Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
7

Sekolah : SMA Negeri 1 Beringin


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Gelombang Mekanik dan Gelombang Stasioner
Waktu : 20 JP

A. Kompetensi Inti
 KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis besaran-besaran fisis 3.7.1. Memahami gelombang berjalan melalui
gelombang berjalan dan gelombang stasioner pengamatan demonstrasi menggunakan
pada berbagai kasus nyata slinki/ tayangan video/animasi
3.7.2. Menganalisis persamaan-persamaan
gelombang berjalan
3.7.3. Menganalisis persamaan-persamaan
gelombang stasioner
4.7. Melakukan percobaan gelombang berjalan dan 4.7.1. Melakukan percobaan Melde untuk
gelombang stasioner, beserta presentasi hasil menemukan hubungan cepat rambat
percobaan dan makna fisisnya gelombang dan tegangan tali secara
berkelompok
4.7.2. Menganalisis hasil percobaan Melde
untuk menemukan hubungan cepat
rambat gelombang dan tegangan tali.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Discovery Learning tentang Gelombang Mekanik dan Gelombang Stasioner,
maka peserta didik diharapkan mampu :
1. Memahami gelombang berjalan melalui pengamatan demonstrasi menggunakan slinki/
tayangan video/animasi
2. Menganalisis persamaan-persamaan gelombang berjalan
3. Menganalisis persamaan-persamaan gelombang stasioner
4. Melakukan percobaan Melde untuk menemukan hubungan cepat rambat gelombang dan
tegangan tali secara berkelompok
5. Menganalisis hasil percobaan Melde untuk menemukan hubungan cepat rambat gelombang
dan tegangan tali.
D. Materi Pembelajaran
Besaran-Besaran dalam Gelombang
1. Panjang gelombang
2. Periode dan frekuensi
3. Cepat rambat gelombang
4. Gelombang Berjalan
5. Persamaan simpangan
6. Persamaan kecepatan
7. Persamaan percepatan
8. Sudut fase gelombang
9. Fase gelombang
10. Beda fase
Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner ujung bebas
Gelombang stasioner ujung tetap
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientifik
Model Pembelajaran : Problem Based Instructions (PBI)
Metode : Ceramah, tanya jawab dan diskusi melalui aplikasi Micrososft
     Teams dan Whats App Group Kelas

F. Media Pembelajaran
Media :
 Power point
 Channel Youtube SMA Negeri 1 Beringin
 Video Pembelajaran
 Worksheet atau lembar kerja peserta didik (LKPD)
 Lembar penilaian
Alat/Bahan :
 Lab Komputer
 Handphone,Laptop & infocus
 Speaker / Headphone

G. Sumber Belajar
 Buku Fisika untuk SMA kelas XI Kurikulum 2013 : Ketut Kamajaya, Wawan Purnama
 Buku refensi lain yang relevan,
 Lingkungan setempat
 Internet

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pendahuluan Kegiatan Inti Penutup


Guru menyampaikan 1. Sebagai stimulus siswa diminta mempelajari 1. Guru
salam, pesan dan perintah materi pembelajaran dari buku siswa tentang menyampaikan
aktivitas siswa yang akan Gelombang Mekanik dan Gelombang Stasioner terima kasih
dilakukan dengan Untuk melengkapi pemahaman Gelombang atas aktifitas
menggunakan Aplikasi Mekanik dan Gelombang Stasioner siswa hari ini
Microsoft Teams. diminta membuka, menyimak dan mempelajari 2. Guru
Gelombang Mekanik dan Gelombang Stasioner menyampaikan
dari modul, ppt dan video yang dikirim pada kegiatan
Microsoft Teams. pembelajaran
2. Jika ada permasalahan siswa diminta pada pertemuan
menghubungi guru melalui WA atau Microsoft berikutnya
Teams.
3. Sebagai evaluasi siswa diminta mengerjakan soal
(LKS) pada Microsoft Teams.
4. Hasil pekerjaan di upload di Microsoft Teams.

I. Penilaian Pembelajaran
a. Penilaian Sikap
1. Aspek yang diamati : disiplin, jujur dan bertanggung jawab
No Sikap Butir Instrumen
1 Beriman dan bertaqwa  Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
 Menjalankan ibadat sesuai ajaran agama
 Memberi salam sesuai agama masing- masing sebelum dan
sesudah menyampaikan pendapat / presentasi dan keluar /
masuk kelas.
2 Bersyukur  Mengucapkan hamdalah atas segala nikmat Allah
 Menerima uang saku dari orang tua dengan ikhlas
 Menerima keadaan sekarang dengan lapang dada

Jujur  Tidak mencontek saat ulangan


3  Tidak mengambil / menyalin pekerjaan teman lain
 Mengungkapkan perasaan tentang sesuatu apa adanya
4 Disiplin  Memakai seragam sesuai ketentuan sekolah
 Mengumpulkan tugas tepat waktu
5 Gotong Royong  Aktif terlibat dalam kegiatan kelompok
 Mendahulukan kepentingan bersama
 Mengajak teman sekelompok bekerjasama
6 Toleransi  Melaksanakan kesepakatan meskipun berbeda pendapat
 Bekerjasama dengan siapapun yang berbeda pendapat
 Tidak memaksakan pendapat pada orang lain
7 Tanggungjawab  Selalu datang ke sekolah tepat waktu Mengikuti upacara
bendera dengan baik
 Tidak pernah ditegur guru karena membuat kesalahan.

8 Peduli  Menolong teman yang membutuhkan Membuang sampah


pada tempatnya
 Tidak meletakkan bekas makan / minum dalam bangku
9 Santun  Berkata sopan kepada orang yang lebih tua Mengucapkan
terimakasih setelah menerima bantuan
 orang lain Mengetuk pintu setiap memasuki ruangan
10 Percaya diri  Berani berbicara di depan kelas Berani mengungkapkan
gagasan di muka umum
 Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dalam diskusi

2. Instrumen : Observasi

b. Penilaian pengetahuan
1. Aspek yang dinilai : (Berdasarkan IPK pada KD 3)
2. Tehnik penilaian : Tes tertulis
3. Instrumen : Pilihan Berganda
c. Penilaian Ketrampilan
1. Aspek yang dinilai : (Berdasarkan IPK pada KD 4)
2. Tehnik penilaian : Unjuk kerja Tugas Praktikum
3. Instrumen : Lembar pengamatan

LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP
1. Kompetensi Sikap (spiritual dan sosial)
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi, Jurnal, Penilaian Diri
c. Kisi-kisi :
d. Instrumen penilaian sikap

LEMBAR OBSERVASI SIKAP


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI MIPA/Ganjil
Materi Pokok : Gelombang Mekanik dan Gelombang Stasioner
Hari, Tanggal :................

Aspek Perilaku yang


N Jumlah Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
O Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Ririn Dwi Agustin
2 Wanda Pratama
3 Dst…
4
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 362 : 4 = 90.50
4. Kode nilai / predikat :
90,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
70.01 – 90.00 = Baik (B)
50,01 – 70,00 = Cukup (C)
00,00 – 50,00 = Kurang (K)

Penilaian Teman Sebaya Nama


yang diamati : ...
Pengamat : ...
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi terhadap 450 90,00 SB
2 100
permasalahan.
3 Memaksakan pendapat 100
sendiri kepada anggota
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100=500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
90,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
70.01 – 90.00 = Baik (B)
50,01 – 70,00 = Cukup (C)
00,00 – 50,00 = Kurang (K)

2. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Teknik penilaian : TesTertulis
Bentuk Instrumen : Pilihan Berganda dan Essay
Kisi Kisi :
Kompetensi IPK Materi Indikator Level Bentuk No.
Dasar Pokok Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Menganalisis Menganalisis Gelombang Disajikan L2 Pilgan 1
besaran-besaran persamaan- Mekanik dan data, peserta
fisis gelombang persamaan didik dapat
gelombang Gelombang
berjalan dan berjalan Stasioner menentukan
gelombang frekuensi
stasioner pada gelombang
berbagai kasus berjalan
nyata
2 Menganalisis Menganalisis Gelombang Disajikan L3 Pilgan 2
besaran-besaran persamaan- Mekanik dan data, peserta
fisis gelombang persamaan didik dapat
gelombang Gelombang
berjalan dan berjalan Stasioner menentukan
gelombang cepat rambat
stasioner pada gelombang
berbagai kasus
nyata
3 Menganalisis Menganalisis Gelombang Disajikan L2 Pilgan 3
besaran-besaran persamaan- Mekanik dan data, peserta
fisis gelombang persamaan Gelombang didik dapat
berjalan dan gelombang Stasioner dan menentukan
gelombang berjalan jarak titik
Gelombang
stasioner pada Stasioner yang berbeda
berbagai kasus fase
nyata
4 Menganalisis Menganalisis Gelombang Disajikan L3 Pilgan 4
besaran-besaran persamaan- Mekanik dan data, peserta
fisis gelombang persamaan Gelombang didik dapat
berjalan dan gelombang Stasioner menentukan
gelombang pernyataan
berjalan
stasioner pada yang benar
berbagai kasus sesuai data
nyata
5. Menganalisis Menganalisis Gelombang Disajikan L2 Pilgan 5
besaran-besaran persamaan- Mekanik dan data, peserta
fisis gelombang persamaan Gelombang didik dapat
berjalan dan gelombang Stasioner menentukan
gelombang letak perut
stasioner
stasioner pada Gelombang
berbagai kasus Stasioner
nyata
1 Menganalisis Menganalisis Gelombang Disajikan L3 Uraian 1
besaran-besaran persamaan- Mekanik dan data, peserta
fisis gelombang persamaan didik dapat
gelombang Gelombang
berjalan dan stasioner Stasioner menentukan
gelombang kecepatan
stasioner pada gelombang
berbagai kasus pantul
nyata
2 Menganalisis Menganalisis Gelombang Disajikan L2 Uraian 2
besaran-besaran persamaan- Mekanik dan data, peserta
fisis gelombang persamaan didik dapat
gelombang Gelombang
berjalan dan stasioner Stasioner menentukan
gelombang jarak perut
stasioner pada dan simpul
berbagai kasus pada
nyata Gelombang
Stasioner
3 Menganalisis Menganalisis Gelombang Disajikan L3 Uraian 3
besaran-besaran persamaan- Mekanik dan data, peserta
fisis gelombang persamaan didik dapat
gelombang Gelombang
berjalan dan stasioner Stasioner menganalisis
gelombang penyebab
stasioner pada terbentuknya
berbagai kasus gelombang
nyata stasioner

No Butir Soal Skor


1 30 gelombang terbentuk dalam waktu 3 detik, maka frekuensi gelombangnya adalah ... . 10
a. 3 Hz d. 15 Hz
b. 5 Hz e. 30 Hz
c. 10 Hz
2 Jarak antara dua buah titik yang berdekatan dengan fase sama adalah 8 cm. dan memiliki periode 10
gelombang sebesar 2 sekon, maka besar cepat rambat gelombangnya adalah ... .
a. 2 cm/s d. 16 m/s
b. 4 cm/s e. 32 m/s
c. 8 cm/s
3 Suatu gelombang permukaan air yang frekuensinya 50 Hz merambat dengan kecepatan 350 m/s. Jarak 10
antara dua titik yang berbeda fase 60° adalah sekitar ....
a. 64 cm d. 21 cm
b. 42 cm e. 12 cm
c. 33 cm
4 Suatu gelombang dinyatakan dengan persamaan y = 0,20 sin 0,40 π (x – 60t). Bila dalam cm dan sekon, 10
maka pernyataan berikut ini:
(1) panjang gelombang bernilai 5 cm
(2) frekuensi gelombangnya bernilai 12 Hz
(3) gelombang menjalar dengan kecepatan 60 cm s-1
(4) simpangan 0,1 cm saati x = 35/12 cm dan t = 1/24 sekon
yang benar adalah nomor ….
a. 1, 2, 3 dan 4 d. 2 dan 4
b. 1, 2 dan 3 e. 4
c. 1 dan 3
5  Seutas tali yang panjangnya 4 m kedua ujungnya diikat erat-erat. Kemudian pada tali ditimbulkan 10
gelombangsehingga terbentuk 8 buah perut, makaletak perut kelima dari ujung terjauhadalah ....
a. 1,50 m d. 2,25 m
b. 1,75 m e. 2,50 m
c. 2,00 m
Jumlah Skor 50

No Butir Soal Skor


1 Akibat adanya pemantulan, terbentuk gelombang stasioner dengan persamaan : y = 0,4 sin (0,6 π x) cos 15
π(8t) meter. Dari persamaan tersebut, tentukan kelajuan gelombang pantul!
2 Gelombang stasioner bergerak dengan persamaan gelombang y = 0,08 cos 15πx sin 10πt meter. 20
Berapakah jarak antara perut dan simpul terdekat?
3 Terdapat dua gelombang dengan persamaan y = A sin (5t - 2kx) dan y = A sin (2t - 5kx). 20
Mengapa mereka tidak dapat membentuk gelombang stasioner?
Total Skor 50
NILAI :
Skor Perolehan Pilihan Berganda+ Skor Perolehan Uraian

3. Instrumen Penilaian Keterampilan


Rumusan Tugas Proyek :
1. Bentuklah kelompok kerja kecil yang terdiri dari 5-6 siswa.
2. Lakukanlah praktikum sederhana tentang Gelombang Mekanik dan Gelombang Stasioner!
Kriteria Penilaian

Rentang nilai skala 1 -4


1 = Kurang ( 40-59 )
2 = Cukup (60-70)
3 = Baik (71-80)
4 = Sangat baik (81- 100)
No Aspek yang dinilai Skor Total Skor

1 2 3 4

1 Penyediaan alat dan bahan sebelum


dan sesudah kegiatan
2 Merangkai alat dan bahan dengan
benar, rapi dan memperhatikan
keselamatan kerja
3 Pengamatan percobaan

4 Pengambilan data
Pengolahan data hasil percobaan
5 Menyimpulkan hasil percobaan

J. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial

PROGRAM REMEDIAL
Sekolah : SMA Negeri 1 Beringin
Kelas/Semester : XI MIPA/Ganjil
Mata Pelajaran : Fisika
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : Uraian
Materi Ulangan Harian : Gelombang Mekanik dan Gelombang Stasioner
(KD / Indikator) : Menerapkan hukum-hukum Gelombang Mekanik dan
Gelombang Stasionerdalam kehidupan sehari-hari.
KKM : 75
No Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang Keterangan
Peserta Tindakan Setelah
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
3

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut
1) Membaca buku-buku yang berkaitan tentang Gelombang Mekanik dan Gelombang
Stasioner
2) Mencari informasi secara online tentang Gelombang Mekanik dan Gelombang
Stasioner

Beringin, 04 Januari 2021

Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Beringin Guru Mata Pelajaran

ARYA NOVIKA NAULISTA SIREGAR, M. Pd UTAMI PUTRI, S. Pd.


NIP. 19701126 200502 2 002 NIP.

Catatan Kepala Sekolah


.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………………………………
Lampiran Uraian Materi
A. Gelombang Berjalan Pada Tiang Dan Ujung Yang Lain Kalian Getarkan Naik
1. Persamaan Gelombang Berjalan Turun. Pada Tali Tersebut Akan Merambat Gelombang
 Seutas Tali Ab Yang Kita Bentangkan Mendatar Dari Ujung Tali Yang Kita Getarkan Ke Ujung Yang
(Gambar 3.1). Ujung B Diikatkan Pada Tiang, Sedangkan Terikat. Coba Perhatikan Apa Yang Terjadi Pada Ujung
Ujung A Kita Pegang. Apabila Ujung A Kita Getarkan Gelombang Saat Mencapai Bagian Tali Yang Terikat,
Naik Turun Terusmenerus, Maka Pada Tali Tersebut Ternyata Gelombang Itu Akan Dipantulkan Kembali Ke
Akan Terjadi Rambatan Gelombang Dari Ujung A Ke Arah Semula. Antara Gelombang Datang Dengan
Ujung B. Misalkan Amplitudo Getarannya A Dan Gelombang Pantul Ini Akan Saling Berinterferensi,
Gelombang Merambat Dengan Kecepatan V Dan Periode Sehingga Menimbulkan Gelombang Yang Disebut
Getarannya T. Gelombang Stasioner Atau Gelombang Berdiri.
Gelombang Stasioner Terjadi Jika Dua Gelombang Yang
Mempunyai Frekuensi Dan Amplitudo Sama Bertemu
Dalam Arah Yang Berlawanan. Gelombang Stasioner
Memiliki Ciri-Ciri, Yaitu Terdiri Atas Simpul Dan Perut.
Simpul Yaitu Tempat Kedudukan Titik Yang Mempunyai
Amplitudo Minimal (Nol), Sedangkan Perut Yaitu
Tempat Kedudukan Titik-Titik Yang Mempunyai
Amplitudo Maksimum Pada Gelombang Tersebut.
Gelombang Stasioner Dapat Dibedakan Menjadi Dua,
Gambar 3.1 Gelombang Berjalan Pada Tali Yaitu Gelombang Stasioner Yang Terjadi Pada Ujung
  Pemantul Bebas Dan Gelombang Stasioner Yang Terjadi
Misalkan Titik P Terletak Pada Tali Ab Berjarak X Dari Pada Ujung Pemantul Tetap.
Ujung A Dan Apabila Titik A Telah Bergetar Selama T 1. Gelombang Stasioner Pada Ujung Bebas
Sekon, Maka Titik P Telah Bergetar Selama T p = (T-  Coba Sekali Lagi Lakukan Kegiatan Seperti Di Depan,
X/V), Di Mana (X/V) Adalah Waktu Yang Diperlukan Akan Tetapi Ikatan Tali Pada Tiang Dibuat Longgar
Gelombang Merambat Dari A Ke P. Persamaan Sehingga Tali Dapat Bergerak Bebas Pada Tiang
Simpangan Titik P Pada Saat Itu Dapat Dinyatakan Tersebut. Kemudian Buatlah Usikan Pada Tali Itu Yang
Sebagai Berikut : Menimbulkan Rambatan Satu Gelombang Dan Coba
Yp = A Sin Ω Tp Kalian Perhatikan Bagaimana Pemantulan
Yp = A Sin Ω(T-X/V)= A Sin (Ωt-Ωx/V) Gelombangnya. Hasil Pengamatanmu Akan Sesuai
Dimana Ω=2πf=2π/T Maka Persamaan Tersebut Dapat Dengan Gambar 3.2.
Ditulis Menjadi :
Yp = A Sin (Ωt-2πx/Tv)= A Sin (Ωt-2πx/Λ).
Jika 2π/Λ= K, Dimana K Didefinisikan Sebagai Bilangan
Gelombang Maka Persamaan Simpangan Menjadi: Gambar 3.2 Gelombang Datang Dan Gelombang Pantul
Yp = A Sin(Ωt-Kx)  Apabila Ujung Bebas Telah Bergetar Selama T Sekon,
Persamaan Tersebut Yang Disebut Sebagai Perssamaan Maka Persamaan Gelombang Datang Pada Titik C
Gelombang Berjalan Yang Secara Umum Dapat Dinyatakan Yd = A Sin (Ωt - Kx) Dan Persamaan
Dituliskan: Gelombang Pantul Yang Sampai Di Titik C
Yp = A Sin (Ωt±Kx) Dinyatakan Yp = A Sin (Ωt + Kx). Persamaan Gelombang
 Dalam Persamaan Di Atas Dipakai Nilai Negatif (-) Jika Stasioner Dapat Diperoleh Dengan Menjumlahkan
Gelombang Berasal Dari Sebelah Kiri Titik P Atau Persamaan Gelombang Datang Dan Gelombang Pantul
Gelombang Merambat Ke Kanan Dan Dipakai Positif (+) Yang Sampai Di Titik C, Yaitu Sebagai Berikut :
Jika Gelombang Berasal Dari Sebelah Kanan Titik P  Yc = Yd + Yp
Atau Gelombang Merambat Ke Kiri.      = A Sin (Ωt - Kx) + A Sin (Ωt + Kx)
2. Sudut Fase, Fase, Dan Beda Fase Pada Gelombang      = A {Sin (Ωt - Kx) + Sin (Ωt + Kx)}
 Seperti Halnya Pada Getaran, Pada Gelombang Pun      = 2a Sin {(Ωt - Kx) + (Ωt + Kx)}Cos {(Ωt - Kx) - (Ωt
Dikenal Pengertian Sudut Fase, Fase, Dan Beda Fase. + Kx)}
Oleh Karena Itu Perhatikan Lagi Persamaan Gelombang      = 2a Sin Ωt Cos Kx
Berjalan Berikut Ini: Atau
Yp = A Sin (Ωt-Kx) = A Sin (2πt/T-2πx/Λ)= A Sin 2π(T/T- Yc = 2a Cos Kx Sin Ωt
X/Λ)  Jika 2a Cos Kx = A’ Maka Persamaan Dapat
Dimana Θ Disebut Sudut Fase Sehingga Ditulis Yc = A’ Sin Ωt. Di Mana A’ = Amplitudo
Θp = (Ωt-Kx)= 2π(T/T-Xλ) Gelombang Stasioner Pada Dawai Ujung Bebas, Yang
 Mengingat Hubungan Antara Sudut Fase (Θ) Dengan Berarti Bahwa Amplitudo Gelombang Stasioner
Fase (Φ) Adalah Θ= 2πφ, Maka Fase Titik P Adalah: Tergantung Pada Jarak Suatu Titik Terhadap Ujung
Φp =(T/T-Xλ) Pemantul (X).
Apabila Pada Tali Tersebut Terdapat Dua Buah Titik,
Titik P Yang Berjara X1 Dari Titik Asala Getaran Dan
Titik Q Yang Berjarak X2 Dari Titik Asla Getaran, Maka
Besarnya Beda Fase Antar Titik P Dan Q Adalah Δφ=
Φp-Φq  = (T/T-X1/Λ)-(T/T-X2/Λ)
Δφ = (X1-X2/Λ)=Δx/Λ
 B. Gelombang Stasioner Gambar 3.3 Gelombang Stasioner Ujung Bebas
 Cobalah Ambil Seutas Tali Yang Panjangnya Kira-Kira  Maka Letak Simpul-Simpul Gelombang Stasioner Pada
4 - 5 Meter, Kemudian Ikatkan Salah Satu Ujungnya Ujung Bebas Jika A’ = 0, A’ Akan Sama Dengan Nol
Jika Cos Kx = 0, Jadi Nilai Kx = 1/2π, 3/2π,5/2π Dan Bergetar Selama T Sekon Maka Persamaan Gelombang
Seterusnya. Datang Pada Titik C Dinyatakan Yd = A Sin (Ωt -
 Jadi Secara Berurutan Letak-Letak Simpul Dari Ujung Kx) Dan Persamaan Gelombang Pantul Yang Sampai Di
Bebas Dapat Ditentukan Sebagai Berikut : Titik C Dinyatakan Yp = A Sin (Ωt + Kx) = - A Sin (Ωt +
Kx). Persamaan Gelombang Stasioner Dapat Diperoleh
Dengan Menjumlahkan Persamaan Gelombang Datang
Dan Gelombang Pantul Yang Sampai Di Titik C Yaitu
Sebagai Berikut.
Yc = Yd + Yp
     = A Sin (Ωt - Kx) - A Sin (Ωt + Kx)
     = A {Sin (Ωt - Kx) - Sin (Ωt + Kx)}
     = 2a Cos {(Ωt - Kx) + (Ωt + Kx)} Sin {(Ωt - Kx) -(Ωt
+ Kx)}
     = 2a Cos Ωt Sin Kx
Atau
 Dari Data Tersebut Letak Simpul-Simpul Gelombang Yc = 2a Sin Kx Cos Ωt
Stasioner Pada Ujung Bebas Dapat Dinyatakan Dalam  Jika 2a Sin Kx = A’ Maka Persamaan Dapat Ditulis Yp =
Persamaan Sebagai Berikut : A’ Cos Ωt, Di Mana A’ = Amplitudo Gelombang
X = (2n-1)1/4λ Stasioner Pada Dawai Ujung Terikat.
Dimana :
X = Jarak Simpul Dari Ujung Bebas
N = 1,2,3... Dan Seterusnya (Orde Simpul)
Λ = Panjang Gelombang Stasioner
 Perut Gelombang Terjadi Jika A’ Mencapai Harga
Maksimum, A’ Akan Maksimum Jika Cos Kx = 1, Jadi
Nilai Kx = 0, Π, 2π, 3π, 4π Dan Seterusnya. Gambar 3.5 Gelombang Stasioner Ujung Terikat
Letak Kedudukan Perut Gelombang Dari Ujung Bebas  Oleh Karena Itu, Letak Simpul-Simpul Gelombang
Dapat Dinyatakan Sebagai Berikut : Stasioner Pada Ujung Terikat Jika A’ = 0, A’ Akan Sama
Dengan Nol Jika Sin Kx = 0, Jadi Nilai Kx = 0, Π, 2π, 3π,
4π, Dan Seterusnya. Jadi Secara Berurutan Letak-Letak
Simpul Dari Ujung Terikat Dapat Ditentukan Sebagai
Berikut.

 Dari Data Tersebut Letak Kedudukan Perut-Perut


Gelombang Stasioner Dari Ujung Bebas Dapat
Dinyatakan Dalam Persamaan:
X= (N-1)1/2λ  Berdasarkan Data Tersebut Letak Simpul-Simpul
Dimana X = Jarak Perut Gelombang Dari Ujung Bebas Gelombang Stasioner Pada Ujung Terikat Dapat
          N = 1,2,3...Dan Seterusnya (Orde Perut) Dinyatakan Dalam Persamaan Sebagai Berikut.
  X= (N-1)1/2λ
2. Gelombang Stasioner Pada Ujung Terikat Dimana X = Jarak Simpul Gelombang Dari Ujung Bebas
      Coba Sekali Lagi Lakukan Kegiatan Di Depan, Akan           N = 1,2,3...Dan Seterusnya (Orde Simpul)
Tetapi Mengikatnya Tali Pada Tiang Dibuat Kuat           Λ = Panjang Gelombang Stasioner
Sehingga Tali Tersebut Tidak Dapat Bergerak. Perut Gelombang Terjadi Jika A’ Mencapai Harga
Selanjutnya Kalian Buat Usikan Pada Tali Itu Yang Maksimum, A’ Akan Maksimum Jika Cos Kx = 1, Jadi
Menimbulkan Rambatan Satu Gelombang Dan Coba Nilai Kx = 1/2π,3/2π,5/2π, Dan Seterusnya.
Perhatikan Bagaimana Pemantulan Gelombangnya. Hasil Letak Kedudukan Perut Gelombang Dari Ujung Terikat
Pengamatanmu Akan Sesuai Dengan Gambar 3.4. Dapat Dinyatakan Sebagai Berikut :

Gambar 3.4 Gelombang Datang Dan Gelombang Pantul


 Pada Ujung Tetap Ternyata Hasil Pemantulan
Gelombang Terjadi Loncatan Fase Sebesar Sehingga
Gelombang Yang Tadinya Datang Berwujud Bukit
Gelombang Dipantulkan Berupa
Lembah Gelombang. Apabila Ujung Bebas Telah
F = Gaya Tegangan Dawai (N, Dyne)
L = Panjang Dawai (M, Cm)
M = Massa Dawai (Kg, Gr)
Μ = Massa Persatuan Panjang Dawai ( Kg/M, Gr/Cm)
Ρ = Massa Jenis Dawai (Kg/M3 , Gr/Cm3)
A = Luas Penampang Dawai (M2 , Cm2)

 
 Berdasarkan Data Tersebut Letak Kedudukan Perut-
Perut Gelombang Stasioner Dari Ujung Terikat
Dinyatakan Dalam Persamaan :
X = (2n-1)1/4λ
Dimana :
X = Jarak Perut Dari Ujung Bebas
N = 1,2,3... Dan Seterusnya (Orde Perut)
Λ = Panjang Gelombang Stasioner
 
D. Percobaan Melde

     
Gambar 3.6 Alat Percobaan Melde
 Gambar 3.6 Di Atas Menunjukkan Peralatan Yang
Digunakan Untuk Mengukur Cepat Rambat Gelombang
Transversal Pada Sebuah Dawai (Senar). Apabila
Vibrator Dihidupkan Maka Tali Akan Bergetar Sehingga
Pada Tali Akan Merambat Gelombang Transversal.
Kemudian Vibrator Digeser Menjauhi Atau Mendekati
Katrol Secara Perlahan-Lahan Sehingga Pada Tali
Timbul Gelombang Stasioner. Setelah Terbentuk
Gelombang Stasioner, Kita Dapat Mengukur Panjang
Gelombang Yang Terjadi (Λ) Dan Jika Frekuensi
Vibrator Sama Dengan F Maka Cepat Rambat
Gelombang Dapat Dicari Dengan V = F.Λ. Untuk
Mengetahui Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Cepat
Rambat Gelombang Dapat Dilakukan Dengan
Mengubah-Ubah Panjang Tali, Massa Tali, Dan
Tegangan Tali (Berat Beban Yang Digantungkan). Orang
Yang Pertama Kali Melakukan Percobaan Mengukur
Cepat Rambat Gelombang Adalah Melde, Sehingga
Percobaan Seperti Di Atas Dikenal Dengan Sebutan
Percobaan Melde. Berdasarkan Hasil Percobaan
Diperoleh Bahwa Kecepatan Merambat Gelombang
Transversal Pada Dawai :
A. Berbanding Lurus Dengan Akar Panjang Dawai,
B. Berbanding Terbalik Dengan Akar Massa Dawai,
C. Berbanding Lurus Dengan Akar Gaya Tegangan
Dawai,
D. Berbanding Terbalik Dengan Akar Massa Per Satuan
Panjang Dawai,
E. Berbanding Terbalik Dengan Akar Massa Jenis Dawai,
F. Berbanding Terbalik Dengan Akar Luas Penampang
Dawai.
Pernyataan Tersebut Jika Dinyatakan Dalam Persamaan
Adalah Sebagai Berikut.

 
 Dengan
V = Cepat Rambat Gelombang (M/S, Cm/S)

Anda mungkin juga menyukai