melaksanakan urusan administrasi Kepegawaian;
b. melaksanakan urusan Ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan Organisasi dan Tatalaksana;
d. melaksanakan urusan surat menyurat dan kearsipan;
e. melaksanakan hubungan masyarakat dan rumah tangga
dinas; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris
dengan bidangtugasnya.

Pasal 275
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
menyiapkan bahan penyusunan rencana program,
monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program
serta menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja,
pembukuan, perhitungan anggaran, verifikasi dan
perbendaharaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
fungsi :
a. mengumpulkan menganalisis dan menyajikan data
statistik dibidang Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan;
b. menyusun rencana statistik di bidang Koperasi, UKM,
Perindustrian dan Perdagangan;
c. menyiapkan bahan rumusan rencana program di bidang
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan;
d. melakukan monitoring dan evaluasi dampak
pelaksanaan program;
e. menyusun laporan pelaksanaan pembangunan bidang
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan;
f. mengumpulkan atau mengolah data keuangan untuk
bahan laporan keuangan;
g. menyiapkan bahan penyusunan rencana penerimaan
anggaran belanja dinas;
h. menyiapkan bahan pembinaan terhadap bendahara
mengenai administrasi keuangan;
i. mencatat dan mengklarifikasi Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) serta menyiapkan bahan tindak
lanjut;
j. menghitung Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari
usaha dinas
k. melaksanakan hubungan masyarakat dan rumah tangga
dinas; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris
dengan bidang
tugasnya.

Paragraf 5
Bidang Koperasi dan UMKM
Pasal 276
(1) Bidang Koperasi dan UMKM mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan Koperasi dan
UMKM.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Koperasi UMKM mempunyai fungsi:
a. melaksanakan koordinasi dengan sekertariat dan bidang
dalam rangka penyusunan program kerja dibidang
Koperasi dan UMKM untuk dijadikan bahan acuan
dalam pelaksanaan tugas;
b. memimpin membina mengkoordinasikan memantau dan
mengendalikan pelaksanaan program serta kebijakan
teknis di Bidang Koperasi dan UMKM agar sesuai
dengan perencanaan yang telah ditentukan;

c. mempelajari peraturan perundang-undangan yang


berhubungan dengan bidang Koperasi dan UMKM
sebagai acuan dan dasar hukum dalam pelaksanaan
tugas;
d. menyusun pedoman dan petunjuk teknis serta
bimbingan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
e. mengelola dan menganalisa data sektor Koprasi dan
UMKM;
f. melaksanakan pembinaan, pengembangan dan
pengawasan di bidang Koperasi dan UMKM;
g. pemberian Informasi, Saran dan Pertimbangan di Bidang
Koperasi dan UMKM;
h. penyelenggaraan Koordinasi dan mengadakan hubungan
kerjasama dengan semua instansi untuk kepentingan
pelaksanaan tugas;
i. membuat laporan kepada Kepala Dinas untuk dijadikan
bahan penyusunan program dan rencana kerja lebih
lanjut; dan
j. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 277
Bidang Koperasi dan UMKM membawahi :
a. Seksi Koperasi; dan
b. Seksi UKM.

Pasal 278
(1) Seksi Koperasi mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan program pembinaan dan penciptaan iklim usaha
koperasi serta pengembangan dan pengendalian usaha
dibidang simpan pinjam, fasilitas pembiayaan dan jasa
keuangan kegiatan kelembagaan dan pemberdayaan
Koperasi.
(2) Untuki melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Koperasi mempunyai fungsi :
a. penciptaan usaha koperasi yang sehat;
b. penciptaan iklim usaha yang kondusip dalam rangka
mendorong pertumbuhan dan pengembangan usaha
koperasi;
c. pemberian dukungan dan perluasan jaringan usaha dan
kemitraan;
d. pelaksanaan bimbingan teknis usaha Koperasi;
e. pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengembangan
usaha Koperasi;
f. pengumpulan dan penyiapan bahan pembinaan,
penyusunan pedoman dan pengembangan dibidang
usaha fasilitasi pembiayaan simpan pinjam;
g. penyusunan rencana kegiatan pengembangan usaha
koperasi;
h. pelaksanaan promosi daerah usaha Koperasi;
i. pelaksanaanpenilaian Kesehatan Pembiayaan Koperasi;
j. pelaksanaan pembinaan dan Bimbingan Kepada usaha
Koperasi;
k. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam
rangka fasilitasi pembiayaan keuangan, Koperasi dan
usaha simpan Pinjam;

l. pelaksanaan monitoring , evaluasi, penyusunan laporan


pelaksanaan kegiatan usaha Koperasi.
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 279
(1) Seksi UMKM mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan program kegiatanPembinaan dan Penyuluhan
UKM, pengembangan kerjasama kewirausahaan serta
pengembangan dan informasi bisnis;
(2) Untuki melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi UMKM mempunyai fungsi :
a. melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi kerjasama
dan kewirausahaan ;
b. melaksanakan pengembangan kerjasama dan
kewirausahaan;
c. melaksanakan pengolahan data dan informasi hasil
pengembangan kerjasama dan kewirausahaan;
d. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
e. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi
pengembangan kerjasama dan kewirausahaan;
f. menghimpun peraturan Perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanakan kegiatan usaha;
g. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data
dalam rangka penyusunan kebijakan pengembangan
UMKM;
h. melakukan bimbingan pengembangan usaha dan
fasilitasi kerjasama antara UMKM dengan Koperasi,
BUMS, BUMN dan BUMD;
i. melaksanakan koordinasi lintas pelaku baik tingkat
propinsi maupun tingkat kabupaten/kota;
j. memfasilitasi peningkatan sumberdaya manusia UMKM;
k. melakukan bimbingan teknis monitoring dan evaluasi
pelaksanaan UKM;
l. mendorong dan memasilitasi UMKM membentuk sentra-
sentra produksi;
m. mengembangkan fungsi fasilitator dan penyediaan
layanan Bisnis Development Service (BDS) / Lembaga
Layanan Pengembangan Bisnis (LPB);
n. memfasilitasi UMKM dalam mendapatkan kemudahan
untuk mendapatkan tempat usaha yang layak,
perizinan, dan perlindungan; dan
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 6
Bidang Perindustrian
Pasal 280
(1) Bidang Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan, pengembangan dan Pengawasan pada sektor
Industri Kecil, Rumah Tangga, dan Kreatif dan Sektor
Industri Menengah dan Besar.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Perindustrian mempunyai fungsi:
a. mengelola dan menganalisa data industri rumah tangga,
industri kecil menengah (IKM) dan industri besar;
b. merumuskan kebijakan teknis jangka menengah di
bidang perindustrian;
c. merumuskan regulasi di bidang perindustrian;
d. menyusunan program kerja di bidang perindustrian;
e. melaksanakan pembinaan, pengembangan dan
pengawasan di bidang perindustrian;
f. memberi rekomendasi perizinan usaha industri,
perluasan usaha dan tanda daftar industri;
g. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi promosi produk
industri;
h. memfasilitasi akses permodalan bagi industri melalui
lembaga pembiayaan; dan
i. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 281
Bidang Perindustrian membawahi:
a. Seksi Industri Kecil, Rumah Tangga, dan Kreatif; dan
b. Seksi Industri Menengah dan Besar.

Pasal 282
(1) Seksi Industri Kecil, Rumah Tangga dan Kreatif mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan program kegiatan dan
petunjuk teknis bidang pembinaan dan pengembangan
industri Kecil, Rumah Tangga, dan Kreatif serta
melaksanakan pembinaan dan pengembangan usahaindustri
Kecil, Rumah Tangga, dan Kreatif.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Industri Kecil, Rumah Tangga, dan Kreatif
mempunyai fungsi :
a. mengumpulkan dan menyajikan data industri Kecil,
Rumah Tangga, dan Kreatif;
b. menyusun rencana kerja dan kegiatan, mengevaluasi dan
monitoring pelaksanaan kegiatan industri Kecil, Rumah
Tangga, dan Kreatif;
c. melaksanakan kegiatan peningkatan keterampilan dan
kemampuan pengusaha industri Kecil, Rumah Tangga,
dan Kreatif;
d. melaksanakan usaha peningkatan kerjasama keterkaitan
dan kemitraan antara industri dengan sektor ekonomi
lainnya;
e. melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan
pengembangan usaha di bidang perindustrian serta
mendorong peningkatan kemampuan berusaha;
f. memberikan fasilitasi terhadap kegiatan industri berupa
pelatihan keterampilan industri Kecil, Rumah Tangga,
dan Kreatif;
g. melaksanakan bimbingan teknis peningkatan mutu hasil
produksi, penerapan standar, pengawasan mutu,
diversifikasi produk, dan inovasi teknologi; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 283
(1) Seksi Industri Menengah dan Besar mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan program kegiatan dan
petunjuk teknis bidang pembinaan, pengembangan dan
PengawasanIndustri Menengah dan Besar serta
melaksanakan pembinaan, pengembangan dan Pengawasan
usaha Industri Menengah dan Besar.
(2) Untuki melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Industri Menengah dan Besar mempunyai
fungsi :
a. mengumpulkan dan menyajikan data industri Menengah
dan Besar
b. menyusun rencana kerja dan kegiatan, mengevaluasi dan
monitoring pelaksanaan kegiatan industri Menengah dan
Besar;
c. melaksanakan usaha peningkatan kerjasama keterkaitan
dan kemitraan antara industri dengan sektor ekonomi
lainnya;
d. melaksanakan pengawasan terhadap mutu hasil
produksi, penerapan standar, diversifikasi produk, dan
inovasi teknologi; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 7
Bidang Perdagangan dan Pasar
Pasal 284
(1) Bidang Perdagangan dan Pasar mempunyai tugas
melaksanakan monitoring, evaluasi, pembinaan dan
pengembangan usaha dan sarana usaha perdagangan dalam
negeri, persaingan usaha, pengadaan dan penyaluran,
perlindungan konsumen, kegiatan metrologi legal, promosi
serta Pengelolaan Pasar di bidang Sarana dan Prasarana
Pasar dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Bidang Perdagangan dan Pasar mempunyai fungsi:
a. melaksanakan koordinasi dengan sekretariat dan bidang
dalam rangka penyusunan program kerja dibidang
Perdagangaan dan Pasar untuk dijadikan bahan acuan
dalam pelaksanaan tugas;
b. memimpin, membina, mengkoordinasikan, memantau,
dan mengendalikan pelaksanaan program serta
kebijakan teknis di Bidang Perdagangan dan Pasar agar
sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan;
c. mempelajari peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan Bidang Perdagangaan danPasar
sebagai acuan dan dasar hukum dalam pelaksanaan
tugas;
d. menyusun pedoman dan petunjuk teknis serta
bimbingan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
e. mengelola dan menganalisa data sektor perdagangan
meliputi usaha perdagangan, sarana perdagangan serta
barang dan jasa produk dalam negeri;
f. melaksanakan pembinaan, pengembangan dan
pengawasan di bidang perdagangan dan perlindungan
konsumen;

g. melaksanakan koordinasi dan stabilitasi harga


kebutuhan bahan pokok;
h. memberikan usulan dan pertimbangan kepada Kepala
Dinas tentang langkah-langkah dan kebijakan yang akan
diambil berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
i. membuat laporan kepada Kepala Dinas untuk dijadikan
bahan penyusunan program dan rencana kerja lebih
lanjut; dan
j. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 285
Bidang Perdagangandan Pasar membawahi:
a. Seksi Perdagangan; dan
b. Seksi Sarana dan Prasarana Pasar.

Pasal 286
(1) Seksi Perdagangan mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang yang di pimpin seorang Kepala Seksi berada dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Melaksanakan
tugas dibidang Pendaftaran Perusahaan dan Bimbingan
Usaha serta dibidang Pembinaan dan Perlindungan
Konsumen.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Seksi Perdagangan mempunyai fungsi:
a. menghimpun, menyajikan dan memberikan salinan
daftar perusahaan yang terdaftar;
b. melaksanakan penyuluhan dalam rangka pemahaman
pemasyarakatan wajib daftar perusahaan;
c. menyiapkan dan melaksanakan pembinaan,
pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan
peningkatan penggunaaan produksi dalam negeri dan
kemitraan usaha, sarana perdagangan dan sarana
penunjang perdagangan;
d. memberikan pertimbangan teknis dalam rangka
penerbitan perizinan usaha jasa dan perdagangan;
e. menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan, monitoring
dan evaluasi pemberi izin usaha perdagangan dan
perdagangan barang kategori dalam pengawasan;
f. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang sarana pendaftaran
perusahaan dan bimbingan usaha;
g. mengumpulkan dan mengelola data untuk
penyelengaraan, pembinaan, pengawasan, monitoring
dan evaluasi kegiatan informasi pasar dan stabilitasi
harga;
h. melaksanakan monitoring dan pengendalian kelancaran
distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat serta
kerjasama dengan dunia usaha di bidang pengadaan dan
penyaluran;
i. menyiapkan dan melaksanakan koordinasi dan
kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang
pembinaan usaha dan perlindungan konsumen;
j. menyiapkan dan melaksanakan pembinaan, sosialisasi,
informasi, publikasi, evaluasi, implementasi
penyelenggaraan perlindungan konsumen serta
penanganan penyelesaian sengketa konsumen;
k. menyiapkan dan melaksanakan fasilitasi, pembinaan,
pelaksanaan pelayanan dan pengawasan kegiatan
metrologi legal;
l. menyiapkan dan melaksanakan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas; dan
m. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Perdagangan sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal 287
(1) Seksi Sarana dan Prasarana Pasarmempunyai tugas
membantu kepala Bidang yang dipimpin seorang Kepala
Seksi berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
Melaksanakan tugas di Bidang Sarana dan Prasarana Pasar.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Sarana dan Prasarana Pasarmempunyai
fungsi:
a. menghimpun dan menyajikan data sarana dan
prasarana pasar;
b. menyusun rencana dan program kerja operasional
kegiatan seksi sarana dan prasarana pasar
c. melaksanakan pembinaan dalam pengelolaan sarana
pasar;
d. melaksanakan penanganan kebersihan dan ketertiban
pedagang pasar;
e. mengatur peralatan kebersihan ;
f. memfasilitasi, memelihara sarana dan aset-aset milik
Pemerintah Daerah di lokasi pasar;
g. menyelengarakan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan sarana dan prasarana pasar di
Kecamatan-kecamatan dalam Kabupaten Mesuji sesuai
dengan skala prioritas;
h. mengumpulkan dan mengelola data dan melaksanakan
penyelengaraan, pembinaan, pengawasan, monitoring
dan evaluasi sarana dan prasarana pasar;
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; dan
j. melaksanakan tugas lain dari Kepala Bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.

Bagian Ketigabelas
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 288
Dinas Pemuda, Olaraga dan Pariwisata merupakan unsur
penyelenggara pemerintahan daerah di bidang Kepemudaan,
Olahraga dan Pariwisata yang dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas, bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara
teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 289
(1) Dinas Pemuda, Olaraga dan Pariwisatamempunyai tugas
membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di
bidang Pemuda Olahraga dan Pariwisata dan tugas
pembantuan yang diberikan kepada pemerintah Kabupaten.
(2) Untuk melaksanakantugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Dinas Pemuda, Olaraga dan Pariwisata mempunyai
fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang Pemuda Olahraga dan
Pariwisata;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang Pemuda Olahraga dan
Pariwisata;
c. pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan di bidang Pemuda
Olahraga dan Pariwisata;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang Pemuda
Olahraga dan Pariwisata; dan
e. pelaksana fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait
tugas dan fungsi Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata.

Paragraf 2
Susunan organisasi
Pasal 290
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemuda, Olaraga dan Pariwisata,
terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keungan.
c. Bidang Pemuda, membawahi :
1. Seksi Kepemudaan dan Kewirausahaan; dan
2. Seksi Fasilitas dan Koordinasi Kepemudaan.
d. Bidang Olahraga , membawahi :
1. Seksi Promosi dan Peningkatan Olahraga; dan
2. Seksi Fasilitas dan Koordinasi Keolahragaan.
e. Bidang Pariwisata, membawahi :
1. Seksi Objek Wisata dan Promosi; dan
2. Seksi Sarana dan Jasa Pariwisata.
f. Unit Pelaksana Teknis Dina.
g. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
sesuai bidang keahlian dan keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pemuda, Olah Raga dan
Pariwisata Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam
lampiran XIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 291
(1) Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata mempunyai
tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
dalam menyeleggarakan kewenangan rumah tangga
kabupaten (desentralisasi) dan bidang Pemuda Olahraga dan
Pariwisata yang menjadi kewenangan dan tugas-tugas lain
sesuai dengan kebijaksanaan yang difungsikan oleh Bupati
berdasarkan peraturan perundang–undangan yang berlaku.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata mempunyai fungsi :
a. mempersiapkan program dan kebijakan teknis dibidang
pemuda, olahraga dan pariwisata dalam rangka
pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas pokok, fungsi
dan kewenangan dinas;
b. memimpin, membina, mengkoordinasikan, memantau
dan mengendalikan pelaksanaan program dan
kebijakan teknis dibidang pemuda, olahraga dan
pariwisata agar sesuai dengan perencanaan yang telah
ditentukan;
c. mengkoordinasi pelaksanaan tugas dengan Dinas
instansi terkait dalam bidang pemuda, olahraga dan
pariwisata agar terjadi kesamaan persepsi dan kesatuan
langkah dan gerak dalam pelaksanaan pembangunan;
d. mempelajari peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan pemuda, olahraga dan pariwisata
sebagai landasan dalam pelaksanaan tugas;
e. membagi habis tugas pada Dinas di bidang teknis dan
administrasi kepada bawahan agar setiap aparatur yang
berada di lingkungan Dinas mempunyai dan memahami
tugas dan tanggung jawabnya;
f. memberi petunjuk teknis dan pengarahan serta
bimbingan kepada bawahan tentang pelaksanaan tugas,
untuk menghindari terjadinya penyimpangan dalam
pelaksanaan tugas;
g. memberikan usulan dan pertimbangan kepada atasan
tentang langkah dan kebijakan yang akan diambil
dibidang pemuda, olahraga dan pariwisata;
h. memberikan usulan dan pertimbangan kepada atasan
tentang langkah dan kebijakan yang akan diambil;
i. menilai aktifitas, kreatifitas dan produktifitas
pelaksanaan tugas dari bawahan; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 292
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
penunjang teknis dan administratif, koordinasi dan
pembinaan atau pengendalian dalam urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan, ketatalaksanaan
sarana prasarana hubungan masyarakat dan
kerumahtanggaan dilingkungan dinas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) Sekertaris mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian;
b. penyelenggaraan Administrasi surat menyurat,
perlengkapan, serta pembinaan pegawai;
c. penyelenggaraan administrasi keuangan;
d. penyelenggaraan kegiatan hubungan masyarakat,
kelembagaan, dokumentasi dan informasi tentang
pemuda, olahraga dan pariwisata;
e. penyelenggaraan penyusunan laporan akuntabilitas
keuangan instansi Pemerintah (LAKIP);
f. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program,
monitoring dan evaluasi program dan pelaporan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 293
Sekretaris membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 294
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan dan memberikan pelayanan dalam urusan
surat menyurat, kearsipan, rumah tangga dinas,
perlengkapan kantor, kepegawaian pembinaan organisasi dan
tata laksanaan serta menyiapkan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan di bidang pemuda olahraga
dan pariwisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
fungsi :
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan perumusan dan
kebijakan urusan rumah tangga dinas;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana kebutuhan pegawai dinas dan unit pelaksana
teknis dinas;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana program peningkatan kesejahteraan dan karir
pegawai;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana kebutuhan perlengkapan kantor;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan inventarisasi,
registrasi pegawai dan sarana prasarana pegawai; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 295
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
menyiapkan bahan penyusunan rencana program,
monitoring dan evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
program, serta melaksanakan penyiapan bahan penyusunan
rencana anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan,
perhitungan anggaran, verifikasi dan pembendaharaan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1),Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai
fungsi:
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dalam
rangka singkronisasi, kesinergian dan pengendalian
program pembangunan di bidang pemuda olahraga dan
pariwisata;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan penelitian dan
kajian pendidikan bagi pengembang pelaksanaan
program dan kegiatan;
c. melaksankan dan meyiapkan bahan pengumpulan,
pengolahan, analisis, penyajian dan publikasi data di
bidang pemuda olahraga dan pariwisata;
d. melaksankan dan menyiapkan pengumpulan,
pengolahan evaluasi penyajian dan publikasi data;
e. melaksanakan dan meyiapkan bahan monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
laporan pengendalian pembangunan di bidang pemuda
olahraga dan pariwisata;
g. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas;
h. melaksanakan dan meyiapkan bahan analisis data
penyusunan anggaran keuangan;
i. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan
keuangan meliputi penerimaan, penyimpanan,
pengeluaran dan pertanggungjawaban pembukuan;
j. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyelenggaraan
pembinaan administrasi keuangan dan
pembendaharaan;
k. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan
keuangan termasuk pengelolaan pembayaran gaji
pegawai;
l. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data keuangan untuk
bahan penyusunan laporan pengelolaan keuangan;
m. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan
keuangan; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Pemuda
Pasal 296
(1) Bidang Pemuda mempunyai tugas memimpin, melakukan
koordinasi pengawasan dan pengendalian dalam
penyelenggaraan kegiatan di bidang pemberdayaan pemuda.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pemuda mempunyai fungsi :
a. melaksanakan koordinasi dengan seluruh bidang dan
sekretariat dalam rangka penyusunan program kerja;
b. melaksanakan tugas pengelolaan bidang perumusan
kebijakan teknis, pemberdayaan pemuda, fasilitas dan
koordinasi kepemudaaan dan kemitraan dan
kewirausahaan;

c. melaksanakan koordinasi dan supervise pengembangan


serta pengawasan pelaksanaan kegiatan kepemudaan;
d. mempelajari peraturan perundang–undangan yang
berhubungan dengan bidang pemuda sebagai landasan
dalam pelaksanaan tugas;
e. melakukan kerjasama dengan unit kerja yang ada guna
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 297
Bidang Pemuda membawahi :
a. Seksi Kepemudaan dan Kewirausahaan; dan
b. Seksi Fasilitas dan Koordinasi Kepemudaan.

Pasal 298
(1) Seksi Kepemudaan dan Kewirausahaan mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi dan pembinaan melalui pola
kewirausahaan dalam rangka meningkatkan potensi
pemuda.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Kepemudaan dan Kewirausahaan mempunyai
fungsi:
a. melaksanakan program kerja seksi kepemudaan dan
kewirausahaan untuk dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan;
b. melaksanakan dan menyiapkan petunjuk teknis dan
petunjuk pelaksanaan kegiatan;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan kegiatan
pengembangan kepemimpinan pemuda dan lembaga
organisasi kepemudaan;
d. melaksanakan kegiatan pendataan dan inventarisasi
organisasi kepemudaan;
e. melaksanakan pembinaan untuk mendorong kreatifitas
pemuda sebagai wujud partisipasi pembangunan
kewirauasahaan;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan hubungan kerja
dengan organisasi kemasyarakatan yang bergerak dalam
bidang pengembangan kepemudaan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 299
(1) Seksi Fasilitasi Koordinasi dan Kepemudaan mempunyai
tugas melaksanakan sebagai tugas bidang pemuda dibidang
perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan, fasilitas dan
koordinasi kepemudaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Fasilitas Koordinasi dan Kepemudaan
mempunyai fungsi:
a. melakukan sinkronisasi dalam korelasi kerja dengan
unit kerja lainnya dilingkungan pemuda dalam rangka
penyusunan rencana program kerja seksi fasilitas
koordinasi dan kepemudaaan untuk dijadikan pedoman
dalam pelaksanaan pekerjaan;

b. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan


dengan bidang tugas seksi fasilitas koordinasi dan
kepemudaaan dan penyusunan bahan untuk pemecahan
masalahnya;
c. mengusahakan bantuan bagi kegiatan pembinaan
generasi muda;
d. melakukan inventarisasi organisasi kepemudaan serta
tenaga teknis pembinaan kepemudaan;
e. melaksanakan seleksi pertukaran pemuda pelopor;
f. melaksanakan seleksi dan pembinaan pasukan pengibar
bendera pusaka (paskibraka);
g. melaksanakan pembinaan purna paskibraka indonesia
(ppi);
h. melakukan evaluasi pelaksanaan program pembinaan
generasi muda;
i. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan; dan
j. melakukan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
dan perundang – undangan yang berlaku.

Paragraf 6
Bidang Olahraga
Pasal 300
(1) Bidang Olahraga mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi penyusunan program kerja dinas dibidang
promosi dan pemasyarakatan olahraga, fasilitas dan
koordinasi keolahragaaan serta peningkatan prestasi
olahraga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang olahraga mempunyai fungsi :
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana kegiatan keolahragaan;
b. melaksanakan koordinasi antar lintas sector dalam
rangka penyusunan program kerja;
c. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan
penyiapan data dan penyusunan pruogran kerja di
bidang keolahragaan;
d. menyelenggarakan pembinaan di bidang keolahragaan;
e. menyelenggarakan fasilitasi peningkatan kegiatan; dan
f. melakukan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
dan perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 301
Bidang Olahraga membawahi :
a. Seksi Promosi dan Peningkatan Olahraga; dan
b. Seksi Fasilitas dan Koordinasi Keolahragaan.

Pasal 302
(1) Seksi Promosi dan Pemasyarakatan Olahraga mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas bidang olah raga dalam
melaksanakan promosi dan peningkatan olah raga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Promosi dan Peningkatan Olahraga
mempunyai fungsi :
a. melaksanakan program kerja dengan unit kerja lainnya
dilingkungan olahraga dalam rangka penyusunan
rencana program kerja;
b. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan bidang tugas seksi promosi dan peningkatan
olah raga dan penyusunan bahan untuk pemecahan
masalahnya;
c. menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan
kegiatan pembinaan dan pengembangan promosi dan
peningkatan olah raga;
d. melakukan inventarisasi organisasi olah raga serta
tenaga teknis pembinaan promosi dan peningkatan olah
raga;
e. melakukan pengenalan olahraga kepada masyarakat
dengan cara melaksanakan kegiatan dengan pelatihan,
perlombaan dan pertandingan olah raga;
f. melakukan monitoring dan evaluasi serta laporan hasil
kegiatan; dan
g. melakukan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
dan perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 303
(1) Seksi Fasilitas dan Koordinasi Keolahragaan mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas bidang olah raga di
bidang memberikan fasilitas dan koordinasi keolahragaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Fasilitas dan Koordinasi Keolahragaan
mempunyai fungsi:
a. melaksanakan program kerja dengan unit kerja lainnya
dilingkungan olahraga dalam rangka penyusunan
rencana program kerja;
b. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan bidang tugas seksi fasilitas dan koordinasi
keolahragaan dan penyusunan bahan untuk
pemecahan masalahnya;
c. menyiapkan kebutuhan sarana dan prasarana olahraga
sebagai penunjang kegiatan;
d. menyusun program pemeliharaan dan perbaikan sarana
dan prasarana olahraga sebagai sarana kegiatan;
e. menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan
kegiatan pembinaan dan pengembangan fasilitas dan
koordinasi keolahragaan;
f. melakukan inventarisasi organisasi olah raga serta
tenaga teknis keolahragaan;
g. melaksanakan pengembangan kemitraan pemerintah
dengan masyarakat dalam rangka pengembangan
fasilitas dan koordinasi keolahragaan;
h. melaksanakan kerja sama dengan komite olahraga
nasional indonesia dan organisasi olahraga yang ada;
i. melakukan koordinasi dalam kerja sama dengan
lembaga lain dalam pembinaan dan pengembangan
olahraga;
j. mengevaluasi hasil pelaksanakan tugas bawahan; dan
k. melakukan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
dan perundang – undangan yang berlaku.
Paragraf 7
Bidang Pariwisata
Pasal 304
(1) Bidang Pariwisata mempunyai tugas melakukan koordinasi
penyusunan program kerja Dinas di bidang obyek dan daya
tarik wisata, sarana dan jasa wisata dan promosi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pariwisata mempunyai fungsi:
a. menerima mempelajari peraturan perundang-undangan
yang berhubungan dengan bidang pariwisata;
b. menerima mempelajari laporan dan saran sebagai
masukan untuk dijadikan bahan dalam menyusun
program kerja selanjutnya;
c. melakukan kerjasama dengan unit kerja yang ada guna
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;
d. membuat laporan kepada kepala dinas sebagai masukan
untuk dijadikan bahan dalam menyusun program kerja
dinas lebih lanjut; dan
e. melakukan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
dan perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 305
(1) Seksi Obyek Wisata dan Promosi mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas bidang Pariwisata di Bidang
pengumpulan dan penyiapan bahan dan pelaksanaan
penyelenggaraan kegiatan promosi dan kerja sama dengan
pihak pemerintah, swasta, organisasi, pers dan perorangan
baik didalam negeri maupun mancanegara di Bidang
Pariwisata meliputi pemasangan iklan, sarana pendukung
promosi, promosi melalui media cetak, media elektronik
pameran dan kegiatan lain yang ditetapkan oleh pemerintah
daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Objek Wisata dan Promosi adalah mempunyai
fungsi :
a. melakukan sinkronisasi dan korelasi kerja dengan unit
kerja lainnya dilingkungan bidang pariwisata dalam
rangka penyusunan rencana program kerja seksi obyek
wisata dan promosi untuk dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan;
b. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan bidang tugas kepala seksi obyek wisata dan
promosi dan penyusunan bahan untuk pemecahan
masalahnya;
c. merencanakan, mengumpulkan, dan menyiapkan
bahan–bahan kegiatan yang berhubungan dengan tugas
seksi obyek wisata dan promosi;
d. melaksanakan penyiapan administrasi perizinan yang
berhubungan dengan tugas seksi obyek wisata dan
promosi;
e. melaksanakan penyiapan administrasi ketetapan
pajak/retribusi sesuai dengan tugas seksi obyek wisata
dan promosi;
f. melaksanakan penyiapan dan pelaksanaan kegiatan
pembinaan, penyuluhan, pengawasan, pemantauan,
pelaporan, kualifikasi, klasifikasi, standar mutu produk
dan pendataan;
g. memberikan laporan arus kunjungan wisatawan setiap
bulan, laporan nama serta perkembangan kegiatan seksi
obyek wisata dan promosi kepada kepala dinas melalui
kepala bidang pariwisata;
h. melaksanakan dan menertibkan izin usaha dan atau
retribusi usaha kepariwisataan;
i. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan sepanjang tidak bertentangan dengan
perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 306
(1) Seksi Sarana dan Jasa Wisata mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas bidang pariwisata di bidang
pengumpulan dan menyimpan bahan dan pelaksanaan
penyelenggaraan kegiatan pembinaan, penggaliaan,
pengembangan, pendataan, pengawasan, pemantauan,
mengklasifikasi, menyiapkan kelengkapan administrasi,
penetapan pajak dan atau retribusi, perizinan usaha sarana
dan jasa wisata yang meliputi usaha akomodasi, makan dan
minum, angkutan wisata, sarana wisata tirta dan kawasan
pariwisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Sarana dan Jasa Pariwisata mempunyai
fungsi:
a. melakukan sinkronisasi dan korelasi kerja dengan unit
kerja lainnya dilingkungan bidang pariwisata dalam
rangka penyusunan rencana program kerja seksi sarana
dan jasa wisata untuk dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan;
b. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan bidang tugas seksi sarana dan jasa wisata dan
penyusunan bahan untuk pemecahan masalahnya;
c. merencanakan, mengumpulkan, dan menyiapkan
bahan–bahan kegiatan yang berhubungan dengan tugas
seksi sarana dan jasa wisata;
d. melaksanakan penyiapan administrasi ketetapan
perizinan kepariwisataan sesuai dengan tugas seksi
sarana dan jasa wisata;
e. melaksanakan penyiapan administrasi ketetapan pajak
dan retribusi kepariwisataan sesuai dengan tugas seksi
sarana dan jasa wisata;
f. melaksanakan penyiapan dan kegiatan pembinaan,
kualifikasi, klasifikasi, standar mutu produk dan
pendataan;
g. memberikan laporan arus kunjungan wisatawan setiap
bulan, laporan nama serta perkembangan usaha
kepariwisataan setiap tri wulan kepada kepala dinas
melalui kepala bidang pariwisata; dan
h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan sepanjang tidak bertentangan dengan
perundang – undangan yang berlaku.
Bagian Keempatbelas
Dinas Lingkungan Hidup

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 307
Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur penyelenggara
pemerintahan daerah di bidang Lingkungan Hidup yang dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab langsung kepada
Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari
Sekretaris Daerah.

Pasal 308
(1) Dinas Lingkungan Hidup mempunyai membantu Bupati
dalam mengelola lingkungan hidup dan mengendalikan
dampak lingkungan yang meliputi penataan, pemanfaatan,
pengembangan dan pemeliharaan lingkungan hidup serta
mencegah, memperbaiki, memulihkan kualitas lingkungan
dan pengawasan.
(2) Untuk melaksanakan tugassebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Dinas Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:
a. pengkajian dan penyusunan kebijakan teknis daerah
dibidang penataan, pemanfaatan dan pengembangan
Sumber Daya Alam Daerah;
b. penetapan kebijaksanaan teknis dibidang pengendalian
dampak lingkungan yang meliputi pencegahan dan
penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan
serta pemulihan kualitas lingkungan hidup;
c. pengkoordinasian kegiatan yang menyangkut lingkungan
hidup dalam pelaksanaan tugas Dinas sesuai dengan
kebijaksanaan umum yang ditetapkan Bupati serta
Peraturan Perundangan yang berlaku dan aspirasi
masyarakat;
d. pemantauan, pemberian bimbingan terhadap kegiatan
Instansi Pemerintah, lembaga, Dinas usaha dan kegiatan
usaha swasta masyarakat dibidang pengelolaan
lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan;
e. peningkatan kapasitas dan kualitas kelembagaan serta
Sumber Daya Manusia;
f. pelaksanaan teknis fungsional pengelolaan lingkungan
hidup serta pengendalian kerusakan lingkungan
dan/atau pengendalian pencemaran lingkungan hidup
serta pemulihan kualitas lingkungan hidup;
g. pelaksanaan pengawasan, penegakan hukum dan
pengembangan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) serta Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL);
h. pengelolaan Sumber Daya Manusia bagi terlaksananya
tugas Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup secara
berdaya guna berhasil guna serta pelaksanaan
pelaksanaan teknis administrasi dibidang
ketatausahaan, Keuangan dan kepegawaian berikut
penyusunan rencana dan program kegiatan bidang;
i. perencanaan dan pelaksanaan pendidikan pelatihan
serta pengembangan sarana Dinas; dan
j. penyelenggaraan teknis administratif kesekretariatan.

Paragraf 2
Susunan organisasi
Pasal 309
(1) Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup, terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Pengawasan dan Penataan Lingkungan Hidup,
membawahi :
1. Seksi Pengkajian, Pemantauan, Kualitas dan Dampak
Lingkungan; dan
2. Seksi Pengawasan, Pengendalian dan Penegakan
Hukum Lingkungan.
d. Bidang Informasi dan Bina Lingkungan Hidup,
membawahi:
1. Seksi Analisis, Evaluasi dan Informasi Kualitas
Lingkungan Hidup; dan
2. Seksi Edukasi dan Komunikasi Lingkungan.
e. Bidang Energi Kelistrikan, Pertamanan dan Kebersihan,
membawahi :
1. Seksi Kebersihan;
2. Seksi Pertamanan; dan
3. Seksi Energi Kelistrikan.
f. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
sesuai bidang keahlian dan keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran
XIV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 310
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin,
mengoordinasikan dan memberikan bimbingan dan petunjuk
kepada bawahannya dalam rangka pelaksanaan tugas serta
mengadakan koordinasi dan melaksanakan kerjasama
dengan organisasi perangkat daerah, instansi dan lembaga
lainnya serta unsur masyarakat.

(2) Untuk melaksanakan tugas tersebut pada


ayat (1), Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana strategis dan
akuntabilitas kinerja dinas;
b. penyelenggaraan pembinaan pengurusan
lingkungan hidup yang bersifat operasional;
c. penyiapan peraturan kebijakan teknis
sebagai pedoman, pemberian bimbingan dan perizinan
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. pengkoordinasian penyelenggaraan
pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan
tugas pokok sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
e. pengawasan dan evaluasi atas kegiatan
pelaksanaan seluruh kegiatan dinas pengelolaan
lingkungan hidup daerah;
f. melaporkan segala kegiatan kepada
bupati; dan
g. berkoordinasi dengan instansi terkait
dalam pelaksanaannya.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 311
(1) Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian
pelaksanaan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi,
dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan
pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
padaayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan tugas dan membantu penyusunan
rencana strategis dan laporan akuntabilitas kinerja
dinas;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas secara
terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di
bidang perencanaan program, keuangan , monev
program kerja dan pelaporan anggaran dinas;
c. Administrasi umum dan kepegawaian, keluar masuk
surat menyurat;
d. Menyelenggarakan kegiatan hubungan masyarakat dan
kelembagaan lainnya; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 312
Sekretaris, membawahi :
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. Subbagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 313
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian secara terpadu, pelayanan
administrasi di bidang umum dan kepegawaian, yang
meliputi pengelolaan administrasi kepegawaian,
keprotokolan, hukum, humas, organisasi dan tatalaksana,
ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
fungsi :
a. menyiapkan dan melaksanakan peningkatan
kemampuan pegawai;
b. menyiapkan usulan penambahan, pemberhentian dan
pensiun pegawai;
c. menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan
kenaikan pangkat;
d. menyusun dan menyimpan arsip kepegawaian;
e. mengurus administrasi pegawai meliputi karpeg,
karis/karsu, taspen dan askes serta administrasi
kepegawaian lainnya;
f. menyusun daftar urut kepangkatan dan jenjang
kepangkatan pegawai;;
g. menyelenggarakan administrasi surat menyurat,
kearsipan, protokol, pembinaan pegawai, rapat-rapat,
upacara,apel adan absensi pegawai; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 314
(1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian tugas secara terpadu,
pelayanan administrasi, meliputi koordinasi perencanaan,
pengelolaan keuangan dan pelaporan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai
fungsi :
a. menyusun rencana program dan
kegiatan tahunan;
b. mengkoordinasikan penyusunan
program dan kegiatan pada bidang;
c. menyiapkan bahan dan perumusan
kebijakan teknis penyusunan dan menyelenggarakan
tugas perencanaan program, monev pelaksanaan
program pelaporan penyusunan renstra dan lakip;
d. mengumpulkan/mengolah
administrasi/data keuangan sebagai bahan penyusunan
laporan keuangan dan perlengkapan;
e. menyiapkan bahan penyusunan
rencana penerimaan dan anggaran belanja serta
menganalisa data anggaran keuangan dan perlengkapan;
f. menyiapkan bahan dan
penyelenggaraan pembinaan dan administrasi keuangan
dan perlengkapan;
g. menyelenggarakan hubungan
masyarakat, kelembagaan dokumen dan informasi
tentang lingkungan hidup;
h. mencatat dan mengklasifikasikan
laporan hasil pemeriksaan serta menyiapkan bahan
tindak lanjut;
i. menginventarisasikan barang aset dan
perlengkapan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh atasan sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Pengawasan dan Penataan Lingkungan Hidup
Pasal 315
(1) Bidang Pengawasan dan Penataan
Lingkungan Hidup mempunyai tugas menyusun bahan dan
menyelenggarakan pengawasan, pemantauan dan
pengendalian sebagai upaya untuk mencegah dan
menanggulangi pencemaran, kerusakan Lingkungan serta
Menganalisa Dampak Lingkungan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud ayat (1), Bidang Pengawasan dan
Penataan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana program kerja Bidang Pengawasan
dan Penataan Lingkungan Hidup;
b. mengkoordinasikan
penyusunaninstrumenpencegahanpencemaran dan/atau 
kerusakan lingkungan hidup(Analisis mengenai dampak
lingkungan (Amdal), Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL), izinlingkungan, Audit Lingkungan
Hidup, Analisis, resiko Lingkungan Hidup) dan Izin
Pejabat Pengawas Llingkungan Hidup (PPLH);
c. melakukanPenilaianterhadap dokumenlingkungan (Analis
is Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) serta Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL);
d. menyusun tim kajian dokumen lingkungan hidupya
ngtransparan (komisi penilai,tim pakar dankonsul
tan);
e. merumuskanpenyusunankebijakanperizinan bagi
penyimpanansementara,pengumpulan danpengangkutan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
(pengajuan,perpanjangan,perubahandanpencabutan)dala
m satudaerah Kabupaten/Kota;
f. pelaksanaanperizinanpenyimpanansementara,
pengumpul,
pengangkutanmenggunakanalatangkutroda3(tiga),
penguburan limbah medis,
sertaPenimbunanLimbahBahan Berbahaya dan Beracun
(B3)dilakukan dalamsatudaerah Kabupaten/Kota;
g. pelaksanaanpemantauandan pengawasan
penyimpanansementaralimbahB3dalamsatudaerah
kabupaten/Kota;
h. menyusunkebijakantentangtatacarapelayanan
pengaduandan penyelesaian pengaduan masyarakat;
i. fasilitasipenerimaanpengaduanatasusahaataukegiatanyan
gtidaksesuaidenganizinPerlindungandanPengelolaanLingk
unganHidup;
j. melaksanakanpenelaahandanverifikasiatas pengaduan;
k. menyusun
rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasipengaduan;
l. melaksanakanbimbinganteknis,monitoringdan
pelaporanatas hasil tindak lanjut pengaduan;
m. menyelesaikan sengketalingkunganbaikdiluar pengadilan
maupun melalui pengadilan;
n. sosialisasi tatacarapengaduan; 
o. mengembangkan sisteminformasipenerimaan
pengaduanmasyarakatatasusahaataukegiatan yang tidak
sesuai denganizinPerlindungandan pengelolaan
Lingkungan Hidup;
p. menyusunkebijakanpengawasanterhadapusaha dan atau
Kegiatanyangmemilikiiziningkungandan izin perlindungan
dan pengelolaan lingkungan;
q. melaksanakanpengawasanterhadappenerima izin
lingkungandanizinperlindungandanpengelolaan
lingkungan;
r. melaksanakanpengawasantindaklanjutrekomendasihasilev
aluasipenerimaizinlingkungandanizinperlindungandan pe
ngelolaan lingkungan;
s. pembinaandanpengawasanterhadapPetugas pengawas
lingkungan Hidup Daerah;
t. membentuk timkoordinasipenegakan hukum lingkungan;
u. membentuktimmonitoringdankoordinasi Penegakan
hukum;
v. melaksanakan penegakanhukumataspelanggaran
perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
w. melaksanakan penyidikanperkarapelanggaran lingkungan
hidup;
x. penangananbarangbuktidanpenangananhukum pidana
secaraterpadu;
y. pemantauandanpengawasanterhadappengolahan,
pemanfaatan, pengangkatan dan penimbunan limbah B3;
z. melaksanakanpemantauansumberpencemarinstitusidanno
ninstitusi;
aa. melaksanakanpemulihanpencemaran (pembersihan
remidiasi, rehabilitasidanrestorasi)sumber pencemar
institusi dan non institusi;
bb. mengembangankansisteminformasikondisi, potensi
dampak dan pemberian peringatan akan pencemaran
atau kerusakan lingkunganhidupkepada masyarakat;
cc. menyusunkebijakan pembinaan terhadap sumberpence
mar institusi dan non institusi;
dd. melaksanakan pembinaanterhadapsumberpencemarinstit
us dan non institusi;
ee. melaksanakanpembinaan tindaklanjutrekomendasi
hasilevaluasi sumber pencemar institusi dan non
institusi;
ff. melaksanakanpemantauankerusakanlingkungan;
gg. melaksanakanpenanggulangan (pemberian informasi
pengisolasiansertapenghentian) kerusakanlingkungan;
hh. melaksanakanpemulihan(pembersihan,remediasi,
rehabilitasi restorasi)kerusakanlingkungan;
ii. melaksanakanupayamitigasidanadaptasi perubahan iklim;
jj. pelaksanaaninventarisasiGas Rumah Kaca (GRK)
danpenyusunan profil emisi Gas Rumah Kaca (GRK);
kk. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Pasal 316
Bidang Pengawasan dan PenataanLingkungan Hidup,
membawahi :
a. Seksi Pengkajian, Pemantauan Kualitas dan Dampak
Lingkungan; dan
b. Seksi Pengawasan, Pengendalian dan Penegakan Hukum
Lingkungan.

Pasal 317
(1) Seksi Pengkajian, Pemantauan Kualitas dan Dampak
Lingkungan mempunyai tugas mengkoordinasikan
memonitoring dan mengkaji pelaksanaan teknis Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) serta Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL-UPL) serta SPPL; menyusun,
mengelola penerbitan perizinan dibidang lingkungan hidup;
melaksanakan pemantauan dan pemulihan kualitas
sumberdaya hutan, tanah, air, mineral, perairan, dan udara
serta keanekaragaman hayati, dan melaksanakan
penghijauan dan pelestarian sumberdaya alam untuk
pemulihan kualitas lingkungan hidup.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pengkajian, Pemantauan Kualitas dan
Dampak Lingkungan mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasikan
penyusunaninstrumenpencegahanpencemarandan/atauk
erusakanlingkunganhidup(Analisis mengenai dampak
lingkungan (Amdal), Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL),izin lingkungan,AuditLingkungan Hidup, Analisis,
resiko Lingkungan Hidup) dan Izin Pejabat Pengawas
Lingkungan Hidup (PPLH);
b. melakukan
PenilaianterhadapdokumenlingkunganAnalisis mengenai
dampak lingkungan (AMDAL) serta Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL);
c. menyusuntimkajiandokumenlingkunganhidupyangtransp
aran(komisipenilai,timpakardankonsultan);
d. merumuskanpenyusunankebijakanperizinan bagi
penyimpanan sementara, pengumpulandan
pengangkutanLimbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) (pengajuan, perpanjangan,
perubahandanpencabutan)dalam satu
daerahKabupaten/Kota;
e. pelaksanaanperizinanpenyimpanansementara,
pengumpul,
pengangkutanmenggunakanalatangkutroda3(tiga),
penguburan limbah medis,
sertaPenimbunanLimbahBahan Berbahaya dan Beracun
(B3)dilakukan dalamsatudaerah Kabupaten/Kota;
f. pelaksanaanpemantauandan pengawasan Penyimpanan
sementaraLimbah Bahan Berbahaya dan
Beracun(B3)dalamsatudaerahKabupaten/kota;
g. melaksanakanpemantauansumberpencemar institusi
dan non institusi;
h. melaksanakanpemulihanpencemaran (pembersihan
remidiasi,rehabilitasidanrestorasi)sumber pencemar
institusi dan non institusi;
i. mengembangankansisteminformasikondisi, potensi
dampak kerusakanlingkunganhidup kepada Masyarakat;
j. menyusunkebijakanpembinaanterhadapsumber
pencemar institusi dan non institusi;
k. melaksanakan pembinaanterhadapsumberpencemar
institusi dan non institusi;
l. melaksanakanpembinaan tindaklanjutrekomendasihasi
l evaluasisumberpencemarinstitusidan non institusi;
m. melaksanakan pemantauan kerusakan lingkungan;
n. melaksanakanpenanggulangan (pemberian informasi
pengisolasiansertapenghentian) kerusakan lingkungan;
o. melaksanakanpemulihan(pembersihan,remediasi,
rehabilitasi dan restorasi) kerusakan lingkungan;
p. melaksanakanupayamitigasidanadaptasiperubahan
iklim;
q. pelaksanaaninventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK)
danpenyusunan profil emisi Gas Rumah Kaca (GRK); dan
r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 318
(1) Seksi Pengawasan, Pengendalian dan Penegakan Hukum
Lingkungan mempunyai tugas pelaksanaan kebijakan
operasional, pembinaan, pengawasan dan menindaklanjuti
pengaduan pencemaran linkungan serta pengkajian
sengketa lingkungan dalam rangka penegakan Hukum
Lingkungan koordinasi pelaksanaan pengawasan,
pengendalian, pencemaran, dan kerusakan lingkungan,
serta melakukan monitoring dan koordinasi dalam
penerapan Rencana Pengelolaa Lingkungan (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
serta analisis dan evaluasi pelaksanaan pengendalian
dampak lingkungan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pada ayat (1), Seksi Pengawasan
Pengendalian dan Penegakan Hukum Lingkungan
mempunyai fungsi:
b. menyusun kebijakantentangtatacarapelayan pengaduan
dan penyelesaian pengaduan masyarakat;
c. fasilitasipenerimaanpengaduanatasusahaatau kegiatan
yangtidaksesuaidenganizinperlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
d. melaksanakanpenelaahandanverifikasiatas pengaduan
e. menyusun  rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasi
pengaduan;
f. melaksanakan bimbinganteknis,monitoringdan pelaporan
atas hasil tindak lanjut pengaduan;
g. menyelesaikan sengketalingkunganbaikdiluar pengadilan
maupun melalui pengadilan;
h. sosialisasi tata cara pengaduan; 
i. mengembangkan sisteminformasipenerimaan pengaduan
masyarakat atas usaha atau kegiatan
yangtidak sesuai dengan izinperlindungandan
pengelolaan lingkungan hidup;
j. menyusunkebijakanpengawasanterhadapusaha dan atau
kegiatan yang memiliki izin lingkungan dan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
k. melaksanakanpengawasanterhadappenerima izin
lingkungandanizinperlindungandanpengelolaan
lingkungan;
l. melaksanakanpengawasantindaklanjutrekomendasi hasil
evaluasi penerima izin lingkungan dan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
m. pembinaandanpengawasanterhadappetugas pengawas
lingkungan hidup daerah;
n. membentuk timkoordinasipenegakan hukum
lingkungan;
o. membentuktimmonitoringdankoordinasi penegakan
hukum;
p. melaksanakan penegakanhukumataspelanggaran
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
q. melaksanakan penyidikanperkarapelanggaran
lingkungan hidup;
r. penangananbarangbuktidanpenangananhukum pidana
secara terpadu;
s. pemantauandanpengawasanterhadappengolahan,
pemanfaatan
pengangkutandanpenimbunanlimbahbahan berbahaya
dan beracun (B3); dan
t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 6
Bidang Informasi dan Bina Lingkungan Hidup
Pasal 319
(1) Bidang Informasi dan Bina Lingkungan Hidup, mempunyai
tugas menyelenggarakan analisis dan evaluasi atas
pelaksanaan seluruh usaha dan/atau kegiatan dibidang
lingkungan hidup di Daerah, menyelenggarakan operasional
laboratorium lingkungan hidup;penyusunan dokumen
informasi terkait lingkungan hidup daerah, serta
menyiapkan bahan perumusan kebijakan pembinaan teknis,
analisis, penerapan dan evaluasi mengenai kualitas dan
dampak lingkungan.
(2) Untukmelaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Informasi dan Bina Lingkungan Hidup
menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun rencana program kerja di Bidang Informasi dan
BinaLingkungan Hidup;
b. melaksanakananalisa dan evaluasi kualitas air permukaan
udaratanah serta pesisir dan laut;
c. Menentukan baku mutu lingkungan dan sumber
pencemar lingkungan;
d. menentukan kriteria baku kerusakan lingkungan;
e. inventarisasi data dan informasi sumberdaya alam;
f. menyusun dokumen  Rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup ( RPPLH);
g. mengoordinasikandansinkronisasi pemuatan Rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
dalamRencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) dan Rencana pembangunan Jangka
Menengah (RPJM);
h. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan RPPLH;
i. menentukandayadukungdandayatampunglingkungan
hidup;
j. mengkoordinasikan penyusunantataruangyang
Berbasisdaya dukungdandayatampunglingkunganhidup;
k. menyusun NeracaSumber Daya Alam ( NSDA)
dan Lingkungan Hidup;
l. menyusun Status Lingkungan Hidup Daerah;
m. menyusun Indeks Kualitas Lingkungan Hidup;

n. menyusun dan mengesahkan


KajianLingkunganHidupStrategis (KLHS) Kabupaten;
o. fasilitasiketerlibatanmasyarakatdalampelaksanaan KLHS;
p. pemantauandanevaluasiKajianLingkunganHidupStrategisK
LHS;
q. menyusunkebijakanpengakuankeberadaanmasyarakathuk
umadat,kearifanlokalataupengetahuantradisional danhak
kearifanlokalataupengetahuan tradisional dan hak
Masyarakat Hukum Adat (MHA)
terkaitdenganPerlindungandanmenetapkan tanah
pengelolaan Lingkungan Hidup dan ulayat;
r. menetapkantanahulayatyangmerupakankeberadaanMasya
rakat Hukum Adat (MHA )
kearifanlokal atau pengetahuan tradisional dan hak
kearifan
lokalataupengetahuantradisionaldanhakMHAterkait
dengan PerlindungandanPengelolaan Lingkungan Hidup;
s. melaksanakan komunikasi dialogis dengan MHA;
t. membentuk panitia pengakuan masyarakat hukum
adat;
u. menyusun data dan informasi profil MHA, kearifan
lokal atau pengetahuantradisionalterkaitPerlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
v. menyusunkebijakanpeningkatankapasitasMHA,kearifanlok
al ataupengetahuan tradisional terkait Pejabat
Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH); 
w. menyelenggarakanpendidikandanpelatihan,pengembangan
danpendampinganterhadap Masyarakat Hukum Adat
(MHA),kearifanlokalatau pengetahuan
tradisionalterkaitPPLH;
x. mengembangkan materi dan Metode Diklat dan
Penyuluhan Lingkungan Hidup;
y. melaksanakan diklat dan penyuluhan Lingkungan
Hidup;
z. meningkatkankapasitasinstrukturdanpenyuluhLingkunga
nHidup;
aa. mengembangkankelembagaankelompokmasyarakat peduli
Lingkungan Hidup;
bb. melaksanakanidentifikasikebutuhandiklatdan
penyuluhan;
cc. mengembangkan jenis penghargaan Lingkungan Hidup;
dd. menyusunkebijakantatacarapemberianpenghargaanLingku
ngan Hidup;
ee. melaksanakan penilaian dan pemberian penghargaan;
ff. membentuktimpenilaipenghargaanyangkompeten; 
gg. mendukung program pemberian penghargaan tingkat
Kabupaten, Provinsi dan Nasional; dan
hh. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 320
Bidang Informasi dan Bina Lingkungan Hidup, membawahi :
a. Seksi Analisis, Evaluasi dan Informasi Kualitas Lingkungan;
dan
b. Seksi Edukasi dan Komunikasi Lingkungan.

Pasal 321
(1) Seksi Analisis, Evaluasi dan Informasi Kualitas Lingkungan,
memiliki tugas menyelenggarakan operasional laboratorium
lingkungan hidup daerah dan melakukan analisis dan
evaluasi terhadapparameter kualitas lingkungan, serta
mengelola data dan informasi lingkungan hidup daerah.
(2) Untukmelaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Analisis, Evaluasi dan Informasi Kualitas
Lingkungan menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan analisa dan evaluasi kualitas air
permukaudara, tanah serta pesisir dan laut;
b. menentukan   baku  mutu  lingkungandan sumber
pencemarlingkungan;
c. menentukan kriteria baku kerusakan lingkungan;
d. inventarisasi data dan informasi sumberdaya alam;
e. menyusun dokumen Rencana Perlindungan
danPengelolaan Lingkungan Hidup ( RPPLH);
f. mengoordinasikan dansinkronisasipemuatanRPPLHdalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM);
g. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan RPPLH;
h. menentukandayadukungdandayatampunglingkungan
hidup;
i. mengkoordinasikan penyusunantataruangyang berbasis
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
j. menyusun Neraca Sumber Daya Alam
(NSDA) dan Lingkungan Hidup;
k. menyusun Status Lingkungan Hidup Daerah;
l. menyusun Indeks Kualitas Lingkungan Hidup;
m. menyusunKajianLingkunganHidupStrategis (KLHS)
Kabupaten;
n. fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam  pelaksanaanKaji
anLingkungan Hidup Strategis (KLHS);
o. pemantauan dan evaluasi Kajian Lingkungan Hidup Stra
tegis(KLHS); dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

Pasal 322
(1) Seksi Edukasi dan Komunikasi Lingkungan, memiliki tugas
menyiapkan bahan dan pembinaan dalam pelaksanaan
pengembangan kelembagaan dan Sumber Daya Manusia
dalam kaitanya dengan lingkungan hidup.
(2) Untukmelaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), SeksiEdukasi dan Komunikasi Lingkungan
menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusunkebijakanpengakuankeberadaanmasyarakathuk
umadat,kearifanlokalataupengetahuantradisional dan hak
kearifanlokalataupengetahuantradisionaldan hakMasyara
kat Hukum Adat
(MHA)terkaitdenganPerlindungan dan Pengelolaan Lingku
ngan Hidup dan menetapkan tanah ulayat; 

b. menetapkan tanah ulayat yang merupakan keberadaan
Masyarakat Hukum Adat
(MHA)kearifanlokalatau pengetahuan tradisional dan hak
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional danhak
MHA terkaitdenganPerlindungandanPengelolaan
Lingkungan Hidup;
c. melaksanakan komunikasi dialogis dengan MHA;
d. membentuk panitia pengakuan masyarakat hukum
adat;
e. menyusun data dan informasi profil MHA, kearifan
lokal atau pengetahuan
pengetahuantradisionalterkaitPerlindungan danPengelolaa
n Lingkungan Hidup;
f. menyusun kebijakan peningkatan kapasitas MHA,kea
rifan lokalatau pengetahuan tradisional terkait
Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH);
g. menyelenggarakanpendidikandanpelatihan,
pengembangandanpendampingan terhadap MHA,kearif
an lokal atau pengetahuantradisionalterkaitPPLH;
h. mengembangkan  materi dan metode diklat dan
penyuluhan Lingkungan Hidup;
i. melaksanakan diklat dan penyuluhan Lingkungan Hidup;
b. j. meningkatkan  kapasitas  instruktur  dan  penyuluh 
LingkunganHidup;
c. mengembangkan kelembagaankelompok masyarakat
peduliLingkungan Hidup;
a. mengembangkan jenis penghargaan Lingkungan Hidup
b. menyusunkebijakantatacarapemberianpenghargaan LH;
d. melaksanakan penilaian dan pemberian penghargaan LH;
e. membentuktimpenilaipenghargaanyangkompeten; 
f. p.mendukung program pemberian penghargaan tingk
atKabupaten Provinsi dan Nasional; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 7
Bidang Energi Kelistrikan, Pertamanan dan Kebersihan
Pasal 323
(1) Bidang Energi Kelistrikan, Pertamanan dan Kebersihan
melaksanakan tugas pokok penyelenggaraan perencanaan,
pembangunan, pengembangan, penataan, pemeliharaan,
pengendalian, pengawasan, Pengembangan, Peningkatan,
Pengujian Usaha Energi Kelistrikan dan pembinaan
penyelenggaraan pertamanan, dan pelayanan kebersihan.
(2) untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Energi Kelistrikan, Pertanaman dan
Kebersihan menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan pengawasan atas standar persyaratan dan
Lingkungan di bidang ketenaga listrikan;
b. memproses pemberian layak perizinan di bidang
Ketenaga listrikan;
c. penyebarluasan pemakaian an penghematan Energi
kelistrikan;
d. menyusun rencana program kerja di Bidang Energi
Kelistrikan, Pertamanan dan Kebersihan;
e. merumuskankebijakanpenanganansampahdikabupaten/k
ota;
f. mengkoordinasipemilahan,pengumpulan,pengangkutanda
n pemrosesan akhir sampah;
g. menyusunkebijakanpengolahansampah, pengangkutan
sampah dan pemrosesan akhir sampah yang
diselenggarakan oleh swasta;
h. PemantauandanpengawasanpelaksanaankonservasiKeane
karagaman Hayati dan RTH;
i. Mengembangkansistem informasidan
pengelolaandatabase keanekaragaman hayati dan
RTH;
j. Menyediakan Sarpras Pemantauan lingkungan
(laboratorium lingkungan);
k. Menyusun Program kegiatan kerja dan anggaran
oprasioanal di Bidang ketenaga Listrikan;
l. Menyusun Program kerja Seksi Ketenaga Listrikan
berdasarkan program kerja Bidang Kelistrikan;
m. Pemungutanretribusiatasjasalayananpengelolaan sampah;
n. Penetapan lokasi tempat Tempat Pembuangan
Sampah (TPS), Tempat Pembuangan Sampah
Terpadu ( TPST) dan Tempat Pembungan Akhir
(TPA) sampah;
o. Melaksanakan perlindungan sumber daya alam;
p. Melaksanakan pencadangan sumber daya alam;
q. merencanakan konservasi keanekaragaman hayati dan
Ruang Terbuka Hijau (RTH);
r. menetapkan kebijakandanpelaksanaankonservasi,
pemanfaatan berkelanjutandanpengendalian
kerusakankeanekaragaman hayati dan Ruang Terbuka
Hijau (RTH);
s. menyelesaikankonflik
dalampemanfaatankeanekaragamanhayati dan RTH;
t. menyediakan fasilitas pendaur ulangan sampah;
u. menyediakan sarpras penanganan sampah;
v. menyiapkansarpraspeningkatankapasitasdanpeningkatan
kerjasama Masyarakat Hukum Adat
(MHA), kearifan lokal ataupengetahuan
tradisional terkait Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup
(PPLH);
w. MENYIAPKAN sarpras diklat dan penyuluhan Lingkunga
n Hidup; dan
x. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 324
Bidang Kebersihan dan Pertamanan, membawahi :
a. Seksi Kebersihan;
b. Seksi Pertamanan; dan
c. Seksi Energi Kelistrikan.

Pasal 325
(1) Seksi Kebersihan melaksanakan tugas penyelenggaraan
pelayanan kebersihan, pengangkutan sampah, pemeliharaan
kendaraan operasional sampah dan TPS, serta penarikan
retribusi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Kebersihan mempunyai fungsi :
a. Menyusuninformasipengelolaansampahtingkat
kabupaten/kota;
b. Membinapenggunaanbahanbakuproduksidan kemasan
yang mampu diurai oleh proses alam;
c. membina pendaur ulangan sampah;
d. membina pemanfaatan kembali sampahdariproduk dan
kemasan produk;
e. mengkoordinasipemilahan,pengumpulan,pengangkutand
an pemrosesan akhir sampah; 
f. pemungutanretribusiatasjasalayananpengelolaan
sampah;
g. penetapan lokasi tempat tempatpembuangansampa
h(TPS), tempat pembuangan sampah terpadu
(TPST) dan tempat pembuangan akhir
(tpa) sampah;
h. pengawasanterhadaptempatpemrosesanakhir dengan
sistem pembuangan sanitary landfill;
i. melaksanakan kerjasama dengan kabupaten/kotalain
dan kemitraan
denganbadanusahapengelolasampahdalam
menyelenggarakan pengelolaan sampah; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 326
(1) Seksi Pertamanan melaksanakan tugas
penyelenggaraanperencanaan,pembangunan,
pengembangan, penataan, pemeliharaan, pengendalian,
pengawasan dan pembinaan Ruang Terbuka Hijau (RTH),
meliputi taman kota, hutan kota, jalur hijau dan zona
penyangga kawasan hijau kota.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pertamanan mempunyai fungsi:
b. melaksanakan perlindungan, Pengawetan, Pemanfaatan
dan pencandangan  sumber daya alam;
c. merencanakankonservasikeanekaragaman hayati dan
Ruang Terbuka Hijau (RTH);
d. menetapkan kebijakandanpelaksanaankonservasi,
pemanfaatan
berkelanjutandanpengendaliankerusakan keanekaragam
an hayati dan RTH;
e. pemantauandanpengawasanpelaksanaankonservasikeane
karagaman hayati dan RTH;
f. menyelesaikankonflikdalampemanfaatankeanekaragama
n hayati dan RTH;
g. mengembangkansisteminformasidanpengelolaandatabase 
keanekaragaman hayatidan RTH; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 327
(1) Seksi Energi Kelistrikan melaksanakan tugas
menyelenggarakan Pendataan, Pengembanggan,
pemanfaatan dan penyebarluasan ketenaga listrikan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), SeksiEnergi Kelistrikan mempunyai fungsi:
a. menyusun program kerja seksi Energi Kelistrikan
berdasarkan Program kerja Bidang Energi Kelistrikan,
Pertamanan dan Kebersihan;
b. menyusun rencana program Anggaran kegiatan
oprasional;
c. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka
penyusunan rencana kegiatan oprasional;
d. melaksanakan study kelayakan dan pengujian atas
pemakaian pembangkit dan atau penyajian tenaga listrik;
e. mengumpulkan menyimpulkan dan mengolah data
perusahaan, peta wilayah kerja, produksi, penyaluran
dan penjualan ketenaga listrikkan;
f. melaksanakan pengawasan atas ditaatinya peraturan
undang-undang;
g. melaksanakan pengawasan pertriwulan atas ditaati
standar.persyaratan/norma teknis dan lingkungan;
h. melaksanakan pengumpulan dan mengolah data
sumber-sumber ketenga listrikan;
i. melaksanakan penyebarluasan tentang tata cara
pemakaian dan pengehematan listrik;
j. melaksanakan penyiapan laporan dan evaluasi
pengembangan dan pemanfaatan kelistrikan; dan
a. melaksanakan
tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Bagian Kelimabelas
Dinas Ketahanan Pangan

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 328
Dinas Ketahanan Pangan merupakan unsur penyelenggara
pemerintahan daerah di bidang Pangan yang dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab langsung kepada
Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari
Sekretaris Daerah.

Pasal 329
(1) Dinas Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan yang bersifat
spesifik di Bidang Ketahanan Pangan berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan, serta tugas lain sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugassebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Dinas Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan
pangan;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah dibidang ketahanan pangan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas ketahanan pangan;
d. pelayanan administratif; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 330
(1) Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan, terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Ketersediaan, Kerawanan Pangan, Distribusi dan
Harga Pangan, membawahi :
1. Seksi Ketersediaan, Cadangan dan Kerawanan Pangan;
dan
2. Seksi Distribusi, Pengendalian Harga dan Akses
Pangan.
d. Bidang Konsumsi, Penganekaragaman Pangan dan Mutu
Keamanan Pangan, membawahi :
1. Seksi Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan; dan
2. Seksi Mutu, Keamanan Pangan dan Gizi; dan
e. Unit pelaksana Teknis Dinas.
f. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
sesuai bidang keahlian dan keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagianyang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran
XV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 331
(1) Kepala Dinas Ketahanan Pangan mempunyai tugas
memimpin, mengendalikan dan melaksanakan koordinasi,
identifikasi, perencanaan, pembinaan, pengembangan,
pengaturan, monitoring dan pengendalian di bidang
pemantapan Ketahanan Pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud ayat (1),
Kepala Dinas Ketahanan Pangan mempunyai fungsi :
a. merumuskan Kebijakan teknis di Dinas Ketahanan
Pangan sesuai dengan kebijakan dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku;
b. menyelenggarakan urusan Pemerintahan dan Pelayanan
Dinas Ketahanan Pangan;

c. merumuskan Kebijakan, operasional, Pembinaan di


bidang Ketahanan Pangan;
d. melaksanakan Pembinaan, pengawasan dan
Pengendalian unit pelaksana teknis
e. melaksanakan Pengelolaan Kegiatan Kesekretariatan
Dinas Ketahanan Pangan.
f. menetapkan program dan kegiatan dinas dalam rangka
pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi
berdasarkan RPJMD;
g. menetapkan pelaksanaan tugas masing-masing bidang
dan sekretariat agar sesuai dengan prosedur kerja dan
terjalin kerjasama yang baik;
h. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas
bawahan untuk mengetahui hasil kinerja
instansi/individu;
i. memimpin pembinaan dan fasilitasi pelaksanaan
program dan kegiatan serta pembinaan SDM,
pengendalian ketatausahaan badan;
j. menetapkan petunjuk teknis dan juklak sebagai
penjabaran peraturan perundangan di bidang
ketahanan pangan sebagai pedoman;
k. melakukan pembinaan dan fasilitasi kepada
instansi/SKPD Pemerintah Provinsi Lampung maupun
Pemerintah Kab/Kota se Lampung berkenan kegiatan
pembinaan;
l. merumuskan naskah-naskah dinas, keputusan,
berkenaan kegaitan pembinaan, pengembangan dan
pengawasan di bidang ketahanan pangan sesuai
peraturan perundangan yang berlaku;
m. menetapkan naskah dinas ketatausahaan berkenaan
dengan pengelolaan umum, kepegawaian, keuangan,
perlengkapan dan kerumahtanggaan serta kehumasan
dan keprotokolan dalam rangka tertib administrasi dan
pelaksanaan;
n. membina administrasi kepegawaian, keuangan dan
perlengkapan serta aset dinas dalam rangka tertib
administrasi dan pertanggungjawaban sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
o. menganalisa laporan hasil kerja bawahan dan menilai
sesuai prestasi masing-masing unit dan individu;
p. mengevaluasi dan menetapkan LAKIP instansi sesuai
hasil perolehan program dan kegiatan Dinas sebagai
laporan;
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 332
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
penunjang teknis dan administratif, koordinasi dan
pembinaan/pengendalian dalam urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan, ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan ,masyarakat dan
kerumahtanggaan di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud ayat (1),
Sekretaris Menyelenggarakan Fungsi :
a. penyelenggaraan Administratif Kepegawaian;
b. penyelenggaraan Administrasi Surat Menyurat,
perlengkapan serta pembinaan Pegawai;
c. penyelenggaraan Administrasi Keuangan;
d. penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian;
e. membagi petunjuk dan arahan kepada bawahan agar
pekerjaan berjalan sesuai rencana serta upaya
meningkatkan kerja SDM bawahan;
f. mengkoordinasikan dan membimbing bawahan dalam
melaksanakan tugas agar tidak terjadi overlapping.
g. meneliti dan memberi paraf pada naskah-naskah dinas
yang akan disediakan ke pimpinan untuk menghindari
kesalahan;
h. meneliti konsep usulan rencana belanja operasional serta
mengkoordinasi penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan di
lingkungan Dinas untuk menjamin akuntabilitasnya;
i. melakukan pembinaan administrasi kepegawaiandan
pengembangan kapasitas dalam rangka peningkatan
kesejahteraan dan kompetisi SDM;
j. melakukan pembinaan terhadap pembayaran gaji
pegawai di lingkungan badan dalam rangka tertib
administrasi;
k. melakukan pembinaan terhadap urusan rumah tangga,
surat menyurat, kearsipan, kehumasan dan
keprotokolan di lingkungan Badan;
l. melakukan pembinaan terhadap pengelolaan
perlengkapan dan administrasi barang-barang inventaris
badan;
m. memantau dan mengendalikan pengelolaan anggaran
dan opersional masing-masing bidang yang disesuaikan
dengan DPA;
n. memberikan saran dan pertimbangan melalui telaah staf
kepada pimpinan sebagai bahan pengambilan
keputusan;
o. memverifikasi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas dan anggaran dalam rangka perwujudan
akuntabilitas;
p. mengkoordinasikan LAKIP di lingkuangan badan; dan
q. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
Pasal 333
Sekretaris, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 334
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyiapkan tugas menyiapkan bahan pelaksanaan
pelayanan surat menyurat, tata naskah dinas, kearsipan,
pelayanan rumah tangga, keprotokolan, staf layanan umum
dan menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan
pegawai, mengembangkan pegawai, mutasi, promosi, tata
usaha kepegawaian, pengembangan dan pembinaan
organisasi, tata laksana serta menghimpun peraturan
perundang-undangan peraturan terkait lainnya.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1),Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai
berikut :
a. menyusun rencana kerja dan scedule pelaksanaan tugas
sub bagian umum sesuai dengan program kerja
sekretariat sebagai acuan pelaksana tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti
perkembangannya dengan cara memantau agar
penyelesaianannya tepat waktu;
c. mengawasi mengawasi dan memotivasi bawahan dalam
pelaksanaan tugas, agar diperoleh hasil kerja yang
optimal dan disiplin kerja yang tinggi;
d. mengarahkan surat sesuai disposisi pimpinan
penggandaan dan tata kearsipan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
e. meneliti dan menyempurnakan data base administrasi
kepegawaian di lingkungan dinas dalam rangka
peningkatan kesejahteraan pegawai;
f. memberi petunjuk dan memantau pelaksanaan
inventarisasi dan pemeliharaan barang-barang inventaris
dan barang habis pakai untuk memudahkan
pengamanan aset dan penyediaan kebutuhan badan;
g. memberi petunjuk dan memantau pelakesanaan kegiatan
kerumahtangaan dan kehumasan sert dilingkup badan
agar pelaksanaan tugas kedinasan berjalan dengan baik;
h. meneliti konsep-konsep naskah dinas yang akan
disampaikan kepada pimpinan dengan cara mengecek
dan memeriksa agar hasilnya terhindar dari
kesalahan/kekeliruan;
i. memberikan arahan dan petunjuk dalam pengelolaan
kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. menyusun konsep usulan kenaikan pangkat, gaji
berkala, mutasi, promosi jabatan serta kesejahteraan
pegawai yang berlaku lainnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku;
k. membimbing dan memberi petunjuk penyusunan data
dan informasi dibidang kepegawaian dan
ketatalaksanaan di lingkup badan;
l. membimbing dan memberi petunjuk penyusunan data
dan informasi tentang ketahanan pangan kepada yang
memerlukan dalam rangka pelayanan prima; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.

Pasal 335
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
pengelolaan administrasi keuangan dan melaksanakan
penyusunan dan penyiapan bahan perencanaan
pembangunan dan program kerja Ketahanan pangan dan
evaluasi kinerja dinas penyediaan data dan informasi
monitoring kegiatan, Pelaporan pelaksanaan kegiatan dan
penyajian data statistik dibidang tugasnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Sub bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai
fungsi :
a. menyusun rencana kerja dan schedul pelaksanaan tugas
dan bagian sebagai acuan pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti


perekembangannya dengan cara memantau agar
penyelesaiannya tepat waktu;
c. mengawasi dan memotivasi bawahan dalam pelaksanaan
tugas agar diperoleh hasil kerja yang optimal dan disiplin
kerja yang tinggi;
d. mengawasi dan memantau proses pengumpulan dan
pengolahan data usulan program dari masing-masing
unit kerja sebagai bahan penyusunan program;
e. mempelajari dan menganalisa setiap usulan program dan
bahan penyusunan dan pengembangan program kegiatan
masing-masing unit kerja;
f. mempelajari dan menganalisa tujuan-tujuan realistis
yang akan dicapai dalam perencanaan program sesuai
dengan rencana strategis jangka pendek, menengah, dan
panjang;
g. menyusun konsep telaah tentang prioritas program dan
kegiatan sesuai isu-isu sentral dan lokal sebagai bahan
pencapaian keputusan;
h. menyusun rumusan konsep program dan kegiatan serta
rencana strategis badan;
i. menyiapkan bahan sosialisasi dan koordinasi hasil
rumusan penyusunan program kepada masing-masing
unit kerja yang dijadikan sebagai rencana kerja;
j. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan guna mengetahui perkembangan yang ada;
k. menyusun laporan pelaksanaan program dan anggaran
serta hasil yang telah dicapai sebagai perbandingan
tahun lalu dan masukan kepada pimpinan dalam
menentukan kebijakan lebih lanjut;
l. menyusun buku-buku informasi tentang keberadaan dan
perkembangan ketahanan pangan di kab.mesuji;
m. mengkaji dan mengevaluasi rencana penerimaan dan
belanja dinas sesuai dengan sumber dana tahun yang
lalu dan tahun berjalan sebagai acuan penyusunan
anggaran tahun berikutnya;
n. meneliti, menyempurnakan dan menandatangani konsep
spp belanja rutin, daftar gaji dan tanjungan sesuai
pengajuan yang telah ditetapkan;
o. mengendalikan keuangan anggaran rutin dan
operasional agar sesuai dengan plafon yang telah
dianggarkan;
p. mengawasi, mengendalikan dan melakukan pembinaan
pengolahan administrasi keuangan dalam rangka tertib
administrasi keuangan;
q. memverifikasi dan mengevaluasi penyerapan anggaran
belanja bidang;
r. meneliti dan menyempurnakan penyusunan laporan
pertanggungjawaban keuangan sesuai realisasi dan
bukti-bukti pengeluaran dalam rangka tertib pengelolaan
keuangan; dan
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Ketersediaan, Kerawanan Pangan,
Distribusi dan Harga Pangan
Pasal 336
(1) Bidang Ketersediaan, Kerawanan Pangan, distribusi dan
harga pangan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi,
identifikasi, pembinaan, pengembangan dan pengaturan,
pemantauan dan pengendalian serta pemantafan
ketersediaan pangan, cadangan pangan, kebutuhan pangan
serta pencegahan dan penanggulangan kerawanan pangan,
pengembangan dan pemantauan distribusi dan harga
pangan, serta pengendalian akses pangan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Ketersediaan Kerawanan Pangan,
distribusi dan harga pangan mempunyai fungsi :
a. mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan
bidang untuk bahan penetapan kebijakan rencana
strategis dan rencana kerja;
b. membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti
perkembangannya untuk memastikan pelaksanaan tugas
dapat habis dan berjalan lancar;
c. memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan agar
pekerjaan berjalan sesuai rencana serta upaya
meningkatkan kinerja sdm bawahan;
d. mengkoordinasikan dan membimbing bawahan dalam
melaksanakan tugas agar tidak overlapping.
e. melaksanakan identifikasi infrastruktur distribusi
pangan di daerah;
f. mengkoordinasikan pengembangan infrastruktur
distribusi pangan daerah;
g. mengkoordinasikan pelaksanaan pemantauan dan
kerjasama dengan instansi terkait dalam distribusi
pangan;
h. mengkoordinasikan kegiatan pencegahan penurunan dan
upaya peningkatan akses pangan masyarakat;
i. menyiapkan bahan analisis akses pangan perkotaan dan
pedesaan;
j. menyiapkan bahan koordinasi dan pengkajian kegiatan
pencegahan penurunan, peningkatan akses pangan
masyarakat;
k. menyiapkan bahan fasilitasi pengembangan sistim
jaringan dan pola distribusi pangan;
l. menyiapkan bahan pemantauan pelaksananaan akses
distribusi pangan di kab. mesuji;
m. mengkoordinasikan pengembangan informasi dan
pengendalian harga pangan di daerah;
n. memfasilitasi pengembangan jaringan pasar bahan
pangan di daerah;
o. menyusun laporan distribusi pangan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
p. menyusun rencana teknis kewaspadaan pangan;
q. mengkoordinasikan kegiatan pencegahan dan
penanggulangan kerawanan pangan dengan pihak-pihak
terkait;
r. menyusun laporan kewaspadaan pangan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

s. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan


sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 337
Bidang Ketersediaan, Kerawanan Pangan, distribusi dan harga
pangan, membawahi :
a. Seksi Ketersediaan, Cadangan Pangan dan Kerawanan
Pangan;
b. Seksi Distribusi, pengendalian harga dan akses pangan.

Pasal 338
(1) Seksi Ketersediaan, Cadangan pangan dan kerawanan
pangan mempunyai tugas melakukan pemantauan produksi
pangan, identifikasi dan perencanaan kebutuhan pangan
serta menyusun perencanaan cadangan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Ketersediaan, Cadangan Pangan dan
kerawanan pangan mempunyai fungsi :
a. menyusun program kerja pelaksanaan tugas sesuai
dengan program kerja bidang sebagai acuan pelaksanaan
tugas;
b. melaksanakan bimbingan tentang cadangan pangan.
c. membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti
perkembangannya dengan cara memantau agar
penyelesaiannya tepat waktu;
d. melaksanakan pengkajian dan menyiapkan identifikasi
dan analisis ketersediaan;
e. menganalisa penyebab terjadinya rawan pangan dan
rawan gizi;
f. membuat pemetaan daerah rawan pangan dan rawan
gizi;
g. menyiapkan bahan identifikasi wilayah rawan pangan di
daerah;
h. menyiapkan bahan koordinasi penanganan rawan
pangan tingkat kabupaten;
i. menyiapkan bahan identifikasi dan analisis ketersediaan
kebutuhan pangan dan keragaman produk pangan di
daerah;
j. menyiapkan bahan identifikasi dan rencana kebutuhan
produksi dan konsumsi masyarakat;
k. menyiapkan bahan koordinasi pencegahan dan
pengendalian masalah pangan sebagai akibat
menurunnya ketersediaan pangan yang diakibatkan
berbagai sebab;
l. menyusun laporan ketersediaan pangan di daerah;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 339
(1) Seksi Distribusi, Pengendalian Harga dan Akses Pangan
mempunyai tugas bahan koordinasi dan mengembangkan
insfrastruktur serta mengamankan distribusi pangan
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),seksi Distribusi, Pengendalian Harga dan Akses
Pangan mempunyai fungsi:

a. menyusun rencana kerja dan schedule pelaksanaan


tugas sub bidang sesuai dengan program kerja bidang
sebagai acuan pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti
perkembangannya dengan cara memantau agar
penyelesaiannya tepat waktu;
c. menyusun dan mengoreksi konsep kebijakan dan
pedoman operasional berdasarkan norma dan standar
sebagai acuan dalam penyelenaraan program kegiatan;
d. melaksanakan pemantauan harga pangan pokok
masyarakat;
e. melakukan pencegahan penurunan akses pangan;
f. menyiapkan fasilitas pengembangan sistem jaringan dan
pola distribusi pangan;
g. melakukan pengkajian hasil monitoring dan evaluasi
sebagai bahan laporan;
h. menyusun laporan akses pangan di kab. mesuji;
i. melakukan pencegahan penurunan akses pangan
masyarakat melalui sosialisasi pemantauan dan rapat
koordinasi agar tercipta kestabilan pangan;
j. melaksanakan pemantauan harga pangan pokok
masyarakat;
k. menyusun perkembangan harga pangan;
l. melakukan pengkajian hasil monitoring dan evaluasi
sebagai bahan laporan;
m. menyusun laporan akses pangan di kab. mesuji;
n. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 6
Bidang Konsumsi, Penganekaragaman Pangan dan
Mutu Keamanan Pangan
Pasal 340
(1) Bidang Konsumsi, Penganekaragaman Pangan dan Mutu
Keamanan Pangan mempunyai tugas menyiapkan
koordinasi, identifikasi, pembinaan, pengembangan pangan
dan pengaturan pemantauan dan analisis konsumsi,
penganekaragaman pangan, serta pengendalian mutu dan
keamanan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Konsumsi, Penganekaragaman Pangan dan
Mutu, Keamanan Pangan mempunyai fungsi :
a. mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan
bidang untuk bahan penetapan kebijakan rencana
strategis dan rencana kerja;
b. membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti
perkembangannya untuk memastikan pelaksanaan tugas
dapat habis;
c. memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan agar
pekerjaan berjalan sesuai rencana serta upaya
meningkatkan kinerja sdm bawahan;
d. mengkoordinasikan dan membimbing bawahan dalam
melaksanakan tugas agar tidak terjadi overlapping.
e. menyusun rencana teknis penganekaragaman dan
konsumsi pangan;

f. mengkoordinasikan peningkatan peran serta masyarakat


dalam penganekaragaman dan konsumsi pangan;
g. merencanakan pengembangan jenis pangan alternatif
dan pangan lokal berdasarkan potensi masing-masing
daerah agar tercapai kebutuhan keamanan pangan;
h. memfasilitasi pengembangan usaha kelembagaan
penganekaragaman pangan lokal;
i. menyusun laporan kegiatan penganekaragaman dan
konsumsi pangan sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
j. menyusun rumusan rencana pengkajian dan analisis,
pengembangan, pemantauan dan pemantapan keamanan
pangan di daerah;
k. mengkoordinasikan pengembangan, pemantauan dan
pengendalian keamanan pangan di daerah; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 341
Bidang Konsumsi, Penganekaragaman Pangan dan Mutu
Keamanan Pangan, membawahi :
a. Seksi Konsumsi Pangan dan Penganekaragaman pangan;
dan
b. Seksi Mutu, keamanan Pangan dan Gizi.

Pasal 342
(1) Seksi Konsumsi Pangan dan Penganekaragaman Pangan
mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi
identifikasi, pematauan dan analisis serta pembinaan dan
pengembangan pola konsumsi pangan serta pengembangan
penganekaragaman bahan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Konsumsi dan Penganekaragaman
Pangan adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja pelaksanaan tugas sub bidang
sesuai dengan program kerja bidang sesuai acuan
pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan dengan cara memantau
agar penyelesaiannya tepat waktu;
c. mengawasi dan memotivasi bawahan dalam pelaksanaan
tugas agar dapat diperoleh hasil kerja yang optimal dan
disiplin kerja yang tinggi;
d. menyiapkan bahan identifikasi penganekaragaman
pangan pokok masyarakat;
e. menyiapkan bahan pembinaan mutu konsumsi
masyarakat menuju gizi seimbang dengan makanan
berbahan baku lokal;
f. menyiapkan bahan koordinasi dan pengkajian tentang
pengembangan penganekaragaman pangan;
g. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis
pengembangan penganekaragaman pangan;
h. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
pengembangan jenis pangan lokal dengan berdasarkan
potensi daerah;
i. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan pengkajian, pengembangan dan
pemantapan kebutuhan pangan tradisional;

j. menyiapkan bahan penyusunan pola bimbingan dan


penyuluhan kepada masyarakat tentang
penganekaragaman pangan;
k. menyiapkan bahan kegiatan peningkatan peran
masyarakat dalam rangka pengembangan;
l. menyusun laporan penganekaragaman pangan di
daerah;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 343
(1) Seksi Mutu, Keamanan Pangan dan Gizi mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi, pembinaan, pengembangan,
pengaturan, pemantauan, pengendalian dan peningkatan
mutu pangan menuju gizi yang seimbang berbasis bahan
baku lokal, serta menyusun kebijakan teknis dalam rangka
menanggulangi dan menanggani masalah keamanan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Mutu, Keamanan Pangan dan Gizi adalah
seabagai berikut :
a. menyusun rencana kerja pelaksanaan tugas sub bidang
sesuai dengan program kerja bidang sesuai acuan
pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan dengan cara memantau
agar penyelesaiannya tepat waktu;
c. mengawasi dan memotivasi bawahan dalam pelaksanaan
tugas agar dapat diperoleh hasil kerja yang optimal dan
disiplin kerja yang tinggi;
d. menyusun rencana pengkajian, pemantauan dalam
rangka pemantauan dalam rangka pemantapan
keamanan pangan;
e. mengkoordinasikan pencegahan dan penanggulangan
masalah pangan sebagai akibat menurunnya mutu, gizi,
dan keamanan pangan;
f. mengkoordinasikan pembinaan mutu dan keamanan
pangan produk pangan pabrik skala kecil/ rumah
tangga;
g. mengkoordinasikan pengembangan kelembagaan
sertifikasi produk pangan segar dan pabrik skala rumah
tangga;
h. melakukan monitoring otoritas kompeten produk pangan
segar;
i. menyusun laporan keamanan pangan di daerah sebagai
masukan pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih
lanjut;
j. menyusun laporan keamanan pangan di daerah; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Keenambelas
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 344
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah unsur
penyelenggara pemerintah daerah di Kabupaten yang dipimpin
olehseorang Kepala Dinas, bertanggungjawab langsung kepada
Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari
Sekretaris Daerah.

Pasal 345
(1) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
mempunyaitugasmelaksanakanpenyusunandan pelaksanaan
kebijakan daerah dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa.
(2) Untukmelaksanakantugassebagaimanadimaksud pada ayat
(1), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai
fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis pengelolaan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah dibidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
c. pembinaan danpelaksanaan tugas dibidang
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;
d. Pembinaan, pengelolaan dan pelaksanaan tugas di
bidang pengelolaan administratif dan pemberdayaan
masyarakat desa; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 346
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Bina Pemerintahan dan Kelembagaan Desa,
membawahi :
1. Seksi Administrasi dan Pemerintahan Desa;
2. Seksi Bina Lembaga Kemasyarakatan Desa; dan
3. Seksi Sosial Budaya dan Manajemen Informasi Desa.
d. Bidang Keuangan, Pembangunan dan Aset
Desa,membawahi:
1. Seksi Keuangan Desa;
2. Seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa; dan
3. Seksi Aset dan Kekayaan Desa.
e. Bidang Pemberdayaan Sumberdaya, dan Usaha Ekonomi
Desa, membawahi :
1. Seksi Pengembangan Ekonomi Desa;
2. Seksi Pengembangan Sumberdaya dan Penerapan
Teknologi Tepat Guna (TTG); dan
3. Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Desa tertentu.
f. Unit pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahlian
keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam
lampiran XVI yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 347
(1) KepalaDinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa dalam menyelenggarakan kewenangan
Desentralisasi, dekonsentralisasi dan tugas pembantuan
dalam bidang pemberdayaan masyarakat dan Desa yang
menjadi kewenangan dan tugas-tugaslain sesuai dengan
pelaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimanadimaksudpada
ayat (1), Kepala Kepala Dinas PemberdayaanMasyarakat
dan Desa menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pemberdayaan
masyarakat desa;
b. penyusunan dan penetapan program kerjadalam rangka
pengembangan dan penataan pelaksanaan tugas;
c. penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan
umum dibidang pemberdayaan masyarakat dan desa;
d. penyelenggaraan kebijakan dibidang pemberdayaan
masyarakat dan desa ditetapkan oleh bupati;
e. pemberian informasi saran dan pertimbangan
dibidang pemberdayaan masyarakat desa kepada bupati
sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan atau
membuat keputusan;
f. penyelenggaraankoordinasidanmengadakanhubungan
kerja sama dengan semua instansi untuk kepentingan
pelaksanaan tugas;
g. pembinaan terhadap personil dinas dan jabatan
fungsional dalam rangka pelaksanaan tugas dibidang
pemberdayaan masyarakat dan desa;
h. pelayanan administrasi perkantoran;
i. penyelenggaraan penata usahaan keuangan;
j. pelayanan administrasi kepegawaian;
k. pelayanan administrasi perencanaan;
l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 348
(1) Sekretariat mempunyaitugas menyelenggarakan pelayanan
penunjang teknis dan administratif, koordinasi
danpembinaan/pengendalian dalam urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan,
ketatalaksanaan, sarana prasarana, hubungan masyarakat
dan kerumahtanggaan di lingkungan Dinas.
(2) Untukmelaksanakantugassebagaimanadimaksud pada ayat
(1), Sekretarismenyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
b. penyelenggaraan administrasi surat menyurat,
perlengkapan serta pembinaan pegawai;
c. penyelenggaraan administrasi keuangan;
d. penyelenggaraan kegiatan hubungan masyarakat,
kelembagaan, dokumentasi dan informasi tentang
masyarakat desa;
e. penyelenggaraan penyusunan laporan akuntabilitas
keuangan instansi pemerintah (lakip);
f. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program,
monitoring dan evaluasi program dan pelaporan; dan
g. melaksanakantugaslainyangdiberikanoleh a tasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 349
Sekretaris, membawahi:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
Pasal 350
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyiapkanbahan pelaksanaanpelayanansuratmenyurat,
tata naskah dinas,kearsipan, pelayanan rumah tangga,
keprotokolan, staf layanan umum danmenyiapkan bahan
penyusunan rencana kebutuhan pegawai, mengembangkan
pegawai, mutasi, promosi, tata usaha kepegawaian,
pengembangan, pengelolaan aset dinas dan pembinaan
organisasi, tata laksana serta menghimpun peraturan
perundang-undangan dan peraturan terkait lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun rencana pelaksanaan kegatan seksi
administrasi umum dan kepegawaian;
b. pengumpulan dan melaksanakan pengolahan data
administrasi umum dan surat menyurat;
c. pengumpulan dan pengolahan data kepegawaian;
d. fasilitasi kenaikan pangkat pegawai, kenaikan gaji
berkala pegawai, dan purna tugas pegawai serta
mutasi/alih tugas;
e. menyusun dan menyiapkan analisis jabatan, analisis
beban kerja dan distribusi pegawai dinas pmd ;
f. merencanakan kegiatan-kegiatan pada subbag
administrasi umum, kepegawaian dan perlengkapan;
g. melakukan manajemen aset, monitoring dan evaluasi
aset serta menyusun rencana kebutuhan dan
pemeliharaan aset dinas pmd;
h. menyusun dan menyiapkan kebijakan dan produk
hukum subbag administrasi umum, kepegawaian dan
perlengkapan;
i. menyusun, menghitung kebutuhan dan memelihara
peralatan dan perlengkapan;
j. menyusun dan mengelola kearsipan dinas pmd ;
k. melaksanakan tugas kerumahtanggaan dan
kehumasan dinas pmd ;
l. menginvestarisasikan tenaga administrasi;
m. menyiapkan dan melaksanakan peningkatan
kemampuan ketenagaan;
n. menyiapkanusulanpenambahan,pemberhentiandan
pensiun pegawai;
o. menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan
kenaikan pangkat;
p. mengurus administrasi kepegawaian meliputi karpeg,
karis/karsu, taspen dan askes serta administrasi
kepegawaian lainnya;
q. menyusun daftar urut kepangkatan dan jenjang
kepangkatan pegawai;
r. menyampaikan dan mengagendakan surat masuk dan
keluar;
s. mengkoordinasikan pengelolaan administrasi
kepegawaian dengan unit kerja terkait;
t. menyelenggarakan pembinaan pegawai, rapat-rapat,
upacara/apel dan absensi pegawai;dan
u. menginventarisasikan barang dan perlengkapan
dilingkungan dinas;
v. menyelenggarakan tugas-tugas kerumah tanggaan
kantor;
w. mengevaluasi dan melaporkan kegiatan-kegiatan pada
subbag administrasi umum, kepegawaian dan
perlengkapan;
x. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 351
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan pengumpulan, pengolahan, pengujian,
rencana kerja dan kegiatan evaluasi kinerja Dinas
penyediaan data dan informasi monitoring, evaluasi
kegiatan, penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan dan
penyajian data statistik di bidang tugasnya, menyiapkan
bahanpenyusunan anggaran rutin pembinaan dan bimbingan
administrasi keuangan dan pemberdayaan, tatanan
perbendaharaan barang, verifikasi, pertanggung
jawabankeuangan bimbingan penyelesaian dan tindak lanjut
hasil pemeriksaan, penataan dokumen keuangan dan
menyusun laporan realisasi anggaran serta verifikasi surat
menyurat yang bersangkutan dengan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
menyelenggarakan fungsi :
a. merencanakan kegiatan-kegiatan pada subbag
perencanaan dan keuangan dinas pemberdayaan
masyarakat dan desa;
b. pengumpulan dan pengolahan data keuangan dan
perencanaan dinas pemberdayaan masyarakat dan desa;
c. mengevaluasi dan melaporkan kegiatan-kegiatan pada
subbag perencanaan dan keuangan dpmd;
d. menyusun dan menyiapkan kebijakan dan produk
hukum subbag perencanaan dan keuangan dinas pmd ;
e. koordinasi penyusunan dokumen perencanaan dinas
pmd meliputi renstra, renja, rka;
f. menyusun laporan bulanan, semesteran dan laporan
akhir tahun anggaran dinas pmd ;
g. koordinasi penyusunan dokumen laporan capaian
kinerja kegiatan dinas pmd ;
h. koordinasi pelaksanaan tindak lanjut lhp;
i. melaksanakan penatausahaan keuangan dan
pembinaan administrasi keuangan dinas pmd ;
j. menyiapkan dan menyusun laporan pelaksana
rencana/program kerja dinas;
k. menyiapkan dan dan menyusunan laporan hasil
monitoring dan evaluasi dalam rangka pengendalian
program kerja dinas pmd;
l. menyiapkanbahanlaporanakuntabilitaskinerjainstansi
pemerintah dinas pmd ;
m. mengumpulkan/mengolah data keuanganuntukbahan
penyusunan laporan keuangan;
n. menyiapkan bahanpenyusunan rencana penerimaan
dan anggaran belanja serta menganalisisdata
penyusunan anggaran;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 5
Bidang Bina Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
Pasal 352
(1) Bidang Bina Pemerintahan dan kelembagaan Desa
mempunyai tugas pokok melaksanakan perumusan pedoman
fasilitasi administrasi pemerintahan desa, kelembagaan dan
perangkat Desa dan Pemberdayaan Sosial Budaya
Masyarakat desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Bina Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
mempunyai fungsi:
a. pendampingan pengelolaan administrasi pemerintahan
desa;
b. pembinaan kelembagaan dan perangkat desa;
c. fasilitasi penyelenggaraan pemilihan dan pelantikan
kepala desa;

d. menyusun kebijakan evaluasi tingkat perkembangan


desa dan fasilitasi evaluasi kelurahan/desa;
e. menyusun kebijakan dan acuan penghasilan tetap dan
tunjangan bagi kepala desa, perangkat desa dan badan
permusyawaratan desa;
f. pembinaan administrasi dan penyusunan kebijakan
terkait pembentukan, penggabungan dan penghapusan
desa;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentengan dengan peraturan
dan perundang-undangan yang belaku.

Pasal 353
Bidang Pemerintahan Desa, membawahi :
a. Seksi Administrasi Pemerintahan Desa;
b. Seksi Bina lembaga Kemasyarakatan; dan
c. Seksi Sosial Budaya dan manajemen Informasi Desa.

Pasal 354
(1) Seksi Bidang Administrasi Pemerintahan Desa mempunyai
tugas mempersiapkan dan memfasilitasi pelaksaanaan
proses-proses administrasi pemerintahan desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Seksi Administrasi Pemerintahan Desa
menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun dan melaksanakan perencanaan kegiatan seksi
administrasi pemerintahan desa;
b. pengumpulan dan pengolahan data administrasi dan
aparatur desa;
c. menyusun dan menyiapkan kebijakan dan produk hukum
administrasi desa;
d. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan pelaksanaan
administrasi desa;
e. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan pemilihan kepala
desa, perangkat desa dan badan permusyawaratan desa
(bpd);
f. melaksanakan fasilitasi, koordinasi evaluasi tingkat
perkembangan desa;
g. melaksanakan fasilitasi, pembinaan dan penetapan batas
desa;
h. melaksanakan fasilitasi, pembinaan dalam penggabungan
dan pemekaran desa;
i. menyiapkan fasilitasi pelaksanaan pemberhentian,
pemilihan, pengangkatan danpelantikanaparatdesa dan
dinas permusyawaratan desa;
j. memfasilitasi pengelolaan dan pengembangan adminitrasi
desa;
k. menyiapkan laporan pelaksanaan sub bidang
administrasi pemerintahan desa; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 355
(1) Seksi Bina Lembaga Kemasyarakatan Desa
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan kelembagaan
dan perangkat yang ada tersedia desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat(1),Seksi Bina Kelembagaan dan Perangkat Desa
memiliki fungsi :
a. merencanakan kegiatan-kegiatan pada seksi bina
lembaga kemasyarakatan desa;
b. pengumpulan dan pengolahan data lembaga
kemasyarakatan desa;
c. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan bidang tugas seksi bina kelembagaan dan
perangkat desa;
d. menyusun dan menyiapkan kebijakan dan produk
hukum lembaga kemasyarakatan desa;
e. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan pelaksanaan
bina kelembagaan desa;
f. memfasilitasi pembentukan dan pembinaan aparatur
desa dan badan permusyawaratan desa;
g. menyiapkan bahan dan petunjuk teknis pembinaan
pengembangan desa dan kelembagaan desa;
h. melaksanakan perumusan pedoman pengembangan
potensi kelembagaan masyarakat;
i. melaksanakan pembentukan dan pembinaan lembaga-
lembaga desa;
j. menyiapkan perumusan kebijakan dan memfasilitasi
pelaksanaan peningkatan pemberdayaan perempuan;
k. menyiapkan perumusan kebijakan dan memfasilitasi
pelaksanaan pelatihan kemasyarakatan;
l. mengevaluasi dan melaporkan kegiatan-kegiatan pada
seksi lembaga kemasyarakatan desa;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 356
(1) SeksiSosial Budaya dan Manajemen Informasi Desa
bertugas melaksanakan Pemberdayaan sosial budaya
Masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat(1),Seksi Sosial Budaya dan Manajemen Informasi Desa
mepunyai fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan seksi pemberdayaan sosial
budaya masyarakat;
b. pengumpulan dan pengolahan data sosial budaya;
c. menyusun dan menyiapkan kebijakan dan produk
hukum sosial budaya dan manajemen informasi desa;
d. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan sosial budaya
dan manajemen informasi desa;
e. melaksanakan pengelolaan dan pemeliharaan sistem
informasi desa;
f. melakukan koordinasi kerjasama dalam pengumpulan,
verifikasi dan validasi data tentang desa dengan lembaga
pemilik data;
g. fasilitasi dan pembinaan sistem informasi desa meliputi
profil desa, sistem informasi keuangan, dan semua
sistem informasi di desa
h. memfasilitasi pemberdayaan masyarakat desa;
i. mempelajari peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan bidang pemberdayaan masyarakat;
j. memfasilitasi pemberdayaan masyarakat desa;
k. menyiapkan perumusan kebijakan dan memfasilitasi
pelaksanaan pemberdayaan, peningkatan kesejahteraan
keluarga dan kesejahteraan sosial masyarakat;
l. memotivasi swadaya gotong royong masyarakat;
m. menyiapkan perumusan kebijakan dan memfasilitasi
pelaksanaan koordinasi peningkatan partisipasi
masyarakat;
n. melaporkan pelaksanaan hasil kegiatan pada seksi
pemberdayaan sosial budaya dan manajemen informasi
desa; dan
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 6
BidangKelembagaanBidang Keuangan, Pembangunan
dan Aset Desa
Pasal 357
(1) BidangKelembagaanBidang Keuangan, Pembangunan dan
Aset Desa mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian
tugas pemerintahan dibidang Keuangan, Pembangunan
dan Aset Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat(1),BidangKeuangan, Pembangunan dan Aset Desa
menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun rencana pelaksanaan rencana kegiatan
bidang keuangan, pembangunan dan aset desa;
b. menyiapkan bahan dan petunjuk teknis pembinaan,
keuangan, pembangunan dan aset desa;
c. menyusun kebijakan teknis tentang pelaksanaan
keuangan di desa, peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan keuangan, pembangunan dan aset
desa;
d. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan administrasi pembangunan,
keuangan dan aset desa; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
praturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 358
(1) Seksi Keuangan Desa mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan
pengelolaan Keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Keuangan Desa menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan perencanaan kegiatan pada sub bidang
keuangan desa;
b. memfasilitasi pembinaan terhadap penyusunan rencana
anggaran pendapatan dan belanja desa;
c. pengumpulan dan pengolahan data keuangan desa;
d. menyusun dan menyiapkan kebijakan dan produk
hukum keuangan desa;
e. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan keuangan desa;
f. melaksanakan evaluasi raperdes apbdes;
g. menyiapkan rangkuman laporan keuangan desa dan
melaporkan kepada bupati;
h. menyusun alokasi dan lokasi dana desa yang bersumber
dari apbn (dd), alokasi dana desa (add), bantuan
keuangan kabupaten, dan dana bagi hasil (dbh) pajak
dan retribusi kabupaten;
i. menyiapkan laporan penyaluran dan realisasi alokasi
dan lokasi dana desa yang bersumber dari apbn (dd),
alokasi dana desa (add), bantuan keuangan kabupaten,
dan dana bagi hasil (dbh) pajak dan retribusi
kabupaten;
j. menyusun laporan pelaksanaan pada seksi keuangan
desa;dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 359
(1) Seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa
mempunyai tugas melaksanakan perumusan
kebijakan dan fasilitasipelaksanaan urusan Pembangunan
Sarana dan Prasarana Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa
menyelenggarakan fungsi :
a. merencanakan kegiatan-kegiatan pada seksi
pembangunan sarana dan prasarana desa;
b. menyusun dan menyiapkan kebijakan dan produk hukum
pembangunan sarana dan prasarana desa;
c. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data
pembangunan sarana dan prasarana desa
d. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan penyusunan
dokumen perencanaan desa (rpjmdesa dan rkpdesa)
e. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan teknis
pembangunan sarana dan prasarana desa;
f. mengevaluasi dan melaporkan kegiatan-kegiatan pada
seksi pembangunan sarana dan prasarana desa;
g. melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi
pembangunan desa;
h. penyusunan norma, standar, dan pedoman teknis
pembangunan desa;
i. melakukan koordinasi, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pembangunan desa
j. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan seksi
pembangunan sarana dan prasarana desa; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 360
(1) Seksi Aset dan kekayaan Desa mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan
fasilitasipelaksanaan urusan Pengelolaan Aset dan
pendapatan Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Seksi Aset dan Kekayaan Desa menyelenggarakan
fungsi :
a. melaksanakan perencanaan kegiatan pada seksi aset
dan kekayaan desa;

b. melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan aset aset


dan kekayaan desa;
c. melaksanakan pembinaan pengelolaan aset dan
kekayaan desa;
d. melaksanakan pembinaan peningkatan pendapatan asli
desa;
e. menyusun menyiapkan pedoman teknis pengelolaan,
pencatatan dan penghapusan aset desa;
f. penyusunan norma, standar, dan pedoman manajemen
aset desa;
g. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan aset desa;
h. menyusun dan menyiapkan kebijakan dan produk
hukum aset desa;
i. mengevaluasi dan melaporkan kegiatan-kegiatan pada
seksi aset dan monev desa;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 7
Bidang Pemberdayaan Sumberdaya, dan usaha Ekonomi Desa
Pasal 361
(1) Bidang Pemberdayaan Sumberdaya, dan usaha Ekonomi
Desa mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan
mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan kebijakan
dibidang Usaha Pemberdayaan Sumberdaya, Usaha Ekonomi
Masyarakat dan, pengembangan usaha ekonomi
keluarga dan kelompok masyarakat, pengembangan lembaga
keuangan mikro perdesaan, pengembangan produksi
danpemasaranhasil usaha masyarakat, dan pemberdayaan
masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna dan
sumberdaya alam, pengembangan kerjasama dan
pemberdayaan desa tertentu.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pemberdayaan Sumberdaya dan Usaha
Ekonomi Desa mempunyai fungsi :
a. pelaksanaanperencanaankegiatanpadapemberdayaan
sumberdaya ekonomi masyarakat
b. pengembangan ekonomi masyarakat;
c. pengelolaan, pemasaran hasil usaha desa;
d. mengembangkan pembangunan partispasi dan
kerjasmaa dengan pihak ketiga;dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 362
Bidang Pemberdayaan Sumberdaya dan usaha ekonomi desa,
membawahi :
a. Seksi Pengembangan Ekonomi desa;
b. Seksi Pengembangan Sumberdaya dan Penerapan
Teknologi Tepat Guna (TTG); dan
c. Seksi Kerjasama dan pemberdayaan Desa Tertentu.

Pasal 363
(1) Seksi Pengembangan Ekonomi desa mempunyaitugas
menyusun pedoman dan fasilitasi usaha ekonomi
Masyarakat, Pemanfaatan pasar Desa, usaha produksi
pertanian dan pangan, peningkatan usaha perkreditandan
simpan pinjam serta pengembangan produksi dan jasa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pengembangan Ekonomi Desa
menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan perencanaan kegiatan pada sub bidang
pengembangan ekonomi desa;
b. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan
dengan bidang usaha seksi pengembangan ekonomi
desa dan penyusunan bahan untuk pemecahan masalah;
c. pengumpulan dan pengolahan bahan pengembangan
ekonomi desa;
d. mengevaluasi dan melaporkan kegiatan-kegiatan pada
seksi pengembangan ekonomi desa;
e. menyusun dan menyiapkan kebijakan dan produk
hukum pengembangan ekonomi desa;dan
f. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan pengembangan
ekonomi desa dan badan usaha milik desa (bumdes)
g. melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan terhadap
kelompok masyarakat miskin;
h. memfasilitasi pembentukan dan pembinaan pasar desa;
i. menyusun pedoman dan fasilitasi usaha ekonomi
masyarakat;
j. memfasilitasi pemanfaatan usaha produksi pertanian
dan pangan;
k. memfasilitasi pelaksanaan pengembangan produksi;
l. melaksanakan pelaporan kegiatan seksi usaha ekonomi
masyarakat; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 364
(1) Sub Bidang Pengembangan Sumberdaya dan Penerapan
Teknologi Tepat Guna (TTG) mempunyai tugas menyusun
pedomandan fasilitasi pengembangan Sumberdaya dan
Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG).
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Pengembangan Sumberdaya dan
Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) menyelenggarakan
fungsi :
a. menyusun perencanaan kegiatan seksi pengembangan
sumberdaya dan penerapan teknologi tepat guna;
b. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan
pengembangan urusan sumberdaya alam dan penerapan
ttg;
c. mengevaluasi dan melaporkan kegiatan-kegiatan pada
seksi pengembangan sumberdaya dan penerapan ttg;
d. menyusun dan menyiapkan kebijakan dan produk
hukum pengembangan sumberdaya dan penerapan ttg;
e. melaksanakan fasilitasi, pemberdayaan dan pembinaan
pengembangan sumberdaya dan penerapan ttg;

f. melakukan pendataan terhadap potensi dan


pemanfaatan sumber daya alam yang dikelola oleh
masyarakat se kabupaten mesuji;
g. koordinasi dengan camat se-kabupaten mesuji tentang
pendataan terhadap potensi sumber daya alam;
h. membuat laporan potensi sumber daya alam yang ada di
kabupaten mesuji;
i. mempersiapkan kegiatan lomba teknologi tepat guna (ttg)
tingkat kabupaten hingga nasional;
j. pembentukan pos pelayanan teknologi (posyantek) di
seluruh kecamatan se-kabupaten mesuji;
k. menyusun laporan pelaksanaan seksi pengembangan
sumberdaya dan penerapan teknologi tepat guna (ttg);
dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 365
(1) Sub Bidang Kerjasama dan Pemberdayaaan Desa Tertentu
mempunyai
tugas menyusun Pedoman, fasilitasi, Koordinasi urusan
pengembangan kerjasama yang ada di desa serta
berkoordinasi dengan para pihak dalam menyusun
pelaksanaan kerjasama desa dan pemberdayaan desa
tertentu.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), seksi Kerjasama dan Pemberdayaaan DesaTertentu
menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan perencanaan kegiatan seksi kerjasama
dan pemberdayaaan desa tertentu;
b. pengumpulan dan pengolahan data kerjasama dan
pemberdayaaan desa tertentu;
c. merencanakan dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan pada
seksi kerjasama dan pemberdayaaan desa tertentu;
d. mengevaluasi dan melaporkan kegiatan-kegiatan pada
seksi kerjasama dan pemberdayaaan desa tertentu;
e. menyusun dan menyiapkan kebijakan dan produk
hukum kerjasama dan pemberdayaaan desa tertentu;
f. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan kerjasama dan
pemberdayaaan desa tertentu;
g. melaksanakan fasilitasi kerjasama pelaksanaan program
pemberdayaan dan pembangunan desa tertentu dengan
pihak pemerintah lainnya dan atau pihak ketiga seperti
tentara manunggal masuk desa (tmmd), kegiatan lain
yang berasal dari program kementerian dan propinsi;
h. melaksanakan koordinasi pendamping;
i. menyusun bahan pengembangan pembangunan
partisipatif dan kegotongroyongan;
j. menyusun laporan tentang pelaksanaan pada seksi
kerjasama dan pemberdayaaan desa tertentu; dan
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Ketujuhbelas
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 366
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah di bidang
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab langsung
kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 367
(1) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), DinasPenanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman
modal dan pelayanan perizinan;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang penanaman modal dan
pelayanan perizinan;
c. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang penanaman
modal dan pelayanan perizinan di daerah;
d. pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan;
e. pembuatan peta penanaman modal daerah;
f. pengembangan peluang dan potensi penanaman modal
di daerah dengan memberdayakan pelaku usaha;
g. pelaksanaan promosi penanaman modal daerah;
h. penyelenggaraan pelayanan administrasi dan proses
pelayanan perizinan;
i. pengawasan,pengendalian dan evalusi pelayanan
perizinan;
j. penandatanganan perizinan atas nama Bupati
berdasarkan pendelegasian wewenang dari Bupati; dan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 368
(1) Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Penanaman Modal membawahi :
1. Seksi Investasi; dan
2. Seksi Promosi.
d. Bidang Perizian membawahi:
1. Seksi Pendaftaran dan Informasi; dan
2. Seksi Penetapan dan Penertiban.
e. Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Pengaduan,
membawahi :
1. Seksi Pengawasan dan Pengendalian; dan
2. Seksi Pengaduan.
f. Unit pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahlian
keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mesuji
sebagaimana tercantum dalam lampiran XVII yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.

Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 369
(1) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu mempunyai tugas memimpin, mengatur,
membina, memotivasi, mengkoordinasikan dan
melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah di
Bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan sesuai
dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan
kebijakan yang diberikan oleh Bupati.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang Penanaman Modal dan
pelayanan Perizinan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Penanaman
Modal dan Perizinan;
d. pelaksanaan koordinasi proses pelayanan Penanaman
Modal dan Perizinan; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 370
(1) Sekretars mempunyai tugas mengatur pelayanan umum,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan urusan rumah
tangga serta membantu kepala Dinas dalam
mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan
pengendalian terhadap program, pengelolaan administrasi
dan sumber daya, melakukan kerjasama dengan dinas
instansi terkait.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan urusan penyusunan program dibidang
penanaman modal dan pelayanan perizinan;
b. menyelenggarakan urusan umum dan ketatausahaan,
urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan
kebersihan lingkungan kerja, koordinasi dan hubungan
antara dinas instansi dan penyiapan rapat-rapat dinas;
c. menyelenggarakan administrasi kepegawaian; dan
d. menyelenggarakan administrasi keuangan dan
perlengkapan.

Pasal 371
Sekretaris, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 372
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan urusan administrasi umum perkantoran,
administrasi kepegawaian dan analisis jabatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawain mempunyai
fungsi :
a. menginventarisasikan tenaga administrasi;
b. melaksanakan pengelolaan naskah dinas, penataan
kearsipan surat menyurat dan menyiapkan rapat-rapat
dinas;
c. menyiapkan dan melaksanakan peningkatan
kemampuan ketenagaan;
d. menyiapkan usulan penambahan, pemberhentian dan
pensiun pegawai;
e. menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan
kenaikan pangkat;
f. menyusun dan memelihara arsip kepegawaian;
g. mengurus administrasi kepegawaian meliputi karpeg,
karis/karsu, taspen dan askes serta administrasi
kepegawaian lainnya;
h. menyusun daftar urut kepangkatan dan jenjang
kepangkatan pegawai;
i. menyampaikan dan mengagendakan surat masuk dan
keluar;
j. mengatur, memelihara dan menyusun arsip/dokumen
surat menyurat;
k. mengkoordinasikan pengelolaan administrasi
kepegawaian dengan unit kerja terkait;
l. menyelenggarakan pembinaan pegawai, rapat-rapat,
upacara/apel dan absensi pegawai; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 5
Bidang Penanaman Modal
Pasal 373
(1) Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas di bidang Penanaman Modal meliputi
pengkajian, Pengembangan Pengendalian promosi dan
investasi.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat
(1), Bidang Penanaman Modal mempunyai fungsi;
a. perumusan rencana kerja di bidang Kerjasama,
Pengembangan dan Pengendalian bidang Promosi dan
b. Investasi;
c. perumusan kebijakan teknis di bidang Kerjasama,
Pengembangan Pengedalian bidang Promosi dan
d. Investasi;
e. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, pembinaan tugas di
bidang Kerjasama, Pengembangan dan
f. Pengendalian bidang Promosi dan Investasi; dan
a. pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang
g. Kerjasama, Pengembangan dan Pengendalian di bidang
Promosi dan Investasi; dan
h. pelaksanaan tugas dinas lainya yang diberikan oleh
Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 374
Bidang Penanaman Modal, membawahi:
a. Seksi Investasi;dan
b. Seksi Promosi.

Pasal 375
(1) Seksi Investasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Bidang Penanaman Modal yang berkaitan dengan
Investasi di Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Investasi mempunyai fungsi :
a. penghimpunan dan penelaahan peraturan
perundangundangan petunjuk teknis, petunjuk
pelaksanaan dan pedoman/ketentuan lain berkaitan
dengan bidang investasi;
b. penyusunan rencana program dan kegiatan serta
pelaksanaannya pada Seksi Investasi;
c. penyusunan kebijakan pengembangan penanaman
modal daerah dalam bentuk rencana umum penanaman
modal daerah yang sesuai dengan program
pembangunan daerah;
d. pelaksanaan penelitian dan pengkajian potensi-potensi
daerah bagi pengembangan penanaman modal;
e. pelaksanaan pengajuan usulan dan fasilitasi kerjasama
dengan dunia usaha di bidang penanaman modal;
f. penyusunan laporan dan Pengembangan Investasi di
daerah; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 376
(1) Seksi promosi mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Bidang Penanaman Modal yang berkaitan dengan
Promosi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Seksi Promosi mempunyai fungsi :
a. penghimpunan dan penelaahan peraturan
Perundangundangan, petunjuk teknis, petunjuk
pelaksanaan dan pedoman/ketentuan lain berkaitan
dengan promosi;
b. penyusunan rencana program dan kegiatan serta
pelaksanaannya pada Seksi Promosi;
c. penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan pemberian
bimbingan dan pembinaan promosi penanaman modal
daerah;
d. pengumpulan, penyusunan dan pengelohan data dalam
rangka pelaksanaan promosi investasi;
e. pelaksanaan promosi penanaman modal daerah;
f. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam
kegiatan promosi penanaman modal;
g. pelaksanaan pemantauan, pengawasan dan evaluasi
pelaksanaan penanaman modal di daerah;
h. penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan
Seksi Promosi; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 6
Bidang Perizinan
Pasal 377
(1) Bidang Perizinan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
dibidang pelayanan perizinan dan non perizinan yang
meliputi pendaftaran, informasi, penetapan dan penerbitan
perizinan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Perizinan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan tugas dibidang pelayanan perizinan yang
meliputi pelayanan pendaftaran perizinan dan informasi
serta penetapan dan penerbitan perizinan;
b. perumusan sasaran pelaksanaan tugas dibidang
pelayanan perizinan;
c. pelaksanaan koordinasi, kerjasama dan kemitraan
dengan SKPD terkait atau pihak ketiga dibidang
pelayanan perizinan;
d. pelaksanaan verifikasi kelengkapan persyaratan
perizinan;
e. pelaksanaan Survey lokasi bersama Tim Teknis perizinan
terkait;
f. pengkoordinasian pelaksanaan survey kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan perizinan; dan
g. pelaksanaan tugas dinas lainya yang diberikan oleh
Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 378
Bidang Perizinan, membawahi:
a. Seksi Pendaftaran dan Informasi; dan
b. Seksi Penetapan dan Penerbitan Perizinan.

Pasal 379
(1) Seksi Pendaftaran dan Informasi mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan dibidang pelayanan perizinan yang
meliputi pendaftaran dan informasi perizinan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat(1), Seksi Pendaftaran dan Informasi mempunyai fungsi:
a. menerima dan meneliti kelengkapan berkas permohonan
perizinan;
b. melaksanakan regristasi administrasi dan verifikasi
berkas pemohonan perizinan;
c. membuat surat penolakan terhadap berkas permohonan
peizinan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
d. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam
rangka penelitian lapangan serta pemerosesan perizinan;
e. melaksanakan pembuatan berita acara dan laporan hasil
pelaksanaan penelitian di lapangan;
f. melaksanakan kajian yang bersifat teknis bersama
instansi terkait;
g. melaksanakan pelayanan informasi perizinan;
h. memberikan arahan dan petunjuk teknis mengenai
pemerosesan perizinan kepada petugas pelayanan;
i. meneruskan berkas permohonan perizinan yang dapat
diproses dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Pasal 380
(1) Seksi Penetapan dan Penerbitan Izin mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan Perizinan
di Seksi Penetapan dan Penerbitan Izin;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Seksi Penetapan dan Penerbitan Izin mempunyai fungsi :
a. melaksanakan penetapan biaya kelayakan sesuai dengan
tarif yang diatur dalam Peraturan Daerah;
b. memperoses dan menerbitkan perizinan serta
menyerahkan izin yang telah ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang;
c. memberikan arahan dan petunjuk teknis mengenai
penetapan dan penerbitan perizinan;
d. melaksanakan pembinanan, pengawasan dan
pengendalian setiap penetapan dan penerbitan izin;dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Paragraf 7
Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Pengaduan
Pasal 381
(1) Bidang Pengawasan, Pengendalian, dan Pengaduan
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dibidang
pengawasan, pengendalian dan pengaduan dibidang
penanaman modal dan perizinan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1)
di atas, Kepala Bidang Pengawasan, Pengendalian dan
Pengaduan mempunyai fungsi :
a. penyusunan petunjuk teknis kegiatan pengawasan dan
pengendalian serta penanganan pengaduan bidang
penanaman modal dan perizinan;

b. pelaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian


serta penanganan pengaduan dibidang penanaman
modal dan perizinan;
c. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan sosialisasi
pelayanan dibidang penanaman modal dan perizinan;
d. pelaksanaan pengkoordinasian tim teknis perizinan dan
melakukan peninjauan lapangan dengan tim teknis
perizinan terkait bagi perizinan yang mempunyai dampak
lingkungan dan masyarakat yang besar;
e. pelaksanaan koordinasi dengan SKPD terkait dalam
kegiatan pengawasan dan pengendalian serta
penanganan pengaduan yang berkaitan dengan bidang
penanaman modal dan perizinan;
f. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 382
Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Pengaduan, membawahi:
a. Seksi Pengawasan dan Pengendalian; dan
b. Seksi Pengaduan.

Pasal 383
(1) Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengawasan,
Pengendalian dan Pengaduan di Seksi Pengawasan dan
Pengendalian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai
fungsi :
a. penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan
kegiatan pengawasan dan pengendalian
b. terhadap penanaman modal dan perizinan;
c. pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian
dibidang penanaman modal dan perizinan;
d. pelaksanaan pembinaan dan penyuluhan dalam rangka
pengawasan dibidang penanaman modal dan perizinan;
e. pelaksanaan pemberian sanksi terhadap perusahaan
yang melakukan pelangggaran perizinan;
f. melaksanakan pengawasan administrasi dan alur
perizinan sesuai dengan sistem, prosedur dan peraturan
yang berlaku;
g. melakukan survey lokasi bersama dengan tim teknis
perizinan terkait dengan perizinan yang mempunyai
dampak yang besar terhadap lingkungan dan
masyarakat;
h. menyampaikan saran dan pertimbangan teknis
mengenai kelayakan perizinan kepada pimpinan ;
i. melaksanakan pelaporan pelaksanaan tugas ; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 384
(1) Seksi Pengaduan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Pengaduan
pada Seksi Pengaduan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pengaduan mempunyai fungsi :

a. penyusunan pedoman dan petunjuk teknis kegiatan


penanganan pengaduan yang berkaitan dengan
penanaman modal dan perizinan;
b. melaksanakan monitoring dan evaluasi bidang
pengawasan ;
c. pelaksanaan operasional kegiatan penanganan
pengaduan masyarakat berkaitan dengan penanaman
modal dan pelayanan perizinan;
d. pelaksanaan penerimaan dan penanganan pengaduan
masyarakat berkaitan dengan penanaman modal dan
perizinan.
e. pelaksanaan pemeriksaan dan pemilihan berkas
pengaduan sesuai laporan dari pengadu;
f. pelaksanaan penelitian lapangan atas pengaduan
masyarakat terhadap pelayanan perizinan;
g. pelaksanaan koordinasi dengan satuan kerja perangkat
daerah (SKPD) terkait dalam penanganan pengaduan;
b. penyiapan bahan penyusunan laporan penanganan
pengaduan dari masyarakat; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Bagian Kedelapanbelas
Dinas Sosial

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 385
Dinas Sosial merupakan unsur penyelenggara pemerintahan
daerah di bidang Sosial yang dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas, bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara
teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 386
(1) Dinas Sosial mempunyai tugas melaksanakan urusan
Pemerintahan Kabupaten di Bidang Sosial berdasarkan asas
otonomi yang menjadi kewenangan, tugas dekonsentrasi dan
tugas pembantuan, serta tugas lain sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Dinas Sosial mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan dan
rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial, serta
bidang pemberdayaan,penanggulangan kemiskinan, dan
kelembagaan sosial;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang sosial;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan
dan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial, serta
bidang pemberdayaan,penanggulangan kemiskinan, dan
kelembagaan sosial;
d. pelaksanaan pengembangan dan pelestarian nilai- nilai
kepahlawanan, keperintisan dan perjuangan, serta nilai-
nilai kesetiakwanan sosial;
e. pengendalian, pemberdayaan, pelayanan dan rehabilitasi
penyandang masalah kesejahteraan sosial;

f. pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial dan


penanggulangan kemiskinan;
g. perlindungan sosial korban bencana, korban tindak
kekerasan, pekerja migran dan orang terlantar;
h. pengembangan sumber dana dan jaminan kesejahteraan
sosial;
i. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi bidang
sosial;
j. pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi
penyandang cacat fisik, dan mental, lanjut usia tidak
potensial terlantar dari masyarakat rentan dan tidak
mampu;
k. pembinaan dan pengendalian perizinan/rekomendasi
bidang kesejahteraan sosial;
l. pelaksanaan pengembangan dan pendayagunaan potensi
dan sumber kesejahteraan sosial;
m. pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan
kelembagaan sosial;
n. penanganan dan penanggulangan korban bencana alam
dan bencana sosial;
o. pelayanan administratif dan pelayanan umum kepada
masyarakat dalam lingkup tugasnya; dan
p. pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Sosial.

Paragraf 2
Susunan organisasi
Pasal 387
(1) Susunan Organisasi Dinas Sosial terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial membawahi :
1. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak, Anak
Remaja dan Lanjut Usia; dan
2. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Korban
Penyalahgunaan NAPZA, Penyandang Cacat dan Tuna
Sosial;
d. Bidang Pemberdayaan, Penanggulangan Kemiskinan dan
Pemberdayaan Sosial membawahi:
1. Seksi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan
Sosial; dan
2. Seksi Kelembagaan Sosial, Pengembangan Nilai
Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan
Sosial.
e. Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial membawahi :
1. Seksi Penanggulangan Korban Bencana dan Bantuan
Sosial; dan
2. Seksi Jaminan dan Perlindungan Sosial.
f. Unit pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahlian
keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang


yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Sosial Kabupaten Mesuji
sebagaimana tercantum dalam lampiran XVIII yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.

Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 388
(1) Kepala Dinas Sosial mempunyai tugas memimpin,
mengendalikan dan mengkoordinasikan seluruh
pelaksanaan tugas Dinas Sosial Kabupaten Mesuji, dalam
menyelenggarakan kewenangan desentralisasi dan
dekonsentrasi dan tugas pembantuan dalam Bidang
Bantuan dan Jaminan Sosial,
Pemberdayaan,Penanggulangan Kemiskinan, dan
Kelembagaan Sosial serta Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial,
yang menjadi kewenangan dan tugas-tugas lain yang
menjadi kewenangan yang ditetapkan oleh Bupati dan
perundang-undangan yang berlaku. Berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Kepala Dinas Sosial mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan umum maupun khusus dalam
bidang bantuan dan jaminan sosial, pelayanan dan
rehabilitasi sosial dan pemberdayaan,penanggulangan
kemiskinan, dan kelembagaan sosial;
b. penyusunan dan penetapan program kerja dalam rangka
pengembangan dan penataan pelaksanaan tugas;
c.memimpin, mengoordinasikan, mengawasi dan
mengendalikan semua kegiatan dinas sosial;
d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi
permasalahan dilingkup tugasnya sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugasnya;
e.membagi tugas, memberi petunjuk, menilai dan
mengevaluasi hasil kerja bawahan agar pelaksanaan
tugas dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
ketentuan ketentuan yang berlaku;
f. mengadakan hubungan kerjasama dengan semua instansi
baik pemerintah maupun swasta untuk kepentingan
pelaksanaan tugas;
g.membina dan memotivasi kepada seluruh pegawai di
lingkungan dinas dalam upaya meningkatkan
produktivitas kerja;

h. menyelenggarakan pembinaan teknis di bidang


pelayanan dan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan
sosial,serta pemberdayaan,penanggulangan kemiskinan,
dan kelembagaan sosial, dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat miskin;
i. mengkaji dan menyiapkan bahan penetapan kebijakan
kepala daerah di bidang bantuan dan jaminan sosial,
pelayanan dan rehabilitasi sosial dan
pemberdayaan,penanggulangan kemiskinan, dan
kelembagaan sosial;
j. mempertanggungjawabkan tugas dinas secara teknis
operasional dan teknis administratif kepada kepala
daerah melalui sekretaris daerah;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 389
(1) Sekretariat mempunyai tugas meyelenggarakan pelayanan
penunjang teknis dan administratif, koordinasi dan
pembinaan / pengendalian dalam pengelolaan urusan
administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan,
perlengkapan, kerumahtanggaan, hukum, kelembagaan
serta tugas-tugas lain yang berhubungan dengan
masyarakat. Sekretariat di pimpin oleh seorang sekretaris
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala
dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugassebagaimana dimaksud pada
ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja
pengelolaan pelayanan kesekretariatan;
b. penetapan rumusan kebijakan pelayanan administrasi
dinas;
c. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi
umum dan kerumahtanggaan;
d. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi
kepegawaian;
e. penyelenggaraan administrasi surat menyurat,
perlengkapan, serta pembinaan pegawai;
f. penyelenggaraan administrasi keuangan;
g. penyelenggaraan kegiatan hubungan masyarakat,
kelembagaan, dokumentasi, dan informasi tentang sosial;
h. penyelenggaraan penyusunan Laporan Akuntabilitas
Keuangan Instansi Pemerintah (LAKIP);
i. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program,
monitoring dan evaluasi program dan pelaporan; dan
j. penyelenggaran tugas yang diberikan atasan sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.

Pasal 390
Sekretaris membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;

Pasal 391
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan dan memberikan pelayanan dalam urusan
surat menyurat, kearsipan, rumah tangga dinas,
perlengkapan kantor, kepegawaian, pembinaan organisasi
serta tatalaksana serta menyiapkan bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan di bidang sosial.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai
fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional
kegiatan pelayanan administrasi umum,
kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian
b. pelaksanaan urusan kesekretariatan;
c. pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan
pengiriman surat-surat,naskah dinas dan pengelolaan
dokumentasi dan arsip dinas;
d. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas;
e. penyusunan rencana keperluan alat-alat tulis kantor dan
penyusunan petunjuk pelaksanaannya;
f. pemeliharaan gedung, ruangan, peralatan, pekarangan,
ketertiban, dan kebersihan serta keamanan kantor dinas;
g. pengurusan pengelolaan sumber data dan pemeliharaan
kendaraan dinas;
h. pengadaan perlengkapan dan inventaris barang kantor;
i. penyimpanan, penerimaan dan pendistribusian
perlengkapan dan inventarisir barang;
j. Pengurusan administrasi peralatan, perlengkapan dan
perbekalan serta pengurusan administrasi inventarisasi
kekayaan milik Negara/Daerah;
k. Pelaksanaan publikasi dan dokumentasi pelaksanaan
tugas kedinasan;
l. Pelaksanaan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-
rapat dinas;
m. Pengelolaan sistem informasi managemen perlengkapan
di Sub Bagian masing-masing;
n. Pengelolaan perpustakaan dinas dan hubungan
masyarakat;
o. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan data
kepegawaian;
p. Pelaksanaan penyusunan daftar urut kepangkatan
dilingkungan dinas;
q. Pelaksanaan penyusunan daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan dilingkungan dinas;
r. Pelaksanaan penyusunan usulan kepangkatan, jabatan,
mutasi, dan usulan pemberhentian pegawai;
s. Pengkoordinasian pengelolaan administrasi kepegawaian
dengan unit kerja terkait;
t. Penyusunan laporan hasil kegiatan dibidang administrasi
umum dan kepegawaian;
u. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 392
(1) Sub BagianPerencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
menyiapkan bahan penyusunan rencana program,
monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program,
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana
anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan, perhitungan
anggaran, verifikasi dan perbendaharaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada ayat
(1),Sub Perencanaan dan Keuangan, mempunyai fungsi:
a. menghimpun dan menyusun bahan Rencana Strategis
(RENSTRA) dinas;
b. menyusun bahan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana
Kerja dan Anggaran (RKA) dinas;
c. Menghimpun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dari setiap
bidang;
d. Menghimpun, memaduserasikan dan menyusun bahan
program, kegiatan serta anggaran dari masing- masing
bidang;
e. Mengkoordinasikanpenyusunananggaran/pembiayaan
pembangunan kesejahteraan sosial;
f. menyelenggrakan sistem informasi manajemen dan
pelaporan dinas sosial, melaksanakan koordinasi,
sinkronisasi penyusunan rencana kegiatan tahunan
pembangunan di bidang sosial;
g. Menlaksanakan dan meyiapkan bahan penyusunan
laporan bulanan, semester, triwulan dan tahunan serta
LPPD, LAKIP dan segala bentuk pelaporan lainnya sesuai
bidang tugasnya;
h. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial;
i. melaksanakan pengembangan sistim informasi
kesejahteraan sosial;
j. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data
penyusunan anggaran keuangan;
k. meneliti kelengkapan Surat Perintah Pembayaran Uang
Persediaan (SPP-UP), Surat Perintah Pembayaran Ganti
Uang (SPP GU), Surat Perintah Pembayaran Tambahan
Uang (SPP-TU), Surat Perintah PembayaranLangsung
(SPP-LS) gaji dan Surat Perintah Pembayaran Langsung
(SPP-LS)pengadaan barang dan jasa;
l. melakukan verifikasi Surat Perintah Pembayaran (SPP)
dan menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM) di
lingkup Dinas;
m. melakukan verifikasi harian atas penerimaan Dinas dan
verifikasi Surat Pertanggung Jawaban (SPJ);
n. melaksanakan akuntansi keuangan Dinas;
o. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan
keuangan meliputi penerimaan, penyimpanan,
pengeluaran dan pertanggungjawaban pembukuan;
p. melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan
penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan dan
perbendaharaan;
q. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan
keuangan termasuk pengelolaan pembayaran gaji
pegawai;

r. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan,


pengolahan, analisis dan penyajian data keuangan untuk
bahan penyusunan laporan keuangan;
s. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan
keuangan; dan
t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
Pasal 393
(1) Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas
melaksanakan tugas- tugas yang di limpahkan oleh Kepala
Dinas, Memimpin, menyelengarakan, mengkoordinasikan
dan mengendalikan tugas-tugas di bidang Bidang Pelayanan
dan Rehabilitasi Sosial meliputi penyandang masalah
kesejahteraan sosial, pelayanan dan rehabilitasi anak,
remaja,keluarga dan lanjut usia, korban narkotika,
psikotropika dan zat aditif(NAPZA), tuna sosial dan
penyandang cacat.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1), Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana dan programkerja bidang pelayanan
dan rehabilitasi sosial;
b. mengkoordinasikan progam kerja masing-masing seksi;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. membimbing dan memberi petunjuk kepada kepala seksi
dan bawahan;
e. membantu kepala dinas dalam memajukan program
pembangunan kesejahteraan sosial;
f. melaksanakan bimbingan teknis dan pengendalian
terhadap pencegahan timbulnya masalah sosial;
g. pemutakhiran data penyandang masalah kesejahteraan
sosial (PMKS);
h. menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial
anak, remaja dan lanjut usia;
i. menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial,
korban penyalahagunaan Napza, penyandang cacat dan
tuna sosial;
j. menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak
dalam hal penanganan anak balita dan pengangkatan
anak, anak dengan kecacatan, anak nakal (anak
berhadapan hukum), anak telantar (anak tanpa
pengasuhan orang tua), anak jalanan, perlindungan dan
advokasi sosial anak;
k. menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi
sosialpenyandang cacat melayani para penyandang cacat
tubuh, mantan penderita penyakit kronis, cacat mental
dan fisik (cacat ganda), cacat mental, tunanetra,
tunarungu, tunawicara, dan mengurusi aspek
kelembagaan dan perlindungan sosial serta advokasi bagi
mereka;

l. memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi


tunasosial yang meliputi tunasusila, gelandangan dan
pengemis, bekas binaan warga pemasyarakatan (eks
narapidana), dan penderita HIV/AIDS;
m. menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosialbagi
masyarakat pralanjut usia dan lanjut usia telantar yang
berusia 60 tahun atau lebih melalui pelayanan dalam
panti, luar panti serta Asistensi Lanjut Usia Terlantar
(ASLUT);
n. menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak
nakal, korban narkotika, psikotropika dan zat aditif
(NAPZA) dan tuna susila; dan
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala
dinas sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 394
Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, membawahi :
a. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak, Anak Remaja
dan Lanjut Usia; dan
b. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Korban
Penyalahgunaan NAPZA, Penyandang Cacat dan Tuna Sosial;

Pasal 395
(1) Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak, Remaja dan
Lanjut Usiamempunyai tugas melaksanakan tugas- tugas
yang di limpahkan oleh kepala bidang, melaksanakan
kegiatan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak, Remaja
dan Lanjut Usia.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1), Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak,
Remaja dan Lanjut Usia mempunyai fungsi :
a. melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan teknis kegiatan pelayanan dan rehabilitasi
sosial anak, remaja dan lansia;
b. memberikan bimbingan teknis dan pengendalian
pemberian bantuan sosial bagi anak terlantar, anak yang
berhadapan dengan hukum, anak jalanan, anak
memerlukan penanganan khusus dan lansia;
c. Pelaksanaan bimbingan mental sosialspiritual bagi anak
terlantar, anak jalanan, anak nakal, anak berhadapan
dengan hukum, anak memerlukan penanganan khusus
dan lansia;
d. melaksanakan rehabilitasi serta pelayanan sosial bagi
anak nakal, anak terlantar, anak berhadapan dengan
hukum, anak memerlukan penanganan khusus, lansia
atau jompo terlantar melalui sistim panti dan luar panti;
e. Pelaksanaan penyuluhan sosial hakdasar anak melalui
peran aktif keluargamasyarakat, organisasi dan
duniausaha.
f. menyiapakan bahan dan melaksanakan proses
pengangkatan anak (Adopsi Anak);
g. melaksanakan pembinaan, bantuan dan pengendalian
terhadap penyantunan anak melalui Panti Sosial;

h. Pelaksanaan pemberian rekomendasikeringanan biaya


dan rujukan ke pusatpusat pelayanan sosial dan rumah
sakitbagi orang dengan kecacatan dan lanjut usia
terlantar;
i. menyiapkan dan menyusun rencana dan program
Asistensi Lanjut Usia Terlantar (ASLUT);
j. memberikan bantuan pemulangan dan penanggulangan
orang terlantar;
k. Fasilitasi bimbingan keterampilan bagi kesejahteraan
sosial anak, remaja, dan lansia;
l. Pelaksanaan rumusan kebijakan dalam Praktek Belajar
Kerja (PBK) danUsaha Ekonomi Produktif (UEP) bagianak
terlantar, anak jalanan, anak nakalanak berhadapan
dengan hukum, dananak memerlukan penanganan
khusus;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 396
(1) Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Korban
Penyalahagunaan Napza, Penyandang Cacat dan Tuna Sosial
mempunyai tugas melaksakan tugas- tugas yang di
limpahkan oleh kepala bidang melaksanakan kegiatan
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Korban Penyalahagunaan
Napza, Penyandang Cacat dan Tuna Sosial.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1),Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial,
Korban Penyalahagunaan Napza, Penyandang Cacat dan
Tuna Sosialmempunyai fungsi :
a. melaksanakan penyiapan data, bahan perumusan dan
pelaksanaan teknis pelayanan dan rehabilitasi sosial,
korban penyalahagunaan napza, penyandang cacat dan
tuna sosial;
b. melaksanakan penyiapan indentifikasi sasaran
pelayanan dan rehabilitasi sosial, korban
penyalahagunaan napza, penyandang cacat dan tuna
sosial;
c. melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi
korban penyalahgunaan napza, penyandang cacat, eks
penderita penyakit kronis, eks napi, dan tuna sosial
melalui sistem panti maupun luar panti;
d. merancang penyediaan gedung beserta dan prasana
pelaksanaan rehabilitasi sosial dalam panti bagi korban
penyalahagunaan napza, penyandang cacat dan tuna
sosial;
e. melaksanakan koordinasi serta kerjasama dengan
instansi terkait dan badan swasta dalam rangka
rehabilitasi sosial dan pembinaan lanjutan bagi korban
penyalahgunaan napza, penyandang cacat dan tuna
sosial;
f. pelaksanaan bimbingan sosial terhadap peningkatan
kesejahteraan sosial korban penyalahgunaan napza,
orang dengan kecacatan dan tuna sosial;
g. bantuan kepada orsos (organisasi sosial) kecacatan dan
panti sosial masyarakat yang menangani korban
penyalahgunaan napza, penyandang cacat dan tuna
sosial;
h. pelaksanaan bimbingan sosial,penyuluhan sosial kepada
tuna susila,masyarakat sekitar lokasi prostitusi,
gelandangan, pengemis, bekas warga binaan
pemasyarakatan, bekas korban penyalahgunaan napza
dan korban trafiking;
i. pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan tentang
pencegahan, penyebarluasan HIV/AIDS;
j. melaksanakan koordinasi penanggulangan gelandangan
dan pengemis, wanita tuna sosial, waria melalui kegiatan
penertiban dan pemulangan;
k. penyelenggaraan hari internasional penyandang cacat
(hipenca);
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 6
Bidang Pemberdayaan,Penanggulangan Kemiskinan,
dan Kelembagaan Sosial
Pasal 397
(1) Bidang Pemberdayaan,Penanggulangan Kemiskinan, dan
Kelembagaan Sosial mempunyai tugas melaksanakan tugas
– tugas yang di limpahkan oleh kepala dinas, memimpin,
menyelengarakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
tugas-tugas di bidang pemberdayaan,penanggulangan
kemiskinan, kelembagaan sosial, pengembangan nilai
kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1), Bidang Pemberdayaan, Penanggulangan
Kemiskinan, dan Kelembagaan Sosialmempunyai fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja
peningkatan dan pengembangan pemberdayaan sosial;
b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang
peningkatan dan pengembangan pemberdayaan sosial;
c. pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang
peningkatan dan pengembangan pemberdayaan sosial;
d. perumusan sasaran pelaks tugas di bidang peningkatan
dan pengembangan pemberdayaan sosial;
e. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang
peningkatan dan pengembangan pemberdayaan sosial;
f. pelaporan pelaksanaan tugas di bidang peningkatan dan
pengembangan pemberdayaan sosial;
g. evaluasi pelaksanaan tugas di bidang peningkatan dan
pengembangan pemberdayaan sosial;
h. menyelenggarakan pembinaan kepahlawanan dan
keperintisan;
i. menyelenggarakan pembinaan kesetiakawanan sosial;
j. menyelenggarakan kegiata kelompok usaha bersama;
k. pelaksanaan tugas kedinasan lainsesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala
dinas sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 398
Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial membawahi :
a. Seksi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan
Sosial; dan
b. Seksi Kelembagaan Sosial, Pengembangan Nilai
Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial.

Pasal 399
(1) Seksi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan
Sosialmempunyai tugas melaksanakan tugas – tugas yang di
limpahkan oleh kepala bidang dalam melaksanakan kegiatan
merencanakan, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan
tugas peningkatan pengawasan dan bimbingan sosial
pemberdayaan dan penanggulangan keluarga miskin guna
meningkatkan kesejahteraan sosial masayarakat miskin.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1), Seksi Penanggulangan Kemiskinan dan
Pemberdayaan Sosial mempunyai fungsi :
a. melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan teknis kegiatan pemberdayaan sosial dan
penanggulangan kemiskinan;
b. mempersiapkan bahan pembinaan dan pengendalian
usaha-usaha kesejahteraan sosial fakir miskin guna
peningkatan kesejahteraan sosial;
c. memberikan bimbingan sosial dan pemberdayaan sosial
guna meningkatkan pelayanan sosial bagi fakir miskin;
d. penyediaan akses pelatihan, modal usaha, dan
pemasaran hasil usaha melalui pendampingan dan
lembaga pembiayaan;
e. memberikan bimbingan sosial dan pemberdayaan sosial
guna meningkatkan pelayanan sosial
kepada masyarakat yang berada dilingkungan kurang
layak huni/kumuh, didaerah terpencil/komunitas adat
terpencil (KAT);
f. menyiapkan dan menyusun rencana dan program
pemberian bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
dan bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE);
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 400
(1) Seksi Kelembagaan Sosial,Pengembangan Nilai
Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial
mempunyai tugas melaksanakan tugas – tugas yang di
limpahkan oleh kepala bidang untuk merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan
tugas peningkatan dan pengembangan kelembagaan sosial
Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat, Organisasi Sosial
dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan serta
Pengembangan Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan
Kesetiakawanan Sosial.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1), Seksi Seksi Kelembagaan
Sosial,Pengembangan Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan
Kesetiakawanan Sosial mempunyai fungsi :

a. melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan


pelaksanaan teknis terhadap kegiatan pembinaan
kelembagaan sosial, kepahlawanan, keperintisan, dan
kesetiakawanan sosial;
b. pelaksanaan bimbingan sosial pengembangan karang
taruna, pekerja sosial masyarakat, organisasi sosial dan
tenaga kesejahteraan sosial kecamatan;
c. pelaksanaan pola kerjasama dan kemitraan karang
taruna, pekerja sosial masyarakat, organisasi sosial dan
tenaga kesejahteraan sosial kecamatan;
d. pelaksanaan pemberian penghargaan pengembangan
karang taruna, pekerja sosial masyarakat, organisasi
sosial dan lembaga kesejahteraan sosial keluarga;
e. pelaksanaan fasilitasi pengurusan pendaftaran ulang
organisasi sosial;
f. pelaksanaan pemberian rekomendasi terhadap organisasi
sosial yang mendapat bantuan dari pemerintah daerah
dan pemerintah provinsi;
g. pembinaan, pengawasan dan evaluasi terhadap
organisasi sosial yang mendapat bantuan sosial;
h. melaksanakan pendataan, pembinaan dan
pemberdayaan terhadap lembaga-lembaga sosial serta
pahlawan/pejuang veteran;
i. melaksanakan kegiatan pembinaan dalam rangka
pelestarian nilai-nilai kejuangan, keperintisan, dan
kepahlawanan serta kesetiakawanan;
j. menyelenggarakan pembangunan, perbaikan dan
pemeliharaan taman makam pahlawan;
k. pelayanan pengangkatan serta pemakaman jenazah dan
rangka jenazah (jenazah pahlawan dan veteran) sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 7
Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial
Pasal 401
(1) Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas
melaksanakantugas – tugas yang di limpahkan oleh kepala
dinas, Memimpin, mengkordinasikan dan menyelengarakan
urusan di bidangBantuan dan Jaminan Sosial yang meliputi
penanggulangan korban bencana, Pemenuhan kebutuhan
bagi masyarakat korban bencana alam ataupun bencana
sosial, jaminan dan perlindungan sosial, bantuan sosial
korban tindak kekerasan dan pekerja migran serta
pengelolaan sumber dana sosial.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1)Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial
mempunyai fungsi :
a. merencanakan kegiatan dan program kerja seksi
bantuan dan jaminan sosial berdasarkan peraturan
perundang- undangan yang berlaku;
b. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka
perencanaan teknis pemberian bantuan dan pelayanan
sosial;
c. melakukan koordinasi dengan instansi terkaitdan lintas
sektoral agar terjalin kerja sama yang baik dan saling
mendukung dalam upaya pembinaan, bantuan dan
jaminan sosial dan pengelolaan sumber dana sosial;
d. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH);
e. menyiapkan dan melaksanakan program keserasian
sosial;
f. menyiapkan dan melaksanakan Program Keluarga
Miskin (PKH);
g. menyiapkan dan melaksanakan bantuan program
simpanan keuarga sejahtera;
h. penanggulangan bencana alam dan bencana sosial;
i. mengkoordinasikan dan evaluasi penyediaan kebutuhan
dasar bagi korban bencana alam;
j. Pelatihan Taruna Siaga Bencana (Tagana);
k. Pemberdayaan Taruna Siaga Bencana (Tagana);
l. menyelenggarakanjaminan dan perlindungan sosial,
bantuan sosial korban tindak kekerasan dan pekerja
migran;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala
dinas sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 402
Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial membawahi:
a. Seksi Penanggulangan Korban Bencana dan Bantuan
Sosial; dan
b. Seksi Jaminan dan Perlindungan Sosial.

Pasal 403
(1) Seksi Penanggulangan Korban Bencana dan Bantuan Sosial
mempunyai tugas melaksanakantugas – tugas yang di
limpahkan oleh kepala bidang melaksanakan kegiatan
bantuan sosial terhadap bencana, kesiapsiagaan dalam
upaya untuk meminimalisasi jumlah korban bencana dan
kerusakan sarana prasarana akibat bencana, dalam bentuk
penyediaan berupa bantuan darurat, peralatan evakuasi,
dan mobilisasi kendaraan siaga bencana, penyiapan
masyarakat untuk memahami risiko bencana melalui
penyuluhan sosial, latihan, simulasi, dan gladi lapangan
penanggulangan bencana, Tanggap darurat dalam upaya
percepatan penanganan korban bencana dan mencegah
terjadinya permasalahan sosial baru akibat bencana dalam
bentuk aktivasi sistem penanggulangan bencana melalui
upaya penyelamatan, bantuan terapi psikososial bencana
dan pemenuhan kebutuhan dasar.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1),Seksi Penanggulangan Korban Bencana dan
Bantuan Sosialmempunyai fungsi :
a. melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan teknis terhadap kegiatan penanggulangan
korban bencana alam, bencana sosial, serta penyaluran
bantuan sosial;

b. melaksanakan identifikasi situasi dan kondisi sosial


korban bencana alam dan korban bencana
sosial/pengungsi tentang korban manusia dan kelompok
masyarakat, kondisi pemukiman dan lingkungan serta
kebutuhan bantuan;
c. menyusun peta daerah rawan bencana;
d. melaksanakan kegiatan upaya pemulihan trauma bagi
korban bencana alam dan bencana sosial;
e. menyediakan dan mengevaluasi kebutuhan dasar bagi
korban bencana alam dan bencana sosial;
f. menyediakan sarana dan prasarana kesiap siagaan serta
penanggulangan terhadap korban bencana;
g. melaksanakan pelatihan penanggulangan bencana
Taruna Siaga Bencana dan memberikan dukungan
sarana dan prasarana;
h. melaksanakan koordinasi serta kerjasama instansi dalam
upaya penanggulangan bencana;
i. melaksanakan penyiapan identifikasi sasaran,
pelaksanaan, pembinaan, pengawasan, dan koordinasi
kegiatan penaggulangan korban bencana dan kegiatan
pendayaguna sumber dana sosial;
j. penyusunan rencana dan program kerja operasional
kegiatan peningkatan pengawasan, penertiban,
pembinaan, pengembangan di bidang pengumpulan dan
pengelolaan sumber dana bantuan sosial bagi korban
bencana alam dan sosial;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentngan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 404
(1) Seksi Jaminan dan Perlindungan Sosial mempunyai tugas
melaksanakan tugas- tugas yang di limpahkan oleh kepala
bidang melaksanakan kegiatan percepatan
penanggulangan kemiskinan sekaligus sebagai sarana
untuk mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) berupa jaminan Asuransi Kesejahteraan Sosial
(Askessos) dan jaminan perlindungan komunitas dengan
memberdayakan organisasi lokal, Dan Perlindungan sosial,
untuk mencegah dan menangani risiko dari guncangan
dan kerentanan sosial seseorang, keluarga, kelompok,
dan/atau masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat
dipenuhi sesuai dengan kebutuhannya.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1),Seksi Jaminan dan Perlindungan Sosial
mempunyai fungsi:
a. melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan teknis terhadap kegiatan jaminan dan
perlindungan sosial;
b. melaksanakan identifikasi, pra kondisi, advokasi dan
bantuan perlindungan sosial terhadap anak, wanita
dan lanjut usia yang menjadi korban tindak kekerasan
atau perlakuan salah, pekerja migran terlantar,
pengidap HIV/AIDS dan keluarganya serta
penyandang masalah sosial yang membutuhkan
advokasi dan perlindungan sosial;

c. melaksanakan kegiatan bantuan penguatan ekonomi


melalui bantuan modal dan sarana usaha serta
melakukan pemberian bantuan kepada penyandang
masalah kesejahteraan sosial yang menjadi kegiatan
perlindungan sosial;
d. melaksanakan koordinasi serta kerjasama dengan
instansi terkait, kalangan dunia usaha, badan sosial
dan LSM dalam penanganan korban tindak kekerasan
dan pekerja migran terlantar serta pengidapHIV/AIDS
dan keluarganya,
e. melaksanakan dan menyiapkan bantuan bagi pekerja
migran bermasalah dengan memberi bantuan
makanan dan pemulangan ke daerah asal melalui
rekomendasi dinas sosial setempat;
f. melaksanakan penyiapan pelaksanaan, pembinaan,
pengawasan, dan evaluasi kegiatan bantuan sosial
terhadap korban tindak kekerasan dan pekerja
migran;
g. merencanakan,mengkoordinasikan, menyelenggarakan
serta monotoring dan evaluasi program Asuransi
Kesejahteraan Sosial (Askessos)
h. merencanakan, mengkoordinasikan dan
menyelenggarakan serta monotoring dan evaluasi
Program Keluarga Harapan (PKH);
i. merencanakan, mengkoordinasikan,
menyelenggarakan serta monotoring dan evaluasi
program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni
(RS-RTLH);
j. merencanakan, mengkoordinasikan dan
menyelenggarakan bantuan dan jaminan sosial kepada
masyarakat miskin;
k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di
bidang jaminan dan perlindungan sosial; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kesembilanbelas
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 405
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur
penyelenggara pemerintahan daerah di bidang Tenaga Kerja dan
Transmigrasi yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas,
bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis
administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 406
(1) DinasTenagaKerjadanTransmigrasi mempunyaitugas
melaksanakanurusanpemerintahan kabupatendi
bidangTenagaKerjadanTransmigrasiberdasarkan azas
otonomidantugaspembantuan, sertatugaslainsesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


pada ayat (1), DinasTenaga Kerja adan Transmigrasi
mempunyai fungsi:
a. PerumusankebijakanteknisdibidangTenagaKerja
danTransmigrasi;
b. Penyelenggaraanurusanpemerintahandanpelayanan
umumdibidangTenagaKerjadanTransmigrasi;
c. PembinaandanpelaksanaantugasdibidangTenaga
KerjadanTransmigrasi;
d. Pelayananadministratif;dan
e. PelaksanaantugaslainyangdiberikanolehBupati
sesuaidengantugasdanfungsiDinasTenagaKerja
danTransmigrasi.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 407
(1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Pembinaan,PelatihandanPenempatanTenaga Kerja
membawahi :
1.SeksiPembinaan,PelatihandanProduktivitas Tenaga
Kerja;dan
2. Seksi Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja.
d. Bidang Hubungan Industrial dan Jamsostek membawahi:
1.Seksi Pembinaan Hubungan Industrial Dan Penyelesaian
Perselisihan; dan
2. Seksi Persyaratan Kerja dan Jamsostek.
e. Bidang Transmigrasi membawahi :
1.Seksi Pembinaan, Penyiapan, Penempatan dan
PengembanganTransmigrasi;dan
2. Seksi Pembinaan, Pengembangan Masyarakat
KawasanTransmigrasi.
f. Unit pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah jabatan
Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan bidang keahlian keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan


Transmigrasi Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum
dalam lampiran XIX yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 408
(1) KepalaDinas TenagaKerjadanTransmigrasimempunyai tugas
memimpin pelaksanaan tugas dalam
menyelenggarakansebagian tugas Pemerintah Daerah urusan
pemerintahan Bidang Tenaga Kerja dan
Transmigrasi,berkedudukan dibawahdanbertanggung
jawabkepadaBupatimelaluiSekretariat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud aada
ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraanperumusan,penetapan,pengaturan dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis
pembinaanpelatihan,produktivitas, penempatandan
perluasankesempatankerja;
b. Penyelenggaraanperumusan,penetapan,pengaturan
dankoordinasipelaksanaan kebijakanteknis hubungan
industrialdan pengawasan ketenagakerjaan;
c. Penyelenggaraanperumusan,penetapan,pengaturan dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis transmigrasi;
d. penyelenggaraan fasilitasi pelatihan, produktivitas,
penempatandanperluasankesempatankerja;
e. penyelenggaraanfasilitasi hubunganindustrialdan
pengawasanketenagakerjaandantransmigrasi;
f. penyelenggaraanfasilitasitransmigrasi;
g. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Tenaga Kerja dan Ketransmigrasian;
h. penyelenggaraankoordinasidanpembinaanUPTD.
i. menyelenggarakan perumusan dan penetapan
programkerjaDinas;
j. menyelenggarakanpenetapankebijakanteknisDinas
sesuaidengankebijakanumumPemerintahDaerah;
k. menyelenggarakanfasilitasi yang berkaitan dengan
pelaksanaanprogram,kesekretariatan, pelatihandan
produktivitas tenaga kerja, penempatan dan perluasan
kesempatan kerja, hubungan industrial dan
perlindungan ketenagakerjaan, dan transmigrasi;
l. menyelenggarakan pemberian saran, pertimbangandan
rekomendasi kepadaBupatimengenaitenaga
kerjadantransmigrasi sebagaibahanpenetapan
kebijakanumumPemerintahDaerah;
m. menyelenggarakankoordinasidankerjasamadengan
instansi pemerintah, swasta dan lembaga terkait
untukkelancaranpelaksanaankegiatanDinas;
n. menyelenggarakan pengkajian bahan Rencana
Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah(LAKIP),danLKPJ;

o. menyelenggarakankoordinasi penyusunanRencana
Strategis,pelaksanaan tugas-tugasteknisserta
evaluasidanpelaporanyangmeliputikesekretariatan,
pelatihandanproduktivitas tenagakerjapenempatan
tenagakerja,perlindunganketenagakerjaan dan
transmigrasi;
p. menyelenggarakanperumusandanpenetapantelaah
stafsebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
q. menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis
operasionaldalamrangkapenyelenggaraanpelayanan
tenagakerjadantransmigrasi;
r. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja
terkait;dan
s. menyelenggarakan tugaslainsesuaidengantugas
pokokdanfungsinya.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 409
(1) Sekretarismempunyai tugasmenyelenggarakan pelayanan
penunjang teknis dan administratif,
koordinasidanpembinaan/pengendalian dalamurusan
umum,kepegawaian, keuangan,perencanaan,
ketatalaksanaan, saranaprasarana,hubungan
masyarakatdankerumahtanggaandilingkunganDinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi :
a. PenyelenggaraanAdministrasiKepegawaian;
b. penyelenggaraan Administrasi surat menyurat,
PerlengkapansertaPembinaanpegawai;
c. penyelenggaraanAdministrasiKeuangan;
d. penyelenggaraankegiatan Hubungan Masyarakat,
Kelembagaan, Dokumentasi dan Informasi tentang
TenagaKerjadan Transmigrasi;
e. penyelenggaraanpenyusunanLaporanAkuntabilitas
KeuanganInstansiPemerintah(LAKIP);
f. penyelenggaraantugaspenyusunanrencanaprogram,
monitoringdanevaluasiprogramdanpelaporan;dan
g. melaksanakantugaslainyangdiberikanolehatasan
sepanjangtidakbertentangandenganperaturandan
perundang-undanganyangberlaku.
Pasal 410
Sekretaris membawahi :
a. SubBagianUmumdanKepegawaian;dan
b. SubBagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 411
(1) SubBagianUmumdanKepegawaian mempunyaitugas
melaksanakan danmemberikanpelayanandalam urusansurat-
menyurat, kearsipan,rumahtanggadinas, perlengkapan
kantor, kepegawaian pembinaan organisasi dan tatalaksana
serta menyiapkan bahan penyusunanperaturanperundang-
undangan dibidang TenagaKerjadan Transmigrasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaianmempunyai
fungsi:
a. melaksanakan danmenyiapkanbahanperumusan
kebijakanurusanrumahtanggadinas;
b. melaksanakandanmenyiapkanbahanpenyusunan
rencana kebutuhan pegawai dinas dan Unit
PelaksanaTeknisDinas;
c. melaksanakandanmenyiapkanbahanpenyusunan
rencana, program peningkatan kesejahteraan dan
karirpegawai;
d. melaksanakandanmenyiapkanbahanpenyusunan
rencanakebutuhanperlengkapankantor;
e. melaksanakandanmenyiapkanbahaninventarisasi,
registrasipegawaidansaranaprasaranapegawai;dan
f. melaksanakantugaslainyangdiberikanolehatasan
sepanjangtidakbertentangandenganperaturandan
perundang-undanganyangberlaku.

Pasal 412
(1) SubBagianPerencanaan dan Keuangan
mempunyaitugasmenyiapkan bahanpenyusunan
rencanaprogram, monitoring
danevaluasi,danpelaporanpelaksanaan program dan
melaksanakan penyiapanbahanpenyusunanrencana anggaran
pendapatan dan belanja, pembukuan,
perhitungananggaran,verifikasidanperbendaharan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Perencanaan dan Keuanganmempunyai
fungsi:
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dalam
rangka sinkronisasi, kesinergian dan pengendalian
program pembangunan di bidang TenagaKerjadan
Transmigrasi;
b. melaksanakan danmenyiapkanbahanpenelitiandan
kajianpendidikanbagipengembangan pelaksanaan
programdankegiatan;
c. melaksanakan danmenyiapkanbahanpengumpulan,
pengolahan, analisis,penyajiandanpublikasidatadi
bidangTenagaKerjadanTransmigrasi;
d. melaksanakan danmenyiapkanbahanpengumpulan,
pengolahan,evaluasipenyajiandanpublikasidata;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan;
f. melaksanakandanmenyiapkanbahanpenyusunan
laporanpengendalianpembangunandibidangTenaga
KerjadanTransmigrasi;
g. melaksanakandanmenyiapkanbahanpenyusunan
rencanaanggaranpendapatandanbelanjadinas;
h. melaksanakandanmenyiapkanbahananalisisdata
penyusunananggarankeuangan;
i. melaksanakandan menyiapkan bahan pengelolaan
keuangan meliputi penerimaan, penyimpanan,
pengeluarandanpertanggungjawabanpembukuan;
j. melaksanakan dan menyiapkan bahan bahan
penyelenggaraanpembinaan administrasikeuangan
danperbendaharaan;

k. melaksanakandan menyiapkan bahan pengelolaan


keuangan termasuk pengelolaan pembayaran gaji
pegawai;
l. melaksanakan danmenyiapkanbahanpengumpulan,
pengolahan,analisis dan penyajian data keuangan untuk
bahan penyusunan laporan pengelolaan keuangan;
m. melaksanakandanmenyiapkanbahanpenyusunan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan
keuangan;
n. melaksanakan tugaslainyangdiberikanolehatasan
sepanjangtidakbertentangandenganperaturandan
perundang-undanganyangberlaku.

Paragraf 5
Bidang PembinaanPelatihandanPenempatanTenagaKerja
Pasal 413
(1) Bidang PembinaanPelatihandan PenempatanTenaga Kerja
mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian
tugasdaridinastenagakerjadantransmigrasi
dalambidangPembinaan Pelatihan danPenempatan
TenagaKerjadalamrangkapelaksanaan tugas Desentralisa.
(2) Untukmelaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), BidangPelatihandan
PenempatanTenagaKerjamempunyaifungsi:
a. penyelenggaraan pengkajianbahankebijakanteknis
pelatihan,produktivitas tenagakerja,penempatan
danperluasankesempatankerja.
b. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi
pelatihan, produktivitas tenaga kerja, penempatan
danperluasankesempatankerja;
c. penyelenggaraan fasilitasi pelatihan, produktivitas
tenagakerja,penempatandanperluasankesempatan
kerja;
d. menyelenggarakanpengkajianprogramkerjaBidang
PelatihandanPenempatanTenagaKerja;
e. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi
penyusunan pedoman dan supervisi pelatihan,
produktivitas tenaga kerja, penempatan dan
perluasankesempatankerja;
f. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi
pembinaanlatihandanpemagangan;
g. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi
standarisasisertifikasidankompetensi;
h. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi
produktivitas;
i. menyelenggarakan fasilitasi pelatihan dan
produktivitastenagakerja;
j. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi
pengembanganpasarkerja;
k. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi
perluasankesempatankerja;
l. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi
penyalurantenagakerja;
m. menyelenggarakan fasilitasi penempatan tenaga
kerja;

n. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi


pelatihan,produktivitas tenagakerja,penempatan
danperluasankesempatankerja;
o. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan
pertimbanganpengambilankebijakan;
p. menyelenggarakanpelaporandanevaluasikegiatan
BidangPelatihandanPenempatanTenagaKerja;
q. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja
terkait;dan
r. melaksanakantugaslainyangdiberikanolehatasan
sepanjangtidakbertentangan denganperaturandan
perundang-undanganyangberlaku.

Pasal 414
BidangPembinaanPelatihandanPenempatanTenaga Kerja,
membawahi:
a. SeksiPembinaan,PelatihandanProduktivitas Tenaga;dan
b. SeksiPenempatandanPerluasanKesempatanKerja.

Pasal 415
(1) Seksi Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja
mempunyai tugas melaksanakan
pembinaanpelatihandanpeningkatan produktivitas
tenagakerja.
(2) Untuk melaksanakan tugassebagaimana dimaksud pada
ayat (1), SeksiPembinaanPelatihan Dan
ProduktivitasTenagaKerjamempunyai fungsi :
a. melaksanakan penyusunan program kerja seksi
pembinaanpelatihandanProduktivitasTenagaKerja;
b. melaksanakankegiatanpelatihanketenagakerjaan;
c. melaksanakan bimbingan lembaga pelatihan
ketenagakerjaan;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengadaan
program peningkatan kompetensi tenaga instruktur
baikdilembagapelatihankerjapemerintah/swasta;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan program
pelatihanpeningkatanproduktivitasusahakecil;dan
f. melaksanakantugaslainyangdiberikanolehatasan
sepanjangtidakbertentangandenganperaturandan
perundang-undanganyangberlaku.

Pasal 416
(1) SeksiPenempatan danPerluasanKesempatan Kerja
mempunyaitugasmelaksanakan penyusunan
bahankebijakanteknisdanfasilitasi Penempatandan
PerluasanKesempatanKerja.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat
( 1 ) , SeksiPenempatandanPerluasan
KesempatanKerjamempunyai fungsi:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi
PenempatandanPerluasanKesempatanKerja;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan fasilitasi
perjanjiankerjasamapenempatantenagakerja;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan verifikasi
dokumenketenagakerjaan;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan sistim
informasipenempatantenagakerja;

e. melaksanakanpenyusunandanpengolahandatadan
informasikegiatanperluasankesempatankerja;
f. melaksanakan pembinaandanpengaturanperluasan
lapangan kerja dan kesempatan kerja bagi tenaga
kerjamandiri;
g. melaksanakan dan menyiapkan bahan profil
ketenagakerjaan;dan
h. melaksanakantugaslainyangdiberikanolehatasan
sepanjangtidakbertentangandenganperaturandan
perundang-undanganyangberlaku.

Paragraf 6
Bidang Hubungan Industrial dan Jamsostek
Pasal 417
(1) Bidang Hubungan Industrial dan Jamsostek
mempunyaitugasmenyelenggarakanpembinaanhubunganindu
strialyang harmonis,berkeadilan
diperusahaandanmemberikan perlindungan
terhadaptenagakerjasertamelakukan
pembinaanterhadapketenagakerjaan.
(2) Untuk melakasanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Hubungan Industrial dan Jamsostek
mempunyaifungsi:
a. penyelenggaraan penghimpunan, perumusan dan
penetapanpedomankesejahteraan;
b. penyelenggaraanfasilitasihubunganindustrialdan
perlindunganketenagakerjaan;
c. penyelenggaraanpembinaannormaketenagakerjaan;
d. menyelenggarakanpengkajianprogramkerjaBidang
Hubungan Industrial;
e. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi
pembinaanhubunganindustrial;
f. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi
pembinaanketenagakerjaan;
g. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi
jaminansosialdankesejahteraantenagakerja;
h. menyelenggarakan fasilitasi pembinaan hubungan
industrial;
i. menyelenggarakan fasilitasi jaminan sosial dan
kesejahteraantenagakerja;
j. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi
hubungan industrial
k. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan
pertimbanganpengambilankebijakan;
l. menyelenggarakanpelaporandanevaluasikegiatan
Bidang Hubungan Industrial
m. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja
terkait;dan
n. melaksanakantugaslainyangdiberikanolehatasan
sepanjangtidakbertentangan denganperaturandan
perundang-undanganyangberlaku.

Pasal 418
BidangHubunganIndustrialdan Jamsostek membawahi:
a. Seksi Pembinaan Hubungan Industrial dan Penyelesaian
Perselisihan; dan
b. Seksi Syarat Kerja dan Jamsostek.

Pasal 419
(1) SeksiPembinaanHubunganIndustrialdan Jamsostek
mempunyaitugasmelaksanakan pembinaan
hubunganindustrialyangberkeadilansertaperlindungan
tenagakerjamelaluijaminansosialtenagakerja.
(2) Untuk melaksanakna tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pembinaan Hubungan
IndustrialdanPenyelesaian Perselisihan mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pembinaan
penyusunanbahanfasilitasipenetapan
upahminimumdanpenerapansistemperubahan;
b. melaksanakan sosialisasi undang-undang
ketenagakerjaan;
c. melaksanakanpembinaansumberdayaperusahaan
dankelembagaanhubunganindustrial;
d. melaksanakanbimbingandanpenyuluhanhubungan
industrial;
e. melaksanakan deteksi dini terhadap perselisihan
hubungan industrial, mogok kerja dan Pemutusan
HubunganKerja;
f. Fasilitasi dalam rangka pencegahan perselisihan
hubungan industrial, pemutusan hubungan kerja terkait
masalah pengupahan dan unjuk rasa/pemogokan pekerja
serta lock out(penutupan perusahaan)
g. melaksanakan penyelesaian perselesihan hubungan
industrial;dan
h. melaksanakantugaslainyangdiberikanolehatasan
sepanjangtidakbertentangan denganperaturandan
perundang-undanganyangberlaku.

Pasal 420
(1) Seksi Syarat Kerja dan Jamsostek
mempunyaitugasmelaksanakan penyusunan bahan
kebijakan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Persyaratan Kerja dan Jamsostek mempunyai
fungsi:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi
Syarat Kerja dan Jamsostek;
b. melaksanakan bimbingan kesehatan kerja dan
pencegahankecelakaantenagakerja;
c. melaksanakan bimbingan pembentukan panitia
pembinakeselamatandankesehatankerja;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan pembinaan
normakeselamatandankesehatankerja;
e. Melaksanakan Pembinaan Persyaratan Kerja yang
meliputi perjanjian kerja, peraturan perusahaan dan
perjanjian kerja bersama;
f. melaksanakan pemantauan Tunjangan Hari Raya (THR)
g. melaksanakan pemberian bimbingan aplikasi
pengupahan di perusahaan
h. Koordinasi dan Pembinaan peserta jaminan sosial tenaga
kerja di perusahaan; dan
i. Melaksanakantugaslainyangdiberikanolehatasan
sepanjangtidakbertentangan denganperaturandan
perundang-undanganyangberlaku.

Paragraf 7
BidangTransmigrasi
Pasal 421
(1) Bidang Transmigrasi mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis
danfasilitasiketransmigrasian.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), BidangTransmigrasi mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraanpengkajianbahankebijakanteknis
ketransmigrasian;
b. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi
ketransmigrasian;
c. penyelenggaraanfasilitasibidangketransmigrasian;
d. menyelenggarakanpengkajianprogramkerjaBidangTrans
migrasi;
e. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi
penyusunan pedoman dan supervisi bidang
transmigrasi;
f. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi
penyiapandanpengerahantransmigrasi;
g. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi
pemindahandanpembinaantransmigrasi;
h. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi
pemberdayaanmasyarakattransmigran;
i. menyelenggarakanfasilitasitransmigrasi;
j. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi
penyelenggaraanketransmigrasian;
k. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan
pertimbanganpengambilankebijakan;
l. menyelenggarakanpelaporandanevaluasikegiatan
BidangTransmigrasi;
m. melaksanakankoordinasidenganunitkerjaterkait;dan
n. melaksanakantugaslainyangdiberikanolehatasan
sepanjangtidakbertentangandenganperaturandan
perundang-undanganyangberlaku.

Pasal 422
BidangTransmigrasi, membawahi:
a. Seksi Pembinaan, Penyiapan, Penempatan dan
PengembanganTransmigrasi;dan
b. Seksi Pembinaan, Pengembangan Masyarakat Kawasan
Transmigrasi.

Pasal 423
(1) Seksi Pembinaan, Penyiapan, Penempatan dan
Pengembangan Transmigrasimempunyaitugaspokok
melaksanakan penyusunanbahankebijakanteknisdan
fasilitasi Pembinaan, Penyiapan, Penempatan dan
PengembanganTransmigrasi.
(2) Untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1),SeksiPembinaan, Penyiapan, Permukiman
danPenempatanTransmigrasi mempunyai fungsi:
a. melaksanakan penyusunan program kerja seksi
pembinaanpenyiapanpermukimandanpenempatan
transmigrasi;
b. melaksanakan penyusunan bahan penetapan
sasaranprioritaspengarahancalontransmigran;

c. melaksanakanpenyusunanbahansosialisasidalam
penyelenggaraanketransmigrasian;
d. melaksanakan penyusunan bahan publikasi
ketransmigrasian dalamrangkamengembangkan
partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
ketransmigrasian;
e. melaksanakan fasilitasi kerja sama antar daerah
dengandaerahpenempatantransmigran;
f. melaksanakanfasilitaspelayananpendaftarandan
seleksitransmigran;
g. melaksanakan penyusunan bahan koordinasi,
sinkronisasi dan bimbingan teknis perpindahan
antarkabupaten/kotadengandinasterkait;
h. melaksanakan fasilitas peningkatan kompetensi
calontransmigran;
i. melaksanakan fasilitas pelayanan dan dukungan
terhadapcalontransmigran;
j. melaksanakan penyiapan lahan dan prasarana
transmigrasi;
k. melaksanakan fasilitasi sertifikasi
lahantransmigrasi;
l. melaksanakan pengelolaan dan penataan unit
permukimantransmigrasi;
m. melaksanakan pendataan,inventarisasidanevaluasi aset-
asettransmigrasi;dan
n. melaksanakan tugaslainyangdiberikanolehatasan
sepanjangtidakbertentangan denganperaturandan
perundang-undanganyangberlaku.

Pasal 424
(1) SeksiPembinaan,PengembanganMasyarakatKawasan
Transmigrasi mempunyaitugaspokokmelaksanakan
penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
Pembinaan,Pengembangan MasyarakatKawasan
Transmigrasi.
(2) Untuk melaksanakantugaspokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1),SeksiPembinaan,Pengembangan
MasyarakatdanKawasanTransmigrasi mempunyai
mempunyai fungsi:
a. melaksanakan penyusunan program kerja seksi
pembinaanpengembanganmasyarakatdankawasan
transmigrasi;
b. melaksanakan pembinaan, pemanfaatan dan
pemeliharaan sarana prasarana di permukiman
transmigrasi;
c. melaksanakanpenyusunanbahanbimbinganteknis
sosialisasi pemberdayaan masyarakat serta
pengembangankawasantransmigrasi;
d. melaksanakan fasilitas peningkatan kemampuan
sumberdaya manusiadan usahaekonomi
masyarakatdikawasantransmigrasi;
e. melaksanakanpenataandanpengelolaan lingkungan
pemukimantransmigrasi;
f. melaksanakanpembinaandanpengembanganperan
sertamasyarakattransmigrasi;
g. melaksanakanpembinaandanpengembangansosial
budayamasyarakattransmigrasi;dan

h. melaksanakantugaslainyangdiberikanolehatasan
sepanjangtidakbertentangandenganperaturandan
perundang-undanganyangberlaku.

Bagian Keduapuluh
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 425
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman merupakan unsur
penyelenggara pemerintahan daerah di bidang Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman yang dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas, bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara
teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Pasal 426
(1) DinasPerumahan dan Kawasan Permukiman
mempunyaitugas melaksanakanurusanpemerintahan
kabupatendi bidangPerumahan Rakyat dan Kawasan
Permukimanberdasarkan azas otonomidantugaspembantuan,
sertatugaslainsesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), DinasPerumahan dan Kawasan Permukiman
mempunyai fungsi:
a. PerumusankebijakanteknisdibidangPerumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman;
b. Penyelenggaraanurusanpemerintahandanpelayanan
umumdibidangPerumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman;
c. PembinaandanpelaksanaantugasdibidangPerumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman;
d. Pelayananadministratif; dan
e. PelaksanaantugaslainyangdiberikanolehBupati
sesuaidengantugasdanfungsiDinasPerumahan dan
Kawasan Permukiman.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 427
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruangterdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Perumahan dan Bangunan Gedung, membawahi :
1. SeksiPenyehatan Lingkungan;
2. Seksi Fasilitasi Penyedian Perumahan; dan
3. Seksi Tata Bangunan.
d. Bidang Kawasan Pemukiman, membawahi:
1. Seksi Tata Bangunan dan Gedung;
2. Seksi Pengembangan, Pemanfaatan dan Pengawasan;
dan
3. Seksi Prasarana dan Sarana Umum.
e. Unit pelaksana Teknis Dinas.
f. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah jabatan
Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan bidang keahlian keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan
Pemukiman Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam
lampiran XX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 428
(1) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksannaan tugas dibidang perumahan
rakyat dan kawasan pemukiman berdasarkan otonomi dan
tugas pembantu serta tugas lain sesuai dengan kebijakan
yang di tetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang perumahan rakyat
dan kawasan pemukiman;
b. penyusunan dan penetapan program kerja dalam rangka
pelaksanaan tugas;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum dibidang perumahan rakyat dan kawasan
pemukiman;
d. penyelenggaraan kebijakan di bidang perumahan rakyat
dan kawasan pemukiman yang di tetapkan olah bupati;
e. pemberian informasi, saran dan pertimbangan dibidang
perumahan rakyat dan kawasan pemukiman kepada
bupati sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan
atau membuat keputusan;
f. penyelenggaraan koordinasi dan mengadakan hubungan
kerjasama dengan semua instansi, untuk kepentingan
pelaksanaan tugas;
g. pembinaan terhadap personil dinas, uptd dan jabatan
fungsional dalam rangka pelaksanaan tugas dibidang
perumahan rakyat dan kawasan pemukiman;
h. pelayanan administrative; dan
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 429
(1) Sekretaris mempunyai tugas penyelenggaraan pelayanan
penunjang teknis dan administratif, koordinasi dan
pembinaan / pengendalian dalam urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan, ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan
kerumahtanggaan di lingkungan Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi:
a. penyelengaraan administrasi dan kepegawaian;
b. penyelengaraan administrasi surat menyurat,
perlengkapan serta pembinaan pegawai;
c. penyelengaraan administrasi keuangan;
d. penyelengaraan kegiatan hubungan masyarakat,
kelembagaan, dokumentasi, dan informasi tentang
perumahan rakyat dan kawasan pemukiman;
e. penyelengaraan penyusunan Laporan Akuntabilitas
Keuangan Instansi Pemerintah (LAKIP);
f. penyelengaraan tugas penyusunan rencana program,
monitoring, dan evaluasi program dan pelaporan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 430
Sekretaris membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 431
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan dan memberikan pelayanan dalam urusan
surat-menyurat, kearsipan, rumah tangga dinas,
perlengkapan kantor, kepegawaian pembinaan organisasi dan
tatalaksana serta menyiapkan bahan penyusunan peraturan
perundang-undangan dibidang pekerjaan umum.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
fungsi:
a. melaksanakan dan mayiapkan bahan perumusan
kebijakan urusan rumah tangga dinas;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana kebutuhan pegawai dinas dan unit pelaksana
teknis dinas; dan
c. melaksankan tugas lain yang diberikan oleh atsan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundangan-undangan yang berlaku.

Pasal 432
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan menyiapkan bahan penyusunan rencana,
anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan, perhitungan
anggaran, verivikasi dan perbendaharaan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
mempunyai fungsi:
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan penelitian dan
kajian pendidikan bagi pengembangan pelaksanaan
program dan kegiatan;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan,
pengelolahan, analisis, penyajian dan mepublikasi data
di bidang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman;
c. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku;
d. melaksanaan dan menyiapkan bahan koordinasi dalam
rangka sinkronisasi, kesinergian dan pengendalian
program pembangunan dibidang perumahan rakyat dan
kawasan pemukiman;
e. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis data
penyusunan anggaran keuangan;
g. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyelenggaraan
pembinaan administrasi keuangan dan perbendaharaan;
h. melaksanakan dan menyiapkan bahan pengumpulan,
pengolahan, analisi dan penyajian data keuangan; dan
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan olah atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Perumahan dan Bangunan Gedung
Pasal 433
(1) Bidang Perumahaan dan Bangunan Gedung mempunyai
tugas Merencanakan operasional, mengelola,
mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi, dan
melaporkan perencanaan teknis,pelaksanaan teknis dan
pengendalian teknis bidang permukiman, perumahan dan
gedung, dan penyehatan lingkungan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), bidang perumahaan dan bangunan gedung
mempunyai fungsi :
a. melaksankan pengelolahan penyehatan lingkungan,air
bersih/air minum, air limbah,persampahan, drainase
serta insfrastrukturnya.
b. melaksanakan penetapan bangunan gedung
c. merencanakan survey tata bangunan perumahan dan
pemeliharaan bangunan sebagai dokumentasi dan
informasi sebagai laju perkembangan pembangunan
perumahan.
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 434
Bidang Perumahaan dan Bangunan Gedung membawahi :
a. Seksi Penyehatan Lingkungan;
b. Seksi Fasilitasi Penyediaan Perumahaan; dan
c. Seksi Tata Bangunan.

Pasal 435
(1) Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas
Melaksanakan Pengelolahan Penyehatan Lingkungan,air
bersih/air minum, air limbah,persampahan, drainase serta
insfrastrukturnya dan pengembangan SPAM.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolahan penyehatan lingkungan,air
bersih/air minum, air limbah,persampahan, drainase
serta insfrastrukturnya;
b. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan permukiman dan pengelolahan
penyehatan lingkungan, air bersi/ air minum , air
limbah,persampahan;
c. melaksanakan pengelolahan dan pengembangan spam;
dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 436
(1) Seksi Tata Bangunan mempunyai tugas melaksanakan
Penetapan bangunan gedung serta memberikan izin
mendirikan bangunan (IMB) dan fungsi bangunan gedung.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Seksi Tata Bangunan mempunyai fungsi :
a. melaksanakan penetapan bangunan gedung;
b. melakukan penyelenggaraan bangunan gedung di
wilayah,termasuk pemberian izin mendirikan bangunan
(imb) dan fungsi bangunan gedung;
c. memberikan sertifikasi dan registrasi bagi orang atau
badan hukum yang melaksanakan perancangan dan
perencanaan prasarana,sarana dan ultilitas umum psu
tingkat kemampuan;
d. penyelenggaraan penataan bangunan dan
lingkungannya di daerah kabupat; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 437
(1) Seksi Fasilitasi Penyediaan Perumahan mempunyai tugas
Merencanakan pengendalian dan pemeliharaan tata
bangunan perumahan sesuai peruntukannya untuk
mewujudkan peñata bangunan perumahan dan pemeliharaan
yang baik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi fasilitasi Penyediaan Perumahaan mempunyai
fungsi:
a. mengatur tata bangunan dalam melaksanakan tugas
kewajiban sesuai dengan peraturan yang berlaku;
b. merencanakan pengendalian dan pemeliharaan tata
bangunan perumahan sesuai peruntukannya untuk
mewujudkan penata bangunan perumahan dan
pemeliharaan yang baik;

c. merencanakan survey tata bangunan perumahan dan


pemeliharaan bangunan sebagai dokumentasi dan
informasi sebagai laju perkembangan pembangunan
perumahan;
d. melaksanakan perencanaan teknis dan bantuan teknis
tata bangunan perumahan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana penunjang berdasarkan peraturan dan
ketentuan yang berlaku; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 6
Bidang Kawasan Permukiman
Pasal 438
(1) Bidang Kawasan Permukiman mempunyai tugas
menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan kabupaten
di bidang pemukiman,berdasarkan asas otonomi yang
menjadi kewenangan pemerintah kabupaten,tugas
dekonsentrasi dan pembantuan serta tugas berdasarkan
peraturaan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Kawasan Permukiman mempunyai fungsi :
a. merencanakan pengendalian dan pemeliharaan tata
bangunan perumahan sesuai peruntukannya untuk
mewujudkan penata bangunan perumahan dan
pemeliharaan yang baik;
b. melakukan pembinaan dan pelaksanaan bantuan teknis
program pembangunan prasarana dan sarana serta
infrastruktur permukiman;
c. melaksnakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan permukiman dan pengelolahan
penyehatan lingkungan, air bersi/air minum, air
limabah,persampahan ,drainase seta insfrastruktur
permukiman; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang
berlaku.
Pasal 439
Bidang Kawasan Permukiman membawahi :
a. Seksi Tata Bangunan dan Gedung;
b. Seksi Pengembangan, Pemanfaatan dan Pengawsan; dan
c. Seksi Prasarana dan Sarana Umum.

Pasal 440
(1) Seksi Tata Bangunan dan Gedung mempunyai tugas
merencanakan,mengatur program kerja seksi tata bangunan
dan pemeliharaan sebagai pedoman dalam melaksanakan
tugas sehingga dapat terwujud penataan bangunan dan
pemeliharaan yang baik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Tata Bangunan dan Gedung mempunyai
fungsi:
a. merencanakan program kerja seksi tata bangunan dan
pemeliharaan sebagai pedoman dalam melaksanakan
tugas sehingga dapat terwujud penataan bangunan dan
pemeliharaan yang baik;
b. mengatur tata bangunan dalam melaksanakan tugas
kewajiban sesuai dengan peraturan yang berlaku;
c. merencanakan pengendalian dan pemeliharaan tata
bangunan perumahan sesuai peruntukannya untuk
mewujudkan penata bangunan perumahan dan
pemeliharaan yang baik;
d. merencanakan survey tata bangunan perumahan dan
pemeliharaan bangunan sebagai dokumentasi dan
informasi sebagai laju perkembangan pembangunan
perumahan;
e. melaksanakan perencanaan teknis dan bantuan teknis
tata bangunan perumahan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana penunjang berdasarkan peraturan dan
ketentuan yang berlaku;
f. memberi petunjuk peraturan tata bangunan, perumahan
dan pemeliharaan, penertiban bangunan gedung, agar
dapat memenuhi standar teknik pembangunan gedung
sehingga tercipta suatu bangunan yang baik, aman dan
kuat; dan
g. melakukan tugas penafsiran dan penghapusan gedung
dan sarana penunjangnya berdasarkan peraturan dan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 441
(1) Seksi Pengembangan,pemanfaatan dan Pengawasan
mempunyai tugas melaksanakan pembangunan,
pengawasan, pemeliharaan dan pengaturan prasarana dan
sarana gedung pemerintahan,perumahan dinas dan
perumahan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pengembangan, Pemanfaatan dan
Pengawasan mempunyai fungsi:
a. melakukan pembinaan dan pelaksanaan bantuan teknis
program pembangunan prasarana dan sarana serta
infrastruktur permukiman;
b. memberika sertifikasi dan registrasi bagi orang atau
badan hokum yang melaksanakan perancangan dan
perencanaan prasarana,sarana dan ultilitas umum
tingkat kemampuan;
c. melaksanakan pembangunan, pengawasan,
pemeliharaan dan pengaturan prasarana dan sarana
gedung pemerintahan,perumahan dinas dan
perumahan;
d. mengawasi pelaksanaan pembangunan, perbaikan,
pemeliharaan dan pengawasan lingkungan pemukiman;
e. melaksanakan pembangunan permukiman dan
pengelolaan penyehatan lingkungan,air bersih/air
minum ,air limbah, persampahan, drainase serta
insfraatruktur permukiman;
f. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan permukiman dan pengelolahan
penyehatan lingkungan, air bersi/air minum, air
limabah,persampahan ,drainase seta insfrastruktur
permukiman; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 442
(1) Seksi Prasarana dan Sarana Umum mempunyai tugas
Melaksanakan penyediaan sarana dan prasarana,
penyekatan lingkungan pemukiman perkotaan dan
perkampungan sehingga dapat tercapai wilayah permukiman
yang sehat serta pada air bersi/air minum, air
limbah,persampahan ,drainase seta insfrastruktur
permukiman.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Prasarana dan Sarana Umum mempunyai
fungsi:
a. melaksanakan penyediaan sarana dan prasarana,
penyekatan lingkungan pemukiman perkotaan dan
perkampungan sehingga dapat tercapai wilayah
permukiman yang sehat;
b. melaksanakan penyuluhan, pembinaan, pemeliharaan
sarana dan prasarana pemukiman agar tetap dapat
berfungsi dan bermanfaatan
c. melaksnakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan; permukiman dan pengelolahan
penyehatan lingkungan, air bersi/air minum, air
limabah,persampahan ,drainase seta insfrastruktur
permukiman; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedua Puluh Satu


Dinas Perpustakaan dan Arsip

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 443
Dinas Perpustakaan dan Arsip adalahunsur pelaksana Otonomi
Daearah Pemerintah Daerah di Bidang Perpustakaan dan
K e a r s i p a n y a n g dipimpin olehseorang KepalaDinas yang
berkededukan dibawahdan bertanggungjawab
kepadaBupatimelaluiSekretaris Daerah.
Pasal 444
(1) Dinas Perpustakaan dan Arsip mempunyaitugas membantu
Bupati melaksanakanurusanpemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan
kepada daerah dibidang Perpustakaan dan Kearsipan,
sertatugaslainsesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
brlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Dinas Perpustakaan dan Arsip, mempunyaifungsi:
a. Perumusankebijakanteknisdibidangperpustakaan dan
arsip;
b. pelaksanaan kebijakan
urusanpemerintahandanpelayanan
umumdibidangperpustakaan dan arsip;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang
perpustakaan dan arsip;
d. pelaksanaan pembinaandanpengawasan
dibidangperpustakaan dan arsip;
e. pelaksanaan pelayananadministrasi dalam ruang
lingkup pemerintah daerah di bidang perpustakaan
dan kearsipan; dan
f. pelaksanaan f u n g s i l a i n y a n g diberikanolehbupati
sesuaidengantugasdanfungsidinas perpustakaan dan
arsip.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 445
(1) Susunan Organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip terdiri
dari:
a. KepalaDinas;
b. Sekretariat,membawahi:
1. SubBagianUmumdanKepegawaian;
2. SubBagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Perpustakaan, membawahi :
1. Seksi Pelayanan, Pembinaan dan Pengembangan
Budaya Baca;
2. Seksi Akuisisi, Pengelolaan Referensi dan Bahan
Pustaka.
d. Bidang Kearsipan, membawahi :
1. Seksi Pengelolaan Arsip Dinamis dan Statis;
2. Seksi Pembinaan dan Layanan Kearsipan;
e. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
f. KelompokJabatanFungsional,terdiridarisejumlah jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(7) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip
Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Dinas
Pasal 446
(1) KepalaDinas Perpustakaan dan Arsip mempunyai tugas
pokok memimpin pelaksanaan tugas dalam
menyelenggarakansebagian tugas Pemerintah Daerah urusan
pemerintahan di Bidang perpustakaan dan
Arsip,berkedudukan dibawahdanbertanggung
jawabkepadaBupatimelaluiSekretaris Daerah.

(2) Untuk menyelenggarakan tugassebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan
dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang
perpustakaan dan kearsipan;
b. penyelenggaraan pembinaan, pelatihan dan pelayanan
umum di bidang perpustakaan dan kearsipan
c. penyelenggaraan fasilitasi pengelolaan, pengembangan
dan perawatan di bidang perpustakaan dan kearsipan;
d. penyelenggaraan penyusunan pedoman, penataan dan
pengendalian program di bidang perpustakaan dan
kearsipan;
e. penyelenggaraan kerjasama dengan semua jenis
lembaga perpustakaaan dan kearsipan dalam rangka
pelestarian bahan pustaka dan arsip sebagai hasil
budaya, sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi
dan kebudayaan;
f. penyelenggarakankoordinasidengan instansi
pemerintah, swasta dan lembaga terkait
untukkelancaranpelaksanaan tugas dan fungsi dinas;
g. menyelenggarakan pemberian saran, pertimbangan
dan rekomendasi kepada bupati mengenai
perpustakaan dan kearsipan sebagai bahan penetapan
kebijakan umum pemerintah daerah;
h. menyelenggarakan pengkajian bahan, penyusunan
rencana strategis (renstra) dan penetapan kinerja di
bidang perpustakaan dan kearsipan;
i. penyelenggaraan evaluasi, pelaporan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan progran kegiatan di
bidang perpustakaan dan kearsipan;
j. penyelenggaraan pengembangan dan peningkatan
sumber daya aparatur pemerintah, sarana dan
prasarana di bidang perpustakaan dan kearsipan;
k. menyelenggarakan administrasi kesekretariatan,
perumusan dan penetapan telaah staf sebagai bahan
pertimbangan atasan dalam pengambilan kebijakan;
l. menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi kegiatan
teknis operasional dalam rangka pelaksanaan tugas di
bidang perpustakaan dan kearsipan;
m. menyelenggarakan tugas lain yang diberiakan oleh
bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 447
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
dan Penunjang teknis administratif, koordinasi dan
pembinaan/pengendalian dalam urusan umum, kepegawaian,
keuangan, perencanaan, ketatalaksanaan, sarana dan
prasarana, hubungan masyarakat dan kerumahtanggaan di
lingkungan Dinas.
(2) Untuk menyelenggarakan tugassebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraanadministrasi umum kepegawaian;
b. penyelenggaraan penataan surat menyurat, penyiapan
peralatan dan perlengkapansertapembinaan dan
peningkatan disiplin pegawai;
c. penyelenggaraan perencanaan program kegiatan dan
pengendalian dan pengelolaan administrasikeuangan;
d. penyelenggaraan fasilitasi dan koordinasikegiatan
hubungan masyarakat, kelembagaan,
tatalaksana,dokumentasi dan informasi tentang
pengembangan perpustakaan dan kearsipan;
e. penyelenggaraan penyusunan rencana strategis
(renstra) dan pelaporan akuntabilitas keuangan dan
penetapan kinerja instansi pemerintah (lakip) pada
dinas perpustakaan dan arsip;
f. mengendalikan pelaksanaan pelayanan  teknis,
operasional rumah tangga dan perjalanan dinas;
g. mengkaji, mengoreksi dan memaraf surat dan naskah
dinas yang masuk dan atau keluar yang akan
disampaikan kepada atasan serta mendistribusikannya
sesuai klasifikasi, arahan, disposisi atasan;
h. penyiapan pedoman peraturan kebijakan teknis serta
menghimpun peraturan perundang-undangan  yang
berhubungan dengan tugas dinas perpustakaan dan
arsip;
i. penyelenggaraantugaspenyusunanrencanaprogram,
monitoringdanevaluasiprogramdanpelaporan;dan
j. melaksanakantugaslainyangdiberikanoleh atasan sesuai
dengan peraturan dan perundang-
undanganyangberlaku.

Pasal 448
Sekretaris,membawahi:
a. SubBagianUmumdanKepegawaian;dan
b. SubBagianPerencanaan dan Keuangan.

Pasal 449
(1) SubBagianUmumdanKepegawaian, mempunyaitugas
melaksanakan danmemberikanpelayanandalam urusansurat-
menyurat, kearsipan,rumahtanggadinas, peralatan dan
perlengkapan kantor, kepegawaian, pembinaan organisasi
dan tatalaksana serta menyiapkan bahan
penyusunanperaturanperundang-undangan dibidang
Perpustakaan dan Kearsipan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi
dalam rangka sinkronisasi dan pengendalian
program pembangunan dibidang perpustakaan dan
kearsipan;
b. melaksanakan danmenyiapkanbahanpenelitiandan
kajianbagipengembangan pelaksanaan
programdankegiatan;
c. melaksanakan danmenyiapkanbahan analisis
perencanaan danpublikasidata keuangan dibidang
perpustakaan dan kearsipan;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan monitoring,
evaluasi dan penyusunan laporandibidang
perpustakaan dan kearsipan;
e. melaksanakandanmenyiapkanbahanpenyusunan
rencanaanggaranpendapatandanbelanjadinas;

f. melaksanakanadministrasi danpengelolaan keuangan


meliputi penerimaan, penyimpanan,
pengeluarandanpertanggungjawabanpembukuan,
akuntansi, verifikasi dan perbendaharaan;
g. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana strategis (renstra) dan pelaporan akuntabilitas
keuangan dan penetapan kinerja instansi pemerintah
(lakip) pada dinas perpustakaan dan arsip;
h. melaksanakan tugaslainyangdiberikanolehatasan
sesuai denganperaturandan perundang-
undanganyangberlaku.

Pasal 450
(1) SubBagianPerencanaan dan Keuangan,
mempunyaitugasmenyiapkan bahanpenyusunan
rencanaprogram, monitoring
danevaluasidanpelaporanpelaksanaan program dan
melaksanakan penyiapanbahanpenyusunanrencana anggaran
pendapatan dan belanja, pembukuan, akuntansi
perhitungananggaran,verifikasidanperbendaharan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
mempunyai fungsi :
a. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi
dalam rangka sinkronisasi dan pengendalian
program pembangunan dibidang perpustakaan dan
kearsipan;
b. melaksanakan danmenyiapkanbahanpenelitiandan
kajianbagipengembangan pelaksanaan
programdankegiatan;
c. melaksanakan danmenyiapkanbahan analisis
perencanaan danpublikasidata keuangan dibidang
perpustakaan dan kearsipan;
d. melaksanakan dan menyiapkan bahan monitoring,
evaluasi dan penyusunan laporandibidang
perpustakaan dan kearsipan;
e. melaksanakandanmenyiapkanbahanpenyusunan
rencanaanggaranpendapatandanbelanjadinas;
f. melaksanakanadministrasi danpengelolaan keuangan
meliputi penerimaan, penyimpanan,
pengeluarandanpertanggungjawabanpembukuan,
akuntansi, verifikasi dan perbendaharaan;
g. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana strategis (renstra) dan pelaporan akuntabilitas
keuangan dan penetapan kinerja instansi pemerintah
(lakip) pada dinas perpustakaan dan arsip;
h. melaksanakan tugaslainyangdiberikanolehatasan
sesuai denganperaturandan perundang-
undanganyangberlaku.

Paragraf 5
Bidang Perpustakaan
Pasal 451
(1) Bidang Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan
pengkajian bahan kebijakan teknis, fasilitasi dan koordinasi
di bidang pelayanan, pembinaan dan pengembangan budaya
baca, penyusunan dan pengkajian bahan kebijakan teknis,
fasilitasi dan koordinasi dibidang akuisisi, pengolahan
referensi dan bahan pustaka.
(2) Untukmelaksanakan tugassebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Bidang Perpustakaan menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan penyusun program kerja bidang
perpustakaan pada dinas perpustakaan dan arsip;
b. membagi tugas dan memberi petunjuk kepada para
seksi sesuai bidang tugasnya dengan berpedoman
pada ketentuan peraturan dan petunjuk atasan agar
tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas;
c. memeriksa, mengevaluasi kinerja dan meningkatkan
disiplin pegawai pada bidang perpustakaan;
d. menyusun petunjuk teknis dan pelaksanaan
operasinal dibidang perpustakaan;
e. melaksanaan kegiatan pengadaan buku-buku bacaan,
koleksi dan pelayanan perpustakaan kepada
masyarakat umum dan anak sekolah;
f. melaksanakan pembinaan perpustakaan ke
kecamatan, desa dan atau kelurahan dan sekolah-
sekolah.

Pasal 448
Bidang Perpustakaan,membawahi:
1. Seksi Pelayanan, Pembinaan dan Pengembangan Budaya
Baca;
2. Seksi Akuisisi, Pengelolaan Referensi dan Bahan Pustaka.

Pasal 449
(1) Seksi Pelayanan, Pembinaan dan Pengembangan Budaya
Baca mempunyai tugas pokok melaksanakan dan
menyiapkan bahan pengkajian kebijakan teknis, fasilitasi dan
koordinasi di bidang pelayanan, pembinaan perpustakaan
dan pengembangan budaya baca.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), SeksiPelayanan, Pembinaan dan Pengembangan
Budaya Baca mempunyai fungsi :
a. menyusun program kerja sub seksi pelayanan,
pembinaan dan pengembangan budaya baca;
b. menyusun petunjuk teknis perencanaan operasional
dibidang pelayanan, pembinaan dan pengengembangan
budaya baca;
c. memberikan pelayanan kepada pengunjung
perpustakaan dan perpustakaan keliling dan taman
baca lain;
d. melakukan layanan keanggotaan, peminjaman dan
pengembalian koleksi perpustakaan;
e. mengelola dan memelihara administrasi peminjaman
dan pengembalian buku-buku perpustakaan, layanan
perpustakaan keliling/mobil pintar, serta menyusun
statistik jumlah peminjaman buku-buku dan jumlah
koleksi buku perpustakaan;
f. menyiapkan rencana program dan kegiatan pembinaan
perpustakaan dan pengengembangan budaya baca;
g. mengonsep dan memaraf surat dan atau naskah dinas
sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya;
h. mempelajari inventarisasi permasalahan dan
menyiapkan bahan penyelesaian permasalahan di
bidang pelayanan, pembinaan dan pengengembangan
budaya baca;
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Pasal 450
(1) Seksi Akuisisi, Pengelolaan Referensi dan Bahan Pustaka
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan dan
pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi bidang
Akuisisi, Pengolahan Referensi dan bahan pustaka.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Seksi Akuisisi, Pengelolaan Referensi dan Bahan
Pustaka mempunyai fungsi :
a. Menyusun program kerja  Sub Seksi Akuisisi, Pengelolaan
Referensi dan Bahan pustaka;
b. Menyusun petunjuk teknis perencanaan operasional
dibidang Akuisisi, Pengelolaan Referensi dan Bahan
pustaka;
c. Mengumpulkan daftar bahan perpustakaan, melengkapi
data bibliografi bahan perpustakaan yang diusulkan oleh
pihak pustakawan mulai dari judul, pengarang, penerbit,
tahun terbit, ISBN, dan harga.
d. Melaksanakan pengadaan, pengolahan kantong buku,
klasifikasi buku, referensi dan bahan pustaka serta dan
administrasi lainnya;
e. Menyusun rencana operasional pengolahan, registrasi
bahan pustaka, memberikan stempel perpustakaan dan
membuat kelengkapan bahan pustaka;
f. Menyiapkan bahan akuisisi, mengendalikan mutu produk,
menyusun dan menata koleksi buku, menyimpan,
melestarikan, mengembangkan referensi dan bahan
pustaka.
g. Mengonsep dan memaraf surat dan atau naskah dinas
sesuai dengan bidang tugas dan kewenagannya;
h. Mempelajari inventarisasi permasalahan dan menyiapkan
bahan penyelesaian permasalahan di Bidang Akuisisi,
Pengelolaan Referensi dan Bahan pustaka;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Paragraf 6
Bidang Kearsipan
Pasal 451
(1) Bidang Kearsipan mempunyai tugas menyelenggarakan
pengkajian bahan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi dan
pengawasan pengelolaan arsip dinamis dan statis, pengkajian
bahan kebijakan teknis, fasilitasi dan koordinasi
penyelenggaraan Pembinaan dan Layanan Kearsipan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1),Bidang Kearsipanmempunyai fungsi :
a. menyusun program kerja bidang kearsipan pada dinas
perpustakaan dan arsip;
b. membagi tugas dan memberi petunjuk kepada para seksi
sesuai bidang tugasnya dengan berpedoman pada
ketentuan peraturan dan petunjuk atasan agar tidak
terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas;
c. menyusun petunjuk teknis dan pelaksanaan operasinal
bidang kearsipan;
d. menyiapkan bahan pengkajian kebijakan teknis, fasilitasi
dan pengawasan, pengelolaan arsip dinamis dan statis;
e. menyiapkan bahan pengkajian kebijakan teknis, fasilitasi
dan koordinasi dibidang pembinaan dan layanan
kearsipan;
f. melaksanakan kegiatan deposit, pemeliharaan,
pelestarian, pengembangan, penyusutan dan
pemusnahan arsip sesuai dengan jadwal retensi arsip
(jra) sesuai dengan peraturan, petunjuk teknis yang telah
ditetapkan;
g. melaksanakan kegiatan pemanfaatan arsip statis dan
jasa kearsipan;
h. mengonsep, memaraf atau menandatangani surat dan
atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan
kewenangannya;
i. mempelajari permasalahan, memberikan saran dan
pertimbangan dalam rangka upaya penyelesaian masalah
dibidang kearsipan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Pasal 452
Bidang Kearsipan,membawahi:
a. Seksi Pengelolaan Arsip Dinamis dan Statis;
b. Seksi Pembinaan dan Layanan Kearsipan.

Pasal 453
(1) Seksi Pengelolaan Arsip Dinamis dan Statis mempunyai tugas
menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis,
fasilitasi, pengawasan dan pengelolaan arsip dinamis dan
statis.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1),Seksi Pengelolaan Arsip Dinamis dan Statis mempunyai
fungsi :
a. menyusun dan melaksanakan Program kerja  Sub
Seksi Pengelolaan arsip dinamis dan statis, secara
efisien efektif dan sistimatis;
b. mengelolah arsip vital dan aset daerah, melaksanakan
penyusutan dan pemusnahan arsip berdasarkan
Jadwal Retensi Arsip (JRA);
c. membuat Daftar Pencarian Arsip (DPA) sesuai nilai
guna kearsipan;
d. melaksanakan preservasi arsip dan perlindungan
kepentigan Negara serta hak-hak keperdataan rakyat
melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang
autentik dan terpercaya;
e. meningkatkan kualitas pelayanan public dalam
pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan
terpercaya;
f. mengelolah arsip inaktif, alih media dan reproduksi
arsip dinamis;
g. menyusun petunjuk teknis dan pelaksanaan
operasional bidang Sub Seksi Pengawasan,
Pengelolaan Kearsipan Dinamis dan Statis;

h. melaporkan kepada atasan baik tertulis dan secara


lisan, bila ada mengetahui terjadinya penjualan,
pemusnahan, perusakan,pemalsuan dan pengubahan
arsip oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,
yang tidak melalui prosedur;
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh atasan.

Pasal 454
(1) Seksi Pembinaan dan Layanan Kearsipan mempunyai tugas
menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis,
fasilitasi dan koordinasi pembinaan dan layanan kearsipan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),Seksi Pembinaan dan Layanan Kearsipan mempunyai
fungsi :
a. menyusun dan melaksanakan program kerja  sub seksi
pembinaan dan layanan kearsipan; 
b. menyusun petunjuk teknis perencanaan operasional di
bidang pembinaan dan layanan kearsipan;
c. melaksanakan penerimaan dan pengumpulan arsip in
aktif dari unit kerja jajaran pemerintah daerah;
d. melaksanaan pengadaan arsip melalui microfilm dan
audiovisual untuk menambah wahana arsip daerah;
e. melaksanakan kegiatan deposit melalui pemilihan,
pemindahan, penyimpanan, perawatan, dan
pengawetan arsip agar arsip tetap terjaga dalam kondisi
baik serta tertata dengan baik dan rapi;
f. melakukan penyuluhan dan pembinaan kearsipan pada
organisasi pemerintah daerah, perusahaan, organisasi
masyarakat dan partai politik, masyarakat dan lembaga
pendidikan;
g. menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pemanfaatan
arsip statis dan jasa kearsipan;
h. mengonsep, memaraf naskah dinas sesuai dengan
bidang tugas dan kewenangannya;
i. mempelajari inventarisasi permasalahan dan
menyiapkan bahan penyelesaian penyelesaian
permasalahan  di bidang pembinaan dan layanan
kearsipan; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan.

Bagian Keduapuluhdua
Satuan Polisi Pamong Praja

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 455
Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur penyelenggara
pemerintahan daerah di bidang Ketentraman dan Ketertiban
Umum serta Perlindungan Masyarakat yang dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas, bertanggung jawab langsung kepada Bupati
dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari
Sekretaris Daerah.

Pasal 456
(1) Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan
masyarakat (sub polisi pamong praja dan sub kebakaran)
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan kebijaksanaan teknis dibidang ketentraman
dan ketertiban umumserta perlindungan masyarakat
(sub polisi pamong praja dan sub kebakaran);
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah
daerah di ketentraman dan ketertiban umum serta
perlindungan masyarakat (sub polisi pamong praja dan
sub kebakaran);
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang
ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan
masyarakat (sub polisi pamong praja dan sub
kebakaran);
d. pelayanan administrative; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 457
(1) Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari:
a. Kepala Satuan
b. Sekretaris membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah,
membawahi :
1. Seksi Penegakan; dan
2. Seksi Penyelidikan dan Penyidik.
d. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum,
membawahi:
1. Seksi Operasi dan Pengendalian; dan
2. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum.
e. Bidang Sumber Daya Aparatur, membawahi :
1. Seksi Sumber Daya Aparatur; dan
2. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat.
f. Bidang Pemadam Kebakaran, membawahi :
1. Seksi Pengedalian Operasional Pemadam Kebakaran;
dan
2. Seksi Sarana dan Prasarana.
g. Unit pelaksana Teknis
h. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahlian
keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Satuan.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Satuan.
(5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional
senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggungjawab
kepada Kepala
Satuan.
(7) Bagan Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Satuan
Pasal 458
(1) Kepala Satuan memiliki tugas memimpin, merumuskan,
mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan
mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di
Bidang Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati,
Penyelenggaran Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat, Perlindungan Masyarakat serta Bidang
Pemadam Kebakaran.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Satuan menyelenggarakan fungsi yaitu:
a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan
Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala daerah,
penyelenggaran ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat, perlindungan masyarakat serta bidang
pemadam kebakaran;
b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan
Peraturan Kepala Daerah;
c. pelaksanaan Kebijakan penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat;
d. pelaksanaan kebijakan Perlindungan Masyarakat;
e. pelaksanaan kebijakan Bidang Pemadam Kebakaran;
f. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah
dan Peraturan Bupati serta penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat dengan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil
dan / atau aparatur lainnya;
g. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau badan
hukum agar mematuhi dan mentaati penegakan
Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; dan
h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 459
(1) Sekretaris yang mempunyai tugas memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di
bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi
pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum,
kepegawaian, pengelolaan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja
pengelolaan pelayanan kesekretariatan;
b. penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan
program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang
secara terpadu;
c. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi
umum dan kerumahtanggaan;
d. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan
kelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan
masyarakat;
e. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi
kepegawaian dan keuangan;
f. penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan,
monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
g. penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian
publikasi pelaksanaan tugas satuan;
h. penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian
penyusunan dan penyampaian bahan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
i. pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan
kesekretariatan;
j. evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan
kesekretariatan;
k. pelaksanaan tugas dinas lain sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya;
l. pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan
dengan unit kerja/ instansi/ lembaga atau pihak ketiga
di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan; dan
m. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sesuai lingkup tugasnya.

Pasal 460
Sekretaris membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
Pasal 461
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian memiliki tugas
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum,
kepegawaian dan kerumahtanggaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja operasional
kegiatan pelayanan administrasi umum, kepegawaian
dan kerumahtanggaan;
b. Pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan
pengiriman surat-surat, naskah dinas dan pengelolaan
dokumentasi dan kearsipan;
c. Pelaksanaan pengelolaan dan penyiapan bahan
pembinaan dokumentasi dan kearsipan;
d. Penyusunan dan penyiapan pengelolaan dan
pengendalian administrasi perjalanan dinas;
e. Pelaksanaan pelayanan keprotokolan dan
penyelenggaraan rapat-rapat;
f. Pelaksanaan dan pelayanan hubungan masyarakat;
g. Pelaksanaan kepengurusan kerumahtanggaan,
keamanan dan ketertiban kantor;
h. Pelaksanaan pngelolaan perpustakaan dan
pendokumentasian peraturan perundang-undangan;
i. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan
dan pemeliharaan data dokumentasi kepegawaian;
j. Fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan
pengembangan karier serta disiplin pegawai;
k. penyusunan dan penyiapan pengurusan administrasi
pensiun dan cuti pegawai di lingkungan dinas;
l. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
dan
m. Pelaksanaan tugas dinas lain sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.

Pasal 462
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan yang mempunyai
tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan
pengkoordinasian penyusunan rencana dan program serta
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pengelolaan  administrasi dan pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional
kegiatan pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan
rencana dan program kerja;
b. penyusunan rencana operasional dan koordinasi
kegiatan dan program kerja;
c. pelaksanaan penyusunan rencana strategis;
d. penyusunan rencana dan program kerja operasional
kegiatan administrasi dan pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan;
e. pelaksanaan pengumpul, belanja dan pembiayaan;
f. pelaksanaan pembuatan dan pengadaan naskah dinas;
g. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan; dan
h. pelaksanaan penyusunan dan pengkoordinasian
pembuatan daftar gaji serta tambahan penghasilan bagi
pegawai negeri sipil.
i. pelaksanaan pembinaan administrasi keuangan dan
penyiapan bahan administrasi akuntansi.

Paragraf 5
Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah
Pasal 463
(1) Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah
mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan,
mengendalikan dan mempertanggungjawabkan tugas – tugas
di bidang penegakan peraturan perundang – undangan
daerah yang meliputi pembinaan, pengawasan, penyuluhan,
penyelidikan dan penyidikan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan
Daerah menyelenggarakn fungsi :

a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja


penegakan peraturan perundang undangan daerah;
b. penetapan rumusan kebijakan teknis penegakan
peraturan perundang-undangan daerah;
c. penetapan pengkajian bahan fasilitasi penegakan
peraturan perundang-undangan daerah;
d. penyelenggaraan fasilitasi penegakan peraturan
perundang-undangan daerah;
e. penetapan rumusan peyusunan pedoman dan supervisi
penegakan peraturan perundang-undangan daerah;
f. penetapan rumusan pembinaan, pengawasan dan
penyuluhan penegakan peraturan perundang-undangan
daerah;
g. penetapan rumusan pengkajian bahan fasilitasi
penyelidikan peraturan daerah;
h. penetapan rumusan bahan koordinasi penyelenggaraan
paeraturan perundangundangan daerah;
i. penetapan rumusan kebijakan teknis operasional
penyidikan dan pemeriksaan pelanggaran ketentuan
peraturan perundang-undangan daerah serta fasilitasi
pembinaan operasional pelaksanaan tugas ppns;
j. penetapan rumusan teknis operasional penyidikan dan
pemeriksaan pelanggaran ketentuan peraturan
perundang-undangan daerah;
k. penetapan rumusan penyusunan bahan fasilitasi dan
pembinaan operasional pelaksanaan tugas ppns;
l. penetapan rumusan kebijakan teknis bentuk dan jenis
pelanggaran peraturan perundang-undangan daerah;
m. pelaksanaan evaluasi pelaksanaan tugas penegakan
peraturan perundang-undangan daerah;
n. pelaporan pelaksanaan tugas penegakan peraturan
perundang-undangan daerah;
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya;
p. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan
dengan unit kerja /instansi / lembaga atau pihak ketiga
dibidang penegakan peraturan perundang-undangan
daerah; dan
q. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sesuai lingkup tugasnya.

Pasal 464
Bidang Penegakan Peraturan Perundang-Undangan Daerah,
membawahi :
a. Seksi Penegakan; dan
b. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan.

Pasal 465
(1) Seksi Penegakan mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pembinaan, pengawasan dan
penyuluhan penegakan peraturaan perundang-undangan
daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana maksud pada ayat
(1), Seksi Penegakan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional
pembinaan, pengawasan dan penyuluhan penegakan
peraturan perundang-undangan daerah;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan bahan
pembinaan, pengawasan dan penyuluhan peraturan
perundang-undangan daerah;
c. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi pembinaan, pengawasan dan penyuluhan
peraturan peraturan perundang-undangan daerah;
d. penyusunan bahan pembinaan penegakan peraturan
perundang-undangan daerah;
e. penyusunan bahan pengawasan penegakan peraturan
perundang-undangan daerah;
f. penyusunan bahan penyulihan penegakan peraturan
perundang-undangan daerah;
g. pengelolaan data pembinaan,pengawasan
danpenyuluhan penegakan peraturan perundang-
undangan daerah;
h. penyusunan dan penyampaian saran dan pertimbangan
sebagai pertimbangan pengambilan kebijakan;
i. pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas
pembinaan, pengawasan dan penyuluhan peraturan
perundang-undangan daerah;
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya; dan
k. pelaksanaan koordinasi pembinaan, pengawasan dan
penyuluhan peraturan perundang-undangan daerah
dengan sub unit kerja lain di lingkungan Satpol PP.

Pasal 466
(1) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan mempunyai tugas
merencanakan, merencanakan, mengkoordinasikan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
Penyelidikan dan Penyidikan Penegakan Peraturan
Perundang- undangan daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana maksud pada ayat
(1), Seksi Penyelidikan dan
Penyidikanmenyelenggarakanfungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional
penyelidikan dan penyidikan penegakan peraturan
perundang-undangan daerah;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
penyelidikan dan penyidikan penyelenggaran peraturan
perundang-undangan daerah;
c. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi penyelidikan dan penyidikan pelanggararan
peraturan perundang- undangan daerah;
d. penyusunan bahan petunjuk pelaksanaan dan teknis
operasional penyelidikan dan penyidikan pelanggaran
peraturan perundang-undangan daerah;
e. pelaksanaan pengelolaan data hasil penyelidikan dan
penyidikan pelangaraan peraturan perundang- undangan
daerah;
f. pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan pelanggaran
peraturan perundang – undangan daerah;
g. pelaksanaan rumusan kebijakan teknis operasional
penyidikan dan pemeriksaan pelanggaran peraturan
perundang-undangan daerah;
h. pelaksanaan operasional penyidikan dan pemeriksaan
pelanggaran peraturan perundang - undangan daerah;

i. pelaksanaan koordinasi teknis penyidikan dan


pemeriksaan pelanggaran peraturan perundang –
undangan daerah dengan institusi terkait di wilayah
Kabupaten Bandung;
j. pelaksanaan penetapan bentuk dan jenis pelanggaran
peraturan perundang – undangan daerah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
k. pelaksanaan analisa dan evaluasi terhadap jenis dan
bentuk pelanggaran sebagai bahan masukan
pengambilan kebijakan pimpinan;
l. penyusunan rumusan kebijakan teknis operasional
fasilitasi dan pembinaan pelaksanaan tugas PPNS;
m. pelaksanaan operasional fasilitasi dan pembinaan
pelaksanaan tugas PPNS;
n. pelaksanaan pembinaan peningkatan dan pengembangan
PPNS;
o. pelaksanaan penyusunan bahan pengendalian PPNS;
p. penyusunan saran dan pertimbangan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
q. pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas
penyelidikan dan penyidikan penegakan peraturan
perundang-undangan daerah;
r. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya; dan
s. pelaksanaan koordinasi penyelidikan dan penyidikan
penegakan peraturan perundang-undangan daerah
dengan sub unit kerja lain di lingkungan Satpol – PP.

Paragraf 6
Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum
Pasal 467
(1) Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai
tugas memimpin,mengkoordinasikan dan mengendalikan
tugas- tugas di bidang ketentraman dan ketertiban umum
yang meliputi operasi dan pengendalian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) , Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum
menyelenggarakan fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
b. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
serta kerjasama operasional;
c. penyelenggaraan pelaksanaan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat serta kerja sama operasional
d. penenatapan rumusan pengkajian bahan fasilitasi
penyusunan pedoman dan supervisi ketertiban umum
dan ketentraman masyarakat;
e. penetapan rumusan pengkajian bahan koordinasi
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat serta kerjasama operasional;
f. penetapan rumusan pengkajian bahan koordinasi
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat serta kerjasama operasional;
g. penetapan rumusan pembinaan teknis pengendalian
operasional polisi pamong praja;
h. penetapan rumusan pembinaan tugas polisi pamong
praja di wilayah kabupaten mesuji;
i. penetapan rumusan pemeliharaan ketentraman dan
ketertiban umum di wilayah kabupaten mesuji;
j. penetapan rumusan pelaksanaan pengamanan dan
pengawalan pimpinan daerah dan pejabat lainnya;
k. penetapan rumusan pelaksanan pengamanan gedung –
gedung milik pemerintah daerah;
l. pelaksanaan evaluasi pelaksanaan tugas ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat;
m. pelaporan pelaksanaan tugas ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat;
n. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya;
o. pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan
dengan unit kerja/ instansi/ lembaga atau pihak ketiga
di bidang ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat; dan
p. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sesuai lingkup tugasnya.

Pasal 468
Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum membawahi:
a. Seksi Operasi dan Pengendalian; dan
b. Seksi Ketentraman danKetertiban Umum.

Pasal 469
(1) Seksi Operasi dan Pengendalian mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan , mengkoordinasikan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
operasional operasi dan pengendalian ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Operasi dan Pengendalian menyelenggarakan
fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional
operasi dan pengendalian ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat;
b. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis
fasilitasi dan pelaksanaan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat;
c. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
d. pelaksanaan pengamanan, pengawalan perjalanan /
kunjungan dinas kepala daerah, tamu pemerintah
daerah dan tamu negara;
e. pelaksanaan sosialisasi ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat;
f. pelaksanaan patroli ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
g. pelaksanaan pengamanan dan penjagaan terhadap
pelaksanaan operasional pengendalian ketentraman dan
ketertiban umum dan penegakan peraturan perundang-
undangan daerah;
h. pengendalian operasional Polisi Pamong Praja dalam
menunjang kelancaran pengendalian ketentraman dan
ketertiban umum serta penegakan peraturan perundang-
undangan daerah;
i. pelaksanaan pembinaan tugas Polisi Pamong Praja di
wilayah Kabupaten Mesuji;
j. pelaksanaan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban
umum di Wilayah Kabupaten Mesuji;
k. pelaksanaan koordinasi teknis operasional penutupan
dan pembongkaran yang melanggar ketentuan peraturan
perundang – undangan daerah dengan institusi terkait;
l. pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap dampak
operasional pengendalian ketentraman dan ketertiban
umum serta penegakan peraturan perundang –
undangan daerah sebagai bahan pelaksanaan tugas lebih
lanjut;
m. pelaksanaan penyusunan saran dan pertimbangan
sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
n. pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas
operasi dan pengendalian ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat;
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya; dan
p. pelaksanaan koordinasi operasi dan pengendalian
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan
sub unit kerja lain di lingkungan Satpol PP.

Pasal 470
(1) Seksi Ketentraman danKetertiban Umum mempunyai tugas
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas- tugas di
bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (1), Ketentraman danKetertiban Umum
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja peningkatan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
b. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi dan pelaksanaan kerjasama peningkatan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
c. penyusunan bahan dan fasilitasi rekomendasi perijinan
dan pelayanan umum di bidang ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat;
d. fasilitasi rekomendasi perijinan dan pelayanan umum di
bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
e. pelaksanaan operasional pengamanan dan penjagaan
sarana dan prasarana gedung pemerintahan daerah
dalam rangka menunjang ketentraman dan ketertiban
umum daerah;
f. pelaksanaan kerjasama operasional bidang ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat.
g. pelaksanaan pengawasan dan penertiban terhadap aset
daerah;
h. pelaksanaan penyusunan saran dan pertimbangan
sebagai bahan pertimbangan kebijakan;
i. pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas
kerjasama ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat;
j. pelaksaan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;
k. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya; dan
l. pelaksanaan koordinasi kerjasama ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Satpol PP.

Paragraf 7
Bidang Sumberdaya Aparatur
Pasal 471
(1) Bidang Sumberdaya Aparatur mempunyai tugas memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di
bidang sumber daya aparatur dan perlindungan masyarakat
yang meliputi pengelolaan sumber daya aparatur Satuan
Polisi Pamong Praja dan Satuan Perlindungan Masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Sumberdaya Aparatur menyelenggarakan
fungsi:
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja
pengelolaan sumber daya aparatur satuan polisi pamong
praja serta pelaksanaan, mediasi, komunikasi dan
fasilitasi perlindungan masyarakat;
b. penetapan rumusan kebijakan penyusunan bahan
kebijakan teknis dan fasilitasi pelatihan dasar, pelatihan
teknis dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
polisi pamong praja dan anggota perlindungan
masyarakat;
c. penetapan rumusan kebijakan penyusunan dan
pengolahan data kegiatan pelatihan dasar, pelatihan
teknis dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
polisi pamong praja dan anggota perlindungan
masyarakat;
d. penetapan rumusan kebijakan operasional sumber daya
aparatur polisi pamong praja dan anggota perlindungan
masyarakat;
e. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan data polisi
pamong praja dan anggota perlindungan masyarakat;
f. penetapan rumusan kebijakan operasional ppns,
pengelolaan data dan administrasi ppns; g. penetapan
rumusan kebijakan peningkatan kemapuan dan
wawasan ppns;
g. penetapan rumusan kebijakan mediasi, komunikasi dan
fasilitasi perlindungan masyarakat meliputi peningkatan
sumberdaya manusia satuan perlindungan masyarakat
serta kesiagaan dan penanggulangan;
h. penyelenggaraan mediasi, komunikasi dan fasilitasi
pengerahan sumber daya manusia satuan perlindungan
masyarakat, kesiagaan dan penanggulangan bencana
serta ketentraman dan ketertiban masyarakat;
i. penetapan rumusan peningkatan sumberdaya manusia
satuan perlindungan masyarakat, kesiagaan dan
penanggulangan bencana serta ketentraman dan
ketertiban masyarakat;
j. penetapan rumusan penyelenggaraan mediasi,
komunikasi dan fasilitasi program perlindungan
masyarakat;
k. penetapan rumusan penyiapan bantuan pengerahan
sumberdaya satuan perlindungan masyarakat dalam hal
penanggulangan, pemantauan dan mitigasi, rehabilitasi
dan rekontruksi korban serta relokasi akibat bencana
dan kegiatan ketentraman dan ketertiban masyarakat;
l. pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;
m. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya;

n. pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan


dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga
di bidang sumber daya aparatur dan perlindungan
masyarakat; dan
o. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sesuai lingkup tugasnya.

Pasal 472
Bidang pembinaan informasi dan kesejahteraan pegawai
membawahi:
a. Seksi Sumberdaya Aparatur; dan
b. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat Pegawai.

Pasal 473
(1) Seksi Sumberdaya Aparatur mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pengelolaan dan peningkatan sumber daya aparatur Satuan
Polisi Pamong Praja dan Satuan Perlindungan Masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), sub Bidang Sumberdaya Aparatur penyelenggaraan
fungsi:
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional
pengelolaan sumber daya aparatur satuan polisi pamong
praja;
b. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi pelatihan dasar, pelatihan teknis dan
peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dasar polisi
pamong praja dan anggota perlindungan masyarakat;
c. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
pelatihan dasar, pelatihan teknis dan peningkatan
kapasitas sumber daya aparatur dasar polisi pamong
praja dan anggota perlindungan masyarakat;
d. penyusunan bahan petunjuk teknis operasional sumber
daya aparatur polisi pamong praja dan anggota
perlindunga masyarakat;
e. pengelolaan data polisi pamong praja dan administrasi
ppns;
f. pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;
g. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya; dan
h. pelaksanaan koordinasi pengelolaan sumber daya
aparatur satuan polisi pamong praja dengan sub unit
kerja lain di lingkungan satuan polisi pamong praja.

Pasal 474
(1) Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas mediasi,
fasilitasi dan komunikasi pengarahan Satuan Perlindungan
masyarakat dalam penanggulangan bencana serta
penanganan gangguan ketentraman dan ketertiban
masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Satuan Perlindungan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional
perlindungan masyarakat dan bina potensi masyarakat;
b. pelaksaaan kesiapsiagaan dan pengerahan satuan
perlindungan masyarakat dalam penanggulangan
bencana serta penanganan gangguan ketentraman dan
ketertiban masyarakat;
c. pelaksanaan mediasi, komunikasi dan fasilitasi anggota
satuan perlindungan masyarakat dalam
penanggulangan bencana serta penanganan gangguan
ketentraman dan ketertiban masyarakat;
d. pelaksanaan pengumpulan dan analisa data daerah
rawan bencana serta pemeliharaan ketentraman dan
ketertiban masyarakat;
e. pelaksanaan pengerahan anggota satuan perlindungan
masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana;
f. penyusunan rumusan kebijakan penetapan
perlindungan masyarakat dan bina potensi masyarakat
merujuk kebijakan nasional;
g. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis operasional
penyelenggaraan peningkatan satuan perlindungan
masyarakat;
h. pelaksanaan pembinaan dan peningkatan satuan
perlindungan masyarakat dan bina potensi daerah;
i. pelaksaan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya;
k. pelaksanaan koordinasi satuan perlindungan
masyarakat dengan sub unit kerja lain di lingkungan
satpol pp.

Paragraf 8
Bidang Pemadam Kebakaran
Pasal475
(1) Bidang Pemadam Kebakaran dipimpin oleh Kepala Bidang
Pemadam Kebakaran yang mempunyai tugas mempunyai
tugas pokok menyusun bahan kebijakan teknis dan
perencanaan operasional serta melaksanakan urusan di
bidang pemadam kebakaran sesuai dengan ketentuan
peraturan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pemadam Kebakaran menyelanggarakan
fungsi :
a. penyusunan petunjuk teknis pencegahan dan fasilitasi
pelaksanaan penyelamatan bencana kebakaran sesuai
lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan yang berlaku;
b. penyusunan rencana, program kerja dan kegiatan
Bidang Pemadam Kebakaran sebagai pedoman dan
acuan kerja;
c. penerapan dan pengawasan pedoman, manual dan
norma di bidang pemadam kebakaran;
d. penyiapan bahan perumusan kebijakan peningkatan
dan pengembangan personel;
e. penyiapan bahan pedoman petunjuk teknis mengenai
pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran;
f. penyiapan bahan pemantauan, investigasi, bimbingan
dan penyuluhan di bidang pemadam kebakaran;
g. penyiapan bahan perumusan kebutuhan sarana dan
prasarana pencegahan dan pemadaman kebakaran;
h. penyiapan bahan perumusan kebijakan pemberdayaan
kelembagaan pemadam kebakaran;
i. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi dengan
bidang/unit kerja terkait dalam rangka mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas;
j. pelaksanaan inventarisasi permasalahan-permasalahan
yang berhubungan dengan bidang tugasnya dan
menyusun petunjuk pemecahannya;
k. pelaksanaan bimbingan dan arahan serta penilaian
kinerja kepada bawahan;
l. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang
tugasnya; dan
m. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sesuai lingkup tugasnya.

Pasal 476
Bidang Peemadam Kebakaran membawahi :
a. Seksi Pengendalian Operasional Kebakaran; dan
b. Seksi Sarana dan Prasarana.

Pasal 477
(1) Seksi Pengendalian Operasional Pemadam Kebakaran yang
mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pemadam
Kebakaran menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
dan perencanaan operasional serta melaksanakan program
dan kegiatan di bidang pengendalian kebakaran sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. 
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pengendalian Operasional Pemadam
Kebakaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan
petunjuk teknis di bidang pemadaman kebakaran sesuai
lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan yang berlaku;
b. pelaksanaan rencana, program kerja dan kegiatan Seksi
Pemadaman Kebakaran sebagai pedoman dan acuan
kerja;
c. penerapan dan pengawasan pedoman, manual dan
norma di bidang pemadaman kebakaran;
d. pelaksanaan kebijakan pengerahan personil pemadam
kebakaran;
e. pelaksanaan inventarisasi dan pengumpulan bahan/data
daerah rawan potensial kebakaran serta kejadian
kebakaran;
f. pelaksanaan dan pengarahan personil pemadam
kebakaran dan kegiatan/terjadinya kebakaran;
g. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi dengan
bidang/unit kerja terkait dalam rangka mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas;
h. pelaksanan tugas inventarisasi permasalahan-
permasalahan yang berhubungan dengan bidang
tugasnya dan menyusun petunjuk pemecahannya;
i. pelaksanaan penanggulangan bencana kebakaran;

Pasal 478
(1) Seksi Sasaran dan Prasarana yang mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang Pemadam Kebakaran menyiapkan
bahan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan
operasional serta melaksanakan program dan kegiatan di
bidang pengendalian kebakaran sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. 
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Sasaran dan Prasarana menyelenggarakan
fungsi :
a. penyusunan rencana kegiatan dan anggaran seksi
sarana dan prasarana pemadam kebakaran;
b. penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja
seksi sarana dan prasarana pemadam kebakaran;
c. pelaksanaan perawatan dan pemeliharan terhadap
sarana dan prasanan pemadam kebakaran;
d. pelaknanaan program pengawasan internal di
lingkungan seksi sarana dan prasarana;
e. penyusunan, penghimpunan, pengolahan data serta
penyajian data hasil kegiatan seksi sarana dan
prasarana pemadam kebakaran.
f. pelaksanaan evaluasi tugas dan menginventarisasi
permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari
alternatif pemecahannya; dan
g. pelaksanaan pembagian tugas kepada bawahan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

Bagian Keduapuluhtiga
Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(BP2KAD)

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 479
Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
adalah unsur penunjang urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang
Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 480
(1) Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah
di Bidang Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan,
dekonsentrasi secara tugas lain sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan tekhnis dibidang pendapatan,
pengelolaan keuangan dan aset daerah;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang pendapatan,
pengelolaan keuangan dan aset daerah;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan
pengelolaan keuangan dan aset daerah;
d. pelayanan administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati
dibidang pendapatan pengelolaan keuangan dan aset
daerah.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 481
(1) Susunan Organisasi Badan Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris membawahi :
1) Sub Bagian Umum Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan; dan
3) Sub Bagian Perencanaan.
c. Bidang Aset Daerah, membawahi :
1) Sub Bidang Penatausahaan dan Pemanfaatan Aset
Daerah; dan
2) Sub Bidang Mutasi, Pengawasan dan Penghapusan
Aset Daerah
d. Bidang Anggaran, membawahi :
1) Sub Bidang Kebijakan dan Pengendalian Anggaran;
dan
2) Sub Bidang Penyusunan Anggaran.
e. Bidang Belanja, membawahi :
1) Sub Bidang Kebijakan dan Pengendalian Belanja ;
dan
2) Sub Bidang Pengelolaan Administrasi Gaji dan
Bendahara Umum.
f. Bidang Akuntansi dan Pembukuan, membawahi :
1) Sub Bidang Akuntansi; dan
2) Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan Keuangan.
g. Bidang Pendapatan, memebawahi :
1) Sub Bidang Pendataan dan Penetapan;
2) Sub Bidang Penerimaan; dan
3) Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan.
h. Bidang PBB dan PBHTB, membawahi :
1) Sub Bidang Pelayanan;
2) Sub Bidang Penagihan dan Verifikasi; dan
3) Sub Bidang Pembukuan, Pelaporan dan Evaluasi.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Badan.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Badan.
(5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
Pejabat Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(7) Bagan Struktur Organisasi Badan Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mesuji sebagaimana
tercantum dalam lampira XXIII yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Badan
Pasal 482
(1) Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, mengendalikan
dan menyelenggarakan tugas Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah dalam meyelenggarakan
kewenangan dibidang Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah, selain sebagai Kepala SKPD juga sekaligus
sebagai Kepala SKPKD yang bertindak sebagai Bendahara
Umum Daerah (BUD), selain itu Kepala SKPKD selaku PPKD
mempunyai tugas pokok menyusun Kebijakan Pendapatan
Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah, menyusun
Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD,
menyusun Laporan Keuangan Daerah dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, membina dan
melaksanakan kerjasama dengan seluruh SKPD, Instansi
Vertikal, Lembaga/Organisasi lainnya dan melaksanakan
tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh
Bupati.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. menyelenggarakan administrasi umum, kepegawaian,
rumah tangga, perlengkapan, tata laksana, kehumasan,
perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan
dilingkup SKPD Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah;
b. perumusan dan penyusuna kebijakan tekhnis serta
pedoman pelaksanaan di Bidang Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
c. penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan
umum di Bidang Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah;
d. pelaksanaan fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD);
e. penyusunan dan Pendapatan APBD dan Perubahan
APBD;
f. pengesahan DPA-SKPD dan DPA-PPKD termasuk
perubahannya;
g. penetapan SPD dan Penerbitan SP2D;
h. penetapan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan
daerah, termasuk didalamnya Pedoman Penyusunan
dan pelaksanaan APBD;
i. pengesahan DPA-SKPD/DPPA SKPD dan DPA-
PPKD/DPPA-PPKD;
j. memproses penetapan Pejabat Pengguna Anggaran,
Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahaara Penerimaa,
Bendahra Pengeluaran dan Bendahara Pembantu;
k. memproses penetapan pejabat yang diberi wewenang
untuk menandatangani SPD, SPM, SPJ, dan SP2D;
l. memproses penetapan pejabat Bendahara Pengeluaran
PPKD yang mengelola belanja bunga, belanja subsidi,
belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil,
belanja bantuan keuangan, belanja tidak terduga dan
pembiayaan;
m. memproses penetapan pejabat yang bertugas melakukan
pengelolaan barang milik daerah, termasuk didalamnya
yang terkait dengan penggunaan, pemanfaatan dan
pemindahtanganan tanah dan bangunan;
n. menyimpan pelalsanaaann pinjaman dan pemberian
pinjaman atas nama pemerintah daerah;
o. perumusan dan penetapan standart akuntansi
pemerintah dearah;
p. penyusunan dan pelaporan keuangan daerah dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaann APBD;
q. perumusan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta
pemindahtanganan dan penghapusan barang milik
daerah termasuk memproses usul persetujuan dari
DPRD;
r. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di Bidang Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah; dan
s. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati di
Bidang Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 483
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
penunjang tekhnis dan administratif, koordinasi dan
pembinaan/pengendalian dalam urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan, ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan
kerumahtanggaan di lingkungan Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
(2) Untuk melaksakana tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian;
b. penyelenggaraan Administrasi surat menyurat,
Perlengkapan serta pembinaan pegawai;
c. penyelenggaraan Administrasi Keuangan;
d. penyelenggaraan kegiatan Hubungan Masyarakat,
Kelembagaan, Dokumentasi dan Informasi tentang
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
e. penyelenggaraan penyusunan Laporann Akuntabilitas
Keuangan Instansi Pemerintah (Lakip);
f. penyelenggaraan tugas penyusunann rencana program,
monitoring dan evaluasi program dan pelaporan; dan
g. melaksakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 484
Sekretariat, membawahi;
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Perencanaan.

Pasal 485
(1) Subbag Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan surat menyurat,
tata naskah dinas, kearsipan, pelayanan rumah tangga,
keprotokolan, staf layanan umum dan menyiapkan bahan
penyusunan rencana kebutuhan pegawai, mengembangkan
pegawai, mutasi, promosi, tata usaha kepegawaian,
pengembangan dan pembinaan organisasi, tata laksana
serta menghimpun peraturan perundang-undangan
peraturan terkait lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
a. menginvestarisasikan tenaga administrasi;
b. menyiapkan dan melaksanakan peningkatan
kemampuan ketenagaan;
c. menyiapkan usulan penambahan, pemberhentian dan
pensiun pegawai;
d. menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan
kenaikan pangkat;
e. menyusun dan memelihara arsip kepegawaian;
f. mengurus administrasi kepegawaian meliputi karpeg,
karis/karsu, tespen dan askes serta administrasi
kepegawaian lainnya;
g. menyusun daftar urut kepangkatan dan jenjang
kepangkatan pegawai;
h. menyampaikan dan mengagendakan surat masuk dan
keluar;
i. mengatur, memelihara dan menyusun arsip/dokumen
surat menyurat;
j. mengkoordinasikan pengelolaan administrasi
kepegawaian dengan unit kerja terkait;
k. menyelenggarakan pembina pegawai, rapat-rapat,
upacara/apel dan absensi pegawai; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 486
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan anggaran rutin pembinaan dan bimbingan
administrasi keuangan dan pemberdayaan, tatanan
perbendaharaan barang, verifikasi, pertanggung jawaban
keuangan bimbingan penyelesaian dan tindak lanjut hasil
pemeriksaan, penataan dokumen keuangan dan menyusun
laporan realisasi anggaran serta veifikasi surat menyurat
yang bersangkutan dengan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. mengumpulkan/mengolah data keungan untuk bahan
penyusunan laporan keuangan;
b. menyiapkan bahan penyusunan rencana penerimaan
dan anggaran belanja serta menganalisis data
penyusunan anggaran keuangan;
c. menyiapka bahan dan penyelenggaraan bina
administrasi keunagan;
d. mencatat dan mengklasifikasikan laporan hasil
pemeriksaan serta menyiapkan bahan tindak lanjut;
e. menginventarisasikan barang dan perlengkapan di
lingkungan Badan;
f. menyelenggarakan tugas-tugas kerumah tanggan
kantor; dan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 487
(1) Subbag Perencanaan mempunyai tugas melaksakan
pengumpulan, pengolahan, pengujian, rencana kerja dan
kegiatan evaluasi kinerja dinas penyediaan data dan
informasi monitoring, evaluasi kegiatan, penyusunan
laporan pelaksanaan kegiatan dan penyajian data statistik
di bidang tugasnya.
(2) Untuk melaksakan tugas sebgaiman dimaksud pada ayat
(1), Sub bagian Perencanaan dan Pelaporan
menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian, penyiapan dan fasilitasi penyusunan
rencana kerja/program Kerja(Renja) Badan;
b. menginventalisir, menyusun, dan meyiapkan
rencana/program kerja Badan;
c. menyiapkan dan penyusunan laporan pelaksana
rencana/progran kerja Badan;
d. menyiapkan dan penyusunan laporan hasil monitoring
dan evaluasi dalam rangka pengendalian program kerja
Badan;
e. menghimpun dan menyiapkan Rancangan peraturan-
peraturan perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah Badan;
g. melakukan pencatatan, pengadministrasian dan
pendokumentasian; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 5
Bidang Aset Daerah
Pasal 488
(1) Bidang Aset Daerah mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan perumusan kebijakan tekhnis Bidang aset, yang
berupa perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian serta pengelolaan administrasi di bidang aset
daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Aset Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja serta penyiapan
petunjuk tekhnis dan pedoman pengelolaan barang
milik daerah, administrasi umum yang meliputi
penyimpanan dan penyaluran, inventarisasi dan
penilaian, pengamanan dan pemeliharaan,
penghapusan dan pemindah tanganan, pengawasan dan
pengendalian sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. pengkoordinasian, pelaksanaa dan pengendalian
kegiatan penyusunan rencana dan program kerja di
bidang aset daerah;

c. penyimpanan penyusunan dan pelaporan barang/aset


serta Rencana Tahunan Barang Daerah (RTBD);
d. penghimpunan dan pengkajian peraturan perundang-
undangan, pedoman dan petunjuk tekhnis serta bahan-
bahan lainnya yang berhubungan dengan aset daerah;
e. penyusuna dan penyampaikan Laporan Barang
Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang
Pengguna Tahunan (LBPT) yang berada dalam
penguasaanya kepada Pemegang Kekuasaan Pengelola
Barang Milik Daerah;
f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik Daerah yang
berada di masing-masing SKPD;
g. pengaturan mengenai pelaksanaan penatausahaan,
pemanfaatan, penyaluran, pengamanan dan
pemeliharaan, penginventarisasian, penghapusan,
pemindah tanganan serta penyusunan neraca aset
daerah;
h. pelaksanaan Sensus Barang Daerah setiap 5 (lim) tahun
sekali;
i. penyiapan administrasi pelaksanaan penghapusan atau
pemindah tanganan barang milik Daerah yang telah
disetujui oleh Bupati dan atau DPRD sesuai dengan
mekanisme dan ketentuan yang berlaku;
j. pelaksanaan pembinaan dan penyiapan petunjuk
tekhnis pengawasan, pengendalian dan evaluasi;
k. pelaksanaan pengamanan dan pemeliharaan barang
milik Daerah dan barang lainnya dari perolehan yang
sah.

Pasal 489
Bidang Aset Daerah, membawahi :
a. Sub Bidang Penatausahaan dan Pemanfaatan Aset Daerah;
dan
b. Sub Bidang Mutasi, Pengawasan dan Penghapusan Aset
Daerah.

Pasal 490
(1) Sub Bidang Penatausahaan dan Pemanfaatan Aset Daerah
mempunyai tugas menyiapkan petujuk tekhnis pedoman
pengelolaan barang dan inventarisasi aset Daerah,
menyiapkan rencana pemanfaatan barang dan jasa/aset
daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Penatausahaan dan Pemanfaatan Aset
Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. menghimpun dan mengolah data serta informasi yang
berhubungan dengan Subbid Penatausahaan dan
Pemanfaatan Aset Daerah;
b. menyiapkan bahan penyusunan, pedoman dan
petunjuk tekhnis Subbid Penatausahaan dan
Pemanfaatan Aset Daerah;
c. mengumpulkan, menghimpun dan menyiapkan serta
memanfaatkan barang/jasa daerah;
d. menginventarisasi permasalah yang berhubungan
dengan tugasnya;
e. menyiapkan bahan, menganalisa dan menyusun data
dalam rangka pemanfaatan barang/jasa daerah;

f. menginventarisasi dan penilaian seluruh barang daerah


dan barang lainnya dari perolehan yang sah sesuai
peraturan;
g. melaksankan sensus barang daerah;
h. menyusun laporan hasil inventarisasi dan penilaian
terhadap barang milik daerah dan barang lainya dari
perolehan yang sah;
i. melakukan pembinaan dan koordinasi dengan unit
kerja terkait sesuai dengan bidang tugasnya;
j. mengatur dan menyusun adminstrasi pengelolaan
barang milik daerah yang meliputi pembukuan,
inventarisasi, pencatatn dan pelaporan serta melalui
pengelola menetapkan pengurus barang masing-masing
SKPD;
k. melaksanakan inventarisasi dan menyusun buku
inventarisasi barang milik daerah menurut
penggolongan dan kodefikasi barang;
l. menyusun Laporan Barang Pengguna Semesteran
(LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT);
m. menyiapkan keputusan tentang pengurus dan
penyimpanan barang atau sebutan lainnya;
n. mengumpulkan, menghimpun dan menyiapkan data
pemeliharaan barang Daerah;
o. mengumpulkan, menghimpun dan menyiapkan rencana
pemeliharaan barang milik Daerah;
p. menyelenggarakan pengelolaan pengadaan aset
pemerintah daerah yang terdiri dari aset keuangan (kas,
piutang dan investasi) dan Non Keuangan (aset
berwujud dan aset tidak berwujud); dan
q. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberika atasan.

Pasal 491
(1) Sub Bidang Mutasi, Pengawasan dan Penghapusan Aset
Daerah mempunyai tugas menyiapkan petunjuk tekhnis,
pedoman dalam pendistribusian, penyimpanan dokumen,
perbaikan barang milik Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Mutasi, Pengawasan dan Penghapusan
Aset Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. melakukan tugas pembinaan, pengembalian dan
pengawasan pemakaian aset daerah;
b. menyelesaikan permasalahan-permasalahan atau
sengketa mengenai aset/barang daerah;
c. melakukan pengaturan, pengawasan, dan melaporkan
proses penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian
barang milik daerah;
d. menyimpan dokumen kepemilikan barang milimk
daerah berupa tanah, bangunan dan kendaraan dinas;
e. menyimpan bukti-bukti kepemilikan kekayaan daerah
berupa uang, surat berharga dan hak-hak lain yang
dapat dinilai dengan uang dalam brankas dan
menyiapkan dana pada bank yang telah ditunjuk
melalui keputusan kepala daerah;
f. mengatur dan menata penggunaan barang milik daerah
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD;
g. mengatur pemanfaatan barang melalui pinjam pakai,
penyewaan, kerjasama pemanfaatan, bangun guna
serah dan bangun serah guna;
h. melaksanakan sensus barang milik daerah setiap 5
(lima) tahun sekali;
i. menyelenggarakan pengelolaan penyimpanan,
pendistribusian, perawatan dan pemeliharaan barang;
j. mengumpulkan, menyusun dan mengolah data rencana
penghapusan dan pemindahtanganan barang milik
daerah;
k. melakukan penelitian dan pengendalian kebutuhan
material serta penilaian perimbangan dengan material
yang ada serta penghapusan yang diajukan;
l. menyiapkan administrasi pelaksanaan penghapusan
dan pemindah tanganan barang milik Daerah yang telah
disetujui oleh Bupati dan/atau DPRD;
m. melakukan pengamanan administrasi fisik dan hukum
atas seluruh barang milik Daerah atau barang lainya
dari perolehan yang sah;
n. melakukan perbaikan dan/atau pemeliharaan barang
bergerak milik Daerah dan barang lainya dari perolehan
yang sah;
o. melakukan perbaikan dan/atau pemeliharaan barang
bergerak dan aktiva tetap milik Daerah; dan
p. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

Paragraf 6
Bidang Anggaran
Pasal 492
(1) Bidang Anggaran mempunyai tugas melaksakan sebagian
tugas Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah dibidang kebijakan anggaran dan penyusunan
anggaran Daerah yang meliputi pengkoordinasian, dana
perimbangan dan lain-lain pendapatan Daerah yang sah,
perumusan kebijakan anggaran dan penyusunan APBD.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Anggaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program kerja dibidang kebijakan anggaran
dan penyusunan APBD;
b. pengkoordinasian, penyusunan dan pemprosesan
penetapan Rancangan Peraturan Daerah, Peraturan
Bupati dan Keputusan Bupati yang berkenaan dengan
Kebijakan Anggaran dan penyusunan anggaran;
c. penyusunan dan penelitian bahan-bahan dalam rangka
pergesran anggaran;
d. penelitian, pertimbangan dan pengendalian anggaran
daerah;
e. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada
Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah dalam bidang tugasnya;
f. membuat laporan kegiatan di Bidang Anggaran; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
bidangnya sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 493
Bidang Anggaran, membawahi :
a. Sub Bidang Kebijakan dan Pengendalian Anggaran ; dan
b. Sub Bidang Penyusunan Anggaran.

Pasal 494
(1) Sub Bidang Kebijakan dan Pengendalian Anggaran
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan
administrasi, analisa, evaluasi dan pengolahan data
anggaran sebagai bahan dalam menentukan kebijakan
pengendalian anggaran.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Kebijakan dan Pengendalian Anggaran
menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun rencana anggaran;
b. menyusun dan memproses penetapan regulasi yang
berkenaan dengan pengendalian kebijakan anggaran;
c. meneliti dan mengoreksi pelaksanaan pergeseran
anggaran pada DPA-SKPD;
d. mengumpulkan bahan-bahan dan mengolah data dalam
rangka penetapan Peraturan Bupati tentang Perubahan
Penjabaran APBD mendahului Peraturan Daearah
tentang Perubahan APBD, sebagai akibat dari
pergeseran anggaran dan/atau adanya kebijakan
Pemerintah Pusat;
e. melaksanakan verifikasi dan pertimbangan dalam
rangka pelaksanaan dan pengendalian belanja PPKD
yang berkenaan dengan belanja subsidi, hibah, bantuan
sosial, bantuan keuangan kepada Partai Politik,
bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa dan
pengeluaran pembiayaan;
f. menyiapkan draf Surat Penyediaan Dana (SPD) untuk
ditetapkan oleh PPKD;
g. memberikan bimbingan dan petunjuk tekhnis
Pengelolaan Keuangan Daerah;
h. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja dan SKPD
terkait dalam rangka pelaksanaan tugas;
i. menyusun laporan hasil Pelaksanaan tugas Seksi
Kebijakan dan Pengendalian Anggaran; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
bidangnya sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 495
(1) Sub Bidang Penyusunan Anggaran mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data
anggaran sebagai bahan dalam menentukan kebijakan
dibidang penyusunan anggaran.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Penyusunan Anggaran
menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan dibidang penyusunan
Anggaran daerah;
b. Menyusun petunjuk tekhnis dan pedoman pelaksanaan
yang berkenaan dengan tata cara penyusunan RKA-
SKPD dan penyusunan RAPBD;
c. menghimpun, mengklasifikasikan, menganalisa dan
meng-input data/bahan-bahan RKA-SKPD dan
melaksanakan kompilasi seluruh data RKA kedalam
RAPBD;
d. menyiapkan dan merumuskan pedoman penyusuna
RKA-SKPD dan penyusunan Rancangan DPA-SKPD
berikut perubahanya;
e. menyusun anggaran kas SKPD, Anggaran Kas
Pemerintah Daerah dan menetapkan Uang Persediaan
(UP) yang dapat dikelola oleh masing-masing SKPD;
f. meneliti dan mengoreksi bahan-bahan dalam rangka
pelaksanaan pergeseran anggaran dan penyusunan
DPA-Lanjutan;
g. menyiapkan dan menyusun Nota Keuangan APBD dan
perubahan APBD;
h. meneliti dan mengoreksi rancangan DPA-SKPD dan
DPPA-SKPD sebelum disahkan oleh Pejabat Pengelolaan
Keuangan Daerah (PPKD) dan disetujui oleh Sekretaris
Daerah;
i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja dan SKPD
terkait dalam rangka pelasanaan tugas;
j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bidang
Penyusunan Anggaran; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberika atasan sesuai
bidangnya sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 7
Bidang Belanja
Pasal 496
(1) Bidang Belanja mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah dibidang penyusuna Belanja dan Administrasi Gaji
Pegawai yang meliputi perumusan kebijakan tekhnis serta
melaksanakan kegiatan pembinaan dan bimbingan dalam
bidang belanja SKPD dan belanja pegawai.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada
ayat (1), Bidang Belanja menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program kerja di Bidang Belanja;
b. penyusuna pedoman dan petunjuk tekhnis dalam
bidang belanja SKPD dan belanja pegawai;
c. penyusunan dan perumusan kebijakan serta
pengumpulan bahan dalam rangka pelaksanaan
pinjaman dan pemberian jaminan atas nama
pemerintah daerah;
d. pengelolaan dan penatausahaan uang kas daerah;
e. pelaksanaan koordinsi dengan unit kerja terkait dalam
rangka pelaksanaan tugas;
f. pemberian saran dan pertimbangan kepada kepalaa
badan dalam bidang tugasnya;
g. penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas dibidang
belanja SKPD dan belanja Pegawai; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 497
Bidang Belanja, membawahi :
a. Sub Bidang Kebijakan dan Pengendalian Belanja; dan
b. Sub Bidang Pengelolaan Administrasi Gaji dan Bendahara
Umum.
Pasal 498
(1) Sub Bidang Kebijakan dan Pengendalian belanja
mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan
pengolahan data sebagai bahan dalam menentukan
kebijakan pngendalian belanja.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Kebijakan dan Pengendalian Belanja
menyelenggarakan fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan kebijakan dan pengendalian
belanja daerah;
b. menyusun dan memproses penetapan regulasi yang
berkenaan dengan kebijakan pengendalian belanja
daerah;
c. memantau pelaksanaan/realisai penerimaa dan
pengeluaran APBD oleh Bank atau Lembaga Keuangan
lainnya yang telah ditunjuk/ditetapkan;
d. melaksnakan pengendalian APBD dan memberikan
petunjuk tekhnis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas Daerah;
e. melaksakan penelitian dan pengujian atas kebenaran
Surat perintah Membayar/SPM;
f. melaksanakan verifikasi atas kelengkapan dokumen
SPM;
g. menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam
rangka penerbitan SP2D;
h. menertbitkan Daftar Penguji atas penerbitan SP2D;
i. menyelenggarakan penatausahaan penerimaan dan
pengeluaran Keuangan Daerah pada Kas Daerah;
j. mempersiapkan bahan-bahan persyaratan pelaksanaan
pinjaman dan pemberian jaminan atas nama
Pemerintah;
k. menyajikan informasi keuangan daerah;
l. melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja dan SKPD
terkait dalam rangka pelaksanaan tugas; dan
m. melaksakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Belanja.

Pasal 499
(1) Sub Bidang Administrasi Gaji dan Bendahara Umum
mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan
pengolahan data Pegawai Negeri Sipil sebagai bahan dalam
menentukan kebijak belanja Pegawai.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
yat (1), Sub Bidang Pengelolaan Admistrasi gaji dan
Bendahara Umum menyelenggarakan fungsi :
a. mengumpulkan megolah data dalam rangka menyusun
program kegiatan dibidang gaji Pegawai;
b. mempersiapkan sistem laporan dan data-data PNS yang
efektif dan efisien;
c. menyelenggarakan penghitungan gaji PNS sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
d. melaksanakan pemprosesan Surat Keputusan
Pemberhentian Pembayaran (SKPP);
e. menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam
rangka penyelenggarakan gaji Pegawai; dan
f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan terhadap
kegiatan dibidang gaji Pegawai.

Paragraf 8
Bidang Akuntansi dan Pembukuan
Pasal 500
(1) Bidang Akuntansi dan Pembukuan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Badan Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Bidang
Akuntansi dan Pembukuan yang meliputi penyusunan,
penelitian/pemeriksaan dan bimbingan tekhnis dalam
penyusunan Akuntansi Pendapatan dan belanja SKPD serta
Laporan Keuangan dalam rangka pelaksanaan dan
pertanggung jawaban APBD.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Akuntansi dan Pembukuan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program kerja pada bidang akuntansi dan
pembukuan;
b. penyusunan dan penetapan draf standart akuntansi
pemerintah daerah serta sistem dan prosedur akuntansi
pemerintah daerah;
c. penyusunan Pedoman dan Petunjuk tekhnis serta
pelaksanaan pembinaan Implementasi Penyelenggaraan
Akuntansi SKPD dan SKPKD;
d. menghimpun, mengklasifikasi dan mengolah
penyampaian laporan Akuntansi SKPD dan SKPKD;
e. menyampaikan hasil analisa/pemeriksaan Akuntansi
pada SKPD dan SKPKD;
f. menghimpun dan menyampaikan Laporan Realisasi
APBD Semester Pertama dan Prognosis untuk 6/enam
bulan berikutnya;
g. pelaksanaan pengelola utang dan piutang daerah;
h. pengumpulan bahan-bahan Laporan Keuangan SKPD
dan menyusun Laporan Keuangan Daerah dalam
rangka pertanggungjawaban APBD;
i. pengkoordinasian dengan Unit Kerja dan SKPD terkait
dalam rangka pelaksanaan tugas;
j. penyusuna lapaoran hasil pelaksanaan tugas di Bidang
Akuntansi dan Pembukuan;
k. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada
Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah dal bidang tugasnya; dan
l. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 501
Bidang Akuntansi, membawahi :
a. Sub Bidang Akuntansi; dan
b. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan.

Pasal 502
(1) Sub Bidang Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan penyusunan, pelaksanaan penelitian/pemeriksaan,
pembinaan dan bimbingan tekhnis dalam penyusunan
Akuntansi pendapatan dan belanja SKPD serta Laporan
Keuangan SKPD dalam rangka pelaksanaan dan
pertanggungjawaban APBD.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Akuntansi menyelenggarakan fungsi :

a. mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan


pembukuan keuangan SKPD dan SKPKD secara
sistematis dan kronologis terhadap realisasi APBD;
b. menyusun kebijakan sistem dan prosedur Akuntansi
Pemerintah Daerah;
c. melaksanakan sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Daerah;
d. melaksanakan pembianaan dan bimbingan tekhnis
penyusunan Akuntansi SKPD dan SKPKD;
e. menghimpun dan mengolah penyampaian Laporan
Akuntansi SKPD dan SKPKD;
f. menyampaikan hasil analisis/pemeriksaan Akuntansi
pada SKPD dan SKPKD;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Akuntansi.

Pasal 503
(1) Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan Keuangan daerah
mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan
pengolahan data Pelaporan Akuntansi SKPD dan SKPKD
sebagai bahan dalam penyusunan dan pelaporan keuangan
daerah dalam rangka pelaksanaan dan pertanggungjawaban
APBD.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan Keuangan
Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan bahan-bahan dalam penyusunan laporan
keuangan daerah;
b. mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan
prognosis dan realisasi APBD;
c. melaksanakan konsilidasi data dengan SKPD dan
SKPKD;
d. melaksanakan bahan penyusunan nota keuangan
laporan pertanggungjawaban keuangan daerah;
e. mempersiapkan bahan-bahan penyajian informasi
keuangan daerah secara sistematis;
f. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja dan SKPD
terkiat dalam rangka pelaksanaan tugas; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Akuntansi.

Paragraf 9
Bidang Pendapatan
Pasal 504
(1) Bidang Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis dibidang
Pendapatan Daerah, merumuskan dan menganalisa potensi
pendapatan, pendataan, penetapan, pemungutan pajak
daerah, penagihan piutang daerah dan melakukan verifikasi
dan pengawasan penerimaan/pendapatan daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pendapatan menyelenggarakan fungsi :
a. merumuskan kebijakan teknis dibidang Pendapatan
Daerah;
b. mengidentifikasi dan menganalisa data potensi
Pendapatan Daerah;
c. melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-
sumber penerimaan Daerah;
d. mengkoordinir pengelolaan Pendapatan Daerah.
e. pengkoordinasian dana perimbangan dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah;
f. melaksanakan pendataan dan penetapan Pendapatan
Daerah;
g. melaksanakan pemungutan pajak daerah;
h. melaksanakan penagihan piutang daerah;
i. melaksanakan verifikasi dan pengawasan
penerimaan/pendapatan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 505
Bidang Pendapatan, membawahi :
a. SubBidangPendataan dan Penetapan;
b. SubBidang Penerimaan; dan
c. SubBidang Pembukuan dan Pelaporan.

Pasal 506
(1) Sub Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas
mengumpulkan, merumuskan dan menganalisa data serta
penyusunan kebijakan teknis dalam Subbid Pendataan dan
Penetapan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimaan dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Pendataan dan Penetapan
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang pendataan dan
penetapan pendapatan daerah;
b. merumuskan dan menganalisa data potensi pendapatan
daerah;
c. melaksanakan pendaftaran objek dan subjek pajak
daerah dan retribusi daerah;
d. melaksanakan pendataan dan penetapan pendapatan
daerah;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 507
(1) Sub Bidang Penerimaan mempunyai tugas mengumpulkan,
merumuskan dan menganalisa data serta penyusunan
kebijakan teknis dalam Seksi Penerimaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Penerimaan menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan Pembukuan Penerimaan Pendapatan
Daerah;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
pedoman kerja yang telah ditetapkan, agar tugas-tugas
terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan
yang berlaku;
d. membimbing, mengarahkan bawahan dalam
pelaksanaan tugas;
e. menilai hasil kerja bawahan sebagai bahan
pengembangan karier;
f. menginventarisasi permasalahan Seksi Penerimaan
Pajak/Retribusi Daerah serta mencari alternatif
pemecahannya;
g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan
perintah atasan; dan
h. membuat laporan hasil kegiatan kepada atasan sebagai
bahan informasi dan pertanggungjawaban.

Pasal 508
(1) Subbid Pembukuan dan Pelaporan Mempunyai  tugas
mengumpulkan, merumuskan dan menganalisa data serta
penyusunan kebijakan tekhnis dalam Subbid Pembukuan
dan Pelaporan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan
menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan Pembukuan dan Pelaporan;
b. melakukan Penyusunan laporan Pendapatan Daerah;
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
pedoman kerja yang telah ditetapkan, agar tugas-tugas
terbagi habis;
d. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan
tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan
yang berlaku;
e. membimbing, mengarahkan bawahan dalam
pelaksanaan tugas;
f. menilai hasil kerja bawahan sebagai bahan
pengembangan karier;
g. menginventarisasi permasalahan Seksi Pembukuan dan
Penerimaan Lain-lain serta mencari alternatif
pemecahannya;
h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan
perintah atasan; dan
i. membuat laporan hasil kegiatan kepada atasan sebagai
bahan informasi dan pertanggungjawaban.

Paragraf 10
Bidang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Pasal 509
(1) Bidang Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan pendapatan daerah dari sektor Pajak Bumi dan
Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang PBB dan BPHTB menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan koordinasi dengan seluruh bidang dan
sekretariat dalam rangka penyusunan program kerja
badan, sebagai pedoman anggaran pendapatan untuk
dijadikan bahan acuan dalam pelaksanaan tugas;
b. penyusunan kebijakan pelaksanaan pemungutan PBB-
P2 dan BPHTB sesuai kewenangan daerah;
c. pengolahan data PBB-P2;
d. melakukan Penilaian dan Penetapan PBB-P2;
e. pendistribusian ketetapan dan penagihan tunggakan
PBB-P2;
f. pengelolaan validasi BPHTB;
g. pelaksanaan verifikasi BPHTB;

h. membagi habis tugas PBB-P2 dan BPHTB kepada


aparatur non struktural agar setiap personil
memahami tugas dan tanggung jawabnya;
i. menerima, mempelajari laporan dan saran dari
bawahan sebagai masukan untuk dijadikan bahan
dalam penyusunan program kerja selanjutnya;
j. membuat laporan kepada Kepala Badan sebagai
masukan untuk dijadikan bahan dalam menyusun
program kerja selanjutnya;
k. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan.

Pasal 510
Bidang PBB dan BPHTB, memebawahi :
a. Subbid Pelayanan dan Pendataan;
b. Subbid Penagihan dan Verifikasi; dan
c. Subbid Pembukuan, Pelaporan dan Evaluasi.

Pasal 511
(1) Subbid Pelayanan dan Pendataan mempunyai tugas
mengelola berkas permohonan Wajib Pajak dan pembayaran
pajak melalui loket pelayanan, serta memberikan informasi
perpajakan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Pelayanan dan Pendataan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang;
b. pengelolaan permohonan Wajib Pajak;
c. pengelolaan penerimaan pembayaran pajak;
d. pengelolaan informasi dan pengaduan perpajakan;
e. pembinaan perpajakan kepada Wajib Pajak;
f. verifikasi kelengkapan berkas pengajuan pembayaran
Wajib Pajak;
g. verifikasi kelengkapan berkas pengajuan wajib pajak
baru;
h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Subbid;
dan
i. pengelolaan pengajuan Wajib Pajak baru;
j. pendataan pendaftaran Wajib Pajak baru;
k. pendataan dasar potensi pajak daerah, obyek pajak, dan
subyek pajak;
l. pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak;
m. pelaksanaan proses penetapan Nilai Jual Obyek Pajak
(NJOP) PBB;
n. pelaksanaan verifikasi Surat Pemberitahuan Obyek
Pajak (SPOP) yang telah dilaporkan Wajib Pajak guna
penetapan nilai pajak;
o. pelaksanaan verifikasi pengajuan BPHTB dari Wajib
Pajak;
p. pelaksanaan penilaian PBB baik secara massal maupun
individual;
q. pemrosesan Daftar Himpunan Ketetapan Pajak;
r. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi;
dan
s. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang;
t. penetapan sesuai dengan tugas dan fungsinya; dan
u. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang PBB dan BPHTB sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 512
(1) Sub Bidang Penagihan dan Verifikasi mempunyai tugas
menginventarisasi tunggakan pajak PBB dan BPHTB,
melaksanakan penagihan pajak PBB dan BPHTB yang
sudah jatuh tempo, dan mengelola permasalahan tunggakan
pajak.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Penagihan dan Verifikasi
menyelenggarakan fungsi:
b. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bidang;
c. pelaksanaan inventarisasi tunggakan pajak daerah;
d. penagihan tunggakan pajak daerah yang telah jatuh
tempo;
e. penyelesaian permasalahan tunggakan pajak daerah;
f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Subbid;
g. verifikasi kelengkapan berkas pengajuan pembayaran
Wajib Pajak;
h. verifikasi kelengkapan berkas pengajuan wajib pajak
baru; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Penagihan sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.

Pasal 513
(1) Sub Bidang Pembukuan, Pelaporan dan Evaluasi
mempunyai tugas membantu Kepala Bidang PBB dan
BPHTB untuk membuat dan menyampaikan laporan
seluruh pendapatan daerah khususnya PBB dan BPHTB.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1), Sub
Bidang Pembukuan, Pelaporan dan Evaluasi
menyelenggarakan fungsi:
a. melakukan pencatatan dan penetapan target
Pendapatan Asli Daerah khususnya PBB dan BPHTB;
b. menerima, mencatat dan membukukan semua SKP
(Surat Ketetapan Pajak) yang dikelola, yang telah
dibayar lunas dan disetor ke kas daerah;
c. melakukan pencatatan mengenai pendapatan dan
realisasi pemungutan/penyetoran PBB dan BPHTB;
d. menerima, mencatat, membukukan dan menyimpan
arsip surat setoran pajak daerah (SSPD) yang dikelola;
e. inventarisasi seluruh tunggakan Pajak PBB dan BPHTB;
f. menyiapkan bahan pelaporan pendapatan daerah
sebagai bahan rapat koordinasi;
g. menyiapkan dan Menyampaikan laporan realisasi
Pendapatan Asli Daerah, khususnya PBB dan BPHTB;
h. menyimpan dan mengarsipkan laporan Pendapatan
daerah khususnya PBB dan BPHTB;
i. melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam rangka
pengumpulan data pembuatan laporan bulanan,
triwulan dan tahunan mengenai realisasi Pendapatan
daerah khususnya PBB dan BPHTB;
j. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh atasan.

Bagian Keduapuluhempat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 514
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah unsur
penunjang urusan pemerintahan daerah di Kabupaten yang
dipimpin oleh seorang Kepala Badan, bertanggungjawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 515
(1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang Perencanaan Pembangunan
Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1),BadanPerencanaan Pembangunan Daerah
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis perencanaan, Penelitian
dan pengembangan;
b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan
pembangunan Penelitian dan pengembangan ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang
Perencanaan Pembangunan Daerahserta monitoring dan
evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan;
d. pelayanan Administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan Tugas pokok dan Fungsi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah;

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 516
(1) Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahi:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2) SubBagian Perencanaan dan Keuangan;
c. Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, membawahi :
1) Sub Bidang Produksi, Sumber Daya Alam dan Jasa;
2) Sub Bidang Pembangunan dan Promosi.
d. Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat,
membawahi :
1) Sub Bidang Pemerintahan dan Hukum; dan
2) Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat.
e. Bidang Prasarana Wilayah,membawahi :
1) Sub Bidang Prasarana Wilayah;
2) Sub Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang.
f. BidangPengendalian, Penelitian dan
Pengembangan,membawahi:
1) Sub Bidang Monitoring dan Pelaporan;
2) Sub Bidang Penelitian, dan Pengembangan.
g. Bidang Program dan Pendanaan Pembangunan,
membawahi :
1) SubBidang Program Pembangunan; dan
2) Sub Bidang Pendanaan Pembangunan.
h. Unit Pelaksana Teknis.
i. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah
Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan
keterampilannya.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Badan.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Dinas.
(5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
Pejabat Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(7) Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Mesuji sebagaimana
tercantum dalam lampiran XXIV yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Badan
Pasal 517
(1) Kepala Badan mempunyai tugas memimpin,mengendalikan
dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dalam
menyelenggarakan kewenangan desentralisasi dalam Bidang
Perencanaan Pembangunan Daerah yang menjadi
kewenangan dan tugas-tugas lain sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Badan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan Kebijakan teknis di bidang perencanaan
pembangunan daerah;
b. penyusunan dan penetapan rencana strategis, rencana
kerja dan rencana kerja anggaran dalam rangka
pelaksanaan tugas badan perencanaan pembangunan
daerah;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang perencanaan pembangunan daerah
seperti dibawah ini:
1. penyusunan rancangan dan penetapan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD);
2. penyelenggaraan Musyawarah Rencana
Pembangunan RKPD;
3. penyusunan laporan kinerja Pemerintah Daerah;
4. penyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban
Pemerintah Daerah;
5. monitoring, evaluasi, pengendalian dan laporan
pelaksanaan rencana pembangunan daerah;

6. penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan


Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Perubahan setiap
tahunnya;
7. koordinasi dan singkronisasi pembangunan
infrastruktur ;
8. pengembangan Sistem Informasi Perencanaan
Pembangunan Daerah;
9. koordinasi perencanaan pembangunan bidang
ekonomi
10. koordinasi perencanaan pembangunan bidang
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;
11. koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah;
12. penyusunan memorandum program sanitasi kota.
d. penyelenggaraan kebijakan dibidang perencanaan
pembangunan daerah yang ditetapkan oleh Bupati;
e. pemberian informasi saran dan pertimbangan dibidang
perencanaan pembangunan daerah kepada Bupati
sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan atau
membuat keputusan;
f. penyelenggaraan koordinasi dan mengadakan hubungan
kerjasama dengan semua Instansi, baik dipusat
(kementerian dan lembaga Negara) maupun di daerah
(pemerintah Provinsi, pemerintah kabupaten/kota
lainnya di Provinsi Lampung, SKPD se-Kabupaten
Mesuji) dan instansi terkait lainnya untuk kepentingan
pelaksanaan tugas;
g. pembinaan terhadap personil pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dalam rangka pelaksanaan tugas
dibidang perencanaan pembangunan daerah;
h. penyelenggaraan pelayanan administratif seperti
pelayanan administrasi perkantoran, peningkatan
sarana dan prasarana aparatur;
i. penyelenggaraan administrasi dan penata usahaan
keuangan;
j. penyelenggaraan administrasi kepegawaian; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 518
(1) Sekretaris mempunyai tugas mengkoordinasikan, mengatur
tertib penyelenggaraan administrasi umum, kepegawaian,
rumah tangga, perlengkapan, keuangan, tata laksana,
kehumasan, perencanaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan lingkup Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Sekretarismenyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Badan dan
memberikan pelayanan administrasi kepada bidang-
bidang lain dilingkungan Badan;
b. penyusunan rencana kegiatan tahunanBadan;
c. penyusunan rencana program kerja dan anggaran
belanja Badan;

d. penyiapan peraturan perundangan-undangan dibidang


perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan
norma, standar dan prosedur yang ditetapkan oleh
Pemerintah;
e. penyiapan rencana kebijakan teknis perencanaan
pembangunan daerah;
f. penyelenggaraan urusan tata usaha kantor, rumah
tangga/perlengkapan dan urusan kepegawaian di
lingkungan Badan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan dalam rangka kepentingan kedinasan.

Pasal 519
Sekretaris, membawahi :
d. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
e. Sub Bagian Perencanaan dan Keungan.

Pasal 520
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan surat menyurat,
tata naskah dinas, kearsipan, pelayanan rumah tangga,
keprotokolan, staf layanan umum dan menyiapkan bahan
penyusunan rencana kebutuhan pegawai, mengembangkan
pegawai, mutasi, promosi, tata usaha kepegawaian,
pengembangan dan pembinaan organisasi, tata laksana
serta menghimpun peraturan perundang-undangan dan
peraturan terkait lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
a. menginvestarisasikan tenaga administrasi;
b. menyiapkan dan melaksanakan peningkatan
kemampuan ketenagaan;
c. menyiapkan usulan penambahan, pemberhentian
dan pensiun pegawai;
d. menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala
dan kenaikan pangkat;
e. menyusun dan memelihara arsip kepegawaian;
f. mengurus administrasi kepegawaian meliputi
karpeg, karis/karsu, taspen dan askes serta
administrasi kepegawaian lainnya;
g. menyusun daftar urut kepangkatan dan jenjang
kepangkatan pegawai;
h. menyampaikan dan mengagendakan surat masuk
dan keluar;
i. mengatur, memelihara dan menyusun
arsip/dokumen surat menyurat;
j. mengkoordinasikan pengelolaan administrasi
kepegawaian dengan unit kerja terkait;
k. menyelenggarakan pembinaan pegawai, rapat-
rapat, upacara/apel dan absensi pegawai;
l. menyelenggarakan tugas-tugas kerumah tanggaan
kantor; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 521
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan pengumpulan, pengolahan, pengujian,
rencana kerja dan kegiatan evaluasi kinerja dinas
penyediaan data dan informasi monitoring, evaluasi
kegiatan, penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan dan
penyajian data statistik di bidang tugasnya, menyiapkan
bahan penyusunan anggaran rutin pembinaan dan
bimbingan administrasi keuangan dan pemberdayaan,
tatanan perbendaharaan barang, verifikasi, pertanggung
jawaban keuangan bimbingan penyelesaian dan tindak
lanjut hasil pemeriksaan, penataan dokumen keuangan
dan menyusun laporan realisasi anggaran serta verifikasi
surat menyurat yang bersangkutan dengan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat
(1), Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian, penyiapan dan fasilitasi penyusunan
rencana kerja/program Kerja (Renja) Badan;
b. menginventalisir, menyusun, dan menyiapkan
rencana/program kerja Badan;
c. menyiapkan dan menyusun laporan pelaksana
rencana/program kerja Badan;
d. menyiapkan dan menyusun laporan hasil monitoring
dan evaluasi dalam rangka pengendalian program kerja
Badan;
e. menghimpun dan menyiapkan Rancangan peraturan
peraturan perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah Badan;
g. melakukan pencatatan, pengadministrasian dan
pendokumentasian;
f. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan
penyusunan laporan keuangan;
g. menyiapkan bahan penyusunan rencana penerimaan
dan anggaran belanja serta menganalisis data
penyusunan anggaran keuangan;
h. menyiapkan bahan dan penyelengggaraan pembinaan
administrasi keuangan;
j. mencatat dan mengklasifikasikan laporan hasil
pemeriksaan serta menyiapkan bahan tindak lanjut;
k. menginventarisasikan barang dan perlengkapan
dilingkungan Badan; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam
Pasal 522
(1) Bidang ekonomi dan Sumber Daya Alam mempunyai tugas
Perumusan kebijakan dan Penyusunan rencana
pembangunan daerah serta monitoring dan pengendalian
pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah di Bidang
Ekonomi dan Sumber Daya Alam.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan dan koordinasi pembangunan
bidang Perekonomian Daerah meliputi :
1. Urusan Koperasi dan UKM
2. Urusan Penanaman Modal
3. Urusan Ketahanan Pangan
4. Urusan Pertanian
5. Urusan Pariwisata
6. Urusan Kelautan dan Perikanan
7. Urusan Perdagangan
8. Urusan Kehutanan
9. Urusan Industri
10. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
b. pengkoordinasian, sinkronisasi dan evaluasi program
tahunan daerah sesuai dengan urusan bidang
perekonomian daerah. untuk dimasukkan dalam
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ;
c. pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaan rencana
pembangunan daerah sesuai dengan urusan bidang
Perekonomian daerah. monitoring pelaksanaan
pembangunan daerah sesuai dengan urusan bidang
perekonomian daerah; dan
d. penyelenggaraan tugas lain diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 523
Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam membawahi :
a. Sub Bidang Produksi, Sumber Daya Alam dan Jasa;dan
b. Sub Bidang Pembangunan dan Promosi.

Pasal 524
(1) Sub Bidang Produksi, Sumber Daya Alam, dan Jasa
mempunyai tugas melaksanakan dan menyiapkan bahan
perumusan kebijaksanaan dan koordinasi kegiatan
perencanaan pembangunan yang berkaitan dengan sektor
produksi, sumber daya Alam, dan jasa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Produksi, sumber daya alam, dan
Jasa menyelenggarakan fungsi:
a. melaksanakan koordinasi, sosialisasi serta fasilitasi
penyusunan rencana dan program pembangunan
bidang Urusan Ketahanan Pangan, Urusan
Pertanian,Urusan Kelautan dan Perikanan, serta
urusan Energi Sumber Daya Mineral;
b. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi rencana dan
program pembangunan tahunan Satuan Kerja
Perangkat Daerah terhadap Rencana Pembangunan
Jangka Menengah dan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah bidang Urusan Ketahanan Pangan,
Urusan Pertanian,Urusan Kelautan dan Perikanan;
c. menyusun laporan hasil evaluasi dan sinkronisasi
rencana dan program pembangunan Urusan Ketahanan
Pangan, Urusan Pertanian, Urusan Kelautan dan
Perikanan; dan
d. melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 525
(1) Sub Bidang Pembangunan dan Promosi mempunyai tugas
melaksanakan dan menyiapkan bahan analisis
permasalahan dibidang perekonomian daerah, koordinasi
kegiatan perencanaan, pengendalian dan evaluasi
pembangunan yang berkaitan dengan sektor pariwisata,
kebudayaan, promosi dan kerja sama pembangungan antar
kabupaten dan swasta.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Pembangunan dan Promosi
menyelenggarakan fungsi:
a. melaksanakan koordinasi, sosialisasi serta fasilitasi
penyusunan rencana dan program pembangunan
bidang Urusan Koperasi dan UKM, Urusan Penanaman
Modal, Urusan Pariwisata, Urusan Perdagangan,
Urusan Industri;
b. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi rencana dan
program pembangunan tahunan Rencana Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daearah terhadap Rencana
Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat Daearah bidang
Urusan Koperasi dan UKM, Urusan Penanaman Modal,
Urusan Pariwisata, Urusan Perdagangan, Urusan
Industri;
c. menyusun laporan hasil evaluasi dan sinkronisasi
rencana dan program pembangunan bidang Urusan
Koperasi dan UKM, Urusan Penanaman Modal, Urusan
Pariwisata, Urusan Perdagangan, Urusan Industri;dan
d. melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 6
Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Pasal 526
(1) Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
mempunyai tugasmerumuskan kebijakan dan menyusun
rencana pembangunan daerah di bidang Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan dan koordinasi pembangunan
bidang pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
meliputi :
1. urusan Pendidikan
2. urusan Kesehatan
3. urusan Administrasi Kependudukan dan
pencatatan Sipil
4. urusan Pemberdayaan perempuan perlindungan
anak
5. urusan Pengendalian Penduduk dan keluarga
Berencana
6. urusan Sosial
7. urusan Tenaga Kerja
8. urusan Kebudayaan
9. urusan Kepemudaan dan Olahraga

10. urusan Ketentraman dan ketertiban umum serta


perlindungan masyarakat
11. urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan persandian
12. urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
13. urusan Kearsipan
14. urusan Perpustakaan
15. urusan Transmigrasi
b. pengkoordinasian, sinkronisasi dan evaluasi program
tahunan daerah sesuai dengan urusan bidang
pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat. untuk
dimasukkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
c. pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaan rencana
pembangunan Daerah sesuai dengan urusan bidang
pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;
d. monitoring pelaksanaan pembangunan daerah sesuai
dengan bidang pemerintahan dan Kesejateraan Rakyat;
dan
e. melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 527
Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat membawahi :
a. Sub Bidang Pemerintahan dan Hukum; dan
b. Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat

Pasal 528
(1) Sub Bidang Pemerintahan dan hukum mempunyai tugas
Pelaksanaan analisis dan merumuskan rancangan
kebijakan pembangunan koordinasi kegiatan perencanaan
pembangunan serta berperan aktif dalam pelaksanaan
monitoring, pengendalian dan evaluasi pembangunan
dibidang pemerintahan, hukum dan keamanan serta
ketertiban masyarakat
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Pemerintahan dan Hukum
menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan koordinasi, sosialisasi serta fasilitasi
penyusunan rencana dan program pembangunan
bidang urusan kepedudukan dan catatan sipil, urusan
kepemudaan dan olahraga, Urusan Ketenagakerjaan,
urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,
urusan otonomi daerah. pemerintahan umum,
Administrasi Keuangan Daerah,, Perangkat Daerah dan
Kepegawaian, Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa, Urusan Kearsipan, Urusan Perpustakaan;
b. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi rencana dan
program pembangunan tahunan Rencana Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daerahterhadap Rencana
Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerahbidang urusan
kepedudukan dan catatan sipil, urusan kepemudaan
dan olahraga, Urusan Ketenagakerjaan, urusan
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, urusan
otonomi daerah. pemerintahan umum, Administrasi
Keuangan Daerah,, Perangkat Daerah dan
Kepegawaian, Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa, Urusan Kearsipan, Urusan Perpustakaan;
c. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana
Strategis SKPD bidang urusan kepedudukan dan
catatan sipil, urusan kepemudaan dan olahraga,
Urusan Ketenagakerjaan, urusan kesatuan bangsa dan
politik dalam negeri, urusan otonomi daerah.
pemerintahan umum, Administrasi Keuangan Daerah,,
Perangkat Daerah dan Kepegawaian, Urusan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Urusan
Kearsipan, Urusan Perpustakaan;
d. menyusun laporan hasil evaluasi dan sinkronisasi
rencana dan program pembangunan bidang urusan
kepedudukan dan catatan sipil, urusankepemudaan
dan olahraga, Urusan Ketenagakerjaan, urusan
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, urusan
otonomi daerah. pemerintahan umum, Administrasi
Keuangan Daerah,, Perangkat Daerah dan
Kepegawaian, Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa, Urusan Kearsipan, Urusan Perpustakaan; dan
e. melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 529
(1) Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat, mempunyai tugas
Pelaksanaan analisis dan merumuskan rancangan
kebijakan pembangunan, koordinasi kegiatan perencanaan
pembangunan serta berperan aktif dalam pelaksanaan
monitoring, pengendalian dan evaluasi pembangunan
dibidang Kesejahteraan Rakyat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat
menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan koordinasi, sosialisasi serta fasilitasi
penyusunan rencana dan program pembangunan
bidang Urusan Pendidikan, Urusan Kesehatan, Urusan
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Urusan
Keluarga Berencana dan keluarga sejahtera, Urusan
sosial, Urusan Kebudayaan, Urusan Ketenaga kerjaan,
Urusan Ketransmigrasian;
b. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi rencana dan
program pembangunan tahunan (Renja SKPD) bidang
Urusan Pendidikan, Urusan Kesehatan, Urusan
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Urusan
Keluarga Berencana dan keluarga sejahtera, Urusan
sosial, Urusan Kebudayaan, Urusan Ketenaga kerjaan,
Urusan Ketransmigrasian;
c. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana
Strategis SKPD bidang Urusan Pendidikan, Urusan
Kesehatan, Urusan Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak, Urusan Keluarga Berencana dan
keluarga sejahtera, Urusan sosial, Urusan Kebudayaan,
Urusan Ketenaga kerjaan, Urusan Ketransmigrasian;

d. menyusun laporan hasil evaluasi dan sinkronisasi


rencana dan program pembangunan bidang Urusan
Pendidikan, Urusan Kesehatan, Urusan Pemberdayaan
Perempuan Perlindungan Anak, Urusan Keluarga
Berencana dan keluarga sejahtera, Urusan sosial,
Urusan Kebudayaan, Urusan Ketenaga kerjaan, Urusan
Ketransmigrasian; dan
e. melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 7
Bidang Prasarana Wilayah
Pasal 530
(1) Bidang Prasarana Wilayah mempunyai tugas merumuskan
kebijakan dan menyusun rencana pembangunan daerah di
Bidang Prasarana Wilayah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Prasarana Wilayah menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan kebijakan dan koordinasi pembangunan
Bidang Prasarana Wilayah dan Sumber meliputi ;
1. urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
2. urusan Perumahan rakyat dan kawasan
pemukiman
3. urusan Perhubungan
4. urusan Lingkungan Hidup
5. urusan Pertanahan
6. urusan Komunikasi dan Informatika
7. urusan Persandian
b. pengkoordinasian, sinkronisasi dan evaluasi program
tahunan daerah sesuai dengan urusan Bidang
Prasarana Wilayah untuk dimasukkan dalam Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
c. pengendalian dan Evaluasi atas pelaksanaan rencana
pembangunan daerah sesuai dengan urusan Bidang
Prasarana Wilayah;
d. monitoring pelaksanaan pembangunan Daerah sesuai
dengan Urusan Bidang Prasarana Wilayah; dan
e. penyelenggaraan tugas lain diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 531
Bidang Prasarana Wilayah membawahi :
a. Sub BidangPrasarana Wilayah; dan
b. Sub Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang.

Pasal 532
(1) Sub Bidang Prasarana Wilayah mempunyai tugas
melaksanakan dan mengkoordinasikan rencana dan
program pembangunan dibidang Sarana dan Prasarana
Wilayah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Prasarana Wilayah menyelenggarakan
fungsi :

a. melaksanakan koordinasi, sosialisasi serta fasilitasi


penyusunan rencana dan program pembangunan
bidang Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Perumahan,
Urusan Perhubungan, Urusan Komunikasi dan
Informatika;
b. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi rencana dan
program pembangunan tahunan (Renja SKPD) bidang
Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Perumahan, Urusan
Perhubungan, Urusan Komunikasi dan Informatika;
c. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) SKPD bidang
Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Perumahan, Urusan
Perhubungan, Urusan Komunikasi dan Informatika;
d. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi Rencana
Strategis (Renstra) SKPD bidang Urusan Pekerjaan
Umum, Urusan Perumahan, Urusan Perhubungan,
Urusan Komunikasi dan Informatika;
e. menyusun laporan hasil evaluasi dan sinkronisasi
rencana dan program pembangunan bidang Urusan
Pekerjaan Umum, Urusan Perumahan, Urusan
Perhubungan, Urusan Komunikasi dan Informatika;
dan
f. melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 533
(1) Sub Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang
mempunyai tugas melaksanakan dan menyiapkan bahan
perumusan kebijakan dan koordinasi perencanaan
pembangunan dibidangLingkungan Hidup dan Tata Ruang.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
padaayat (1), Sub Bidang Lingkungan Hidup dan Tata
Ruang menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan koordinasi, sosialisasi serta fasilitasi
penyusunan rencana dan program pembangunan
bidang Urusan Lingkungan Hidup, Penataan Ruang,
Pertanahan, dan Penanggulangan Bencana;
b. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi rencana dan
program pembangunan tahunan (Renja SKPD) SKPD
bidang Urusan Lingkungan Hidup, Penataan Ruang,
Pertanahan, dan Penanggulangan Bencana;
c. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) SKPD bidang
Urusan Lingkungan Hidup, Penataan Ruang,
Pertanahan, dan Penanggulangan Bencana;
d. melaksanakan evaluasi dan sinkronisasi Rencana
Strategis (Renstra) SKPD bidang Urusan Lingkungan
Hidup, Penataan Ruang, Pertanahan, dan
Penanggulangan Bencana;
e. menyusun laporan hasil evaluasi dan sinkronisasi
rencana dan program pembangunan bidang Urusan
Urusan Lingkungan Hidup, Penataan Ruang,
Pertanahan, dan Penanggulangan Bencana; dan
f. melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 8
Bidang Pengendalian, Penelitian dan Pengembangan
Pasal 534
(1) Bidang Pengendalian, Penelitian dan Pengembangan
mempunyai tugas pengendalian, monitoring pelaksanaan
rencana pembangunan daerah, mengumpulkan, mengolah,
dan merumuskan kebijakan penelitian dan pengembangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ,ayat (1) Bidang Pengendalian, Penelitian dan
Pengembangan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan pengendalian pelaksanaan
rencana program/kegiatan pembangunan di daerah;
b. pengawasan/monitoring, supervisi dan tindaklanjut
penyimpangan terhadap pencapaian pelaksanaan
program pembangunan di daerah, menyusun pelaporan
dan evaluasi pelaksanaannya;
c. penyiapan bahan dan data perumusan kebijaksanaan
teknis di bidang informasi dan pelaporan program
pembangunan daerah;
d. penyelenggaraan fasilitasi dan koordinasi di bidang
pengendalian pembangunan daerah;
e. menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama
penyusunan data dan informasi dengan Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Mesuji;
f. menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama penelitian
dan pengembangan dengan lembaga penelitian atau
perguruan tinggi; dan
g. penyelenggaraan tugas lain diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 535
Bidang Pengendalian, Penelitian dan Pengembangan,
membawahi:
a. Sub Bidang Monitoring dan Pelaporan;dan
b. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan.
Pasal 536
(1) Sub Bidang Monitoring dan pelaporan mempunyai tugas
melakukan pengendalian kegiatan pembangunan didaerah,
memonitor pelaksanaannya serta evaluasi program daerah
jangka panjang, menengah dan tahunan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sub Bidang Monitoring dan Pelaporan
menyelenggarakan fungsi :
a. melakukan pembinaan teknis di bidang pengendalian;
b. melakukan koordinasi terhadap penyelenggaraan tugas
di bidang pengendalian;
c. melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan
program/kegiatan pembangunan daerah;
d. melakukan evaluasi pengendalian dan pengawasan
serta fasilitasi pelaksanaan kegiatan di bidang
pengendalian;
e. merumuskan kebijakan operasional mengenai
penyelenggaraan tugas di bidang pengendalian;
f. menyusun laporan pengendalian pelaksanaan
perencanan pembangunan daerah setiap triwulan;

g. menyusun laporan dan evaluasi pelaksanaan


perencanaan pembangunan setiap akhir tahun sebagai
masukan atas perencanaan pembangunan daerah;
h. melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 537
(1) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai
tugas pokokmenyusun, mengkoordinasikan
danmensosialisasikan hasil penelitian dan pengembangan
di daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
padaayat (1), Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan
menyelenggarakan fungsi :
a. mengelola administrasi dan menyiapkan rencana kerja
tahunan Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan;
b. merumuskan dan mengkoordinasikan kebijakan
penelitian dan pengembangan dari berbagai SKPD
dalam rencana pembangunan daerah;
c. melakukan dan atau mengkoordinasikan pelaksanaan
serta pelaksanaan kegiatan penelitian dan
pengembangan;
d. menyusun data dan menampilkan informasi hasil
penelitian dan pengembangan di daerah kepada
masyarakat;
e. melaksanakan sosialisasi hasil penelitian dan
pengembangan di daerah kepada masyarakat; dan
f. melaksanakan tugas lain diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 9
Bidang Pengendalian, Penelitian dan Pengembangan
Pasal 538
(1) Kepala Bidang Program dan Pendanaan Pembangunan
mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan
data/informasi dan merumuskan kebijakan serta
menyusun rencana pembangunan daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Program dan Pendanaan Pembangunan
menyelenggarakan fungsi :
a. mengumpulkan data, mengolah data dan menyajikan
data;
b. melaksanakan analisis data sebagai bahan penyusunan
strategi kebijakan pembangunan daerah;
c. mengembangkan sistem informasi data pembangunan.
d. mengkoordinasikan penyusunan kegiatan perencanaan
pembangunan tahunan;
e. menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis
perencanaan pembangunan daerah; dan
f. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan dalam rangka kepentingan kedinasan.

Pasal 539
Bidang Program dan Pendanaan Pembangunan membawahi :
a. Sub Bidang Program Pembangunan; dan
b. Sub Bidang Pendanaan Pembangunan.

Pasal 540
(1) Sub Bidang Program Pembangunan mempunyai tugas
mengumpulkan, dan mengkoordinasikan Program dan
Kegiatan perencanaan pembangunan daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Sub Bidang Program Pembangunan
menyelenggarakan fungsi :
a. mengelola administrasi dan menyiapkan rencana kerja
tahunan Sub Bidang Program Pembangunan;
b. mengumpulkan data informasi untuk penyusunan
perencanaan pembangunan daerah;
c. merumuskan dan mengkoordinasikan kebijakan dari
berbagai instansi mengenai rencana dan program
pembangunan daerah; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pendanaan Pembangunan sesuai dengan
bidang tugasnya.

Pasal 541
(1) Sub Bidang Pendanaan Pembangunan mempunyai tugas
Mengumpulkan, dan mengkoordinasikan Sumber sumber
pendanaan pembangunan Daerah.
(2) Untuk Melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Pendanaan Pembangunan
menyelenggarakan fungsi :
a. melakukan koordinasi dan pembinaan teknis di sub
bidang pendanaan pembangunan;
b. merumuskan kebijakan operasional mengenai
penyelenggaraan tugas di sub bidang pendanaan
pembangunan;
c. mengumpulkan data dan informasi mengenai potensi
sumber-sumber pendanaan pembangunan daerah; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pendanaan Pembangunan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Bagian Keduapuluhlima
Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 542
Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah adalah unsur penunjang
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah yang
dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang yang berkedudukan
dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Pasal 543
(1) Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah mempunyai tugas
pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di Bidang Kepegawaian dan Diklat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah
menyelenggarakan fungsi :
f. perumusan kebijaksanaan teknis dibidang kepegawaian
daerah serta pendidikan dan pelatihan;
g. pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah
Daerah di Bidang Kepegawaian Daerah serta pendidikan
dan pelatihan;
h. pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang
Kepegawaian Daerah serta pendidikan dan Pelatihan;
i. pelayanan administratif; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 544
(1) Susunan Organisasi Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah
kabupaten terdiri dari :
a. Kepala Badan
b. Sekretaris, membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawain; dan
2) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Pengadaan, Kepangkatan, Dokumentasi dan
Informasi membawahi :
1) SubBidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai; dan
2) SubBidang Kepangkatan dan, Dokumentasi dan
Informasi.
d. Bidang Pembinaan, Pengembangandan Diklat,
membawahi :
1) Subbid Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai
dan Mutasi Jabatan; dan
2) Subbid Pengembangan Karir dan Diklat.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Badan.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Badan.
(5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
Pejabat Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(7) Bagan Struktur Organisasi Badan Kepegawaian dan Diklat
Daerah Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam
lampiran XXV yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Badan
Pasal 545
(1) Kepala Badan mempunyai tugas memimpin dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Badan Kepegawaian
dan Diklat Daerah dan menyelenggarakan tugas dan
kewenangan rumah tangga Badan dalam bidang
kepegawaian serta tugas-tugas lain sesuai dengan kebijakan
yang diberikan oleh Bupati berdasarkan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Badan menyelenggarakan fungsi :
a. tata laksana kepegawaian daerah;
b. menyusun rumah tangga badan;
c. penyusunan dan penetapan program kerja dalam
rangkapelaksanaan tugas;
d. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
Badan;
e. penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan
Umum di Bidang kepegawaian;
f. menyelenggarakan kebijakan di Bidang Kepegawaian
yang ditetapkan oleh Bupati;
g. pemberian informasi saran dan pertimbangan di Bidang
Kepegawaian kepada Bupati sebagai bahan untuk
menetapkan kebijaksanaan atau membuat keputusan;
h. penyelenggaraan koordinasi dan mengadakan hubungan
kerjasama dengan semua instansi, untuk kepentingan
pelaksanaan tugas;
i. pelayanan administrasi perkantoran;
j. penyelenggaraan pelayanan administrasi pinata usahaan
keuangan;
k. penyelenggaraan pelayanan administrasi kepegawaian;
l. penyelenggaraan pelayanan administrasi perencanaan;
dan
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.

Paragraf 4
Sekretariat
Pasal 546
(1) Sekretaris mempunyai tugas menyelengarakan pelayanan
penunjang teknis dan administrative, koordinasi dan
pembinaan / pengendalian dalam urusan umum,
kepegawaian, keuangan perencanaan, ketatalaksanaan,
sarana prasarana, hubungan masyarakat dan
kerumahtanggaan di lingkungan Badan Kepegawaian
Daerah dan Diklat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian;
b. penyenggaraan Administrasi surat menyurat,
Perlengkapan serta pembinaan pegawai;
c. penyelenggaraan Administrasi Keuangan;
d. penyelenggaraan kegiatan Hubungan Masyarakat,
Kelembagaan, Dokumentasi dan informasi tentang
Kepegawaian Daerah dan Diklat;
e. penyelenggaraan penyusunan Laporan Akuntabilitas
keuangan Instansi Pemerintah (Lakip);
f. penyelenggaraan tugas penyusunan rencana program,
monitoring dan evaluasi Program dan pelaporan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.

Pasal 547
Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepagawain; dan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 548
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan surat
menyurat, tata naskah dinas, kearsipan, pelayanan rumah
tangga, keprotokolan, staf layanan umum dan menyiapkan
bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai,
mengembangkan pegawai, mutasi, promosi, tata usaha
kepegawaian, pengembangan dan pembinaan organisasi,
tata laksana serta menghimpun peraturan perundangan-
undangan dan peraturan terkait lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
a. menginventarisasikan tenaga administrasi;
b. menyiapkan dan melaksanakan peningkatan
kemampuan ketenagaan;
c. menyiapkan usulan penamban, pemberhentian dan
pensiun pegawai;
d. menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan
kenaikan pangkat;
e. menyusun dan memelihara arsip kepegawaian;
f. mengurus administrasi kepegawaian meliputi karpeg,
karis/karsu, taspen dan askes serta administrasi
kepegawaian lainnya.
g. menyusun daftar urut kepangkatan dan jenjang
kepangkatan pegawai;
h. menyampaikan dan mengagendakan surat masuk dan
keluar;
i. mengatur, memelihara dan menyusun arsip/dokumen
surat menyurat;
j. menginventarisasikan barang dan perlengkapan
dilingkungan badan;
k. menyelenggarakan tugas-tugas kerumahtanggan kantor;
dan
l. melaksanakan tugaslain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 549
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
pelaksanakan pengumpulan, pengolahan, pengujian,
rencana kerja dan kegiatan evaluasi kinerja dinas
penyediaan data dan informasi monitoring, evaluasi
kegiatan, penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan dan
penyajian data statistik di bidang tugasnya ,
sertamenyiapkan bahan penyusunan anggaran rutin
pembinaan dan bimbingan administrasi keuangan dan
pemberdayaan, tatanan perbendaharaan barang, verifikasi,
pertanggung jawaban keungan bimbingan penyelesaian dan
tindak lanjut hasil pemeriksaan, penataan dokumen
keuangan dan menyusun laporan realisasi anggaran serta
verifikasi surat menyurat yang bersangkutan dengan
keuangan.
(2) Untuk Melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagain Perencanaan dan Keuangan
menyelenggarakan fungsi :

a. pengkoordinasian , penyiapan dan fasilitasi penyusunan


rencana kerja /program kerja (Renja);
b. menginventalisir, menyusun, dan menyapkan
rencana /program kerja Badan;
c. menyiapkan dan menyusun laporan pelaksana
rencana/program kerja Badan;
d. menyiapkan dan penyusunan laporan hasil monitoring
dan evaluasi dalam rangka pengendalian program kerja
Badan;
e. menghimpun dan menyiapkan Rancangan peraturan-
peraturan perundang-undangan;
f. menyapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja
instansi Pemerintah Badan;
g. melakukan pencatatan, pengadministrasian dan
pendokumentasian;
h. mengumpulkan /mengelola data keungan untuk bahan
penyusunan laporan keuangan;
i. menyiapkan bahanpenyusunan rencana penerimaan
dan anggaran belanja serta mengananalisis data
penyusunan anggaran keuangan;
j. menyiapkan bahan dan penyelenggaraan pembinaan
Administrasi keuangan;
k. mencatat dan mengklasifikasikan laporan hasil
pemeriksaan serta menyiapkan bahan tindak lanjut;
dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bidang Pengadaan, Kepangkatan, Dokumentasi dan Informasi
Pasal 550
(1) Bidang Pengadaan, Kepangkatan, Dokumentasi dan
Informasimempunyai tugas menyiapkan dan merencanakan
pengadaan Pegawai, mengurus Kepangkatan Pegawai Negeri
Sipil, melaksanakan pengumpulan, penataan penyimpanan
pemeliharaan dan pengolahan/ penyajian data informasi
kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pengadaan, Kepangkatan, Dokumentasi dan
Informasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapkan perencanaan kegiatan dibidang pengadaan,
mutasi dan kepangkatan pegawai;
b. menyiapkan penyusunan formasi kebutuhan pegawai
negeri sipil;
c. penyiapan rencana pelaksanaan pengadaan Pegawai
Negeri Sipil;
d. penyelenggaraan penerimaan pendaftaran calon pegawai
negeri sipil dan pengusulan pengangkatan Pegawai
Negeri Sipil;
e. penyiapan penyelesaian status calon Pegawai Negri Sipil
menjadi Pegawai Negeri Sipil;
f. penyiapan penyelesaian kenaikan pangkat Pegawai
Negeri Sipil;
g. penyiapan perubahan jenis kepegawaian;
h. penyiapan penyelesaian mutasi pemindahan tempat
tugas Pegawai Negeri Sipil;

i. Penyiapan pelaporan kegiatan di Bidang Pengadaan,


Kepangkatan, Dokumentasi dan Informasi;
j. penyelenggaraan, pengumpulan dan pengolahan data
kepegawaian secara lengkap, baik dan akurat;
k. penyelenggaraan penataan, penyimpanan dan
pemeliharaan serta dokumentasi berkas kepegawaian
secara manual dan elektronik;
l. penyelenggaraan penyiapan dan penyajian data
informasi serta pemutahiran data pegawai negeri sipil;
m. penyelenggaraan penyiapan daftar urut kepangkatan
pegawai negeri sipil;
n. penyelenggaraan penyiapan laporan tentang keadaan
dan biodata setiap pegawai negeri sipil;
o. membuat perencanaan kegiatan untuk pengembangan
SIMPEG;
p. mengumpulkan peraturan dan menyusun petunjuk
teknis pelaksanaan peraturan perundang-undangan
dibidang kepegawaian;
q. peremajaan data pegawai setiap terjadi rolling jabatan
dan kenaikan pangkat periode April dan Oktober;
r. menyediakan informasi tentang kepegawaian;
s. menyelenggarakan kegiatan workshop, pelatihan dan
diklat kepegawaian untuk pengembangan wawasan dan
keilmuan dibidang kepegawaian;dan
t. penyelenggaraan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah.

Pasal 551
Bidang Pengadaan, Kepangkatan, Dokumentasi dan Informasi
membawahi :
a. Subbid Pengadaan dan Mutasi Pegawai; dan
b. Subbid Kepangkatan, Dokumentasi dan Informasi.

Pasal 552
(1) SubBidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai mempunyai
tugas menyiapkan bahan penyusunan formasi kebutuhan
dan daftar susunan Pegawai Negeri Sipil, rencana
pelaksanaan pengadaan Pegawai Negeri Sipil, penerimaan
dan perubahan status Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi
Pegawai Negeri Sipil serta mutasi pegawai
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), SubBidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai
penyelenggaraan fungsi :
a. membuat perencanaan di Sub Bidang pengadaan dan
Mutasi Pegawai;
b. menyiapkan penyusunan kebutuhan Pegawai Negeri
Sipil dan Daftar Pegawai Negeri Sipil;
c. menyiapkan rencana pengadaan Calon Pegawai Negeri
Sipil dan melaksanakan perubahan status Calon
Pegawai Negeri Sipil;
d. menyapkan penyelesaian pengangkatan Calon Pegawai
Negeri Sipil dan menyelesaikan perubahan status Calon
Pegawai Negeri Sipil;
e. penyiapan penyelesaian mutasi pemindahan tempat
tugas Pegawai Negeri Sipil;
f. menyiapkan bahan pembuatan Surat keputusan
tentang penempatan Pegawai proses Mutasi pegawai
baik antar unit kerja maupun antar instansi;
g. membuat laporan kegiatan di Subbid Pengadaan dan
Mutasi Pegawai; dan
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 553
(1) SubBidang Kepangkatan, Dokumentasi dan informasi
mempunyai tugas menyiapkan bahan pengurusan Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil, melaksanakan pengumpulan,
pengolahan, penataan, penyimpanan, pemeliharaan
dokumentasi kepegawaian dan menyajikan data dan
informasi kepegawaian, daftar urut kepangkatan dan
pelaporan tentang keadaan pegawai
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), SubBidang Kepangkatan, Dokumentasi dan
informasi menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan penyelesaian kenaikan pangkat Pegawai
Negeri Sipil;
b. mengelola kenaikan gaji berkala;
c. menyelesaikan penyesuaian masa kerja dan
menghitungmasa kerja;
d. menyediakan informasi tentang Kepegawaian;
e. mengumpulkan bahan dan mengolah data Informasi
Kepegawaian;
f. melaksanakan, mengembangkan, dan membangun
sistem informasi manajemen Kepegawaian;
g. menyiapkan pelaporan data Kepegawaian;
h. membuat laporan kegiatan di Subbid Kepangkatan,
Dokumentasi dan informasi; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala
Bidang sesuai dengan bidangnya.

Paragraf 6
Bidang Pembinaan, Pengembangan, dan Mutasi Jabatan
Pasal 554
(1) Pembinaan, Pengembangan, dan Mutasi Jabatan
mempunyai tugas menyiapkan bahan dan data kegiatan
disiplin, memproses surat keputusan penjatuhan hukuman
disiplin, pemberian/penolakan izin perkawinan/perceraian,
memberikan pengantar usul pemberhentian dan pemberian
pensiun, memproses cuti pegawai Negeri, penyelesaian
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan
dari jabatan struktural dan fungsional, Mutasi jabatan,
menyelenggarakan ujian dinas dan tugas belajar, serta
menyiapkan penyelesaian administrasi pendidikan tugas
belajar serta diklat pegawai.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pembinaan, Pengembangan, dan Mutasi
Jabatan Pegawai menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan perencanaan program dan kegiatan
bidang pembinaan informasi dan kesejahteraan
pegawai;
b. penyiapan daftar nominatif pegawai negeri yang akan
pensiun dan menyelesaikan proses pensiun serta
pelaksanaan pelepasan purna bakti pegawai;

c. penyiapan bahan banding administrasi pegawai dan


penyelesaian kasus-kasus penjatuhan hukuman
disiplin pemberian / penolakan izin perkawinan /
perceraian;
d. menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis pensiun dan kesejahteraan pegawai;
e. perumusan Kebijakan teknis pengadaan dan
pengembangan karier pegawai;
f. pelaksanaan program dan petunjuk teknis dibidang
pengembangan karier Pegawai;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
h. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga/ instansi lain dibidang pengembangan karir
pegawai;
i. pelaksanaan penataan kebutuhan diklat dan
pendidikan formal pegawai;
j. melaksanakan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan
tugas pelatihan dan pendidikan Pegawai; dan
k. penyelenggaraan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah;

Pasal 555
Bidang Pembinaan, Pengembangan, dan Mutasi Jabatan
membawahi :
a. Subbid Pembinaan, Kesejahteraan PegawaiMutasi
Jabatan; dan
b. Subbid Pengembangan Karir dan diklat.

Pasal 556
(1) SubBidang Pembinaan, KesejahteraanPegawai dan mutasi
jabatanmempunyai tugas sebagi menghimpun dan
menyelesaikan, sasaran kinerja pegawai (SKP), pemberian
tanda pengehargaan, cuti Pegawai negeri Sipil, Uang Duka
Pegawai Negeri Sipil yang tewas, asuransi kesehatan
(ASKES), penyelesaian tabungan perumahan Pegawai
Negeri Sipil (TAPERUM), proses kartu tabungan asuransi
social Pegawai Negeri Sipil (TASPEN), menyiapkan daftar
pegawai yang akan p ension dan pelepasan pegawai purna
bakti,serta menyiapkan daftar nominatif bahan
penyusunan perubahan pegawai Negri Sipil yang potensial
untuk pengangkatan / promosi jabatan struktural dan
fungsional serta menyiapkan penyelesaian pengangkatan,
pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan
struktural / fungsional.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan
Pegawai menyelenggarakan fungsi :
a. mengumpulkan bahan dan menyelesaikan administrasi
kepegawaian mengenai keputusan kenaikan pangkat
pengabdian, anumerta, pemberhentian dan pension
pegawai;
b. memberikan rekomendasi pengusulan pembuatan,
kartu Tabungan Asuransi Sosial Pegawai Negeri
(TASPEN) dan Asuransi Kesehatan (ASKES);
c. mengkoordinir pemphotoan untuk pembuatan Kartu
Pegawai Elektronik (KPE);

d. memberikan pengantar dan rekomendasi klaim


tabungan perumahan Pegawai Negeri Sipil (TAPERUM);
e. memproses usul cuti Pegawai Negeri Sipil baik, Cuti
Tahunan, Cuti Sakit, Cuti Alasan Penting Cuti Bersalin,
Cuti Besar Cuti Diluar Tanggungan Negara serta Cuti
lainnya;
f. memberikan pengantar usulan penetapan kenaikan
pangkat anumerta dan pengabdian;
g. mengumpulkan bahan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan pegawai;
h. mempersiapkan pemberian piagam penghargaan bagi
pegawai yang purna tugas/berprestasi;
i. membuat pengantar usul satya Lencana Pegawai Negeri
Sipil yang memiliki masa kerja pegawai selama 10
(sepuluh) tahun, 20 (duapuluh) tahun, dan 30 (tiga
puluh) tahun;
j. menyiapkan daftar nominatif pegawai negeri yang akan
pensiun dan menyelesaikan proses pensiun serta
pelaksanaan pelepasan purna bakti pegawai;
k. memproses usul , menerbitkan SK Masa Persiapan
Pensiun (MPP);
l. menyiapkan bahan untuk penjatuhan sanksi bagi PNS
yang melanggar disiplin pegawai;
m. penyiapan bahan banding administrasi pegawai dan
penyelesaian kasus-kasus penjatuhan hukuman
disiplin pemberian / penolakan izin perkawinan /
perceraian;
n. melaksanakan Official Channelling (OC) untuk
penyelesaian dan klaim pembayaran pension pertama
Pegawai Negeri Sipil kerjasama dengan PT. TASPEN;
o. melakukanperencanaan kegiatan Sub bidang Mutasi
Jabatan ;
p. melakukan pengumpulan bahan dan mempelajari
peraturan perundang-undangan, Kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan mutasi jabatan;
q. menyelesaikan adminitrasi kepegawaian mengenai
pengangkatan dalam jabatan;
r. melakukan penyusunan dan memelihara Daftar Urut
Kepegawaian (DUK) Pegawai Negri Sipil:
s. menyusun program mutasi jabatan stuktural dan
fungsional;dan
t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 557
(1) SubBidang Pengembangan Karir dan Diklat mempunyai
tugasmenyiapkan bahan seleksi administrasi dan bahan
ujian dinas, ujian penyesuaian kenaikan pangkat, seleksi
pendidikan dan pelatihan tingkat I, II, III dan IV serta
diklat-diklat lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
subbid Pengembangan Karir dan Diklat menyelenggarakan
fungsi:
a. menganalisa serta menyusun rencana program dan
kegiatan;
b. merencanakan menyelengarakan pendidikan dan
pelatihan bagi PNS;
c. menyelesaikan administrasi yang berkaitan dengan
perencanaan dan pelaksanan ujian dinas dan izin
belajar;
d. merencanakan dan melaksanakan diklat prajabatan
bagi CPNS;
e. mengumpulkan bahan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan Pegawai;
f. melaksanakan pelaporan kegiatan di Subbid
Pengembangan Karir dan Diklat Pegawai ;dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya;

Bagian Keduapuluhenam
Kecamatan

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 558
Kecamatan dibentuk dalam rangka meningkatkan koordinasi
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan
pemberdayaan masyarakat desa yang dipimpin oleh seorang
Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui sekretaris daerah.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 559
(1) Susunan Organisasi Kecamatan terdiri dari :
a. Camat;
b. Sekretariat Kecamatan membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban
Umum;
d. Seksi Pemberdayaan Masyarakat,Ekonomi, Pembagunan
Desa dan Kelurahan;
e. Seksi Pendapatan dan Kesejahteraan Sosial;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Camat.
(3) Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Camat.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
Pejabat Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Inspektur.
(6) Bagan Struktur Organisasi Kecamatan sebagaimana
tercantum dalam lampiran XXVI yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Camat
Pasal 560
(1) Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
pemerintahan yang di limpahkan oleh Bupati untuk
menangani sabagian urusan otonomi daerah dan juga
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.
(2) Untuk melaksanakan tugas umum pemerintah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Camat menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;
b. pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman
dan ketertipan umum;
c. pelaksanaan koordinasi penerapan penegakan peraturan
perundang-undangan;
d. pelaksanaan koordinasi pemeliharaan prasarana dan
fasilitas pelayanan umum;
e. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan di tingkat kecamatan;
f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
desa dan/atau kelurahan;
g. pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang
lingkup tugasnya dan yang belum dapat dilaksanakan
pemerintah desa atau kelurahan;
h. pelaksanaan monitoring terhadap seluruh kegiatan di
wilayah kecamatan;
i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturanperundang-undangan yang berlaku.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Camat menyelenggarakan fungsi :
a. membina, mengkoordinasikan, dan menyelenggarakan
program dan kegiatan dibidang pemerintahan,
ketentraman dan ketertiban, pembangunan masyarakat
desa/kelurahan, perekonomian dan kesejahteraan
rakyat;
b. melaksanakan pelimpahan sebagai kewenangan
pemerintahan pembangunan dan pembinaan kehidupan
kemasyarakatan dari Bupati;
c. melaksanakan penyelenggaraan tugas pemerintah
umum dan pembinaan keagrariaan;
d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan
fasilitas pelayaan umum;
e. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman
dan ketertiban umum;
f. pembinaan pembangunan yang meliputi pembinaan
perekonomian, produksi dan distribusi;
g. membina penyelenggaraan pemerintah Desa/
Kelurahan;
h. pembinaan terhadap upaya peningkatan pendapatan asli
daerah di wilayah kecamatan;
i. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan
Pemerintah di tingkat kecamatan; dan
j. melaksanakantugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 561
(1) Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas dan fungsi
melaksanakan urusan penyusunan perencanaan umum
kepegawaian dan pengelolaan administrasi keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris Kecamatan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,


pembinaan dan
pelaksanaanbidangkeuangandanperencanaan;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan
pelaksanaanbidangpelayanan,umumdankepegawaian;
c. merumuskan, mengkoordinasikan dan melaksanakan
pelayanan teknis administrative; menyelenggarakan
tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat
sesuai ketentuan yang berlaku sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
d. merencanakan kegiatan pelayanan teknis administrative
untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan
kecamatan, pembangunan dan kemasyarakatan
berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
e. merencanakan program kerja, sasaran dan kegiatan
operasional dibidang kesekretariatan meliputi bidang
keuangan, umum, kepegawaian dan pelayanan sesuai
peraturan yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
f. mengelola dan memberikan pelayanan administrasi
ketatausahaan, kepegawaian, penatausahaan
keuangan di Lingkungan kecamatan, rekomendasi,
pelayanan perijinan dan pelayanan masyarakat
umum lainnya;
g. mengelola Laporan Pertanggungjawaban kecamatan,
pengawasan melekat, dan laporan rutin lainnya sesuai
ketentuan yang berlaku sebagai bahan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
h. melaksanakan pengendalian administrasi keuangan,
verifikasi dan pembendaharaan kecamatan;
i. melaksanakan pembinaan, pengendalian, pemeliharaan
dan pembukuan keuangan semua anggaran belanja
rutin dan belanja barang;
j. melaksanakan koordinasi, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja;
k. melaksanakan monitoring, evaluasi, penyusunan dan
pemeliharaan hasil kegiatan administrasi keuangan; dan
l. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Camat
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 562
Sekretariat, membawahi :
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
c. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 563
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan surat menyurat kearsipan,
tatalaksana rumah tangga, administrasi perjalanan dinas,
perlengkapan, pemeliharaan kantor, pengelolaan
perpustakaan serta pengelolaan adminstrasi kepegawaian.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan dibidang urusan umum


dan kepegawaian;
b. pelaksanaan urusan kesekretariatan;
c. penyimpanan, pengaturan dan pemeliharaan arsip
dinas;
d. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan
dinas;
e. penyusunan rencana keperluan alat-alat tulis kantor
dan penyusunan petunjuk pelaksanaanya;
f. pemeliharaan gedung, ruangan, peralatan, pekarangan,
ketertiban dan kebersihan serta keamanan kantor
kecamatan;
g. pengurusan pengolahan sumber datadan pemeliharaan
kendaraan dinas;
h. pengadaan perlengkapan dan inventaris barang kantor;
i. penyimpanan, penerimaan dan pendistribusian
perlengkapan dan inventaris barang;
j. penyiapan kelengkapan untuk keperluan rapat-rapat
dinas;
k. pengurusan admistrasi peralatan, perlengkapan dan
perbekalan serta pengurusan administrasi inventarisasi
kekayaan milik Negara/ Daerah;
l. pelaksanaan publikasi dan dokumentasi pelaksanaan
tugas kedinasan;
m. pelaksanaan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-
rapat dinas;
n. pengelolaan sistem informasimanagemen perlengkapan
di Sub Bagian masing-masing;
o. pengelolaan perpustakaan dinas dan hubungan
masyarakat;
p. pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengelolaan
data kepegawaian;
q. pelaksanaan penyusunan daftar urut kepangkatan
dilingkup kecamatan;
r. pelaksanaan penyusunan daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan dilingkungan kecamatan;
s. pelaksanaan penyusunan usulan pengangkatan, mutasi,
dan usulan pemberhentian pegawai;
t. pengkoordinasian pengelolaan administrasi kepegawaian
dengan unit kerja terkait;
u. penyusunan laporan hasil kegiatan dibidang
administrasi umum dan kepegawaian; dan
v. melaksanakantugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjangtidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 564
(1) Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan keuangan, perencanaan, dan
evaluasi di wilayah kecamatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan data dan bahan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan pelaksanaan keuangan dan program
kecamatan sesuai ketentuan yang berlaku sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;

b. menyiapkan data dan bahan penyusunan rencana dan


pelaksanaan anggaran dan program kerja kegiatan
kecamatan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
c. pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukuan,
dan penyusunan laporan keuangan;
d. mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja;
e. melakukan penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan;
f. melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan
pelaksanaan rencana kerja Subbagian Keuangan,
Perencanaan, dan Evaluasi; dan
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjangtidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Seksi Tata Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum
Pasal 565
(1) Seksi Tata Pemerintahan mempunyai tugas merumuskan
dan melaksanakan kebijakan teknis bidang pemerintahan
Ketentraman dan Ketertiban Umum.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Tata Pemerintahan, Ketentraman dan
Ketertiban Umum menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan penyelenggaran program
kegiatan kebijakan teknis bidang pemerintahan,
Ketentraman dan Ketertiban Umum;
b. penyelenggaraan kegiatan bidang pemerintahan,
Ketentraman dan Ketertiban Umum;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan
pemerintahan desa atau kelurahan, Ketentraman dan
Ketertiban Umum;
d. melaksanakan penilaian atas laporan pertangung
jawaban kepala desa;
e. memfasilitasi penyelenggaraan kerjasama dan
menyelesaikan perselisihan antar desa atau kelurahan
diwilayah kerja;
f. memfasilitasi penataan desa atau kelurahan;
g. memfasilitasi penyusunan peraturan desa;
h. melaporkan kegiatan administrasi kependudukan;
i. mengkoordinasikan pelaksaan inventarisasi aset
pemerintah kabupaten ditingkat kecamatan;
j. melaksanakan pengawasan dan pendataan atas tanah–
tanah Negara dari tanah aset pemerintah kabupaten di
wilayah kerjanya;
k. melaksanakan tugas pembantuan terhadap pelaksanaan
pembebasan tanah milik dan pelepasan hak yang akan
dipergunakan untuk kepentingan pembangunan;
l. melaksanakan tugas pembantuan dalam penetapan
peruntukan, proses pengalihan dan perubahan status
tanah kekayaan desa, serta pengalihan status tanah
kekayaan desa yang berubah menjadi kelurahan;
m. melaksanakan tugas pembantuan pelaksanaan
monitoring dan inventarisasi terhadap setiap kegiatan
yang berkaitan dengan penggunaan tanah terlantar dan
tanah Negara di wilayah kerja;
n. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi pemungutan
Pajak Bumi dan Bangunan;

o. melakukan pengawasan, evaluasi dan laporan


pelaksanaan kegiatan seksi tata pemerintahan; dan
p. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 6
Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Ekonomi, Pembagunan Desa
Dan Kelurahan
Pasal 566
(1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Ekonomi, Pembagunan
Desa Dan Kelurahan mempunyai tugas menyiapkan bahan-
bahan pelaksanaan sebagai tugas camat dibidang
pemberdayaan masyarakat dan pemeliharaan prasarana
dan fasilitas pelayanan umum serta pelaksanaan
kewenangan pemerintahan dalam menangani urusan
otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Ekonomi,
Pembagunan Desa Dan Kelurahan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang
pemberdayaan masyarakat, ekonomi danpembangunan
desa dan kelurahan;
b. menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan
pemberdayaan masyarakat, fasilitasi pembangunan desa
serta kelurahan dan penguataan kapasitas lembaga
kemasyarakatan desa dan kelurahan;
c. menyiapkan bahan rencana dan menyelengarakan
pelaksanaan kewenangan pemerintah dalam menangani
sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan
bidangnya;
d. mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta
dalam perencanaan pembangunan lingkup kecamatan
dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan di
desa dan kelurahan dan kecamatan;
e. menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan program kerja dan kegiatan
pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja yang di
lakukan oleh satuan kerja perangkat daerah dan/ atau
unit pelayanan teknis, instansi vertikal dan swasta;
f. mengkoordinasikan penyusunan profil desa dan
kelurahan;
g. melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan,
evaluasi dan laporanpenyelenggaraan pemberdayaan
masyarakat dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas
umum serta pelaksanaan kewenangan pemerintah dalam
menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai
dengan bidangnya;
h. melaksanakan pembinaan, pengembangan dan
pemanfaatan di bidang pertanian, kesehatan,
perindustrian, perdagangan, usaha mikro kecil dan
menengah, pertambangan dan energi pariwisata dan
lingkungan hidup;
i. mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan lomba desa;
j. memfasilitasi musyawarah rencana pembagunan desa
dan kecamatan;

k. mengkoordinasi kegiatan penyelenggaraan pendidikan;


dan
l. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 7
Seksi Pendapatan dan Kesejahteraan Sosial
Pasal 567
(1) Seksi Pendapatan dan Kesejahteraan Sosial mempunyai
tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis
Pendapatan dan Kesejahteraan Sosial.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Pendapatan dan Kesejahteraan Sosial
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program dan kegiatan seksi Pendapatan
dan Kesejahteraan Sosial;
b. melaksanaan pembinaan terhadap kehidupan
kerukunan beragamadan antar umat beragama;
c. mengkoordinasikan setiap kegiatan badan amil zakat
dan lembaga amil zakat di wilayah kecamatan kepada
pihak yang memiliki wewenang;
d. membantu pembinaan Keluarga Berencana;
e. melakukan kegiatan peringatan hari-hari besar
keagamaan dan hari-hari besar nasional
f. melakukan koordinasi dan pengarahan serta membantu
pelaksanaan penyelenggaraan masalah bencana alam,
masalah penyakit menular serta rawan pangan;
g. melakukan pembinaan masalah kenakalan remaja,
penyalahgunaan narkoba dan masalah sosial;
h. melakukan pembinaan terhadap kesejahteraan keluarga;
i. memproses dan menindak lanjuti surat-surat
keterangan miskin atau tidak mampu dari desa
setempat;
j. melakukan pengawasan, monitoring, evaluasi dan
laporan kegiatan bantuan sosial;
k. memfasilitasi pelaksanaan pemeliharaan saran dan
prasarana kepada desa dan bahan permusyawaratan
desa;
l. mengkoordinasikan pelaksanaan pemilu umum;
m. menyipakan bahan rapat kordinasi kecamatan;
n. memfasilitasi pembinaan penyusunan pendapatan dan
belanja desa;
o. memfasilitasi pembuatan peta desa;
p. memonitoringpartai politik di wilayah Kecamatan;
q. mengkoordinasikan serta mengesosialisasikan
pelaksanaan Pajak Daerah sesuai Pendapatan Asli dan
peningkatan pendapatan asli lainnya;
r. megkoordinasikan kegiatan kependudukan dan
organisasi kemasyarakatan;
s. mengkoordinasikan kegiatan dibidang kesehatan; dan
t. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Keduapuluhtujuh
Staf Ahli

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 568
Staf Ahli Bupati bertanggungjawab kepada Bupati dan dalam
melaksanakan tugasnya secara administratif dikoordinasikan
oleh Sekretaris Daerah.

Pasal 569
(1) Staf Ahli Bupati mempunyai tugas memberikan
rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Bupati
sesuai keahliannya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada
ayat (1), Staf Ahli Bupati menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan telaahan dibidangnya;
b. pelaksanaan tugas atas petunjuk Bupati yang
menyangkut permasalahan strategis dibidangnya serta
mempersiapkan penalaran konsepsional;
c. penyiapan saran dan kebijakan dan rekomendasi
pemecahan masalah strategis untuk bahan kebijakan
Bupati;
d. pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan
Kebijakan Bupati;
e. pelaksanaan Koordinasi dan Konsultatif dalam
pelaksanaan saran dan monitoring serta evaluasi
kebijakan untuk keputusan Bupati; dan
f. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 570
(1) Susunan Organisasi Staf Ahli Bupati terdiri dari :
a. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik;
b. Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan
Kesejahteraan Rakyat; dan
c. Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan
Kemasyarakatan.
(2) Tugas dan Fungsi Staf ahli Bupati ditetapkan oleh Bupati di
luar tugas dan fungsi.
(3) Bagan Struktur Staf Ahli Bupati sebagaimana tercantum
dalam lampiran XXVII yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik
Pasal 571
(1) Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik mempunyai
tugas memberikan Pemikiran Pertimbagan dan Saran serta
melaksanakan Monitoring dan Evaluasi kebijakan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik
menyelenggarakan fungsi :
a. bidang Perencanaan Hukum dan Politik;
b. bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;
c. kehidupan Berdemokrasi;
d. penegakan Hukum;
e. pemetaan kerangka regulasi untuk mendukung agenda
pembangunan;
f. kesadaran hukum dan pemberian batuan hukum;
g. perlindungan Hak Azasi Manusia;
h. bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa;
i. bidang Otonomi Daerah, Pemerintah Umum dan Desa,
Perangkat Daerah dan Persendian;
j. bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
k. bidang Statistik;
l. bidang Kearsipan dan Perpustakaan;
m. kapasitas Kelembagaan Pemerintah;
n. kapasitas lembaga dan organisasi masyarakat atau adat;
o. pemberian pertimbangan teknis sesuai dengan bidang
tugas dan keahliannya; dan
p. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 4
Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan
Rakyat
Pasal 572
(1) Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan dan
Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas memberikan
pemikiran, pertimbagan dan saran serta melaksanakan
monitoring dan evaluasi kebijakan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan
dan Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan fungsi :
a. bidang Perencanaan Ekonomi;
b. bidang Penanaman Modal;
c. bidang Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menegah;
d. bidang Ketahanan Pangan;
e. bidang Kelautan Daerah;
f. bidang Kelautan dan Perikanan;
g. bidang Pertanian;
h. bidang Kehutanan;
i. bidang Pariwisata;
j. bidang Pengendalian Lingkungan Hidup;
k. bidang Pekerjaan Umum;
l. bidang Penataan Ruangan;
m. bidang Perencanaan Pembagunan;
n. bidang Perumahan;
o. bidang Perhubungan;
p. bidang Komunikasi dan Informatika;
q. bidang Pertanahan;
r. pengembangan Kawasan Strategis dan Kawasan Cepat
Tumbuh;
s. pemberian Pertimbangan teknis sesuai dengan bidang
tugas dan keahliannya; dan
t. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Staf Ahli Bupati Bidang Keuangan, Kemasyarakatan dan
Sumber Daya Manusia
Pasal 573
(1) Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya
Manusia mempunyai tugas memberikan pemikiran
pertimbangan dan saran serta melaksanakan monitoring
dan evaluasi kebijakan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Staf Ahli Bupati Bidang Keuangan,
Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia
menyelenggarakan fungsi :
a. bidang Perencanaan Keuangan;
b. bidang Administrasi Keuangan Daerah;
c. bidang Pendapatan Daerah;
d. bidang Pendidikan;
e. bidang Kesehatan;
f. bidang Kepemudaan dan Olah raga;
g. bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak;
h. bidang Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi;
i. bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
j. bidang Sosial dan Kebudayaan;
k. bidang Perencanaan Sumber daya Manusia dan
Kepegawaian;
l. bidang Kualitas Hidup Beragama;
m. pemberian Pertimbagan Teknis sesuai dengan bidang
tugas dan keahliannya; dan
n. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 6
Sub Bagian Tata Usaha Staf Ahli Bupati
Pasal 574
(1) Untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Staf Ahli
Bupati, dibentuk Sub Bagian Tata Usaha pada Bagian yang
membidangi urusan umu/tata usaha yang mempunyai
tugas memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh
Staf Ahli Bupati.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Tata Usaha pada Bagian yang
membidangi urusan umum/tata usaha mempunyai fungsi :
a. mengadministrasikan surat masuk dan surat keluar;
b. mengadministrasikan arsip dan data;
c. mengurus pengetikan, ekspedisi dan pengantaran surat;
d. mengatur penerimaan tamu-tamu;
e. melaksanakan pencatatan kesimpulan rapat (notulen);
f. melaksanakan tugas-tugas keprotokolan dalam hal
pelaksanaan tugas tertentu; dan
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
(3) Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi
Staf Ahli Bupati, ditempatkan Pegawai Negeri Sipil Non
Struktural Umum pada Sub Bagian Tata Usaha Staf Ahli
Bupati yang penempatannya dilakukan oleh Sekretaris
Daerah.

Bagian Keduapuluhdelapan
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 575
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik adalah unsur penunjang
pemerintahan daerah di Kabupaten yang dipimpin oleh seorang
Kepala Badan, bertanggungjawab langsung kepada Bupati dan
secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris
Daerah.

Pasal 576
(1) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas
melaksanakan urusan di Bidang Kesatuan Bangsa dan
Politik berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan,
dekonsentrasi dan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan tekhnis dibidang Kesatuan
Bangsa dan Politik;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan Daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan
Politik;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Kesatuan
Bangsa dan Politik;
d. Pelayanan administratif; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 577
(1) Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
terdiri dari :
a. Kepala Badan
b. Sekretaris membawahi :
1) Sub Bagian Umum Kepegawaian; dan
2) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Kewaspadaan Nasional
dan Politik Dalam Negeri, membawahi:
1) Sub Bidang Pengembangan Budaya Politik dan
Fasilitasi Partai Politik; dan
2) Sub Bidang Kewaspadaan Dini, Kebijakan Strategis
dan Penanganan Konflik.
d. Bidang Bina Ideologi, Wawasaan dan Organisasi
Kemasyarakatan, membawahi :
1) Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
dan
2) Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan.
e. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai bidang keahlian dan keterampilannya.

(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada


di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Badan.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Badan
(5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
Pejabat Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(7) Bagan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam
lampiran XXVIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Badan
Pasal 578
(1) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai
tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
dalam menyelenggarakan sebagian kewenangan Kabupaten
(desentralisasi) dibidang kesatuan bangsa dan politik, tugas
dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh
pemerintah kepada Bupati serta tugas lainnya sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Badan menyelenggarakan fungsi :
a. merumuskan, menyusun dan menetapkan program
kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;
b. melaksanakan sebagian kewenangan rumah tangga
Kabupaten (Desentralisasi) di bidang kesatuan bangsa
dan politik, mencakup Bidang Bidang Penangan
Konflik,Kewaspadaan Nasional, dan Politik Dalam
Negeri dan Bidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan,
dan Organisasi Kemasyarakatan;
c. melaksanakan kebijakan di bidang kesatuan bangsa
dan politik sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas perangkat kerja
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;
e. mengkoordinasikan pengendalian kegiatan sebagai
mediasi, komunikasi dan fasilitas dalam menciptakan
hubungan yang harmonis antara supra dan
infrastruktur politik dalam rangka terwujudnya
kehidupan politik yang demokratis;
f. mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan
mediasi, komunikasi dan fasilitas dalam mendorong
terwujudnya ketahanan bangsa melalui peningkatan
wawasan kebangsaan dan pembauran dalam
kebhinekaan;

g. mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan


mediasi, komunikasi dan fasilitas kewaspadaan dan
kegiatan masyarakat dalam menghadapi timbulnya
berbagai bencana dan kerusuhan dalam rangka
memelihara kondisi politik yang kondusif serta
persatuan dan kesatuan bangsa;
h. mengendalikan pengelolaan administrasi kepegawaian,
keuangan dan urusan umum;
i. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi dalam pelaksanaan tugas;
j. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan
fungsinya; dan
k. Melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf 4
Sekretaris
Pasal 579
(1) Sekretaris mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis
dan adminstrasi kepada semua unsur dilingkungan Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai
dengan bidang tugasnya;
b. perumusan kebijakan, pedoman, standarisasi,
koordinasi, pembinaan dan pengembangan administrasi
umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan
pelaporan;
c. perumusan pengaturan, pembinaan, pengembangan
pelaksanaan administrasi umum dan kepegawaian,
keuangan serta evaluasi dan pelaporan;
d. pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan
kebijakan standarisasi program administrasi umum
dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan
pelaporan;
e. penyiapan data dan bahan urusan administrasi umum
dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan
pelaporan;
f. pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian,
keuangan, penyusunan program evaluasi dan
pelaporan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

Pasal 580
Sekretaris, membawahi :
a. Sub bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Sub bagian Perencanaan dan Keuangan.

Pasal 581
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian,
perlengkapan, kerumahtanggaan, keprotokolan dan
kehumasan dilingkungan Badan Kesatuan bangsa dan
Politik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun rencana kerja sub bagian;
b. melaksanakan administrasi ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan rumah tangga;
d. melaksanakan kegiatan kearsipan dan pengelolaan
kepustakaan;
e. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan barang;
f. melaksanakan pengelolaan inventaris barang dan aset;
g. melaksanakan pengelolaan kebersihan, ketertiban dan
keamanan kantor serta lingkungannya;
h. melaksanakan fungsi kehumasan;
i. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan
administrasi kepegawaian lingkup;
j. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 582
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
menyiapkan bahan data yang diperlukan dalam rangka
penyusunan rencana, program dan pelaksanaannya dan
melaksanakan pengelolaan urusan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (1), Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
menyelenggarakan fungsi:
a. menyusun rencana kerja sub bagian;
b. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan Rencana
Strategis (Renstra) Badan;
c. melaksanakan penyiapan bahan rencana anggaran
belanja Badan dari sumber APBD maupun APBN;
d. melaksanakan penyiapan bahan program dan kegiatan
Badan;
e. melaksanakan peyiapan bahan pengumpulan indikator
keberhasilan kegiatan Badan;
f. melaksanakan penyusunan rencana kerja tahunan ke
dalam program kegiatan;
g. melaksanakan fasilitasi program dan kegiatan Badan
dari Pemerintah Pusat untuk Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
h. melaksanakan penyiapan bahan petunjuk pelaksanakan
kegiatan Badan;
i. melaksanakan penyiapan bahan dalam rangka
mendukung dan membantu penyelenggaraan kegiatan
Badan;
j. melaksanakan pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan
pembangunan yang bersumber dari dana APBD dan
APBN;
k. melaksanakan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan
pembangunan yang bersumber dari dana APBD dan
APBN;
l. melaksanakan penyiapan rencana anggaran pembiayaan
kegiatan di lingkungan Badan;
m. melaksanakan penyiapan bahan pembayaran dan
pengeluaran anggaran belanja Badan dari sumber APBD
maupun APBN;
n. melaksanakan kegiatan pembendaharaan dalam rangka
pembiayaan kegiatan Badan sesuai anggaran yang telah
ditetapkan;
o. melaksanakan pembayaran gaji pegawai sesuai
ketentuan yang berlaku;
p. melaksanakan pembukuan penerimaan dan pengeluaran
keuangan;
q. melaksanakan administrasi pemungutan, pelaporan dan
penyetoran pajak-pajak;
r. melaksanakan penyiapan data, perhitungan anggaran
dan belanja;
s. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan;
t. melaksanakan pengawasan administrasi kebendaharaan
di lingkup;
u. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
dan
v. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 5
Bidang Kewaspadaan Nasional dan Politik Dalam Negeri
Pasal 583
(1) Bidang Kewaspadaan Nasional dan Politik Dalam Negeri
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan
Kesatuan bangsa dan Politik dibidang Kewaspadaan
Nasional, dan Politik Dalam Negeri.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimanan dimaksud pada
ayat (1), Bidang Kewaspadaan Nasional dan Politik Dalam
Negeri menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan, fasilitasi serta
menghimpun data dan informasi yang berkaitan dengan
penanganan konflik;
b. menyiapkan bahan perumusan dukungan teknis dalam
penanganan dan antisipasi dini potensi konflik dan
masalah-masalah strategis di daerah;
c. menyiapkan bahan perumusan kegiatan pengkajian,
analisa data dan informasi mengenai potensi kerawanan
konflik baik konflik politik, ekonomi, sosial budaya,
suku, agama, ras, konflik vertikal, horisontal maupun
diagonal;
d. menyiapkan bahan perumusan kerjasama Intelkam;
e. menyiapkan bahan rumusan kegiatan pengkajian, analisa
data dan informasi tentang masalah dan isu-isu
strategis, penyimpangan prilaku sosial, serta memantau
keberadaan orang asing dan lembaga asing (OLA);
f. menyiapkan bahan rumusan monitoring evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas di Bidang Kewaspadaan
Nasional;
g. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplikasi dalam pelaksanaan tugas;
h.menyiapkan bahan kebijakan, memfasilitasi serta
menghimpun dan menganalisis data dan informasi yang
berkaitan dengan hubungan antar lembaga legislatif/
eksekutif;
i. menyiapkan bahan kebijakan, memfasilitasi serta
menghimpun dan menganalisis data dan informasi yang
berkaitan dengan partai politik;
j. menyiapkan bahan kebijakan, fasilitasi serta menghimpun
dan menganalisis data dan informasi yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pemilu;
k. menyiapkan bahan kebijakan dan memfasilitasi mengenai
budaya politik, pendidikan politik dan pelaksanaan
demokratisasi;
l. menyiapkan bahan program kerja/ Kegiatan bidang
fasilitasi pembinaan politik;
m. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
simplifikasi dalam pelaksanaan tugas;
n. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 584
Bidang Kewaspadaan Nasional dan Politik Dalam Negeri,
membawahi :
a. Sub Bidang Pengembangan Budaya Politik dan Fasilitasi
Partai Politik; dan
b. Sub Bidang Kewaspadaan Dini, Kebijakan Strategis dan
Penanganan Konflik.

Pasal 585
(1) Sub Bidang Pengembangan Budaya Politik dan Fasilitasi
Partai Politik mempunyai tugas membantu Kepala Bidang
Pengembangan Budaya Politik dan Fasilitasi Partai Politik
dalam menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan
pendidikan budaya politik masyarakat, serat mediasi dan
fasilitasi organisasi politik.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagiamana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Pengembangan Budaya Politik dan
Fasilitasi Partai Politik menyelenggarakan fungsi:
a. menyiapkan perumusan kebijakan dan fasilitasi
pendidikan budaya politik;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan monitoring
dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan budaya politik
c. melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan,
fasilitasi, mediasi dan komunikasi serta menghimpun
data dan informasi yang berhubungan dengan eksistensi
/ keberadaan partai politik;
d. melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan dan
fasilitasi, mediasi dan komunikasi bantuan keuangan
bagi partai politik peserta pemilu;
e. melaksanakan pencatatan dan pengarsipan administrasi
data partai politik dan dokumentasi kepengurusan
partai politik;
f. melaksanakan penyiapan bahan rumusan, fasilitasi,
menghimpun dan menganalisa data dan informasi yang
berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu dan
administrasi Pergantian Antar Waktu (PAW) keanggotaan
DPRD; dan
g. melakukan monitoring kegiatan / agenda kerja partai
politik seperti Musda, Muscab, Muswil, Konferda,
Rakwil, Rakerda dan sebagainya;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 586
(1) Bidang Kewaspadaan Nasional dan Politik Dalam Negeri
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan
Kesatuan bangsa dan Politik dibidang Kewaspadaan
Nasional, dan Politik Dalam Negeri.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimanan dimaksud pada
ayat (1), Bidang Kewaspadaan Nasional dan Politik Dalam
Negeri menyelenggarakan fungsi :

a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan, fasilitasi serta


menghimpun data dan informasi yang berkaitan dengan
penanganan konflik;
menyiapkan bahan perumusan dukungan teknis dalam
penanganan dan antisipasi dini potensi konflik dan
masalah-masalah strategis di daerah;
b. menyiapkan bahan perumusan kegiatan pengkajian,
analisa data dan informasi mengenai potensi kerawanan
konflik baik konflik politik, ekonomi, sosial budaya,
suku, agama, ras, konflik vertikal, horisontal maupun
diagonal;
c. menyiapkan bahan perumusan kerjasama Intelkam;
d. menyiapkan bahan rumusan kegiatan pengkajian,
analisa data dan informasi tentang masalah dan isu-isu
strategis, penyimpangan prilaku sosial, serta memantau
keberadaan orang asing dan lembaga asing (OLA);
e. menyiapkan bahan rumusan monitoring evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas di Bidang Kewaspadaan
Nasional;
f. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplikasi dalam pelaksanaan tugas;
g. menyiapkan bahan kebijakan, memfasilitasi serta
menghimpun dan menganalisis data dan informasi yang
berkaitan dengan hubungan antar lembaga legislatif/
eksekutif;
h. menyiapkan bahan kebijakan, memfasilitasi serta
menghimpun dan menganalisis data dan informasi yang
berkaitan dengan partai politik;
i. menyiapkan bahan kebijakan, fasilitasi serta
menghimpun dan menganalisis data dan informasi yang
berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu;
j. menyiapkan bahan kebijakan dan memfasilitasi
mengenai budaya politik, pendidikan politik dan
pelaksanaan demokratisasi;
k. menyiapkan bahan program kerja/ Kegiatan bidang
fasilitasi pembinaan politik;
l. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
simplifikasi dalam pelaksanaan tugas;
m. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 6
Bidang Bina Idiologi, Wawasan Kebangsaan, dan Organisasi
Kemasyarakatan
Pasal 587
(1) Bidang Bina Idiologi, Wawasan Kebangsaan, dan Organisasi
Kemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Badan Kesatuan bangsa dan Politik dibidang bina
idiologi, wawasan kebangsaan, dan Organisasi
Kemayarakatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksut
pada ayat (1), Bidang Bina Idiologi, Wawasan Kebangsaan,
dan Organisasi Kemasyarakatan menyelenggarakan fungsi:
a. menyiapkan bahan kebijakan, memfasilitasi serta
menghimpun dan menganalisis data dan informasi
Wawasan Kebangsaan, Pembauran Bangsa, Pemantapan
Ideologi dan Bela Negara;
b. menyiapkan bahan kebijakan dan fasilitasi, mediasi dan
komunikasi pengembangan, sosialisasi dan pelatihan
wawasan kebangsaan, pembauran bangsa, pemantapan
ideologi dan pelaksanaan bela negara;
c. menyiapkan bahan kebijakan dan fasilitasi, mediasi dan
komunikasi pelaksanaan pembinaan kewarganegaraan;
d. menyiapkan bahan kebijakan dan fasilitasi, meidasi dan
komunikasi pelaksanaan kerukunan antar etnis dan
umat beragama;
e. menyiapkan bahan kebijakan dan fasilitasi, mediasi dan
komunikasi pelaksanaan wawasan kebangsaan;
f. menyiapkan bahan program kerja/ kegiatan di bidang
Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
g. menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas di Bidang Bina Ideologi dan Wawasan
Kebangsaan;
h. menyiapkan bahan pengelolaan tertib administrasi
Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
i. menyiapkan bahan kebijakan, memfasilitasi serta
menghimpun dan menganalisis data dan informasi yang
berkaitan dengan kerukunan agama dan kepercayaan;
j. menyiapkan bahan kebijakan, memfasilitasi serta
menghimpun dan menganalisis data dan informasi yang
berkaitan dengan organisasi kemasyarakatan;
k. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
simplifikasi dalam pelaksanaan tugas;
l. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 588
Bidang Bina Idiologi, Wawasan Kebangsaan, dan Organisasi
Kemasyarakatan, membawahi :
o. Sub Bidang Ideologi dan wawasan Kebangsaan; dan
p. Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan.
Pasal 589
(1) Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan
mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Bina Ideologi,
Wawasan Kebangsaan, dan Organisasi Kemasyarakatan
dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan
penetapan kebijakan di bidang Bina Ideologi dan wawasan
kebangsaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan
Kebangsaaan menyelenggarakan fungsi:
a. melaksanakan penyiapan bahan rumusan
pengembangan wawasan kebangsaan;
b. melaksanakan penyiapan bahan rumusan kader
kepemimpinan bangsa;
c. melaksanakan penyiapan bahan rumusan penetapan
kesadaran bela negara;
d. melaksanakan penyiapan bahan rumusan pemantapan
ideologi bangsa;
e. melaksanakan penyiapan bahan rumusan pemantapan
ketahanan nasional;

f. melaksanakan penyiapan bahan rumusan


penginventarisasian keanekaragaman budaya/ kultur,
adat istiadat, hak-hak dasar/asasi aspek kehidupan
manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara;
g. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 590
(1) Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang Bina Ideologi, Wawasan
Kebangsaan, dan Organisasi Kemasyarakatan dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan, mediasi dan
fasilitasi Organisasi kemasyarakatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Organisasi Kemsyarakatan
menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan dan
fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan
hubungan dengan Organisasi Kemasyarakatan;
b. melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan dan
fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan
identifikasi dan kompilasi Organisasi Masyarakatan;
c. melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan dan
fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pembinaan Organisasi Masyarakatan;
d. melaksanakan penyiapan bahan rumusan kebijakan dan
fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan
penanganan masalah kemasyarakatan lainnya;
e. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Bagian Keduapuluhsembilan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 591
Badan Penanggulangan Bencana Daerah merupakan satuan
kerja perangkat daerah yang melaksanakan urusan
penanggulangan bencana yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati.

Pasal 592
(1) Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas :
a. menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha
penanggulangan bencana yang mencangkup pencegahan
bencana, penangganan darurat, rehabilitasi, serta
rekontruksi secara adil dan setara;
b. menetapkan standarisasi serta kebutuhan
penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan
peraturan perundangan-undangan;
c. menyusun menetapkan dan menginformasikan peta
rawan bencana;
d. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan
bencana;
e. melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan
bencana pada wilayah;
f. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana
kepada Bupati setiap sebulan sekali dalam kondisi
normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
g. mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang;
h. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang
diterima dari anggaran pendapatan dan belanja daerah;
i. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan
Perundang-undangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1),
Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD
menyelanggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan penanggulangan bencana daerah
dan penangganan bertindak pengungsi dengan bertindak
cepat efektif dan efisien; dan
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan
penanggulangan bencana secara terencana terpadu dan
menyeluruh.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 593
(1) Susunan organisasi Badan Penanggulangan Bencana
Dearah terdiri dari:
a. Kepala Badan
b. Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana yang terdiri
dari ;
1) Lembaga instansi pemerintah daerah
2) Masyarakat Propesional/ tenaga ahli
c. Unsur pelaksanaan yang terdiri dari :
1. Kepala Pelaksana
2. Sekretariat, membawahi:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
3. Bidang pencegahan dan kesiapsiagaan membawahi:
a. Sub Bidaang pencegahan Bencana; dan
b. Sub Bidang kesiapsiagaan.
4. Bidang kedaruratan dan logistik, membawahi :
a. Sub Bidaang tanggap darurat dan evakuasi; dan
b. Sub Bidaang logistik dan perbekalan.
5. Bidang rehabilitasi dan rekonstruksi membawahi :
a. Sub Bidaang Rehabilitasi; dan
b. Sub Bidaang Rekontruksi.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Kepala Pelaksana dipimpin oleh seorang Kepala Pelaksana
Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Badan yang secara rangkap dijabat (ex-
officio) oleh Sekretaris Daerah.
(3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Pelaksana
Badan.
(4) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Pelaksana Badan.
(5) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris Badan.
(6) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang.
(7) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
Pejabat Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab kepada Kepala Pelaksana Badan.
(8) Bagan Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Mesuji sebagaimana tercantum dalam
lampiran XXIX yang merupakan bagiantidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3
Kepala Badan
Pasal 594
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah secara rangkap
dijabat (ex-officio) oleh Sekretaris Daerah Kabupaten yang
mempunyai tugas memimpin, mengendalikan,
mengkoordinasikan, dan melaksanakan sebagian urusan
pemerintah daerah dibidang penanggulangan bencana daerah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
kebijakan yang diberikan oleh Bupati.

Paragraf 4
Unsur Pengarah
Pasal 595
(1) Unsur pengarah penanggulangan bencana mempunyai
tugas:
a. memberikan masukan dan saran kepada kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah dalam penanggulangan
bencana;
b. menetapkan arah dan kebijakan penyelenggaraan
penanggulangan bencana di daerah
c. mengawasi pelaksanaan kegiatan penanggulangan
bencana daerah
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1),
Unsur pengarah penanggulangan bencana
menyelenggarakan fungsi :
a. Merumuskan konsep kebijakan penanggulangan
bencana
b. Pemantauan
c. Evaluasi penanggulangan bencana.

Paragraf 5
Unsur Pelaksana
Pasal 596
Unsur pelaksana mempunyai tugas melaksanakan
penanggulangan bencana yang meliputi prabencana, saat
tanggap darurat, dan pasca bencana secara terintragasi yang
dipimpin oleh seorang Kepala Pelaksana yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah.

Paragraf 6
Kepala Pelaksana
Pasal 597
(1) Kepala Pelaksana mempunyai tugas membantu Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi unsur pelaksana dalam
menyelenggaran Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Daerah sehari-hari.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Pelaksana menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi, dengan satuan perangkat daerah lainnya
didaerah, instansi vertikal yang ada didaerah, lembaga
usaha, dan atau pihak lain yang diperlukan pada tahap
prabencana dan pasca bencana;
b. komando, dilaksanakan melalui pengerahan sumber
daya manusia, peralatan logistik dan satuan kerja
perangkat daerah lainnya, instansi vertikal yang ada
didaerah serta langkah –langkah lain yang diperlukan
dalam rangka penanganan darurat bencana;
c. pelaksanaan dalam menyelenggarakan bencana,
dilaksanakan dengan memperhatikan kebijakan
penyelenggaran penanggulangan bencana dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Pelaksana Badan
Wajib membentuk Satuan Tugas Pusat Pengendalian
Operasi termasuk tugas reaksi cepat (Tim Reaksi Cepat
meliputi kaji cepat dan penyelamatan/ pertolongan) dan
dapat membentuk Satuan Tugas lain yang diperlukan
sesuai dengan kebutuhan daerah dan bertanggungjawab
Kepada kepala pelaksana Badan.

Paragraf 7
Sekretaris
Pasal 598
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana dalam mengkoordinasikan
perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap
program administrasi dan sumber daya manusia serta
kerjasamanya dalam melaksanakan tugasnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian, singkronisasi dan integrasi di
lingkungan Penanggulangan Bencana;
b. pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan,
hukum dan peraturan perundang-undangan, organisasi,
tata laksana peningkatan kapasitas sumber daya
manusia, perlengkapan dan rumah tangga;
c. fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur pengarah
penanggulangan bencana;
d. pengumpulan data dan informasi bencana diwilayahnya;
dan
e. pengkoordinasian dalam penyusunan laporan
penanggulangan bencana.

Pasal 599
Sekretaris membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
Pasal600
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan surat menyurat,
tata naskah dinas, kearsipan, pelayanan rumah tangga,
keprotokolan, staf layanan umum dan menyiapkan bahan
penyusunan rencana kebutuhan pegawai, mengembangkan
pegawai, mutasi, promosi, tata usaha kepegawaian,
pengembangan dan pembinaan organisasi, tata laksana
serta menghimpun peraturan perundang-undangan dan
peraturan terkait lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
a. menginvestarisasikan tenaga administrasi;
b. menyiapkan dan melaksanakan peningkatan
kemampuan ketenagaan;
c. menyiapkan usulan penambahan, pemberhentian dan
pensiun pegawai;
d. menyiapkan pengusulan kenaikan gaji berkala dan
kenaikan pangkat;
e. menyusun dan memelihara arsip kepegawaian;
f. mengurus administrasi kepegawaian meliputi karpeg,
karis/karsu, taspen dan askes serta administrasi
kepegawaian lainnya;
g. menyusun daftar urut kepangkatan dan jenjang
kepangkatan pegawai;
h. menyampaikan dan mengagendakan surat masuk dan
keluar;
i. mengatur, memelihara dan menyusun arsip/dokumen
surat menyurat;
j. mengkoordinasikan pengelolaan administrasi
kepegawaian dengan unit kerja terkait;
k. menyelenggarakan pembinaan pegawai, rapat-rapat,
upacara/apel dan absensi pegawai;
l. menyelenggarakan tugas-tugas kerumah tanggaan
kantor; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal601
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan pengumpulan, pengolahan, pengujian,
rencana kerja dan kegiatan evaluasi kinerja dinas
penyediaan data dan informasi monitoring, evaluasi
kegiatan, penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan dan
penyajian data statistik di bidang tugasnya, menyiapkan
bahan penyusunan anggaran rutin pembinaan dan
bimbingan administrasi keuangan dan pemberdayaan,
tatanan perbendaharaan barang, verifikasi, pertanggung
jawaban keuangan bimbingan penyelesaian dan tindak
lanjut hasil pemeriksaan, penataan dokumen keuangan dan
menyusun laporan realisasi anggaran serta verifikasi surat
menyurat yang bersangkutan dengan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian, penyiapan dan fasilitasi
penyusunan rencana kerja/program Kerja (Renja)
Badan;
b. menginventalisir, menyusun, dan
menyiapkan rencana/program kerja Badan;
c. menyiapkan dan menyusun laporan
pelaksana rencana/program kerja Badan;
d. menyiapkan dan menyusun laporan hasil
monitoring dan evaluasi dalam rangka pengendalian
program kerja Badan;
e. menghimpun dan menyiapkan Rancangan
peraturan peraturan perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan laporan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah Badan;
g. melakukan pencatatan, pengadministrasian
dan pendokumentasian;
h. mengumpulkan/mengolah data keuangan
untuk bahan penyusunan laporan keuangan;
i. menyiapkan bahan penyusunan rencana
penerimaan dan anggaran belanja serta menganalisis
data penyusunan anggaran keuangan;
j. menyiapkan bahan dan penyelengggaraan
pembinaan administrasi keuangan;
k. mencatat dan mengklasifikasikan laporan
hasil pemeriksaan serta menyiapkan bahan tindak
lanjut;
l. menginventarisasikan barang dan
perlengkapan dilingkungan Badan; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan
oleh atasan sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 8
Bidang Pencegahan dan Kesiap Siagaan
Pasal602
(1) Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas
membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan
melaksanakan kebijakan dibidang pencegahan mitigasi dan
kesiapsiagaan prabencana serta memperdayakan
masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan dibidang pencegahan, mitigasi
atau upaya pengurangan resiko bencana melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran masyarakat dan
kesiapsiagaan pra bencana serta pemberdayaan
masyarakat;
b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan dibidang
pencegahan, mitigasi,dan kesiagaan pra bencana serta
pemberdayaan masyarakat seperti pembersihan dan
perbaikan drainase, sosialisasi penanggulangan
bencana, pembentukan relawan siaga bencana ditingkat
desa dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam
menghadapi bencana;

c. Pelaksananaan hubungan kerja dengan instansi oleh


lembaga terkait dibidang pencegahan, mitigasi dan
kesiapsiagaan dan pra bencana serta pemberdayaan
masyarakat; dan
d. Pemantauan, evaluasi dan analisa pelaporan tentang
pelaksanaan kebijakan dibidang pencegahan, mitigasi
dan kesiapsiagaan pra bencana serta pemberdayaan
masyarakat.

Pasal603
Bidang Pencegahan dan Kesiap Siagaan, membawahi :
a. Sub Bidang Pencegahan Bencana; dan
b. Sub Bidang Kesiap Siagaan.

Pasal604
(1) Sub Bidang Pencegahan Bencana mempunyai tugas
menyusun, menerima dan melaksanakan pengaturan
strategi operasional yang berhubungan dengan pencegahan
bencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Pencegahan Bencana
menyelenggarakan fungsi :
a. melakukan usaha-usaha yang berhubungan dengan
pencegahan bencana;
b. menyusun rencana operasi serta pengaturan strategi
operasional penanggulangan bencana;
c. melakukan penanggulangan bencana dan kebakaran,
perlindungan keselamatan jiwa serta harta benda akibat
bencana;
d. menerima meneliti berkas permohonan ijin penilaian
bahan/ peralatan yang dibutuhkan yang berhubungan
dengan pencegahan dan kebakaran serta mengadakan
pemeriksaan secara berkala terhadap kesiapan sarana
pencegahan;
e. melakukan penyuluhan tentang pencegahan bencana;
f. melaksanakan pemantauan terhadap penugasan dan
pengelolaan sumber daya alam dan penguasaan
teknologi tinggi;
g. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tata
ruang dan pengelolaan lingkungan hidup;
h. mengadakan pengamatan, pencatatan dan penilaian
keadaan lingkungan dan situasi secara terus menerus
dalam hubunganya kemungkinan terjadinya bencana;
i. menyiapkan surat rekomendasi proteksi pencegahan
bencana berupa bencana kebakaran atas permohonan
yang diajukan;
j. melaksanakan pemungutan retribusi atas pemeriksaan
alat pemadam kebakaran sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
k. membantu melaksanakan tugas bantuan
penanggulangan bencana diwilayah kerja lain;
l. melakukan pemeriksaan dan pengujian berkala terhadap
alat proteksi kebakaran pada bangunan gedung;
m. melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk
penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan
bencana; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal605
(1) Sub Bidang Kesiapsiagaan mempunyai tugas
mengupayakan secara transportasi dalam penginformasian,
memfasilitasi dan mengadministrasi menggerakkan
sumberdaya masyarakat untuk menanggulangi bencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Kesiapsiagaan menyelenggarakan
fungsi :
a. menghimpun data kawasan rawan bencana dan
merumuskan kebijakan, sistematisasi data dan
informasi yang berkaitan dengan kesiagaan menghadapi
bencana;
b. memfasilitasi, menginformasikan, mengadministrasikan,
dan menggerakakan sumber daya masyarakat;
c. mendayagunakan pos-pos penjagaan penyelamatan
daerah rawan bencana;
d. mengkoordinasikan Sumber Daya Manusia dalam
rangka penyaluran Logistik;
e. melakukan penyuluhan pelatihan kepada masyarakat
dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana;
f. menyiapkan lokasi evakuasi, dalam rangka
penanggulangan bencana;
g. menyiapkan sarana komunikasi yang bersifat darurat
serta menyelenggarakan hubungan komunikasi dengan
instansi terkait dalam rangka penanggulangan bencana;
h. mengupayakan secara transportasi dan pemukiman
darurat dalam menanggulangi korban bencana;
i. memfasilitasi pencarian dan penyelamatan jiwa (Search
dan Rescue);
j. menyiapkan administrasi dan memfasilitasi pemakaian
sarana dan prasarana baik kendaraan pemadam
kebakaran berikut personilnya dan lain-lain dalam
rangka kesiapsiagaan; dan
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 9
Bidang Kedaruratan dan Logistik
Pasal606
(1) Bidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas
membantu Kepala Pelaksana dalam pengkoordinasian dan
melaksanakan kebijakan Penanggulangan Bencana pada
saat tanggap darurat logistik.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Kedaruratan dan Logistik
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan dan kebijakan dibidang Penanggulangan
Bencana pada saat tanggap darurat, evakuasi,
penangganan pengungsi, perbaikan darurat dan
dukungan logistik;
b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan dibidang
Penanggulanan Bencana pada saat tanggap darurat
seperti penyelamatan, evakuasi, penanganan pengungsi,
perbaikan darurat dan dukungan logistik;
c. komando pelaksanaan Penanggulangan Bencana pada
saat tanggap darurat;

d. pelaksanaan hubungan kerja dibidang Penanggulangan


Bencana pada saat tanggap darurat, evakuasi,
penanganan pengungsi, perbaikan darurat dan
dukungan logistik;
e. pembinaan personil pemadam kebakaran, peningkatan
kemampuan personil pemadam kebakaran, penilaian
teknis izin bangunan dan pemeriksaan penggunaan
bahan Alat Pemadam Api Ringan;
f. perencanaan program kebutuhan dan pengadaan
peralatan serta logistik penanggulangan bencana;
g. perencanaan program kebutuhan pemeliharaan
kendraan operasional, peralatan dan logistik serta
pengajuan usulan penghapusan peralatan dan logistic
yang sudah tidak layak pakai atau kadarluarsa;
h. pematauan evaluasi dan analisis pelaporan tentang
pelaksanaan kebijakan dibidang penanggulangan
bencana pada saat tanggap darurat, penanganan
pengungsian dukungan logistik; dan
i. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak betentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 607
Bidang Kedaruratan dan Logistik, membawahi ;
a. Sub Bidang Tanggap Darurat dan Evakuasi; dan
b. Sub Bidang Logistik dan Perbekalan.

Pasal 608
(1) Sub Bidang Tanggap Darurat dan Evakuasi mempunyai
tugas melaksanakan secara cepat dan tepat dalam
penyelamatan dan evakuasi serta pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat yang terkena dampak bencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sub Bidang Tanggap Darurat dan Evakuasi
menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan pengkajian secara cepat dan tepat
terhadap lokasi, kerusakan, kerugian dan sumber daya;
b. melakukan penentuan status keadaan darurat bencana;
c. melakukan penyelamatan dan evakuasi masyarakat yang
terkena bencana;
d. menyiapkan pemenuhan kebutuhan dasar dari
masyarakat yang terkena bencana;
e. melakukan perlindungan terhadap kelompok rentan; dan
f. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 609
(1) Sub Bidang Logistok dan Perbekalan mempunyai tugas
menyiapkan, menyusun dan melakukan koordinasi dengan
instansi terakit, dalam mengirimkan peralatan, logistik
sumber daya manusia dan peralatan kelokasi bencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Logistok dan Perbekalan
menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan, barang dan peralatan untuk
pemenuhan pemulihan prasarana dan sarana;
b. Menyusun rencana pengadaan, perawatan, perbaikan
dan pemeliharaan peralatan operasional penanggulangan
bencana;
c. Melakukan pengiriman sumber daya manusia, peralatan,
dan logistik kelokasi bencana sesuai dengan kebutuhan;
d. Melakukan koordinasi dengan instansi terakit, dalam
mengirimkan peralatan, logistik sumber daya manusia
dan peralatan kelokasi bencana;
e. Mengumpulkan mengkoordinasikan dan mengeluarkan
bantuan logistik secara, cepat terarah dalam rangka
penanggulangan bencana; dan
f. malakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 10
Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi
Pasal 610
(1) Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai tugas
membantu kepala pelaksana dalam mengkoordinasikan dan
melaksanakan kebijakan di bidang Penanggulangan
Bencana pada pasca bencana.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan dibidang Penanggulangan
Bencana pada pasca bencana;
b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang
Penanggulangan Bencana pada pasca bencana;
c. pelaksanaan hubungan kerja di bidang Penanggulangan
Bencana pada pasca bencana;
d. pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang
pelaksanaan kebijakan dibidang Penanggulangan
Bencana pada pasca bencana;

Pasal 611
Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi, membawahi :
a. Sub Bidang Rehabilitasi; dan
b. Sub Bidang Rekontruksi.
Pasal 612
(1) Sub Bidang Rehabilitasi mempunyai tugas memberikan
bantuan bagi korban bencana dan Menyiapkan bahan
perumusan kebijakan rehabilitasi akibat bencana guna
pemulihan dampak bencana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Rehabilitasi menyelenggarakan fungsi :
a. memberikan bantuan bagi korban bencana berupa
perbaikan lingkungan sarana dan prasarana umum;
b. memberikan bantuan bagi korban bencana gempa,
bantuan berupa perbaikan rumah, pelayanan kesehatan,
dan pemulihan sosial ekonomi dan budaya;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan rehabilitasi
akibat bencana;
d. mempercepat pemulihan keamanan dan ketertiban,
pemulihan fungsi pemerintahan dan pemulihan fungsi
pelayanan publik; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 613
(1) Sub Bidang Rekontruksi mempunyai tugas melakukan
pemulihan dengan segera sarana dan prasarana serta
meningkatkan fungsi pelayanan dalam masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bidang Rekontruksi menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan rekonstruksi
akibat bencana;
b. melakukan pembangunan kembali prasarana dan
sarana akibat bencana;
c. melakukan pemulihan dengan segera prasarana dan
sarana;
d. menerapkan rancang bangun yang tepat dan
penggunaan peralatan yang lebih baik dan tahan
bencana;
e. meningkatkan partisifasi dan peran serta lembaga dan
organisasi kemasyarakatan, dunia usaha dan
masyarakat;
f. mempercepat peningkatan fungsi pelayanan fungsi
pelayanan publik atau pelayanan utama dalam
masyarakat;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Bagian Ketigapuluh
Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 614
Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI adalah unsur penghimpun
kepegawaian di lingkungan pemerintah Kabupaten Mesuji.

Pasal 615
(1) Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI mempunyai tugas
melaksanakan segala urusan dan kegiatan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai lingkup tugasnya;
b. ketatausahaan dan administrasi keuangan sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan
lingkup tugasnya;
d. pelayanan administratif; dan
e. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 616
(1) Susunan Organisasi Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI
terdiri dari :
b. Sekretaris.
c. Sub Bagian Umum dan Kerja Sama.
d. Sub Bagian Olahraga, Seni Budaya, Mental dan Rohani.
e. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahlian
keterampilannya.

(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada


di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati.
(3) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris.
(4) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
Pejabat Fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan
bertanggungjawab Kepada Sekretaris.
(5) Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Pengurus
KORPRI sebagaimana tercantum dalam lampiran XXX yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.

Paragraf 3
Sekretaris
Pasal 617
(1) Sekretaris mempinyai tugos memimpin, mengkoordinasikan
dan memberikan bimbingan dan petunjuk kepada
bawahannya dalam rangka pelaksanaan tugas serta
mengadakan koordinasidan melaksanakan kerjasama
dengan Organisasi Perangkat Daerah, Instansi dan lembaga
lainnya serta unsur masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretaris Dewan Pengurus Korpri
menyelenggarakan fungsi :
a. melakukan rapat-rapat koordinasipelaksanaan tugas
dengan dinas instansi terkait dengan melaksanakan
Musyawarah Daerah KORPRI dan melantik dan
menyusun Dewan Pengurus KORPRI dalam bidang
pembinaan jiwa Korps, pelaksanaan dan penerapan
Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia serta
pelayanan admistrasi kepada anggota Korpri, agar
terjadi persamaan persepsi dan kesatuan langkah dan
gerak dalam pelaksanaan pembangunan;
b. mempelajari peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan kepegawaian dengan melakukan
studi banding ke instansi terkait, baik dalam daerah
maupun luar daerah sebagai acuan dalam pelaksanaan
tugas;
c. membagi habis tugas kedinasan dibidang teknis dan
administrasi kepada bawahan dengan breffing dan
arahan agar setiap aparatur yang berada di lingkungan
Sekretariat mampu memahami beban tugas dan
tanggung jawabnya;
d. memberi petunjuk teknis dan pengarahan serta
bimbingan kepada bawahan tentang pelaksanaan tugas,
dengan mengirim bawahan untuk mengikuti kegiatan-
kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis lainnya untuk
menghindari terjadinya penyimpangan dalam
pelaksanaan tugas;
e. memberikan usulan dan pertimbangan kepada Bupati
tentang langkah dan kebijaksanaan yang diambil di
bidang pembinaan jiwa korps, dengan mengajukan draf-
draf peraturan perundang-undangan yang berdasarkan
pada landasan hukum yang berlaku;

f. menilai aktivitas, kreatifitas dan produktifitas


pelaksanaan tugas dari bawahan, dengan membuat
standar pengukuran kinerja, sehingga kinerja yang di
capai dapat lebih ditingkatkan;
g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
bupati, untuk kelancaran pelaksaan tugas dan
kewenangan sekretaris Korpri;
h. membuat laporan kepada atasan, secara periodik per tri
semester, semester dan tahunan sebagai masukan
untuk dijadikan bahan pertimbangan lebih lanjut, agar
program yang telah dilaksanakan dapat diukur
keberhasilannya; dan
i. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 4
Sub Bagian Umum dan Kerjasama
Pasal 618
(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kerjasama mempunyai tugas
melaksanakan sinkronisasi dan korelasi kerja,
menginventarisasi permasalahan, dengan melaksanakan
kroscheck dan menyusun daftar permasalahan agar
meningkatnya kinerja, mengendalikan tertib administrasi
persuratan dan kearsipan sesuai dengan pedoman tata
naskah dinas yang berlaku dan panduan kearsipan, serta
menyusun rencana kerja rutin tahunan, mengkoordinasi,
penyusunan rencana program, anggaran dan pelaporan dan
monitoring serta evaluasi melalui rapat antar Bagian, per tri
bulan, semester dan mengelola administrasi keuangan,
kepegawaian dan umum, dengan pengelolaan yang
sistematis, efisien, akurat dan relevan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kerjasama
menyelenggarakan fungsi :
a. mengumpulkan bahan dan kerjasama dengan unit kerja
terkait dengan melaksanakan Musyawarah Daerah
KORPRI dan melantik dan menyusun Dewan Pengurus
KORPRI dalam rangka merumuskan arah kebijakan di
bidang pembinaan jiwa Korps, pelaksanaan dan
penerapan Panca Prasetya Korps Pegawai Republik
indonesi serta pelayanan administrasi kepada anggota
korps;
b. melaksanakan tugas rumah tangga sekretariat meliputi
pelayanan angkut dan aomondasi, pemeliharaan sarana
dan prasarana kantor serta perjalanan dinas;
c. mengumpulkan bahan penyusunan kebutuhan
perlengkapan dan perbekalan dan perawatan termasuk
penyiapan, penggunaan dan penghapusan barang
keperluan rumah tangga sekretariat, seperti tersedianya
dan inventarisasinya barang;
d. menyiapkan dan memantau penydiaan tempat dan
perlengkapannya untuk keperluan pelaksanaan rapat
dan pertemuan dinas lainnya, dengan melakukan
koordinasi pada unit terkait, agar terlaksananya rapat
dan pertemuan dinas;

e. melakukan penyusunan jadwal acara dan administrasi


kegiatan sekretaris, dengan membust time schedul dan
agenda kerja, sehingga jadwal acara yang telah
diagendakan berjalan dengan sesuai rencana;
f. melaksanakan pengelolaan dan pelayanan kepustakaan
Sekretariat Korpri, dengan menata arsip-arsip dan
perundang-undangan;
g. mengumpulkan, menyusun dan mengelola data bahan
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan
dan penataan sistem, metode dan prosedurkerja serta
pendayagunaaan aparatur, melalui standar operating
prosedure (SOP);
h. mencari, mengumpulkan,menghimpun data dan
informasi dengan melakukan penyusunan data dan
informasi sehingga data dan informasi tersebut dapat di
sajikan;
i. melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan kegiatan kantor, dengan melakukan
evaluasi kegiatan kantor, dengan melakukan evaluasi
kegiatan dapat berjalan sesuai harapan;
j. memimpin, mengarahkan dan memotifasi aparatur non
struktur umum dilingkungan sub bagian umum dan
kerjasama, melalui rapat, arahan agar dapat
melaksanakan tugas secara berdaya guna dan berhasil
guna;
k. menerima, mempelajarilaporan dan saran dari bawahan
sebagai masukan untuk dijadikan bahan dalam
penyusunan program kerja selanjutnya;
l. membuat laporan kepada Sekretaris sebagai masukan
untuk dijadikan bahan dalam menyusun program kerja
dinas lebih lanjut;
m. membuat LAKIP Sekretariat Dewan Korpri;
n. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan, per
periode, agar pelaksanaan tugas bawahan yang telah
dilakukan, sehingga dapat di ukur keberhasilan dan
hambatannya;
o. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 5
Sub Bagian Olahraga, Seni Budaya, Mental dan Rohani
Pasal 619
(1) Sub Bagian Olahraga, Seni Budaya, Mental dan Rohani
mempunyai tugas melaksanakan sinkronisasi dan korelasi
kerja, mengintarisasi permasalahan, dengan melakukan
kroscheck dan menyusun daftar permasalahan agar
meningkatnya kerja, dan penyusunan bahan untuk
pemecahan masalahnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Olahraga, Seni Budaya, Mental dan
Rohani menyelenggarakan fungsi :
a. memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
menyangkut urusan kedinasan, serta layanan informasi,
baik baik melalui media cetak maupun elektronik;

b. memimpin, mengarahkan dan memotifasi aparatur non


struktural umum dilingkungan Sub Bagian Olahraga,
Seni Budaya, Mental dan Rohanimelalui rapat, arahan
agara dapat melaksanakan tugas secara berdaya guna
dan berhasil guna;
c. membina kegiatan keolahragaan, ketertiban, sosial
budaya dan kearifan lokal dengan membentuk sanggar
seni dan budaya, kelompok olahraga,kerohanian anggota
korpri dan masyarakat yang menjadi kekayaan budaya
di Kabupaten Mesuji;
d. membagi habis sub bagian Olahraga, Seni Budaya,
Mental dan Rohani program kepada aparatur non
struktural umum sebagai bawahannya, dengan breffing,
dan arahan agar setiap personilmemahami tugas dan
tanggung jawabnya;
e. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan, per
periode, agar pelaksanaan tugas bawahan yang telah
dilakukan, dapat diukur keberhasilan dan
hambatannya; dan
f. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketigapuluhsatu
Unit Pelaksana teknis Dinas (UPTD) Balai Penyuluhan Pertanian

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 620
(1) UPTD adalah unit pelaksana teknis dinas yang mempunyai
tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang;
(2) Kegiatan teknis operasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah:
a. tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis yang secara
langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat;
b. kegiatan teknis penunjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah melaksanakan kegiatan untuk
mendukung pelaksanaan tugas dinas;
c. pengaturan tentang UPTD mengenai nomenklatur,
jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsi
ditetapkan dengan Peraturan Bupati tersendiri; dan
d. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 621
(1) Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Balai Penyuluhan
Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan
pada tingkat kecamatan sejalan dengan programa
penyuluhan kabupaten. UPTD Balai Peyuluhan Pertanian
dikepalai seorang pejabat fungsional dan dibantu oleh
tenaga operator yang berstatus Pegawai Negeri Sipil maupun
Tenaga Harian Lepas.
(2) Untuk melaskanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Balai
Penyuluhan Pertanian mempunyai fungsi :

a. melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa


penyuluhan pertanian sesuai dengan wilayah kerja per
Kecamatan;
b. menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi,
sarana produksi, pembiayaan, dan pasar;
c. memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh pertanian
secara berkelanjutan;
d. melaksanakn proses pembelajaran melalui percontohan
dan pengembangan model usaha bagi pelaku utama dan
pelaku usaha;
e. melaksanakan fungsi pos simpul koordinasi dan
sinergitas di setiap kecamatan mengenai Program
Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN); dan
f. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Ketigapuluhdua
Unit Pelaksana teknis Dinas (UPTD) Balai Benih dan Bibit
Pertanian

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 622
(1) UPTD adalah unit pelaksana teknis dinas yang mempunyai
tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang.
(2) Kegiatan teknis operasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah:
a. tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis yang secara
langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat;
b. kegiatan teknis penunjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah melaksanakan kegiatan untuk
mendukung pelaksanaan tugas dinas;
c. pengaturan tentang UPTD mengenai nomenklatur,
jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsi
ditetapkan dengan Peraturan Bupati tersendiri; dan
d. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 623
(1) Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih dan Bibit
Pertanian mempunyai tugas memfasilitasi dan
mengembangkan Benih, Bibit Pertanian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih
dan Bibit Pertanian mempunyai fungsi:
a. melaksanakan Produksi Benih, Bibit Pertanian;
b. melakukan Pengembangan Teknologi serta informasi
perbenihan; dan
c. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Ketigapuluhtiga
Unit Pelaksana teknis Dinas (UPTD) Puskeswan

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 624
(1) UPTD adalah unit pelaksana teknis dinas yang mempunyai
tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang.

(2) Kegiatan teknis operasional sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) adalah:
a. tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis yang secara
langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat;
b. kegiatan teknis penunjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah melaksanakan kegiatan untuk
mendukung pelaksanaan tugas dinas;
c. pengaturan tentang UPTD mengenai nomenklatur,
jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsi
ditetapkan dengan Peraturan Bupati tersendiri; dan
d. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 625
(1) Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Puskeswan mempunyai
tugas melakukan kegiatan pelayanan kesehatan hewan dan
pelayanan kesehatan masyarakat veteriner sesuai wilayah
kerjanya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Puskeswan
mempunyai fungsi :
a. melakukan konsultasi veteriner dan penyuluhan di
bidang kesehatan hewan sesuai dengan wilayah kerja
masing-masing, untuk Puskeswan Tanjung Raya meliputi
wilayah kerja Tanjung Raya, Mesuji, Mesuji Timur, dan
Rawajitu Utara; Puskeswan Simpang Pematang wilayah
kerja meliputi Simpang Pematang, Way Serdang, Panca
Jaya;
b. memberikan surat keterangan dokter hewan;
c. memantau Alur serta jumlah distrbusi ternak keluar
masuk wilayah kerja;
d. pelaksanaan penyehatan hewan, sebagai upaya medik
yang kegiatannya meliputi (promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif, dan pelayanan medik reproduksi);
e. pemberian pelayanan kesehatan masyarakat veteriner;
f. Pelaksanaan epidemologi penyakit;
g. pelaksanaan informasi veteriner dan kesiagaan darurat
wabah;
h. pemberian pelayanan jasa veteriner;
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Ketigapuluhempat
Unit Pelaksana teknis Dinas (UPTD) Rumah pemotongan Hewan

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 626
(1) UPTD adalah unit pelaksana teknis dinas yang mempunyai
tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang.
(2) Kegiatan teknis operasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah:
a. tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis yang secara
langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat;
b. kegiatan teknis penunjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah melaksanakan kegiatan untuk
mendukung pelaksanaan tugas dinas;
c. pengaturan tentang UPTD mengenai nomenklatur,
jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsi
ditetapkan dengan Peraturan Bupati tersendiri; dan
d. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 627
(1) Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Rumah pemotongan
Hewan mempunyai tugas melaksanakn upaya dan kegiatan
pemotongan hewan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Rumah
pemotongan Hewan mempunyai fungsi:
a. menyiapkan bahan penyusunan perencanaan, program
kerja dan evalusi pelaksanaan tugas-tugas pada unit
pelaksana teknis dinas Rumah Potong Hewan;
b. melakukan pemeriksaan terhadap ternak yang akan
dipotong dengan cap ‘S”;
c. melakukan pemeriksaan terhadap daging hewan;
d. melakukan pencatatan terhadap ternak yang dipotong;
e. melakukan pengelolaan dan penarikan retribusi
pemotongan hewan;
f. melakukan pengawasan dan penarikan retribusi kepada
masyarakat yang memotong hewan diluar rumah poting
hewan;
g. melakukan pengawasan peredaran daging dengan survey
wawancara dan pemeriksaan daging untuk melindungi
pedagang dan konsumen;
h. melakukan pengawasan tepmapt pemotongan dan
penjualan daging dengan monitoring, pembinaan dan
sanksi agar produk daging yang dihasilkan memenuhi
persyaratan ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal); dan
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Ketigapuluhlima
Unit Pelaksana teknis Dinas (UPTD) Laboratorium Lingkungan

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 628
(1) UPTD adalah unit pelaksana teknis dinas yang mempunyai
tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang.
(2) Kegiatan teknis operasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah:
a. tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis yang secara
langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat;
b. kegiatan teknis penunjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah melaksanakan kegiatan untuk
mendukung pelaksanaan tugas dinas;
c. pengaturan tentang UPTD mengenai nomenklatur,
jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsi
ditetapkan dengan Peraturan Bupati tersendiri; dan
d. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 629
(1) Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium
Lingkungan mempunyai tugas operasional laboratorium dari
pengambilan contoh uji hingga keluarnya data hasil analisa
dan melakukan koordinasi dan kooperatif dengan unit-unti
kerja lain di lingkungan BPLHD Kabupaten Mesuji maupun
pihak-pihak lain yang membutuhkan jasa pelayanan
laboratorium.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium
Lingkungan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan kegiatan pengembangan UPT sebagai
laboratorium lingkungan rujukan;
b. penyediaan bahan data dan informasi komponen
lingkungan kepada BPLHD;
c. pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang UPT;
d. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dan
kerumahtanggaan;
e. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
TUPOKSI; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 630
Uraian Tugas Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium
Lingkungan:
a. pelaksanaan
pengambilan contoh uji kualitas lingkungan daerah;
b. pelaksanaan
pengujian komponen lingkungan;
c. pelaksanaan
analisis komponen lingkungan secara laboratorium;
d. pengembangan
teknis dan metode analisis laboratorium lingkungansesuai
dengan sistem mutu laboratorium dan standar yang
berlaku;
e. pelaksanaan
pelatihan analisis laboratorium lingkungan bagi
masyarakat dan personil laboratorium;
f. pelaksanaan
kerjasama antar laboratorium lingkungan;
g. pelayanan jasa
laboratorium terhadap SKPD dan atau instansi
pemerintah/swasta/masyarakat;
h. pelayanan rujukan
laboratorium lingkungan;
i. pelaksanaan
publikasi kegiatan dan pengaturan acara UPT; dan
j. penyusunan bahan
laporan BPLHD yang terkait dengan tugas dan fungsi UPT.

Bagian Ketigapuluhenam
Unit Pelaksana teknis Dinas (UPTD)
Tempat pembuangan Akhir (TPA) Sampah

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 631
(1) UPTD adalah unit pelaksana teknis dinas yang mempunyai
tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang.
(2) Kegiatan teknis operasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah:
a. tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis yang secara
langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat;
b. kegiatan teknis penunjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah melaksanakan kegiatan untuk
mendukung pelaksanaan tugas dinas;
c. pengaturan tentang UPTD mengenai nomenklatur,
jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsi
ditetapkan dengan Peraturan Bupati tersendiri; dan
d. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 632
(1) Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sampah mempunyai tugas tugas pokok
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas dibidang
Pembuangan Akhir (TPA) Sampah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Sampah mempunyai fungsi :
a. penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional
Pembuangan Akhir (TPA) Sampah;
b. pelaksanaan kebijakan teknis Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah;
c. pelaksanaan Pelayanan teknis administrasi ketatausahaan
UPTD; dan
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 633
Uraian Tugas Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Sampah:
a. pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Pembuangan
Akhir (TPA) Sampah;
b. pengujian dan Persiapan Teknologi Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sampah;
c. pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat
dengan bidang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah;
dan
d. pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Prasarana Jalan
Tata Ruang Dan Pemukiman.

Bagian Ketigapuluhtujuh
Unit Pelaksana teknis Dinas (UPTD)
Taman Kehati

Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 634
(1) UPTD adalah unit pelaksana teknis dinas yang mempunyai
tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang.
(2) Kegiatan teknis operasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah:
a. tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis yang secara
langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat;
b. kegiatan teknis penunjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah melaksanakan kegiatan untuk
mendukung pelaksanaan tugas dinas;
c. pengaturan tentang UPTD mengenai nomenklatur,
jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsi
ditetapkan dengan Peraturan Bupati tersendiri; dan
d. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 635
(1) Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Taman Kehati
mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan perlindungan
dan pelestarian Taman Kehati.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Taman Kehati
mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan Inventarisasi, Pengkajian, Pengawasan dan
pengendalian Keanekaragaman hayati;
b. pelaksanaan perlindungan dan pelestarian
keanekaragaman hayati; dan
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 636
Uraian Tugas Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Taman Kehati:
a. menyusun rencana kerja dan langkah-langkah kegiatan
perlindungan dan pelestarian Keanekaragaman hayati;

b. melaksanakan inventarisasi, identifikasi, kajian potensi dan


permasalahan  flora dan fauna;
c. melaksanakan upaya-upaya perlindungan dan pelestarian
Keanekaragaman Hayati;
d. melaksanakan rehabilitasi terhadap  kerusakan
Keanekaragaman Hayati;
e. melaksanakan pemantauan dan pengawasan konservasi
keanekaragaman hayati;
f. melaksanakan pengembangan sistem informasi dan
pengelolaan database keanekaragaman hayati;
g. melaksanakan koordinasi/kerja sama dan kemitraan
dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak terkait
dalam rangka perlindungan dan pelestarian
Keanekaragaman Hayati;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
kegiatan perlindungan dan pelestarian keanekaragaman
hayati; dan
i. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala bidang
berkaitan dengan keanekaragaman hayati.

BAB III
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 637
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas fungsi
sesuai dengan Jabatan Fungsional masing-masing
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior
selaku ketua kelompok yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Perangkat Daerah.

Pasal 638
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga
dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja.
(3) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(4) Pembinaan terhadap Pejabat Fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dilakukan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV
TATA KERJA
Pasal 639
(1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Satuan Kerja
Perangkat Daerah menerapkan prinsip koordinasi, integrasi
dan sinkronisasi baik didalam lingkungannya maupun
dengan instansi lain.

(2) Setiap Kepala Unit Kerja dalam lingkungan Satuan Kerja


Perangkat Daerah bertanggungjawab memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan bawahannya dan
memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksana tugas
kedinasan.
(3) Setiap Kepala Unit Kerja dalam lingkungan Satuan Kerja
Perangkat Daerah bertanggung jawab kepada atasan dan
menyampaikan laporan secara berkala terhadap
pelaksanaan tugas masing-masing.
(4) Setiap Kepala Unit Kerja dalam lingkungan Satuan Kerja
Perangkat Daerah wajib melaksanakan pengendalian intern.

Pasal 640
(1) Setiap pejabat struktural dalam lingkungan Satuan Kerja
Perangkat Daerah bertanggungjawab dalam memimpin,
mengkoordinasikan dan memberikan bimbingan serta
petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya
masing-masing.
(2) Setiap pejabat struktural wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab pada atasan
masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada
waktunya.
(3) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada
atasan, agar tembusan disampaikan kepada unit kerja lain
di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang secara
fungsional mempunyai hubungan kerja.
(4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit wajib
diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan
laporan lebih lanjut untuk dijadikan dalam memberikan
arahan kepada bawahan.

Pasal 641
(1) Dalam hal Kepala Satuan Kerja berhalangan, maka
Sekretaris atau Kepala Bagian pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah melakukan tugas-tugas pimpinan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Dalam hal Sekretaris atau Kepala Bagian berhalangan,
maka tugas-tugas para Eselon III pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah berada dalam koordinasi seorang Pejabat
Eselon III yang ditunjuk oleh Kepala Satuan Kerja dengan
memperhatikan senioritas dalam Daftar Urut Kepangkatan.
(3) Dalam hal Sekretaris atau Kepala Bidang berhalangan,
maka tugas-tugas para Sekretaris atau Kepala Bidang
berada dalam koordinasi seorang Kepala Sub Bagian, Kepala
Seksi atau Kepala Sub Bidang yang ditunjuk oleh Kepala
Satuan Kerja dengan memperhatikan senioritas dalam
Daftar Urut Kepangkatan.

Pasal 642
Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna, masing-
masing pejabat dalam lingkungan Satuan Kerja perangkat
Daerah dapat mendelegasikan kewenangan-kewenangan tertentu
kepada pejabat setingkat dibawahnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

BAB V
KEPEGAWAIAN
Pasal 643
Jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepegawaian
diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 644
Pejabat Sruktural dan Koordinator Kelompok jabatan Fungsional
dilingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

BAB VI
PENUTUP
Pasal 645
Dengan berlakunya Peraturan ini, maka :
a. Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2013 Tentang Rincian
Tugas Pokok dan fungsi Tata Kerja Dinas-Dinas pada
Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji;
b. Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2013 Tentang Rincian
Tugas Pokok dan fungsi Tata Kerja Lembaga teknis Daerah
Kabupaten Mesuji;
c. Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2013 Tentang Rincian
Tugas Pokok dan fungsi Tata Kerja Sekretariat Daerah
Kabupaten dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Mesuji;
d. Peraturan Bupati Nomor 59 Tahun 2013 Tentang Rincian
Tugas Pokok dan fungsi Tata Kerja Lembaga Lain sebagai
bagian dari Perangkat daerah Kabupaten Mesuji;
e. Peraturan Bupati Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Rincian
Tugas Pokok dan fungsi Tata Kerja Kecamatan Kabupaten
Mesuji;dan
f. ketentuan yang merupakan pelaksanaan peraturan Bupati
tersebut yang bertentangan dengan peraturan ini dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 646
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya diatur kemudian dengan
keputusan Kepala Satuan kerja Perangkat Daerah setelah
disetujui Bupati.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 647
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam berita Daerah Kabupaten Mesuji.

Ditetapkan di Mesuji
pada tanggal 14 Oktober2016
BUPATI MESUJI,

KHAMAMI

Diundangkan di Mesuji
pada tanggal 14 Oktober2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MESUJI,
RIZAL FAUZI

BERITA DAERAH KABUPATEN MESUJI TAHUN 2016 NOMOR : 48

Anda mungkin juga menyukai